Loading documents preview...
Alhamdulillah penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah swt., yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat dari hasil pembelajaran penulis terhadap referensi-referensi yang penulis dapatkan, baik berupa buku, jurnal dan sumber-sumber lainnya. Penulis menyusun makalah tentang Ordo Lepidoptera dalam mata kuliah Entomologi. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik berupa materi maupun dorongan dan bimbingan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar -besarnya kepada semua pihak yang membantu. Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya, masih perlu pembelajaran lebih mendalam tentang Ordo Lepidotera, pembelajaran Entomologi secara mendalam, keterbatasan sumber, keterbatasan kemampuan
dan
pengetahuan
penulis.
Oleh
karena
itu,
dengan
keterbukaan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Bandung, 19 Desember 2015
Penyusun
i
………………………………………………………………………………………………………………...……. ………………………………………………………………………………………………………………………………. …...………………………………………………………………………………………………………………. …………………………...……………………………………………………………………………………………. ………..…………………………………………………………………………………………………………. …….……………………………………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………………….……………. ……………………………………………………………………………………………….……………. …………………………………………………….………………………………………….……………. ……………………………………………….…………………………………………….……………. ……………………………………………………….……………………………………….……………. ………………………………………………..………………………………………….……………. ……………………………………………...…………………………………………….……………. ……………………………………………….…………………………………………….……………. ………………………………………….……………………………………………….…………….. ……………………………………………………………………………………………….….…………. ………………………………………...……………………………………………….……………. …………………………………………………...…………………………………………….……………. ……………………………………………….…………………………………………….……………. …………………………………..…………….……………. …………………...…………………………….……………. …………………………….………………….……………. ………………………………………………………………………………………………………………….……………. …………………………………………………………..……………………………………….……………. ……………………………………………………………………………………………….……………. ………………………………………...………………………………………….……………. ………………………………….………………………………………………….……………. ………………………………….…………………………………………………………..……………….……………. ………………………………….……………………………………………………….…….……………. ………………………………….………………………………….……………...…. …………………………………. ……..………………………….……………. ………….………………..……………………. ………….………………………………………………………………………….……..……………………. ………….………………..…………………………………………………………………………………….... ………….…………………………………………………………………………..……..……………………. ………….………………..………………………………………………………………………………... ……………………………………………………………………..………………..……………………. ……………………………………………………………..……….………………..……………………. …………………………………………………………………………...………………..……………………. …………………………………………………………………………….………………..…………………….
ii
Di dalam pengelompokan jenis hayati, oleh karena memiliki tubuh beruas-ruas dan kaki
3
kupu-kupu
ke dalam
dan ngengat
di masukan
insekta atau serangga. Oleh karena ga
yang
memiliki
sayap
maka
pasang
merupakan
maka kelas
serang-
kupu-kupu dimasukan
ke dalam Class Pterygota dan oleh karena sayapnya di tutupi oleh sisik yang halus maka kupu-kupu di masukan ke dalam ordo Lepidoptera. Kupu-kupu
dan
ngengat merupakan serangga
terbang
yang
mengalami metamorfosa sempurna
karena
hidupannya dari
di
telur-larva-
ke-
mulai pupa-
dewasa. Di dalam menjalani
di
hidup
dalam
tersebut
daur kupu-
kupu dan ngengat hanya memerlukan makan pada
fase larva
dan
dewasa. Kingdom Filum
Animalia Arthropoda
Class
Insecta
Subclass
Pterygota
Ordo
Lepidoptera
Pada fase larva kupu-kupu dan ngengat di kenal juga sebagai ulat, makanan ulat berupa bagian-bagian dari tumbuh-tumbuhan termasuk buah dan biji, oleh karena itu mulut ulat memiliki bentuk sedemikian rupa sehingga dapat dipakai untuk menggigit dan mengunyah.
1
Kupu-kupu dewasa)
dapat
nectar
bunga
dan
hidup
ngengat apabila
dengan
(fase makan
menggunakan
mulutnya yang berbentuk selang
pen-
ghisap yang disebut proboscis.
