Makalah Sb Materi Pagelaran Tari

  • Uploaded by: Prabawati Sapta Ramadhani
  • 0
  • 0
  • March 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Sb Materi Pagelaran Tari as PDF for free.

More details

  • Words: 2,629
  • Pages: 12
Loading documents preview...
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah yang telah menolong kami menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan dan menyelesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yakni nabi Muhammad SAW. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi dan melengkapi tugas Seni Budaya tentang “Konsep Garap Pergelaran Tari” . Makalah ini memuat tentang seni tari tradisional di Indonesia yang sangat penting kita mempelajarinya dan menjaganya. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya. Terima Kasih. Sungai Nipah, 22 Juli 2019

Penyusun

1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 1 DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 2 BAB I ...................................................................................................................................................... 3 PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 3 A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 3 B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 3 C. Tujuan Masalah ........................................................................................................................... 3 D. Manfaat Penulisan ....................................................................................................................... 4 BAB II .................................................................................................................................................... 5 PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 5 A. Proses Garap Gerak Tari ............................................................................................................ 5 1. Proses Eksplorasi ...................................................................................................................... 5 2. Stilasi Gerak Tari ...................................................................................................................... 6 3. Improvisasi Gerak Tari ............................................................................................................ 6 4. Komposisi Tari .......................................................................................................................... 7 B. Konsep Tata Pentas Tari ............................................................................................................. 7 1. Panggung ................................................................................................................................... 8 2. Tata Lampu/Pencahayaan........................................................................................................ 8 3. Tata Dekorasi ............................................................................................................................ 9 BAB III................................................................................................................................................. 11 PENUTUP............................................................................................................................................ 11 A. Kesimpulan ................................................................................................................................ 11 B. Saran........................................................................................................................................... 11 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 12

2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan perkembangan kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik maupun dalam lingkup negara kesatuan. Jika ditinjau sekilas perkembangan Indonesia sebagai negara kesatuan, maka perkembangan tersebut tidak terlepas dari latar belakang keadaan masyarakat Indonesia. Pada saat itu, Amerika Serikat dan Eropa secara politis dan ekonomis menguasai seluruh Asia Tenggara, kecuali Thailand. Menurut Soedarsono (1977), salah seorang budayawan dan peneliti seni pertunjukan Indonesia, menjelaskan bahwa, “secara garis besar perkembangan seni pertunjukan Indonesia tradisional sangat dipengaruhi oleh adanya kontak dengan budaya besar dari luar (asing)”. Berdasarkan pendapat Soedarsono tersebut, maka perkembangan seni pertunjukan tradisional Indonesia secara garis besar terbagi atas periode masa pra pengaruh asing dan masa pengaruh asing. Namun apabila ditinjau dari perkembangan masyarakat Indonesia hingga saat ini, maka masyarakat sekarang merupakan masyarakat Indonesia dalam lingkup negara kesatuan. Tentu saja masing-masing periode telah menampilkan budaya yang berbeda bagi seni pertunjukan, karena kehidupan kesenian sangat tergantung pada masyarakat pendukungnya. Tarian daerah Indonesia dengan beraneka ragam jenis tarian Indonesia seni tari membuta Indonesia kaya akan adat kebudayaan kesenian. Dengan mengenal lebih banyak tarian adat di seluruh provinsi di Indonesia mudah-mudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita ini. Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia dan dapat terlihat dari akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri tetengga Asia bahlan pengaruh Barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya. Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli dIndonesia. Tradisi kuno tarian dan drama dilestarikan diberbagai sanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah.

B. Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4. 5.

Apa yang dimaksud konsep garap tari? Bagaimana proses garap gerak tari kreasi? Apa maksud stilasi dan seleksi gerak dalam pergelaran tari? Bagaimana improvisasi gerak dalam tari? Bagaimana konsep tata pentas yang digunakan dalam pergelaran tari?

C. Tujuan Masalah 1. 2. 3. 4. 5.

Untuk mengetahui apa yamg dimaksud konsep garap tari. Untuk mengetahui bagaimana proses garap gerak tari kreasi. Untuk mengetahui apa itu stilasi dan seleksi dalam pergelaran tari. Untuk mengetahui apa itu improvisasi gerak dalam tari. Untuk menegtahui konsep tata pentas yang digunakan dalam pergelaran tari. 3

D. Manfaat Penulisan 1. Bagi Siswa Makalah ini dapat meningkatkan pengetahuan kepada siswa khususnya dalam hal pergelaran seni tari. Selain itu,makalah ini mampu mengajarkan kepada siswa tentang apa itu konsep garap tari serta bagaimana cara pergelarannya. 2. Bagi Guru Makalah ini juga bermanfaat bagi guru dalam hal menilai kemampuan anak dalam pemahaman tentang hal hal yang tercantum dimakalah ini,serta guru bisa menjadikan makalah ini sebagai salah satu media untuk mengajarkan siswanya tentang konsep garap pergelaran tari.

