PEDOMAN PENGELOLAAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN
PETET]IGKIT LISTRIT
TEilrel ntxnolilDno lPrTrHl
DIREKT0RAT JENDERAL El,lEHGl BARU, TERBARUKAil DAlt KOilsERUAst EilERcl DIREKTORAT ANEKA ENERGI DAl{ EiIERGI TERBARUKAI{
PEilOMAN. PENIGELOI-AAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN
FEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ilIKROIIIDRO
tPrTr*}f}
D
MEKTOff AT .IEN
DE
RAI E![ER
G
I'
BARU, TERBARU KAN DAN KON$EBUASI,f, NEfifi
OIREKTORAT ANEKA ENEBGI DATI EIIEBGI TERBRAgMfifl.
II
Halamen
I
4.L Petunjuk Pengoperasian PLTMH ..... 1. Periksa kondisi air di Bak (Head Tank).
5
..........22 ...22 .....24 ...24 .....24 ...24
PLTMH 5.1 Pedoman Pemeliharaan Per Komponen PLTMH A Bendungan / Intake & Saluran Pembawa B Pipa Pesat {Penstock) ........... c Bak Penenang (Forebay) dan Rumah pembangkit (power House)..2s D Turbin ...2s E Sistem Transmisi Mekanik.. ......,..,2s F Generator ....,..,26 G Sistem Kontrol dan Proteksi .......... .......... 26 H Jaringan Transmisi dan Distribusi Listrik ,..,2? 5.2 Pedoman Pemeliharaan Berkala ...21 A Pemeriksaan Berkala Harian ...........,.,,21 B Pemeriksaan Berkala Mingguan .,.21 C Pemeriksaan Berkala Bulanan ..... ?g D Pekerjaan Sebelum Musim Hujan ......,.., ?S 6 Jadwal Pemeliharaan Bangunan Sipil ............,.29 7 Pengenalan dan Penanggulangan Gangguan tvtekanitat ,........,. 30 I Pengenalan dan Penanggulangan Gangguan EleKrlkal ........3A 9 Pedoman Pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) 3B 9.1 Pengantar Pengelolaan Keuangan pLTMH ....... II Pedoman Penreliharaan Komponen
9,2
PengelolaanAdministrasiKeuanganpLTMH,.^,...,...,..........88
9,3PengelolaanAdministrasiUmumPLTMH..,..Ji.ri.
9.4
Pengelolaan Administrasi Umum
pLTMH
.........39
Halaman
2
1 Pendahuluan Panduan ini berisi tentang ouguirnunu melakukan pemasangan (instalasi), pengoperasian dan pemeliharaan turbin crossflow T14. Untuk memudahkan para pengguna panduan ini dilengkapi dengan gambar teknik turbin dan beberapa katalog/brosur komponenkomponen pendukung yang dapat dibeli di pasaran. Sistem turbin Crossflow T14 terdiri dari turbin Crossflow T14 dan transmisi mekanik yang menghubungkan poros turbin dengan generator. Bagian utama dari turbin crossflow T14 adalah pipa adapter, rotor/runner, guide vane dengan hand regulator dan housing. Bagian utama dari transmisi mekanik terdiri dari kopling, bearing, pulley pada poros turbin dan generator yang dihubungkan dengan sebuah flat belt.
Halaman
3
2
Pemasangan & Pen"leliha!'aan Turbin Crossflow T14
Gambar 1, Turbin Crossflow T74
2.1
A
Turbin Crossflow
Tl4
Gambaran Umum Turbin Crossflow TL4
Turbin Crossflow T14 sebagian besar dibuat dengan menggunakan material mild-steel. Komponen utama turbin Crossflow T14 adalah pipa adapter, rotor/runner, guide vane dengan hand regulator dan housing.
1. Pipa Adapter
Air dari pipa pesat memasuki turbin melalui suatu pipa adapter. Penampang inlet turbin berbentuk persegi panjang sedangkan
penampang pipa pesat berbentuk lingkaran sehingga perlu media penyesuai aliran yang disebut dengan plpa adapter. Aliran air berpena,npang lingkaran akan herubah menJadi berbentuk persegi sstelah mengalir melalui pipa adapter ini,
Halaman
4
2. Guide vane. Komponen ini berfungsi untuk menutup dan membuka aliran air masuk (inlet) ke turbin. Debit air yang memasuki turbin dapat diatur dengan komponen ini secara manual menggunakan hand regulator.
3. Runner Bagian utama dari turbin adalah rotor/runner, yang terdiri dari bilahbilah tipis dengan penampang kurva (seperti bilah pipa) yang dirangkaikan menjadi satu kesatuan dengan sebuah poros. Kisi-kisi (blades) pada runner dibuat dari plat baja yang dibentuk dan diras pada beberapa plat piringan (side atau intermediate disks). Beberapa plat piringan tersebut dilas pada sebuah poros (shaft).
Poros
ini pada bagian
ujung-ujungnya ditumpu oleh dua buah
bearing.
Aliran air dari pipa adapter akan memasuki turbin dan menumbuk kisi-kisl sehingga poros runner berputar. Energi kinetik yang terjadi pada rufiner turbin kemudian diteruskan melalui suatu transmisi
mekanik
ke poros
generator sehingga dapat berputar
menghasilkan energi listrik.
dan
4, Housing Housing turbin terdiri dari casing (side panel) dan penutup casing (top cover). Pada bagian top cover terdapat access hore untuk membantu pema$angan guide vane. Bentuk bagian bawah top cover berfungsi untuk memandu aliran air memasuki ruang antara bilah (blade) runner. Housing turbin dipasang pada base frame yang dicor dengan pondasi turbin. untuk mengehcangkan bagian-bagian housing yang terpisah digunakan mur dan baut.
B
Ferawatan Turbin Crossflow Tl4
Turbin crossflow T14 tidak memerlukan banyak perawatan sepanjang air yang digunakan tidak banyak mengandung butiran pasir dan tidak bersifat korosif. Apabila terdapat henda-benda seperti ranting pohon
atau batu yang berhasil masuk ke dalam turbin
sehingga
me$lgganggu putarannya maka perlu dilakukan pemberslhan terhadap benda-benda tersebut. Perlu diperhatikan ketika pemeriksaan melakukan runner, turbin harus dalam keadaan tidak beroperasi,
Halaman
,
Runner perlu diperiksa secara
rutin. Bilah-bilah runner liang terbuat
dai-i mild steei bersitat fragile. Bilah-bilah ini dapat rusak akibat tumbukan benda-benda kecil seperti pasir dan kerikil" Turbin sebaiknya dioperasikan pada kondisi optimum sehingga diperoleh efisiensi dan keamanan operasi terbaik. Pengoperasian turbin pada bukaan guide vane (katup) maksimum tidak disarankan karena dapat mengakibatkan turbulensi air yang menyebabkan efisiensi turbin turun. Kondisi operasi turbin yang optimum diperoleh pada bukaan guide vane B0o/a.
Hand regulator pada turbin dihubungkan secara
mekanik
menggunakan mekanisme gear dengan guide vane yang juga berfungsi sebagai katup bukaan a!iran air. Kondisi pelumasan, permukaan gigi dan seal pada rnekanisme penghubung hand regulator tersebut harus selalu diperiksa $ecara teratur. Bearing turbin harus diJaga tetap kering dan diperiksa temperatur kerjanya. Pada bearing terdapat O-ring seal dan seal mekanik (labyrin) untuk mencegah air masuk ke dalam bearing. Kelebihan pelumas pada bearing harus dihindari. Kelebihan pelurnas dapat menyebabkan panas berlebih ( di atas 70,C) yang menyebabkan kerusakan bearing,
2.2
Sistem Transmisi Mekanik
Sistem transmisi mekanik berfungsi untuk meririndahkan daya dari putaran runner turbin ke generator. Transmisl mekanik yang digunakan menggunakan flat belt dan pulley dengan rasio tertentu untuk menaikkan putaran sehingga generator dapat bekerJa pada putaran operasinya, 1500 rpm. Efisiensi transmisi mekanik dengan menggunakan flat belt dapat mencapai 99o/o dengan slip 1olo - 2o/0, Sistem transmisi mekanik terdiri dari poros pada bagian turbin, poros pada bagian generator, plummer block dan bearing set, kopling. pulley dan flat belt. Komponen-komponen tersebut harus dipasang dengan tepat dan mendapat perawatan yang baik saat dioperasikan,
A
Kopling Turhin dan Generator
Kopling yang digunakan adalah jenis kopling fleksible Hpe
FCL.
Kopling fleksibel yang dlgunakan di PLTMH berfungsi mentransmlsikan torsl dari poros penggerak ke poro$ laln yang digerakan. Kopling fleksibel masih dapat mengijinkan
"mlssalignment" (ketidak lurusan sumbu) antar poro$ yang tidak dapat dihindari. Kopling fleksibel yang digunakan adalah tipe FCL 2S0 pada sisi turbin dan FCL 250 pada sisi generator. Halaman
6
I^. Komponen Kopling
Konstruksi kopling FCL cukup sederhana sebagaimana ditunjukkan pada gambar 2-. Kopling ini mudah dipasang, mudah dilepas dan bebas pemeiiharaan. Flange kopling dipasang pada poros transmisi. Flange tersebut diperkuat dengan pasak. Pemasangan kopling fleksible ini menggunakan baut-baut yang dilengkapi dengan rubber bushing. Rubber bushing dibuat dari material fleksibel (karet anti minyak) yang dapat mentolerir sedikit "misalignment" angular atau paralei antara dua poros flange.
Tabel
1.
Daftar komponen'komponen kopling FCL
No
Komponen
Moterial/Ukuran
No. Katalog
L
Flens Kopling
Castlron,2 x halves
FCL 2E0/250
2
Baut: JIS G 3101
Mild $teel, M24 x
3
Mur: JIS G 3101
Mild
B pcs
16/rs
4
Washer: IIS G 3101
Mild $teel, 16 pcs
r6/r5
5
Washer Pegas: IIS G 3506
Pegas $teel, B pcs.
F6/rs
6
Bushing
Karet anti mlnyak
F6IF5
$teel,
I
pcs
F6/rS
Halaman
7
Gambar 2. Poros fleksibel kopling model FCL
2. Perna$angan Kopling
Flange kopling dipasang pada tiap-tiap poros yang
akan
dlhubungkan, Prosedur pemasangan kopling harus memperhatikan
spesifikasi toleransi yang dikeluarkan oleh pabrik (dapat dilihat pada brosur/katalog produk),
+
Femasangan dua hub flange kopling Letakkan poros puttey pada plummer block*hausing base. Atur posisi poro$ pulley terhadap pa$angan flange sehingga kedua flange hamplr melekat. c. Lakukan alignmont terutama terhadap paralel alignment dan jarak antara kedua flange (spesifikasi dapat dirihat pada subbab kopling dan katalog produk) s. Pasang rubber bushing dan baut pada flange kopling kemudian kencangkan $emua mur kopling e. Putarlah poros perlahan-lahan untuk melihat dan memastikan kondisi "allgnmenf' kopling. f. Jika diperlukan dapat rnensgunakan plat tipis untuk mengatur dudukan plummer black bearlng sehingga alignment poros dapat tercapai. Plat ini harus disisipkan di bawah prummer block base.
Halaman
s
3. Pemeliharaan Kopling Alignment angular dan alignment paratet harus diperiksa setelah pemasangan. Toieransi allgnmenf kopling FCL 280 dan rcl 224 adalah a,2 * 0,3 mm untuk alignment paralel dan pergeseran sudut 1"030 untuk alignment angular., Kesalahan alignment lebih besar dari batas toleransi tersebut akan menyebabkan pengurangan efisiensi dan umur rubber bushing, Celah antara flens kopling harus dijaga (2-4 mm) untuk memberikan ruang gerak poros (error end shaft) sebagaimana ditunjukkan pada gambar 3. Flange kopling yang rapat akan menyebabkan poro$ yang terhubung tidak bebas bergerak sehingga flangc kopling akan saling bergesek sehingga cepat rusak, disamping merupakan sumber vibrasi yang mengganggu bearing. Untuk pengecekan alignrnent sebaiknya dibantu dial indikator dan filler gauge. Pemeliharaan rutin kopling biasanya berupa penggantian karet bushing apabila telah rusak" Kopling rcl 280 dan FCL 250 masingmasing menggunakan karet bushing F6 dan FS. $elama "misalignment" dUaga dalam batas-batas toleransi kopling akan beroperasi pada efisiensi terbaik dan akan memiliki masa pakai yang lebih lama paling tidak selama satu tahun. Kondisi pemasangan kopllng perlu diperiksa paling tidak satu kali bulan, Lakukan penyesuaian/perbaikan apabila ada perubahan kondisl kopling dari yang seharusnya. pada saat yang $ama/ kondisi karet bushing dan baut-mur harus diperiksJ. Penggantian komponen*komponen kopling yang rusak harus dilakukan $esegera mungkin,
dalam satu
Halaman
I
i-.t1 ill lir
r^*'"ili
*-lllr !lil
l
L.
^.t-.-.i.--*-r--ji"i,"j'" ,1 i I ii u^*-1 il\, i i i !iii Lir t-I
I
J
s
1
I
o iii
i
I I
dnguhr misalignment akan diktmpensasi aleh ruhher bushing
Celah antaraJlange
24
mm
Cara
mengecck paralel alignmenl
Gambar 3,AliEnment kopling fleksibel
B
Bearing
$emua poros yang beroperasi ditumpu oleh bearing, Foros yang ditumpu oleh bearing dapat berputar beba$ dengan koeflsien gesek kecil dan dapat berada pada po$i$i yang tepat me$kipun mendapat gangguan dari berbagai gaya lain yang mengenalnya. Beragam macam bearing dapat diternukan di pasaran dengan disain standar seperti: bearing SKF, bearing FAG atau bearing NTN, Pada sistem mekanik turbin digunakan $pherlcal raller beartng untuk menopang poros runner turbin dan poros pulley.
I. Spherical roller bearing Spherical roller bearing sudah banya'k dikenal karena kemampu$nnya menopang beban yang berat. Bearing ini terdiri dari dua baris bolabola berbentuk barrel simetris yang dapat mensejajarkan diri dengan bebas sehingga masih mampu mentolerir adanya pergeseran poro$ dan misalignment poros bearing. Spherical roller bearing dapat
Halaman l0
nrentolerir" nrisaligrirnent 0,5o. PaCa iieban rinEan, misalignment sarrrpai 20 rnasih diperbolehkan.
Sebagaimana disebutkan di atas, bearing melakukan sendiri alignment sehingga tidak sensitif terhadap kesalahan kecil alignment poros tet"hadap rumah bearing"
2, Adaptor sleeve, lock nut and locking washer Adaptor sleeves digunakan untuk melindungi tapered bore bearing terhadap dudukan poros silindris. Adaptor sleeves mempermudah pemasangan dan pembukaan bearing. Apabita locking nut diperkuat, bearing di dalam outer ring akan didesak sedemikian hingga mempererat poros dalam bearing.
3. Plummer hlock housing Plummer block houslngs, disebut juga rumah bearing, terdiri dari dua bagian (housing base dan housing cover) yang terbuat dari besi cor. Pada setiap pasangan plummer block terdapat pin untuk memastikan bagian bawah dan bagian atas komponen terpasang dengan tepat, Bagian bawah dan bagian atas komponen merupakan satu unit yang
tidak dapat saling dipertukarkan dengan bagian komponen lain meskipun ukurannya $ama. Setiap pasangan memiliki nomor seri yang saling bersesuaian sebagai tanda. Saluran pelumas disediakan pada bagian atas plummer block untuk mempermudah pelumasan.
