Jiwa - F3 Gangguan Suasana Perasaan

  • Uploaded by: Soraya Olyfia
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Jiwa - F3 Gangguan Suasana Perasaan as PDF for free.

More details

  • Words: 2,583
  • Pages: 58
Loading documents preview...
G A N G G U A N

S U A S A N A

P E R A S A A N

• (GANGGUAN AFEKTIF / MOOD) DAN BABY BLUES SYNDROME

• Dr. GALIANTI PRIHANDAYANI SP.KJ

• SORAYA OLYFIA • 030.10.258 • FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

Definisi • Perubahan suasana perasaan (mood) atau afek, biasanya ke arah depresi (dengan atau tanpa anxietas ), atau ke arah elasi • ( susasana perasaan meningkat). Afek Mood Suasana perasaan yang bersifat pervasif dan bertahan lama, yang mewarnai persepsi seseorang terhadap kehidupannya

Respon emosional saat sekarang, yang saat dinilai lewat ekspresi wajah, pembicaraan, sikap dan gerak-gerik tubuh pasien (mencerminkan emosi sesaat, dapat bersesuaian dengan mood maupun tidak)

Faktor biologis

Faktor psikososial

Faktor genetik

• Dua neurotransmitter yang berperan dalam gangguan mood adalah norepinephrine dan serotonin. • System endokrin memainkan peran penting dan regulasi respon seseorang terhadap stress.

• Interpersonal relationship dan loss of significant others dalam pengaturan tingkat depresi yang juga membawa suatu depressive episode. • Stressful life events berguna untuk memprediksi subsequent onset dari unipolar depression

• Faktor genetic memainkan peran penting dalam perkembangan gangguan mood. • 10-15% keluarga dari pasien yang mengalami gangguan bipolar pernah mengalami satu episode gangguan mood.

GANGGUAN SUASANA PERASAAN

• F30 EPISODE MANIK

F30.0 Hipomania F30.1 Mania tanpa gejala psikotik

F30.2 Mania dengan gejala psikotik F30.8 Episode Manik lainnya

F30.9 Episode ManikYTT

GANGGUAN SUASANA PERASAAN

• F31 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR • F31.0 Gangguan afektif bipolar, episode kini hipomanik • F31.1 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik tanpa gejala psikotik • F31.2 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik dengan gejola psikotik • F31.3 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif ringan atau sedang

.30 Tanpa gejala somatik .31 Dengan gejala somatik

• F31.4 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat tanpa gejala psikotik • F31.5 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat dengan gejala psikotik • F31.6 Gangguan afektif bipolar, episode kini campuran

• F31.7 Gangguan afektif bipolar, kini dalam remisi • F31.8 gangguan afektif bipolar lainnya

• F31.9 Gangguan afektif bipolarYTT

GANGGUAN SUASANA PERASAAN • • • • • • • • • • •

F32 EPISODE DEPRESIF F32 .0 Episode depresif ringan .00 Tanpa Gejala somatik .01 Dengan gejala somatik F32 .1 Episode depresif sedang .10 Tanpa gejala somatik .11 Dengan gejala somatik F32 .2 Episode depresif berat tanpa gejala psikotik F32 .3 Episode depresif berat dengan gejala psikotik F32.8 Episode depresif yang lainnya F32.9 Episode depresifYTT

GANGGUAN SUASANA PERASAAN • F33 GANGGUAN DEPRESI bERULANG • F33.0 Gangguan depresif berulang , episode kini ringan •

.00 Tanpa gejala somatik



.01 Dengan gejala Somatik

• F33.1 Gangguan depresif berulang , episode kini sedang •

.10 Tanpa gejala somatik



.11 Dengan gejala Somatik

• F33.2 Gangguan depresif berulang , episode kini berat tanpa gejala psikotik • F33.3 Gangguan depresif berulang , episode kini berat dengan gejala psikotik • F33.4 Gangguan depresif berulang , kini dalam remisi • F33.8 Gangguan depresif berulang yang lainnya

• F33.9 Gangguan depresif berulangYTT

GANGGUAN SUASANA PERASAAN

• F34 GANGGUAN SUASANA PERASAAN (MOOD [AFEKTIF]) MENETAP • F34.0 Siklotimia

• F34.1 Distimia • F34.8 Gangguan suasana perasaan menetap yang lainnya • F34.9 Gangguan suasana perasaan menetapYTT

F30 episode manik

• Suasana perasaan yang meningkat disertai dan peningkatan dalam jumlah dan kecepatan aktivitas fisik dan mental. • Semua subdivisi dari kategori ini digunakan hanya untuk satu episode manik tunggal. • Jika ada episode afektif sebelum atau sesudah maka diagnosis menjadi F31.

