Hipersomnia Ppt

  • Uploaded by: rahma fadhillah
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Hipersomnia Ppt as PDF for free.

More details

  • Words: 861
  • Pages: 22
Loading documents preview...
Gangguan Tidur “HIPERSOMNIA” Penyusun : Dian Putri Utami 71150891155 Pembimbing : Prof.dr.H.M.Joesoef Simbolon,Sp.KJ (K)

PENDAHULUAN Istirahat adalah keadaan relaks tanpa adanya suatu tekanan emosional, bukan hanya dalam keadaan tidak beraktivitas tetapi juga dalam kondisi yang membutuhkan ketenangan. Apabila seseorang tidur dalam kondisi kurang atau lebih dari normalnya kebutuhan tidur, maka tidur hal tersebut dikategorikan kepada masalah kebutuhan tidur. Banyak sekali ragam masalah kebutuhan tidur, seperti insomnia atau gangguan sulit tidur, parasomnia, enuresa, hipersomnia dan lain-lain.

KONSEP ISTIRAHAT DAN TIDUR PENGERTIAN Istirahat suatu keadaan tenang,relaks, tanpa tekanan emosional,dan bebas dari perasaan gelisah. bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali. Tidur

status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun

NEXT... FISIOLOGI TIDUR

Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua sistem pada batang otak, yaitu Reticular Activating System (RAS) dan Bulbar Synchronizing Region (BSR). RAS di bagian atas batang otak diyakini memiliki sel-sel khusus yang dapat mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran,memberi stimulus visual, pendengaran, nyeri, dan sensori raba,serta emosi dan proses berfikir. RAS melepaskan katekolaminpada saat sadar, sedangkan pada saat tidur terjadi pelepasan serum serotonin dari BSR

NEXT... TAHAPAN TIDUR

a.Tidur NREM (non-rapid eye movement) Tidur gelombang pendek karena gelombang otak yang ditunjukkan oleh orang yang tidur lebih pendek dari pada gelombang alfa dan beta yang ditunjukkan orang yang sadar. b. Tidur REM (rapid eye movement)

Tidur REM biasanya terjadi setiap 90 menit dan berlangsung selama 5-30 menit. Tidur REM tidak senyenyak tidur NREM, dan sebagian besar mimpi terjadi pada tahap ini. Otak cenderung aktif selama tidur REM dan metabolismnya meningkat hingga 20%.

NEXT... SIKLUS TIDUR

Individu melewati tahap tidur NREM dan REM selama tidur. Siklus tidur yang komplit normalnya berlangsung selama1,5 jam,dan setiap orang biasanya melalui empat hingga lima siklus selama 7-8 jam tidur. Siklus tersebut dimulai dari tahap NREM yang berlanjut ke tahap REM.

Gangguan Tidur

HIPERSOMN IA Suatu keadaan kecenderungan tidur yang berlebihan, sulit mempertahankan keadaan terjaga pada siang hari, rasa mengantuk disiang hari yang berlebihan, berkepanjangan tidur malam hari, atau kadang kedua-duanya, yang terjadi secara teratur atau rekuren untuk waktu singkat, dan menyebabkan gangguan fungsi sosial dan pekerjaan

EPIDEMIOLOGI Hipersomnia dianggap sebagai penyakit

langka lebih jarang dibandingkan insomnia Berdasarkan National Sleep Foundation melaporkan hipersomnia 0,3 % - 4,0 % orang dewasa, 5% - 10% dewasa muda dan dewasa menengah, 20%- 30% lanjut usia jatuh tertidur disiang hari dan adanya serangan tidur disiang hari Tidak ada perbedaan jenis kelamin pada penyakit hipersomnia.

ETIOLOGI 1. Idiopatik Diperkirakan bahwa munculnya Gangguan perilaku tidur REM hasil dari lesi lokalisasi yang berhubungan dengan gangguan neurologis yang mendasari. 2. Kurang tidur Banyak orang tidak menjadwalkan waktu yang cukup untuk tidur di malam hari sehingga disiang hari pada terjaga merasakan ngantuk. 3. Sleep apnea Sleep apnea adalah suatu kondisi di mana pasien secara berkala berhenti bernapas saat tidur. Ada dua jenis sleep apnea-pusat dan obstruktif. Yang paling penyebab umum sleepapnea adalah karena obstruksi sementara saluran napas bagian atas.

