Makalah Pegas

  • Uploaded by: Joni
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Pegas as PDF for free.

More details

  • Words: 3,220
  • Pages: 31
Loading documents preview...
PEGAS “Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Elemen Mesin 1”

Anggota Kelompok : 1. Conistia Valenciana Utari 2. Joni Wijayanto 3. Rizki Armando Saputra 5214220010

5214220003 5214220020

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA KAMPUS UI – DEPOK Kode Pos 16425 Telp. (021) 7270036 / 7270042 Fax. (021) 7270042 Website : www.pnj.ac.id

KATA PENGANTAR Dengan segala kerendahan hati, Puji syukur penulis panjatkan kehadirah Allah SWT Yang Maha Kuasa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya , sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan judul pegas. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis menerima koreksi, kritik dan saran yang bertujuan untuk perbaikan makalah seminar ini. Harapan penulis adalah semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Dalam penulisan makalah

ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan

dorongan baik secara moril dan materil sehingga terselesaikannya makalah seminar ini. Penulis banyak terima kasih kepada : 1. Bapak Moch, Sholeh selaku dosen mata kuliah Elemen Mesin yang telah sabar membimbing penulis serta meluangkan waktu dan memberikan pengarahan selama ini. 2. Kepada kedua orang tua kami, yang tiada henti-hentinya memberikan dukungan dan doronganya baik secara moril maupun materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini. 3. Kepada teman – teman Eve batch 10 yang telah mendukung dan membantu dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan kriktik dan saran yang membangun guna kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih. Semoga makalah ini tidak hanya berguna bagi penulis namun juga untuk pembaca pada umumnya. Bogor, 21 September 2015

Penulis

BAB I PENDAHULUAN Pegas merupakan salah satu bagian dari elemen mesin yang memegang peranan cukup penting. Fungsi dari pegas yaitu pegas memiliki fungsi menyerap kejut dari jalan dan getaran roda agar tidak diteruskan ke bodi kendaraan secara langsung. Selain itu, pegas juga berguna untuk menambah daya cengkeram ban terhadap permukaan jalan. A. Latar Belakang Pegas(Spring) merupakan salah satu jenis komponenmesing yang sering digunakan untuk peredam kejut. Karena digunakan secara luas dan penting, maka sangat penting mengetahui karakteristik pegas, . Oleh karena itu, kita menulis makalah ini sebagai salah satu referensi tentang bantalan gelincir. Makalah ini juga dibuat untuk memenuhi tugas kuliah “Elemen Mesin I”. B. Tujuan 1. Memahami karakteristik dan fungsi pegas 2. Mengetahuibahan-bahanpembentukpegas 3. Mengetahui jenis-jenis pegas 4. Mengetahuiaplikasiberbagaijenispegas 5. Memahamibeban-beban yang terjadipadapegas 6. Mengetahui cara perawatan pegas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Elastisitas dapat didefinisikan sebagai sifat suatu benda atau bahan yang dapat kembali ke bentuk semula. Bola yang terbuat dari karet, bila diberi gaya tekan maka bentuknya tidak bulat lagi. Namun jika gaya tersebut dihilalangkan, bentuk bola tersebut juga akan kembali pada bentuk semula. Akan tetapi jika bola yang terbuat dari tanah liat diberi gaya yang sama dan gayanya dihilangkan, maka bentuk bola tersebut tidak dapat kembali pada bentuk semula. Dari kejadian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa ada 2 golongan bahan, yaitu bahan elastis dan bahan tidak elastis. Bahan elastis adalah bahan yang dapat kembali pada bentuk semula jika diberi suatu gaya,contohnya adalah karet,baja dan kayu. Sedangkan bahan tidak elastis adalah bahan yang tidak dapat kembali lagi pada bentuk semula jika diberi gaya meski gaya tersebut telah dihilangkan, contohnya adalah tanah liat dan plastisin.menurut hkum hooke jika gaya tarik tidak melampaui batas elastic pegas maka pertambahan panjang pegas berbanding lurus dengan gaya tariknya.Persamaan ini sering dikenal sebagai persamaan pegas dan merupakan hukum hooke. Hukum ini dicetuskan oleh Robert Hooke (1635-1703). F = k.x Dimana :

k = konstanta gaya pegas. X = pertambahan panjang. F = gaya.