F30.0 hipomania • Gangguan yang lebih ringan dari mania (F30.1) • Peningkatan ringan dari suasana perasaan disertai peningkatan aktivitas, yang menetap (sekurang-kurangnya beberapa hari berturut-turut) dan tidak disertai halusinasi atau waham.

Kriteria diagnostik • Peningkatan mood atau menjadi iritabble pada suatu tingkatan sebagai tidak normal sekurang-kurangnya 4hari berturut-turut. • Terdapat 3 dari gejala berikut : 1.

Peningkatan aktivitas atau agitasi

2.

Peningkatan pembicaraan

3.

Perhatian yang mudah teralih atau sulit berkonsentrasi

4.

Pengurangan kebutuhan tidur

5.

Peningkatan energi seksual

6.

Belanja sedikit berlebihan atau perilaku tidak bertanggung jawab atau tidak hati-hati

7.

Sosialisasi/pergaulan yang berlebihan

Kriteria diagnostik • Episode ini tidak memenuhi kriteria mania, gangguan afektif bipolar, episode depresif. • Tidak disebabkan oleh penggunaan zat psikoaktif.

F30.1 Mania Tanpa Gejala Psikotik • Suasana meninggi tidak sepadan dengan individu, sampai mengganggu fungsi pekerjaan dan hubungan sosial. • Energi meningkat • Perhatian : mudah teralih • Harga diri : meningkat, pemikiran serba hebat, optimis, dan dinyatakan dengan bebas • Persepsi ; mungkin terjadi gangguan • Pedoman diagnostik : berlangsung sekurangnya satu minggu, cukup berat  mengganggu aktivitas sosial dan pekerjaan.

Kriteria diagnostik

• Mood harus secara dominan meningkat, meluas atau iritable, dan dapat dinilai abnormal bagi orang lain  menetap sekurangnya 1 minggu • Minimal 3 dari beberapa gejala : • Tidak terdapat halusinasi

• Episode ini tidak disebabkan oleh penggunaan zat psikoatif

F30.2 mania dengan gejala psikotik • Bentuk mania yang lebih berat dari F30.1 • Harga diri yang membumbung dan gagasan kebesaran  waham dan iritabilitas • Kecurigaan  waham kejar • Waham dan halusinasi kadang serasi/tidak serasi dengan suasana alam perasaan • Aktivitas dan eksitasi yang hebat  agresi dan kekerasan

• Pengabaian  kelalaian yang berbahaya

Kriteria diagnostik • Episode yang memenuhi kriteria mania tanpa gejala psikotik, dengan pengecualian. • Episode ini tidak memenuhi kriteria diagnostik untuk skizofrenia, atau gangguan skizoafektif. • Terdapat halusinasi dan delusi yang tidak seperti skizofrenia.  paling sering bersifat kebesaran, terpusat pada dirinya sendiri, erotik atau berisikan kecaman • Episode ini tidak disebabkan oleh penggunaan zat psikoatif

GANGGUAN BIPOLAR

F31 gangguan afektif bipolar • Episode berulang (sekurang-kurangnya dua). • Pada waktu tertentu terdiri dari peninggian suasana perasaan serta peningkatan anersi dan aktivitas.

• Pada waktu lain berupa penurunan perasaan serta pengurangan enersi dan aktivitas. • Biasanya ada penyembuhan sempurna antar episode. • Lama  episode manik < episode depresi • Kedua episode seringkali didahului stresor

F31.0 Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini Hipomanik • Episode sekurang-kurangnya harus memenuhi kriteria hipomanik (F30.0) • Harus ada sekurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, depresif atau campuran) di masa yang lampau

F31.1 Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini Manik Tanpa Gejala Psikotik • Episode sekurang-kurangnya harus memenuhi kriteria manik tanpa gejala psikotik (F30.1) • Harus ada sekurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, depresif atau campuran) di masa yang lampau

