Makalah Surfer

  • Uploaded by: fajri iqbal
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Surfer as PDF for free.

More details

  • Words: 2,456
  • Pages: 17
Loading documents preview...
MAKALAH GOLDEN SURFER Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Ukur Tanah yang diampu oleh Dr. Ir. H. Iskandar Muda Purwaamijaya .M.T.

Disusun Oleh : Nama : Reiva Karina Noviarini NIM : 1506378

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2016

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya lah penulis telah mampu menyelesaikan makalah ini yang bertemakan mengenai Golden Surfer. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Ukur Tanah. Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada : Dr. Ir. H. Iskandar Muda Purwaamijaya, MT., selaku dosen dosen mata kuliah Ilmu Ukur Tanah, Fery Abdur Rahman, selaku asisten dosen mata kuliah Ilmu Ukur Tanah; para senior dan rekan-rekan seangkatan yang telah memotivasi penulis untuk menyelesaikan penyusunan makalah ini; Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda. Makalah ini bukanlah hasil karya yang sempurna karena masih banyak kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca. Amin. Bandung, 28 April 2016

Penyusun

1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................. DAFTAR ISI.............................................................................................................................. DAFTAR GAMBAR................................................................................................................ BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................................... 1.1.

Latar Belakang..........................................................................................1

1.2.

Rumusan Masalah.....................................................................................1

1.3.

Tujuan Penulisan Makalah........................................................................1

1.4.

Manfaat Penulisan Makalah......................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................................ 2.1.

Pengertian Surfer.......................................................................................2

2.2.

Pengertian Kontur......................................................................................4

2.3.

Landasan teori...........................................................................................6

2.4.

Metode Pengukuran...................................................................................8

BAB 3 PENUTUP.................................................................................................................... 3.1.

Kesimpulan..............................................................................................12

3.2.

Saran........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................

2

DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Aplikasi Surfer. Gambar 2 Worksheet Surfer 3 Hasil Kontur 4 Kontur Fill 5 Hasil Kontur Surfer

3

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Surfer 8 merupakan salah satu perangkat lunak produk Golden Software, Inc. untuk pembuatan peta kontur dan pemodelan tiga dimensi yang didasarkan atas grid. Perangkat lunak ini berperan besar dalam pemetaan kawasan. Meskipun canggih, perangkat ini tidak banyak menuntut untuk sistem operasi maupun perangkat keras. Pendukung perangkat lunak ini adalah Windows 98, Me, 2000, XP atau lebih tinggi sebagai OS. 800 X 600 atau lebih tinggi resolusi monitor dengan dukungan minimal 256 warna; 20 MB ruang bebas harddisk pada drive OS( windows); 13 MB ruang bebas pada hardisk. Paling sedikit 8 MB RAM keatas syarat windows untuk data sederhana. Paling sedikit 8 MB RAM keatas syarat windows untuk besar gambar (bitsmaps) dan tampilan.

1.2. Rumusan Masalah 1. Apakah aplikasi Golden Surfer itu? 2. Bagaimana cara penggunaan aplikasi Golden Surfer?

1.3. Tujuan Penulisan Makalah 1. Mahaiswa dapat mengenal lebih dalam tentang surfer 2. Mahaiswa dapat menjalankan aplikasi surfer 3. Mahaiswa dapat membuat peta kontur dan pemodelan 3 dimensi menggunakan aplikasi surfer 4. Mahaiswa dapat memahami langkah langkah menggunakan software surfer

1.4. Manfaat Penulisan Makalah 1. Surfer memudahkan untuk membuat kontur dan gambar 3D dengan memasukan data XYZ. 2. Dalam membuat kontur di surfer , tidak terlalu sulit untuk mengerjakannnya 3. Surfer memberikan kemudahan dalam pemuatan berbagai macam peta kontur atau model spasial 3 Dimensi