Perbedaan dan
antara
ngengat
kupu-kupu
dapat
di
bedakan
dari
perilaku
dan
bentuknya (Stanek 1992). 1.
Ngengat hinggap dengan
kedua pasang sayap ter-
buka, sedangkan kupu-kupu tertutup. 2. Ngengat aktif pada malam hari (nokturnal) dan umumnya tertarik cahaya lampu, sedangkan kupukupu aktif siang hari (diurnal). 3. Ngengat mempunyai antena (sungut) pendek dan bentuknya mirip bulu, beberapa jenis ujungnya membesar (clubed), sedangkan antena kupu-kupu langsing,
gilig seperti lidi dengan ujung membesar
(clubed). 4. Ulat atau (kaki
larva ngengat
perut)
kurang
mempunyai
kaki semu
dari 5 pasang, sedangkan
larva kupu-kupu mempunyai 5 pasang kaki semu (kaki perut). 5. Pupa ngengat di dalam kokon sutra, sedangkan pupa kupu-kupu telanjang, dan umumnya di bagian ujung dilengkapi dengan substansi sutera atau tali sutera untuk menopang pelekatannya pada substrat. 2
Lepidoptera merupakan ordo terbesar dari serangga. Serangga dewasa mudah dikenal karena seluruh badan dan sayapnya ditutupi oleh sisik. Sayap berupa membran
yang ditutupi oleh sisik. Imago lepidoptera biasanya
disebut kupu-kupu (Butterfies) atau ngengat untuk Moth (Kupu-kupu malam). Kupu-kupu aktif siang hari, sedangkan negngat aktif malam hari . Bentuk alat mulut tipe menghisap, alat mulut berubah sedemikian rupa sehingga mulutnya menyerupai belalai yang disebut but
karena
panjang
proboscis.
biasanya
Proboscis
digulung
di
tersebawah
kepala. Perubahan alat mulut pada lepidoptera terjadi pada labrum. Labrum berupa sklerit yang sempit melintang di bawah clyperus. Di sebelah kiri kanan labrum Lepidoptera terdapat bagian kecil yang disebut pilifer dan di bagian tengah terdapat epifaring bentuknya segitiga terbalik. Mandibula tidak ada, maksilla memanjang membentuk proboscis, yaitu
dengan
cara
seperti
maksilla
yang
memanjang
berhimpitan menjadi satu. Membentuk alat penghisap yang memanjang yang disebut galea yang merupakan bagian dari maksilla. Maksilla palpus hilang (tereduksi) dan yang tinggal hanyalah berupa tonjolan kecil yang terdapat di dekat pangkal galea. Sedangkan pada pangkal galea masih terdapat
stipes dan cardo. Labium direduksi sedemikian rupa sehingga tinggal palpusnya saja, dan palpus melekat di belakang proboscis.
3
Lepidoptera mengalami metamorphosis sempurna atau Holometabola.. Holometabola adalah serangga yang mengalami metamorphosis sempurna. Tahapan dari daur serangga yang mengalami metamorphosis sempurna yaitu, telur- larva- pupa- imago. Telur adalah fatnya
hewan
berbeda
muda yang bentuk dan si-
dengan
dewasa.
Pupa
adalah
kepompong dimana pada saat itu serangga tidak melakukan kegiatan. Pada saat
itu pula terjadi
penyempurnaan dan pembentukan organ. Imago adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan.
4
Ordo Lepidoptera dibagi menjadi 2 subordo yaitu, subordo Yugatae dan subordo Frenatae. Subordo Yugatae Kedua sayap depan dan belakang dihubungkan dengan yugum. Yugum berbentuk seperti kait (tajuk) pada bagian dasar dari sayap depan dan yap
belakang.
