Kasus

  • Uploaded by: Shabrina si'Bulan'
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kasus as PDF for free.

More details

  • Words: 1,077
  • Pages: 7
Loading documents preview...
Kasus Saudara sebagai kepala ruang bedah akan mengadakan audit keperawatan tentang mutu pelayanan keperawatan tentang keselamatan pasien yang terjadi. Pertanyaan : 1. Analisis kasus diatas, susun langkah – langkah dalam penilaian mutu pada keselamatan pasien! 2. Apa upaya untuk meningkatkan mutu keperawatan secara komprehensif?

ISI (Hasil Diskusi)

1. Analisis kasus diatas, susun langkah – langkah dalam penilaian mutu pada keselamatan pasien!

Pelaksanaan audit di keperawatan : 1) Dilakukan oleh tim mutu pelayanan keperawatan yang bertugas menentukan masalah keperawatan yang perlu diperbaiki. 2) Menentukan kriteria untuk memperbaiki masalah serta menilai pelaksanaan perbaikan yang telah ditetapkan . 3) Merupakan bagian integral dari tim mutu rumah sakit dan bisa merupakan salah satu komponen dari komite keperawatan. 4) Menyampaikan hasil laporan secara periodik pada komite keperawatan untuk seterusnya disampaikan pada pimpinan rumah sakit sebagai bahan pertimbangan kebijakan lebih lanjut. 5) Diperlukan kerja sama dengan berbagai departemen yang ada di rumah sakit untuk dapat mengidentifikasi masalah, menentukan kriteria dan merencanakan

perbaikan, seperti departemen farmasi, infeksi nosokomial, rekam medis, pelayanan medis, bagian pemasaran, dan lain – lain.

Langkah – langkah penilaian mutu pada keselamatan pasien :

1) Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien Menciptakan kepemimpinan dan budaya yang terbuka dan adil Langkah penerapan : A. Bagi ruang bedah a. Pastikan ruangan memiliki kebijakan yang mejabarkan apa yang harus dilakukan staf segera setelah terjadi insiden, bagaimana langkah-langkah pengumpulan fakta harus dilakukan dan dukungan apa yang harus diberikan kepada staf, pasien dan keluarga. b. Pastikan ruangan memiliki kebijakan yang menjabarkan peran dan akuntabilitas individual bilamana ada insiden. c. Tumbuhkan budaya pelaporan dan belajar dari insiden yang terjadi di ruangan. d. Lakukan asesmen dengan menggunakan survei penilaian keselamatan pasien. B. Bagi perawat : a. Pastikan perawat ruangan mampu untuk berbicara mengenai kepedulian mereka dan berani melaporkan apabila ada insiden b. Demonstrasikan kepada perawat ruangan ukuran-ukuran yang dipakai di ruang bedah untuk memastikan semua laporan dibuat secara terbuka dan terjadi proses pembelajaran serta pelaksanaan tindakan/solusi yang tepat.

2) Pimpin dan dukung staf Membangun komitmen dan fokus yang kuat dan jelas tentang Keselamatan Pasien di ruang bedah. Langkah penerapan:

A. Bagi ruang bedah : a. Sebagai kepala ruangan, pastikan menjadi pemimpin yang bertanggung jawab atas keselamatan pasien b. Identifikasi orang-orang yang dapat diandalkan untuk menjadi ”penggerak” dalam gerakan keselamatan pasien di ruang bedah c. Prioritaskan keselamatan pasien dalam agenda rapat manajemen ruangan d. Masukkan keselamatan pasien dalam semua program latihan staf ruangan dan pastikan pelatihan ini diikuti dan diukur efektivitasnya. B. Bagi perawat : a. Nominasikan ”penggerak” dalam tim perawat untuk memimpin Gerakan keselamatan pasien b. Jelaskan kepada perawat tentang relevansi, pentingnya serta manfaat bagi mereka dengan menjalankan gerakan keselamatan pasien c. Tumbuhkan sikap kesatria yang menghargai pelaporan insiden.

