Makalah Penjelajahan Samudra

  • Uploaded by: Mohamad Aryanto Lengkong
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Penjelajahan Samudra as PDF for free.

More details

  • Words: 4,050
  • Pages: 21
Loading documents preview...
MAKALAH PENJELAJAHAN SAMUDRA O L E H KELOMPOK 4 : 1. ANNISIAH BITO 2. SITI NURLAILA KEMBAR MELATI 3. ANASTASYA PUTRI CAHYARANI SALEH 4. AHMAD WAHYU GINTULANGI 5. SYAMSUL RIZAL TOONAU 6. DWI SASTIA BIDJUNI 7. RAHMIYATI IBRAHIM 8. RISKI ISHAK

DAFTAR ISI Kata Pengantar..........................................................................................................i Daftar Isi...................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang....................................................................................................1 1.2 Tujuan..................................................................................................................1 1.3 Rumusan Masalah...............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Penyebab dilakukannya penjelajahan samudra...............................................2 2.2 Faktor pendorong penjelajahan samudra dan penemuan daerah baru.........4 2.3 Bangsa pelopor penjelajahan samudra..............................................................6 2.4 Tokoh-tokoh penjelajah samudra........................................................................8 2.5 Dampak penjelajahan samudra...........................................................................18

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan............................................................................................................20 3.2 Saran.......................................................................................................................20 Daftar Pustaka..............................................................................................................20

KATA PENGANTAR Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas antara kolonialisme dan impralisme tentang penjelajahan samudra. Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

05 September 2018

BAB I PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang

Akhir abad ke-15, di Eropa timbul suatu peristiwa gerakan Renaissance dan Humanisme yang bertujuan untuk mempelajari, menyelidiki dan menggali ilmu pengetahuan. Semangat untuk dapat lebih dari masa lampau menimbulkan gerakan kemajuan. Dengan semangat kemajuan tersebut, maka pada abad ke-15 di Eropa melahirkan temuantemuan baru, misalnya temuan Nicolaus Copernicus bahwa bumi itu bulat. Hal ini mendorong pelautpelaut dari Spanyol, Portugis dan negara-negara Eropa lainnya untuk berlayar menjelajahi samudera mencari daerah baru. Selain itu, jatuhnya Konstantinopel pada tahun 1453 ke Turki Utsmani mengakibatkan pasokan rempah-rempah ke wilayah Eropa terputus. Hal ini dikarenakan boikot yang dilakukan oleh Turki Utsmani. Situasi ini mendorong orang-orang Eropa menjelajahi jalur pelayaran ke wilayah yang banyak memiliki bahan rempah-rempah, Dalam perkembangannya, mereka tidak saja berdagang, tetapi juga menguasai sumber rempah-rempah di negara penghasil. Adanya semboyan imperalisme kuno: Gold (mencari kekayaan), Glory (mencari kejayaan), Gospel (menyebarkan agama kristen). Semboyan tersebut menjadi tujuan penjelajahan samudera. Selain dengan Keinginan Berpetualang Disertai dengan keadaan Eropa pada tahun 1450 M sampai 1650 M menemui masa penemuan (Age of Discovery) dan masa perluasan kekuasaan (Age of Expansion)Mereka berlomba-lomba mengarungi samudra, dengan tujuan mencari daerah baru bagi perkembangan perdagangan dan kebutuhan mereka sendiri. Inilah masa yang disebut sebagai “Masa penjelajahan samudera dan penemuan daerah-daerah baru.” 1.2 Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4. 5.

Apa yang melatar belakangi adanya penjelajahan samudera? Apa saja penyebab dilakukannya perjalanan samudra? Apa saja factor pendorong penjelajahan samudra dan penemuan daerah baru? Bangsa apa saja yang mempelopori penjelajahan samudra? Siapa saja yang menjelajahi samudera?

1.3 Tujuan 1. 2. 3. 4. 5.

Mengetahui penjelajah samudra Mengetahui penyebab dilakukannya perjalanan samudra Mengetahui factor pendorong penjelajahan samudra dan penemun daerah baru Mengetahui bangsa-bangsa yang mempelopori penjelajahan samudra Mengetahui tokoh-tokoh yang menjelajahi samudra