Dengan
menjorok ke bagian bawah
adanya
yugum
sayap
depan
sadan
belakang berlekatan satu sama lain sehingga pada waktu terbang bergerak bersama-sama. Termasuk ke dalam subordo Yugatae adalah ngengat primitif,
misalnya
dari
Familia
Micropterygidae,
dimana
imagonya primitif, misalnya dari Familia Micropterygidae, dimana imagonya bertipe mengigit dan hal ini merupakan penyimpangan
dari
tipe
alat
mulut
Lepidoptera
pada
umumnya. Jenis-jenis dari Yugatae tidak banyak menjadi hama. Di Indonesia ada satu Familia yang merupakan hama yaitu Familia Hepiadidae, dimana ulatnya itu sebagai penggerek akar dan bulu-bulu akar. Di Jawa ada satu genus Phassus yang terdapat pada pohon kina, teh, coklat, dan singkong.
Subordo Frenatae Anggota-anggota sub ordo Frenatae memiliki organ yang disebut
frenulum. Frenulum adalah sekelompok ram-
but kasar yang menjulur ke depan pada pangkal sayap belakang di bagian depannya.
5
Familia Cossidae Ulat dari Familia ini merupakan penggerek batang dan cabang pada bermacam-macam tanaman. Contoh: Cossus
subfuscus, penggerek pada kulit sekunder dari pohon petai dan Phragmatoccia parvipunata, penggerek pada tebu.
Gambar : Cossus subfuscus
Familia Plutellidae
Plutella maculipennis, ulat berwarna hijau, makan bagian bawah daun dari tanaman kubis dan bekas serangannya pada daun kubis kelihatan seperti jendela putih yang tak teratur.
Gambar : Plutella maculipennis
6
Familia Pyralidae
Schoenobius
bifunctife, penggerek kuning batang
padi biasanya dikenal dengan nama hama Sundep/Beluk. Scirpophaga innotata, penggerek putih batang padi.
Gambar : Scirpophaga innotata
Familia Zygaenidae Zygaenidae termasuk keluarga Lepidoptera. Mayoritas zygaenidae hidup di daerah tropis, maupun di daerah sedang.
Ada sekitar 1000
spesies.
Berbagai jenis
yang
umumnya dikenal sebagai kupu-kupu yang hidup di hutan atau Burnet moths, sering bercirikan dengan bintik- bintik, yang sering disebut smoky moths. Terdapat
43
jenis
zygaenidae
Australia
yang
umumnya dikenal sebagai foresters termasuk suku Artonini dari subfamily Procridinae. Satu-satunya spesies nonendemik di Australia Palmartona catoxantha, Asia Tenggara jenis hama yang diyakini sudah ada di Australia atau kemungkinan akan segera bermunculan.
7
Moths
Zygaenidae
biasanya
terbang
dengan
lambat.
Mereka umumnya memiliki logam kemilau dan bintik-bintik merah atau kuning. Warna-warna yang cerah merupakan salah satu tanda peringatan ke predator. Warna ini muncul karena kandungan hidrogen sianida di semua tahapan dari siklus hidup mereka (Scoble 1992). Contoh: Artona cartoxantha.
Gambar : Artona cartoxantha
Family Psychidae The Psychidae atau Bagworms adalah keluarga dari Lepidoptera (butterflies dan moths). Larva dari Psychidae menghasilkan bahan sutera pada lingkungan seperti pasir, tanah, lichen, atau bahan-bahan tanaman. Habitatnya di batu, pohon-pohon atau pagar sambil istirahat atau selama tahap kepompong mereka. Beberapa larva spesies ini memakan
lichen,
berwarna
hijau.
sementara Dalam
yang banyak
lain
lebih
spesies,
suka
betina
daun dewasa
umumnya tidak memiliki sayap yang jelas dan karena itu sulit di identifikasi. Bagworm dari berukuran kurang dari 1 cm hingga 15 cm di antara beberapa spesies hidup di daerah tropis. Betina dewasa dari spesies bagworm hanya memiliki sayap vestigial, kaki, dan bagian mulut yang kecil. 8
Spesies Fliers merupakan jantan dewasa yang paling kuat dan dapat mengembangkan sayap berbulu. Antena bertahan cukup lama karena dikembangkan di bawah bagian mulut yang mencegah mereka dari makanan. Setiap generasi bagworm hidup cukup lama untuk pasangan mereka dan mereproduksi generasi untuk tahun berikutnya dalam siklus tahunan. Spesies beberapa
Bagworms
spesies,
ditemukan
seperti
secara
global,
dengan
bagworm snailcase, bermigrasi ke
benua baru di mana mereka bukan merupakan famili asli dengan jumlah sekitar merupakan
host
600
dengan
spesies.
