Loading documents preview...
TUGAS PERANCANGAN PABRIK PT. BAH KERY
Oleh: Dicky Aulia Sukmana
115100200111003
M. Achirul Nanda
115100200111020
Permana Adi Cahya
115100200111038
Masruri
115100201111056
Nany Dwi Nurmaya
115100201111020
Cita Windiarsih
115100201111030
Sulina
115100207111012
Kelas : E
JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Roti adalah makanan yang terbuat dari tepung terigu, air, dan ragi yang proses pembuatanya adalah melalui proses
pengulenan, fermentasi, dan proses
penanganan dalam oven. Perkembangan industri kue/roti di indonesia cukup pesat, hal ini disebabkan tingginya permintaan terhadap konsumsi roti /kue, sehingga industri yang bergerak dalam bidang kue/roti mberlomba – lomba untuk menciptakan inovasi baru dalam menarik konsumen sebanyak – banyaknya. Konsumsi roti di indonesia mengalami fluktuasi dimana mengalami peningkatan dan penurunan. Menurut Susenas – BPS (2012), konsumsi roti di indonesia terus mengalami peningkatan yakni pada tahun 2008, 2009, 2010, dan 2011 secara berurutan adalah sebesar 3129, 3441, 3806, dan 4119. Sehingga didapatkan rata – rata peningkatan tahun 2008 – 2011 adalah sebesar 4,27%. Proses pendirian sebuah industri roti memerlukan banyak aspek yang perlu dikaji, diantaranya adalah aspek pemasaran, aspek teknik, aspek yuridis, dan lain sebagainya. Oleh karena itu kelompok kami mengambil sebuah peluang untuk mendirikan sebuah pabrik roti.
1.2 Alasan Pendirian Pabrik Pendirian pabrik PT. Bah Kery
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan roti
untuk konsumen. Berdasarkan data statistik menurut Susenas - BPS rata – rata telah terjadi peningkatan konsumsi roti sebesar 4,27% setiap tahun di Indonesia, tentunya prospek yang akan datang sangat bagus bila didirikan sebuah pabrik roti.
1.3 Kapasitas Produksi Pabrik ini memproduksi tiga jenis roti yang berbeda yaitu roti tawar, roti manis, dan es krim yang merupakan olahan lanjutan dari produk roti reject. Dalam satu bulan terdiri dari 26 hari kerja, dimana perharinya produk yang dihasilkan adalah untuk roti tawar 1000, untuk roti manis 1200 dengan berbagai varian rasa, dan untuk es krim vanilla sebanyak 25.
2
1.4 Lokasi Pabrik Perencanaan lokasi pabrik merupakan suatu kegiatan yang berujuan untuk memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan sehingga perusahaan atau pabrik dapat beroperasi dengan lancar, dengan biaya yang rendah dan memungkinkan perluasan di masa yang akan datang. Pabrik PT. Bah Kery tempat kantor berlokasi di
Jl. Raya Gubeng
No.64Surabaya dan tempat produksi berada di Jl. Pesapen No.24 Surabaya. Lokasi kantor
digunakan
untuk
manajemen
keuangan,
direktur,
pemasaran,
dan
sebagainya. Lokasi produksi digunakan sebagai tempat untuk mengolah bahan mentah hingga barang siap jual. Lokasi PT. Bah-Kery Surabaya dapat dilihat pada lampiran 1.
1.5 Pertimbangan Lokasi Pabrik Adapun pemilihan pabrik tersebut didasarkan atas beberapa pertimbangan sebagai berikut: a. Bahan Baku Pabrik atau perusahan memerlukan bahan bahan baku mentah untuk diolah menjadi barang jadi. Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan roti tepung , telur, susu, mentega, dan pengembang. Dimana bahan baku yang dibutuhkan dapatdiperoleh dengan mudah karena letak pabrik yang berda ditengah kota dan bahan baku juga dapat diperoleh dengan mudah di Kota Surabaya. Selain itu bahan baku yakni tepung juga sangat mudah diperoleh dengan jarak yang dekat karena lokasi pabrik tidak terlalu jauh dengan pabrik tepung Bogasari. b. Sarana dan prasarana Suatu
pabrik
biasanya
memerlukan
tenaga
listrik
untuk
keperluan
menjalankan mesin – mesin, tenaga pemanas atau pendingin, ataupun penerangan pabrik yang membutuhkan tenag listrik besar. Begitu pula dengan ketersediaan air yang banyak digunakan dalam jumlah besar sebagai bahan dari proses produksinya, sehingga perusahaan akan memilih loaksi dengan sumber air yang besar. Letak perusahaan ini berada di tepi jalan raya dengan sarana transportasi yang mewadai sehingga mempermudah dalam hal pemesanan dan dan pengiriman. Wilayah produksi sangat dekat dengan konsumen serta mudah dalam hal pendistribusian. Sarana berupa air bersih dan listrik juga tersedia dengan baik. Air yang digunakan adalah air yang bersumber dari PDAM. Sedangkan listrik dan 3
telemunikasi juga tersedia dengan baik. Bahan bakar juga dapat dengan mudah didapatkan karena ± 1 km dari lokasi pabeirk sudah terdapat SPBU. c. Tenaga Kerja Tenaga kerja adalah salah satu faktor yang dipertimbangkan dalm pemilihan lokasi. Hal yang mencakup dalam tenaga kerja yang menjdai pertimbangan adalah tingkat kecakapan, kuantitas, dan tinggi rendahnya upah. Pada perusahaan ini jumlah tenaga kerja sudah sangat sesuai dan cukup banyak,
sehingga
tidak
kesulitan
untuk
memperoleh.
Lokasi
ini
sangat
menguntungkan untuk merekrut tenaga kerja borongan karena dapat SDM di sekitar pabrik. Tenaga kerja yang dibutuhkan pada umumnya adalah tenaga kerja laki – laki yang terampil dan tidak memiliki pendidikan terlalu tinggi karena sebagian besar pekerjaan tidak membutuhkan ketelitian yang cukup tinggi. Pemilihan pabrik dipengaruhi oleh faktor – faktor seperti lingkungan masyarakat, kedekatan dengan pasar, tenaga kerja, kedekatan dengan bahan mentah atau penyuplai, fasilitas, biaya transportasi, sumber – sumber daya alam, dan tana untuk perluasan.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pabrik Pabrik adalah mengolahbenda atau
suatu bangunan industri besar mengawasi
di
mana
pemrosesan mesin dari
para
pekerja
satu produk menjadi
produk lain, sehingga mendapatkan nilai tambah. Kebanyakan pabrik modern memiliki gudangatau fasilitas serupa yang besar yang berisi peralatan berat yang digunakan untuklini perakitan. Pabrik mengumpulkan dan mengkonsentrasikan sumber daya:pekerja, modal, dan mesin industri (Anonimus, 2001). Pabrik (plant atau factory) adalah tempat di mana faktor-faktor produksi seperti manusia, mesin, alat, material, energi, uang (modal/capital), informasi dan sumber daya alam (tanah, air, mineral, dan lain-lain) dikelola bersama-sama dalam suatu sistem produksi guna menghasilkan suatu produk atau jasa secaraig efektif, efisien dan aman.Klasifikasi Industri digolongkan dalam beberapa jenis, antara lain (Anonimus, 2001): 1. Industri Penghasil Bahan Baku (extractive/primary industry) Industri dengan aktivitas produksi mengolah sumber daya alam guna menghasilkan bahan baku maupun bahan tambahan lainnya yang dibutuhkan oleh industri penghasil produk atau jasa. Contoh : industri perminyakan, industri pengolahan bijih besi, dan lain-lain. 2. Industri Manufaktur (The Manufacturing Industries) Industri yang memproses bahan baku guna dijadikan bermacam-macam bentuk/model produk, baik yang masih berupa produk setengah jadi [semi finished good] ataupun produk jadi (finished goods product). Di sini akan terjadi transformasi proses – baik secara fisik maupun kimiawi – terhadap input material dan akan memberi nilai tambah terhadap material tersebut. Contoh : industri permesinan, industri mobil, dan lain-lain. 3. Industri Penyalur (Distribution Industries) Industri yang berfungsi untuk melaksanakan pelayanan jasa industri baik untuk bahan baku maupun finished goods product. Di sini bahan baku ataupun bahan setengah jadi akan didistribusikan dari produsen yang lain dan dari produsen ke konsumen. Operasi kegiatan akan meliputi aktivitas pembelian dan penjualan, penyimpanan, sorting, grading, packaging dan moving goods (transportasi). 5
4. Industri Pelayanan/ Jasa (Service Ibndustries) Industri yang bergerak di bidang pelayanan atau jasa, baik untuk melayani dan menunjang aktivitas industri yang lain maupun langsung memberikan pelayanan/jsa kepada konsumen. Contoh : Bank, jasa angkutan, asuransi, rumah sakit, hotel, dan lain-lain.
2.2 Perancangan Pabrik 2.2.1 Aspek Perancangan Pabrik Aspek
Perancangan
Pabrik
merupakan
studi
untuk
mengidentifikasi,
mengendalikan, dan mengaplikasikan berbagai aspek-aspek dalam merancang suatu pabrik, sehingga kelak suatu pabrik dapat berjalan dengan semestinya, dapat mengendalikan profitabilitas dan investasi, serta dapat memuaskan kebutuhan customer. Adapun aspek-aspek tersebut secara umum meliputi (Hartanto, 2012): 1. Aspek pasar atau pemasaran 2. Aspek teknis dan teknologi 3. Aspek sumber daya manusia 4. Aspek manajemen 5. Aspek lingkungan
2.2.1.1 Aspek Pemasaran Secara umum, pasar dari segi penjual merupakan sekumpulan pembeli yang potensial
dan
nyata.
Sedangkan
dari
segi
pembeli,
pasar
merupakan
sekumpulanpenjual yang menawarkan produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan customer. Jadi, pasar merupakan sekumpulan penjual dan pembeli yang potensial dan saling berinteraksi, serta adanya persaingan, demi tujuan masing-masing (Hartanto, 2012). Aspek pasar merupakan prioritas utama dalam merancang pabrik, dikarena pasar merupakan tujuan utama suatu organisasi tersebut didirikan, yaitu memenuhi kebutuhan customer. Oleh karena itu, pasar sangat penting. Dalam menganalisis suatu pasar, kita perlu mengetahui beberapa metode, antara lain (Hartanto, 2012) : 1. Segmentasi : memilih pasar sasaran, mencari peluang, identifikasi pesaing, dll. Yang bertujuan memberikan pelayanan yang memuaskan. -
Targeting : memilih, menyeleksi, dan menjangkau pasar.
-
Positioning : strategi komunikasi agar produk/merek/nama mengandung arti tertentu dan mencerminkan keungggulan terhadap produk/merek/nama/ lain. 6
2. Analisis SWOT : mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. 3. dll.
2.2.1.2 Aspek Teknis Dan Teknologi Pada aspek ini, faktor-faktor yang harus diperhatiakan meliputi (Indah, 2009): Pemilihan
dan
Perencanaan
Produk
yang
akan
diproduksi
dengan
menghasilkan prototype produk yang mampu melalui tahap industrialisasi & komersialisasi. Kebutuhan konsumen digambarkan dalam profil kebutuhan yang akan diterjemahkan dalam bentuk produk dengan spesifikasi tertentu. Rencana kapasitas produksi yang merupakan usaha perusahaan untuk mengatasi fluktuasi permintaan agar dapat berproduksi pada jumlah yang diinginkan konsumen.Menentukan lokasi pabrik yang tepat dengan menggunakan berbagai macam metode, seperti analisa pusat gravitasi, analisa transportasi, brown-gibson. Perkembangan teknologi : meliputi proses dan fasilitas produksi yang digunakan, agar lebih efektif dan efisien.
