Contoh Laporan Individu Kkn

  • Uploaded by: Hikma Ma Maya
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Contoh Laporan Individu Kkn as PDF for free.

More details

  • Words: 2,057
  • Pages: 10
Loading documents preview...
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya, sehinggan penulis dapat dapat menyelesaikan laporan individu Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan XXVII Tahun 2013 di Kecamatan Seberang Ulu I Kelurahan 15 Ulu Kota Palembang yang berjudul “Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Dalam Kebersihan Lingkungan Dengan Penanaman Kembali Untuk Pencegahan Banjir”. Laporan ini merupakan salah satu syarat untuk melengkapi sebagian akademik atau kurikulum pada Fakultas Pertanian-Universitas Palembang. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan inimasih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini maupun pada pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di lokasi tersebut, baik dalam teknis penyusunan laporan dan materi yang penulis sajikan, begitu pula pada kenyataannya di lokasi KKN tersebut. Atas terlaksana dan selesainya laporan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam kegiatan maupun penyelesaian laporan KKN ini, antara lain kepada : 1.

Bapak Rektor Universitas Palembang.

2.

Bapak Ketua Panitia KKN Universitas Palembang Angkatan XXVII Tahun 2013.

3.

Ibu Rida Rubiani, SH.,MH selaku supervisi kelompok VIII (delapan).

4.

Para Dekan Universitas Palembang.

5.

Bapak Walikota dan Wakil Walikota Palembang.

6.

Bapak Camat Seberang Ulu I.

7.

Bapak Lurah 15 Ulu.

8.

Bapak H.M Toyib Akip selaku Ketua Rw.05.

9.

Seluruh staf Kelurahan dan Ketua RT di lingkungan Kelurahan 15 Ulu.

10. Semua pihak yang turut membantu memberikan sarana serta petunjuk selama melaksanakan kegiatan KKN. 11. Segenap Civitas Akademik Universitas Palembang beserta seluruh staf pegawai.

Penulis menyadari bahwa dalam enulisan laporan ini, masih banyak kesalahan dan kekurangannya. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun

sangat diharapkan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat baik bagi penulis khususnya maupun bagi pembaca umumnya.

Palembang,

Maret 2013

Penulis

BAB I PENDAHULUAN

1.

Latar Belakang Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk perwujudan dan pengamalan Dharma ketiga dari “Tri Dharma Perguruan Tinggi” yakni : pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini juga dimaksud sebagai wadah pelatihan dan pemantapan kepribadian mahasiswa dan mahasiswi di dalam lingkungan kehidupan masyarakat, supaya dikemudian hari mereka menjadi sarjana yang berguna bagi Nusa dan Bangsa. Kuliah Kerja Nyata (KKN) juga merupakan sejalan dengan ketentuan GarisGaris Besar Haluan Negara (GBHN) pada masa Orde baru pada waktu lalu, sebagaimana dimaksud pada bagian arah dan kebijaksanaan pembangunan umum, yakni : “Perguruan tinggi terus dikembangkan dan diarahkan untuk mendidik mahasiswa dan mahasiswi, agar mampu untuk meningkatan daya pengarahan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, berjiwa penuh pengabdian serta memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap masa depan Bangsa dab Negara”. Akan tetapi hingga saat ini, ada pula perguruan tinggi yang lainnya menerapkan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiswa dan mahasiswi dilingkungan kampus masing-masing, termasuk juga di Universitas Palembang. Bahkan Kuliah Kerja Nyata (KKN) termasuk pula ke dalam ilmu akademik yang khusus dan terpisah dari ilmu-ilmu akademik yang diperoleh dari perguruan

tinggi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan hingga penerapannya ke dalam lingkungan masyarakat sosial dan dapat bertanggung jawab di dalam lingkungan masyarakat, berkepribadian sosial dan dapat bertanggung jawab di dalam lingkungan kelompoknya masing- masing. Selain dimaksud di atas, Kuliah Kerja Nyata (KKN) yakni sebagai salah satu penerapan dan perwujudan ilmu akademik yang telah diperolwh mahasiswa dan mahasiswi selama di perguruan tinggi, yang kemudian dapat berguna untuk ikut berperan aktif di dalam aktifitas kehidupan masyarakat dan membantu kerja Pemerintaha

dalam hal perwujudan pembangunan di segala bidang pada

kehidupan masyarakat desa, terutama di lingkungan Kelurahan 15 Ulu.