hal.1

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Penyebab Dilakukan Penjelajahan Samudra Ramainya perdagangan di Laut Tengah, terganggu selama dan setelah berlangsungnya Perang Salib (1096 - 1291). Dengan jatuhnya kota Konstantinopel (Byzantium) pada tahun 1453 ke tangan Turki Usmani, aktivitas perdagangan antara orang Eropa dan Asia terputus. Sultan Mahmud II, penguasa Turki menjalankan politik yang mempersulit pedagang Eropa beroperasi di daerah kekuasannya. Bangsa Barat menghadapi kendala krisis perdagangan rempah-rempah. Oleh karena itu bangsa Barat berusaha keras mencari sumbernya dengan melakukan penjelajahan samudra Eropa pada tahun 1450 sampai 1650 menemui masa penemuan (Age of Discovery) dan masa perluasan kekuasaan (Age of Expansion). Ketika itu bangsa-bangsa Eropa sudah dapat mengembangka ilmu pengetahuan di bidang geografi dan teknologi. Memang mereka tertinggal oleh bangsa Romawi dan bangsa Islam selama berabad-abad lamanya. Namun rupanya, bangsa-bangsa Eropa memiliki keinginan yang kuat untuk mengejar ketertinggalan itu. Mereka berlomba-lomba mengarungi samudra, padahal mereka belum yakin apakah dunia ini bulat seperti bola atau datar seperti meja. Mereka pun ingin berekspansi, membangun wilayah-wilayah pendudukan atau koloni-koloni. Inilah awal kolonialisme Eropa Akhir abad ke-15, di Eropa timbul suatu peristiwa gerakanRenaissance dan Humanisme yang bertujuan untuk mempelajari, menyelidiki dan menggali ilmu pengetahuan. Semangat untuk dapat lebih dari masa lampau menimbulkan gerakan kemajuan. Dengan semangat kemajuan tersebut, maka pada abad ke-15 di Eropa melahirkan temuan-temuan baru, misalnya temuan Nicolaus Copernicus bahwa bumi itu bulat. danditemukanya teknologi kompas.Hal ini mendorong pelaut-pelaut dari Spanyol, Portugis dan negara-negara Eropa lainnya untuk berlayar menjelajahi samudera mencari daerah baru. Selain itu, jatuhnya Konstantinopel pada tahun 1453 ke Turki Utsmani mengakibatkan pasokan rempah-rempah ke wilayah Eropa terputus. Hal ini dikarenakan boikot yang dilakukan oleh Turki Utsmani. Situasi ini mendorong orang-orang Eropa menjelajahi jalur pelayaran ke wilayah yang banyak memiliki bahan rempah-rempah, Dalam perkembangannya, mereka tidak saja berdagang, tetapi juga menguasai sumber rempah-rempah di negara penghasil. Adanya semboyan imperalisme kuno Yang diirigi dengan semagat kekalahan perang salib juga menimbulkan semboyan 3G : Gold HAL.2

(mencari kekayaan), Glory (mencari kejayaan), Gospel (menyebarkan agama kristen). Semboyan tersebut menjadi tujuan penjelajahan samudera. Selain dengan Keinginan Berpetualangyang di ilhami dari kisah perjalanan Marcopolo pada 1254-1324. Kekuatan kolonial utama bangsa eropa pada saat itu adalah Perancis, Inggris, Belanda, Portugis, dan Spanyol. Bangsa-bangsa ini begitu tertinggak, sehingga baru pada tahun 1350 mereka bisa melayari laut Tengah dan ujung barat di Spanyol dan ujung timur di Turki. Padahal, orang-orang Romawi telah melakukan hal yang sama lebih dari 1000 tahun sebelumnya. Bahkan pada abad ke-15, orang-orang Eropa hanya tahu sedikit tentang permukaan bumi. Peta dunia dibuat pada tahun 1511 oleh Vessente Maggioli, masih berdasarkan pada teori bumi sebagai tanah yang sambung menyambung. Teori yang sudah usang ini diciptakan pada abad ke-2 oleh Ptolomeus, orang Yunani-Mesir. Akibat anggapan tentang bumi yang salah. Maggioli menggambarkan Amerika sebagai kelanjutan dari Asia. Dia tidak tahu bahwa beberapa benua dipisahkan oleh laut. Untunglah para pelaut eropa tidak menunggu peta yang tepat untuk pergi berlayar. Mereka melakukan pelayaran dengan peta seadanya. Mengapa mereka begitu nekad Berlayar dengan peta yang buruk? Rupaya mereka cukup percaya diri karena menguasai teknologi peayaran dan persenjataan. Selain itu, mereka sangat bernafsu untuk mendapatkan kekayaan, seperti emas dan rempah-rempah yang mahal. Teknologilah yang memungkinkan bangsa-bangsa Eropa melakukan penjelajahan dunia. Selai kapal laut, Eropa Barat telah menyempurnakan meriam. Senjata ini mengeluarkan dentuman yang menakutkan. Pelurunya bisa merusah benteng kayu bahkan kota. Kisah keberhasilan Sultan Muhammad II menaklukkan Konstantinopelpada tahun 1453 adalah bukti kedahsyatan meriam. Sang sultan sangat beruntung, karena para insinyur Eropa mau diupah untuk membuat 56 peluru meriam kecil dan 1 pucuk meriam raksasa yang mampu melontarkan peluru seberat 800 pon (363,2 Kg). Teknologi meriam sangat membantu para pelaut karena mereka kekurangan prajurit untuk melindungi kapal. Kala itu, Eropa baru saja dilanda wabah kematian yang disebut "Black Death". Selain kekurangan prajurit, mereka juga kekurangan pendayung yang biasanya menggunakan para budak atau orang-orang terpidana. Keberhasilan menempatkan meriam di kapal akan percuma apabila para pembuat kapal tidak menemukan cara memanfaatkan tenaga angin untuk menggantikan tenaga pendayung. Semula, kendaraan perang di laut hanyalah perahu besar terbuka berawak puluhan pendayung dan tenara. Kapal-kapal berlambung tertutup dan digerakan angin yang ditangkap layar pada tiang, berhasil mengatasi masalah kekurangan pendayung dan keseimbangan akibat tambahan bobot meriam dan hempasan ombak besar. Walau lebih lamban daripada kapal dayung, kapal layar ini memuat lebih banyak barang dan lebih lincah. HAL.3