2.2.1.3 Aspek Sumberdaya Secara umum, aspek sumber daya manusia meliputi tenaga kerja. Dalam hal ini, personil yang dibutuhkan untuk proyek, sesuai dengan pertimbangan pada berbagai tingkat manajemen, produksi, dan aktivitas-aktivitas lain yang seharusnya dinilai secara bersamaan dengan kebutuhan pelatihan pada berbagai level dan pada tingkatan yang berbeda dari suatu proyek. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam perencanaan tenaga kerja, meliputi (Indah, 2012) : 1. Aspek kuantitas banyaknya jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan 2. Aspek kualitas tingkat keterampilan yang dibutuhkan untuk setiap spesifikasi tenaga
kerja
3. Aspek fisik dan phisico 4. skill
2.2.1.4 Aspek Manajemen Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam aspek manajemen meliputi : 1.Bentuk badan usaha : persero, partnership (firma, CV), PT, BUMN.
7
2.Struktur organisasi : Yaitu spesifikasi pekerjaan yang harus dilakukan di dalam suatu organisasi dan cara-cara mengaitkan suatu pekerjaan dengan lainnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan meliputi: bagan organisasi, rantai komando, dll. 3.Rencana kerja (perencanaan manajemen) : rencana trategis, visi dan misi, tujuan, sasaran, rencana taktis, rencana operasional, perencana an kontingensi, manajemen krisis. 4.Koordinasi, implementasi, dan controling : keterampilan teknis, keterampilan hubungan manusia, keterampilan konseptual, keterampilan mengambil keputusan, keterampilan mengelola waktu.
2.2.1.5 Aspek Keuangan Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah (Indah, 2009): Jumlah dana yang dibutuhkan Struktur pembiayaan (sumber) Pemilihan investasi: Beli / Sewa / Kerjasama IRR, NPV, Payback Period vs Interest Rate. Faktor-faktor yang berhubungan, meliputi: Yuridis, Sistem birokrasi, Iklim, Situasi, politik perekonomian, Sistem nilai, Lingkungan hidup, Perkembangan teknologi, Situasi persaingan bisnis.
2.2.2 Lokasi Pabrik Pada umumnya ada beberapa kondisi yang akhirnya dapat membawa ke persoalan penentuan lokasi pabrik, yaitu( Hartanto, 2012): 1. Perluasan pabrik (expansion) 2. Pemecahan pabrik ke dalam sentral-sentral unit kerja (decentralization) 3 Faktor-faktor ekonomis [perubahan pasar, penyediaan tenaga kerja, dan lainlain. Suatu industri pada hakekatnya akan memperluas system usahanya bilamana (Indah, 2009): 1. Fasilitas – fasilitas produksi sudah dirasakan jauh ketinggalan 2. Kebutuhan pasar [market demand] tumbuh dan berkembang di luar jangkauan kapasitas produksi yang ada. 3. Service yang tidak mencukupi dan memuaskan konsumen. Dasar-dasar perencanaan lokasi ada dua langkah utama yang seharusnya diambil dalam proses penentuan lokasi suatu pabrik, yaitu pemilihan daerah atau teritorial secara umum dan pemilihan berdasarkan size dari jumlah penduduk (community) dan lahan secara luas. Berdasarkan telaah literatur Yamit (1996), 8
Wignyosoebroto (1994), dan Assauri (1993) terdapat beberapa kondisi umum seperti tersebut di bawah ini yang akan ikut mengambil peranan di dalam proses penentuan lokasi pabrik, yaitu :
1. Lokasi di kota besar (city location) a. Diperlukan tenaga kerja terampil dalam jumlah yang besar b. Proses produksi sangat tergantung pada fasilitas-fasilitas yang umumnya hanya terdapat di kota besar seperti listrik, gas dan lain-lain c. Kontak dengan suplier dekat dan cepat d. Sarana transportasi dan komunikasi mudah didapatkan e. Banyak persoalan tenaga kerja f. Ekspansi sulit dilakukan dan harga tanah mahal 2. Lokasi di pinggir kota (suburban location) a. Semi -skilled atau female labor mudah diperoleh b. Menghindari pajak yang berat seperti halnya kalau lokasi terletak di kota besar c. Tenaga kerja dapat tinggal berdekatan dengan lokasi pabrik d. Rencana ekspansi pabrik akan mudah dilakukan e. Populasi tidak begitu besar sehingga masalah lingkungan tidak banyak timbul 3. Lokasi jauh di luar kota (country location) a. Lahan yang luas sangat diperlukan baik untuk keadaan sekarang maupun rencana ekspansi yang akan datang b. Pajak terendah lebih dikehendaki c. Tenaga kerja tidak terampil dalam jumlah besar lebih dikehendaki d. Standar upah minimum relatif lebih rendah e. Tenaga kerja lebih mudah didapatkan f. Baik untuk proses manufakturing produk-produk yang berbahaya Banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam penentuan lokasi di mana fasilitas produksi dari sebuah pabrik seharusnya didirikan. Menurut Lockyer et al. (1990) faktor – faktor yang mempengaruhi perencanaan atau pemilihan lokasi adalah: 1. Dekat dengan pasar 2. Integrasi dengan organisasi 3. Tersedia tenaga kerja dan tenaga ahli 4. Tersedia fasilitas 5. Tersedia transportasi 9
6. Tersedia masukan 7. Tersedia jasa – jasa 8. Kecocokan tanah dan iklim 9. Peraturan – peraturan regional 10. Ruangan untuk perluasan 11. Persyaratan keamanan 12. Biaya tempat Senada dengan pendapat Lockyer et al., Assauri (1993) mengemukakan terdapat dua faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik, yaitu : 1. Faktor Utama meliputi : letak dari pasar, letak dari sumber bahan mentah, terdapatnya fasilitas pengangkutan, supply dari buruh dan tenaga kerja yang tersedia,
dan
terdapatnya
pembangkit
tenaga
listrik
(power
station).
2. Faktor Sekunder meliputi : rencana masa depan, biaya dari tanah dan gedung, kemungkinan
perluasan,
terdapatnya
fasilitas
service,
terdapatnya
fasilitas
pembelanjaan, persediaan air, tinggi rendahnya pajak dan Undang – Undang Perburuhan, masyarakat di daerah itu (sikap, besar, dan keamanan), iklim, tanah, perumahan yang ada dan fasilitas – fasilitas lainnya. Dari kedua pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya faktor – faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi dapat dikelompokkan menjadi faktor faktor yang berkaitan dengan input dan output produksi, faktor - faktor yang berkaitan dengan proses produksi dan faktor - faktor yang berkaitan dengan kondisi lingkungan luar.
2.2.3 Material Konstruksi dan Bangunan Pabrik Bahan
bangunan adalah
setiap
bahan
yang
digunakan
untuk
tujuan konstruksi. Banyak bahan alami, seperti tanah liat, pasir, kayu dan batu, bahkan ranting dandaun telah digunakan untuk membangun bangunan. Selain dari bahan alami, produk buatan banyak digunakan, dan beberapa lagi kurang sintetik. Industri pembuatan bahan bangunan didirikan di banyak negara dan penggunaan bahan-bahan tersebut biasanya dibagi ke dalam perdagangan khusus tertentu, seperti pertukangan, pipa, atap dan pekerjaan isolasi. Acuan ini berhubungan dengan tempat tinggal manusia dan struktur termasuk rumah. Konstruksi
Bangunan
terdiri
dari
dua
suku
kata
yaitu
konstruksi (construction) yang berarti membangun, sedangkan bangunan yang berarti suatu benda yang dibangun atau didirikan untuk kepentingan manusia 10
dengan tuj«an, biaya dan waktu tertentu. Konstruksi bangunan berarti suatu cara atau teknik membuat/mendirikan bangunan agar memenuhi syarat kuat, awet, indah, fungsional dan ekonomis. Dalam kehidupan sehari-hari kata konstruksi sering disamakan dengan kata struktur seperti struktur kayu dengan konstruksi kayu, struktur baja dengan konstruksi baja, dan lain-lain. Kata struktur berarti susunan dari beberapa elemen (benda) yang membentuk suatu kesatuan yang utuh. Jadi kata struktur berarti benda sedangkan konstruksi berarti teknik atau cara membuat (rekayasa). Bangunan dikelompokkan kedalam 4 kelompok yaitu (Hartanto, 2012): 1.
Bangunan Gedung yaitu: kantor, rumah sakit, hotel, rumah dan lain-lain.
2.
Bangunan Transportasi yaitu: jalan, jembatan, rel kereta api, terminal, pelabuhan, lapangan terbang dan sebagainya.
3.
Bangunan Air yaitu: bendungan, saluran irigasi, saluran drainase, bangunan bagi, gorong-gorong dan sebagainya.
4.
Bangunan khusus yaitu: anjungan lepas pantai, menara jaringan listrik tegangan tinggi, menara pemancar radio, TV dan sebagainya. Pada tulisan ini, hanya akan dibahas bangunan transpotasi, bangunan air dan
bangunan gedung. Secara umum konstruksi bangunan harus memenuhi 5 syarat yaitu: 1.
Kuat dan awet, dalam arti tidak mudah rusak sehingga biaya pemeliharaan relatip menjadi murah.
2.
Fungsional, dalam arti bentuk, ukuran dan organisasi ruangan mememihi kebutuhan sesuai dengan fungsinya.
3.
Indah, dalam arti bentuknya enak dipandang mata .
4.
Hygienis, dalam arti sirkulasi udara dan cahayanya cukup sehingga penghuninya merasa nyaman dan sehat.
5.
Ekonomis, dalam arti tidak terdapat pemborosan sehingga pembiayaan
menjadi relatif efisien dan efektif.
2.2.4 Sistem Bangunan Sebuah sistem dapat didefinisikan sebagai suatu susunan bagian-bagian yang saling berhubungan atau saling tergantung satu sama lain yang membentuk sebuah kesatuan kompleks dan berlaku untuk satu fungsi. Sebuah bangunan dapat diartikan sebagai wujud fisik dari beberapa sistem dan subsistem yang saling 11
berhubungan, terkoordinasi, terintegrasi satu sama lain sekaligus dengan wujud tiga dimensinya, serta organisasi spasialnya secara utuh.
2.2.4.1Sistem Struktural Sistem struktural sebuah bangunan dirancang dan dikonstruksi untuk dapat menyokong dan menyalurkan gaya gravitasi dan beban lateral ke tanah dengan aman tanpa melampaui beban yang diizinkan atau yang dapat ditanggung oleh bagian-bagian sistem struktur itu sendiri. sebuah bangunan. -
Struktur: berupa kolom, balok, dan dinding penopang menyokong struktur lantai dan atap.
-
Superstruktur atau struktur atas: adalah perpanjangan vertikal bangunan di atas fondasi. Dari elemen-elemen bangunan tersebut diatas, selanjutnya dapat disusun
sedemikian sehingga sesuai dengan fungsinya masing-masing dan seefisien mungkin, karena elemen yang satu terhadap yang lain saling berkaitan menjadi satu kesatuan yaitu yang disebut gedung atau rumah.
2.2.4.2Sistem Selubung Sistem selubung merupakan cangkang atau selimut bangunan yang terdiri dari atap, dinding eksterior, jendela, dan pintu. -
Atap dan dinding eksterior melindungi ruang-ruang interior dari cuaca, mengkontrol kelembaban, panas, dan aliran udara dengan susunan lapisan komponen konstruksi.