4. Locating ring Locating ring dapat disisipkan pada setiap sisi bearing $ehingga posisi
bearing akan tetap berada di tengah-tengah housing bearing (centering). Untuk memastikan bearing tidak menJadl terlalu panas dan untuk meminimumkan gaya aksial maka locating ring harus
dipasang pada posisi yang tepat di dalam housing bearlng.
5. Two-lip seal Penyekatan paling mudah pada housing bearing adalah menggilnakan
two-lip seal yang cocok untuk kecepatan perimeter sampai 13 m/s. Two-lip $eal meluncur pada poros yans berputar, Bagian luar two-lip $eal mencegah kotoran masuk ke dalam bearing. Pelumas yang diisi di antara two-lip seal juga mencegah bearing dari kernasukan kotoran. Sedangkan bagian dalam two-lip seal mencegah ke,uocoran pelumas dari dalam housing.
Two-lip seal terbuat dari polyurethane, material yang tahan gesekan dengan sifat elastik yang sangat baik. Komponen ini cocok untuk Halaman II
temperatlrr sampai dengan ICO"C. Misaiigr-rrnent angular sanrpai dengan 10 masih dapat ditolerir. Ruang di antara two-lip seal harus diisi derrgan pelumas sejak pertama kali dipasang.
6. Pelumasan Bearing Pelumasan merupakan per"syaratan penting bagi bearing karena: a. Dapat mensurangi gesekan dan keausan b. Dapat menjaga bearing beroperasi dengan efisiensi tinggi c. Dapat memperpanjang umur pakai bearing d^ Dapat mencegah terjadinya pengkaratan e. Dapat mencegoh kotoran masuk ke dalarn bearing Pada umumnya bearing menggunakan grease/gemuk sebagai media pelumasan, Hal yang perlu diperhatikan adalah pemilihan grease yang tepat dan cara pengisian grease. Grease untuk pelumasan terdiri dari sabun metalik atau material lain yang bahan dasarnya litium. $ebaiknyff grease yang satu tidak dicampur dengan grease lainnya yang berbeda jenis dan kekentalannya. Jumlah grease yang digunakan dalam bearing tergantung pada desain housing bearing. Grease yang berlebihan tidak menimbulkan masalah pada kecepatan rendah. tetapi pada kecepatan sedang atau tinggi dapat menimbulkan panas, pelunakan, perubahan kualitas dan kebocoran grease pada bearing. Jumlah grea$e yang tepat digunakan dalam bearing berkisar antara 40o/o - 60% dari ruang dalam rumah bearing yang bebas, Masa pakai grease bervariasi bergantung pada jenis, ukuran, kondisi operasi dan temperatur bearing. Masa pakai grease juga dipengaruhi oleh kelembaban, ga$ dan material asing yang masuk ke dalam grease. $ebagai referensi, temperatur rumah bearing maksimum
70oC sebagai dasar perhltungan interual penambahan pelumas. Apabila temperatur . operasi meningkat maka interval waktu pelumasan harus dikurangi.
Halaman
12
7-
Pemasangan Bearing Pei-siapan
Salah satu hal yang perlu dipersiapkan adalah tempat pernasangan bearing yang kering, bersih, bebas dari debu/kotoran. Sebelum memasang poros, housing, komponen-komponen lain bearing dan
peralatan yang digunakan harus sudah dibersihkan. Bearing sebaiknya masih disimpan dalam dus aslinya tepat ketika akan dipasang. Lapisan pencegah karat pada bearing tidak perlu dibuang; demikian pula dengan sedikit peluntas yang sudah ada sebelumnya. Pada kasus khusus, yaitu bearing berukuran sangat kecil untuk kecepatan tinggi, lapisan anti karatnya perlu dibersihkan dengan cairan minyak yang bersih. Ketika melakukan pemasangan bearing disarankan menggunakan sarung tangan atau melapis tangan dengan minyak bersih karena keringat pada tangan bisa menimbulkan karat pada bearing.
b.
Pemasangan Bearing
Kegagalan dan kerusakan bearing yang bersifat prematur disebabkan oleh ketidaktepatan dalam pemasangan, $eperti contoh berikut ini; Kerusakan pada bearing akibat pemasangan mur-baut yang semakin kendur ketika bearing dioperasikan Kerusakan pada poros dan dudukan housing bearing akibat ketidaktepatan pemasangan komponen-kompo.nen bagian dalam bearing Kerusakan bola-bola bearing karena pengencangan adapter sleeve yang terlalu ketat, sehingga bearing cepat panas. Penggunaan grease berlebih. Kotoran, geram logam yang mengotori bearing/grease
Bearing yang dipasang pada dudukan adapter sleeve dapat diatur dengan melakukan penyesuaian pada lock nut. Hal ini harus dilakukan hati-hati agar bearing pada kedudukan yang tepat sehingga masih ada cukup ruang (clearance) di dalam bearing. Penempatan spherlcal roller bearing yang tepat dapat dilihat dari seberapa besar ruang (clearance) yang masih tersedia dalam bearing. Mlnimum clearance bearing antara 0.025 0,035 mm. Ruang tersebut diukur dari outer ring ke roller yang tidak dibebani. Untuk pengukuran clearance secara akurat dapat digunakan feeler gauge ketika penye$ualan spherical roller bearing dilakrrkan, a
c.
Pemasangan plummer block housing (rumah bearing)
Beban yang dlperbolehkan pada bearing bukan hanya bergantung pada kemampuan bearlng tetapi Juga bergantung pada kekuatan Halaman
13
housing dan baut-mur yaitg digunakan. Untuk memperkuat pemasangan baut-mur iiousiirg turbin dapat digunakarr alat yang disebut torsi.
Salah satu prosedur pemasangan housing bearing yang perlu dicermati adalah pemasangan bagian atas dan bagian bawah housing. Kedua bagian ini merupakan satu unit yang tidak dapat saling dipertukarkan dengan bagian komponen lain rneskipun ukurannya sama. Pada housing terdapat norner seri dan pin untuk memastikan bagian bawah dan bagian atas housing terpasang dengan tepat.
8. Pemeliharaan Bearing Ketika beropera$i $uara dari bearing harus terdengar halus. Apabiia terdengar suara gemerisik atau agak kasar dapat diperkirakan ada ketidakberesan pada bearing. Temperatur operasi bearing harus kurang dari 700C untuk memperpanjang masa operasi bearing,
Permeriksaan temperatur bearing dapat dilakukan dengan menggunakan termometer atau dengan disentuh oleh tangan. Apabila tangan masih dapat menyentuh bearing dalam beberapa detik tanpa ra$a sakit yang berlebihan maka dapat diperkirakan temperatur bearing masih di bawah 700C. Pengujian suara dan pana$ bearing perlu dilakukan $ecara rutin paling tidak satu minggu sekali.
Pelumasan bearing secara tepat merupakan bagian penting dari prinsip operasi bebas gangguan. $ekitar 36o/s kegagalan bearing secara prematur karena kekeliruan dalam pemilihan dan penggunaan pelumas pada bearing. Bearing pada PLTMH Tangsi jaya menggunakan pelumas jenis LGMT 3 sKr. Felumas ini merupakan minyak mineral dari sabun litium yang memiliki masa pakai sangat lama, stabilitas oksida$i dan mekanik sangat baik, resistansi terhadap air sangat baik dan kemampuan pencegahan terhadap karat sangat baik pula" Grease sKF: LGMT 3 mernpunyai rentang temperatur
operasi dari -300c sampai r200c. viskositas petumas pada temperatur 40oC sekitar LzO 130 mmz/s. pemberian kembali pelumas pada bearing yang menopang poros turbin dapat dilakukan setiap 2500 jam sebanyak 32 gram. $edangkan untuk bearing yang menopang poros pulley pada sisi turbin pemberian pelumas perlu dilakukan setiap 4000 jam operasi .sebanyak z0 gram. pada bearing pulley generator penambahan pelurhas dllakukan setiap ts00 jam
operasi sebanyak 20
gram.
setelah tiga kali pemberian ulang
pelumas, bearing perlu dibuka dan diberslhkan menggunakan minyak sebelum diisi kembali dengan pelumas yang baru.
Halaman l4
Perlu diperhatikan ketika nrenrberi pelumas awal pada bearing tirjak boleh terlalu banyak karena dapat mengakihratken panas berlebil-r pada bearing. PelumaE sebaiknya dijaga agar tetap bersih dan tidak terkotori debu atau berrda-benda lainnya. $ekitar !4o/o dari kerusakan bearing secara prematur karena adanya kontaminasi pelumas yang digunakan.
!!r iiftrearir:g aflertig_lrlcriing tlirt nr+rsurcd bl leilcr Siu,*{. ig
ll. lnte
nw! Cleailnce..rl.llturiilfr
j;,i
ilxe
C
if
maili],tli)r
ye-Eirta;4ing
ofhtariig
Pulley
Pulley yang digunakan dalam sistem transmisi mekanik dirancang untuk monaikkan kecepatan poros turbin menjadi 1500 rpm pada poros generator. Pulley yang leblh besar (pada sisi. turbin) juga mempunyai fungsi sebagai flywheel (roda gila) untul( menstabi$kan putaran turbin meskipun ada sedikit peningkatan atal! pengurangan kecepatan ketika beroperasi. Pulley perlu dibersihkan sehingga bebas dari kotoran debu, minyak atau grease sefta perlu dipasang pada posisi lurus satu $ama lain agar flat belt dapat mentransmisikan daya dengan effslensl yano cukup tinggi. Halaman
15
1. Pernasangan pulley
. o . .
,
r r D
Pasangiah bagian bawah piunrmer block housing base pada base frame. Kemudian pasanglah mur-baut pada komponen ini dengan tidak terlalu kuat. Selanjutnya isilah ruang pada bagian bawah plummer block tersebut dengan pelumas (grease). Pasanglah bearing pada poros pulley" Kemudian tempatkan flat belt melingkari poros pulley. Letakkan poros pulley dan bearing pada plummer block base yang telah dipasang sebelumnya. Pastikan tidak ada kotoran pada bearing dan plummer block sebelum diisi dengan grease. Aturlah alignment poros menurut spesifikasi kopling fleksible yang digunakan. Setelah kedudukan poros tepat, perkuatlah baut-mur bagian bawah plummer block untuk mempertahankan posisi poros tersebut. Aturlah lock nut bearing dengan hati-hati untuk mendudukkan poros dengan tepat pada bearing. Pastikan ruang dalam bearing (internal clearance) masih dalam batas* batas toleransi yang diperbolehkan. Untuk memperoleh pengaturan ruang dalam bearing (internal clearance) dengan baik dapat menggunakan feeler gauge. Bersihkan plummer block bagian atas dan isilah dengan grea$e secukupnya. Pasanglah bagian atas plummer block tersebut kemudian perkuat kedudukannya dengan baut-mur. Pastikan jumlah grease dalam plummer block hanya sekitar 4Ao/o - 60 o/o dari ruang yang tersedia, Perkuat baut-mur pada plummer block secara perlahan-lahan. Pada saat yang sama aturlah flange kopling sehingga poros pulley align dengan poros pasangannya. Plat tipis bilamana perlu dapat digunakan untuk memastikan alignment poros pada pema$angan kopling.
Belt
Belt dioperasikan berdasarkan prinsip gesekan dengan permukaan pulley. Kerengangan belt disesuaikan dengan batas tegangan yang diperbolehkan.
Belt yang digunakan pada transmisi mekanik adalah Jenis flat belt. Flat belt ini dapat beroperasi dengan efisiensi 980/0. $uara yang ditimbulkan flat belt ini ketika beroperasi dengan kecepatan tinggi cukup keras tetapi tidak terlalu bisin$. :i
Halaman
16
L. Pema$angan Flat Belt Pasanglah flat belt berdasarkan prosedur berikut ini. Tempatkan flat belt pada pulley.
Aturlah kelurusan kedua pulley mensgunakan benang, niron atau yang lainnya. Pengaturan posisi pulley dilakukan dengan cara mengatur posisi dudukan generator pada base frame. Hal ini karena generator terlrubung dengan salah satu pulley tersebut. Aturlah posisi pulley sedernikian hingga tegangan yang terjadi pada flat beli merupakan tegangan normal, Buatlah tanda pada flat belt dan ukurlah jarak antara kedua tanda tersebut. sebagai contoh, jarak kedua tanda tersebut 1000 mm" d. Flat belt mempunyai toleransi pertambahan panjang maksimum 2o/o dari panjang dalam keadaan normal, Untuk itu dapat dilakukan pemeriksaan pertambahan panjang flat belt setelah tensioner dikencangkan dengan cara mengukur jarak dua tanda pada flat belt. $ebagai contoh, pertambahan panjang tidak boleh lebih dari 1020 mm apabila panJang dalam keadaan normal 1000 mm. e. Tepat sebelum dioperasikan kelurusan pulley harus diperiksa kembali. cobalah pulley diputar menggunakan tangan untuk memastikan posisi flat belt sudah benar. Apabila kedudukan pulley tidak benar, maka belt cenderung lari pada arah luar pulley, atur posisi pulley sehingga belt berputar stabli tidak lari ke arah luar.
2. Perawatan Flat Belt untuk mendapatkan kinerja yang terbaik flat belt beberapa hal yang
perlu dilakukan adalah sebagai berikut, a. Bersihkan flat belt dari segala macam kotoran dan keringkan apabila basah. b. Apabila kendur atau terlalu keras, perbaiki tegangan flat belt hingga pada tegangan normalnya c. Periksalah juga kelurusan pulley d,
Minyak atau air pada flat belt dapat menyebabkan slip. Ketegangan flat belt yang tidak sesuai dan ketidaklurusan pulltiy dapat menurunkan efisiensi hingga 7oa/o.
e. Flat belt yang terbuat dari kanvas cenderung dapat dipengaruhi oleh keadaan temperatur udara. Apabira tempera[ur udara
rendah (dingin) flat belt dapat memendek (mengerut) sebaliknya apabila temperatur udara tinggi (panas) flat bett cenderuns rnemuai (memanjang). Hal ini perlu diperhatikan oleh operator
Halaman
11
PLTMI-i khususnva jika udara bertemperatur- dingin atau panas dalam jangka waktu yang lama.
f.
lika suatu saat flat belt harus diganti karena rusak, maka sebelum dilepas sebaiknya posisi flat bert dan pulley ditandai sehingga memudahkan pekerjaan pemasangan kembali.
