Congenital Dysplasia Of The Hip

  • Uploaded by: andiunmifyrnastiar
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Congenital Dysplasia Of The Hip as PDF for free.

More details

  • Words: 1,667
  • Pages: 53
Loading documents preview...
Congenital Dysplasia Of The Hip Kelompok 4

ANATOMI DAN FISOLOGI

HIP JOINT (art. Coxae)  Jenis : ball and socked joint. ◦ Dibentuk: acetabulum (pertemuan os ilium, os ischium, dan os pubis) sbg mangkuk sendi (konkaf). ◦ Dilapisi cartilago hyalin dan tertutup acetabular labrum yg mrpk cartilago fibrosa, keduanya tebal ditepi dan tipis di tengah. ◦ Arah rongga acetabulum: ventra-lateral-distal. ◦ Caput femoris “konvek” ½ bola dilapisi cartilago hyaline kedistal sbg collum femoris (sering fraktur), ke distal terdapat trochantor mayor dan minor, selanjutnya kedistal sbg femur

Sistem ligamenta: 

Diperkuat oleh 5 ligamenta yg kuat: lig teres femoris, lig acetabulare, lig acetabulare tranversus, lig iliofemorale, dan lig ischiofemorale

• Anterior – – – –

M. M. M. M.

Illiopsoas Rectus Femoris Sartorius Pectineus

• Posterior – M. Gluteus Maksimus – M. Hamstring

• Medial – – – –

Adductor Longus Adductor Brevis Adductor Magnus Graciliis

• Lateral – M. Gluteus Medius – M. Tensor Facia Lata

Innervasi

• N. Femoralis • N. Ishiadicus • N. Obrutarius

BLOOD SUPLAY 

Di Vaskularisasi oleh o A. Femoralis o A. Iliacus Communis o A. Iliaca interna

PATOLOGI CDH (CONGENITAL DYSPLASIA OF THE HIP)

DEFINISI

Congenital Dislocation of the Hip (CDH)

CDH merupakan kelainan kongenital berupa dislokasi pada panggul karena acetabulum dan caput femur tidak berada pada tempat seharusnya.

DEFINISI

3 POLA YANG TERJADI PADA CDH

1.Subluxation 2.Dislocatabl e 3.Dislocated

Epidemiologi

Laporan insiden DDH / CHD bervariasi mulai dari 1.5 sampai 2.5 per 1000 kelahiran mengalami DDH. Dalam jurnal NCBI penelitian epidemiologi dari DDH, didapatkan insiden 17,9% DDH pada bayi laki-laki dan 82,1% pada perempuan yang artinya dislokasi panggul kongenital tujuh kali lebih banyak pada perempuan daripada laki-laki. Sendi panggul kiri lebih sering terkena dan hanya 1-5% yang bersifat bilateral.

Etiologi Dan Patofisiologi

Etiologi pasti

idiopatik (belum diketahui)

Faktor resiko Genetik Hormonal Malposisi intrauterin Pascakelahiran

Patofisiologi

Manifestasi Klinis Kaki bayi panjang sebelah Terdapat lipatan paha yang asimetris Kalau sudah bisa berjalan, jalannya tidak seimbang

Manifestasi Klinis

Prognosis Semakin muda usia bayi saat ditatalaksana, semakin baik prognosisnya.

Tata Laksana Cara melakukan penatalaksanaan pada kasus ini dilakukan berdasarkan usia, semakin muda usia anak maka semakin mudah tata laksananya.

0-3 bulan • Pemakaian popok double untuk menyangga femur tetap fleksi • Penggunaan Pavlik Harness. • Setelah 3-4 bulan pemakaian popok double/Pavlik Harness dilakukan cek radiografi dan pemeriksaan fisik. Bila membaik maka penggunaan popok double dan Pavlik Harness dihentikan.

3-8 bulan • Dilakukan traksi beberapa minggu • Subcutaneus adductor tenotomy • Setelah itu cek radiografi untuk melihat posisi, bila sudah pas, maka dapat dilakukan fiksasi dengan spica (diganti setiap 2 bulan) sampai hasil radiografi baik.

Tata Laksana Cara melakukan penatalaksanaan pada kasus ini dilakukan berdasarkan usia, semakin muda usia anak maka semakin mudah tata laksananya.

0-3 bulan

Tata Laksana Cara melakukan penatalaksanaan pada kasus ini dilakukan berdasarkan usia, semakin muda usia anak maka semakin mudah tata laksananya.

8 bulan - 5 tahun • Dilakukan subcutaneus adductor tenotomy • Open reduksi => fiksasi dengan spica

>5 tahun • Operasi penggantian sendi (dilakukan dengan memasang protesis). Tidak dilakukan lagi perbaikan karena dislokasi sudah terlalu lama dan posisinya sudah jauh dari seharusnya. Bila dilakukan penarikan secara paksa ligamen dan otot, kemungkinan dapat mengakibatkan rusaknya pembuluh darah dan saraf (tidak dapat ditarik).