-
Dinding eksterior dan atap juga meredam kebisingan, serta memberikan keamanan dan privasi bagi penghuni bangunan.
-
Pintu memberikan akses fisik.
-
Jendela memberikan akses terhadap cahaya, udara, dan pemandangan.
-
Dinding interior dan partisi membagi ruang interior bangunan menjadi satuan ruang-ruang yang lebih kecil.
2.2.4.3 Sistem Mekanikal Sistem mekanikal bangunan memberikan pelayanan yang penting bagi bangunan, diantaranya: -
Sistem pasokan air menyediakan air untuk konsumsi dan sanitasi penghuni. 12
-
Sistem pembuangan air membuang limbah cair dan zat organik ke luar bangunan.
-
Sistem pemanas, ventilasi, dan AC (air conditioning) mengkondisikan keadaan ruang interior untuk kenyamanan penghuni.
-
Sistem elektrikal mengendalikan, mengukur, melindungi sumber daya listrik bangunan
dan
mendistribusikannya
dengan
aman
untuk
memenuhi
kebutuhan . -
Sistem penerangan, keamanan, dan komunikasi.
-
Sistem transportasi vertikal (lift) membawa crane dan barang dari satu lantai ke lantai lain dalam bangunan bertingkat sedang Ban tinggi.
-
Sistem kebakaran mendeteksi dan memadamkan api.
-
Struktur bangunan bertingkat tinggi mungkin memerlukan sistem pembuangan limbah serta sistem daur ulang. Dalam memilih, merakit, dan mengintegrasikan berbagai sistem bangunan
dalam proseskonstruksi, kita harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini: a. Ketentuan Performa -
Kesesuaian
struktural,
integrasi, dan keamanan ketahanan,
pencegahan, dan keamanan terhadap api ketebalan konstruksi bangunan yang diizinkan atau yang diinginkan. -
Pengendalian
aliran
udara
dan aliran
panas yang melewati komponen
bangunan. -
Pengendalian migrasi dan kondensasi uap air.
-
Memperhitungkan pergerakan bangunan akibat penurunan tanah, defleksi struktural,
dan
ekspansi
atau
kontruksi
yang
terjadi seiring
dengan
perubahan temperatur dan kelembaban. -
Mengurangi kebisingan, isolasi bunyi, dan privasi akustik.
-
Ketahanan terhadap keausan, karat, dan cuaca.
-
Finishing, kebersihan d an ketentuan perawatan.
-
Aman digunakan atau ditempati.
b. Kualitas Estetika -
Keterkaitan yang ingin diciptakan antara bangunan dengan tapak, bangunan di sekitarnya, dan lingkungan.
-
Kualitas bentuk, massa, warna, pola, tekstur, dan detail yang diinginkan. 13
c. Batasan Peraturan Kesesuaian dengan peraturan zona peruntukan lahan dan peraturan kode bangunan.
d. Pertimbangan Ekonomi -
Biaya awal termasuk material, transportasi, peralatan, dan pekerja
-
Biaya pemanfaatan atau life cycle cost, tidak saja meliputi biaya awal tetapi juga biaya perawatan, konsumsi energi, lamanya masa penggunaan, biaya penggantian, dan bunga investasi bangunan ini.
e. Dampak Lingkungan -
Konservasi energi dan cumber daya melalui desain penempatan dan desain bangunan.
-
Ef isiensi energi dari sistem mekanikal.
-
Penggunaan cumber days secara efisien dan penggunaan material-material yang tidak beracun atau berbahaya.
f. Praktek Konstruksi -
Ketentuan keamanan (keselamatan)
-
Toleransi yang diizinkan dan ukuran-ukuran.
-
Kesesuaian dengan standar industri dan asuransi.
-
Pembagian kerja antara kerja lapangan dan kerja kantor.
-
Pembagian pekerja dan koordinasi serah terima bangunan.
-
Batasan anggaran (biaya)
-
Peralatan konstruksi yang dibutuhkan.
-
Waktu pendirian yang dibutuhkan.
-
Persiapan terhadap cuaca buruk.
2.2.5 Kapasitas Produksi Kapasitas adalah suatu tingkat keluaran, suatu kuantitas dalam periode tertentu, dan merupakan kuantitas tertinggi yang mungkin selama periode waktu itu. Untuk berbagai keperlun, kapasitas dapat disesuaikan dengan tingkat penjualan yang sedang berfluktuasi yang dicerminkan dalam jadwal produksi induk (master production sechedule). 14
Hubungan antara kapasitas dan jadwal-jadwal induk adalah sangat penting. Karena jadwal produksi mencerminkan apa yang akan diproduksi suatu perusahaan. Kemampuan untuk memenuhi rencana ini tergantung pada kapsitas yang tersedia sekarang atau dalam jangka pendek di waktu mendatang, atau tergantng pada kemampuan untuk memperluas kapasitas ini dalam jangka waktu lebih panjang. Jadwal produksi yang realistik menjadi keberhasilan operasi suatu perusahaan yangmengakibatkan
seluruh
jenis
sumberdaya
terikat
untuk
memuaskan
kebutuhankuantitasnya dan komitmen hari pengiriman. Dalam hal ini, kapasitas juga berarti jumlahmasukan
sumberdaya-sumberdaya
yang tersedia
relatif
untuk
kebutuhan keluaran padawaktu tertentu. Karena pentingnya hubungan tersebut. Kapasitas produksi dapat diartikan sebagai jumlah maksimum output yang dapat diproduksi atau dihasilkan dalam satuan waktu tertentu, misalnya sebuah pesawat airbus boing 737 memiliki kapasitas tempat duduk 300 seat setiap kali trip, atau sebuah Rumah Sakit memiliki kapasitas rawat inap sebanyak 50 kamar, dan sebagainya (Anonimus, 2001) Kapasitas produksi tersebut ditentukan berdasarkan kapasitas sumber daya yang dimiliki antara lain : kapasitasi mesin, kapasitas tenaga kerja, kapasitas bahan baku, kapasitas modal. Kapasitas produksi juga berkaitan erat dengan skedul atau jadwal produksi yang tertuang dalam jadwal produksi induk (master production shedule), karena jadwal produksi induk mencerminkan apa dan berapa yang harus diproduksi dalam jangka waktu tertentu(Assauri, 1980).
2.2.5.1 Perencanaan Kapasitas Jangka Pendek Perencanaan kapasitas jangka pendek digunakan untuk menangani secara ekonomis hal-hal yang bersifat mendadak dimasa yang akan dating, misalnya untuk memenuhi permintaan yang bersifat mendadak atau seketika dalam jangka waktu pendek. Menghadapi kondisi diatas jika kapasitas produksi tidak mampu memenuhi maka perusahaan dapat melakukan sub-kontrak kepada perusahaan lain pada saat terjadi lonjakan jumlah permintaan ( Jika perusahaan ingin meningkatkan kapasitas produksi jangka pendek maka ada lima cara yang dapat dilakukan (Reksoharjoprodjo, 1999): 1. Meningkatkan jumlah sumber daya 2. Memperbaiki penggunaan sumber daya 3. Memodifikasi produk 4. Memperbaiki permintaan 15
5. Tidak memenuhi permintaan 2.2.5.2 Perencanaan Kapasitas Jangka Panjang Perencanaan kapasitas jangka panjang merupakan strategi operasi dalam menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi dan sudah dapat diperkirakan sebelumnya. (dari hasil forecasting).Tujuan utamanya adalah perusahaan dapat menentukan jumlah produksi yang dapat menghasilkan biaya minimum dengan memperhatikan antara lain : pola permintaan jangka panjang dan siklus kehidupan produk yang dihasilkan. Untuk mengantisipasi gejolak kapasitas jangka panjang terdapat dua strategi yang dapat ditempuh perusahaan yaitu (1) Strategi melihat dan menunggu perkembangan (wait and see strstegy). (2). Strategi ekspansionis, yaitu berproduksi dengan kapasitas produksi yang selalu melebihi atau diatas volume permintaan (Reksoharjoprodjo, 1999).
2.2.5.3 Metode Perencanaan Kapasitas Produksi Untuk menentukan kapasitas produksi optimum, terdapat berbagai macam factor yang harus diperhatikan, faktor-faktor tersebut umumnya disebut sebagai factor produksi antara lain : (1). kapasitas bahan baku (2), Kapasitas jam kerja mesin (3). Kapasitas jam tenaga kerja (4). Kapasitas modal kerja. Dari beberapa factor tersebut diusahakan untuk memperoleh kombinasi jumlah dan jenis produksi yang akhirnya dapat menghasilkan keuntungan maksimal atau beban biaya yang paling minimal.
2.2.5.4 Metode Break Even Point Metode break event point (BEP) baik linear maupun non linear dapat digunakan untuk menentukan kapasitas produksi optimum. BEP dapat diartikan suatu keadaan dimana total pendapatan besarnya sama dengan total biaya (TR = TC) atau dapat juga dikatakan laba (revenue) p = 0.
2.2.6 Manajemen Sumber Daya Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya 16
bisnis.Kajian
MSDM
menggabungkan
beberapa
bidang
ilmu
seperti psikologi, sosiologi, dll. Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen
yang
memengaruhi
secara
langsung
sumber
daya
manusianya(Reksoharjoprodjo, 1999).
2.2.7 Pengolahan Air dan Limbah Pengolahan limbah, atau pengolahan air limbah domestik, adalah proses penghilangan kontaminan dari air
limbah dan
limbah
rumah
tangga,
baiklimpasan (efluen) maupun domestik. Hal ini meliputi proses fisika, kimia, dan biologi untuk menghilangkan kontaminan fisik, kimia dan biologis. Tujuannya adalah untuk menghasilkan aliran limbah (atau efluen yang telah diolah) dan limbah padat atau lumpur yang cocok untuk pembuangan atau penggunaan kembali terhadap lingkungan. Bahan ini sering secara tidak sengaja terkontaminasi dengan banyak racun senyawa organik dan anorganik. (Buckle et al, 1987).