makan
Beberapa
berbagai
bagworms
daun. Beberapa
spesies juga mengkonsumsi arthropoda kecil seperti Pseudaonid-
ia duplex. Bagworm dapat memproduksi sutra dan bahan-bahan dari habitat mereka. Mereka melakukan klamufase dari predator. Musuh alaminya yaitu burung dan serangga lainnya. Burung yang sering makan telur, tubuhnya penuh dengan bagworms betina yang mati.
Gambar : Mahasena corbetti.
9
Geometridae merupakan salah satu family Lepidoptera. Family ini merupakan family yang banyak tersebar. Family ini memiliki sekitar 26.000 jenis (lebih dari 300 berada di Kepulauan berada
di
Inggris,
dan
Amerika
lebih
dari
1.200
spesies
asli
Utara). Banyak Geometridae muncul
bukan seperti kupu-kupu, tetapi dalam banyak hal mereka ngengat yang khas: mayoritas terbang di malam hari, mereka memiliki frenulum untuk menghubungkan sayap dan antena dan
jantan
seringkali
berbulu.
Dalam
beberapa
spesies,
betinanya memiliki sayap (misalnya ngengat musim dingin). Kebanyakan spesiesnya berukuran sedang, sekitar 3 cm lebar sayap, tetapi berbagai ukuran terjadi dari 3 / 8 inchi ke 2 inchi (9.5-51 mm). Nama "Geometridae" berasal dari ahli ilmu ukur ("bumialat pengukur"). Merujuk kepada larva atau caterpillars, yang tidak
memiliki
prolegs
atau
lainnya.
Tubuhnya dilengkapi
dengan appendages di kedua ujung tubuhnya, yang akan dihubungkan dengan kaki depan dan membuat bagian belakang, maka dengan penghubung bagian belakang (prolegs). Caterpillars cenderung berwarna hijau, abu-abu, atau coklat. Contoh:
Alsophila pometaria.
Gambar : Alsophila pometaria
10
Familia Bombycidae Kupu-kupu anggota Bombycidae, mempunyai rumah kepompong berwarna putih yang merupakan bahan mentah dari sutera. Ulat memiliki ciri pada ujung abdomennya ada semacam ‘tanduk’. Contoh: Bombyx mori.
Gambar : Bombyx mori
Familia Saturniidae Merupakan kupu-kupu berukuran besar. Ulat sutra di India
termasuk
familia
ini.
Ada
jenis
ulat
yang
bisa
mengunduli pohon. Kepompongnya punya rumah kepompong. Contoh: Attacua atlas (Kupu-kupu Si Rama-rama / Kupukupu Gajah). Pada waktu senja hari suka masuk rumah karena tertarik cahaya lampu. Ulatnya besar sampai 15 cm panjangnya. Contoh lain: Cricula trifenestrata.
Gambar : Cricula trifenestrata Gambar : Attacua atlas
11
Familia Sphingidae Ulatnya mudah dikenal karena pada ujung abdomen terdapat embelan berupa tanduk. Ada beberapa jenis yang membentuk kepompong secara khas dimana kepala punya belalai. Bentuk dewasa mempunyai ciri khas bagian depan lancip (sempit) dan panjang, badan streamline. Bentuk seperti pesawat jet dengan sayap berbentuk segitiga. Kupu-kupu Sphingidae dapat terbang dengan cepat.
Gambar : Family Sphingidae
Familia Papilionidae Kupu-kupu papilionidae sebgaian besar merupakan jenis-jenis yang berukuran besar dengan pola warna yang indah. Kedua pasang sayapnya mempunyai venasi (guratgurat) membentuk sel tertutup. Pada beberapa jenis pasangan sayap belakangnya memenajang membentuk bangaunan mirip ekor. Beberapa jenis terbang lambat mirip burung layang- layang
oleh
karena
itu
sering
disebut
sebagai
kupu-kupu sayap burung ”birdwing” atau ” swallowtails”.