Pegas merupakan elemen elastis dimana pegas tersebut dapat terdeformasi pada waktu pembebebanan dengan menyimpan energi, bila beban dilepaskan pegas akan kembali seperti sebelum terbebani. Selain itu pegas juga berfungsiuntuk memberikan gaya, melunakkan tumbukan, menyerap dan menyimpan energi agar dapat mengurangi getaran.

BAB III ISI

A. Definisi dan Karakteristik Pegas Pegas merupakan elemen elastis dimana pegas tersebut dapat terdeformasi pada waktu pembebebanan dengan menyimpan energi, bila beban dilepaskan pegas akan kembali seperti sebelum terbebani. Selain itu pegas juga berfungsiuntuk memberikan gaya, melunakkan tumbukan, menyerap dan menyimpan energi agar dapat mengurangi getaran.Suatu pegas memiliki elastisitas yang dapat membuat pegas tersebut merenggang dan merapat apabila terdapat gaya yang bekerja pada pegas tersebut. Dengan kondisi pembebanan yang diterima, material pegas harus memiliki kekuatan elastik tinggi dan diimbangi juga dengan ketangguhan yang tinggi. Berikut merupakan gambar mengenai pegas.

Gambar 1. Pegas

B. Fungsi 1. Menyimpan Energi Contoh : Penggerak jam Karena tidak menggunakan

baterai,

jam

bandul

bekerja

dengan

memamfaatkan tenaga gravitasi atau pegas. bandul memiliki peranan penting. Poros bandul ini terkait dengan bagian yang berfungsi menggerakkan roda gigi penunjuk detik, menit, jam, dan seterusnya. Tanpa adanya gerakan bandul jam tidak dapat menunjukkan waktu dengan benar. Bila bandul atau pendulun berhenti bergerak, otomatis jam bandul akan mati. Itu sebabnya, sebelum bandul berhenti, rantai beban harus ditarik keposisi semula. Gerakan rantai akibat gravitasi akan memutar roda utama yang selanjutnya menggerakkan bandul dan memutar roda gigi. Biasanya rantai harus ditarik 2-3 hari sekali.

2. Melunakkan Kejutan Contoh : Untuk melunakkan tumbukan antara lain sebagai pegas kejut pada kendaraan bermotor. Suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata yang dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan. Sistem suspensi kendaraan terletak di antara bodi (kerangka) dengan roda.

3. Pendistribusian Gaya Contoh : Pada pembebenan roda dari kendaraan dan landasan mesin 4. Elemen Ayun Contoh : Sebagai pegas pemberat, pembalik atau penghentian ayunan 5. Pembatas Gaya Contoh : Seperti penggunaan pada mesin pres 6. Pengukur Contoh : Pengukur seperti pada timbangan. Neraca pegas digunakan sebagai pengukur berat pada timbangan dengan mendefleksikan pegas dan menampilkannya dengan skala massa. Pada timbangan analog output dalam didefleksikan pada penunjukkan jarum, pada timbangan digital output diubah menjadi digital.

C.

Bahan-bahanpembentukpegas Material Pegas Material pegas yang ideal adalah material yang memiliki kekuatan ultimate yangtinggi, kekuatan yield yang tinggi, dan modulus elastisitas atau modulus geser yangrendah untuk menyediakan kemampuan penyimpanan energi yang maksimum.Parameter loss coefficient, Δv yang menyatakan fraksi energi yang didisipasikan padasiklus stress-strain juga merupakan faktor penting dalam pemilihan material. Materialpegas yang baik haruslah memiliki sifat loss coefficient yang rendah. Nilai loss coefficientsuatu material dapat dihitung dengan persamaan (lihat gambar 10.3) :

Gambar Kurva stress-strainuntuk satu siklus Untuk pegas yang mendapat beban dinamik, kekuatan fatigue adalah merupakanpertimbangan utama dalam pemilihan material. Kekuatan ultimate dan

yield yang tinggidapat dipenuhi oleh baja karbon rendah sampai baja karbon tinggi, baja paduan, stainlesssteel, sehingga material jenis ini paling banyak digunakan untuk pegas. Kelemahan bajakarbon adalah modulus elastisitasnya yang tinggi. Untuk beban yang ringan, paduancopper, seperti berylium copper serta paduan nikel adalah material yang umum digunakan. Tabel dibawah ini menampilkan sifat-sifat mekanik beberapa material yang sangatumum digunakan.