Tabel 2. Data teknis dari flat bett Siegling Extremuttus
Iype
$tructure
Technical data
=J
rJ (o
Q
)
5
:l
s
UJ
M
t*
IE
.g
a)
6 ()
(lt
rt
c(,
E
o o €:, a
o o c Y o
EC
q)
14
o o
c.
o-
d o
E'=
(,)
oS >1'
EZ '52 o= OJ r,iL
c aS .l: ti (l,-= o> ac c.F o< L7
8e oE
(r>
ae
o)
.E
coc
'','0
Eg
gE Pls
g
Potvamide fabrb Polvamide fabric
1_5
1.5
ro to 12.5
2X
2%
1.7
1.7
up
to 17.5
315
2%
2.5 2.9 3.5
up to 25
450
2%
uo to 35
530
2%
tg[s$ge-lesl Potyamide $heet
PoVamide fabric Polyamide fabric Polyamide fabric Fofuamide fabric
2.7
3 elastomer S elastomer G elastomer
up to 48
100
,otvamide sleet
+.3
3.8 4.7
up to 67.5
't20o
2% 2%
G olaslomer
Polyamide fabric
5.7
6_'l
roto 110
1800
2%
ill
x
t1
3T't0
Potyamlde
$ssl
3 eladomer
3T 14 sT 20 3T 28 $T 40
Polvamide
dxet
3 slddomsr
Polyamide sfieet PoMamide streel
6 elasorner
GTM
.a
o
GTSO
o
CD
or E
e o
tu
.t>)
1
=C oo dx
Catatan:
o Jika kedua pulley tidak dalam kondisi lurus maka flat belt bisa
r .
terlepas dari masing-masing pulley. Jika kedua pulley tidak dalam kondisi lurus maka flat belt bisa
Juga mengalami kerusakan
Tegangan pada flat belt mengakibatkan adanya beban radial paqa Fpros yang harus ditahan oleh bearing. Apabila tegangan pada flat belt terlalu kencang maka bearing dapat ,freniuoi terla.lu qanas. untuk itu-periksalah kondisi flat belt dan ueairng setelah beberapa waktu beroperasi.
Halaman l8
Gambar
5,
Tqangan dari flat belt .',
Halaman
19
3
Femasangan dan Femeliharaail Generator
Generator berfungsi untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Energi mtkanik ini dikonversi menggunakan media medan magnet. Komponen utama generator terdiri dari bagian berputar yang disebut rotor dan bagian tidak berputar yang disebut stator, Generator yang digunakan pada PLTMH
type Double Bearing, yang
akan diinsial bersama dengan turbin Crossflow T14. Generator pada base frame yang sama dengan turbin C.rossflow ditempatkan 'Generator tersebut dapat diatur posisinya untuk mendapatkan posisi pulley yang tepat,
T14.
Generator dihubungkan dengan pulley melalui sebuah fleksibel kopling. Oleh karena itu perlu diperhatikan alignment posisi kopling tersebut untuk mendapatkan kinerja yang terbaik.
S.L FemasanganGenerator . Tempatkan flange kopling pada ujung poros generator . . . o
r r 3,2
menggunakan Pasak^ Pasang base frame generator pada tbase frdme turbin. Letakkan generator pada base frame yang tersedia.
Tempatkan poro$ pulley (sisi generator) pada bearing. Prosedur selanjutnya lihat cara pemasangan poros pulley di atas. Pastikan alignment flange kopling yang menghubungkan poro$ generator dan poros PulleY. Kencangkan baut-mur kopling poros generator dan pulley Tempatkan flat belt pada kedua pulley Aturlah ketegangan flat belt dengan mengatur po$isi dudukan generator pada base frame. Pasanglah ram kawat pelindung pulley untuk keamanan ketika beroperasi. 'Petunjuk rinci mengenai pemasangan kopling, pulley dan flat belt telah diJelaskan di atas.
Pemeliharsfin
PetunJuk opera$i dan pemeliharaan generator dapat dilihat ppda katalog/brosur yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya, Halaman
20
4
Pengoperasian $istem Turbin Crossflow T14
Turbin Crossflow f 14 PLTMH dirancang beroperasi
untuk mentransmisikan daya ke generator yang beroperasi pada kecepatan 1500 rpm. Kecepatan run away turbin tersebut sekitar 1.8 kali kecepatan nominalnya.
Sebelum turbin dioperasikan ketersediaan air perlu diperiksa kembali. Keadaan saluran pembawa, bak penenang dan saringan sampah juga perlu diperiksa- Pulley dan flat belt perlu coba diputar perlahan-lahan
untuk memastikan apakah pemasangannya sudah benar. Posisi guide vane turbin juga perlu dipastikan dalam keadaan tertutup rapat. Tekanan yang terbaca pada pressure gauge tepat sebelum
beroperasi harus menunjukkan angka yang bersesuaian dengan beda tinggi permukaan air di bak penenang ke turbin.
Guide vane turbin harus dibuka perlahan-lahan
sambil
memperhatikan tekanan air yang terbaca pada pre$$ure gauge, Jika tekanan air mengalami penurunan di bawah nilai nominal (tekanan sebelum dioperasikan) ada kemungkinan air yfrng tersedia tidak mencukupl.
Bukaan guide vane dapat mengatur jumlah air yang memasuki turbin" Turbin sebaiknya dioperasikan pada bukaan guide vane optimum untuk mendapatkan kinerja terbaik. Bukaan guide vane maksimum memang d6pat menghasilkan daya keluaran maksimum. Tetapi pada keadaan ini, air pada turbin dapat mengalami turbulensi,
$uara yang keras dan getaran yang lebih kuat yang dapat memperpendek masa pakai turbin. Bukaan optimum guide vane sekitar 80o/o bukaan, perhatikan indikator pada guide vane.
Perhatikan dengan baik suara turbin ketika beroperasi. Suara turbin
yang normal harus lembut tidak tersentak-sentak. Temperatur bearing dan generator juga perlu diperiksa untuk memastikan sistem bekerja dengan baik,
Untuk menghentikan turbin, guide vane ditutup secara perlahanlahan sambil memperhatikan keadaan tekanan air pada pressure
Halaman 2l
gauge. Tekanan pacia pressure gauge
tidak boleh berubah-r,rhalr terlalu cepat untuk menghindari water hammer.
4.L Petunjuk Pengoperasian
PLTMH
1. Periksa kondisi air di Bak (Head Tank). a. Pastikan Pintu Air Bak telah terbuka, dan air dari saluran
memasuki Bak (Head fank). b. Pastikan Air di Bak (Head Tank) telah penuh dan melimpas. c. Periksa pintu air pipa pesat (penstock dalam keadaan terbuka penuh. d. Pastikan air telah mengisi penuh pipa pesat (penstock), bila pipa pesat belum terisi, buka pintu air pipa pesat secara perlahanlahan. Bila tekanan air telah keluar dari pipa napas, berarti pipa pesat telah terisi penuh air.
2. Pengoperasian Turbin Pastikan inlet valve dalam keadaan tertutup (fully close). Buka inlet valve secara perlahan-lahan, sampai pipa adapter turbin terisi penuh air. Pada saat pembukaan inlet valve akan terdengar aliran air mendesis. Apabita suara aliran air berhenti, berarti air telah mengisi adapter pipe. c. Buka katup pre$$ure gauge, pastikan jarum'menunjuk angka 6 bar (kgflcmZ). d. Buka guide vane turbln perlahan-lahan sampai putaran turbin generator mencapai tegangan nominal. (prosedur pengoperasian panel kontrol dapat dibaca pada manual operasi ELC). e. Buka guide vane turbin sampai tegangan balast minimum sebesar 100 * 1"20 v. f. $ambungkan sistern ke jaringan. g. Perhatikan tegangan ballast, buka kembali guide vane sehingga tegangan ballast cadangan berkJsar 60 V. h. Perhatikan indikator jrurn pre$sure gauge saat melakukan pembukaan guide vane turbin. Apablla Jarum guide vane turun dari 6 bar, tutup kembali guide vane $ecara perlahan, sehingga tekanan pressure tetap 6 bar.
Halaman
22
3- Menutup operasi turbin Lakukan urutan penghentian operasi ELC. a. Setelah seluruh daya dikompensasi ke Ballast, tutup guide vane turbin $ecara perlahan sehingga sistem akan berhenti^ b. $etelah guide vane turbin tertutup penuh (fully close), tutup inlet valve. c. Aliran air akan rnelimpas ke saluran pelimpasan^ d. Atur. bukaan pintu air utama bak sehingga air terbagi pada saluran buang ata$, untuk mengurangi debit air yang terbuang melalui saluran pelimpas.
llalamen
21
5
Pedoman Pemeliha!'aan Kornp$nen PLTMH
5.1
Pedoman Perneliharaan Per Komponen PLTMH Bendungan
/
fntake & $aluran Pembawa
$etelah setiap musim hujan berlalu, bendungan (weir) harus diperhatikan secara seksama. $epanjang musim kemarau perlu diperiksa apakah terdapat kebocoran-kebocoran pada bendungan. Jika terjadi banyak kebocoran, harus segera diperbaiki. Biasanya bendungan permanen dapat tahan untuk jangka waktu 10 tahun. selain bendungan perlu diperiksa apakah pada bangunan intake dan saluran pembawa terdapat kebocoran^ $egera dilakukan perbaikan apabila ditemukan kebocoran dan kerusakan.
Intake dilengkapi trashrack (saringan) sebagai pencegah masuknya sampah. Lakukan pembersihan kotoran-kotoran yang menyangkut pada saringan yang menghalangi air untuk masuk. pada bagian bendungan terpasang papan stop log. Buka papan stop log minimar 1 bulan sekali untuk membuang endapan di sekitar stoplog dan intake.
B
Pipa Pesat (Penstock)
Penstock berfungsi untuk menghantarkan air dari bak penenang ke Turbin tanpa kehilangan massa maupun tekanan. Diameter penstock tergantung dari debit rnaksimum yang dibutuhkan.
Kontrol penstock setiap minggu, apakah terdapat kebocoran atau keretakan. Jika kebocoran rcesih terjadi atau terdapat keretakan pipa hubungi kontraktor yfirig bersangkutan. Kontrol setiap t tahun sekali dan pastikan bahwa tidak ada air yang mengalir rnelalui bagian bawah dudukan penstock $ecara berkala potonglah rumput/tumbuhan lainnya yang tumbuh di sekitar pipa. pastikan pula tidak terdapat tanah atau gundgkan tanah yang menempe! pada pipa karena ini akan mempermudah proses karat (korosi). Lakukan pengecatan minimal 2 tahun cekali, hal ini untuk memperlambat proses karat.
Halaman
24
C
Bak Penenang (Forebay) dan Rumah Pembangkit (power flause)
Pemeliharaan secara berkala perlu dilakukan dalam bentuk pengurasan endapan dan lumpur dalam bak penenang. Lakukan pengurasan endapan pasir minimal 1 minggu sekali. Lakukan pemeriksaan rutin terhadap kebocoran dan keretakan bangunan. Lakukan pengeringan air pada bak 1 bulan sekali untuk melakukan pemeriksaan dinding-dinding bak.
Demikian pula pembersihan dari berbagai kotoran dan debu di bagian rumah pembangkit per!u dilakukan sesering mungkin.
teras dan dalam
D
Turbin
.
Di dalam Turbin terjadi konversi energi air menjadi
energi
mekanik yang akan menggerakkan generator. Air bertekanan memasuki Turbin melalui adapter ppa (nozzle). Pada nozzle dipasang alat untuk mengukur besarnya tekanan air (pressure
gauge),
o TemF€ratur
o .
frearing Turbin (2 buah) harus dikontrol setiap hari untuk mengetahui adanya pemanasan yang melebihi kewajaran atau adanya kebisingan/keretakan. Tambahkan pelumas (grease) sesuai dengan yang diperlukan. Penambahan grease dilakukan 3 bulan sekali sebanyak 25 gram setiap bearing. Setelah tahun sebaiknya dilakukan pembersihan grease dan diberikan gea$e baru. Dudukan Turbin (housing) dan bagian-bagian sambungan harus dikontrol setiap hari untuk mencegah hal-hal yang mengganggu
I
lancarnya pengoperasian Turbin. Jika terdapat kebocoran
lakukan pengencangan baut dan penambahan seal (silicon seal) pada sambungan-sambungan yang bocor.
$istem Transnrisi Mekanik
.
Pemeriksaan sistem transmisi diutamakan pada bearing, pantau temperatur bearing setiap operasi. Temperatur maksimum yang diijinkan adalah 70oC. Cara mendeteksinya adalah dengan menempatkan telapak tangad pada permukaan plummer block (rumah heering). Pada temperatur 70oC saat telapak tangan kontak langsung terasa panas sekali sehingga tidak dapat memegang. Pada temperatur 50oC telapak tangan masih bisa bertahan selama 3-5 detik.
Halaman
25
$etiap 3 bulan sekali Iakukan perrambahan pelumas (grease), 2C - 25 gram setiap bearing. Sebagai patokan 1/+ kE grease dapat digunakan untuk 6 bearing i4 pada pr"rlley, 2 pada turbin). Setelah penambahan grease yang ketiga, bersihkan bearing dengan minyak tanah dan isi kembali dengan grease yang baru. Pada belt, periksa tegangan belt sebelum pengoperasian turbin.
Setting beit jangan terlalu kencang tapi juga jangan terlalu kendor, agar tidak cepat rusak. Perhatikan posisi pulley, keduanya harus sejajar (lurus). Jaga agar belt tidak sampai kena air atau grease. Lakukan pergantian belt apabila telah rusak (terkelupas, sobek).
F
Generator
Periksa temperatur generator setiap pengoperasian. Badan generator boleh menjadi hangat, tetapi seandainya telapak tangan sudah tidak dapat diletakkan di badan generator secara wajar maka hal ini sudah luar kebiasaan, Periksa saluran-saluran ventilasi, apakah
di
Buka jendela rumah turbin jika diperlukan. Bersihkan badan generator, jika hal ini masih belum dapat menolong, $egera hubungi kontraktor yang bersangkutan. Setahun sekali buka tutup ventilasi generator dan bersihkan dari debu-debu yang menernpel, sarang laba-laba dan kotoran lainnya agar dapat memungkinkan udara pendingin mengalir derigan baik. Bearing generator tidak memerlukan pelumasan karena telah dibuat sedemikian rupa dan dilindungi dari pabrik pembuatnya. Setelah bekerja selama 5 tahun terus menerus, maka bearing perlu untuk diganti. Periksa setiap hari adanya kemungkinan kebisingan atau getaran yang berlebihan, jika hal ini terjadi kencangkanlah baut dan mur yang longgar. Periksa kelurusan tata letak dengan memutar poros dengan tangan; poros harus harus dapat berputar dengan mudah tanpa dipaksa. lika terdapat getaran yang mencurigakan, hal ini harus dilakukan oleh orang yang telah berpengalaman.
terhalangi atau
G
tidak.
Sistem Kontrol dan Proteksi r Perlksa bagian luar panel kontrol dengan csra membersihkan kotoran*kotoran yang ada, terutama pada lubang-luhang ventila$i, agar udara dapat bebas keluar masuk ke dalam panel.
Bersihkan bagian dalam (matikan terlebih dahulu $emua fesllhtms pfimbangkit) dengan cara di lap.
.
Periksa $etlap minggu seluruh kabel penghantar daya dengan cara menyentuh dan menggenggamnya. Kabel ini harus cukup dlngin dan agak hangat, Jika hangat kencangkan semua Halaman
26
san,rbungan, jika sepatu kabel menjadi tritarn atau berubah warna, buanElah sepatu kabel tersebut dan ganii dengan yang baru. Jaga kebersihan NFB dengan lap setiap saat yang ciiperlukan.
.
Periksa setiap tahun kabel tanah di sekitar rurnah pembangkit dan sambungan-sambungannya dengan seluruh kotak metal, switch, badan Eenerator, badan turbin dan bal/ast load. periksa sambungan dan kencangkan bila longgar.