12
Di samping itu ada beberapa jenis kupu-kupu papilionidae jantan mempunyai sayap belakang dengan tepi anal melipat, yang dilengkapi dengan organ kelamin sekunder, dengan bulu lebat. Pada umumnya
bentuk kupu-kupu
jantan dan betina serupa, tetapi beberapa jenis misalnya
Ornithoptera
dan Papilio bentuk jantan dan betinanya
tidak sama (dimorphism) bahkan kupu
misalnya
mempunyai
P.
bentuk
Memnon dan
beberapa kupu-kupu
poal
warna
jenis kupubetinanya beragam
Deskripsi Ornithoptera goliath. Spesies unik yang satu ini sering pula disebut Goli-
ath Birdwing, merupakan jenis kupu- kupu terbesar kedua di dunia. Spesies ini hidup di hutan hujan Indonesia. Bentangan sayapnya yang mencapai 11 inci atau sekitar 28 cm membuatnya dinobatkan menjadi kupukupu terbesar kedua setelah the Queen Alexandria Bird-
wing (Ornithoptera alexandrae). Lokasi keberadaan spesies ini yaitu di wilayah pertanian Papua Nugini dan hidup secara liar. Menangkap kupu-kupu di daerah itu legal dan hanya membutuhkan izin. Ornithoptera goli-
ath merupakan kupu-kupu yang termasuk jarang atau langka, tetapi
menangkapnya tidaklah membahayakan.
Spesies ini ditemukan dalam jumlah yang banyak di Papua Nugini. Beberapa subspesies ditemukan pula di sebelah utara Irian Jaya.
Gambar : Male
Gambar : Female
13
Familia Danaidae Ulat dan anggota Danaidae punya tonjolan berupa tentakel tetapi tak berambut. Kepompong berwarna hijau, mengkilap keemas-emasan. Tidak memiliki kokon. Kupukupu dewasa mempunyai kelenjar bau. Kaki depan sangat kecil tanpa cakar dantidak digunakan untuk berjalan. Contoh, Danaus plexippus
Gambar : Danaus sp
Familia Nymphalidae Kaki depan sangat terreduksi, tanpa cakar. Sebagian dimasukkan Familia Danaidae. Nama umum dari familia ini merujuk pada fakta bahwa tungkai-tungkai depan sangat menyusut dan tidak ada cakar dan hanya tungkai-tungkai tengah dan belakang yang dipakai untuk
berjalan. Familia
Nymphalidae terdiri atas sembilan subfamilia.
Salah satu
contoh anggota familia Nymphalidae adalah kupu-kupu Helikonia (Heliconius charitonius).
Gambar : Heliconius charitonius
14
Familia Pieridae Merupakan kupu-kupu putih dan kuning dan kupukupu ini biasanya menarik perhatikan karena terbang dalam kelompok dan berjumlah banyak. Contoh: Catopsosilia crocale.
Gambar : Catopsosilia crocale
Familia Hesperidae Ulat dan kupu-kupu mempunyai bentuk khas. Ulat berbentuk langsung, Bentuk dewasa berupa kupu-kupu berbadan
pendek,
kepala
lebar,
antena
bentuk
khas
dimana
ujungnya menebal, membengkok dan meruncing. Kupu-kupu berwarna sawo matang dan kuning mas dan pada sayap terdapat jendela. Aktif sore hari, terbang zig-zag sehingga disebut skippers. Penyebaran di daerah tropis.Contoh: Eritonia thrax.