1

BAB 2 PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Surfer Surfer adalah salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk pembuatan peta kontur dan pemodelan tiga dimensi yang berdasarkan pada grid. Perangkat lunak ini melakukan plotting data tabular XYZ tak beraturan menjadi lembar titiktitik segi empat (grid) yang beraturan. Grid adalah serangkaian garis vertikal dan horisontal yang dalam Surfer berbentuk segi empat dan digunakan sebagai dasar pembentuk kontur dan surface tiga dimensi. Garis vertikal dan horisontal ini memiliki titik-titik perpotongan. Pada titik perpotongan ini disimpan nilai Z yang berupa titik ketinggian atau kedalaman. Gridding merupakan proses pembentukan rangkaian nilai Z yang teratur dari sebuah data XYZ. Hasil dari proses gridding ini adalah file grid yang tersimpan pada file .grd. Untuk sistem operasi dan perangkat keras , surfer tidak mensyaratkan perangkat keras ataupun sistem operasi yang tinggi.Oleh karena itu surfer relatif mudah dalam aplikasinya. Surfer bekerja pada sistem operasiWindows 9x dan Windows NT.Berikut adalah spesifikasi minimal untuk aplikasi Surfer:Tersedia ruang untuk program minimal 4 MB.Menggunakan sistem operasi Windows 9.x atau Windows NT.RAM minimal 4 MB.Monitor VGA atau SVGA. Pemasangan program surfer (instal) , Masukkan master program Surfer pada CD ROM atau media lain.Buka melalui eksplorer dan klik dobel pada Setup. Surfer menanyakan lokasi pemasangan.Jawab drive yang diinginkan. Jawab pertanyaan selanjutnya dengan Yes. Lembar Kerja Surfer Lembar kerja Surfer terdiri dari tiga bagian, yaitu:Surface plot,Worksheet,Editor. Surface plot Surface plot adalah lembar kerja yang digunakan untuk membuat peta atau file grid. Pada saat awal dibuka, lembar kerja ini berada pada kondisi yang masih

2

kosong. Pada lembar plot ini peta dibentuk dan diolah untuk selanjutnya disajikan. Lembar plot digunakan untuk mengolah dan membentuk peta dalam dua dimensional, seperti peta kontur, dan peta tiga dimensional seperti bentukan muka tiga dimensi.Lembar plot ini menyerupai lembar layout di mana operator melakukan pengaturan ukuran,teks, posisi obyek, garis, dan berbagai properti lain. Pada lembar ini pula diatur ukuran kertas kerja yang nanti akan digunakan sebagai media pencetakan peta. Worksheet Worksheet merupakan lembar kerja yang digunakan untuk melakukan input data XYZ. Data XYZ adalah modal utama dalam pembuatan peta pada surfer. Dari data XYZ ini dibentuk file grid yang selanjutnya diinterpolasikan menjadi peta-peta kontur atau peta tiga dimensi. Lembar worksheet memiliki antarmuka yang hampir mirip dengan lembar kerja MS Excel. Worksheet pada Surfer terdiri dari sel-sel yang merupakan perpotongan baris dan kolom. Data yang dimasukkan dari worksheet ini akan disimpan dalam file .dat. Editor Jendela editor adalah tempat yang digunakan untuk membuat atau mengolah file teks ASCII. Teks yang dibuat dalam jendela editor dapat dikopi dan ditempel dalam jendela plot. Kemampuan ini memungkinkan penggunaan sebuah kelompok teks yang sama untuk dipasangkan pada berbagai peta. Jendela editor juga digunakan untuk menangkap hasil perhitungan volume. Sekelompok teks hasil perhitungan volume file grid akan ditampilkan dalam sebuah jendela editor. Jendela tersebut dapat disimpan menjadi sebuah file ASCII dengan ekstensi .txt. Overlay peta kontur Overlay peta kontur dimaksudkan adalah menampakkan sebuah peta kontur dengan sebuah data raster, atau sebuah peta kontur dengan model tiga dimensi. Overlay ini memudahkan analisis sebuah wilayah dalam kaitannya dengan kontur atau bentuk morfologi lahan setempat.