4

BAB II PEMBAHASAN Tari adalah gerakan dari seluruh anggota tubuh yang selaras dengan bunyi musik, diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan dalam tari. Ide garapan dapat muncul dari hasil apresiasi karya tari tradisi, kreasi, maupun modern, atau dasar pengalaman dalam kegiatan kehidupan dan aktivitas lainnya.

A. Proses Garap Gerak Tari 1. Proses Eksplorasi Eksplorasi adalah proses penjajahan dan pencarian motif-motif gerak melalui berbagai cara yang dilakukan pada saat melakukan proses garap gerak tari. Pada langkah ekplorasi biasanya terbentuk karena adanya rangsang awal yang ditangkap oleh pancaindera. Melalui rangsang inilah, praktik ide dan gagasan mengembangkan gerak dapat dilakukan dan akan mewujudkan proses kreatif gerak yang cenderung orisinal dari karya tari yang dibuat secara sederhana. Dalam proses eksplorasi ada beberapa stimulus yang dapat digunakan oleh penata tari dalam melakukan proses garap. Beberapa stimulus tersebut diantaranya berupa rangsangan auditif, visual, ideasional (gagasan) dan rangsang kinestetik. Jenis – jenis rangsangan tersebut antara lain : 1. Rangsangan Dengar (Auditif) adalah salah satu tahapan pengembangan gagasan gerak yang dilihat oleh suara atau bunyi suatu benda atau perbuatan sendiri. Contoh rangsang dengar antara lain suara instrumen musik (gendang, seruling, gamelan dan lain-lain), suara manusia (nyanyian, puisi, tangisan, dan lain-lain), suara alam (gemuruh ombak, angin, kicauan burung dan lain-lain). 2. Rangsangan visual dapat muncul karena panca indera, rangsangan ini dapat timbul dari objek gambar, warna, wujud, patung, melihat orang menari atau bergerak, dan lain sejenisnya. Seorang penata tari melalui gambaran visual tersebut dapat mengambil gagasan/konsep yang ada di balik hasil penglihatannya dan dengan segera mampu bereksplorasi menciptakan gerak tarian yang diinginkan. 3. Rangsangan Kinestetik dalam tahap ini dapat dilakukan seperti pada saat mengolah gerak berdasarkan pola hitungan. 4. Rangsangan Gagasan (idesional) adalah rangsangan yang seringkali digunakan peñata tari dalam membuat karyanya. Untuk menyampaikan gagasan atau cerita yang akan disajikan biasanya gerak dirangsang dan dibentuk dengan kapasitas kemampuan penata tari. Proses penemuan motif gerak juga dapat dapat melalui beberapa kegiatan eksplorasi lainya: 1. Eksplorasi kemampuan dasar teknik gerak untuk menemukan sebuah motif gerak, kemudian divariasi kembangkan dari berbagai segi (aksi, kualitas, ruang, dan tata hubungan), dan dimanipulasikan dengan tujuh cara (pengulangan sebagai elemen konstruksi) untuk menemukan gerak yang diinginkan. 2. Eksplorasi alam sebagai sumber untuk menemukan konsep tema gerak, kemudian melakukan improvisasi, eksplorasi, evaluasi, seleksi, komposisi/pengorganisasian, selanjutnya di variasikan dari berbagai segi.

5

3. Mengikuti kata hati, mengalami, dengan menerapkan prinsip laku telu (membuka diri, sabar menanti) ; gerak meruang (pelan, lembut, tanpa tekanan, dan berkesinambungan) baru meruang (atensi, makna) Proses eksplorasi sangat berguna bagi pengalaman tari, termasuk berpikir, berimajinasi untuk merasakan dan merespon.