Tabel Sifat-sifat mekanik material pegas Kekuatan ultimate material pegas bervariasi secara signifikan terhadap ukurandiameter kawat. Hal ini adalah sifat material dimana material yang memiliki penampangsangat kecil akan memiliki kekuatan ikatan antar atom yang sangat tinggi. Sehinggakekuatan kawat baja yang halus akan memiliki kekuatan ultimate yang tinggi. Fenomenaini ditunjukkan dalam kurva semi-log pada gambar 10.4 untuk beberapa jenis materialpegas.

Data sifat material pada gambar 10.4 di atas dapat didekati dengan persamaaneksponensial

dimana A dan b diberikan pada Tabel 10.2 untuk range ukuran kawat yang tertentu.Fungsi empiris ini sangat membantu dalam perancangan pegas karena proses iterasidapat dilakukan dengan bantuan komputer. Perlu dicatat bahwa untuk A dalam ksi makad harus dalam inch, sedangkan jika A dalam satuan Mpa maka d harus dalam satuanmm. Dalam perancangan pegas, tegangan yang diijinkan adalah dalam kekuatan gesertorsional. Hasil penelitian untuk material pegas menunjukkan bahwa kekuatan gesertorsional adalah sekitar 67% dari kekuatan ultimate tarik.

Tabel Koefisien dan eksponen kekuatan ultimate material pegas

D. Jenis-jenis pegas 1. Pegas Heliks Pegas heliks di buat dari kawat yang dililit dalam bentuk heliks dan pada dasarnya dimaksudkan untuk beban tekan dan beban tekan. Penampang kawat dari pegas heliks dapat berbentuk melingkar,persegi dan persegi panjang. Dua bentuk dari pegas heliks adalah compression helical spring seperti yang ditunjukan gambar dan tension helical spring seperti yang ditunjukan gambar

Pegas helik dapat dikatakan sebagai “closely coiled” ketika kawat pegas tergulung sangat dekat. Dengan kata lain closely coiled pegas heliks , sudut heliks sangat kecil dan biasanya 10o. tekanan utama dihasilkan pada pegas heliks adalah tekanan geser karena putaran. Beban yang di terapkan adalah parallel atau sepanjang sumbu pegas. Pegas heliks “open coiled” kawat pegas tergulung sedemikian rupa dan terdapap gap diantara putaran yang beurutan, akibat dari sudut heliks yang besar. Ketika aplikasi dari pegas heliks open coiled terbatas, sehingga pada makalah ini akan hanya membahas pegas heliks closely coiled. Pegas heliks memiliki beberapa keuntungan diantaranya: a. b. c. d. e. f. 2.

Pegas ini mudah untuk di produksi Pegas ini tersedia dalam jangkauan luas Pegas ini dapat diandalkan Pegas ini memiliki spring rate yang konstan Performa pegas ini dapat di prediksi lebih akurat Karakteristrik pegas ini dapat di bedakan berdasarkan perubahan dimensi. Pegas Heliks Tekan

Pegas helix tekan yang paling umum adalah pegas kawat dengan penampangbulat, diameter coil konstan, dan picth yang konstan. Geometri utama pegas helix adalahdiameter kawat d, diameter rata-rata coil D, panjang pegas bebas Lf, jumlah lilitan Nt, danpitch p. Pitch adalah jarak yang diukur dalam arah sumbu coil dari posisi center sebuahlilitan ke posisi center lilitan berikutnya. Indeks pegas C, yang menyatakan ukuran kerampingan pegas didefinisikan sebagai perbandingan antara diameter lilitan dengandiameter kawat. C=D/d Index pegas biasanya berkisar antara 3 ÷ 12. Jika C < 3, maka pegas sulit dibuat,sedangkan jika C> 12, maka pegas mudah mengalami buckling. Untuk memvisualisasikan bentuk pegas helix, dapat dimulai dengan sebuah kawatlurus dengan panjang l dan diameter kawat d seperti ditunjukkan pada gambar 10.5(b). Pada masing-masing ujung kawat dipasang lengan dengan panjang R = D/2, dimanagaya P bekerja. Gaya P akan menimbulkan momen torsi di sepanjang batang kawatsebesar T = PR Jika kawat sepanjang l tadi dibuat menjadi bentuk helix dengan N lilitan, denganradius lilitan R, maka akan terjadi kondisi setimbang seperti ditunjukkan pada gambar10.5(c). Pada penampang kawat sekarang bekerja momen torsi dan gaya geser sepertiditunjukkan pada gambar 10.5(d).