3) Integrasikan aktivitas pengelolaan risiko Mengembangkan sistem dan proses pengelolaan risiko, serta lakukan identifikasi dan asesmen hal yang potensial bermasalah. Langkah penerapan: A. Untuk ruangan : a. Telaah kembali struktur dan proses yang ada dalam manajemen risiko klinis dan non klinis, serta pastikan hal tersebut mencakup dan terintegrasi dengan keselamatan pasien dan staf b. Kembangkan indikator-indikator kinerja bagi sistem pengelolaan risiko yang dapat dimonitor oleh kepala ruangan c. Gunakan informasi yang benar dan jelas yang diperoleh dari sistem pelaporan insiden dan asesmen risiko untuk dapat secara proaktif meningkatkan kepedulian terhadap pasien. B. Untuk perawat :

a. Bentuk forum untuk mendiskusikan isu-isu keselamatan pasien guna memberikan umpan balik kepada manajemen yang terkait b. Pastikan ada penilaian risiko pada individu pasien dalam proses asesmen risiko ruangan c. Lakukan proses asesmen risiko secara teratur, untuk menentukan akseptabilitas setiap risiko, dan ambillah langkah-langkah yang tepat untuk memperkecil risiko tersebut d. Pastikan penilaian risiko tersebut disampaikan sebagai masukan ke proses asesmen dan pencatatan risiko ruangan.

4. Kembangkan system pelaporan Pastikan staf ruangan melaporkan kejadian/ insiden, serta ruangan mengatur pelaporan kepada Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS). Langkah penerapan : A. Bagi ruang bedah : a. Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar, yang harus dilaporkan ke KPPRS - PERSI. B. Bagi perawat : a. Berikan semangat kepada perawat ruangan untuk aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga, karena mengandung bahan pelajaran yang penting.

5. Libatkan dan Berkomunikasi dengan pasien Kembangkan cara-cara komunikasi yang terbuka dengan pasien. Langkah penerapan : A. Untuk bagi ruang bedah a. Pastikan rumah sakit memiliki kebijakan yang secara jelas menjabarkan cara-cara komunikasi terbuka tentang insiden dengan para pasien dan keluarganya

b. Pastikan pasien dan keluarga mereka mendapat informasi yang benar dan jelas apabila terjadi insiden c. Berikan dukungan, pelatihan dan dorongan semangat kepada staf agar selalu terbuka kepada pasien dan keluarganya. B. Untuk bagi perawat : a. Pastikan tim anda menghargai dan mendukung keterlibatan pasien dan keluarganya bila telah terjadi insiden b. Prioritaskan pemberitahuan kepada pasien dan keluarga bilamana terjadi insiden, dan segera berikan kepada mereka informasi yang jelas dan benar secara tepat b. Pastikan, segera setelah kejadian, tim menunjukkan empati kepada pasien dan keluarganya.

6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselaman pasien Dorong staf anda untuk melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana dan mengapa kejadian itu timbul.

Langkah penerapan: A. Untuk Ruang Bedah : a. Pastikan staf yang terkait telah terlatih untuk melakukan kajian insiden secara tepat, yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi penyebab. B.Bagi Perawat : a. Diskusikan dengan sesame perawat tentang pengalaman dari hasil analisis insiden yang pernah terjadi. b. Identifikasi unit atau bagian lain yang mungkin terkena dampak di masa depan dan bagilah pengalaman tersebut secara lebih luas.

7. Cegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien

Gunakan informasi yang ada tentang kejadian / masalah untuk melakukan perubahan pada system pelayanan. Langkah penerapan: A. Untuk Ruang Bedah : a. Gunakan informasi yang benar dan jelas yang diperoleh dari sistem pelaporan, asesmen risiko, kajia, insiden, dan audit serta analisis, untuk menentukan solusi setempat. b. Solusi tersebut dapat mencakup penjabaran ulang sistem (struktur dan proses), penyesuaian pelatihan staf dan/atau kegiatan klinis, termasuk penggunaan instrumen yang menjamin keselamatan pasien. c. Lakukan asesmen risiko untuk setiap perubahan yang direncanakan d. Beri umpan balik kepada tenaga keperawatan tentang setiap tindakan yang diambil atas insiden yang dilaporkan

B. Bagi Perawat : a. Libatkan tim keperawatan dalam mengembangkan berbagai cara untuk membuat asuhan keperawatan agar pasien menjadi lebih baik dan lebih aman. b. Telaah kembali perubahan-perubahan yang dibuat tim keperawatan anda dan pastikan pelaksanaannya. c. Pastikan tim keperawatan menerima umpan balik atas setiap tindak lanjut tentang insiden yang dilaporkan.

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2006. Panduan Nasional Keselaman Pasien Rymah Sakit (Pasien Safety). Jakarta : Depkes RI.

Nursalam. 2013. Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika.

Related Documents

Kasus
February 2021 4
Kasus Fix
February 2021 1
Studi Kasus
January 2021 0
Kasus Konstipasi
January 2021 1
Kasus Hipertiroid
February 2021 3
Laporan Kasus
February 2021 1

More Documents from "ankyramadhany"

Manifestasi Oral
January 2021 1
Tumbuh Kembang Anak
January 2021 3
Kasus
February 2021 4