Pada abad ke-15, para pelaut Eropa mulai mengenal kompas yang dibawa para pedagang muslim dari Cina. Kompas sangat membantu untuk menentukan arah pelayaran. Orang-orang Islam telah menemukan astrolobe pada abad ke-12, juga berjasa bagi para pelaut Eropa. Alat itu dapat mengukur ketinggian matahari dan benda langit lainnya. Dengan demikian, para pelaut dapat mengetahui letak kapal dari gais khatulistiwa. Peralatan navigasi ini lambat laun membantu menyempurnakan peta. Jika teknologi membantu pelayaran para penjelajah Eropa, apakah yang mendorong mereka menempuh bahaya mengarungi lautan yang ganas, berkumpul dengan saingan penduduk pribumi yang primitif? Pada dasarnya mereka mencari keuntungan material. Para penjelajah itu terus terang mengakui motif itu. Bartholomeus Diaz berkata motif utamanya adalah untuk menjadi kaya. Pelaut lainnya, Vasco da Gama, motif utamanya adalah untuk menyebarka agama dan mencari rempah-rempah. Para pelaut dan penjelajah itu religius sebagaimana orang zaman pertengahan, nyatanya perilaku mereka tergolong modern dan materialistik. 2.2 Faktor Pendorong Penjelajahan Samudra dan Penemuan Daerah baru Ada beberapa faktor yang mendorong bangsa Eropa melakukan pelayaran dan penjelajahan samudra. Di bawah ini akan dijelaskan perkembangan ilmu pengetahuan, eknomi, politik, dan idealisme masyarakat Eropa pada abad pertengahan. 1. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Perkembangan ilmu pengetahuan pada akhir abad pertengahan, menimbulkan perubahan besar dan cepat (revolusi). Hal itu diperlihatkan dengan munculnya penemuan Nicolaus Copernicus dengan teori Heliosentris (helios=matahari, centrum=pusat), artinya tata surya ini berpusat pada matahari. Teori heliosentris ini membantah teori lama yang bersifat geosentris (geos=bumi, centrum=pusat). Ajaran geosentris ini pada perkembangannya melahirkan suatu pandagan bahwa bumi ini datar seperti meja. Ajaran geosentris didukung dan disahkan oleh gereja sebagai salah satu ajaran resmi para penganut gereja khatolik. Kemudian, teori heliosentris dipertegas dan diperjelas oleh ilmuwan dari Italia,Galileo Galilei. Karya ciptanya berupa teleskop, yang dapat mempelajari gugusan bintang. Akan tetapi, gagasan Galileo dianggap bertentangan dengan ajaran gereja dan dinyatakan sebagai ajaran sesat. Perkembangan pemikiran baru dari Copernicus dan Galileo di Eropa mengubah pandangan masyarakat Eropa tentang keberadaan bumi. Pemikiran Copernicus dan Galileo menyatakan bahwa bumi ini bula dan matahari sebagai pusat tata surya. Pernyataan itu mendorong orang-orang Eropa untuk mengarungi lautan mencari daerah baru. HAL.4