H
Jaringan Transmisi dan Distribusi Listrik Periksa setahun sekali tiang jaringan terhadap gangguangangguan yang diakibatkan oleh adanya tumbuhan. pada saat yang bersamaan, periksa pula kerusakan yang terjadi pada tiang, tiang yang miring harus ditegakkan; bila perlu iiang diperkuat dengan penyemenan. periksa kawat sling penahan tiang, apabila putus lakukan penggantian. Periksa setiap bulan, apakah sambungan kabel listrik di rumah konsumen dari jaringan distribusi melalui kotak MCB atau tidak. untuk menghindari pencurian daya, periksa MCB dengan memberi beban di rumah tersebut 20o/o lebih besar dari kemampuan MCB. Bila MCB tidak mati, ganti MCB tersebut dengan MCB baru yang sesuai dengan batasan dayanya.
5.2 A
b tl
b m B
m
b
Pedoman Ferneliharaan Berkala
Pemeriksaan Berkula Harian Periksa turbin apakah mengalami kebocoran. Periksa tingkat pemanasan (temperatur) beartng (bantalan
poros) Periksa tegangan (voltage) generator, aru$ hehan, tegangan ballast dan frekuensi (terutama pada sore hari pada'saafbeban puncak) untuk aver load, hubungan pendek (short circult) dan kelainan yang ada. Lakukan pencatatan harian kondisi operasi pembangkit (tegangan, arus listrik, frekwensi) saat menyalakan dan mematikan pembangkit.
Femerlksaan Berkala Mingguan perhatikan sepanjang saluran pembawa :dan periksa apakah terdapat kelainan-kelainan seperti kebocoran, hambatanl ou, kemungkinan longsor. Periksa bak penenang dan bak pengendap, perhatikan apkah terdapat kebocoran, keru$akan, hambatan atau erosi tanah.
Halaman 2'l
C
Pemeriksaan Berkala Bulanan
tl: Lakukart penggeiorltoran endapan/sedirnen dengan membuka paparl stoplog di bendungan sehingga tidak terjadi pendangkalan didepan intake. t::i Periksa jalur pelimpahan/pembuangan air dari bak penenang. Pastikan tidak ada kebocoran pada saluran pembuangan air. -'t u*-f Periksa kabel pada generator, NFB, ELC dan Ballast, apakah terjadi pemana$an yang berlebihan dan periksa $ambungansambungan kabel apakah terjadi perubahan warna (pernah mengalami panas yang berlebihan). Periksa mur-baut pada $emua komponen mekanik turbin dan sambungan flens. Kencangkan baut-mur yang longgar. Lakukan pengamatan suara di sekitar transmisi turbin. Bila ada suara tidak semestinya periksa lebih teliti untuk mengetahui kemungkinan adanya kerusakan. l,'u
fa m
D tl
Pekerjaan Sebelum Musim Hujan Pada saat awal musim hujan. buka $aluran penguras pada bak penenang untuk membersihkan sedimen*sedimen yang ada.
Pekerjaan Selama Musim Kemarau Ikuti cara-cara berikut agar diperoleh daya optimum selama musim kemarau.
m VJ
m m
m
b
Buka katup turbin sebesar yang diperkirakan untuk debit yang ada. Perhatikan tekanan pada pressure gauge konstan (tidak turun). Ubah posisi NFB menjadi 'ON', dan tunggu selama 30 menit. Jika tekanan tetap sama, buka katup turbin sedikit lebih besar. Tunggu selama 3p menit berikutnya. Jika tekanan air masih tetap sama, maka buka katup turbin sedikit lebih besar lagi. Demikian seterusnya, Ketika tekanan turun, tutup katup turbin sedikit. Ubah posisi NFB menjadi 'OFF'. Periksa tegangan pada ballast. Tutup katup turbin sampai tekanan pres$ure gauge kembali normal, Nyalakan kembali dan buka katup sampai tegangan ballast sama dengan sebelumnya kemudian ubah po$i$i NFB menjadi 'ON'. Periksa 30 menit kemudian. Jlltq tekanan tetap seperti $emula, lebi{r baik mengamatl bak penenang dan melihat apakah terjadi pusaran air sehingga udara terhlsap ke pipa pe$at. $ebaiknya tetap ada sedikit overflow pada bak penenalg untuk menJamin keseimbangan suplai air.
Halaman
28
6
Jaciwal Femeliharaan Bangunan Sipil
I}fi,NOUNGAN
& INT,{.KE
* Cek posisi halu belrr
sehitar
sehuian sek
.teti
hori
herdung
a
s
Cek posisi hadan hendung/ hntnjong
g
Cek kehocoran dan penggerusan
sahulan
sekdi sek
PINTU AIR
g Panberian
stempet pada
ulir
sehulan rckali
6 Pengaturan lehar hukaan J.
*tiap hari *musim
tergantung kehutuhan
te
rgan ta n g ke.lta luh an
SALURAN PEMBAWA
a s
Cek kebocoran dm kelehihoa dehit
semirggu sekali
Keringkan dotr hersihkan salurqn
tiga bulan sekali
d Penanbalon kehocoran
dan
.eetiap
h
setahun sekali
perhaikan umun 4.
BAI( PENGENDAP E Kosongkan dan bersihkan
5_
BAK TEI{ENANG
* Bersihkan saringan $ Kosongkan dan bersibl<ar 6.
setiap hdrl
sebulon sekoli
setiap hari seminggu sekali
sebulan sekali
enam bilan sekali
s*nusim sekali
seminggu dua kall
PONDASTTMAruSAT
*
Cek terhadap kanruagkloan raak,
Wryeruian aleh air dan tmoh ilhtblillt (rurTtn)
7.
&UMAIT TTMTAN$KTT
x
x
Cek wbtng wngal dart penggerusan
Cak kelancaran
atr dart
srtlurat
senhun sekali setidp hdri
pemhumg
Halaman
29
7 Fengenalan dan Penanggulangan Gangguan Mekanikal (Untuk Fembangkit dengan menggunakan Turbin Crossflow T74) Jenis Gangguan Turbin tidak dapat beroperasi sarna sekali
Perkiraan Penyebab
Penanggulangan
Air tidak mencukupi
Periksa ketersediaan air
Komponen berputar tidak dapat berputar dengan bebas
Hentikan aliran air (tutup guide vane) kemudian putar poros dengan tangan. Sesuatu mungkin menghambat di dalam runner. Buka penutup turbin dan periksa keadaan runner turbin.
Guide vane terbuka, tetapi
turbin tidak dapat beroperasi.
Buka penutup turbin dan periksa keadaan runner turbin.
Penyebabnya mungkin ada
sampah atau tumbuhan yang masuk ke dalam turbin sehingga menghambat putaran runner turbin
Turbin beroperasi tetapi tidak
Air tidak mencukupi
dapat mencapai kecepatan nominal
Periksa bacaan tekanan pada pressure gauge. Aturlah bukaan guide vane disesuaikan dengan jumlah air yang tersedia,
Terdapat sumbatan pada Periksa dan slngkir*an sumbatan saringan sampah, saluran pada' saringan sampah, saluran pernbawa atau intake
Kopling mengalami kerusakan
pembawa atau intake
Periksa komponen*komponen
kopling, Gantilah dengan komponen baru bilamana perlu Periksa tekanan flat belt dan
aturlah kemball Jika tidak eesuai dengan yEng seharusnya
Turbin beroperasi tetapi berputar dengah kecepatan yang terlalu tinggi
Tegangan flat belt terlalu kuat
sa tekanan flat belt dan
aturlah kemball jika tidak
se$uai
dengan yang seharusnya Sistem kontrol beban mengalami gangguan
Kerusakan pada rangkaian ballast cepertl slkring putus. dll. Sllakan lihat manual sistem kontrol beban
Etc Turbin beroperasi tetapi kecepatan turun ketika diberi beban. Tekanan turun ketika debit bertambah.
Aturlah bukaan guide vane disesuaikan dengan Jumlah alr yang ter$edia, berslhkan bilamana
Kecepatan
Flat belt mengalami s{ip
Perkuat tegangan flat
(harntinq) Periksa beda
Sistem kontrol beban mengalami gangguan
yang berbeda"
sistem kontrol beban (ELC) dan bilamana perlu hubungi produsennya
Halaman
30
Ienis Gangguan
Perkiraan Penyebab
Penanggulangan
-1 I
Suara gemerisik dari dalam
turbin
Suara berisik dari bearing
Ada batu-batu kecil yarrg terbawa oleh air
Tidak ada masalah bila air dapat mengalirkan batu-batu itu keluar turbin. Untuk memastikan keadaan bagian dalam turbin, penutup turbin dapat dibuka.
Guide vane dibuka pada bukaan penuh
Kurangi bukaan guide vane turbin.
Ada komponen-komponen turbin yang longgar
Stop operasi turbln dan periksa. Perbaiki bilamfl na perlu.
Bearing mengalami kerusakan
Gantiiah dengan yang baru
Ada komponen bearing yang longgar atau bersentuhan di bagian dalam bearing
Periksa dan perbaiki bilamana perlu
Temperatur bearing terlalu
Periksa dan kurangi Jumlah grease dalam bearing
panas Tegangan flat belt terlalu keras
Periksa tegangan flat belt dan lakukan penye$uaian bilamana perlu Periksa dan perbaiki Periksa dan atur kekencangan
baut-mur Pengaturan komponen di dalam bearlng tidak tepat
Atur lock nut bearing (adapter sleeve). Perhatikan toleranri yang diperkenankan. Ganti dengan yang baru Periksa dan ganti komponen yang
rusak bilamana perlu Flat belt mengalami slip
perkuat tegangan flat belt
Flat belt umur pakainya $udah terlalu lama
Ganti bllamana perlu
Beban terlalu besar, Jenis belt
$ilakan
yang digunakan tidak tepat Koplin0
ungi produsen flat belt
Perikra dan ganti
perlu
Ferlksa dan ganU bilamana perlu
Halaman 3l
I
Pengenalan dan Penanggu langan Gangguan Elektrikal (Untuk Pembangkit dengan menggunakan .$istem Kontrol ELC)
$^AI E(C
al
D/^/yArAK4,1l KONTROL TTOAK BEKERJA,
BALLAST ada yang teftakat (shul)
MqTER TERB^CA
TftEKUENSI METER
*fioe $€fEfr
reEbKi53 H?
NAI<
padd
e(C brbsca
BALLAST & BALL ST FUSE GP ANSrcfiMER rusak
t
fDe.{E/ol
fieounJok aagrd)
emua oqnal,
Segere MATIKAN PEMBANGKIT (MP). kefrrudian hl
Wng putus,
hubuxqi
BALLAST, BALLAST FUSE, TF/|NSFORMER
sua
nmal,
GP MAIN
CIRCUIT BOARD rusa*
Etc
5
A FUSE putus
t\iP dgfigAn *8gcrd, gaori FUS6 yEng putus
METER T'OM TERAACA
ELC 03
ELC
o4
ELC
05
ELC
o4
ELC
daigan 3 A FU$E yang sd$uai
Sr'.AT DINYALARAN AALLASr \IOLT& nehgi uti
$CR iiQDULE rusak,
btildi'shql'
MP
derg,,
oog6ra, hubulgt Nontdk&/ ybs
ALTERNAIORVOLT6 SAAT DINYNAKAN FREKUEN$I METER aa*, bfrnya &fek ttrhcs
finpai mlok, MET&
SAAT DINYAUKAN P,IASE VOLTS nelebihi besanya dao Nak
CIPCUtT aREAREfr oe.da AVR jatuh
MP dengdn cd8era, hvka cn\tq AVR, AN-*at kefi bc li otRcutr 0REN<6R
AYR ru.farr
M P, ho butg I Ka
AvR rusa|
MP, hubungi Kontraktt ybs
AvR rueak
MP, hubungi Konbaklff ybs
tsk@tol
SAAI OTNYNAKAN PHASE VOLTS kffang hb#aya dil Nak tff*@tol
dsi
nual./pr ybs
$MT A$Yr'i.AkAN konfot notmal, XONTAKTOR LNTPU PILOT HUAU ,ii'ddk ildu nenyala, MP dqgan segeft, b.lu NYALAKAN kenbah Walu @Fl &Am rembuk kArp lurbh ,l$di md0 d&yr&r{do dengan pffibukaan lalup Turbin pqbhan^
OT
La*ukan bs OHM anara netal deqan
KOIL KONTAKTAR rusak
PUSH EUTTON MERAH 0ao9 be,sambtng
HTJAU).
Bh
'OPEN'. H ub
Sr'.AT PEMEANGKT DINYALAXAfi
ELC
08
nmal, Koobwt ndilMl Kqta*tor
f(c t0
Pebaa Kiltaufien
leialu badya&
wcufhfi stoa/,,
Ko/L
ru*lt
OINYALA'TAN Kooho|
notnal, tGr&//Jot nqmal, {tat NFB dlnwaNan
DAYA YURATN t*lak mdks,fl,dl
Lt at pdmnlendn ganggudn fi&l{sn{\al M^t
ldrhd i b ttdtl' dl,lafi
MF, fiAukm bs Ql/ltr, untu,( na#ry4miidg phasa deogon phie dan pha6d clangad flat t ttl Jailngan. tenu*sn letal thorf
Oa
n
NfB .sla& htuh,
[email protected] frak le@s
$AAr p$.l6 ,\t€,(T SUOAH
t€,e lu m lb nhng
OTNYN-ARAN
Konsun€n PADAII
Tqtsdl 1CVER VOLTA6€',
CIRC{raf
BREAKERdi AVRbfuh
kil d inyatskao l<$n&,fr
tte, nnuF katop Tu/,bh d€ngEo egsn.. OU" ksn kenbali C|RCU|T ERE KER, nyahkilt l@fiMtl Penhngkit
Mr, wup eaup ,wwmw
Beban Xonsumen
Malu ,p't}8l\ Na
DaYAruRBN tihkBaksrnal
t,
MEIER atan
gi t@nfailor yD6
ada MP, hkukdtt WdGrlhdn
EREAKER di AVR Ftuh, BAU,AST brbdfiar
ELC
tt*tl
'BaA BUTTON
b6gmkturun
SAAT PET,BANGKT
€LC o0
I@nToI
{6'at NFB dlnwa*an
$btu bpas. frtfKUE^,$/" M€T6A
un
deigdn Pustl
SAAT SWTCH KOvSUil&l{
hntltlcnbl
N ON
kAN. ed&.h Aabsn laosunen
o,Ntl &yq
Na
bbfi
besar
44, flwng.
Ko{,rtaktuybs MP, lakul(rn penarthan
Lhat Wrranffndn gahigud.x fit?*,,,,lral M-l dlbdndlng
re'f,wd," bafrasl load
Attr butdah gukl6 vafia (fttuQ] rwttt t&h
,srtrh0r/
Halaman
32
I
Pedoman Pengelolaan Fembangkit Lis tilf Tgnqga Mikrohidro (PLT[aH)
9,1
Pengantar Fengelolaan Keuangan PLTMH
Ada pertimbangan yang menjadi perhatian dalam pengelolaan keuangan PLTMH berkaitan dengan sifat dana yang membiayai
pembangunan PLTMH. Untuk dana pembangunan yang sifatnya hibah, yang menjadi pertimbangan adalah pengalokasian dana agar tidak terjadi penyimpangan. Oleh karena itu yang perlu dilakukan dalam pengelolaan keuangan adalah membuat cash flow PLTMH (setidaknya untuk 5 tahun pertama) dan rencana pengelolaan sistem keuangan. Perencanaan cash flow ini harus memperhatikan point keuntungan usaha. Dengaan kata lain pengusahaan PLTMH ini harus merupakan badan usaha yang mesti menghidupi diri sendiri dan memberikan keu ntungan. Pengelolaan keuangan merupakan suatu proses yang terintegrasi dari sumber-sumber dana pembiayaan, alokasi dana yang dapat dijadikan perencanaan, pembiayaan pengeluaran PLTMH dengan pengamanan pemberian keuangan pengorganisasian, adminitrasi dan pengelola. Adapun ruang lingkup pengelolaan keuangan PLTMH dapat dibagi sesuai lingkup kegiatannya sebagai berikut ;
.