2. Ruang Lingkup Pelaksanaan Ruang lingkup dalam melaksanakan kurikulum/akademik Kuliah Kerja Nyata (KKN) yakni meliputi : 1. Ruang Lingkup Waktu Pelaksanaan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan pada semester VIII (delapan) yang di mulai pada tanggal 18 Februari 2013 s.d 23 Maret 2013. 2. Ruang Lingkup Wilayah Lokasi pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi kelompok VIII (delapan) di daerah Kartapati tepatnya di : Kelurahan Kecamatan Kota Propinsi

3.

: : : :

15 Ulu Seberang Ulu I Palembang Sumatera Selatan

Ruang Lingkup Permasalahan Agar lebih terarah dan tidak menimbulkan pengertian terhadap penulisan ini, maka kami membatasi ruang lingkup pemahasannya yaitu hanya pada di Kelurahan 15 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang propinsi Sumatera Selatan. Yang menitik beratkan pada peranan masyarakat dan

lembaga-lembaga formal secara fisik. Terkait pada perubahan tujuan dalam mengikutsertakan masyarakat agar tercapai dan terciptanya pembaharuan atau perubahan (reformasi) kearah yang kebih baik. Namun demikian sejauh rengkaian hendaknya dengan pembahasan ini, kami tidak menutupi kemungkinan hal-hal lainnya secara nyata sebagai kebutuhan masyarakat yang tidak biasa dipisahkan dengan keadaan perekonomian. 4.

Ruang Lingkup Pembahasan Kata songket berasal dari istilah sungkit dalam bahasa Melayu dan bahasa Indonesia, yang berarti "mengait" atau "mencungkil". Hal ini berkaitan dengan metode pembuatannya; mengaitkan dan mengambil sejumput kain tenun, dan kemudian menyelipkan benang emas. Selain itu, menurut sementara orang, kata songket juga mungkin berasal dari kata songka, songkok khas Palembang yang dipercaya pertama kalinya kebiasaan menenun dengan benang emas dimulai. Istilah menyongket berarti ‘menenun dengan benang emas dan perak’. Songket adalah kain tenun mewah yang biasanya dikenakan saat kenduri, perayaan atau pesta. Songket dapat dikenakan melilit tubuh seperti sarung, disampirkan di bahu, atau sebagai destar atau tanjak, hiasan ikat kepala. Tanjak adalah semacam topi hiasan kepala yang terbuat dari kain songket yang lazim dipakai oleh sultan dan pangeran serta bangsawan Kesultanan Melayu. Menurut tradisi, kain songket hanya boleh ditenun oleh anak dara atau gadis remaja; akan tetapi kini kaum lelaki pun turut menenun songket. Beberapa kain songket tradisional Sumatra memiliki pola yang mengandung makna tertentu. Songket harus melalui delapan peringkat sebelum menjadi sepotong kain dan masih ditenun secara tradisional. Karena penenun biasanya dari desa, tidak mengherankan bahwa motif-motifnya pun dipolakan dengan hewan dan tumbuhan setempat. Motif ini seringkali juga dinamai dengan nama kue khas Melayu seperti serikaya, wajik, dan tepung talam, yang diduga merupakan penganan kegemaran raja. Ditinjau dari bahan, cara pembuatan, dan harganya; songket semula adalah kain mewah para bangsawan yang menujukkan kemuliaan derajat dan martabat pemakainya. Akan tetapi kini songket tidak hanya dimaksudkan untuk golongan masyarakat kaya dan berada semata, karena harganya yang bervariasi; dari yang biasa dan terbilang murah, hingga yang eksklusif dengan harga yang sangat mahal. Kini dengan digunakannya benang emas sintetis maka songket pun tidak lagi luar biasa mahal seperti dahulu kala yang