Keinginan untuk mengarungi samudra semakin besar, ketika muncul buku karangan Marco Polo yang berjudul "Imago Mundi" (Citra Dunia) dan"Il Milline" (Sejuta Keajaiban). Pada kedua buku ini dijelaskan tentang kekayaan yang melimpah di negeri timur (Cina dan Jepang). Kekayaan itu berupa emas, perak, dan sutra. Kisah dalam buku Marcopolo itu memberikan dorongan bagi para pelaut Eropa untuk mengarungi samudra. 2. Ekonomi Faktor ekonomi merupakan faktor paling kuat yang mendorong bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudra. Sebelum menemukan daerah pusat rempah-rempah, bangsa Eropa hanya mendapatkan hasil dagangan di pusat-pusat perdagangan Asia Barat. Barang dagangan yang diperoleh berasal dari India, Cina, Jepang, dan Asia Tenggara. Keuntungan yang diperoleh oleh bangsa Eropa dengan membeli barang dagangan dari pelabuhan Asia Barat sangat sedikit. Apalagi para pedagang Asia Barat menjual barang dagangan dengan harga yang mahal. Karena itu orang-orang Eropa berkeinginan mencari barang dagangan dari pusatnya. Dengan begitu, mereka berharap memiliki keuntungan yang berlipat ganda. 3. Politik Faktor berikutnya yang mendorong bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudra adalah peristiwa jatuhnya Konstantinopel ke tangan penguasa Turki Usmania tahun1453. Peristiwa ini menyebabkan orang-orang Eropa tidak mau berdagang di wilayah perdagangan Asia Barat. Akibatnya, perdagangan antara dunia timur dan barat terputus. Perkembangan beikutnya, bangsa Eropa mencari arah lain untuk menuju dunia timur. Keadaan ini menimbulkan gerakan pelayaran dan penjelajahan samudra secara besarbesaran. 4. Idealisme Keberhasilan para pelaut Portugis dan Spanyol merintis jalan laut menuju Nusantara, mendorong gelombang pelayaran berikutnya. Tidak hanya ekspedisi dari Portugis dan Spanyol, meliainkan juga dari Inggris dan Belanda. Bangsa Eropa yang datang ke dunia timur pun pada dasarnya dilatarbelakangi oleh beberapa 8deali 8dealism, dan merupakan tujuan utama mereka. Tujuan mereka sama yaitu Gold, Glory, danGospel. HAL.5

Gold secara harfiah berarti emas. Namun selain emas, orang-orang Eropa secara khusus mencari rempah-rempah, yang merupakan sumber kekayaan yang sangat penting dan laku dipasaran Eropa. Hasil pertanian ini mereka perlukan untuk obat-obatan dan penyedap serta pengawet makanan. Terlebih setelah terjadi Perang Salib, orang-orang Eropa lebih terdorong untuk mendapatkan sumber kekayaan itu langsung dari tempat asalnya. Selain bermotifkan Gold, para penjelajah Eropa pun mengharapkan Glory, otau kejayaan. Hampir setiap orang ingin berjaya. Hanya anak kecil, orang tua yang pikun dan orang gila yang tidak memikirkan kejayaan. Bukan orang Eropa saja yang mengejar kejayaan di Nusantara. Bahkan kata "Nusantara" merupakan lambang kejayaan Majapahit yang berhasil menundukan kerajaan-kerajaan yang lemah. Setelahmendapatkan daerah rempah-rempah, bangsa-bangsa Eropa mempunyai idealisme penguasaan daerah tersebut guna mencapai kejayaan. Idealisme terakhir dari para penjelajah Eropa adalah menyebarkan agama Nasrani (gospel). Salah seorang tokoh penyebar agama Nasrani di Indonesia bagian timur, seperti di Makassar, Ambon, Ternate, dan Morotai adalah Franciscus Xaverius atau Santo Francis Xavier (1506-1552). Xaverius bersama Santo Ingatius de Loyola mendirikanOrdo Yesuit. 2.3 Bangsa Pelopor Penjelajahan Samudra Negara-negara yang memelopori penjelajahan samudra adalah Portugis dan Spanyol, menyusul Inggris, Belanda, Prancis, Denmark, dan lainnya. Untuk menghindari persaingan antara Portugis dan Spanyol, maka pada tanggal 7 Juni 1494 lahirlah Perjanjian Tordesillas. Paus membagi daerah kekuasaan di dunia non-Kristiani menjadi dua bagian dengan batas garis demarkasi/khayal yang membentang dari kutub Utara ke kutub Selatan. Daerah sebelah Timur garis khayal adalah jalur/kekuasaan Portugis, sedangkan daerah sebelah Barat garis khayal adalah jalur Spanyol. a. Penjelajahan Portugis Bartholomeus Diaz menyusuri pantai barat Afrika, kemudian mengitari Tanjung Harapan pada tahun 1487. Dia harus kembali ke Portugis karena dihadang topan dan sebagian awaknya memberontak. 10 tahun kemudian rintisan Diaz dilanjutkan oleh Vasco da Gama. 2 tahun pelayaran cukup memuaskan, Vasco da Gama kembali ke Lisbon dengan membawa contoh barang dari India. Raja Manuel (1495-1521) mengirim 13 kapal untuk menyiapkan pos perdagangan di India. Armada itu dipimpin oleh Pedro Alvares Cabral dan dibantu oleh Bartholomeus Diaz. HAL.6