2.3 Roti Roti adalah makanan yang terbuat dari tepung terigu, air, dan ragi yang pembuatannya melalui tahap pengulenan, fermentasi (pengembangan), dan pemanggangan dalam oven (Backle et al, 1980). Bahan dan proses yang dilaluinya membuat roti memiliki tekstur yang khas. Dilihat dari cara pengolahan akhirnya, roti dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu roti yang dikukus,dipanggang, dan yang digoreng. Bakpao dan mantao adalah contoh roti yang dikukus. Donat dan panada merupakan roti yang digoreng. Sedangkan aneka roti tawar, roti manis, pitabread ,danbaquetteadalah roti yang dipanggang.Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan roti dapat digolongkan bahan utama dan bahan pembantu. Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan roti adalah tepung terigu, air, ragi roti, dan garam. Tepung terigu mengandung dua macam protein yangmemegang peranan penting dalam pembuatan roti, yaitu protein gluten berfungsi menentukanstruktur produk roti dan memberikan kekuatan pada adonan untuk menahan gas dari aktivitasragi, dan glutenin memberikan elastisitasdan kekuatan untuk perenggangan terhadap gluten. Kandungan gizi tepung terigu yang baik akan mempunyai komposisi kadar air 13%, 17
kadar protein 12-13%, kadar hidrat arang 72-73%, kadar lemak 1,5%, pada saat bercampur denganair yang berfungsi sebagai kerangka roti, membuat adonan tidak mudah pecah pada waktudiroll dan menahan gas CO2hasil fermentasi. Mutu roti ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu pengembangan volume, warna crust atau kulit roti, aroma penampakan, dan tekstur crumb atau pori-pori roti (Matz, 1992). Mutu roti juga ditentukan oleh ketahanan roti terhadap proses kebasian (stalling) selama penyimpanan. Pengembangan volume roti merupakan parameter yang penting dan menentukan mutu roti, sehingga proses yang terpenting dalam menentukan berkembang atau tidaknya suatu roti adalah proses pengadonan, fermentasi, dan pemanggangan (Matz, 1972). Makin besar volume roti maka tekstur roti makin lembut bila diremas. Roti yang volumenya terlalu besar memiliki pori-pori yang terbuka dan tekstur yang lunak, sedangkan roti yang volumenya kecil memiliki pori-pori yang kasar dan berlubang-lubang (U.S. Wheat Associates, 1981). Volume roti
dipengaruhi
oleh
produksi
gas
pada
saat
pengadonan
dan
selama
pengembangan
2.3.1 Bahan Baku Pembuatan Roti Tepung merupakan bahan baku utama roti. Tepung yang biasa digunakan untuk rotiadalah tepung gandum, jagung,Havermouth,dan sebagainya. Untuk roti yang memerlukan pemuaian, lebih baik digunakan tepung gandum, karena beberapa jenis protein yang terdapat pada gandum jika dicampur dengan air akan menghasilkan glutein. Glutein inilah yang dapatmembuat roti mengembang selama proses pembuatan. Jaringan sel-sel ini juga cukup kuatuntuk menahan gas yang dibuat
oleh
ragi
sehingga
adonan
tidak
mengempis
kembali,
yangharus
dipertimbangkan adalah terutama kadar protein tepung terigu dan kadar abunya. Kadar protein mempunyai korelasi yang erat dengan kadar glutein, sedangkan kadar abu erathubungannya dengan tingkat dan kualitas adonan (Roberts, 1989). Bahan baku berikutnya adalah ragi, fungsi ragi (yeast) dalam pembuatan roti adalah
untuk
proses
aerasi
adonan
denganmengubah
gula
menjadi
gas
karbondioksida, sehingga mematangkan dan mengempukangluten dalam adonan. Kondisidari gluten ini akan memungkinkan untuk mengembangkan gassecara merata dan menahannya, membentuk cita rasa akibat terjadinya proses fermentasi. Selanjutnya pembuatan roti memerlukan garam, berfungsi sebagai penambah rasa gurih, pembangkit rasa bahan-bahan lainnya, pengontrol waktu fermentasi dari adonan beragi, penambahan kekuatan glutein. Syarat garam yang baik dalam 18
pembuatan roti adalah harusseratus persen larut dalam air, jernih, bebas dari gumpalan-gumpalan dan bebas dari rasa pahit. Air berfungsi sebagai media glutein dengan karbohidrat, larutan garam dan membentuk sifat kenyal glutein. Air yang digunakan sebaiknya memiliki pH 6-9. Makintinggi pH air maka roti yang dihasilkan baik karena absorbsi air meningkat denganmeningkatnya pH. Selain pH, air yang digunakan harus air yang memenuhi persyaratansebagai air minum, diantaranya tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Air yangdigunakan dalam industri makanan pada umumnya harus memenuhi persyaratan tidak berwarna, tidak berbau, jernih, tidak mempunyai rasa dan tidak menggangu kesehatan.Apabila air yang digunakan tidak memenuhi persyaratan dalam pembentukan pati
2.3.2 Bahan Tambahan (Pembantu) Pembuatan Roti Bahan pembantu adalah bahan-bahan yang menyertai bagian utama dalam pembuatan roti untuk mendapatkan aroma, rasa dan tekstur yang diinginkan. Bahanpembantuini terdiri dari shortening, bread improver, susu skim, telur, gula, bahan pengisi sertaflavoring. Pemberian anti oksidan (asam askorbat, bromat), dan anti kapang seperti kalium propionat dan kalsium pospat ditambahkan untuk memperpanjang keawetan roti. Bahan baku juga mempunyai karakteristik fisik, kimia dan mekanik yang berbeda, demikian juga perubahan sifat – sifat tersebut akibat pengolahan mungkin berbeda. Olehkarena itu sebelummengetahui cara pembuatan roti, terlebih dahulu mengenal 2 jenis bahan yang akandigunakan, fungsinya dalam pembuatan roti serta sifat-sifat yang dibutuhkan. Hal ini perludiketahui untuk bisa memilih bahan secara ekonomis dan mengendalikan mutu produk sesuaidengan keinginan. (Beckle et al, 1980).
2.3.3 Proses Pembuatan Roti Secara garis besar proses pembuatan roti terdiri dari pencampuran atau pengadukan (mixing), fermentasi, pembentukan (intermediate proofing, dan final proofing) dan pemanggangan. Tujuan pencampuran
panning,
adalah untuk
pembentukan adonan atau development yang ditandai terbentuknya adonan yang lembut, elastis, ekstensibel dan nampak relatif kering serta tidak lengket. Untuk mencapai kondisi tersebut, pengadukan harus menekan, meregang dan melipat adonan, bukannya merobek atau memotong-motongnya. 19
Proses pembuatan roti selanjutnya adalah fermentasi yang dilakukan selama kurang lebih 15 menit. Tujuan fermentasi adonan adalah untuk pematangan adonan sehingga mudah ditangani dan menghasilkan produk bermutu baik. Selain itu fermentasi berperan dalam pembentukan cita rasa roti. Berbagai reaksi kimia terjadi selama proses fermentasi, namun yang terpenting adalah dalam hal produksi gas CO2untuk mengembangkan adonan dan alkohol yang berperan dalam hal pembentukan aroma (Pyler, 1973). Proses selanjutnya adalah dividing (pembagian).Pembagian adonan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara manual (menggunakan tangan) atau menggunakan divider rounder. Divider rounderadalah mesin pembagi adonan yang prinsip kerjanya membagi adonan menjadi potonganpotongan dengan volume tertentu. Karena adonan homogen, volume yang sama akan menghasilkan berat yang konsisten. Proses berikutnya adalah intermediate proofingselama 40 menit yaitu pengistirahatan adonan dalam ruang atau kotak yang tertutup. Disini adonan difermentasi dan dikembangkan lagi sehingga kembali elastis dan ekstensibel setelah kehilangan gas, terkoyak dan teregang pada proses pembagian. Adonan selanjutnya di mouldingdan di panning. Mouldingmerupakan proses pembentukan adonan yang dapat dilakukan dengan cara menggulung dan merekatkan sisi adonan sehingga dihasilkan bentuk tertentu. Baik secara manual maupun menggunakan mesin penggulung (moulder). Panningadalah proses memasukkan dan menyusun adonan yang telah dibentuk kedalam loyang yang telah diolesi dengan margarin agar roti tidak lengket setelah pemanggangan. Adonan dalam loyang segera difermentasi atau final proofinguntuk pengembangan adonan mencapai volume dan struktur remah yang optimum. Pada waktu fermentasi ini ragi roti menguraikan gula dalam adonan menghasilkan gas CO2. Gas yang terbentuk mengembangkan adonan dan menghasilkan remah roti yang berpori-pori. Fermentasi akhir ini dianggap cukup bila bekas tekanan pada adonan tidak cepat kembali atau volume adonan mendekati volume roti yang diinginkan. Setelah pengembangan akhir cukup, adonan harus segera dipanggang, karena pengembangan yang berlebihan bisa mengakibatkan adonan runtuh. Meskipun pemilihan bahan dan proses sebelum pemanggangan dilakukan secara sempurna, suhu oven dan lama waktu pemanggangan harus dikendalikan dengan sebaik-baiknya. Pemanggangan sangat berpengaruh terhadap produk
dan
penerimaan
konsumen.
Tergantung
ukuran
dan
bentuk
roti,
pemanggangan biasanya berkisar antara 10 sampai 35 menit pada suhu 180 sampai 20
2200C. Sebelum pemanggangan adonan yang telah dibentuk tadi diolesi dengan telur untuk meningkatkan aroma, rasa dan penampakan. Pemanggangan (baking) merupakan proses terakhir yang menentukan berhasil tidaknya pembuatan roti dan proses pemasakan adonan menjadi makanan yang dapat dicerna. Pemanggangan mengubah adonan menjadi produk-produk yang menarik dan dapat dikonsumsi. Beberapa menit pertama setelah adonan masuk ke dalam oven, terjadi peningkatan volume adonan dengan cepat. Peristiwa ini dikenal dengan oven spring. Setelah pemanggangan, roti lalu didinginkan di suhu ruang untuk kemudian dikemas. Produk bakeryharus dikemas dalam kemasan yang menarik sehingga selain menunjukkan wholesomenessdan kesegaran (freshness) produk, juga untuk daya tarik penjualan. Bahan pengemas produk bakery harus memenuhi kriteria-kriteria: (1) Mampu melindungi produk dari kekeringan dan tidak mengakibatkan produk menjadi lembab karena pengaruh luar, (2) Mampu menjaga stabilitas produk, misalnya selama transportasi, (3) Mudah ditangani, (4) Murah (Arora, 1981).
2.4 Neraca Massa dan Energi Neraca Massa adalah cabang keilmuan yang mempelajari kesetimbangan massa dalam sebuah sistem. Dalam neraca massa, sistem adalah sesuatu yang diamati atau dikaji. Neraca massa adalah konsekuensi logis dari Hukum Kekekalan Massa yang menyebutkan bahwa di alam ini jumlah total massa adalah kekal; tidak dapat dimusnahkan ataupun diciptakan. Contoh dari pemanfaatan neraca massa adalah untuk merancang reaktor kimia, menganalisa berbagai alternatif proses produksi bahan kimia, dan untuk memodelkan pendispersian polusi. Massa yang masuk ke dalam suatu sistem harus keluar meninggalkan sistem tersebut atau terakumulasi di dalam sistem. Konsekuensi logis hukum kekekalan massa ini memberikan persamaan dasar neraca massa : [massa masuk] = [massa keluar] + [akumulasi massa] dengan (massa masuk) merupakan massa yang masuk ke dalam sistem, (massa keluar) merupakan massa yang keluar dari sistem, dan (akumulasi massa) merupakan akumulasi massa dalam sistem. Akumulasi massa dapat bernilai negatif atau positif. Pada umumnya, neraca massa dibangun dengan memperhitungkan total massa yang melalui suatu sistem. Pada perhitungan teknik kimia, neraca massa juga dibangun dengan memperhitungkan total massa komponen-komponen senyawa kimia yang melalui sistem (contoh: air) atau total massa suatu elemen (contoh: 21
karbon). Bila dalam sistem yang dilalui terjadi reaksi kimia, maka ke dalam persamaan neraca massa ditambahkan variabel (produksi) sehingga persamaan neraca massa menjadi: [massa masuk] + [produksi] = [massa keluar] + [akumulasi massa] Variabel (produksi) pada persamaan neraca massa termodifikasi merupakan laju reaksi kimia. Laju reaksi kimia dapat berupa laju reaksi pembentukan ataupun laju reaksi pengurangan. Oleh karena itu, variabel [produksi] dapat bernilai positif atau negatif. neraca adalah alat pengukur massa pad asuatu benda,dan neraca memiliki beberapa jenis.Hal tersebut dapat diaplikasikan untuk mengetahui kesetimbangan energi atau neraca energi yang dipakai dalam suatu proses pengadaan suatu produk.