Pengelolaan Penerimaan Keuangan
a
Pengelolaan Pengeluaran Keuangan
t
Pembuatan Laporan Keuangan
Prinsip pengelolaan keuangan didasarkan pada prinsip kehati-hatian, konservatif dengan cara meningkatkan kesadaran membayar iuran bulanan tepat waktu dan perencanaan keuangan yang baik' Pengelolaan keuangan PLTMH sebaiknya dipegang oleh seorang yang khusus tetap masih termasuk angota pengelola, agar tidak terjadi tumpang tindih pekerjaan dengan asumsi bahwa administrasinya dikerjakan secara manual.
9.2
Pengelolaan Administrasi Kiuangan PLTMH Administrasi keuangan adalah kegiatan pencatatan dan pelaporan uang, balk berupa pendapatan maupun pengeluaran. Secara lebih terinci, kegiatan-kegiatan yang meliputi administrasi keuangan dalam pengelolaan PLTMH adalah
I
Halaman
31
*
dari
pelanggan
Untuk nrenjatankan administrasi keuangan tersebut
diperlukan
.l {' + * +
Perrcatatan uang iui-an dan uang pangkai pemakai listrik Pencatatan pendapatan dan pengeluaran harian Pencatatan inventaris pearalatan PLTMH Pembuatan laporan keuangan Pengaturan dan pembagian sisa hasil usaha Perencanaan anggaran
beberapa periengkapan seperti : + kartu langganan listrik untuk pemakai * buku pembayaran iuran listrik * buku catatan kas harian t buku catatan inventaris * buku catatan hutang * buka catatan piutang * map untuk menyimpan bon dan faktur pengeluaran + laporan keuangan bulanan
Seperti juga bidang-bidang kegiatan lain, maka dalam bidang administrasi keuangan ini juga terdapat beberapa permasalahan pengaturan keuangan yang secara garis besar terdiri dari : * penyusutan peralatan * penentuan tarif listrik t, pengelolaan buku harian + pembuatan laporan keuangan * pembagian sisa hasil usaha * perencanaan anggaran keuangan Penyusutan perlu diperhitungkan, dengan beberapa pertimbangan
:
* *
setiap peralatan sampai jangka waktu teftentu harus diganti semakin lama peralatan digunakan: semakin turun harga jual di pasaran, semakin tinggi biaya perawatannya, semakin besar kemungkinannya untuk mengalami kerusakan oleh karena itu setiap barang dan kekayaan lembaga pengelolaan yang berupa benda atau barang harus diperhitungkan penyusutan nilainya dengan cara sebagai berikut :
* untuk
mengantisipasi keadadn tersebut, setiap peralatan
mempunyai nilal penyusutan .1.
nilai penyusutan merupakan dana cadangan yang dapat digunakan apabila kondisi tersebut terjadi
Halaman
34
Perhitungan niiai Oenyusutan dalam tahun
=
nilai awal peralatan/untur peralatart
Perlengkapan penting lainnya dalam pengelolaan keuanEan PLTMH adalah buku kas. Ada beberapa jenis buku kas yang harus dimiliki, salah satu diantaranya adalah buku kas harian^ Tujuan utama dari
$etiap pembukuan sendiri adalah mencatat pemasukan dan pengeluaran. Pada dasarnya pembukuan tidak hanya sekedar digunakan mencatat data keuangan, tetapi juga mengolah dan memanfaatkan dafa fersebut. Beberapa hal yang disarankan dalam pembuatan buku kas harian adalah bahwa buku kas itu sebaiknya memenuhi dua hal di bawah : + buku kas harian dapat juga mengikutsertakan pengelolaan kas dan bank * setiap transaksi dalam Buku Kas Harian selalu dapat dicatat dalam 2 kolom (kecuali untuk penyusutan) sementara itu untuk setiap transaksi sebaiknya memperhatikan halhal tersebut di bawah: * darimana uang tersebut diperoleh/datang .1. kemana /untuk apa uang itu dibayarkan/dikeluarkan Beberapa jenis pendapatan yang akan menjadi pemasukan bagi lembaga pengelola PLTMH adalah: * iuran listrik bulanan + pendapatan lain-lain: uang pangkal pemasangan listrik, sumbangan. hasil penjualan peralatan bekas, bunga tabungan bank, pembayaran piutang Sementara itu untuk pengeluaran umumnya terdiri dari : 1. gaji operator 2. perawatan; .1. semua pengeluaran perawatan dan pemeliharaan harian * semua biaya penanggulangan kerusakan dan perbaikan yang tidak terlalu besar + pembelian peralatan untuk pengoperasian dan perawatan 3. operasional; biaya transportasi .1" pembelian ATK 4. lain-lain; * pembayaran hutang .1. pengeluaran untuk kerusakan atau perbaikan yang besar
*
*
sumbangan desa ..!. menJamu tamu Halarnan
35
Setiap lrlenyusun perencanaan suatu lembaga, terutama yang bergerak di bidarrg usaha, harus diketahui atau dihitung rencana/perkiraan pendapatan yang akan diperoleh; dan rencana pengeluaran yang akan dilakukan oleh lembaga usaha tersebut. Rencana/perkiraan pendapatan tersebut adalah : 1. pemasukan yang selama ini sudah berjalan rutin (iuran per bulan) 2. pemasukan yang dihai'apkan muncul * penambahan konsumen (uang pangkal, uang bulanan) * membuka usaha baru {. donatur/sumbangan * pinjaman (kredit) t" pendapatan bunga bank Dan pengeluaran yang direncanakan atau diperkirakan adalah : * pengalaman dari informasi, pengeluaran bulan-bulan yang lalu * biaya berdasarkan rencana kegiatan
Hal-hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dalam
penyusunan perencanaan keuangan tersebut adalah : + Kondisi keuangan + Posisi Kas/Bank + Cadangan Uang/Simpanan * Hutang/Piutang Prioritas Kepentingan Kemampuan (Non-Uang) $umbangan Masyarakat Untuk membiayai dan memenuhi kebutuhan harian dari pengelolaan PLTMH ini, sumbernya adalah : + Keuangan PLTMH + Iuran dari Konsumen .i. Sumbangan dari Pemerintah Kredit/Pinjaman Untuk mengembangkan PLTMH (meningkatkan perlengkaBan mekanikal elektrikal, atau meningkatkan daya turbln), $efta untuk mengembangkan usaha pemanfaatan listrik yang tersedia, dapat dengan menggunakan cara memperoleh untuk pembiayaannya. Cara untuk mengajukan kredit dapat dipelajari dari tahapan-tahapan berikut ini : Rencana usaha yang akan dfialankan Proposal usaha yang akan dijalankan Pendukung secara TEKNIS dan MANAJEMEN
* + *
+
kredit
* * *
Halaman
16
h
lL i
= LI
-1
.+ rd
L!-a
l' 4 1 4 1 1 4 1
1 1 aa-
a 1
*
Perkiraan daya yang dihasilkan (pendapatan yang
bisa
diperoleh)
r'. Perkii"aan kebutuhen uang
+ Watvancara dengan petugas bank + survey kelayakan harga untuk menentukan biaya yang akan kita ajukan + Persyaratan Kredit (misalnya surat-surat ijin jaminan) sudah dipenuhi .1. Persetujuan dari berbagai pihak yang berkaitan
Diharapkan dengan mengetahui prosedur dan cara untuk mendapatkan kredit dari bank ini, maka kesulitan dalam hal modal untuk mengembangkan usaha di pedesaan dengan memanfaatkan energi listrik PLTMH dapat berkembang dengan baik. Bentuk-bentuk buku log yang disarankan dapat dilihat pada contoh terlampir.
Buku Langganan
Z
e 1
Buku Kas Harian
e e =
4
e e e I
e e e
Buku fnventaris
Buku Kas Harian
e ,
e -D
Halaman
31
Buku Kas Hutang/PiutanS *.friltfril:
,$ffi;i-:'l
Buku Catatan Hutang/Piutang No Nama
Alamat Pekerjaan Tanggal Akad Isi Akad Pembayaran Penerima/pembayar:
Laporan Keuangan Bulanan Bulan Tahun Neraca Balans Saldo Kas Tanggal Pelaporan Pelapor
9.3
Pengelolaan Administrasi Umum PLTMH salah satu kunci penting dalam menjaga keberlangsungan organisasi adalah penyelenggaraan sistem administrasi umum yang baik, Begitu juga dengan pengelotaan PLTMH, dituntut pelaksanaan sistem administrasi umum yang baik. sehingga pengelolaan PLTMH ini dapat berjalan lancar untuk jangka waktu yang panjang (menjaga keberlanjutan). Yang perlu diperhatikan disini adalah kesederhanaan dalam mendisain sistem adminsitrasinya. Bagaimanapun tingkat pendidikan dan pengetahuan serta pengalaman calon pengelota harus dlperhatikan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalani merencanakan pengelolaan administrasi umum PLTMH adalah sebagai berikut : pencatatan informasi (dokumentasi) baik rencana maupun aktivitas penyelenggaraan rapat dan kelengkapannya
.l
*
llalaman
38
* penginforrnasian pada masyarakat (hubungan masyarakat) + pengaturan dan pengawasan personel pengelola * pencatatan tamu-tamu atau pihak luar desa yang berkunjung KC PLTMH
$eluruh bidang garapan ini harus senantiasa dijaga ketertiban dan kerapihan serta selalu memperbaharui setiap data. Karena fungsi administrasi umum tidak lain untuk menyediakan informasi yans tepat, benar dan sistematis dan dapat menggambarkan situasi pengelolaan yang sedang dijalankan,
9.4
Pengelolaan Administrasi Umum PLTMH
Pokok-Pokok Administrasi Umum : * menyediakan informasi yang tepat, benar dan sistematis * administrasi umum menggambarkan pengelolaan yang sedang dijalankan Manfaat Administrasi Umum : * alat bantu manajemen dalam pengambilan keputusan * alat untuk memonitor perkembangan pengelolaan terutama yang berkaitan dengan keuangan {. evaluasi terhadap pencapaian sasaran / tujuan organisasi Kegiatan Administrasi Umum : 1. pembuatan dan penyusunan surat 2, pencatatan surat masuk dan keluar 3, penyimpanan surat masuk dan pengarsipan surat keluar 4. pencatatan data dan dokumentasi 5. pencatatan kegiatan - kegiatan PLTMH, termasuk + kondisi teknis PLTMH keluhan masyarakat pencatatan dan notulensi kegiatan rapat pencatatan data-data pelanggan
* * *
Seperti juga bidang-bidang lain, maka administasi umum iuga memiliki beberapa bidang kegiatan yang dapat dikelompokkan menjadi beberapa bidang seperti dl bawah ini, yaitu :
{. surat menyurat; yang meliputi surat masuk dan surat keluar
*
penJadwalan dan notulensi pelaksanaan rapat; termasuk di sini adalah rapat intern pengelola,' rapat antrrr bidang pengelola, desa rapat koordinasi dengan lernbaga-leihbaga lain termasuk pemerintah desa, rapat/musyawarah dengan masyarakat $etempat, rapat dengan pihak yang bekerjasama dalam psmbangunan PLTMH
di
Halaman
39
kegiatan-kegiatan umurn/ seiain teknis dan keuangan dokr-rnrentasi dan evaluasi rencana kegiatan hasil rapat pengurus
Untuk menunjang kegiatan admininstrasi umum tersebut
maka beberapa perlengkapan perlu dipersiapkan. Jadi perlengkapan yang dipersiapkan tersebut tidak cuma sekedar peralatan tulis kantor saja. Tetapi juga penlengakpan buku-buku log yang sudah ditata isinya harus Perlengkapan-perlengkapan sedemikian dipersiapkan tersebut antara lain adalah : buku catatan data langganan buku catatan kegiatan umum harian buku catatan surat masuk buku catatan surat keluar buku catatan tamu map untuk menyimpan surat masuk map untuk menyimpan surat keluar
rupa.
yang
* *
+
*
+
* * *
notulensi untuk rapat * buku catatan rencana kegiatan Dalam menjalankan organisasi pengelolaan PLTMH ini, ada aktivitas rutin harian. Aktivitas yang merupakan kegiatan rutin harian ini adalah kegiatan yang dapat dijelaskan sebagai berikut: * kegiatan teknis harian secara umum, seperti kerusakan dan perbaikannya * keluhan atau saran dari pemakai * kejadian atau kegiatan lainnya, seperti kunjungan lapangan, pertemuan, dan lain-lain Kegiatan rutin harian ini tidak terlepas dari kegiatan perencanaan. Karena kegiatan rutin pada dasarnya adalah kegiatan yang berjalan mengawasi perencanaan kegiatan yang sudah disusun di awal tahun pengelolaan dan sudah disepakati oleh semua pihak yang berkaitan.
Oleh karena itu kegiatan rutin harian akan bergantung pada
perencanaan yang baik. Dengan begitu harus dibuat perencanaan yang baik, yang mengaandung prinsip-prinsip berikut ini : * sesuai dengan kemampuan; jadi rencana kerja yang dibuat
harus disesuaikan dengan (emampuan yang dimiliki
*
oleh
pengelola
dapat dirumuskan dengan jelas; !'encana kegiatan yang dibuat sebaiknya semudah mungkin untuk dipahami di tingkat pelaksanaan bagaimana bentuk penerapannya
Halaman
40
+
clapat diukur hasil pencapaiannya; pada saai menyusun
rencana kegiatarr, harus diketahui bagaimana rencana tersebut dievaluasi realisasinya .i+ mempunyai jangka waktu; artinya rencana tersebut disusun dengan asumsi harus selesai direalisasikan pada waktu tertentu untuk dilihat bentuk realisasinya dan dievaluasi + setiap rencana yang dihasilkan pada rapat pengurus harus dicatat dalam buku catatan rencana kegiatan untuk dapat evaluasi setelah pelaksanaan kegiatan Sementara itu perlu dipersiapkan juga buku log khusus untuk notulensi rapat, yang memuat hal-hal sebagai berikut : * perihal rapat tersebut diadakan {. tanggal, waktu, dan tempat diadakannya rapat * nama pimpinan rapat dan para peserta rapat * permasalan yang menjadi pembahasan * hasil pembahasan dan kesimpulan rapat {. tanda tangan pimpinan dan sekretaris rapat Bentuk-bentuk buku log yang sebaiknya dipersiapkan :
Buku Data Langganan
Buku Catatan Kegiatan Umum Latihan
Buku Surat
Buku Rencana Kegiatan
Buku Notulen Rapat
Halaman 4l
RETvERCOA/SyS fiorufr. (lirrrimli [ia.ra,t l.-.] Cinr:rfui, Bturluug{{l5lJ f'rlclax : t62 )2 t'613119, Il'Lrbilc: +(rf tilYr 723 991
DLC DTG TTAL
LOAD CO NTRO LLE R
MANUAT TNSTRTICTTON
Email : gf{ic,e;mw.n*XffSlt$y&$t|A$ webnite lwww,renercon{y&corn
RE'fVERCONSYS Srnall Hvclro Power Errglneerinq
7. PETUNruK KOMMISSTONING DtC.........,.
IVIINGCUAN...........,. LAMPTRAN
...._.....t4
s. FORM PEMERIKSAAN
........... tB
9. DAFTAR
,,.........I9
Komp. Cimindi
R*p AL3
Tclp/Fui : +62 02)
4
Cimahi- BAI.IDUNG 4051 6613119, Mobile : +62 815628991,
2 6n i[:
[email protected]
RENERCOAJSYS Smail Hydro Power Engineering
I.