Gambar : Catopsosilia crocale
15
Faktor yang mempengaruhi persebaran Lepidoptera Distribusi dan kelimpahan sumber makanan ulat Distribusi sumber daya dan kelimpahan makanan ulat adalah
merupakan
salah
satu
faktor
penting
yang
mempengaruhi kelangsungan hidup ulat kupu-kupu. Semakin tinggi kelimpahan, akan menyebabkan pula ketersedian pakan ulat semakin banyak Sedangkan distribusi pakan akan berpengaruh kepada ketersediaan ruang dalam mencari pakan dan sekaligus berpengaruh terhadap sebaran jenis kupu-kupu. Ketersediaan cairan nectar yang di isap oleh imago Semakin banyak cairan nektar yang tersedia, yang dicirikan oleh kelimpahan tumbuhan berbunga penghasil nektar, akan semakin banyak pula imago yang datang mengunjungi tempat tersebut. Selain cairan nektar dari bunga-bungaan, kupu-kupu juga
mengisap cairan dari bangkai atau cairan
pembuangan air seni dari hewan dan manusia.
Iklim
Kelembaban adalah salah satu faktor iklim yang sangat
penting bagi
kupu-kupu. Pada umumnya
kupu-kupu
me-
nyukai habitat yang mempunyai kelembaban tinggi, seperti lokasi-lokasi
yang berada di pinngir sungai
yang jernih
atau dibawah tegakan pohon sekitar gua yang lembab karena berair.
16
Organisme lain Termasuk
predator
yang
mengancam
kupu-kupu,
atau pun tumbuhan perdu maupun pohon yang digunakan oleh kupu-kupu sebagai tempat perlindungan, baik pada waktu hujan ataupun pendinginan tubuh dari sengatan matahari panas, maupun dari serangan predator itu sendiri. Kerusakan alami Banyak kerusakan alami yang menghancurkan habitat kupu-kupu, sehingga kupu-kupu tersebut bermigrasi untuk mencari habitat yang lebih bagus. Kerusakan alami yang dimaksud seperti longsoran, kemarau panjang, banjir dan sebagainya.
Kerusakan oleh manusia Kerusakan habitat oleh manusia adalah merupakan faktor penting dan mungkin penyebab yang paling besar pengaruhnya terhadap menurunnya populasi atau bahkan menyebabkan punahnya kan
habitat
oleh
satu
manusia
jenis dapat
kupu-kupu.
Kerusa-
berupa penebangan
pohon sehingga menggangu kelembaban, pengambilan daun dan buah serta ranting kayu yang tidak terseleksi menyebabkan persaingan pakan terhadap larva kupu-kupu, mungin
menginjak
tumbuhan
bawah
dimana
telur
atau dan
larva kupu-kupu berada.
17
Habitat dan Penyebaran Seiring dengan Papua,
tidak
kekayaan
mengherankan
keanekaragaman
hayati
jika pulau ini disebut sebagai
surga kupu-kupu, baik yang terbang siang hari maupun malam hari. Kawasan ini pun layak disebut surga penelitian satwa jenis serangga mengunjungi lam jenis
ini. Peneliti yang sudah beberapakali
papua, mencontohkan
hal keanekaragaman kupu-kupu
marga
jenis Delias
kelebihan papaua da-
kupu-kupu. di
Bila
ragam
jawa ditemukan sembi-
lan jenis dan hanya tiga yang endemik, maka dari marga yang sama di papua di temukan lebih dari 80 jenis yang endemik, belum lagi kupu-kupu endemik dari jenis marga yang lain. Kekayaan jenis ini terkait dengan faktor geografis papua yang kaya pegunungan dengan suhu udara yang dingin. Ornitophtera adalah jenis kupu-kupu yang paling terkenal dari papua..
Jenis
itu
hanya
dapat
meletakan
telurnya
Saat ini dari 19 jenis kupu yang dilindungi seperti tertuang
dalam peraturan pemerintah nomor 7 tahun 1999
tentang pengawetan jenis Tumbuhan dan Satwa, setidaknya terdapat
dua jenis yang hidup di Papua. Kedua jenis Orni-
thoptera
goliath dan Ornithoptera paradiceae. Ornithoptera
goliath merupakan kupu-kupu terbesar di Indonesia dengan ukuran sayap 80-120 milimeter. Kawasan sebarannya dari pulau seram, papua hingga Papua nugini. Jenis yang kedua berukuran sayap 75-105 milimeter dengan sebaran endemik papua nugini. Beberapa wilayah,seperti pegunungan Foja dan gunung-gunung di kecamatan Web, na
faktor
sulitnya
medan.