22
BAB III DOKUMENTASI 3.1 Kebutuhan Bahan dalam Produksi Dalam satu hari dilakukan 4 kali proses produksi dimana menggunakan bahan baku dan bahan pembantu yang diuraikan dibawah ini: Bahan
baku
dan
bahan Kebutuhan Harga
Jumlah
pembantu
(Kg)
Tepung
6.994
6.000
41.964.000
Gula
1.456
9.600
13.977.600
Susu
2.249
10.800
24.289.200
Telur
1.970
13.000
25.610.000
Butter
902
8.000
7.216.000
Garam
416
3.000
1.248.000
Bread improver
572
12.000
6.864.000
Ragi
1.170
8.000
9.360.000
Isi untuk roti manis
208
17.000
3.536.000
Susu kental manis
6
16.000
96.000
Tepung maizena
6,5
9.000
58.500
Vanili
15
6.000
90.000
Kemasan
-
-
800.000
Total
(Rp)
(Rp)
135.109.300
23
3.2 Kebutuhan alat, mesin, dan tenaga kerja N o 1.
Proses
Alat dan Mesin
Spesifikasi
Jml
Jumlah Tenaga Kerja
Penimbangan tepung
Timbangan
Merk:
terigu duduk
dan bahan baku
1
2
Merk: Tanita 3
3
Capacity
(Manual)
Kapasitas: 25 Kg
2.
Penimbangan adonan
Timbangan
yang (Manual)
Kapistas: 5
sudah kalis
3.
Kg
Pengadukan
Mixer
Kapasitas:
adonan
(Semi
20 kg
Otomatis)
Daya: 1.100 watt Voltage: 110-220 Volt Berat:
105
Kg Dimensi: 51 x 40 x 76 24
3
4
cm Harga: 6.000.000 4.
Pemintalan
Doughbreak
Ketebalan:
adonan
agar (Semi
2-32 mm
menjadi
kalis otomatis)
Lebar
dan mengurangi
potongan:
rongga udara
32 cm
1
4
1
3
Daya: 1500 watt Voltage: 220 volt Dimensi: 72 x 83 x 110 cm Berat: 85 Kg Harga: 8.300.000 5.
Pembulatan
/ Moulder
Kapasitas:1
pencetakan
(Semi
200/jam
adonan
Otomatis)
cetakan Daya:
750
watt Voltage: 220 volt Berat:
230
kg Dimensi: 139 x 66 x 106 cm Harga: 8.000.000 25
6.
Pemipihan
Roll Panjang/
Kapasitas:
adonan menjadi Dough
1200/jam
bentuk panjang
sheeter
cetakan
(Semi
Daya:
Otomatis)
watt
1
3
1
2
4
550
Voltage: 220 Volt Dimensi: 39 x 30, 5 x 47 cm Harga: 1.800.000 7
Pemipihan
Roll Pendek
Kapasita
adonan menjadi (Semi
hingga
bentuk pendek
1200/jam
otomatis)
Daya:
400
watt Voltage: 240 volt Dimensi: 254 x 91 x 115 cm Berat:
235
Kg Harga: 7.200.000
8.
Percepatan
Steamer/
Kapistas: 32 2
proses
prover
loyang
pengembangan
sekali
adonan
proses Daya: 2500 26
watt Voltage: Dimensi: 50 x
70,
175
cm Temperatur: 0- 85 °C Berat: 63 kg Harga: 9.
Pengovenan roti Oven
Daya:
850 2
5
watt Voltage: Dimensi unit: 117 x 90 x 50 cm Dimensi tray: 60 x 40 x 20 cm Jumlah tray: 8 Berat:
360
Kg Harga: 4.600.000 10
Pendinginan roti Blower
Kecepatan
.
tawar
putar:
setelah
dioven
950
rpm Daya 31 W
27
2
1
11
Pemotongan
Slicer Kupas
Daya:
.
bagian luar roti
watt
yang
Voltage:
berwarna
cokelat
250 1
2
220 volt Dimensi: 540 x 10 x 300 cm Berat: 25 Kg Harga: 950.000
12
Pemotongan roti Slicer Potong
Tebal
.
tawar kupas
potongan:
1
2
10
10
12 mm Hasil potongan: 28 potong Daya:
250
watt Voltage: 220 volt Dimensi: 75 x 65 x 74 Harga: 13
Pengemasan
Sealer
roti
(Manual)
28
3.3 Diagram Alir alur Proses Produksi dan Estimasi Kebutuhan Proses Diagram alir proses pembuatan roti tawar adalah sebagai berikut: Mulai
50 Kg Tepung Terigu, 3.75 Kg Gula, 5 Kg Telur, 1 Kg Susu, 0.75 Kg Garam, 2.5Kg Butter, 2.75 Kg Bread improver
Ditimbang dengan timbangan
Diaduk dengan mixer selama 45 menit
23.75 Kg Air Es
Didougbreak sebanyak 3 kali
Adonan kalis
Dibagi tiap bagiannya 250 gram
Dibulatkan dengan moulder
Disimpan (fermentasi 1) selama 5 menit
Diroll panjang
a
29
a
Diroll pendek
Difermentasi 2 selama 10 menit
4.5 Kg Ragi
Disteamer 1.5 jam pada suhu 40˚C
Dioven selama 35 menit pada suhu 200˚C
Didinginkan selama 1 hari menggunakan kipas angin
dikupas
Dipotong (dislicing) menggunakan mesin pemotong
dikemas
Roti tawar kupas
Selesai
Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Roti
Tawar Kupas
30
Proses pembuatan roti manis adalah seperti dibawah ini:
31
Mulai
34.5 Kg Tepung Terigu, 27.5 Kg Telur, 13.5 Kg Butter, 20.5 Kg Gula, 4 Kg Susu, 0.5 Kg Garam
Ditimbang dengan timbangan
Diaduk menggunakan mixer selama 45 menit
34.5 Kg Air es
Didoughbreak selama 3 kali
Dibagi menjadi ukuran sesuai dengan produk (pembagian 1)
Dipipihkan dengan mesin moulder
a 32
a
Dibagi menjadi 36 biji (pembagian 2) dengan bun devider
Difermentasi selama 10 menit
1 Kg Ragi
Dibentuk dengan ukuran yang sesuai
Difermentasi (fermentasi 2)
Disteamer dengan alat steamer selama1.5 jam pada suhu 40˚C
Dioven selama 30 menit pada suhu 200˚C
Didinginkan menggunakan kipas angin selama 30 menit
dikemas
Selesai
Gambar.. Proses pembutaan roti manis 33
3.4 Neraca Massa dan Neraca Energi 3.4.1 Kesetimbangan Massa dan Energi Pengolahan Roti Tawar Manis 1. PROSES PENIMBANGAN Basis waktu: setiap bahan 10 menit Satuan energi: KJ (kilo joule) Temperatur: Suhu Ruang (260C) Tepung terigu 96876 KJ
DITIMBANG
Tepung terigu 96876 KJ
Telur 69550 KJ
DITIMBANG
Telur 69550 KJ
Butter 51207 KJ
DITIMBANG
Butter 51207 KJ
Gula 133665.74 KJ
DITIMBANG
Gula 133665.74 KJ
Garam 1225.15 KJ
DITIMBANG
Garam 1225.15 KJ
Susu 28434.64 KJ
DITIMBANG
Susu 28434.64 KJ
Bread improver 4680 KJ
DITIMBANG
Bread improver 4680 KJ
Perhitungan: Diketahui: Cp Tepung terigu: 108 KJ/Kg 0C
Cp Garam: 193.1 KJ/Kg 0C
Cp Gula: 250.78 KJ/Kg 0C
Cp Butter: (asumsi) 150 KJ/Kg 0C
Cp Telur: (asumsi) 100 KJ/Kg 0C
Cp Susu: 273.41 KJ/Kg 0C
Cp Bread Improver: (asumsi) 120 KJ/Kg 0C Qtepungterigu= m.Cp.Δt Qgula= m.Cp.Δt Qtelur= m.Cp.Δt 34
Qgaram= m.Cp.Δt Qsusu= m.Cp.Δt Qbutter= m.Cp.Δt Qbreadimprover= m.Cp.Δt No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Tepung terigu (34.5Kg)
96876
96876
2
Gula (20.5 Kg)
133685.74
133685.74
3
Telur (26.75 Kg)
69550
69550
4
Susu (4 Kg)
28434.64
28434.64
5
Garam (0.25 Kg)
1225.15
1225.15
6
Butter (13 Kg)
51207
51207
7
Bread Improver (1.5 Kg)
4680
4680
Jumlah
385658.53
385658.53
2. PROSES PENGADUKAN (PENCAMPURAN) Basis waktu: 45 menit Satuan energi: KJ (kilo joule) Temperatur: suhu ruang (260C) Air 3767.4 KJ Tepung terigu 96876 KJ Telur 69550 KJ Butter 51207 KJ Gula 133665.74 KJ Susu 28434.64 KJ Garam 1255.15 KJ Bread improver 4680 KJ
PENCAMPURAN
2970 KJ
Perhitungan: Qair= m.Cp.Δt = 23.7 x 4.2 x 26 = 2588.04 KJ Alat pengaduk V = 220 volt P = 1100 watt 35
Adonan 392405.93 KJ
I = V/P I=5A W = V.I.t W= 2970 KJ No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Adonan
389425.93
Energi alat
2970
Tepung
terigu 96876
(34.5Kg) 2
Gula (20.5 Kg)
133685.74
3
Telur (26.75 Kg)
69550
4
Susu (4 Kg)
28434.64
5
Garam (0.25 Kg)
1225.15
6
Butter (13 Kg)
51207
7
Bread Improver (1.5 4680 Kg)
8
Air (34.5 Kg)
3767.4
9
Energi alat
2970
Jumlah
392405.93
392405.93
3. proses Doughbreak Basis waktu: 5 menit Satuan energi: KJ (kilo joule) Temperatur: suhu ruang (260C)
36
Air 164.647 KJ
Adonan 392405.93
Adonan 393589.636 KJ
DOUGHBREAK
1348.38 KJ
Perhitungan: Qair= m.Cp.Δt = 1.508 x 4.2 x 26 = 164.647 KJ Alat doughbreak V = 220 volt P = 1500 watt I = V/P I = 6.81 A W = V.I.t W= 449.460 KJ proses doughbreak dilakukan sebanyak tiga kali sehingga energi yang dihasilkan oleh alat dikalikan tiga kali yakni 1348.38 KJ No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Adonan
392405.93
Adonan
393458.596
2
Energi alat
1348.38
Air
131.04
Jumlah
393589.636
Jumlah
393589.636
4. proses pembagian1 Basis waktu: 10 menit Satuan energi: KJ (kilo joule) Temperatur: suhu ruang (260C)
37
Adonan 393589.636 KJ
PEMBAGIAN 1 (DIBAGI 2)
Adonan 393709.636KJ
120 KJ
Alat pembagi Asumsi energiyang dihasilkan oleh alat adalah 120 KJ No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Adonan
393589.636
2
Energi alat
120
Jumlah
393709.636
Adonan
393709.636
Jumlah
393709.636
5.proses pemipihan Basis waktu: 5 menit Satuan energi: KJ (kilo joule) Temperatur: suhu ruang (260C)
Adonan 393709.636 KJ
Adonan 393883.236 KJ
PEMIPIHAN
173.6 KJ
Alat pemipihan V = 220 volt P = 550 watt Sehingga di dapatkan W = 173.6 KJ No. Panas masuk (KJ) 1
Adonan
Panas Keluar (KJ) 393709.636
Adonan 38
393883.236
2
Energi alat
173.6
Jumlah
393883.236
Jumlah
393883.236
6. Proses pembagian 2 Basis waktu: 10 menit Satuan energi: KJ (kilo joule) Temperatur: suhu ruang (260C)
PEMBAGIAN 2 (Dibagi menjadi 450 bagian)
Adonan 393883.236 KJ
Adonan 394003.236 KJ
120 KJ