F31.2 Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini Manik Dengan Gejala Psikotik • Episode sekurang-kurangnya harus memenuhi kriteria manik Dengan gejala psikotik (F30.2) • Harus ada sekurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, depresif atau campuran) di masa yang lampau

F31.3 Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini Depresi Ringan atau Sedang • Episode sekurang-kurangnya harus memenuhi kriteria depresi ringan (F32.0), sedang (F32.1) • Harus ada sekurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, depresif atau campuran) di masa yang lampau

F31.4 Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini Depresi BeratTanpa Gejala Psikotik • Episode sekurang-kurangnya harus memenuhi kriteria depresi berat tanpa gejala psikotik (F32.2) • Harus ada sekurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, depresif atau campuran) di masa yang lampau

F31.5 Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini Depresi Berat Dengan Gejala Psikotik • Episode sekurang-kurangnya harus memenuhi kriteria depresi berat dengan gejala psikotik (F32.3) • Harus ada sekurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, depresif atau campuran) di masa yang lampau

F31.6 Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini Campuran • Pernah sekurangnya mengalami satu episode afektif lain (hipomanik, depresif atau campuran) di masa yang lampau. • Sekarang menunjukan gejala manik, hipomanik, depresif yang tercampur dan berubah secara cepat.

F31.7 Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini Dalam Remisi • Pernah sekurangnya mengalami satu episode afektif lain (hipomanik, depresif atau campuran) di masa yang lampau. • Di tambah lagi gejala manik, hipomanik, depresif atau campuran, tetapi sekarang tidak menderita gangguan afektif yang nyata dan juga tidak menderita sejak beberapa bulan terakhir. • Bisa saja sedang mendapatkan pengobatan untuk mengurangi risiko timbulmya episode di masa mendatang

• F31.8 Ganggaun Afektif Bipolar Lainnya • F31.9 Gangguan Afektif BopolarYTT

EPISODE DEPRESIF

F32 episode depresif Gejala • Konsentrasi & perhatian << • Harga diri & kepercayaan diri <<

• Gagasan ttg perasaan bersalah & tidak berguna • Pandangan masa depan suram & pesimistis

• Gagasan membahayakan diri • Tidur terganggu • Nafsu makan <<

• Kehilangan minat pada kegiatan yang biasa dinikmati • Reaksi emosional (-) terhadap yang biasanya menyenangkan

Gejala • Bangun pagi“somatik” lebih awal 2 jam atau >> • Bukti objektif dari retardasi atau agitasi psikomotor • Kehilangan nafsu makan • Berat badan <<

Faktor yang mempengaruhi gangguan perasaan • Etiologi : • Faktor Biologi (Kelainan metabolit amin biogenik dalam darah, urin dan cairan serebrospinal) • Faktor Genetik (banyak terdapat daerah genome yang terlibat) • Faktor Psikososial (Pola asuh, Tipe kepribadian, daya tahan dan adaptasi terhadap stres)

• Episode Depresif I. PENGERTIAN UMUM

• Mengalami suasana perasaaan yang depresif, kehilangan minat dan kegembiraan, mudah lelah dan berkurangnya aktivitas. • Terdapat tiga variasi episode : ringan, sedang, dan berat. • Penegakan diagnosis dibutuhkan waktu paling sedikit 2 minggu. • Kelompok diagnosis ini hanya untuk episode afektif yang pertama saja.

Gejala-gejala A.

B.

Gejala utama :

1.

Afek depresif

2.

Kehilangan minat dan kegembiraan

3.

Berkurangnya energi yang menuju meningkatnyakeadaan mudah lelah dan menurunnya aktivitas.

Gejala lainnya : 1.

Konsentrasi dan perhatian berkurang

2.

Harga diri dan kepercayaan diri berkurang

3.

Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna

4.

Pandangan masa depan suram dan pesimistis

5.

Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri

6.

Tidur terganggu

7.

Nafsu makan berkurang

F32.0IEpisode Depresif RinganS

• Sekurang-kurangnya dua gejala depresif yang khas (gejala A) • Sekurang-kurangnya dua dari gejala B :

F32.1 Episode Sedang

Depresif

• Paling sedikit dua dari gejala A • Paling sedikit tiga dari gejala B

• Paling sedikit dua minggu • Mengalami kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial

F32.2 Episode Depresif Berat Tanpa Gejala Psikotik • Tiga dari gejala A • Paling sedikit empat dari gejala B dan intensitas berat.