Sumber: https://hoethealth.blogspot.com/2016/03/tata-pentas-pertunjukkan-tari.html

2. Stilasi Gerak Tari Stilisasi adalah proses penghalusan, memberikan kesan indah dari suatu gerak. Dalam berkarya tari tentunya memerlukan bentuk-bentuk baru dari suatu gerak. Stilasi dilakukan pada hasil eksplorasi gerak untuk diubah/diperhalus dengan proses pengembangan. Proses pengembangan gerak ini dapat dilakukan dengan cara mengubah volume gerak, level, kesan, ragam gerak, struktur dan elemen lainnya. Setelah proses pembentukan gerak, selanjutnya dilakukan pemilihan gerak yang sesuai dengan ide. Pada tahap ini kegiatan memilih dan memilah gerak-gerak yang sudah diolah, diseleksi kembali untuk disesuaikan dengan ide garapan. Pemilihan gerak setidak-tidaknya dapat digunakan seefektif mungkin, sehingga mempunyai kualitas yang mantap dari karya yang akan dibuat. Tahapan akhir dari proses eksplorasi adalah tahapan penggabungan dengan unsur-unsur pendukung lainnya, baik dengan musik iringan tari, penggunaan properti tari, atau dengan penggunaan artistik lainnya, termasuk penggunaan busana dan asesoris tari. 3. Improvisasi Gerak Tari Improvisasi merupakan pengalaman secara spontanitas mencoba-coba/mencari-cari kemungkinan ragam gerak yang telah diperoleh waktu improvisasi. Inti dari gerak improvisasi adalah bentuk-bentuk gerak yang dilakukan penari yang pada setiap saat dapat dilakukan berbeda tetapi masih disesuaikan dengan maksud pengadegan dari gerak itu sendiri. 6

Gerak improvisasi dapat dikategorikan sebagai adegan gerak yang disengaja dan tidak disengaja. Adegan yang tidak disengaja oleh salah satu penari tersebut dapat dikategorikan sebagai gerak improvisasi oleh si penari. Akan tetapi, pada pelaksanaanya juga gerak improvisasi dalam tari dapat dilakukan secara sengaja sesuai dengan kebutuhan konsep garap. Improvisasi dapat memberikan kesempatan yang lebih besar bagi imajinasi dan menciptakan eksplorasi. Karena itu, di dalam improvisasi akan timbul suatu kepuasan rasa yang benar-benar sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata. Improvisasi memberikan pengalaman yang dapat mendorong ingatan-ingatan tentang pengalaman hidup. Menyampaikan kesan-kesan dapat dijadikan sebagai acuan dalam merespon imajinasi baru dan mengembangkan ide-ide gerak. Sehingga, lahirlah kesadaran baru dalam bergerak. 4. Komposisi Tari Membuat penataan tari atau mengkomposisikan tari memerlukan kreativitas yang berhubungan dengan kemampuan berpikir menyangkut sikap dan perasaan seseorang. Kreativitas memerlukan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), orisinalitas berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci) suati gagasan. Dengan demikian, orang kreatif ialah orang yang menggunakan imajinasinya untuk memecahkan persoalan. Temuan gerakan dan cara penyusunan ke dalam tarian secara bertahap telah dilambangkan melalui improvisasi dan eksplorasi. Dalam komposisi tari diperlukan unsur-unsur gerak dan komposisi kelompok. Unsur gerak mencangkup disain atas, yaitu gerak simetris dan asimetris, gerak lengkung, garis lurus, atau horisontal. Unsur komposisi kelompok mencangkup disain lantai, yaitu musik, pentas, tata rias, busana, properti, dan alat.

B. Konsep Tata Pentas Tari

Sumber : https://blogkulo.com/tari-belibis-bali/

Penyajian karya tari tidak hanya menampilkan gerak badan insan saja. Akan tetapi, terdapat beberapa unsur pendukung lainnya yang mempunyai tugas penting dalam mendukung penyajian karya tari secara utuh. Unsur-unsur pendukung ini menjadi bab yang tidak sanggup dipisahkan dari penyajian tari. Unsur-unsur pendukung penyajian tari yang dimaksud di antaranya terdapat unsur musik, busana, rias, properti, dan unsur tata pentas yang menciptakan penyajian tari menjadi lebih menarik. Unsur tata pentas dalam suatu penyajian tari baik karya 7