Alat pembagian Asumsi energi yang ditimbulkanoleh alat adalah 120 KJ No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Adonan
393883.236
2
Energi alat
120
Jumlah
394003.236
7. proses fermentasi1 Basis waktu: 1.5 jam Satuan energi: KJ (kilo joule) Temperatur: suhu ruang (260C)
39
Adonan
394003.236
Jumlah
394003.236
Ragi 65 KJ
Adonan 394003.236 KJ
FERMENTASI 1
Adonan 394168.236 KJ
100 KJ
Alat fermentasi Energi yang dihasilkan oleh mesin fermentasi diasumsikan 100KJ Qragi = m. Cp. Δt = 1 x 2.5 x 26 = 65 KJ No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Adonan
394003.236
2
Energi alat
100
3
Ragi
65
Jumlah
394168.236
Adonan
394168.236
Jumlah
394168.236
8. proses pembentukan Basis waktu: 15 menit Satuan energi: KJ (kilo joule) Temperatur: suhu ruang (260C) Adonan 394168.236 KJ
PEMBENTUKAN
719.400 KJ
Alat pembentukkan V = 220 volt P = 750 Watt 40
Adonan 394887.636 KJ
Sehingga menghasilkan energi sebesar W = 719.400 KJ No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Adonan
394168.236
2
Energi alat
719.400
Jumlah
394887.636
Adonan
394887.636
Jumlah
394887.636
9.proses fermentasi 2 Basis waktu:1.5 jam Satuan energi: KJ (kilo joule) Temperatur: suhu ruang (260C) Adonan 394168.236 KJ
FERMENTASI 2
Adonan 394887.636 KJ
100 KJ
Alat fermentasi Asumsi energi yang dihasilkanoleh alat adalah 100 KJ No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Adonan
394168.236
2
Energi alat
100
Jumlah
394887.636
10. proses steamer Basis waktu: 5 menit Satuan energi: KJ (kilo joule) Temperatur: suhu ruang (260C)
41
Adonan
394887.636
Jumlah
394887.636
Air 127.862 KJ
Adonan 394887.636 KJ
Adonan 407975.498 KJ
STEAMER
12960 KJ
Air yang masuk kedalam bahan sebesar 1.17 Kg Qair = m.Cp. Δt = 1.17 x 4.2 x 26 =127.862 KJ Alat steamer V = 240 volt P = 2500 watt Sehngga menghasilkan energi sebesar, W = 12960 KJ No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Adonan
394887.636
2
Energi alat
12960
3
Air
127.862
Jumlah
407975.498
11. proses pengovenan Basis waktu: 30 menit Satuan energi: KJ (kilo joule) Temperatur: 600C – 800C
42
Adonan
407975.498
Jumlah
407975.498
Air 4791.15 KJ
Adonan 407975.498 KJ
Roti manis 403362.508 KJ
PENGOVENAN
1784.160 KJ
Air yang keluar dari bahan sebesar 43.875 Kg Qair = m.Cp. Δt = 43.875 x 4.2 x 26 = 4791.15 KJ Alat oven V= 240 volt P= 540 watt Sehingga menghasilkan energi sebesa, W= 1784.160 KJ No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Adonan
407975.498
Roti manis
398571.358
2
Energi alat
1784.160
Airdan
4791.15
padatan Jumlah
403362.508
Jumlah
403362.508
12. proses pendinginan Basis waktu: 24 jam Satuan energi: KJ (kilo joule) Temperatur: suhu ruang (260C) Roti manis 403362.508
PENDINGINAN
12960 KJ
43
Roti Manis 416322.508 KJ
Alat pendinginan V = 220 volt P = 150 watt Sehngga menghasilkan, W = 12960 KJ No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Roti manis
403362.508
2
Energi alat
12960
Jumlah
416322.508
Roti manis
416322.508
Jumlah
416322.508
13. proses pengemasan Basis waktu: 10 menit Satuan energi:KJ (kilo joule) Temperatur: suhu ruang (260C)
Roti manis 416322.508 KJ
Roti manis 417672.076 KJ
PENGEMASAN
1349.568 KJ
Alat pengemasan V = 240 volt P = 540 watt Sehingga menghasilkan, W = 1349.568 KJ No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Roti tawar
416322.508
2
Energi alat
1349.568
Jumlah
417672,076
Roti tawar
417672.076
Jumlah
417672.076
3.4.2KESETIMBANGAN MASSA DAN ENERGI PENGOLAHAN ROTI TAWAR MANIS 1. PROSES PENIMBANGAN 44
34.5 Kg Tepung Terigu
34.5 Kg Tepung Terigu
DITIMBANG
KONTROL MASSA
26.75 Kg Telur
DITIMBANG
26.75 Kg Telur
KONTROL MASSA
13 Kg Butter
DITIMBANG
13 Kg Butter
KONTROL MASSA
20.5 Kg Gula
DITIMBANG
20.5 Kg Gula
KONTROL MASSA
45
0.25 Kg Garam
DITIMBANG
0.25 Kg Garam
KONTROL MASSA
4 Kg Susu
DITIMBANG
4 Kg Susu
KONTROL MASSA
1.5 Kg Bread Improver
1.5 Kg Bread Improver
DITIMBANG
KONTROL MASSA
massa aliran bahan masuk = massa aliran bahan keluar No Masuk (Kg)
Keluar (Kg)
1
Tepung
34.5
Tepung
34.5
2
Gula
20.5
Gula
20.5
3
Telur
26.75
Telur
26.75
4
Susu
4
Susu
4
5
Garam
0.25
Garam
0.25
6
Butter
13
Butter
13
7
Bread improver
1.5
Bread improver
1.5
Jumlah
100.5
Jumlah
100.5
2. PROSES PENGADUKAN (PENCAMPURAN) 46
321.5 Kg Air 34.5 Kg Tepung Terigu 26.75 Kg Telur 13 Kg Butter 20.5 Kg Gula 4 Kg Susu 0.25 Kg Garam 1.5 Kg Bread Improver
Adonan 135 Kg KA(wb) = 25.555% KA(db) = 34.328%
PENCAMPURAN
KONTROL MASSA DAN VOLUME Massa bahan masuk : a. 34.5 Kg tepung terigu b. 20.5 Kg Gula c. 26.75 Kg Telur d. 4 Kg Susu e. 0.25 Kg Garam f. 13 Kg Butter g. 1.5 Kg Bread Improver
+
100.5 Kg Adonan (Padatan) Massa bahan masuk + massa akumulasi = massa bahan keluar 100.5 Kg + massa air = 135 Kg 100.5 Kg + 34.5 Kg = 135 Kg Komposisi massa keluar: Massa keluar 135 Kg dengan 34.5 Kg Air dan 100.5 Kg Padatan
= 25.555%
47
= 34.328% No Masuk (Kg)
Keluar (Kg)
1
Tepung
34.5
2
Gula
20.5
3
Telur
26.75
4
Susu
4
5
Garam
0.25
6
Butter
13
7
Bread improver
1.5
8
Air
34.5
Jumlah
135
Adonan
135
Jumlah
135
3. proses Doughbreak Air 1.508 Kg
Adonan 135 Kg
DOUGHBREAK1
Adonan 133.492 Kg KA(wb)= 24.715% KA(db) = 31.421%
KONTROL TEKANAN, VOLUME DAN MASSA
Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar 135 Kg + 0 = 1.508 Kg + massa keluar 135 Kg = 1.508 Kg + 133.492 Kg Komposisi massa keluar: Massa keluar 135 Kg terdiri dari 1.508 Kg Air dan 133.492 Kg Padatan
48
= 24.715%
= 31.421% No Masuk (Kg) 1
adonan
Keluar (Kg) 135
2 Jumlah
Adonan 133.492 Kg KA(wb)= 24.715% KA(db) = 31.421%
135
Adonan
133.492
Air
1.508
Jumlah
135
DOUGHBREAK 2
Adonan 133.492 Kg KA(wb)= 24.715% KA(db) = 31.421%
KONTROL TEKANAN, VOLUME DAN MASSA
Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar 133.492 Kg + 0 = 133.492 Kg No Masuk (Kg) 1
Keluar (Kg)
adonan
133.492
Adonan
133.492
Jumlah
133.492
Jumlah
133.492
49
Adonan 133.492 Kg KA(wb)= 24.715% KA(db) = 31.421%
Adonan 133.492 Kg KA(wb)= 24.715% KA(db) = 31.421%
DOUGHBREAK 3
KONTROL TEKANAN, VOLUME DAN MASSA
Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar 133.492 Kg + 0 = 133.492 Kg No Masuk (Kg) 1
Keluar (Kg)
adonan
133.492
Adonan
133.492
Jumlah
133.492
Jumlah
133.492
4. proses pembagian1 Adonan 133.492 Kg
Adonan 66.746 Kg (sebanyak 2 kali)
PEMBAGIAN 1 (DIBAGI 2)
KONTROL MASSA, WAKTU DAN VOLUME
Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar 133.492 Kg = 133.492 Kg (Dibagi menjadi 2 masing-masinf 66.746 Kg)
= 24.715%
50
= 31.421% No Masuk (Kg) 1
Keluar (Kg)
adonan
133.492
Adonan
133.492
Jumlah
133.492
Jumlah
133.492
5.proses pemipihan Adonan 66.746 Kg (dua kali)
PEMIPIHAN
Adonan 66.746 Kg (dua kali)
KONTROL WAKTU, VOLUME, TEKANAN DAN MASSA
Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar 66.746 Kg = 66.746 Kg
= 24.715%
= 31.421% No Masuk (Kg) 1
Keluar (Kg)
adonan
66.746
Adonan
66.746
Jumlah
66.746
Jumlah
66.746
51
6. Proses pembagian 2 Adonan 66.746 Kg (dua kali)
PEMBAGIAN 2 (Dibagi menjadi 450 bagian)
Adonan 297 Gram
KONTROL WAKTU, VOLUME DAN MASSA
Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar 66.746 Kg = 297 Gram (dalam 450 Bagian)
= 24.715%
= 31.421% No Masuk (Kg) 1
adonan
Keluar (Kg) 66.746
Adonan
66.746 450)
Jumlah
66.746
Jumlah
7. proses fermentasi1
52
66.746
(dibagi
Ragi 1 Kg untuk 450bagian = 2.22 Gram
Adonan 297 Gram
FERMENTASI 1
Adonan 299.22 Gram
KONTROL WAKTU, VOLUME DAN MASSA
Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar 297 Gram + 2.22 Gram = 299.22 Gram Komposisi massa keluar: Massa keluar 299.22 Gram terdiri dari 2.22 Gram Ragi dan 297 Gram Padatan+Air
= 24.715%
= 31.421% No Masuk (Gram)
Keluar (Gram)
1
adonan
297
2
Ragi
2.22
Jumlah
299.22
Adonan
299.22
Jumlah
299.22
8. proses pembentukan
53
Adonan 299.22 Gram
PEMBENTUKAN
Adonan 299.22 Gram
KONTROL WAKTU, VOLUME DAN MASSA
Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar 299.22 Gram = 299.22 Gram Komposisi massa keluar: Massa keluar 299.22 Gram terdiri dari 2.22 Gram Ragi dan 297 Gram Padatan+Air
= 24.715%
= 31.421% No Masuk (Kg) 1
Keluar (Kg)