Telah berabad-abad pelau muslim menguasai jalur perdagangan di samudra Hindia. Mereka tidak mau melepaskan kepada pelaut Portugis dengan sukarela. Pertempuran pun tidak bisa dihindari. Armada Portugis merebut pelabuhan-pelabuhan muslim yang strategis. Atas kemenangan tersebut,Portugis menunjuk Alfonso de Albuquerque sebagai Gubernur India tahun 1509-1515. Dominasi Arab di Asia Selatan berakhir setelah meriam-meriam Albuquerque menaklukkan pelabuhan Kalikut, Ormuz, Goa dan Malaka. b. Penjelajahan Spanyol Bangsa Spanyol mampu membiayai penjelajahan samudranya setelah Ratu Isabella dan Raja Ferdinand berhasil menyatukan kerajaan-kerajaan kecil. Para penguasa Khatolik mengurangi kekuatan para bangsawan, merampingkan birokrasi pemerintahan, dan menyisihkan orang-orang yang merongrong kekuasaan, yaitu kaum muslim dan yahudi. Kerajaan Spanyol menjadi sangat kuat. Ratu Isabella mempercayakan 3 kapalnya dibawah pimpinan Christoper Columbus. Kapal Santa Maria, Pinta, dan Nina berlabuh pada bulan Oktober 1492 di sebuah pulau di Karibia. Columbus menamainya San Salvador. Dia mengira pulau itu adalah bagian dari India. Selama 10 tahun Columbus melakukan 4 kali pelayaran. Selama itu ia menemukan Haiti yang disebutnya Dominika, lalu San Salvador, Puerto Rico, Jamaika, Kuba, Trinidad, dan Honduras di Amerika Tengah. Pelayaran Columbus sangat berguna bagi pelayaran selanjutnya. Columbus dan temantemannya juga berhasil meng-Kristenkan orang-orang Indian. Walaupun sedikit harta yang dibawa pulang Columbus, armadanya telah membuka jalan untuk penjelajahan lebih jauh. Tahun 1519, Raja Charles V mengutus Ferdinand Magellan untuk menemukan jalan langsung ke kepulauan Maluku. Magellan menyebrangi Atlantik menuju Brazil. Pelayaran berlanjut ke selatan untuk mengitari ujung benua Amerika. Kemudian, armadanya mengarungi Pasifik sampai Fillipina. Nama Filipina dipakai untuk menandai keberhasilan Raja Phillip II, setelah kepulauan itu dikuasai tahun1560. Magellan terbunuh, namun pelayaran dilanjutkan oleh Juan Sebastian del Cano.Armada itu berlayar dari Maluku, lalu ke Timor, menyebrangi samudra Hindia hingga ke Tanjung Harapan. Akhirnya mereka kembali ke Spanyol setelah melayari Pantai barat Afrika. Pelayaran ini membuktikan teori Copernicus dan Galileo bahwa bumi itu bulat, bahkan setelah itu mereka tahu bahwa bumi lebih luas daripada yang mereka bayangkan. HAL.7

Beberapa penjelajahan terkenal telah berhasil menemukan pengganti jalur darat yang dikuasai Sultan Turki. Mereka adalah Bartholomeus Diaz, Vasco da Gama, dan Alfonso de Albuquerque dari Portugis. Sedangkan Spanyol Mengutus Christopher Columbus, pelau Genoa (Italia), dan Ferdinand Magellan. 2.4 Tokoh-Tokoh Penjelajah Samudra a. Pelayaran Orang-orang Portugis Orang-orang Portugis menjadi pelopor berlayar mencari tempat asal rempahrempah. Hal ini tidak lepas dari kiat Pangeran Henry Mualim (Henry Navigator) yang memberi hak-hak istimewa kepada keluarga-keluarga saudagar sukses dari Italia, Spanyol, dan Prancis. Tujuannya supaya mereka bersedia tinggal dan berdagang di ibukota Portugis. Berikut ini penjelajah-penjelajah yang berasal dari Portugis. 1) Bartholomeu Dias