3

2.2. Pengertian Kontur Kontur adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama. Kontur ini dapat memberikan informasi relief, baik secara relatif, maupun secara absolute. Informasi relief secara relatif ini, diperlihatkan dengan menggambarkan garis-garis kontur secara rapat untuk daerah terjal, sedangkan untuk daerah yang landai dapat di perlihatkan dengan menggambarkan garis-garis tersebut secara renggang. Informasi relief secara absolute, diperlihatkan dengan cara menuliskan nilai kontur yang merupakan ketinggiangaris tersebut diatas suatu bidang acuan tertentu. Bidang acuan yang umum digunakan adalah bidang permukaan laut ratarata. Interval kontur ini sama dengan beda tinggi antar kedua kontur. Interval sangat bergantung kepada skala peta, juga pada relief permukaan. Interpolasi Titik Kontur Garis kontur adalah garis khayal dilapangan yang menghubungkan titik dengan ketinggian yang sama atau garis kontur adalah garis kontinyu diatas peta yang memperlihatkan titik-titik diatas peta dengan ketinggian yang sama. Nama lain garis kontur adalah garis tranches, garis tinggi dan garis tinggi horizontal. Garis kontur + 25 m, artinya garis kontur ini menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama + 25 m terhadap tinggi tertentu. Garis kontur disajikan di atas peta untuk memperlihatkan naik turunnya keadaan permukaan tanah. Aplikasi lebih lanjut dari garis kontur adalah untuk memberikan informasi slope (kemiringan tanah rata-rata), irisan profil memanjang atau melintang permukaan tanah terhadap jalur proyek (bangunan) dan perhitungan galian serta timbunan (cut and fill) permukaan tanah asli terhadap ketinggian vertikal garis atau bangunan. Garis kontur dapat dibentuk dengan membuat proyeksi tegak garis-garis perpotongan bidang mendatar dengan permukaan bumi ke bidang mendatar peta. Karena peta umumnya dibuat dengan skala tertentu, maka untuk garis kontur ini juga akan mengalami pengecilan sesuai skala peta. Garis-garis kontur merupakan cara yang banyak dilakukan untuk melukiskan bentuk permukaan tanah dan ketinggian pada peta, karena 4

memberikan ketelitian yang lebih baik. Cara lain untuk melukiskan bentuk permukaan tanah yaitu dengan cara hachures dan shading. Garis kontur memiliki sifat sebagai berikut : a) Berbentuk kurva tertutup. b) Tidak bercabang. c) Tidak berpotongan. d) Menjorok ke arah hulu jika melewati sungai. e)

Menjorok ke arah jalan menurun jika melewati permukaan jalan.

f) Tidak tergambar jika melewati bangunan. g) Garis kontur yang rapat menunjukan keadaan permukaan tanah yang terjal. h) i)

Garis kontur yang jarang menunjukan keadaan permukaan yang landai Penyajian interval garis kontur tergantung pada skala peta yang disajikan,

jika datar maka interval garis kontur tergantung pada skala peta yang disajikan, jika datar maka interval garis kontur adalah 1/1000 dikalikan dengan nilai skala peta , jika berbukit maka interval garis kontur adalah 1/500 dikalikan dengan nilai skala peta dan jika bergunung maka interval garis kontur adalah 1/200 dikalikan dengan nilai skala peta. j)

Penyajian indeks garis kontur pada daerah datar adalah setiap selisih 3 garis

kontur, pada daerah berbukit setiap selisih 4 garis kontur sedangkan pada daerah bergunung setiap selisih 5 garis kontur. k) Satu garis kontur mewakili satuketinggian tertentu. l)

Garis kontur berharga lebih rendah mengelilingi garis kontur yang lebih

tinggi. m) Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf "U" menandakan punggungan gunung. n)

Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf "V" menandakan suatu

lembah/jurang.