Geometri dan gaya-gaya pada pegas helix: (a) geometri, (b) kawat lurus seblum dililitkan, (c) gaya tekan pada pegas, (d) gaya dan momen dalam

3. Pegas kerucut dan volute Pegas kerucut dan volute seperti yang ditunjukan gambar digunakan untuk aplikasi tertentu dimana pegas telescoping atau pegas dengan spring rate yang meningkat dengan beban yang diinginkan. Pegas kerucut seperti yang di tunjukan gambar di lilit dengan pitch yang seragam sedangkan pegas volute seperti yang di tunjukan gambar di lilit membentuk parabola dengan pitch dan sudut kawat yang konstan. Pegas ini dapat dibuat sebagian atau seluruhnya memusat.

4. Pegas Torsi (Pegas Puntir)

Pegasterdiridari

jenisheliksatauspiralseperti

gambar.tipehelikshanya

dapat

digunakandalam

manabebancenderungmenggulungpegas berbagaimekanismelistrik.

yang

ditunjukkanpada aplikasi

di

dan

digunakandalam

tipespiraljuga

digunakandi

manabebancenderung meningkatkanjumlahkumparan danjenisflat strip digunakan

dalamjam

tangan

dan

jam.

tekananutama yang dihasilkanditorsipegas adalah tekanantarik dan tekanantekankarenakelenturan.

Pegas torsi yang ditunjukan pada gambar dapat dibuat dari kawat berpenampang lingkaran, persegi panjang dan pesegi. Bentuk tersbut di lilit dengan cara yang sama seperti pegas tekan heliks dan pegas tarik heliks tetapi pada bagian ujungnya dibentuk untuk meneruskan torsi. Tekanan utama pada pegas torsi heliks adalah tekanan lentur. Padahal pada pegas tekan dan tarik, tekanannya adalah tekanan geser torsi. Pegas torsi heliks diguanakan secara luas untuk meneruskan torsi kecil seperti pada engsel pintu, pegangan sikat pada motor listrik, stater otomatis dan sebagainya. Sedikit pertimbangan akan menunjukkan bahwa jari-jari kelengkungan dari kumparan berubah ketika moment putar diterapkan untuk pegas. dengan demikian, kawat dalam keadaan lentur murni. menurut A.M. Wahl, tekanan lentur dalam pegas torsi heliks terbuat dari putaran kawat. σb=K ×

32 M 32 W . y =K × 3 3 πd πd

Dimana

K= factor tekanan Wahl=

4 C 2−C−1 4 C 2−4 C

C=indeks pegas M=momen lentur=Wxy W=beban yang bekerja pada pegas Y=jarak beban dari sumbu pegas D=diameter kawat pegas Dan sudut total untuk defleksi putaran atau angular θ=

M .l M × πDn 64 M . D .n = = 4 E . I E × π d ÷ 64 E d4

Dimana

l=panjang kawat= π . D . n E=modulus young π ¿ × d4 I=momen inersia 4 D=diameter pegas N=jumlah putaran

Dan defleksi

δ=θ × y =

64 M . D. n ×y E d4

Ketiks pegas terbuat dari kawat yang persegi panjang yang memiliki lebar b dan ketebalan t maka

σb=K

Dimana

Defleksi angular

Pada kasus pegas yang terbuat dari kawat persegi dengan setiap sisi yang sama b, lalu mensubtitusikan t=b dari hubungan di atas, kita memiliki

5. Pegas spiral datar Pegas datar adalah lilitan tipis yang panjang dari potongan berbahan elactis

seperti spiral seperti yang ditunjukkan pada gambar pegas ini

sering digunakan dalam jam tangan dan gramofon dan lain-lain.

Ketika ujung luar atau dalam dari jenis pegas menggulung sedemikian rupa bahwa ada kecenderungan dalam peningkatan jumlah spiral pegas, energi regangan disimpan ke dalam spiral nya. energi ini dimanfaatkan dengan cara yang bermanfaat sedangkan spiral terbuka perlahan-lahan. biasanya ujung bagian dalam pegas dijepit ke sebuah arbor sementara ujung luar dapat disematkan atau dijepit. Ketika radius kelengkungan setiap spiral menurun ketika pegas ini tergulung, oleh karena itu bahan pegas dalam keadaan murni lentur.