Bartholomeu Dias berangkat dari Lisabon (Portugis) pada bulan Agustus 1487. Ketika sampai di ujung Selatan benua Afrika, kapal Dias terkena badai topan. Setelah badai reda, Dias kembali ke Portugis. Oleh Dias dan rombongannya, ujung Selatan Benua Afrika dinamai Tanjung Badai. Namun, Raja Portugal Joao II mengganti namanya menjadi Tanjung Harapan (Cape of Good Hope) karena untuk menghilangkan kesan menakutkan dan tempat tersebut dianggap memberikan harapan bagi bangsa Portugis untuk menemukan Hindia. HAL.8

2) Vasco da Gama

Pada tanggal 8 Juli 1497, Raja Portugis Manuel I memerintahkan Vasco da Gama mengikuti jejak Dias. Ekspedisinya dilakukan melalui laut sepanjang pantai Afrika Barat. Dalam pelayarannya, Vasco da Gama sempat singgah di pantai Afrika Timur. Atas petunjuk mualim Moor, da Gama melanjutkan ekspedisinya memasuki Samudra Hindia dan Laut Arab. Perjalanan Vasco da Gama tiba di Calcuta pada tanggal 22 Mei 1498. Di Calcuta, Vasco da Gama berupaya mendirikan pos perdagangan. 3) Alfonso d’ Albuquerque

Setelah beberapa lama menduduki Calcuta, orang Portugis sadar bahwa penghasil rempah-rempah bukan India. Ada tempat lain yang menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di Asia, yaitu Malaka. Oleh karena itu ekspedisi ke Timur dilanjutkan kembali. Bagi Portugis, cara termudah menguasai perdagangan di sekitar Malaka adalah dengan merebut atau menguasai Malaka. Oleh karena itu, dari Calcuta, Portugis mengirimkan ekspedisi ke Malaka di bawah pimpinan Alfonso d’ Albuquerque. Ekspedisi d’ Albuquerque tersebut berhasil menaklukkan Malaka pada tahun 1511. HAL.9

b. Pelayaran Orang-orang Spanyol Berikut ini para penjelajah Spanyol yang melakukan pelayaran ke dunia Timur: 1) Christopher Columbus

Pada tanggal 3 Agustus 1492, dengan menggunakan tiga buah kapal yaitu Santa Maria, Nina, dan Pinta, Columbus mulai berlayar mencari sumber rempah-rempah di dunia Timur. Setelah berlayar lebih dari 2 bulan mengarungi Samudra Atlantik, sampailah Columbus di Pulau Guanahani yang terletak di Kepulauan Bahama, Karibia. Ia merasa telah sampai di Kepulauan Hindia Timur yang merupakan sumber rempahrempah. Ia menamai penduduk asli di kawasan itu sebagai Indian. Selanjutnya Kepulauan Bahama dikenal sebagai Hindia Barat. Columbus bersama seorang penyelidik bernama Amerigo Vespucci antara tahun 1492 – 1504, berlayar terhitung 4 kali. Mereka menemukan benua baru yang diberi nama Amerika. Jadi penemu Benua Amerika adalah Christopher Columbus. Sejak Columbus menemukan benua Amerika, menyusul pelautpelaut Spanyol seperti Cortez dan Pizzaro. Cortez menduduki Mexico pada tahun 1519 dengan menaklukkan suku Indian yaitu Kerajaan Aztec dan suku Maya di Yucatan. Pizzaro, pada tahun 1530 menaklukkan kerajaan Indian di Peru yaitu suku Inca. HAL.10

2) Ferdinand Magelhaens (Magellan)

Pada tanggal 10 Agustus 1519, Magelhaens berlayar ke Barat didampingi oleh Kapten Juan Sebastian del Cano (Sebastian del Cano) dan seorang penulis dari Italia yang bernama Pigafetta. Penulis inilah yang mengisahkan perjalanan Magelhaens-del Cano mengelilingi dunia yang membuktikan bahwa bumi itu bulat seperti bola. Pada tahun 1520, setelah menyeberangi Samudra Pasifik, sampailah rombongan Magelhaens di Kepulauan Massava. Kepulauan ini kemudian diberi nama Filipina, mengambil nama Raja Spanyol, Philips II. Dalam suatu pertempuran melawan orang Mactan, Magelhaens gugur (27 April 1521). Akibat peristiwa itu rombongan bergegas meninggalkan Filipina dipimpin oleh Sebastian del Cano, menuju Kepulauan Maluku. Magelhaens dianggap sebagai orang besar dalam dunia pelayaran karena menjadi orang yang pertama kali berhasil mengelilingi dunia. Raja Spanyol memberi hadiah sebuah tiruan bola bumi. Pada tiruan bola bumi itu dililitkan pita bertuliskan ‘Engkaulah yang pertama kali mengitari diriku’.