5

2.3. Landasan teori PELAKSANAAN PRAKTIKUM Langkah membuat kontur secara sederhana yaitu: • Buka program surfer (bisa dengan double klik) maka tampilan awalnya akan seperti gambar dibawah ini :

Gambar 1. Aplikasi Surfer • Selanjutnya klik File – New – Worksheet (atau dengan Ctrl + W ) • Jika anda berhasil membuka worksheet maka akan keluar tabel seperti saat anda membuka MS. Excel :

Gambar 2. Worksheet Surfer Untuk selanjutnya tinggal masukkan data anda sesuai koordinat x, y, dan z • Setelah Save worksheet maka kembali ke menu plot (sebelah worksheet kita tadi) terus masuk klik menu grid-data- pilih nama worksheet kita tadi co: latihan.bln (bln itu format penyimpanannya jadi g usah ditulis waktu nyimpan)

6

• Sedangkan untuk menampilkan gambar konturnya klik menu Map – New – Contour Map – pilih file dengan nama latihan. • Hasil contur terlihat seperti gambar dibawah :

Gambar 3. Hasil Kontur •

Nah sedangkan untuk mewarnai kontur tersebut dapat dilakukan dengan

klik gambar kontur lalu klik kanan – properties – general – centang pada tulisan fill contour :

Gambar 4. Kontur Fill •

Lalu ubah juga levelnya sesuai dengan warna yang dikehendaki dan

hasilnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

7

Gambar 5. Hasil Kontur Pada Surfer

2.4. Metode Pengukuran POLYGON Metode polygon adalah salah satu cara penentuan posisi horizontal banyak titik dimana titik satu dengan yang lainnya dihubungkan satu sama lain dengan pengukuran sudut dan jarak sehingga membentuk rangkaian titik-titik (poligon). Pengukuran dan

pemetaan poligon merupakan salah satu metode

pengukuran dan pemetaan. Kerangka dasar horizontal yang bertujuan untuk memperoleh koordinat planimetris (x,y) titik-titik pengukuran. Pengukuran Kerangka Dasar Horisontal (KDH) : a.

Metode titik tunggal

b.

Pengikatan kemuka

c.

Pengikatan kebelakang Pengikatan kebelakang di bagi dua metode:

a.

Metode collins

b.

Metode cassini

c.

Metode titik banyak Banyak titik di bagi lima metode :

a.

Metode poligon

b.

Metode triangulasi

c.

Metode trilaterasi

8

d.

Metode triangulterasi

e.

Metode kuadrilateral Pengukuran polygon sendiri mengandung arti salah satu metode penentuan

titik diantara beberapa metode penentuan titik yang lain. Berdasarkan bentuknya polygon dapat dibagi dalam dua bagian, diantaranya: Polygon berdasarkan visualnya, macamnya adalah : Polygon tertutup Pada poligon tertutup : 1.

Garis-garis kembali ke titik awal, jadi membentuk segi banyak.

2.

Berakhir di stasiun lain yang mempunyai ketelitian letak sama atau

lebih besar daripada ketelitian letak titik awal. 3. Poligon tertutup memberikan pengecekan pada sudut-sudut dan jarak tertentu, suatu pertimbangan yang sangat penting. 4. Titik sudut yang pertama = titik sudut yang terakhir. Poligon tertutup biasanya dipergunakan untuk : 1. Pengukuran titik kontur. 2. Bangunan sipil terpusat. 3. Waduk. 4. Bendungan. 5. Kampus UPI. 6. Pemukiman. 7. Jembatan (karena diisolir dari 1 tempat). 8. Kepemilikan tanah. 9. Topografi kerangka. Polygon terbuka (secara geometris dan matematis), terdiri atas serangkaian garis yang berhubungan tetapi tidak kembali ke titik awal atau terikat pada sebuah titik dengan ketelitian sama atau lebih tinggi ordenya. Titik pertama tidak sama dengan titik terakhir.

9

Poligon terbuka biasanya digunakan untuk : 1. Jalur lintas / jalan raya. 2. Saluran irigasi. 3. Kabel listrik tegangan tinggi. 4. Kabel TELKOM. 5. Jalan kereta api. Polygon bercabang Dilihat dari geometris, poligon terbagi menjadi 3, yaitu: 1.