menggunakan emas asli. Meskipun demikian, songket kualitas terbaik tetap dihargai sebagai bentuk kesenian yang anggun dan harganya cukup mahal. Sejak dahulu kala hingga kini, songket adalah pilihan populer untuk busana adat perkawinan Melayu, Palembang, Minangkabau, Aceh dan Bali. Kain ini sering diberikan oleh pengantin laki-laki kepada pengantin wanita sebagai salah satu hantaran persembahan perkawinan. Di masa kini, busana resmi laki-laki Melayu pun kerap mengenakan songket sebagai kain yang dililitkan di atas celana panjang atau menjadi destar, tanjak, atau ikat kepala. Sedangkan untuk kaum perempuannya songket dililitkan sebagai kain sarung yang dipadu-padankan dengan kebaya atau baju kurung. Meskipun berasal dari kerajinan tradisional, industri songket merupakan kerajinan yang terus hidup dan dinamis. Para pengrajin songket terutama di Palembang kini berusaha menciptakan motif-motif baru yang lebih modern dan pilihan warna-warna yang lebih lembut. Hal ini sebagai upaya agar songket senantiasa mengikuti zaman dan digemari masyarakat. Sebagai benda seni, songket pun sering dibingkai dan dijadikan penghias ruangan. Penerapan kain songket secara modern amat beraneka ragam, mulai dari tas wanita, songkok, bahkan kantung ponsel. Songket Palembang merupakan songket terbaik di Indonesia baik diukur dari segi kualitasnya, yang berjuluk "Ratu Segala Kain". Songket eksklusif memerlukan di antara satu dan tiga bulan untuk menyelesaikannya, sedangkan songket biasa hanya memerlukan waktu sekitar 3 hari. Mulanya kaum lakilaki menggunakan songket sebagai destar, tanjak atau ikat kepala. Kemudian barulah kaum perempuan Melayu mulai memakai songket sarung dengan baju kurung. Dokumentasi mengenai asal-usul songket masih tidak jelas, kemungkinan tenun songket mencapai semenanjung Malaya melalui perkawinan atau persekutuan antar bangsawan Melayu, karena songket yang berharga kerap kali dijadikan maskawin atau hantaran dalam suatu perkawinan. Praktik seperti ini lazim dilakukan oleh negeri-negeri Melayu untuk mengikat persekutuan strategis. Pusat kerajinan songket terletak di kerajaan yang secara politik penting karena bahan pembuatannya yang mahal; benang emas sejatinya memang terbuat dari lembaran emas murni asli. Songket sebagai busana diraja juga disebutkan dalam naskah Abdullah bin Abdul Kadir pada tahun 1849. 5.

Metode Penulisan

Kelompok VIII (delapan) telah mengadakan survey dan pengumpulan data-data yang dilakukan secara langsung melalui wawancara melalui dokumen sumber (litelature) guna memperoleh data yang diperlukan. Adapun penyusun laporan pada kelompok VIII (delapan) Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan XXVII Tahun 2013 di Kelurahan 15 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Propinsi Sumatera Selatan melalui tahapan-tahapan sevagai berikut : 1. Komfilasi data 2. Survey 3. Analisis Data 6. Kegiatan Kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan XXVII Tahun 2013 di Kelurahan 15 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan terdiri dari kegiatan fiisk dan non fisik adalah sebagai berikut : a. Kegiatan Fisik Kegiatan fisik yang telah dilaksanakan antara lain : 1. Pembersihan di Posko VIII (delapan) kelurahan 15 Ulu. 2. Pembersihan Kantor Lurah 15 Ulu karena banjir. 3. Pembersihan dan Pengecatan Mushola. 4. Ikut serta membantu kegiatan bantuan sembako korban banjir. 5. Pengecatan di Kantor Lurah 15 Ulu. 6. Ikut serta gotong royong perbaikan jalan yang rusak bersama warga masyarakat dilingkungan kelurahan 15 Ulu. 7. Pembuatan dan pemasangan papan nama jalan Kelurahan di 15 Ulu. 8. Pemebersihan di Rumah Sakit Bari (kali bersih) yang dilakukan oleh seluruh peserta KKN. 9. Kegiatan pengecatan papan nama. 10. Pembersihan di PAUD “INTAN” karena banjir. b. Kegiatan Non Fisik