c. Pelayaran orang-orang Inggris 1) Sir Francis Drake

Pada tahun 1577 Drake berangkat berlayar dari Inggris ke arah Barat. Dalam pelayarannya, rombongan ini memborong rempah-rempah di Ternate. Setelah mendapatkan banyak rempah-rempah Drake pulang ke negerinya dan sampai di Inggris

HAL.11 pada tahun 1580. Pelayaran Drake ini belum memiliki arti penting secara ekonomis dan politis. 2) Pilgrim Fathers

Pada tahun 1607 rombongan yang menamakan diri Pilgrim Fathers melakukan pelayaran ke arah Barat. Kapal yang bernama May Flower berhasil membawa rombongan ini mendarat di Amerika Utara 3) Sir James Lancester dan George Raymond

Pada pelayaran tahun 1591, Lancester berhasil mengadakan pelayaran sampai ke Aceh dan Penang, sampai di Inggris pada tahun 1594. Pada bulan Juni 1602, Lancester dan maskapai perdagangan Inggris (EIC) berhasil tiba di Aceh dan terus menuju Banten. Di Banten, dia mendapatkan izin dan mendirikan kantor dagang. HAL.12

4) Sir Henry Middleton

Pada tahun 1604 pelayaran kedua EIC yang dipimpin Sir Henry Middleton berhasil mencapai Ternate, Tidore, Ambon, dan Banda. Terjadi persaingan dengan VOC. Selama tahun 1611 - 1617, orang-orang Inggris mendirikan kantor dagang di Sukadana (Kalimantan Barat Daya), Makassar, Jayakarta, Jepara, Aceh, Pariaman, dan Jambi. 5) William Dampier dan James Cook

Pada tahun 1688, Dampier melakukan pelayaran dan berhasil mendarat di Australia. Ia terus melanjutkan pelayaran dengan menelusuri pantai ke arah Utara. Sedangkan Pada tahun 1770 Cook berhasil mendarat di pantai Timur Australia dan menjelajahi pantai Australia secara menyeluruh pada tahun 1771. Oleh karena itu, James Cook sering dikatakan sebagai penemu Benua Australia. d. Pelayaran Orang-orang Belanda Biasanya para pedagang Belanda membeli dagangan rempah-rempah dari Portugis di pusat pasar Lisabon. Namun setelah Lisabon dikuasai Spanyol, Belanda mencari jalan menuju daerah penghasil rempah-rempah. Walaupun Portugis berusaha merahasiakan jalan ke pusat penghasil rempah-rempah, tetapi Belanda berhasil menyusul Portugis dan Spanyol. HAL.13

Berikut ini beberapa pelaut Belanda yang melakukan penjelajahan ke dunia: 1) Barentz

Pada tahun 1594, Barentz mencari daerah Timur (Asia) melalui jalur lain yaitu ke Utara. Perjalanan Barentz terhambat karena air laut membeku sesampainya di Kutub Utara. Ia berhenti di sebuah pulau yang dikenal dengan nama Pulau Novaya Zemlya, kemudian memutuskan untuk kembali tetapi meninggal dalam perjalanan. 2) Cornelis de Houtman

Pada tahun 1595, de Houtman dengan empat buah kapal yang memuat 249 orang awak beserta 64 meriam, memimpin pelayaran mencari daerah asal rempahrempah ke arah Timur mengambil jalur seperti yang ditempuh Portugis. Pada tahun 1596 Cornelis de Houtman bersama rombongan sampai di Indonesia dan mendarat di Banten.

HAL.14

3) Abel Tasman

Abel Tasman berlayar mencapai perairan di sebelah Tenggara Australia. Pada tahun 1642 ia menemukan sebuah pulau yang kemudian dikenal dengan nama Pulau Tasmania. 2.5