adonan
299.22
Adonan
299.22
Jumlah
299.22
Jumlah
299.22
9.proses fermentasi 2
54
Oksigen 0.25% dari massa adonan = 0.74805
Adonan 299.22 Gram
FERMENTASI 2
Adonan 299.968 Gram
KONTROL WAKTU, SUHU DAN MASSA
Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar 299.22 Gram + 0.74805 Gram = 299.968 Gram Komposisi massa keluar: Massa keluar 299.968 Gram terdiri dari 0.74805 Gram oksigen dan 299.22 Gram Padatan+Air
= 24.715%
= 31.421% No Masuk (Gram)
Keluar (Gram)
1
adonan
299.22
2
Oksigen
0.74805
Jumlah
299.968
Adonan
299.968
Jumlah
299.968
55
10. proses steamer
Air 2.602 Gram
Adonan 299.968 Gram KA(wb) = 24.715% KA(db) = 31.421%
STEAMER
Adonan 302.57 Gram KA(wb) = 25.362% KA(db) = 33.981%
KONTROL WAKTU, SUHU DAN MASSA
Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar 299.968 Gram + 2.602 Gram = 302.57 Gram Komposisi massa keluar: Massa keluar 302.57 Gram terdiri dari 2.602 Gram Air dan 299.968 Gram Padatan+Air Perhitungan: Massa air =299.968 x 24.715% Massa Air = 74.137 Gram Massa padatan = 299.968 – 74.137 Massa padatan = 225.831
= 25.362%
= 33.981% 56
No Masuk (Gram)
Keluar (Gram)
1
adonan
299.968
2
Air
2.602
Jumlah
302.57
Adonan
302.57
Jumlah
302.57
11. proses pengovenan Air 97.5 Gram
Adonan 302.5 Gram
PENGOVENAN
Roti Manis 250 Gram
KONTROL WAKTU, SUHU DAN MASSA
Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar 302.57 Gram = 250 Gram + 97.57 Gram Komposisi massa keluar: Massa keluar 302.57 Gram terdiri dari 97.57 Gram Air dan Padatan Tersuspensi dan 250 padatan No Masuk (Gram) 1
adonan
Keluar (Gram) 302.57
2
Roti Air
250 +
padatan 97.57
tersuspensi Jumlah
302.57
Jumlah
12. proses pendinginan
57
302.57
Roti manis 250 Gram
PENDINGINAN
Roti Manis 250 Gram
KONTROL WAKTU DAN MASSA
Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar 250 Gram = 250 Gram No Masuk (Gram) 1
Keluar (Gram)
Roti manis
250
Roti manis
250
Jumlah
250
Jumlah
250
13. proses pengemasan Roti manis 250 Gram
PENGEMASAN
Roti manis 250 Gram
KONTROL WAKTU DAN MASSA
Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar 250 Gram = 250 Gram No Masuk (Gram) 1
Keluar (Gram)
Roti manis
250
Roti manis
250
Jumlah
250
Jumlah
250
3.4.3 KESETIMBANGAN ENERGI PENGOLAHAN ROTI TAWAR KUPAS 1. PROSES PENIMBANGAN Basis waktu: setiap bahan 10 menit Satuan energi: KJ (kilo joule) Temperatur: Suhu Ruang (260C) 58
Tepung terigu 140400 KJ
PENIMBANGAN
Tepung terigu 140400 KJ
Gula 24451.05 KJ
PENIMBANGAN
Gula 24451.05 KJ
Telur 13000 KJ
PENIMBANGAN
Telur 13000 KJ
Susu 7108.66 KJ
PENIMBANGAN
Susu 7108.66 KJ
Garam 3765.45 KJ
PENIMBANGAN
Garam 3765.45 KJ
Butter 9750 KJ
PENIMBANGAN
Butter 9750 KJ
Bread improver 8580 KJ
PENIMBANGAN
Bread improver 8580 KJ
Perhitungan: Diketahui: Cp Tepung terigu: 108 KJ/Kg 0C
Cp Garam: 193.1 KJ/Kg 0C
Cp Gula: 250.78 KJ/Kg 0C
Cp Butter: (asumsi) 150 KJ/Kg 0C
Cp Telur: (asumsi) 100 KJ/Kg 0C
Cp Susu: 273.41 KJ/Kg 0C
Cp Bread Improver: (asumsi) 120 KJ/Kg 0C Qtepungterigu= m.Cp.Δt Qgula= m.Cp.Δt Qtelur= m.Cp.Δt Qgaram= m.Cp.Δt Qsusu= m.Cp.Δt Qbutter= m.Cp.Δt Qbreadimprover= m.Cp.Δt No. Panas masuk (KJ) 1
Tepung terigu (50 Kg)
Panas Keluar (KJ) 140400 59
140400
2
Gula (3.75 Kg)
24451.05
24451.05
3
Telur (5 Kg)
13000
13000
4
Susu (1 Kg)
7108.66
7108.66
5
Garam (0.75 Kg)
3765.45
3765.45
6
Butter (2.5 Kg)
9750
9750
7
Bread Improver (2.15 Kg)
8580
8580
Jumlah
207055.16
207055.16
2. PROSES PENGADUKAN (PENCAMPURAN) Basis waktu: 45 menit Satuan energi: KJ (kilo joule) Temperatur: suhu ruang (260C) Air 2588.04 KJ Tepung terigu 140400 KJ Gula 24451.05 KJ Telur 13000 KJ Susu 7108.66 KJ Garam 3765.45 KJ Butter 9750 KJ Bread improver 8580 KJ
PENCAMPURAN
2970 KJ
Perhitungan: Qair= m.Cp.Δt = 23.7 x 4.2 x 26 = 2588.04 KJ Alat pengaduk V = 220 volt P = 1100 watt I = V/P I=5A W = V.I.t W= 2970 KJ 60
Adonan 212613.2 KJ
No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Adonan
209643.2
Energi alat
2970
Jumlah
212613.2
Tepung
terigu
(50 140400
Kg) 2
Gula (3.75 Kg)
24451.05
3
Telur (5 Kg)
13000
4
Susu (1 Kg)
7108.66
5
Garam (0.75 Kg)
3765.45
6
Butter (2.5 Kg)
9750
7
Bread
Improver 8580
(2.15 Kg) 8
Air
2588.04
9
Energi alat
2970
Jumlah
212613.2
3. proses Doughbreak Basis waktu: 5 menit Satuan energi: KJ (kilo joule) Temperatur: suhu ruang (260C)
Air 251.16 KJ
Adonan 212613.2 KJ
DOUGHBREAK 1
449.460 KJ
Perhitungan: Qair= m.Cp.Δt = 2.3 x 4.2 x 26 61
Adonan 212811.5 KJ
= 251.16 KJ Alat doughbreak V = 220 volt P = 1500 watt I = V/P I = 6.81 A W = V.I.t W= 449.460 KJ No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Adonan
212613.2
Adonan
212811.5
2
Energi alat
449.460
Air
251.16
Jumlah
Jumlah
Air 131.04 KJ
Adonan 212811.5 KJ
DOUGHBREAK 2
449.460 KJ
Perhitungan: Qair= m.Cp.Δt = 1.2 x 4.2 x 26 = 131.04 KJ Alat doughbreak V = 220 volt P = 1500 watt I = V/P I = 6.81 A 62
Adonan 213129.92 KJ
W = V.I.t W= 449.460 KJ No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Adonan
212811.5
Adonan
213129.92
2
Energi alat
449.460
Air
131.04
Jumlah
Adonan 213129.92 KJ
Jumlah
DOUGHBREAK 3
Adonan 213579.38KJ
449.460 KJ
Alat doughbreak V = 220 volt P = 1500 watt I = V/P I = 6.81 A W = V.I.t W= 449.460 KJ No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Adonan
213129.92
2
Energi alat
449.460
Adonan
Jumlah
Jumlah
4. proses pembagian Basis waktu: 10 menit Satuan energi: KJ (kilo joule) Temperatur: suhu ruang (260C)
63
213579.38
Adonan 213579.38 KJ
PEMBAGIAN MENJADI UKURAN 250 GRAM
Adonan 213829.38 KJ
250 KJ
Alat pembagi: Asumsi energi 250 KJ No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Adonan
213579.38
2
Energi alat
250
Jumlah
213829.38
Adonan
213829.38
Jumlah
213829.38
5.proses pembulatan Basis waktu: 15 menit Satuan energi: KJ (kilo joule) Temperatur: suhu ruang (260C)
Adonan 213829.38 KJ
PEMBULATAN
Adonan 214548.78 KJ
719.400 KJ
Alat pembulatan: V = 220 volt P = 750 watt Menghasilkan W = 719.400 KJ No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Adonan
213829.38
2
Energi alat
719.400
Adonan
64
214548.78
Jumlah
214548.78
Jumlah
214548.78
6. Proses Fermentasi 1 Basis waktu: 1.5 jam Satuan energi: KJ (kilo joule) Temperatur: suhu ruang (260C) Adonan 214548.78 KJ
Adonan 214648.78 KJ
FERMENTASI
100 KJ
Asumsi energi yang dihasilkanoleh alat adalah 100KJ No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Adonan
214548.78
2
Energi alat
100
Jumlah
2146448.78
Adonan
214648.78
Jumlah
214648.78
7. proses pengerollan panjang Basis waktu: 10 menit Satuan energi: KJ (kilo joule) Temperatur: suhu ruang (260C) Adonan 214648.78 KJ
PENGEROLLAN PANJANG
231 KJ
Alat pengeroll panjang V = 220 Volt P = 550 watt Didapatkan nilai W = 231 KJ 65
Adonan 214879.78 KJ
No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Adonan
214648.78
2
Energi alat
231
Jumlah
21879.78
Adonan
214879.78
Jumlah
214879.78
8. proses pengerolan pendek Basis waktu: 10 menit Satuan energi: KJ (kilo joule) Temperatur: suhu ruang (260C)
Adonan 214879.78 KJ
PENGEROLLAN PENDEK
Adonan 215028.58 KJ
148,8KJ Alat pengerollan pendek V = 220 volt P = 400 Watt Maka diperoleh W =148.8 KJ No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Adonan
214879.78
2
Energi alat
148.8
Jumlah
215028.58
9. PROSES FERMENTASI 2 Basis waktu : 1.5 jam Satuan energi: KJ (kilo joule) Temperatur: suhu ruang (260C)
66
Adonan
215028.58
Jumlah
215028.58
Ragi 292.5 KJ
Adonan 215028.58 KJ
Adonan 215421.08 KJ
FERMENTASI 2
100 KJ
Alat fermentasi Asumsi energi yang dihasilkan oleh alat, W = 100 KJ Ragi yang digunakan adalah 4.5 Kg, dengan Cp asumsi = 2.5 KJ/Kg0C Diperoleh Qragi = m. Cp. Δt =4.5 x 2.5 x 26 = 292.5 KJ No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Adonan
215028.58
2
Energi alat
100
3
ragi
292.5
Jumlah
215421.08
10.proses steamer Basis waktu: 5 menit Satuan energi: KJ (kilo joule) Temperatur: 600C – 800C
67
Adonan
215421.08
Jumlah
215421.08
Air 567.5124 KJ
Adonan 215241.08 KJ
STEAMER
Adonan 228948.59 KJ
12960 KJ