W= gaya yang diterapak pada ujung luar titik A pegas Y=jarak pusat gravitasu pegas dari titik A l=panjang dari potongan yang membentuk pegas b=lebar dari potongan t=ketebalan dari potongan I=momen inersia dari luas pegas=b.t’’’/12 Z=modulus section dari luas pegas=b.t’’/6 l bt3 b t2 − ∴ Z= = = y l2 ×t /2 6

(

)

Ketika unjung A dari pegas ditarik dengan gaya W, kemudian momen lentur pada pegas pada jarak y dari garis aksi W diketahui dengan M=Wxy Momen kelenturan terbesar terjadi pada pegas di titik B dimana merupakan jarak maksimum dari gaya yang di aplikasikan W. Momen lentur pada B Mb=Mmax=W ×2 y=2 W . y =2 M Tekanan lentur maksimum diketahui dari bahan pegas

Dengan mengasumsikan kedua ujung dari pegas di jepit. Defleksi angular (dalam radian) dari pegas diketahui

6. Pegas Khusus Pegas ini merupakan pegas udara atau pegas cairan, pegas karet, pegas cincin dan lain-lain. cairan (udara atau cair) dapat berperilaku sebagai pegas tekan. pegas ini hanya digunakan untuk jenis aplikasi khusus. Tegangan pada Pegas Tegangan pada kawat lurus pada gambar 10.5(b) adalah tegangan geser torsi, sedangkan pada penampang kawat sudah dibentuk helix akan terjadi tegangan geser akibat beban torsi dan tegangan geser akibat gaya geser. Tegangan torsi maksimum pada penampang pegas adalah

dimana T = torsi c = radius terluar kawat

J = momen inersia polar = πd4 / 32 Tegangan geser akibat gaya geser dapat dihitung dengan persamaan,

Tegangan maksimum yang terjadi pada penampang kawat adalah merupakan kombinasi antara tegangan geser torsional dan tegangan geser transversal. Sehingga tegangan total maksimum adalah

dimana Ks = (C + 0,5)/C adalah faktor geser transversal. Timbulnya konsentrasi tegangan pada sisi dalam coil karena bentuk kawat yang melengkung juga perlu dipertimbangkan. Berdasarkan penelitian A.M. Whal, didapatkan faktor koreksi Kw untuk menggantikan Ks yaitu : Sehingga tegangan maksimum yang terjadi pada pegas, jika pengaruh gaya geser dan efek konsentrasi tegangan diperhitungkan adalah

Distribusi tegangan geser pada penampang kawat ditunjukkan pada gambar 10.6.

Gambar Distribusi tegangan pada penampang pegas: (a) tegangan akibat torsi, (b) tegangan akibat gaya geser, (c) tegangan total tanpa pengaruh konsentrasi tegangan, (d) tegangan total dengan pengaruh konsentrasi tegangan Defleksi Pegas Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk menentukan defleksi pegas helix yaitu dari pembebanan torsi dan dengan menggunakan teori Castigliano. Regangan geser akibat beban torsi pada kawat lurus adalah

Jadi defleksi pegas akibat beban torsi adalah

Defleksi sudut karena pembebanan torsional dan transversal dapat diturunkan dengan

menggunakan teori Castigliano. Total energi regangan akibat torsi dan gaya geser adalah

Defleksi adalah merupakan turunan pertama terhadap beban, sehingga dapat dihitung sebagai berikut

Gd Spring rate Spring rate yang didefinisikan sebagai slope dari kurva gaya-defleksi sekarang dapat dihitung. Untuk kurva gaya defleksi yang linier maka spring rate untuk pegas helix tekan adalah

Persamaan pertama hanya berlaku untuk geser torsional, sedangkan rumus kedua berlaku untuk beban torsi dan gaya geser melintang. Spring rate total untuk n buah pegas yang disusun secara paralel adalah ktotal = k1 + k2 + k3 + ... + kn (10.17) Sedangkan untuk pegas yang disusun secara seri, total spring ratenya adalah

Kondisi Ujung dan Panjang Pegas Ujung lilitan dapat menimbulkan beban yang eksentris, sehingga dapat meningkatkan tegangan pada satu sisi pegas. Empat tipe ujung lilitan yang umum digunakan ditunjukkan

pada gambar 10.7. Ujung ‘plain’ dihasilkan dengan memotong kawat dan membiarkannya memiliki pitch yang sama dengan keseluruhan pegas. Tipe ini paling murah, tapi alignment-nya sangat sulit dan efek eksentrisitasnya tinggi. Tipe plain ground adalah ujung plain yang digerinda sampai permukaan ujung pegas tegak lurus terhadap sumbu pegas. Hal ini akan memudahkan aplikasi beban pada pegas. Ujung pegas tipe squared atau tertutup didapat dengan mengubah sudut lilitan menjadi 00. Performansi aplikasi beban dan alignment akan lebih baik lagi jika ujungnya digerinda yang ditunjukkan pada gambar (d). Tipe ini memerlukan biaya paling mahal, tetapi ini adalah bentuk yang direkomendasikan untuk kompenen mesin kecuali diameter kawat sangat kecil (< 0,02 in atau < 0,5 mm).