Poligon terikat sempurna

Dikatakan poligon terikat sempurna, apabila : - Sudut awal dan sudut akhir diketahui besarnya sehingga terjadi hubungan antara sudut awal dengan sudut akhir. - Adanya absis dan ordinat titik awal atau akhir. - Koordinat awal dan koordinat akhir diketahui. 2. Poligon terikat sebagian. Dikatakan poligon terikat sebagian, apabila : - Hanya diikat oleh koordinat saja atau sudut saja. - Terikat sudut dengan koordinat akhir tidak diketahui. 3. Poligon tidak terikat Dikatakan poligon tidak terikat, apabila : - Hanya ada titik awal, azimuth awal, dan jarak. Sedangkan tidak diketahui koordinatnya. - Tidak terikat koordinat dan tidak terikat sudut. Dilihat dari geometris, poligon terbagi menjadi 3, yaitu: - Polygon terikat sempurna - Polygon terikat sebagian - Polygon tidak terikat

10

Untuk mendapatkan nilai sudut-sudut dalam atau sudut-sudut luar serta jarak-jarak mendatar antara titik-titik polygon diperoleh atau diukur dari lapangan menggunakan alat pengukur sudut dan pengukur jarak yang mempunyai tingkat ketelitian tinggi. Pengolahan data polygon dikontrol terhadap sudut-sudut dalam atau luar polygon dan dikontrol terhadap koordinat baik absis maupun ordinat. Pengolahan data polygon dimulai dengan menghitung sudut awal dan sudut akhir dari titiktitik ikat polygon. kontrol sudut polygon diawali terlebih dahulu dilakukan yaitu untuk memperoleh koreksi sudut polygon dengan cara mengontroljumlah sudut polygon terhadap pengurangan sudut akhir dengan sudut awal polygon. Koreksi sudut polygon yang diperoleh kemudian dibagi secara merata tanpa bobot terhadap sudut-sudut polygon hasil pengukuran dan pengamatan di lapangan. Sudut-sudut jurusan titik polygon terhadap titik polygon berikutnya mengacu terhadap sudut awal polygon dijumlahkan terhadap sudut polygon yang dikoreksi. Kontrol Koordinat berbeda dengan kontrol sudut yaitu koordinat akhir dan awal dikurangi serta dibandingkan terhadap jumlah proyeksinya terhadap absis dan ordinat. Koreksi absis dan ordinat akan diperoleh dan dibandingkan dengan mempertimbangkan bobot kepada masing-masin titik polygon. Bobot koreksi didekati dengan cara perbandingan jarak pada suatu ruas garis terhadap jarak total polygon dari awal sampai dengan akhir pengukuran.

11

BAB 3. PENUTUP .1. Kesimpulan Surfer merupakan software pemetaan yang mudah dipahami , karena dalam menggunkannya hanya perlu waktu yang cukup singkat . selain itu , dalam kebenaran pembuatan kontur surfer sangat bergantung pada data XYZ yang dimasukkan . jika data tersebut benar , maka hasil kontur pun benar .

.2. Saran 1. Pada waktu membuka grid – data- dan memilih file , maka akan muncul kkotak report 1 , pada saat itu , klik close dan boleh menyimpan report tersebut , juga tidak masalah jika tidak menyimpannya 2. Dalam surfer tidak bisa me zoom dengan scroll sebagaimana dalam software autocad , namun untuk mempermudah , cukup dengan klik zoom realtime .

12

DAFTAR PUSTAKA http://www.goldensoftware.com/newsletter/issue62bathymetry1 http://www.goldensoftware.com/Newsletter/issue65-sportsperformance http://www.groundwatersoftware.com/surfer_contouring_software.htm https://jasaukur.wordpress.com/ https://www.rockware.com/product/featuresLobby.php?id=129&category=599 http://www.scisoftware.com/environmental_software/detailed_description.php? products_id=135

13

Related Documents

Makalah Surfer
February 2021 3
Makalah
February 2021 2
Makalah
January 2021 2
Soul Surfer: 4m34 "phuket"
February 2021 0
Makalah Jembatan
January 2021 0

More Documents from "Ahmad Luay Adnani"