• Paling sedikit telah berlangsung dua minggu atau gejala amat berat dan onset sangat cepat. • Tidak mungkin melakukan pekerjaan dan kegiatan sosial.

F32.3 Depresif Berat dengan Gejala Psikotik • Sama seperti pada F32.2 disertai dengan waham, halusinasi, atau stupor depresif. • Waham  ide tentang dosa, kemiskinan atau makalapetaka dan pasien merasa bertanggung jawab • Halusinasi  menghina/menuduh

auditorik

:

• F32.8 Episode Depresi Lainnya • F32.9 Episode DepresiYTT

F33 gangguan depresif berulang

• Episode berulang dari depresif

• Tanpa adanya episode dari mania (f30.1 dan f30.2) • Namun, kategori ini tetap digunakan jika  ada episode singkat hipomani (f30.0) segera sesudah suatu episode depresif

F33.0 gang depresif berulang, episode kini ringan

• Kriteria gangguan depresi berulang (F33.-) harus dipenuhi dan episode sekarang harus memenuhi kriteria F32.0

• Sekurang-kurangnya 2 episode telah berlangsung, masing-masing selama minimal 2 mgg, sela waktu beberapa bulan tanpa gang.suasana perasaan yang bermakna • Kalau tidak, diagnosis F38.1

F33.1 gang depresif berulang, episode kini sedang • Kriteria gangguan depresi berulang (F33.-) harus dipenuhi dan episode sekarang harus memenuhi kriteria F32.1 • Sekurang-kurangnya 2 episode telah berlangsung, masing-masing selama minimal 2mgg, sela waktu beberapa bulan tanpa gangguan suasana perasaan yang bermakna • Kalau tidak, diagnosis F38.1

F33.2 gang depresif berulang, episode kini berat tanpa gejala psikotik • Kriteria gangguan depresi berulang (f33.-) harus dipenuhi dan episode sekarang harus memenuhi kriteria f32.2

• Sekurang-kurangnya 2 episode telah berlangsung, masing-masing selama minimal 2mgg, sela waktu beberapa bulan tanpa gang.suasana perasaan yang bermakna • Kalau tidak, diagnosis F38.1

F33.3 gang depresif berulang, episode kini berat dengan gejala psikotik • Kriteria gangguan depresi berulang (F33.-) harus dipenuhi dan episode sekarang harus memenuhi kriteria f32.3 • Sekurang-kurangnya 2 episode telah berlangsung, masing-masing selama minimal 2mgg, sela waktu beberapa bulan tanpa gang.suasana perasaan yang bermakna • Kalau tidak, diagnosis F38.1

F33.4 gang depresif berulang, kini dalam remisi • Kriteria gangguan depresi berulang (F33.-) harus dipenuhi di masa lampau tetapi sekarang tidak memenuhi kriteria untuk episode gang dalam F30-F39 • Sekurang-kurangnya 2 episode telah berlangsung, masingmasing selama minimal 2mgg, sela waktu beberapa bulan tanpa gang.suasana perasaan • Kalau tidak, diagnosis F38.1

• F33.8 Gangguan Depresi Berulang Lainnya • F33.9 Gangguan Depresi BerulangYTT

GANGGUAN SUASANA PERASAAN MENETAP

F34 gang. suasana perasaan menetap

• Gangguan suasana menetap dan biasanya berfluktuasi • Masing-masing episode jarang atau tidak pernah cukup parah untuk disebut hipomania atau depresi ringan • Bertahun-tahun/sebagian besar hidup dewasa seseorang

F34.0 siklotimia • Ketidakstabilan suasana perasaan yang menetap  banyak episode depresi ringan dan elasi ringan • Berlangsung kronik • Tidak memenuhi f31.- atau f33.• Tidak memenuhi f30.- atau f32.-

1. Siklotimia

II. PENGGOLONGAN DIAGNOSIS

(1) Ciri esensial : ketidakstabilan suasana perasaan menetap, meliputi banyak periode depresi ringan dan elasi ringan, tidak ada yang cukup parah/lama untuk memenuhi kriteria gangguan afektif bipolar atau depresi berulang. (2)Setiap gangguan suasana perasaan tersebut tidak memenuhi kriteria untuk kategori manapun dari episode manik atau episode depresif.