Kegiatan non fisik yang telah dilaksanakan antara lain : 1. Pertemuan dan perkenalan dengan perkenalan dengan pegawai Kelurahan 15 Ulu di Kantor Kelurahan 15 Ulu. 2. Kunjungan dan silahturahmi ke Rw, Rt, Karang Taruna di 15 ulu. 3. Menghadiri acara pernikahan warag sekitar di Rt.15 Rw.05. 4. Memberikan pengajaran di PAUD “INTAN”. 5. Ikut serta kegiatan Posyandu di Kelurahan 15 ulu dengan bidanbidan desa. 6. Berkunjung ketempat pengrajin kain tanjung, tenun songket dan pembuatan kemplang di 15 ulu. 7. Pengambilan data kepengurusan Posdaya di Kelurahan 15 Ulu. 8. Kegiatan-kegiatan lebih banyak dilakukan ke non fisik karena terkendala oleh keadaan banjir di lokasi KKN dikelurahan 15 Ulu. 9. Kegiatan Sosialisasi Narkoba di Kelurahan 15 Ulu.

Pada akhir Bab Pendahuluan ini kami mencoba mengembangkan beberapa saran dan usulan serta kesan yang selama ini melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kelurahan 15 Ulu. Dalam penulisan laporan ini kami menagdakan beberapa metode penelitian antara lain : 1. Metode Observasi Pada metode ini data yang dikumpulkan adalah data dengan mengamati serta melakukan secara langsung

kegiatan di lokasi KKN yang

berdasarkan pada keadaan sebenarnya. 2. File Research Pada

metode

ini

cara

pengumpulan

data

dilakukan

dengan

menghubungkan lansung teori-teori yang kami terima di bangku kuliah dengan data primer yang di dapat di buku. 7.

Tujuan Laporan Adapun tujuan laporan yang telah kami buat antara lain :

1. Pembangunan akan terlaksana apabila pemerintah dan rakyat yang saling membantu dan bekerja sama dalam kegiatan. 2. Memupuk suatu kesadaran yang tinggi terhadap hukum dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab baik secara perorang maupun secara organisasi. 3. Dapat memanfaatkan pertanian dan perkebunan untuk pembangunan serta kesejahteraan masyarakat dan pemerintah daerah khususnya.

Laporan ini bertujuan untuk memenuhi syarat kurikulum akademis mahasiswa Universitas Palembang, maka semua mahasiswa tingkat akhir diwajibkan mengikuti dan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan maksud untuk mendapatkan cara-cara mengaplikasikan teori yang di dapat di bangku kuliah dengan di lapangan pekerjaan diantaranya mempelajari aspek-aspek administrasi, struktur organisasi, metode dan sistem manajemen serta tahapan-tahapan yang digunakan dalam pembuatan tentang daerah yang komperatif dan fleksibel.

BAB. III PENUTUP

a. Kesimpulan Setelah penulis menyelesaikan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan XXVIII Tahun 2013 tanggal 18 Februari 2013 s.d 23 Maret 2013 di Kelurahan 15 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Propinsi Sumatera Selatan.

Ditinjau dari berbagai pengamatan (investigasi) dan penelitian (riset) yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1.

Mengenai keadaan masyarakat menggunakan air bersih, masih terdapat kendala dalam usaha memperoleh air bersih dan sehat, hal ini terlihat banyak masyarakat yang tinggal di daerah tersebut hanya menggunakan air Sungai Ogan

b. Saran Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Palembang Angkatan XXVIII

Tahun

2013

adalah

salah

satu

bentuk

“Tri Dharma Perguruan Tinggi” yang harus tetap dilestarikan. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat bagi semua pihak. Bagi mahasiswa yang akan menjalani kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), terlebih dahulu harus mengadakan observasi yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, karena langkah awal ini sangat menentukan dalam ketercapainya pelaksanaan program yang akan dilaksanakan serta menjalin hubungan baik dengan semua pihak di Kelurahan 15 Ulu. Di dalam meningkatkan kualitas sumber daya alam maupun sumber daya manusia di Kelurahan 15 Ulu, maka diperlukan berbagai usaha dan tindakan dari berbagai pihak ataupun instansi terkait, di antaranya adalah sebagai berikut :

Related Documents


More Documents from "Anonymous tqCuM5rbVU"

February 2021 5
January 2021 1
Relativsatz: Grammatik
January 2021 1