belum Perkiraan
tersentuh saat
kareini,
di
wilayah mamberamo sampai pegunungan syplops saja terdapat 250 spesies atau sepertiga dari jumlah seluruh spesies kupukupu di Papua. 18
Makanan Makanan
larva
(ulat)
pertama
kali
setelah
menetas adalah sisa kerabang telurnya sendiri, selanjutnya Larva Ornithoptera goliath memakan tanaman famili Aristolochiaceae, yaitu
Aristolochia
crassinervia
, sedangkan
kupu-kupu dewasa memakan beberapa cairan untuk menjaga keseimbangan air dan energi tubunya. Pada umumnya kupu-kupu memakan nektar bunga, tetapi beberapa cairan lain di dapat dari tanaman atau pohon dan buah-buahan yang telah busuk dan kotoran burung atau hewan lain. Tipe dan jumlah makanan dapat mempengaruhi buhan,
perkembangan,
reproduksi,
tingkah
pertum-
laku
dan
sifat-sifat morfologi kupu-kupu. Tumbuhan inang merupakan tempat larva mendapatkan nutrisi penting dan zat-zat kimia yang diperlukan untuk memproduksi warna dan karakteristik kupu-kupu dewasa (Fitzgerald, 1999).
19
GALERI KUPU_KUPU Huruf-huruf Alfabet dari Alam Sering lihat kupu-kupu ? Perhatikan sayap-sayapnya. Kadang-kadang Anda akan menemukan pola-pola tertentu pada sayapnya. Sekelompok orang kreatif di sini berhasil mengumpulkan gambar-gambar sayap kupu-kupu ini dalam urutan huruf-huruf atau alfabet cantik. Tidak hanya kupukupu, objek-objek alam lainnya pun ternyata bisa dijadikan susunan alfabet yang cantik dan bermakna lain.
20
Gambar di bawah ini adalah susunan alfabet yang dibentuk dari pola-pola yang ada pada sayap kupukupu:
21
Selain alphabet sayap kupu-kupu dan objek-objek alam lainnya juga bisa berpola mirip wajah:
22
Koleksi Kupu-kupu di LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)
Family Zygaenidae
Family Zygaenidae
Family Zygaenidae
Family Psychidae
Famili Geometridae
Famili Geometridae
23
Koleksi Kupu-kupu di TMII (Taman Mini Indonesia Indah)
Kupu Raja
Family Sphingidae
Family Papilinoid
Kupu Sirsak
Kupu Pierid
Kupu Pierid
24
Nilai Penting Kupu-Kupu dalam berbagai bidang kehidupan Kupu-kupu mempunyai nilai yang sangat penting, dan dapat dikelompokkan kedalam nilai ekonomi, misme,
konservasi,
estetika,
pendidikan
ekologi, dan
ende-
nilai
budaya. Nilai Ekonomi Ada nilai
beberapa
ekonomi
jenis
penting
kupu-kupu
yang
mempunyai
karena mempunyai harga jual di
pasaran cukup tinggi. Bukan hanya imagonya yang dapat dijual dalam bentuk cendera mata, tetapi justru kepompong mempunyai nilai ekspor yang cukup tinggi. Saat ini kepompong beberapa jenis kupu-kupu tertentu telah di ekpor ke pasaran internasional, terutama ke Inggris. Di negara tujuan, kepompong ini dimasukkan ke taman kupu-kupu untuk dipertontonkan kepada pengunjung, bagaimana spektakulernya imago yang sedang keluar dari kepompong. Nilai ekonomi ini adalah nerupakan salah satu yang menyebabkan terjadinya ancaman terhadap kehidupan kupukupu di alam, karena masyarakat melakukan pemanenan tanpa melakukan pertimbangan terhadap pertumbuhan populasi dari jenis kupu-kupu yang laku dijual di pasaran.