Gambar Empat tipe ujung pegas: (a) plain, (b) plain and ground, (c) squared, (d) squared and ground Panjang Pegas dan Jumlah Lilitan Jumlah total lilitan belum tentu secara akurat berkontribusi terhadap defleksi pegas. Hal ini dipengaruhi oleh bentuk ujung lilitan. Penggerindaan ujung lilitan akan mengurangi 1 lilitan aktif, sedangkan bentuk squared mengurangi 2 lilitan aktif.Panjang pegas helix tekan dibedakan menjadi 4 buah seperti ditujukkan pada gambar 10.8. Panjang bebas Lf adalah panjang pegas sebelum dibebani. Panjang

terpasang Li adalah panjang pegas setelah dipasang dan mendapat beban awal. Panjang operasi minimum L0 adalah panjang terkecil pada saat pegas beroperasi. Panjang padat Ls adalah panjang pegas dimana semua lilitan sudah saling berkontak. Persamaan untuk menghitung panjang pegas untuk berbagai kondisi ujung pegas dicantumkan pada tabel 10.3.Panjang bebas pegas helix tekan adalah penjumlahan defleksi solid dengan panjang solid, lf=ls+δs.

Gambar Various panjang pegas helix tekan : (a) panjang bebas, (b) panjang terpasang, (c) panjang minimum operasi, (d) panjang pejal Tabel Formula pegas tekan helix untuk empat kondisi ujung lilitan

Buckling dan Surge Pegas tekan berperilaku seperti kolom yang dapat mengalami buckling jika terlaluramping. Faktor kerampingan pegas dinyatakan dengan perbandingan antara panjang

pegas terhadap terhadap diameter lilitan Lf/D. Gambar 10.9 menunjukkan daerah kondisi kritis dimana pegas dapat mengalami buckling untuk pemasangan paralel dan non 10-12 paralel. Masalah buckling dapat dihindari dengan menempatkan pegas di dalam lubang atau pada batang.

Gambar Kondisi critical buckling pegas untuk ujung paralel dan non-paralel Dalam perancangan pegas helix, haruslah dihindari getaran arah longitudinal dalam bentuk surge. Surge adalah pulsa gelombang kompresi yang merambat pada koil sampai pada salah satu ujung dimana pulsa akan dipantulkan dan kembali merambat keujung yang lain, demikian seterusnya. Hal ini dapat terjadi jika pegas mendapat eksitasi dinamik di sekitar frekuensi pribadinya. Frekuensi pribadi pegas fn atau ω n tergantung pada kekakuan, massa, dan tipe tumpuan pada ujung pegas. Tumpuan fixed pada kedua ujung pegas adalah paling umum digunakan, dimana dengan membuat tumpuan fixed pada kedua ujung pegas, maka frekuensi pribadi terendah adalah dua kali dibandingkan jika salah satu ujung dibebaskan berotasi, lihat gambar 10.9. Untuk tumpuan fixed pada kedua ujung pegas, frekuensi pribadi terendah didapat

Atau

dimana g adalah percepatan gravitasi, k adalah spring rate, dan Wa adalah berat pegas yang dapat dihitung dengan persamaan

dengan ρ adalah massa jenis bahan pegas (kg/m3). Substitusi spring rate dan berat pegas ke persamaan di atas maka akan didapatkan

7.

E. Aplikasi berbagai jenis pegas

F. 1. 2. 3. 4.

Beban-beban yang terjadipadapegas Bebantekan Bebantarik Beban torsi Bebankejut/getaran

G. Cara perawatan pegas

http://veethaadiyani.blog.uns.ac.id/2011/08/29/pendulum-clocks-aplikasi-ayunanmekanik/ http://www.anneahira.com/timbangan-dan-pengukur-berat.htm

Related Documents

Makalah Pegas
January 2021 1
Makalah Pegas
January 2021 1
Makalah Pegas 2
January 2021 1
Gaya Pegas
February 2021 1
Pegas Spiral.doc
January 2021 1
Tetapan Pegas
January 2021 0

More Documents from "rachmatafriy"