Dampak Pejelajahan Samudra Dampak penjelajahan samudra dan penemuan daerah baru yakni berupa sisi positif dan negatif, sisi postifnya antara lain yakni adanya uji coba terhadap kebenaran suatu ilmu pengetahuan. Seperti pembuktian terhadap kebenaran bumi bulat serta penerapan ilmu-ilmu Navigasi dan maritim yang berguna bagi dunia pelayaran hingga saat ini, berkembangnya agama katolik dan protestan. Di berbagai belahan dunia. Yang di bawa dan disebarkan oleh para penjelajah dan penemu daerah baru ( Gospel ). Serta berubanya pola perdagangan yang semula bersumber langsung dari daerah asal menjadi sistem perdagangab transito yang mengakibatkan berbaurnya kebudayaan lokal dengan kebudayaan yang baru atau asing yang dibawa oleh para pejelajah samudra terserbut. Namun semua sisi baik atau positif tersebut tidak terbayar mahal dengan sisi negatif yang ditimbulkan oleh penjelajahan samudra dan penemuan daerah baru tersebut segi negatifnya yakni kebencian terhadap kaum muslim. Dilandasi Semangat reconguesta, yaitu semangat pembalasan terhadap kekuasaan Islam di mana pun yang dijumpainya sebagai tindak lanjut dari Perang Salib. Selain itu dampak atau sisi negatif lain dari penjelajahan dan penemuan daerah baru yakni adanya suatu faham yang berkembang dan cenderung menyimpang yaknia Kolonialisme dan Imperialisme dimana pengertiannya bahwa Kolonialisme adalah suatu usaha untuk melakukan system permukiman warga dari suatu Negara diluar wilayah Negara induknya atau Negara asalnya.sedangakan Imperialisme sendiri adalah usaha memperluas wilayah kekuasaan atau jajahan untuk mendirikan imperium atau kekaisaran. Atau secara implisit dapat diartiakan sebagai sebuah penjajahan yang dilakukan oleh bangsa barat terhadap HAL.15

bangsa atau daerah baru yang telah ditemukan bahkan dikuasainya baik secara moril ataupun materil atau kekayaan dan eksploitasi terhadap kekayaan alamnya. Dengan semboyan Glory dan Goldnya. Disamping monopoli perdagangan yang diterapkanya. Hal-hal tersebut diatas adalah contoh dan dampak serta akibat yang ditimbulkan oleh penjelajahan samudra dan penemuan daerah baru yang dilakukan oleh bangsabangsan barat baik Portugis, Spanyolm ,Belanda maupun Inggris.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Penjelajahan Samudera yang dilakukan oleh bangsa Eropa tidak dapat dilepaskan dari berbagai peristiwa dan berbagai faktor yang mendorongnya. Antara lain Gerakan Renaisans dan Humanisme yang terjadi di Eropa pada abad-15 yang memicu tumbuhnya berbagai kemajuan dalam pengetahuan dan teknologi. Selain itu faktor politis dan ekonomi yang mempengaruhi situasi perdagangan di Laut Tengah juga mendorong terjadinya perubahan jalur perdagangan dari barat ke timur Dimana di Eropa sendiri pada tahun 1450 sampai 1650 menemui masa penemuan (Age of Discovery) dan masa perluasan kekuasaan (Age of Expansion). Ketika itu bangsa-bangsa Eropa sudah dapat mengembangka ilmu pengetahuan di bidang geografi dan teknologi. Memang mereka tertinggal oleh bangsa Romawi dan bangsa Islam selama berabad-abad lamanya. Namun rupanya, bangsa-bangsa Eropa memiliki keinginan yang kuat untuk mengejar ketertinggalan itu. Mereka berlomba-lomba mengarungi samudra, padahal mereka belum yakin apakah dunia ini bulat seperti bola atau datar seperti meja. Mereka pun ingin berekspansi, membangun wilayah-wilayah pendudukan atau koloni-koloni. Inilah awal kolonialisme Eropa Akhir abad ke-15, atau sebagai penanda awal pejelajahan samudra yang dipelopori oleh bangsa Portugis dan Spanyol. Untuk menghindari persaingan antara Portugis dan Spanyol, maka pada tanggal 7 Juni 1494 lahirlah Perjanjian Tordesillas. Paus membagi daerah kekuasaan di dunia non-Kristiani menjadi dua bagian dengan batas garis demarkasi/khayal yang membentang dari kutub Utara ke kutub Selatan. Daerah sebelah Timur garis khayal adalah jalur/kekuasaan Portugis, sedangkan daerah sebelah Barat garis khayal adalah jalur Spanyol. Dimana Faktor Pendorong Penjelajahan Samudra dan Penemuan Derah baru Yakni adanya Perkembangan Ilmu Pengetahuan, faktor Ekonomi, Politik, dan Idealisme walaupun pada tahap perkembanganya memberikan dampak positif dan negatif. 3.2 Saran

3.3 Data pustaka * http://rikijuli.blogspot.com/2016/09/makalah-sejarah-latar-belakang-bangsa.html

Related Documents

Samudra Shalawat-1.pdf
February 2021 0
Makalah
February 2021 2
Makalah
January 2021 2

More Documents from "Youu Ndaa"