LOAD CGNTIIOLLER
Digital Loa
of river (tarrpa ada penamp ungan/tandon yang be sar). Beberapa keuntungan dari load control
l.
:
Dapat menghindari peralatan mekanikal/elecreical -"*mg rumit dan tnahal.
2. Peralatan load control relatif simple dan murah. 3. Load control dapat menerima perubahan beban besar. 4. Maintenance sangat mudah dilakukan.
Generating Power
- Ballast Load + Main Load
Prinsip ke{a dari load control yaitu menyeimbangkan beban generator terhfldap perubahan main load. Dengan dernikian output generator akan tetap stabil rueskipun terjadi perubahan pada main lo ad. .Sehingga tegailgan maupun frequency stabil.
DAYA
i
DAYA TERBANGKIT
;-",,..,.....-,.-.
-.--.,.....^..."-
:.:.iL-""'
TIMtr dari grafik diatas terlihat deya tcrbangkit tstsp karerla hukaan air konstan, perubahan beban selalu diimbangi oleh ballast load. Apabila beban konsumen naik, maka ballast load secara otomatis akan turun. Jumlah daya ballast load dan main load akan selalu sama dengan generating power. Dengan demikian tsgengan don frekuonsi nkan stubil.
J
Komp. Cimindi Rayr AL3 Cimahi, BANDUNG ()Jl4 Telp/Prx :+52(72)6613119, Mobile tt41,*15522X991, email: qil"*
[email protected]
RE TERCOTSyS Srrull Hydro Power Enoineerino
2. PETUNJTiK PENGKABELAN Kabel Generator Generator sinkron yang digunakan adalah 380-41-iV 3 Phase 4 kabel. Tiga kabel sebagai phase da*
satu kabel sebagai neutral. Kabel generator berada pada posisi sebelah
kiri pada palel
DLC.
Sesuaikan besarnya kabel dengan daya yang keluar. Kabei vang terlalu kecil akan mengalribatl,ian panas pada pada kabel tersebut dan bahayan-va dapat terbakar. Lihat tampiran garnbar pelgkabelan rumah pembangliit.
Kabel Ballast l.oad Jumlah hallast load atau beban kornplemen yang digunakan adalah 6 buah. Dengan besar dayau.r*a masing-masing harus sama besar. Total bailast load harus lebih 15-30 % dafl daya output turbin. Ballast load yang terlalu kecil akan mengakibatkan over speed pada saat output turbin maksilrum. Ballast load yang terlalu besar, kecepatan turbin tidak akan stabil. Jumlah kabel yang dipakai
I
kabel, 2 kabel sebagai neutral dan 6 kabel untuk masing-masing ballast load. Besar kabel yang 'dipakai disesuaikan dengan besanrya masing-masing ballast load (lihat lampiran). posiri adalah
kabel untuk ballast load terdapat pada sebelah kanan pada panel DLC. Lihat lampiran garubar pengkabelan rumah pembangkit.
Kabel Kttnsumen Pengkabelan konsumen yang pakai adalah
4
kabel, satu kabel sebagai neutral dan tiga kabel sebagai phase. Besarnya kabel konsumen disesuaikan dengan besarnya power dan panjaug jariugan' Kabetjaringail yang terlalu panjang dan kecil, drop tegangan pada kabel akan besar. Lihat lampiran gnmbar pengkabelan rumah pembangkit.
Pen erungan Rumah Pwnb ang kit
Untuk peuorangan rumah pembangkit diambit dari pamet DLC. Maksimum daya yang bisa dipakai adalah 900watt. Lihat lampiran gambar pengkabelan rumah pembangkit.
Konp. Cinindi Rap AIr3 Cimatri, BANDINO4Ofl4 Telp/Fax: +62 (22r66t3fi9, Mo,bile ; +6? $116223991, email : 4ila'belti@mncrcffi$y$.com
RENERCOA/SYS _q!!!ill tlyd {o Foweq
Ery
gileer i ng
PE Ii E RJ,4AN PE RA II'A'1"1 N :
Periksa ikatan h;rbcl di tcrnrinal Ccrrcrltol sirrkrrru, Dt.C" N4CCB dan
sekali" kencangkatr bila longgar. Penrcriksazur
Blllost l.oad schular:
ini hams dilakukan dalam koudisi Pcrnbangkit
Tid{tk Beroperasi (MATI). Lakukan pengukuran OHM pada tenrrinal ballast load pada rrrasingmasing heater sebulan sekali untuk memastikan semrra elsmen perrranas air
ce
lup berfungsi dengan
baik. Kontrol seal elemen penranas air celup dari kemuugkiuan bocor. Atau kontrol terurinal Heater udnra dari kemungkinan longgar d,an korosi. Bersitrkan eleuten pomsnes air celup dengan lap yang
diberi sabun fiangan sekali-kali Cisikat) pada saat melakukau pengurasan ballast tank. Untuk sistoru deirgan heater udara, bersihkan elemen pemanas udara dengan lap yang diberi sabun (angan sekali-
kali disikat) pada saat pembangkit mati. Pada
saat pembangkit sudah uyala
peda panel DLC untuk memastikan rotary fan berfungsi dengan baik.
40514
5
Komp, Cirttindi Aa1a AL3 Cimahi, BANDUNG Tolprtat : +42 (22) 6613119, Mobile : t$2815628991, email :
[email protected]
konkol ketiga rotmy fan
RENERCONSYS Small Hydro Power Engirrt,etirrq
3. KOIIP0NEI\ TJ'TAFT,.\ t}LC
,
Main Circuit Bozrrd (l\f-C-B). rnerxpakan prsat dari sistom kontrol DLC. Pada M-C-B tidak ada penlatingan lreq rnarrpun stabilitss. porl)'etingail sudah dilakukan
berfungsi mengendalikan tresarnl.a
d,tt1'a
di rvorkshop. M-C-B
yattg akan dialihkan ke ballast load. dengan carn
mengatur sudut penl,alaau SCR/Tll"lAC:. Pada board ini juga dilelgkapi dengan pro&ksi Over,ilJnder frequeucl'. Dcngan scttingan 4{l
*
52 F{2. apabila frekuensi diluar range yang
dikarenakan over load atau gangguan pada ba[[ast, maka kontaktor ahan lepas scoara otomatis. Pada board terdapat LED (kuning) menandakan lrekuensi dibawah range )/ang diijinkan, LED
(rijau/normal) menandakan frekuensi berada pada rangeuya, LED (merah) menandakan frekuensi berada diatas rangenya (over frekuensi).
(F-l), untuk proteksi hubung singkat hrhadap supply daya untuk Volt meter, frekuensi nreler, hour meter- untuli proteksi terhadap hubung singtrrat pada koil kontaLlor (K). F2-4, untuk proteksi lampu piiot. Lampu fuso Fl-4 akan rnenyala apabila sekring gelas putus. Fuse
Kontaktor (K) digunakan untuk menyalakan dan mematikan ke arah jalur konsuuren. Kontaktor dinl'alalian dengan cara menekan tombol Push Button On (Push On) dan dimatikan dengan cara menekan tombol Push Button Off (Push Ofi) , kontaktor dapat dimatikan secara otomatis atas perintah
dari M-C-B
apabila tqrjadi kelebihan beban oleh
konsumen (or,erload. under frequency) atau kelebihan input dari daya turbin (overload, over frequency).
.
Silicone Controlled Rectifier (SCR) atau TRIAC, duduk pada sirip alumunium (Heat Sink
/
HS ). Sirip alununium berguna untuk membuang panas SCRITRIAC. Pada SCR terminal 2 dau 3 dikopel dengan copper bar. SCR/TRLAC merupakan saklar elektronik yang mengatur besar keoilnya pembuangan daya ke ballast load. Besar kecitnya daya ballast load tergantung
dari sudut penyalaan SCR/TRIAC. Keluaran dari setiap SCR berupa tegangan AC dari 0 sampai 220V.
r r
Trafo Arus (CTL), terdapat pada jalur beban konsufiren, keluaran dari trafo arus fud mencerminkan ms yang dipaltai oleh beban. Dipasang pada masing-masing f:asa. Trafo Arus (CTm), terdapat pada jalur ballast lorid, koluaran dari trafo arus iili mercorminkan arus yang dialihkan ke ballast load. Terpasang padfi ma$hg-mfisurg faso.
6
Komp. Cimindi Rala AL3 Cimahi, BANDUNO 40J14 Telp/Pax :+$2(n)6613119, Mobile : +62815622X991, crnail:4ii.rubeki@onercorsy*.oom
RENERCONSYS
'
MCB
l. scbagai saklat'r,aitg
ltcttgliubuugkan kr: konsumcn. fi',urqsi utania N4CB
I
rrrjalnh
untuk urcinu(uskau rliran listrik bila terjacii hubung siugkat pada iaiur trausinisi ataupu,r distribusi" sehingga arus hubnrrg singkat tidak sampai ke gcnerator.
' r
MCB 2, sebagai pergaman untuk power
house.
MCB 3, sebagai saklar untuk opcra$i rnanual kontaktor, apabila MCB 3 ini pada posisi ON. maka Kontaktor tidak akan mali meskipun frekuensi lebilr rendah dari 48 H2
'
Volt Linc (Vi, angka yang terbaca tnorupakan tegangan antara fasa dengan neutral.
i'
Ampere Meter (A), angka yang lerbaca menuqjukkan arus yang dipal-ai oleh konstumen. Ampere Meter (Aail, angka yang terbaca menunjukkan arus yang dialilrkan ke ballast load.
'
Frequency Meter (IIz), angka yang terbaca menunjukkan frekuensi yang dibangkitkal oleh Geuerator.
Hour Meter (h), anglra yang terbaca ntenyatakan jam operasi pembangkit yang telah dicapai. Lampu Pilot (PL), ada tiga rvatna, apabila menyala menyatalian bahrva masing-masing fasa di beban sudah din.l,alakan.
PL-READY, Lampu pilot kuning, apabila menyala menyatakan kontaktor siap untuk dinvalakan.
r
PL'ON, Lampu pilot hijau/biru, apabila menyala menyatakan kontaktor telah dinyalakan.
'
Ballatt Loael, adalah elemen pemenas ud*ra (air heater) atau pemanas air (immeruion water heater), masing-masing phaso krdapat dua step ballast load.
Komp. Cimindi Raya
AL3 Cimahi, BAl.fDUNc
40514
Tclpffax: +62(22)6613119, Mobile :+$2E156223991, einail:
[email protected]
RE'VERCO'VSYS Snrall Hydro Power Enqineerirrq
4. PETTIN.ITIK PENGOPERASIAN PE,MBANGlii
MENJALANKAN PEM BANG KIT : Pastikan kondisi sebagai berikut
r . . . . 2.
:
Bypass VALVE pada posisi OPEN.
VALVE pada posisi OPEN. PRESSURE GAUGE telah mencapai garis merah (gross hed). Nyalakan Crcuit Breaker MCB-I, MCB-2
Off
Pastikan peralatan mekanikal sudah aman.
Buka katup turbin pelan-pelan sampai PHASE VOLT (V) mencapai angka 220 Volt. Nyalakan MCB-2 (Powerhouse) untuk penerangan rumah peurbangkit.
J.
Tambahkan bukaan katup turbin pelan-pelan, amati kondisi sebagai berikut
, . r r . ,
.+
'
PHASE VOLT (Vpg) pada posisi 220 - 230V. Pada panel srritch gear lampu ready menyala, Pada mainboard LED
HUAU menyala.
Frequency meter pada 48
-
52H2.
HOUR METER berputar. ROTARY FAN pada panel DLC berputar.
Tambahkan bukaan katup turtin pelan-pelan sampai pada posisi optimalnya. Dan ampere
ballast menuujuk sesuai dengan kapasitas pembangkit, 5.
:
Pada Panel DLC, tekan tombol PUSH BUTTON ON
r r r r I
:
Kontaktor akan terhubung. Lampu ON pada pauel koritrol menyala.
AMPERE METER pada panel kontrol menunjuk sesuai dengan beban. Ampere Ballast berkurang dari posisi semula.
LAMPU PILOT masing-masing beban menyala.
I
Kortp. Cimindi R*p AL.3 Cimhi, BAl.lDUNO405l4 Tclp/F* : +62 (22) 66 13 I 19, Mobile : +62 8156221W I, email :
[email protected]
RENTRCOfVSyS Stnill Hvdro Power
En
t! EkIAI',I K.,tr N P Ii I{
l.
It.,tr N( i
K t'.t' :
Pada Panel DL.C. rc'kan rornhcrl PLISI{
r
F[i|TON Cittl.
Krrntaktor akarr lepas.
LAMPU PILC)'f akan padun
r 2. 3.
AMPERE ME'fllR pada angka nol.
Tutup katup turbin pelan-pelan sampai pada posisi close
.
Tutup kernbali VALVE sampai posisiCLOSE kernudian turrrp keurbali bypass
Komp. Cimindi Rap AIr3 Cimshi. BANDUNO 40j14 Talpffax: +62 (22)ffil3lt9,lvlobile : +61 sl56zz3g9t, omail r
[email protected]
VALVr.
REAIERCOfVSYS Sntall Hydro Power Errgineering
5. i'ETI-]NJ IrK PEI\ANGGULANCAN GANGGtiAN
l. Tcrjadi
"
over specd ketika turhin tlinyalakan,
DLC urentcdukan dela1, 11,3L1u sampai bekerja nomral. Ny'alalian turbin sampai tegangan mencapai 230-230V lebih cepat, keruudian tahan sekitar 20 detik. Setelah itu bukaan turbin
di perbesar. Ballast Ampere ada yiurg nol, tutup kernbali hrrbinn-va. Check tegangan pada terminal M-CB (Ll.L2,L3.N)- apabila tegangan pahse tidali ada ballast alian nol. Dan check pengkabelan ke SCR/TRIAC. Check tegaugan pada tenninal M-C-B (Ll,L2,L3,N), apabila DLC tidak mendapat tegangan berarti tnrdapat kesalatran pengkabelan atau ada kabel yang putus. t
Fuse ada yang putus, check fuse yang masuk pada DLC.
r
HRC Fuse putlrs, terjadi short circuit pada ballast load. Check resistansi masing-masing ballast.
'
Check petrgkabelan dan ukur resistansi ballast load. Ballast load yang putus/rusak akan menga.Iiibatkan ovsr speed.
2. Tidak fldtl tegsngan ketika turbin dinyalakan
.
AVR rusak, gantiAVR. Kabel genoralor adayang konslet, oheck pongkabelan gensrator.
3. Pembangkit kad*npkadang
.
over speed
Kabel ballast ada yang longgar. Periksa peugkabelan ke ballast.