tari bertema dan nontematik sangat penting dimunculkan. Oleh alasannya ialah keberadaannya menunjukkan dimensi ruang pertunjukan yang bisa mencerdaskan para penonton. Dimensi ruang yang dimaksud ialah menunjukkan kesan imajinasi insiden yang dibangun pada penyajian tari menurut konsep penyajiannya. Seorang penari, koreografer, guru seni tari dan instruktur tari dan pembina kesenian harus dan wajib memiliki, mengetahui dan menguasai Tata Teknik Pentas semoga penampilan menjadi tertata apik, kreatif, bervariasi, tidak monoton, yummy di tonton. Dalam pembahasan lebih jauh, konsep tata pentas dalam pertunjukan tari akan terkait dengan persoalan konsep tata panggung, tata lampu, dan tata artistik pertunjukan atau dekorasi panggung. 1. Panggung Panggung ialah tempat berlangsungnya sebuah pertunjukan dimana interaksi antara penari ditampilkan di hadapan penonton. Pada umumnya jenis panggung yang sering digunakan dalam pertunjukan tari terbagi menjadi beberapa jenis di antaranya ada jenis panggung arena, prosesnium, dan jenis panggung campuran. a. Jenis panggung arena ialah jenis panggung terbuka yang tidak terdapat batasan yang terang antara garis pemain dan penonton. Pada umumnya jenis panggung arena ini dilakukan di lapangan atau sanggup dilakukan di halaman rumah atau halaman yang lainnya. b. Jenis panggung prosenium ialah jenis panggung yang sering digunakan dalam pertunjukan tari yang mempunyai batasan yang terang antara pemain dan penonton serta mempunyai ketinggian khusus untuk tempat penari bergerak sehingga penonton menjadi lebih fokus melihatnya. c. Jenis panggung campuran, ciri dari jenis panggung ini biasanya memakai beberapa tempat tempat penari bergerak tetapi dalam insiden pertunjukan. Intinya ialah mengombinasikan jenis panggung arena dengan panggung prosenium sesuai dengan konsep garap karya tari yang dipertunjukan. 2. Tata Lampu/Pencahayaan Tata lampu ialah segala perlengkapan perlampuan baik tradisional maupun modern yang digunakan untuk keperluan penerangan dan penyinaran dalam seni pertunjukan. Tata lampu di dalam pergelaran tari, di samping untuk menerangi serta menyinari juga digunakan untuk membentuk suasana yang diperlukan dalam adegan-adegan yang ditampilkan. seorang penata lampu harus peka terhadap dampak yang ditimbulkan tanggapan pengaturan lampunya. Jenis-jenis lampu yang digunakan dalam pertunjukan tari sanggup digolongkan menjadi lampu tradisional dan lampu modern. Lampu tradisional ialah semua lampu yang mempunyai sumber cahaya yang sanggup digunakan dan dimanfaatkan untuk kepentingan pertunjukan atau pergelaran seni. Lampu ini mempunyai bentuk yang sederhana dan dibentuk secara turun temurun dan merupakan warisan budaya nenek moyang kita. Sebagai teladan bentuk lampu yang sanggup digunakan mulai dari api unggun, blencong, obor dari bambu, oncor dari kaleng bekas, dari botol-botol bekas, lampu teplok, lampu gantung, hingga dengan petromaks. Lampu modern ialah lampu yang dihasilkan oleh insan melalui pengembangan iptek dengan memakai listrik sebagai materi dasar utamanya. Dengan kemajuan iptek dan berkembangnya seni pertunjukan, maka kedua belah pihak saling membutuhkan, sehingga 8

instrumen lighting di zaman kini ini telah canggih dan siap mendukung segala macam kebututuhan pertunjukan. Ada beberapa macam bentuk lighting modern. a. Lampu khusus atau spotlight digunakan untuk menyinari objek secara khusus. b. Follow spotlight lampu sentral yang berfungsi mengikuti objek. c. Strip light lampu berderet dan majemuk warna. d. General light sebagai penerangan keseluruhan arena pentas. Pada pertunjukan tari pencahayaan atau lampu mempunyai fungsi sebagai berikut. a. Menerangi dan menyinari pentas. Lampu digunakan sekedar untuk memberi terang, melenyapkan gelap. Penerangan ini bersifat penerangan umum yang sanggup menerangi seluruh bab pentas dengan rata b. Tata lampu bertujuan untuk menyinari daerah permainan atau suatu objek tertentu sehingga sanggup menyebabkan dampak dramatik. c. Tata lampu memperkuat adegan serta suasana tarian. Adapun jenis dan warna lampu yang dipergunakan diubahsuaikan dengan kebutuhan pengadegan penyajian gerak tarinya. Pengetahuan wacana sifat warna sanggup membantu konsep lighting. Dengan penempatan lampu secara cermat, maka pelukisan situasi dramatis lewat warna sanggup lebih mantap sehingga komunikasi akan lebih lancar. Hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam penataan lampu adalah: a. Tujuan lighting harus tercapai sesuai dengan rencananya dalam menyinari pentas dan penari sehingga pertunjukan lebih hidup. b. Pelukisan situasi secara logis. c. Keseimbangan tata warna di dalam lukisan sinar. d. Perubahan kombinasi warna yang sempurna dan cermat. e. Tata lampu bukan hanya sekedar menerangi, maka harus pula diubahsuaikan dengan situasi dan kondisi pentas beserta perlengkapannya. 3. Tata Dekorasi Dekorasi ialah tata ruang atau menghias ruangan semoga kelihatan indah. Fungsi dekorasi memperjelas tempat dalam suatu pertunjukan tari. Dekorasi di samping mengandung unsur keindahan juga mengandung unsur kewajaran, maka sudah barang tentu setiap pengaturan dekorasi haruslah dengan perhitungan dan pengamatan yang cermat. Perlu diperhatikan struktur setting dan jenis perlengkapan dekorasi yang akan dipasang. Pada dasarnya ada 2 penggolongan perlengkapan dekorasi yaitu : Dekor alam terbuka : batubatuan, pepohonan, dsb Dekor alam tertutup : meja, kursi, almari, dsb Dari kedua jenis ini pengunaannya masih tergantung setting. Tata dekorasi panggung tari lebih difokuskan pada persoalan penataan desain panggung semoga terlihat lebih menarik dan lebih hidup. Tata dekorasi panggung harus dibentuk dan diubahsuaikan dengan konsep pertunjukan tari yang ditampilkan. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam komposisi dekorasi ialah : 9

