Konsep Dasar Pembelajaran Literasi Dan Perkembangan Pembelajaran Literasi

  • Uploaded by: Alfa Della Yusrotul Muzazana
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Konsep Dasar Pembelajaran Literasi Dan Perkembangan Pembelajaran Literasi as PDF for free.

More details

  • Words: 1,181
  • Pages: 10
Loading documents preview...
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN LITERASI DAN PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN LITERASI OLEH KELOMPOK 4

1. ARTI LITERASI SECARA UMUM 

Secara etimologi dari bahasa latin Literatus : Berarti orang belajar



Literasi diartikan sebagai sebuah kemampuan mengolah dan memahami informais ketika membaca dan menulis.



National Institute for Literacy: Kemampuan seseorang untuk membaca , menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah.



Kesimpulan : Literasi merupakan usaha mengkualitaskan potensi dan skill individu dalam memahami “aksara” serta mengenali dan memahami ide-ide baru dalam hidupnya.

2. JENIS-JENIS LITERASI BERDASARKAN PERKEMBANGANNYA 1.

Literasi Dasar : kemampuan dasar dalam membaca, menulis, mendengaran, dan

berhitung.

Tujuan

literasi

dasar

adalah

untuk

mengoptimalkan

kemampuan seseorang dalam membaca, menulis, berkomunikasi, berhitung. 2. Literasi Perpustkaan : kemampuan dalam memahami dan membedakan karya tulis berbentuk fiksi dan non-fiksi, memahami cara menggunakan katalog dan indeks, serta kemampuan memahami informasi ketika membuat suatu karya tulis dan penelitian.

3. Literasi Media : kemampuan dalam mengetahui dan memahami berbagai bentuk media (media elektronik, media cetak, dll), dan memahami cara penggunaan setiap media tersebut. 4. Literasi Teknologi : kemampuan dalam mengetahui dan memahami hal-hal yang berhubungan dengan teknologi (misalnya hardware dan software), menegrti cara menggunakan internet, serta memahami etika dalam menggunakan teknologi. 5. Literasi Visual : pemahaman yang lebih kemampuan dalam menginterpretasi dan memberi makna dari suatu informasi yang berbentuk gambar atau visual. Literasi visual hadir dari pemikiran bahwa suatu gambar bias dibaca dan artinya bias dikomunikasikan dari proses membaca.

3.Jelaskan konsep literasi informasi berdasarkan pendapat para ahli Doyle dalam Eisenberg kemampuan mengakses, berbagai sumber

(2004) mengatakan bahwa literasi mengevaluasi, dan menggunakan

informasi adalah informasi dari

Shapiro (1996: 31), yaitu information literacy is refer to a new liberal art that extends from knowing how to use komputers and access information to critical reflection on the nature of information itself, its technical infrastructure, and its social, cultural and even philosophical context and impact. Berdasarkan pendapat di atas, dikatakan bahwa literasi informasi ditujukan sebagai sebuah seni liberal baru dalam rangka mengetahui bagaimana menggunakan komputer serta mengakses informasi dan berpikir secara kritis, infrastruktur teknologi dalam kontes sosial, budaya, konteks filosofi, dan dampaknya

Literasi informasi 

American Library Association (ALA), literasi informasi merupakan serangkaian kemampuan yang dibutuhkan seseorang untuk menyadari kapan informasi dibutuhkan dan kemampuan untuk menempatkan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi yang dibutuhkan secara efektif.



Bundy dalam Hasugian (2009:200) Literasi informasi adalah seperangkat keterampilan yang diperlukan untuk mencari, menganalisis dan memanfaatkan informasi



Bruce (2003:3) literasi informasi merupakan sebuah kemampuan dalam mengakses, mengevaluasi, mengorganisir dan menggunakan informasi dalam proses belajar, pemecahan masalah, membuat suatu keputusan formal dan informal dalam konteks belajar, pekerjaan, rumah maupun dalam pendidikan.



Jadi menurut saya leterasi informasi adalah merupakan keterampilan dalam menggunakan informasi untuk membantu memecahkan masalah,menambah informasi, untuk membantu membuat keputusan dalam lingkungan pendidikan maupun lingkungan masyarakat

4.Apa saja tujuan dilaksanakan literasi 

Membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan cara membaca berbagai informasi bermanfaat.



Membantu meningkatkan tingkat pemahaman seseorang dalam mengambil kesimpulan dari informasi yang dibaca.



Meningkatkan kemampuan seseorang dalam memberikan penilaian kritis terhadap suatu karya tulis.



Membantu menumbuhkan dan mengembangkan budi pekerti yang baik di dalam diri seseorang.



Meningkatkan nilai kepribadian seseorang melalui kegiatan membaca dan menulis.



Menumbuhkan dan mengembangkan budaya literasi di tengah-tengah masyarakat secara luas.



Membantu meningkatkan kualitas penggunaan waktu seseorang sehingga lebih bermanfaat.

5. Apa saja manfaat literasi 

1.Mengoptimalkan kinerja otak karena sering digunakan untuk kegoatan membaca dan menulis.



2.Mendapat berbagai wawasan dan informasi baru.



3.Kemampuan interpersonal seseorang akan semakin membaik.



4.Kemampuan memahami makna suatu informasi akan semakin meningkat.



5.Meningkatkan kemampuan verbal seseorang.



6.Meningkatkan kemampuan analisis dan berpikir seseorang.