3. Pembangkit ktdang-kadang under
" :
speed
Kelebihan beban di konsumen. Frokuensi trip boardtidak berfungsi.
10
Komp, Cimindi Rap AL3 Cimahi BAI{DUNG 40rt4 TelplFax t *4? (X2,) 6613119, Mobile : +62 8li6223991, ernail I qll.subalai@rormrcom*ys.con
REAIERCONSYS Sntall Hydro Power ErrEineering
5. ilE'I tlNJIrK PEI\ANGGULANCAN GANGGtiAN
l. Terjadi over specd ketika turhin dinyalakan,
"
DLC uretncdukan dela1, rvaktu sampai bekcrja nomral. Ny'alalian turbin sampai tegangan ntencapai 230-230V lebih cepat, keruudian tahan sekitar 20 detik. Setelah itu bukaan turbin
di perbesar. Ballast Ampere ada yang nol, tutup kernbali hrrbinn-va. Check tegangan pada terminal M-CB (Ll.L2,L3.N). apabila tegangan pahse tidali ada ballast alian nol. Dan check pengkabelan ke SCtuTRIAC. Check tegangan pada tenninal M-C-B (Ll,L2,L3,N), apabila DLC tidak mendapat tegangan berarti tnrdapat kesalatran pengkabelan atau ada kabel yang putus. t
Fuse ada yaug putus, check fuse yang masuk pada DLC.
r
HRC Fuse putlrs, terjadi short circuit pada ballast load. Check resistansi masing-masing ballast.
'
Check pengkabelan dan ukur resistansi ballast load. Ballast load yang putus/rusak akan menga.Iiibatkan ovor speed.
2. Tidak flda tegsngfln ketika turbin dinyalakan
.
AVR rusak, ganti AVR. Kabel genoralor adayang konslet, oheck psngkabslan gsnsrator.
3. Pembangkit
.
knd*ng-kadang over speed
Kabel ballast ada yang longgar. Periksa peugkabelan ke ballast.
3. Pembangkit ktdang-kadang under
" :
speed
Kelebihan beban di konsumen. Frokuensi trip boardtidak berfungsi.
10
Komp, Cimindi Rap AL3 Cimahi, BAI,IDUNG 40114 TelplFax t*62(12,)6613119, Mobile :+$281562X991, ernail I
[email protected]
REfVERCOTSYS Small Hvdro Power Enqineerino #.."-.::,"-.-'.-
6. SII"I'tiP S\\/i't'{tt I
Iililil1ilffi] ! o*
SW-8-7:I-parameter
sw-8
sw-7
I
OFF
OFF
I
OFF
ON
2
ON
OFF
3
ON
ON
4
: default
Note: kurangi parameter I apabila terjadi hunting setelah generator mendapat beban tiba-
tiba SW-6-5:P-parameter
S1V-4
sw-6
sw-s
p
orF orF
OFF
t
ON
2
ON
OFF
3
ON
ON
4
: default
Note : pindahkan posisi P ke yang lebih kecil apabila frekuensi generator tidak stabil. .OFF' nominal frequency DLC 50Hz (defaul{.
:
$ettirrg
'ON' Setting nominal fiequency DLC 60Hz (optional).
$W-J
: 'OFF' Disbale DROOP, untuk isolated operation. 'ON' Enable DROOP, utttuk paralell/isolated operation (droop:2Hz).
$W-2 : IOFF'
Enable baUast load, (default setup).
'ON' Disable balla* loaf, ($otting freq dari nominal keq*Z&z) unh:k auto syncluonizer
1l
Komp. Cimindi Raya AL.3 Cimahl BANDUNG 405t4 Telp/Fax : +62 (22) 6f13l19, Mobile : +62 815$2L191, eorail :
[email protected]
RENERCO/VSYS Srrrail Hydro Pcwer Engirreering
S\ry-l ; 'L)l;l"
Setting Frequenc_v tix (50i60 Hz). (dcftrult sctup.).
'ON^ Sctting Frcquelil'daricxtcmal signal
aualcrg 1.{1t.. 52Hz or 58...(r2Hz) untuk airto-
svnchrorlircr.
SW-3 : DROOP Droop digunakan untuk pembangkit bekeria paralel dengan peutbangkit Iain atau bekcria isolated- Pembangkit yang bekerja isolated dengan droop. Lrnllast load dapat d.iuonitor d,ari
jarak jauh dengan menambahkan satu unit ballast iudicator (rcmote ballast indicator). Dari grafik dibawah terlihat pada saat ballast nol frekueusi generator 50 Hz dan ketika batlast full 1007o frekuensi naik menjadi 52
Hz. Dan juga sebaliknl,a untuk main load, tanpa beban
(daya masuk ke ballast semua) frekuensi generator 52 Hz dsn apabila main load meningkat maka frekuensi berkurang sampai 50H2.
Freq
lu"1 52 51
50
--*----r*-._-}
1OO%
BALLAST LOAI)
LAO%
MAIN IOAD
Freq
lurl
52 51
50
i)%
50%
40514
Komp, Cimindi Rep AIr3 Cimahi, BAl.IDuNc TclplFex : +62 (12) 6613119, Mobile : +62 8 I 5628991,
annai| :
L2
aji.cubchi@cr*rcorqr.con
RE,,VERCOTSyS
:sg Hydro Power Engineering SW-l-{,7,6,5 : PENGATURAN PI-I'A RAMBTER J
lri.1
,i
It,.u
Setting P (Proporsional) : Taurbahkan P apabila respon ballast terlalu lalnbat, tetapi kurangi P apabila frekuensi generator teqi adi
A i
I
osilasi.
I I I
l l
t/
otr-
Setting I (Integrator) : Kurangi I apabila frekuensi generator terjadi osilasi setelah mendapat perubahan beban.
l3
Komp. Cintindi R*14 Ab3 Cirnthi, BANDUNO ,t0514 Tetp/Fax: +62 (22) 66lltl9, l{obilo : +62 8156223991, email : 4iisubeldi@enercons}G.com
REfVERCO/VSyS Srrrali Hydro Power Etrqineerin0
7. I}E'i]T-JNJT]K KON.IN,I ISSIONING DLC C H EC K
a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.
US
KO]I{ MIS S TON I N6
fi I"L'
Pengencangan barrt panel
2
Pengencangan baut tenriflal
'l
Pengencangan baut CB
'l
& Kontaktor
Pengencangan baut patel
?
Pengerrcangan cable scun
?
Pemasangan name plate
?
Pemasangan label kompon+n
Check list komponen utfl$a, terlaurpir
2
,|
lnsutation l,est, tertampir
,l
Perfomrance test,
PENGKABELAN:
l.
Pasang kabel dari generator ke DLC sesuai dengan wiring diagraru po$€r house, pastikan scun dan baut sudah kencang.
2.
Pasang kabel dari panel ke ballast load, pastikan scun dan baut pada panel dan ballast sudah kencang semua.
3.
Pasang kabel ke rnain load.
4.
Pasang kabel ground dari pentanahan ke panel, dari panel ke generator, dari panel ke ballast load dan dari panel ke arrester.
5.
Pastikan peralakn mekanikal sudah aman semuo.
6.
Pastikan pengkabelan panel sesuai dengan wiring diagram.
7.
Pastikan baut pada panel sudah kencang semua. Baut yang louggar akan mengakibatkan panas.
Komp. Cimiudi Raya
ALI
Cinabi, BAIIDUNO 40r
l4 14
Tclp/Fu r +62 (?2) 6613119, Mobila : +62 81J62?t991, cmail :
[email protected]
RE'VERCONSYS Small Hydro Power Engineerirrg
'l'ES'f rt(rNN/N(i
l.
;
Scbelum orenifllarrkan perlrbidrgkit apabila meng&un6kal1 SX"l2
2.
Check AVR
a. b. c. d.
('B
harus d.rlanr keada{n OFF dan CII
r\VR
hanrs ON
I
:
Exitation Srvitch harus pada posisi ON. Volt Triru pada posisi full CCW.
Stcbilit!
pada posisi cerlter.
AFRO pada posisi conter. kemudian putar sedikit CCW.
3.
Buka katup turbin pelan-pclan. sarnpai tegailgan panel DLC maks 230V dau fi-ekuensi meter kurang dari 50H2.
4.
Tunggu sarupai LED pada mainboard DLC ada yang nyala (DLC membutnhkau waktu +- l0 detik untuk start).
5.
[Iliur tegangan masinganasing tabel. (Tabel l{o.t).
6.
Tarnbahkan bukaan turbin setelah LED pada maiuboard DLC menyala, sampai tsgangan panel DLC mencapai 22(l-240V dan frekueusi meter mencapai 50H2.
7. 8.
Check lampu ready, seharusnya ON.
phase dengan multirnetor (volt metor), dan catat hasilnya pada
Setting Volt Trim pada AVR sehiugga tegangan phasenya (225-230V) hasilnya pada tabel
i
(390-400V). Catat
(fabel No.Z).
9.
Tambahkan bukaan ftrrbin santpai tegangau ballast no. 1,3,5 mencapai l00Volt dan ballast No. 2,4,6 OFF. Catat semua tegangan ballast, (Tabel No.3).
10.
Tambahkan buliaau turbin sarupai tegangan ballast to. 1,3,5 (STEP l) mencapai 220V dan ballast No. 2,4,6 masih 0V. Catat semua tegangail ballast. (Tabel No.4).
11.
Tambahkan bukaan turbin sampai tegangan ballast no, 1,3,5 mencapai 220V dan ballast No. 2,4,6 (STEP 2) mencapai 100V. Catat semua tcgangen ballast. (Tabel No.5),
12.
Tambahkan bukaan turbin sampai pada posisi optimalnya, (mafts tegangan semua hallast 220Y d,an frequency 50 Hz). Catat semua tegalgan ballast. Ctebel No.6).
13.
Nyalakan beban konsumen. check tegailgan lhe, aurpere bellast dan lampu indicator. (Tabel
No.7)
Note: Pengukuran pada No. 6,7, 8,9,
Komp. Cimirdi
l0 dan I I dengan menggunakan multimeter.
Ralr AL3 Qimshi, BANDUNG4O5I4
15
Trlp/Far r +{2 (2?) 6613119, Mobile :+628156223991, cmail : ajirubeki@enarcods}4B.com
RE/VE'RCONSYS Srrull Hydro Power Enqineering
7.E
l. 2. l.
S?' tlNDER/?V',FR I.REQl.tENCV : Matik;ur Turlrin. Lepas kabcl ballast load pada
paul kontrut DLC (note : apabila memungkinkan).
Nyalakau kenrbali Turbin dan tanrbalrhan f'rekuensi bukaan turbin sampai frckucrrsi panel DLC mencapai 5()Hz. Check larnpu readl'" apabila sudah nl'ala uraka uyalakan kontaktor dan beban konsumen.
Kurnugi bukaan turbin sanrpai ttckueusi DI-C lebih dari 48H2, pada posisi ini kontaktor dan lampu ready seharusnya urasih ON. 6.
Kurangi lagi bukaan hrrbin sarnpai frekuensi DLC kurang dari 47H2. pada posisi ini kontaktor maupun lampu ready seharusnl,a OFF. (test under freq OK)
7.
Tambahkan lagi bukaan hrrbin sampai frekuensi DLC mencapai 50H2".
8.
Check lampu ready, apabila sudah nyala maka nyalakan kontaktor dan beban konsurnen.
9.
Tambahkan bukaan turbin sarnpai frekuensi DLC mencapai kurang dari 52He, pada posisi ini kontaktor dan larnpu ready seharusnya masih ON.
10.
Tambahkan lagi bukaan turbin sampai frekuensi DLC lebih dari 52H2,, pada posisi ini kontaktor maupun larnpu ready seharusnya OFF. (test over freq OK).
lt.
Test under dan over freq selesai, matikan Turbin.
16
Komp. Cimindi Rap A1,3 Cim*i, HANDLNO 40514 Telp/Fax: +62 (2?)6613119, Mobile :+$28156223991, ernail :
[email protected]
R6ru6RCOfVSvS Snrall Hydro Power Errqineerirrcl P 11 ll t: 0
ll,VANC E 1"E S I' l'A Il l"E
TEST NO TIIT{E
GUIDN VANE
F'REQT]ENCY
GENERATOR VOLTAGE
BALLAST LOAD VOLTAGE
GENERATOR CURRENT POWER F'ACTOR
Date: Check
by:
Approved by
(,.,.............,.....,...........) Komp, Cimiudi Rafa AL^3 Cimdhi, BAt{DtING405l4
:
(........... ....... ........... ...) L7
REN6'RCO/VSYS Srnall Hvtlro Power Etrqlrtecrtn --=z.'!..l#-
8. I()RNI I'TII\{ EI(I KSAAN MINGGI],{N
I.
BEfrMASALAIT
GENE&4T'OR
l.l
il ya[ riaan
Comrection kabel powcr-
1.2 Kebersihan pada box gerrerator kemungkinan rula seranggo 1,ang
riaar
fJ vuil
riaur
fl
1.3 Kegosongan baut pada tenuinal generatot'.
2. PANEL
faf valJ
bersarangt:
fiaok
DLC
2.1 Connection kabel Generator
2.2 Connection kabel Load 2.3 Connection kabel Ballast
2.4 Connection kabel pada kontactor 2.5 Connection kabel pada Circuit Breaker
2.6 Connection kabel pada SCR/TRIAC 2.7 Fuse 2.8 Putaran Fan 2.9 Kebersilran pada panel DLC kemungkinan ada serangga bersarang 4"10 Lain-lain, .;. ^..
fl vafl riaan fl vafl riaar fl Yafl ridak fl vafl riaar fl yufl riaut I vuf] riaur fl vufl ruur fl vu[ riaut fl vufl riaar
3. PE NTANATA N/G RO AND I NG 3.
t
fI vun riaut fl va[ riaar
Connection kabel ground
3.2 T-juntion kabel ground
4,
IANNGAN TRANSMISI
fl yufl riaur fl vafl riaar
4.1 Kekencangan stay 4.2 Kemuluran kabel
4.3 Kemiriugan tiang 4.4 Pertumbuhan pohon yang dapatmsnggansgu transmisi
[] va[] tiaat I Yaf] ridak
n vafl riour
4.5 Pondasi tiang
fl v"fl riaur.
4.6 Cat tiang
X v"il
4.7 Lalrl.-lalul.
t8
Komp. Cimirdi Raya AL3 Cimahi, BANDUNO,l05l4 Telp/Fax: +62 (2216613119, Mobile : +62 81562X991, eruail : aji.rubohi@oneroon*yr.corn
riarr
REruERCOAISYS Small Hvdro Power Eno!neer
9. DAFTAR LAMPIRAN
t
P
T
BI::RIIIUPA TITIK {tK{tR YANG PIU\lnNG
ll N ( i I:. NA LA N D A N
P
li NA i{GG
r. 1
L
AN GAN GA NG G LIA N E L fi KTII I KA L
t
11
I
DAIITAR KOMP1NI1N U\'AMA PANEL RONTROL
t
I;lN(i I,Ii A N I
I
DIAGRAM
I
l,/il')U"f K1MP\NEN
I
DIAGILAM PENGKABELAN I'ANEL DLC
ETTINJ U K P IING0 P ERA S I A N
(omp, Cimindi Tclp/Fax
Raya
D IA G IIAIVT T EMBA
P ENG KA IJ ELAN
AL3
Cim$&i,
:+62(fr,)66lXllg
P EA,TT]AN G
KI|' I)L(:
N(}KIT'
RUMAN P EMBANGKIT'
PANEL DI-C
BANDUNc,l0sl4
t9
Mobile : +62 81J6223991, cmail :
[email protected]
REA/ERCO/VSYS $mpl! Hydro Power Engrrreer irrq
I-AMt\RAN l;IiNGE,^iAl.Al\ D.4tv PENAN(.;(;ut..4NG.IN G,1i\G{il/,.lN tat.EK'i'RIKAt. .[crris (-ianqgrratr tiarr
Nrt
(iejiila
Kcnrungkin" rr lierrvebilhnvu
Pcnau ggulan gan dan Perl.a!kan
i. DI,C-1
r.iAA'T
Ft.t-llj
I)IN}'A LA KAN LAMPU F I^I
L
0 MENYALA.
,:;EGI'ILA MATIKAN
PEMBANGKIT (MP).