Nilai Ekologi Nilai ekologi kupu-kupu juga sangat penting, terutama
karena
kupu-kupu,
dalam
hal
ini
imago
banyak
melakukan pollinasi terhadap tumbuhan tertentu.
25
Nilai Estetika Kupu-kupu mempunyai nilai estetika yang sangat tinggi karena warna dari sayapnya yang menawan dan sangat artistik. Warna-warna ini kadang-kadang merupakan kamuplase
sebagai
startegi
untuk
menakuti predator. Disamping itu
menghindari
ada
atau
kupu-kupu yang
mempunyai bentuk sayap yang has, sehingga terlihat sangat berbeda dengan jensi kupu-kupu lainnya. Wallacea, pada tahun 1857 perna tinggal di Bantimurung dan melukiskan kupu-kupu ekor sriti (Papilio an-
drocles)
sebagai
berikut:
Bila
mahluk
yang
indah
ini
terbang, ekornya yang panjang berwarna putih berkilatkilat seperti umbai-umbai, dan bila kupu-kupu in hinggap ditepi
sungai,
mencegahnya
ekornya dari
akan
diangkat
keatas
seakan
kemungkinan kerusakan (Whitten dkk,
1987). Nilai Pendidikan Kupu-kupu mempunyai nilai pendidikan yang tinggi, dimana para pelajar dan mahasiswa dapat
melakukan
penelitian terhadap berbagai aspek kupu-kupu tersebut. Masih
banyak masalah yang mempengaruhi kehidupan
kupu-kupu belum diketahui, seperti jenis pakan ulat dari setiap jenis kupu-kupu, dll. Bahkan kupu-kupu di Bantimurung telah menghasilkan beberapa sarjana dari berbagai perguruan tinggi di Makassar, bahkan dari luar Sulawesi Selatan, seperti IPB dan Universitas Gaja Mada.
26
Nilai Endemisme Beberapa jenis kupu-kupu mempunyai nilai endemisme,
baik
berupa
endemisme regional, pulau maupun
endemisme lokal. Jenis endemisme lokal sangat rentan terhadap kepunahan, sehingga memerlukan perhatian
yang
besar. Ada baiknya penelitian ekologi kupu-kupu dan penangkaran di perioritaskan terhadap jenis endemisme lokal ini, apalagi kalau jenis ini kebetulan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Mattimu (1977) menjelaskan bahwa beberapa jenis kupu-kupu endemik dapat ditemukan di Bantimurung, antara lain : Papilio
blumei,
P.
polites,
P.
satapses, Troides halliptron, T. helena, T. hypolites dan Graphium androcles. Nilai Konservasi Beberapa jenis kupu-kupu mempunyai nilai konservasi yang tinggi karena statusnya yang terancam punah. Hal ini juga berlaku bagi jenis kupu-kupu endemik, terutama yang statusnya endemik lokal. Jenis-jenis yang masuk dalam kedua kategori tersebut, mempunyai nilai konservasi yang sangat tinggi, sehingga memiliki nilai prioritas utama untuk di konservasi dan dilindungi.
Nilai Budaya Masyarakat sekitar Bantimurung telah lama memanfaatkan sumberdaya kupu-kupu, baik untuk dijual atau sekedar dijadikan hiasan. Bahkan akhir-akhir ini, masyarakat telah mempu membuat souvenir dari sayap kupu-kupu yang disusun dalam bentuk dekoratif dan bernilai seni yang indah. 27
Anonim. (2009). Deskripsi Kupu-kupu. (Online) Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Kupu-kupu,
(9
Desember
2015) _______. (2009). Family Psychidae. (Online) Tersedia: http://en.wikipedia.org/wiki/Psychidae,
(9
Desember
2015) N woro dan Anwar Puji.2003. Metode survei dan Peman-
tauan Populasi Satwa. Bogor: CV Putra Nusantara Pegi
Djunijanti
dan
Amir
Mohammad.
Panduan
Praktis
Kupu-kupu di Kebun Raya Bogor. Bogor: Bidang Zoologi, Pusat penelitian Biologi,LIPI Dokumen asli (25 juni 2009) lokasi LIPI Cibinong dan TMII jakarta
28