Kewajaran artinya tata dekorasi diselaraskan dengan sumber pandangan gres konsepnya. b. Keserasian artinya tata dekorasi memperhitungkan kondisi pentasnya c. Keseimbangan artinya tata dekorasi mempunyai keseimbangan antara kuantitas dan kualitas sehingga tidak menyebabkan gangguan psikologi penonton. d. Identitas artinya tata dekorasi menjadi penuntun untuk menebak pandangan gres yang dipaparkan a.

Sumber : https://mediaindonesia.com/read/detail/2009 15-taman-wisata-candi-prambanan-lucurkandrama-tari-legenda-roro-jonggrang

10

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dalam melakukan proses garapan tari,terdapat beberapa tahapan kegiatan,tahapan eksplorasi dapat dilakukan dengan beberapa cara, yakni dengan melalui stimulasi auditif,visual,kinestetik,dan gagasan, Konsep improvisasi dalam tari adalah suatu bagian dari peristiwa pengadengan tari yang menampilkan gerak gerak yang dapat berbeda beda pada setiap penggulangan adegannya. Gerak improfisasi dapat juga dikatakan sebagai gerak spontanitas yang dilakukan penari baik bentuk bentuk gerak yang direncanakan atau tidak direncanakan. Keberadaan tata pentas dalam tari merupakan salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya,karena mampu membuat penyajian tari menjadi lebih hidup dan dinamis. Konsep tata pentas akan berkaitan dengan masalah konsep tata pannggung , tata lighting(pencahayaan),tata dekorasi panggung.

B. Saran Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para pembaca dan masyarakat bahwa pergelaran seni tari itu tidaklah semudah yang kita lihat,dalam melakukan pergelaran seni tari harus dengan keseriusan dan kami berharap agar para pembaca untuk mengembangkan rasa cinta terhadap tari manapun terutama tari Indonesia agar tari Indonesia bisa terkenal didunia. Selain itu kita harus memperdalam ilmu tentang tari dan pergelaran tari agar bermanfaat nantinya.

11

DAFTAR PUSTAKA Ardy, Faisal. 2009. Pagelaran Karya Seni Tari. (https://prezi.com/vmg43djfa0xl/pergelarankarya-seni-tari/ ), diakses pada 22 Juli 2019

Putri, Liana. 2012. Pagelaran Karya Tari. (https://www.ayokbelajar.com/pergelaran-karyatari/ ), diakses pada 22 Juli 2019

Nikita, Marisa. 2015. Konsep Garapan Tari. (http://mautahuaja1.blogspot.com/2015/02/konsep-garapan-tari.html), diakses pada 24 Juli 2019

Wahyu, Aditya. 2017. Pagelaran Karya Proses Garap Gerak Tari Kreasi. (https://winstonandceleste.wordpress.com/2017/02/10/pergelaran-karya-proses-garap-geraktari-kreasi/), diakses pada 26 Juli 2019

12

Related Documents

Tari Tauh
February 2021 3
Tari-dalana Malagasy
February 2021 0
Storyfun 3 Sb (1)
January 2021 1
Materi Website
January 2021 1
Materi Npf
January 2021 1

More Documents from "Bagus Fardianto"