7.Membantu meningkatkan daya focus dan kemampuan konsentrasi seseorang.



8.Meningkatkan kemampuan seseorang dalam merangkai kata yang bermakna dan menulis.

6.PRINSIP LITERASI Menurut Kylene Beers (2009), berikut ini adalah beberapa prinsip pengembangan literasi sekolah: 

1. Bersifat Berimbang Setiap siswa memiliki kebutuhan yang berbeda satu dengan yang lain. Sekolah harus menerapkan prinsip ini dengan menerapkan strategi dalam membaca dan variasi bacaan.



2. Bahasa Lisan Sangat Penting Setiap sistwa harus dapat berdiskusi tentang suatu informasi dalam diskusi terbuka yang memungkinkan terjadinya perbedaan pendapat. Dengan begitu, diharapkan siswa mampu menyampaikan pendapatnya dan melatih kemampuan berpikir lebih kritis.



3. Berlangsung Pada Semua Kurikulum program literasi diterapkan pada seluruh siswa dan tidak tergantung pada kurikulum tertentu. Dengan kata lain, kegiatan literasi menjadi suatu kewajiban bagi semua guru dan bidang studi.



4. Pentingnya Keberagaman Keberagaman adalah sesuatu yang layak untuk dihargai dan dirayakan di setiap sekolah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyediakan berbagai buku bertema kekayaan budaya negara Indonesia sehingga siswa lebih mengenal budaya bangsa dan turut serta melestarikannya.

7. MENGAPA PEMBELAJARAN LITERASI PERLU DITERAPKAN DI ABAD 21 

Bangsa yang maju adalah bangsa yang berhasil mengalahkan tantangan-tantangan yang dihadapi. Tantangan bisa datang dari berbagai pihak, baik dari dalam maupun dari luar. Baik berupa fisik maupun psikis. Bangsa yang maju mampu menata bangsa ini dalam mempersiapkan generasi penerus sebagai elemen penting penerus cita-cita bangsa. Penyiapan generasi muda atau sumber daya manusia sangat penting dan menjadi prioritas.



Salah satu langkah penyiapan generasi muda adalah bidang pendidikan. Melalui pendidikan diharapkan dapat membangun SDM yang mumpuni yang dapat menaklukan dan mengikuti perkembangan zaman. Pendidikan yang mendukung perkembangan zaman ini dimulai dari regulasi. Undang- undang pendidikan, peraturan pemerintah, kurikulum, hingga pada tenaga pendidik dan kependidikan sebagai ujung tombak di lapangan.



Terlebih pada zaman sekarang, Abad ke-21 mensyaratkan SDM memiliki berbagai keterampilan atau memiliki kompetensi-kompetensi, yaitu berpikir kritis (Critical Thinking), kreativitas (Creativity), komunikasi (Communcation), dan kolaborasi (Collaborative). Keempat kompetensi itu minimal harus dimiliki oleh sumber daya manusia pada saat ini. Kurikulum harus dapat mencapai kompetensi yang diharapkan.



Guru sebagai pelaksana di lapangan menjadi penyambung antara kurikulum dan peserta didik. Diharapkan mampu mewujudkan kompetensi yang harus dimiliki peserta didik pada zaman ini. Mampu menciptakan pembelajaran yang dapat meraih kompetensi tersebut.



Guru mampu menyajikan pembelajaran yang memicu peserta didik untuk berpikir lebih kritis. Memikirkan hal-hal mengapa bisa demikian, apa sebabnya, apa dampaknya, bagaimana jika begini, bagaimana jika begitu, dan sebagainya. Dengan terbiasa berpikir kritis peserta didik akan mampu menyelesaikan dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dan dapat mengambil keputusan yang tepat pada saat yang tepat.



Generasi sekarang sering disebut dengan generasi Z, pada generasi ini para peserta didik dihadapkan pada situasi yang kompleks. Kecanggihan teknologi, mudahnya akses, dan persaingan global. Kreativitas menjadi sesuatu keniscayaan. Kretivitas sangat dibutuhkan pada zaman ini. Tanpa kreativitas kita akan ketinggalan jauh di belakang. Seperti orang yang tak tahu jalan. Berpikir kritis akan mendorong manusia untuk lebih kreatif. Dengan kreativitas apa pun bisa dilakukan dan bisa bernilai. Demikian juga guru harus dapat mendorong peserta didik untuk menumbuhkan kretivitasnya agar mereka selalu dapat berkreasi dan menciptakan hal-hal baru sehingga menjadi inovator.



Keberhasilan seseorang tidak hanya diukur oleh kecerdasan atau kepintarannya, bahkan oleh kutu buku sekalipun. Rangking satu di kelas tiapa tahun tidak menjamin nantinya akan sukses. Selain kemampuan yang sudah dibahas di awal, kemampuan komunikasi sangat dibutuhkan. Kemampuan komunikasi ini kemampuan seseorang mengkomunikasikan, baik ide atau gagasan, pengetahuan, karya, atau hasil kreativitasnya. Mengkomunikasikan dapat berarti menyajikan, menyampaikan baik secara lisan maupun tulisan sehingga ide/gagasan atau karyanya sampai kepada pihak lain. Kemudian pihak lain menerima, mengapresiasi, bahkan memakai, baik berupa barang atau pun jasa.

Related Documents


More Documents from "rositaratnasari"