NEXT... 4. Penyalahgunaan obat dan alkohol Seperti Benzodiazepin yang bekerja melalui sistem GABA. 5.Cedera kepala atau penyakit saraf , misalnya multiple sclerosis 6. Penyakit - seperti hipotiroidisme (kelenjar tiroid kurang aktif), refluks esofagus, asma nokturnal dan penyakit kronis dapat mengganggu tidur. 7. Genetik (memiliki relatif dengan hipersomnia).

KLASIFIKASI HIPERSOMNIA Hipersomnia Hipersomia Akibat PrimerGangguan Jiwa Lain

Hipersomnia Primer

Keluhan yang dominan adalah rasa mengantuk berlebihan

Hipersomnia Akibat Gangguan Jiwa Lain

Keluhan yang dominan adalah rasa mengantuk berlebihan

GEJALA KLINIS Merasa lelah yang hebat sepanjang hari Selalu ingin tidur di siang hari Berlebihan kantuk di siang hari menyebabkan tidur

siang berkepanjangan yang tidak menyegarkan sehingga sulit untuk bangun dari tidur siang ataupun tidur malam. Merasa tetap mengantuk meskipun telah tidur malam dan tidur siang Sulit berpikir dan membuat keputusan, pikiran tidak jernih Sulit berkonsentrasi atau mengingat Beberapa pasien mengeluh sakit kepala, episode pingsan, hipotensi ortostatik.

NEXT... Pasien

dengan hipersomnia primer peningkatan risiko mengembangkan gangguan depresi mayor. Gejala khas termasuk mood depresi, anhedonia (kehilangan minat dan kesenangan), penurunan energi, agitasi psikomotor atau retardasi, penurunan atau peningkatan nafsu makan Beberapa pasien mungkin mengalami gejala mudah marah, mudah tersinggung.  

KRITERIA DIAGNOSIS Berdasarkan Pedoman Diagnostik Gangguan Jiwa dari PPDGJ III, a) Rasa kantuk pada siang hari yang berlebihan atau adanya serangan tidur/ sleep attacks b) Gangguan tidur terjadi setiap hari selama lebih dari 1 bulan atau berulang dengan kurun waktu yang lebih pendek, menyebabkan penderitaan yang cukup berat dan mempengaruhi fungsi dalam sosial dan pekerjaan c) Tidak ada kondisi neurologis atau medis yang menunjukkan gejala rasa kantuk pada siang hari. d) Bila hipersomnia hanya merupakan salah satu gejala dari gangguan jiwa lain,

Non Psikofarmako

Non farmakologi Pendekatan hubungan antara pasien dan dokter, tujuannya : • Untuk mencari penyebab dasarnya dan pengobatan yang adekua •Untuk mengubah kebiasaan tidur yang jelek Psikotherapi Psikotherapi sangat membantu pada pasien dengan gangguan psikiatri seperti depresi, obsessi, kompulsi, gangguan tidur kronik. Sleep hygiene terdiri dari:  Tidur dan bangunlah secara reguler/kebiasaan  Hindari tidur pada siang hari  Jangan mengkonsumsi kafein pada malam hari  Jangan mengkonsumsi alkohol

FARMAKOLOGI

PROGNOSIS Tidak

semua kasus hipersomnia dapat diobati dengan mudah, terutama jika penyebabnya tidak diketahui. Hipersomnia yang disebabkan penyakit yang diketahui dengan cara mengobati penyakit tersebut. Mengubah kebiasaan tidur juga dapat meningkatkan kualitas tidur di malam hari sehingga mengurangi efek kantuk berlebihan yang dapat terjadi pada saat siang hari.

TERIMA KASIH

Related Documents

Hipersomnia Ppt
February 2021 1
Ppt
February 2021 3
Ppt
January 2021 4
Ppt
February 2021 3
Ppt Mikrosefali
January 2021 1
Ppt Economicas.pptx
January 2021 1

More Documents from "stefy vega casas"