Fuse gelas ada vang putus atux
MCB trip.
Garrti FUSE GELAS yang sesuai Check rviriug dari short cil'cuit
l. SAA'I DINYALAKAN II)AK K
DI.C-2
IiI,I
JA
L V-F[I
R'I-I1(iAN(iA N:
!. MCB Capacitor OFF. 2. Capacitor rusak
Kcsul ita n, hubungi Renerconsys.
3. Jalur Generator ada yang
2.
konslet-
l. S AA
f
D IN
l'.-lIA K4tti
..1
tnp er e
ball*rt tidali ntru naik
l. I{2. lebih dati
52 l"lz
l. Ballast/llRC fuse. konslet/putus 2.DLC porlu rvaktu untuk starf
MP) LahukanratoHUl pada ballast/IlRCfuse goili yang rusak denganyutg baru Nyalakan tufiin lebih cepat sailtpai mencapai te g angon 2 2 0-2 3 0 l/, kemudian tahon +- 30 detik. Kesulit"rn, hubungi RENERCOI{SYS.
(]v0.
KONTROI, TTDAK
l.
f]F,RTTUNGSI
1. I"Iz- nrclebihi 53[Iz ?. V-PH rrrclebihi230 Volr
DLC.J
l^
Lakukan TEST OHM untuk masingnrasing fhsa dan fusa dengan netral di jalur Generator-Panel.
SEG ERA MATI KAA{ PEIIIBANGKIT
SAATDINYALAKAN
DLCJ
Capacitor dengan type yang
siltna.
tetap pada rrrrl.
2. Suars gefierator idrdcl)gar lebih keras dsri hiessnyii.
DLC.3
nyalakan MCl3 capacitor
a. Ganli
SAAT DINYALAKAN kotdisi nomral lampu Pl- RF,ADY tidr* menyala. Freq 501{z dan tegangan 230V
Modul DLC (I]!CC-B) rusak atau 1. Cek dan kencangkanterminal pada kabel pada mainboard ada vang ModulDLC (M-C-B). kendor /putus.
Kesulitan, hubungi RENERCONSYS T. SEGERAMATIKAN
l.
PELIBANGKIT(MD. Lampu PL READY putus
Check lampa tercebut dengan test
OTIM Ganti dengan lampu yang baru.
SAA T
DII'{YALAKAN
nomral lampu PL
ltondi si
l.
RFI,DY
Kabel PUSHBUTTON kendo*/putus
DLC.6 merryala, tetapi KObITAKTOR 2. COILKONIAKTORTsak
tidak mau dinyalakan
l. MATIKAN PEMBANGKIT (tvp). kencangkan kabel yang kendor.
2. MATIKAN PEMBANGKIT, pastikan dengan TEST
OHM padaCOTL, ganti
COIL. Nlalakan Kembali Pembangkit
DINYAI-AKAN, konrrol normal, kontaklor normal, saat DLC.7 MCB- I dinyalakan kontaktor SAA T
l.
PEMBANGKIT (MP), r ak-ukan
ada pencurian strom-
2. DAYA TIIRBINtidak
selalu lepas.
SEGERAMATIKAN
lletun konsumen terlalu banyak
ruksinal.
penertiban.
2. LIHATM-L SEGERA IVIA UKAN
(lvP).
SAAT DINYALAKAN, kontol nonnal, kontaktor normal, saat DLC.8 KOH$LtrT di juingan. MCB-I dinyalakan MCBI jatuh, selalu kontaktor tidak lepas
PEI:ffrANi:m
Lakukan TF.ST OHM untuk masingmasing fas,a rlan fata dengan nekal di .,aflngan. Tomukan letak konslet $cbelum pembangkit dinyalakan kembali.
Konp. Cimindi Rry* AL.3 Cimdri,
BAI.IDUNG4OSI4
20
Telpffax: +62 (22)66t3119, Mobile : +62t1s6223991, anail: qii.*ubelci@onercons,,s.corn
RENERCOfVSYS .Small
Hldro Pc,wer Engq_e.g14g
P E NG ENA LA fi{ DA
N P ENA NG G U LA NGA N 6A N 6 G UA N
E L E KTR IKA L SECEP.A
SAA'f DINYALAKAN- kontrol l)LC-8
nomral. konL:rktor nornul. saat MCtl-1 dinyalakan MCB-l selalu iatuh. kontaktor tidak lepas
MA-IIKA}J
PI-,MBANGKIT 1M1;1 L.akukan TEST OllM untuk nrusiug, nrasing fasa dan fasa dengau netntl pada jari ngan.
KONSI.IT di.faringan
Tr:ttukan letak konslet sehelurn pcmbarrgki t dinyalakan kembali.
1. Terjadi CrVER Vr)LlACil: MCIS
A\t
I,SEGE11A MATIKAN PEIVTBANGKIT
jatulr psd;r posisi
Tutup Katup TurbinPintu Air dcngan SIIGEI{A. ON kan kernbali MCB AVR. Nyalakan kernbali
0Fl!. TIIRBIN nyl ;1wt)' SAA'T PEMBANGKIT S1JDAH
DI-C.9
$peed.
pr:rnbangkit.
DINYALAKAN- konsuruen PADAlvl^ rumah penrbangkil
2. MATIKAN PEMBANGKIT.
PADAM,
kkukan TEST OHM pada BALLAST, catat jumlah dan daya ballust yang konslet Ganti ballast yang baru Kesulitan, hubungi
?. BALI.ASTKONSI,ET.
RDNERCOI.ISYS.
DLC.lO
SAATPEMBANGKIT ST'DAH DINYALAKAN, konsunreu PADAA4 rurnsh petnbanghi t TIDAK PADAM.
Lihat DLC-8.
Lilnt DLC-ii
I, MATIKAN PEMUANGKIT
SAAT PEMBANO.KIT SL]DAH
DLC-1I I.ryAI-A
arus
scimbang.
BALLAST tidak
1. Cable gate SCR putus/longgar 2. SCR rnati sebelah. 3. modul DLC rusak.
Check connectiou pada Modul DLC pin no.9-12, kencungkan konektor gate pada SCIL Test SCR dengan SCR test 2. Ganti modul DLC yang sama.
den$n
kit typ
Kesul itan hubungi RENERCONSYS.
Korp. Cimindi RayaAIrl
2t
Cima&i, BANDUNO4O5I4 Talp/!'ax : +62 (22) 6611119, l{obik : +62 8t 56223991, email :
[email protected]
R6NSRC0^/SvS Small Hvdro Fower P E N G E N.'t L.'t
N
fi A N ttt N.'t N ti G 11LA N G ;l N GA N ( ) G U A N l:- L E (
C:A'f^'ij\N KllI]tjt-tS. ptirlrlem liri!r :ving penxh
1' R"I KA
nruuuul dan trelu,n tcrcakr^rp di atas nir-rhon dica{at, rrn{uk
ilLru)(rlpul'uasrr lttlku int.
22
Rayr AI-3 Ctundhi, BANDUNG 4{15 14 Tclp/Fax : +62 (22) 6613t 19, Mobila : +62 81562ts991, cmril : ajir$chi@enerconrys'cont
l(flrp. Oitdndi
L
REA/ERCOI,TSYS $rrrall Hydro Power Engineering
l-.Alvl,'}ll'L{N : IlEt}HRAPA'l'fflK LIKUR YAN{; PBIN'IIN{;
r fiiiF-iiii# lrr(r(
r
I
I
$m@@ m@ffi
mBm
$ oo 'p'
Kodof. Clntudi RapAIrS Cimahi, BANDUNG4O5I4 Tch/Fax : +6? (22) d6t3ll9, Mohlu. t *47,8116223991,
.{uil
:
[email protected]
RENERCOfVSYS Srnall Hydro Power Engirreering
LAMI}IRAN : PEI"TINJUK PENGOPERASIAN PENTBANGKIT lVT E
I.
N.IAI.A NI(A N PEfi,IIT" NG K I'I : Pastikan kondisi sebagai trerikut
' . . . , 2.
:
Bypass VALVE pada posisi 0PEN.
VALVE pada posisi OPEN. PRESSURE GAUGE telah mencapaigirris rnqirh lgr,rss [rcd).
Nvalakan Circuit Breaker MCB-I. N{CB-2 OIT Pastikan peralatan mekanikal sudah aman.
Buka katup turbin pelan-pelan sampai PHASE VOLT (V) mencapai angka 220 Volt. Nyalakan MCB-2 (Pou,er house) untuk penerangan rumah perlbangkit.
3. Tanrbat*an Lrukaan katup turbin pelan-pelan,
' . . r . . 4.
ama( kondisi sebag*i berikut
:
PHASEVOLT (Vmr)padaposisi 220 -230V. Pada panel srvitch gear lampu ready menyala. Pada rnainboard LED HIJAU men1,ala.
Frequency meter pada 48
-
52H2.
HOUR METER berputar. ROTARY fAN pada panel DLC berputar.
Tambahkan bukaan katup turbin pelan-pelan sampai pada posisi optimalnya. Dan ampere ballast menunjuk sesuai dengan kapasitas pembangkit.
5.
Pada Panel DLC, tekan tombol PUSH BUTTON ON
, r . * .
:
Kontaktor akan terhubung. Lampu ON pada panel konftol metrydla.
AMPERE METER pada panel kontrol nennnjuk sesuai dengan beban. Ampere Ballastberkurang dari posisi semula^
LAMPU PILOT masing-masing betran menyala.
MEIATTKAN PfrMBANGKIT :
l.
Pada Panel DLC, tekan rombol PUSH BUTTON OFF
r . ' 3.
:
Kontaktor akan lepas.
LAMPU P[LOT aksn padam. AMPERE METER pada angka nol.
Tuhrp kembati VALVE snmpai posisi CL$SE kemudian hrhrp kembati bypass VALVE.
24
Korry. Cimindi Raya AL3 Cimahi, BANDUNO,l.0514 Telp/Fax t*47,(&)6613119, Mobile: +62 81J6223991, omall I aji,
[email protected]
RE/VTRCON$Y$ Snrall Hvdro Power Enqineerinq
I ;llvlPlRAl.{ : DAF'IAR KOMP(}NtlN U'I'ANl.'\ Dl.( CAPACITY : 4{l kW / 5{} I(VA PR0JBUT :0739-lJ-DLC Kctcrrngan No. Ar(. Nurn I
lYfi
i
Jnrl
ELECTRONICS & CONT'ROI,LEII Mainboard Circuit Bo;rd. DLCI3P. M.C-B
Set
Renercortsvs
2
Unit
,ER
Transfonner
230vil2V i rA
SCR
Nihon PDTt0012 300x125xl00mm 230V l20xl20mm MIRO 63LET
d
Heat Sink
5
Fan
6
HRC Fuse
*
Spacer
bh
6
bh
I
bh
I
bh
3
blt
I
bh
MEl 'ER, EKSITASI DAN SWTCH GEAR Frequencl' Meter. 72x72 mll,,220Y Volt Meter, 72x72 rum, 0..300V
5
Hz V A
4
CT
5
h
6
DZ2mn/Y ellorv, Green, LED D22mm/Red,Yellolv, Green, LED I Nofflush Type/Green/TLMQ
J
bh
8
Pilot Lamp Pilot Lamp PB ON
I
bh
9
PB OFF
I
bh
10
K
NC/Flush Trpe/Red/TLMQ Contactor SC-N4 Fuji Electric
t
bh
lt
MCB-z"3
2
btr
t2
MCB.I
I
bh
13
F.INR14 Tenuinal Tenninal Tenuinal Box Panel
MCB lP 6A BWI 03E0, 3P, 7 5 A, Fuji Electric FUSE lP4A 10x38 IN z0BK/l\.{ack IndIN 30BK/l\,(ack [nd. IN 60BK/N,1ack Ind.
4
bh
I
bh
4
bh
t2 I I
bh
2
7
t4 15
16
t7 l8
Aksesori
Komp. Ctunindi Rap
T*lpffax
Ampere Meter, 72x72 mm, 75/5A Current Transfonner, 7 5 / 5 A Hour meter, 5 Digit, 220\,72x72nn
I
700x500x25Omm Cable, $cun, dll
AL3 Cimald, BANDTNC
25
40514 :+62(22)6613119, Mobilo : +62 8156223991, onail :4ii.rubelri@reuercona)B.com
I
bh
6
bh
6
bh
I
bh bh
bh s€t
Ket
cvol
Ntvt/'t
til l.*
ry (J
tr {
= =
Vt lLl
(J !!
-*trllr
J
*- -.******-**'1
\G .2a {-aA
()
J o
-Z
U;E
J
s3 trlS
trJ
Z
o o
o-
-z_r !
t-r--t
r'Y- n
:a
Iix.
dLJ l*
a,
t
ftfi .au oJt
------*---*-J
xfifr
X k
2E
E
JIL :JF
E6;
g; fi E s "i,ac fr EE*EEEHEfififiEftfi
*,r,,$r#* ob$firSdfr
l*rrYql
3 <j) \"f -J .J (JJ
L/-) c.J
$ Lb
E
t
t/i I
I
$
.a
-:v
I
()
g
tr LlJ
I
$l
J._ I
_._
J
trJ (D
:< G c
a r, sl
Ea sX
qs, :ix
f;.
rr ffirffirffi,rl or ffiil'ffiil,U":i
r{ ffinffilffi..1
u
y LJ a_o
t
t
I
ffiryWji
_._..r
^?
o d (l 5
I,.rJ
J
x. ,i
(-/) *-7
o
O (J (,, d
rY.
tt,
I
Z.
(,
& d t-
:r t-r ,l .{
tr a
C* Ox
O*
r-il
ffi ffi ImEm't* EJ ffi rffieffi-oE
?
$* 3 :* ,l< <= -.f
I J i cl
as
.J L!
tI z. <-/)
(/) O
I ln
LJ
a
rY t! --7
1G
Ir
$i 1l IT
tu ffia ffia m-
tu ffin ffin m,
Gf;
S*'
rJ
lr ffiu ffiu m"oF f@l
ff=ffi-l
I
I
<>
\t
ii6
I
si sl
MAIN BOARD
d:
DLC-.1P
U6 Z.o
<.8
r]t
U) O L-J
(Y tr I 7
s!,
Eil
lr
n;Eq
T
6
ai3
d 6
L**--**::::_*J
::_l
l* L
"lr
J
u J
-ti
Z
"Ii
u
*rJ
:!4
LrJ
t-.-
*r*-r x h
'Ess
"lB "TJ
I