F34.1 distimia

• Depresi suasana perasaan yang berlangsung sangat lama • Tidak memenuhi kriteria gang.depresi berulang ringan f33.0 atau gang.depresi berulang sedang f33.1



2.

Distimik

(1) Ciri esensial : depresi yang berlangsung sangat lama atau jarang sekali atau cukup parah untuk memenuhi kriteria gangguan depresif berulang ringan atau sedang. (2) Biasanya mulai pada usia diri dari masa dewasa dan berlangsung sekurang-kurangnya beberapa tahun, kadang-kadang untuk jangka waktu yang tak terbatas. (Jika onsetnya pada usia lanjut, gangguan ini sering kali merupakan kelanjutan suatu depresi tersendiri dan berhubungan dengan masa berkabung atau stres lainnya).

Penatalaksa naan hospitalisasi • Suicide/ homicide • Perawatan diri << • Kepentingan diagnosa

Psikoterapi • • • •

Terapi kognitif Terapi interpersonal Terapi perilaku Terapi beroreintasi psikoanalitik • Terapi keluarga

Farmakoterapi • Depresi • Trisiklik • Tetrasiklik • MAOI-Reversible • SSRI • Atypical Antidepressant • Mania • Benzodiazepine • Non-Benzodiazepine

Prognosis Depresi Berat • 50 – 85% mendapat serangan kedua pada 4 – 6 bulan kemudian • Relaps  pada alkohol dan drug abuse, onset pada usia tua, dan ≥ 1 serangan • ♂ > ♀ menjadi impairmen khronis • Onset muda prognosis  buruk • Akut  baik • Serangan >>  buruk

Bipolar

• Onset muda  buruk • Akut  baik • Serangan >>  buruk

• Baby Blues Syndrome

Baby Blues Syndrome

 Sering disebut maternity blues atau postpartum blues.  Suatu gangguan psikologis sementara yang ditandai dengan memuncaknya emosi pada minggu pertama setelah melahirkan.  Muncul 3-6 hari setelah persalinan dan menghilang dalam waktu antara beberapa jam sampai hari.  Dapat berkembang lebih berat menjadi depresi dan psikosis pasca bersalin.

• Gejala:

1. Menangis tanpa sebab 2. Mudah kesal, marah

etiologi

3. Tidak memiliki atau kurang bertenaga 4. Cemas, merasa bersalah, dan tidak berharga 5. Menjadi tidak tertarik dengan bayi atau menjadi terlalu memperhatikan dan khawatir 6. Tidak percaya diri

7. Sulit beristirahat dengan tenang atau tidur lebih lama 8. Peningkatan BB disertai dengan makan berlebih 9. Penurunan berat badan disertai tidak mau makan 10. Perasaan takut untuk menyakiti diri sendiri dan bayinya

Perubahan gaya hidup

Ketidak semimbangan hormonal

Ciri

Baby blues

Depresi pasca melahirkan

Insedensi

30-75% perempuan melahirkan

10% perempuan melahirkan

Waktu onset

3-5 hari setelah melahirkan

Dalam 3-6 bulan setelah melahirkan

Durasi

Hari sampai minggu

Berbulan-bulan sampai bertahun-tahun jika tidak diobati

Stresor terkait

-

Ya, terutama tidak adanya dukungan

Pengaruh sosial budaya

-

Erat terkait

Riwayat gangguan mood

-

erat kaitannya

Riwayat keluarga adanya gangguan mood

-

Ada

Ciri

Baby blues

Depresi pasca melahirkan

Menangis

Ya

Ya

Labilitas mood

Ya

Sering pada awalnya, kemudian depresi secara bertahap

Anhedonia

Tidak ada

Sering

Gangguan tidur

Kadang- kadang

Hampir selalu

Pikiran bunuh diri

Tidak ada

Kadang-kadang

Pikiran untuk mencederai bayi

Jarang

Sering ada

Rasa bersalah, tidak adekuat

Tidak ada atau ringan

Sering ada

Penatalaksa naan

•  Tidak ada pengobatan khusus •  Keluarga dan suami memberikan dukungan

•  Konsultasi kejiwaan diperlukan jika gejala menetap melebihi 2 minggu  identifikasi gangguan afektif yang lebih parah

Terimakasih

Related Documents


More Documents from "Zaenudin"