Komplikasi

Displasia asetabular persisten

Dislokasi berulang

Nekrosis avaskular iatrogenic pada kaput femur

Diagnosis

Perthes (Coxa Banding plana) adalah suatu keadaan yang ditandai dengan hancurnya lempeng pertumbuhan pada leher tulang paha. Pada foto rontgen akan tampak bahwa kepala tulang paha kanan mendatar.

MANAJEMEN FISIOTERAPI

Chief Complaint

Kaki bayi susah saat digerakkan

Ibu pasien datang ke fisioterapi dengan keluhan kaki anaknya sakit saat digerakkan dan sudah di tangani dokter 3 bulan yang lalu . Ibu datang ke fisioterapi, umur anaknya 6 bulan

Anamnesis umum (heteroanamnesis) Anamnesis

Nama : kevin Umur : 6 bulan Jenis kelamin:Laki-laki Alamat : Antang

Vital Sign Tekanan Darah : 90/60 mmHg Denyut Nadi : 115/mnt Pernafasan : 30 Suhu : 37 0C

HISTORY TAKING FISIOTERAPIS

Orang Tua Pasien

Sejak Kapan kaki anak ibu sakit saat digerakkan ?

Kaki anak ibu sakitnya kurang lebih sudah 1 minggu

Bisa ibu tunjukkan letak sakitnya?

Di bagian pinggul, saat saya tekan anak ibu menangis dengan keras

Kalau boleh tau saat ibu hamil, apakah ibu konsumsi obat ?

Tidak, saya tidak konsumsi obat saat saya hamil

Saat anak ibu lahir, adakah kejadian saat kelahiran anak ibu ? Atau posisi anak ibu saat lahir ?

Iyaa adaa,, karena bidannya sempat panik katanya anak posisi sunsang, tapi alhamdulillah anaknya lahir dengan selamat

HISTORY TAKING FISIOTERAPIS

Orang Tua Pasien

Apakah anak ibu lahir normal? Umurnya sesuai dengan umur kelahiran ? (prematur atau tidak)

Iya, anak ibu lahir dengan umur/usia normal

Apakah ibu sering membedong anak ibu ?

Iya, sering. Ibu sering membedong anak saya supaya anak saya tidak kedinginan

Kalau boleh tau, ini anak keberapa bu?

Ini anak pertama ibu

Apa ibu sudah ke dokter sebelumnya?

Iya sudah ke dokter

Anak ibu sudah di foto kakinya ?

Iya sudah dan kebetulan sudah ditangani dokter 3 bulan yang lalu

Oo,, sudah ditangani.. Jadi, ibu diberitahu sama dokternya,

Kata dokter ada kelainan pada pinggu anak saya

HISTORY TAKING

FISIOTERAPIS

Orang Tua Pasien

Kalau boleh tau anak ibu ditangani oleh dokter, diberikan seperti model popok atau operasi

Anak saya sempat dipakaikan model popok . Ku rang lebih selama 3 bulan dan saat popok dilepas, anak saya sulit menggerakkan kakinya

ada keluhan lain bu ?

Sudah tidak ada

Assymetric Statis Terlihat keterbatasan gerakan pada regio hip saat anak bergerak

Bayi lebih sering dalam keadaan berbaring

Dinamis Saat anak berbaring gerakkan hip terlihat terbatas

Assymetric PFGD

Gerakan Aktif

Palpasi Suhu Normal

Tidak ada oedem Keterbatasan Gerakan pasif pada regio hip

TIMT

Tes Orientasi

Spasme otot – otot pada regio HIP

Saat diberikan mainan si anak aktif dalam memainankan mainan tersebut tapi hip si anak terlihat terbatas saat digerakkan

Restrictive

• ROM : Keterbatasan gerakan regio hip akibat spasme otot regio hip • ADL : Keterbatasan perkembangan motorik (berguling, merayap, duduk) • Rekreasi : • Pekerjaan : -

Tissue Impairment and Psikogenik Tes

• Osteoarthrogen : • Musculotendinogen : Spasme otot-otot regio HIP

Spesifik Tes

• • • • • •

DENVER II TES REFLEKS PRIMITIF(-) UJI ORTOLANI (-) UJI BARLOW (-) TANDA GALEAZZI (-) TES PENUNJANG (RADIOLOGI DAN ULTRASOUND)

MONTS /

1

2

3

4

Moro

+

+

+

+

Galant

+

+

ATNR attitude

+

+

+

+

Primari Standing

+

+

Automatic Walking

+

+

Grasp reflex : Hand

+

+

+

+

Grasp reflex : feet

+

+

+

+

Suckling

+

+

+

+

Neck-righting

+

+

+

+

5

6

7

8

9

1 0

1 1

+

+

+

+

+

1 yr s

2 yr s

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

YEARS REFLEXES

Body righting on the body

Labyrintihine righting (reaching 6 month plus optical righting)

+

+

+

+

Landau

Parachute (protective extension): downward

Parachute (protective extension): forward

+

PEMERIKSAAN KLINIK 1.

Uji ortolani Pada pemeriksaan ini, ibu jari pemeriksa memegang paha bayi di sebelah medial dan jari-jari lainnya pada trokanter mayor. Sendi panggul difleksikan 90° kemudian diabduksikan secara hati-hati. Pada bayi normal, abduksi sebesar 65-80° dapat dengan mudah dilakukan dan bila abduksi kurang dari 60° maka harus dicurigai adanya dislokasi panggul bawaan.

2. Uji Barlow Uji barlow dilakukan seperti pada uji ortolani. Paha bagian atas dipegang dan ibu jari diletakkan pada lipat paha kemudian dicoba memasukkan / mengeluarkan kaput femoris dari asetabulum baik dalam keadaan abduksi maupun adduksi. Bila kaput femoris dapat dikeluarkan dari soketnya (asetabulum) dan dimasukkan kembali disebut dislocatable / unstable of the hip.

3. Tanda Galeazzi Pada pemeriksaan ini kedua lutut bayi dilipat penuh dengan panggul dalam keadaan fleksi 90° serta kedua paha saling dirapatkan. Keempat jari pemeriksa memegang bagian belakang tungkai bawah dengan ibu jari di depan. Dalam keadaan normal kedua lutut akan sama tinggi dan bila terdapat dislokasi panggul bawaan maka tungkai yang mengalami dislokasi, lututnya akan terlihat lebih rendah dan disebut sebagai tanda Galeazzi/allis positif.

PEMERIKSAAN RADIOLOGIS • Pemeriksaan biasanya agak sulit dilakukan karena pusat osifikasi sendi baru tampak pada bayi umur 3 bulan atau lebih sehingga pemeriksaan ini hanya bermanfaat pada umur 6 bulan atau lebih. • Pemeriksaan radiologis berguna untuk menentukan indeks asetabuler, garis horisontal hilgenreiner, garis vertikal perkin serta garis arkuata dari shenton.

ULTRASOUND • Pemeriksaan ultrasound pada bayi-bayi dilakukan untuk menggantikan pencitraan panggul dengan foto rontgen. Pada bayi baru lahir, asetabulum dan kaput femoris dihubungkan oleh tulang rawan, sehingga pada foto polos biasa tidak terlihat. Dengan pemeriksaan ultrasound, meskipun penderita berusia di bawah 3 bulan, hubungan antara kaput femoris dan asetabulum dapat diamati.

DIAGNOSIS • Diagnosis Dislokasi panggul bawaan berdasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan radiologisnya. • Diagnosis dapat ditegakkan bila terdapat gambaran: – Asimetri lipatan paha – Uji ortolani, barlow, dan galeazzi positif – Asetabuler indeks 40° atau lebih besar – Limitasi yang menetap dari gerakan sendi panggul dengan atau tanpa gambaran radiologik yang abnormal – Kombinasi dari hal-hal yang disebutkan di atas.

DIAGNOSIS DARI PEMERIKSAAN • “Gangguan aktifitas fungsional pasca pemasangan Hip spica cast 3 bulan yang lalu e.c CDH”

Problematika Fisioterapi

Primer sekunde r Komple ks

• Spasme pada otot-otot HIP

• Keterbatasan ROM

• Gangguan perkembangan motorik (berguling, merayap, duduk)

Tujuan • Mengatasi Spame Otot • Untuk mengembalikan gerakan aktivitas fungsional dan membantu perkembangan motorik anak (berguling, merayap, duduk).

Program No

Problem Ft

Modalitas Ft

Dosis

1

Spasme regio Hip

Massage

F : Tiap hari-6 hr I : 10 x pengulangan T : Effleurage T :5 menit ( Hari 1spasme menurun)

2

Keterbatasan Gerak HIP & mencegah stiffnes

Mobilisasi HIP

F : Tiap hari-6 hr I : 3x pengulangan/grkan T : PROMEX T : 5 menit

No 5

Problem Ft Gangguan ADL → Perkembanga n Motorik (berguling, merayap, duduk)

Modalitas Ft

Motor Learning

Dosis F : 3x/minggu I : 8x pengulangan T : Cara berguling, merayap, dan duduk T : 10 menit

Related Documents


More Documents from "Naning Nurmala Sari"