Alat steamer V = 240 volt P = 2500 watt Sehingga diperoleh W = 12960 KJ Air yang masuk kedalam bahan adalah 5.179 Kg Maka Qair = m . Cp. Δt = 5.179x 4.2 x 26 = 567.5124 KJ No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Adonan
215241.08
2
Energi alat
12960
3
Air
567.5124
Jumlah
228948.59
11. proses pengovenan Basis waktu: 4 jam Satuan energi: KJ (kilo joule) Temperatur: 1100C
68
Adonan
228948.59
Jumlah
228948.59
1784.16 KJ
Adonan 228948.59 KJ
Roti Tawar 229626.59 KJ
PENGOVENAN
Air dan padatan 1106.5 KJ
Alat oven V =240 volt P= 540 watt Sehingga dihasilkan, W = 1784.16 Air yang keluar dari proses adalah 10.125 Kg Qair =m. Cp . Δt = 10.125 x 4.2 x 26 =1106.5 KJ
No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Adonan
228948.59
Roti
24682.75
2
Energi alat
1784.16
Airdan
1106.5
padatan Jumlah
229626.59
Jumlah
12. proses pendinginan Basis waktu = 24 jam Satuan energi: KJ (kilo joule) Temperatur: suhu ruang(260C)
69
229626.59
12960 KJ
Roti Tawar 229626.25
Roti Tawar 242586.25 KJ
PENDINGINAN
Alat pendinginan V = 220 volt P = 150 watt Sehngga menghasilkan, W = 12960 KJ No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Roti tawar
229626.25
2
Energi alat
12960
Jumlah
242586.25
Roti tawar
242586.25
Jumlah
242586.25
13. proses pengupasan Basis waktu: 10 menit Satuan energi: KJ (kilo joule) Temperatur: suhu ruang (260C) 450 KJ
Roti Tawar 242586.25 KJ
PENGUPASAN
Roti Tawar 243036.25 KJ
Alat pengupasan V = 220 Volt P = 250 watt Sehingga menghasilkan W = 450 KJ No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Roti tawar
242586.25
2
Energi alat
450
Roti tawar
70
243036.25
Jumlah
243036.25
Jumlah
243036.25
14. proses pemotongan Basis waktu: 15 menit Satuan energi: KJ (kilo joule) Temperatur: suhu ruang (260C) 600KJ
Roti Tawar 243036.25KJ
Roti Tawar 243636.25 KJ
PEMOTONGAN
Alat pemotongan V = 220 volt P = 250 watt Sehingga menghasikan, W = 600 KJ No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Roti tawar
243036.25
2
Energi alat
600
Jumlah
243636.25
Roti tawar
243636.25
Jumlah
243636.25
15. proses pengemasan Basis waktu: 30 detik Satuan energi: KJ (kilo joule) Temperatur: suhu ruang (260c) 1349.568 KJ
Roti Tawar 243636.25 KJ
PENGEMASAN
Alat pengemasan V = 240 volt 71
Roti Tawar 244985.818 KJ
P = 540 watt Sehingga menghasilkan, W = 1349.568 KJ No. Panas masuk (KJ)
Panas Keluar (KJ)
1
Roti tawar
243636.25
2
Energi alat
1349.568
Jumlah
244985.818
Roti tawar
244985.818
Jumlah
244985.818
3.4.4 KESETIMBANGAN MASSA DAN ENERGI PENGOLAHAN ROTI TAWAR KUPAS 1. PROSES PENIMBANGAN 50 Kg Tepung Terigu
PENIMBANGAN
50 Kg Tepung Terigu
KONTROL MASSA
3.75 Kg Gula
PENIMBANGAN
3.75 Kg Gula
KONTROL MASSA
5 Kg Telur
PENIMBANGAN
KONTROL MASSA
72
5 Kg Telur
1 Kg Susu
PENIMBANGAN
1 Kg Susu
KONTROL MASSA
0.75 Kg Garam
PENIMBANGAN
0.75 Kg Garam
KONTROL MASSA
2.5 Kg Butter
PENIMBANGAN
2.5 Kg Butter
KONTROL MASSA
2.75 Kg Bread Improver
PENIMBANGAN
2.75 Kg Bread Improver
KONTROL MASSA
massa aliran bahan masuk = massa aliran bahan keluar No Masuk (Kg)
Keluar (Kg)
1
Tepung
50
Tepung
50
2
Gula
3.75
Gula
3.75
3
Telur
5
Telur
5
4
Susu
1
Susu
1
73
5
Garam
0.75
Garam
0.75
6
Butter
2.5
Butter
2.5
7
Bread improver
2.75
Bread improver
2.75
Jumlah
60.75
Jumlah
60.75
2. PROSES PENGADUKAN (PENCAMPURAN) 23.7 Kg Air 50 Kg Tepung Terigu 3.75 Kg Gula Putih 5 Kg Telur 1 Kg Susu 0.75 Kg Garam 2.5 Kg Butter 2.75 Kg Bread Improver
Adonan Roti 84.45 Kg KA(wb) = 28.123% KA(db) = 39.012%
PENCAMPURAN
KONTROL WAKTU DAN MASSA
Massa bahan masuk : a. 50 Kg tepung terigu b. 3.75 Kg Gula c. 5 Kg Telur d. 1 Kg Susu e. 0.75 Kg Garam f. 2.5 Kg Butter g. 2.75 Kg Bread Improver
+
60.75 Kg Adonan (Padatan) Massa bahan masuk + massa akumulasi = massa bahan keluar 60.75 Kg + massa air = 60.75 Kg 60.75 Kg + 23.7 Kg = 84.45 Kg Komposisi massa keluar: Massa keluar 84.45 Kg dengan 23.7 Kg Air dan 60.75 Kg Padatan
74
= 28.123%
= 39.012% No Masuk (Kg)
Keluar (Kg)
1
Tepung
50
2
Gula
3.75
3
Telur
5
4
Susu
1
5
Garam
0.75
6
Butter
2.5
7
Bread improver
2.75
8
Air
23.7
Jumlah
84.45
Adonan roti
84.45
Jumlah
84.45
3. proses Doughbreak
Air 2.3 Kg
Adonan 84.45 Kg
DOUGHBREAK 1
KONTROL VOLUME DAN MASSA 75
Adonan 82.15 Kg KA(wb) = 26.049% KA(db) = 35.226%
Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar 84.45 Kg + 0 = 2.3 Kg + massa keluar 84.45 Kg = 2.3 Kg + 82.15 Kg Komposisi massa keluar: Massa keluar 82.15 terdiri dari 21.4 air dan 60.75 padatan
= 26.849%
= 35.226%
No Masuk (Kg) 1
Adonan
Keluar (Kg) 84.45
2 Jumlah
84.45
Air
2.3
Adonan
82.15
Jumlah
84.45
Air 1.2 Kg
Adonan 82.15 Kg
DOUGHBREAK 2
KONTROL VOLUME DAN MASSA
76
Adonan 80.95 Kg KA(wb) = 24.954% KA(db) = 33.251%
Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar 82.15 Kg + 0 = 1.2 Kg + massa keluar 82.15 Kg = 1.2 Kg + 80.95 Kg Komposisi massa keluar: Massa keluar 80.95 terdiri dari 20.2 air dan 60.75 padatan
= 24.954%
= 33.251% No Masuk (Kg) 1
Adonan
Keluar (Kg) 84.45
2 Jumlah
84.45
Adonan 80.95 Kg
Air
2.3
Adonan
82.15
Jumlah
84.45
DOUGHBREAK 3
Adonan 80.95 Kg KA(wb) = 24.954% KA(db) = 33.251%
KONTROL VOLUME DAN MASSA Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar 80.95 Kg + 0 = 80.95 Kg Komposisi massa keluar: Massa keluar 80.95 terdiri dari 20.2 air dan 60.75 padatan 77
= 24.954%
= 33.251% No Masuk (Kg) 1
Keluar (Kg)
Adonan
80.95
Adonan
80.95
Jumlah
80.95
Jumlah
80.95
4. proses pembagian Adonan 80.95 Kg
PEMBAGIAN MENJADI UKURAN 250 GRAM
344 Bagian roti dengan berat masing-masing 250 gram
KONTROL MASSA DAN VOLUME
Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar 80.95 Kg + 0 = 80.95 Kg (250 Gram dalam 344 bagian) Komposisi massa keluar: Massa keluar 80.95 terdiri dari 20.2 air dan 60.75 padatan
78
= 24.954%
= 33.251% No Masuk (Kg) 1
Keluar (Kg)
Adonan
80.95
Adonan
80.95
Jumlah
80.95
Jumlah
80.95
5.proses pembulatan Bagian adonan 250 Gram
PEMBULATAN
Adonan 250 Gram
KONTROL MASSA,TEKANAN DAN VOLUME
Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar 80.95 Kg + 0 = 80.95 Komposisi massa keluar: Massa keluar 80.95 terdiri dari 20.2 air dan 60.75 padatan
= 24.954%
= 33.251% No Masuk (Kg)
Keluar (Kg) 79
1
Adonan
80.95
Adonan
80.95
Jumlah
80.95
Jumlah
80.95
6. Proses Fermentasi 1 OKSIGEN 0.5% BERAT ADONAN
Adonan 250 Gram
Adonan 251.25 Gram
FERMENTASI
KONTROL SUHU DAN MASSA
Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar 80.95 Kg + 0 = 80.95 Kg Pembagian menjadi 344 bagian menjadikan roti memiiki kesetimbangan massa sebagai berikut: Massa masuk + massa terakumulasi = massa keluar 250 Gram + 1.25 Gram = 251Gram Komposisi massa keluar: Massa keluar 251 Gram terdiri dari 1.25 Gram Oksigen dan 250 Gram padatan+air
= 24.954%
= 33.251% No Masuk (Gram)
Keluar (Gram) 80
1
Adonan
250
2
Oksigen
1.25
Jumlah
251.25
Adonan
251.25
Jumlah
251.25
7. proses pengerollan panjang Adonan 251.25 Gram
PENGEROLLAN PANJANG
Adonan 251.25 Gram
KONTROL TEKANAN DAN VOLUME
Massa masuk + massa terakumulasi = massa keluar 250 Gram = 251Gram Komposisi massa keluar: Massa keluar 251 Gram terdiri dari 1.25 Gram Oksigen dan 250 Gram padatan+air
= 24.954%
= 33.251% No Masuk (Gram) 1
Keluar (Gram)
Adonan
251.25
Adonan
251.25
Jumlah
251.25
Jumlah
251.25
8. proses pengerolan pendek 81
Ragi 4.5 Kg/344 = 13.08 Gram
Adonan 251.25 Gram
FERMENTASI 2
Adonan 264.331 Gram
KONTROL SUHU DAN MASSA
Massa masuk + massa terakumulasi = massa keluar 251.25 Gram + 13.08 Gram = 264. 331 Gram Komposisi massa keluar: Massa keluar 2264.331 Gram terdiri dari 13.08 Gram Ragi dan 251.25 Gram padatan+air
= 24.954%
= 33.251% No Masuk (Gram)
Keluar (Gram)
1
Adonan
251.25
2
Ragi
13.08
Jumlah
264.331
Adonan
264.331
Jumlah
264.331
9.proses steamer 82
Air 15.109 Gram
Adonan 264.331 Gram
Adonan 279.44 Gram KA(wb) = 29.0.12% KA(db) = 40.868%
STEAMER
KONTROL SUHU, TEKANAN, MASSA
Massa masuk + massa terakumulasi = massa keluar 264.331 Gram + 15.109 Gram = 279.44 Gram Komposisi massa keluar: Massa keluar 279.44 Gram terdiri dari 15.109 Gram Air dan 264.331 Gram padatan+air Perhitungan: Massa air = 264.331 x 24.954% Massa air = 65.961 Massa padatan = 264.331 – 65.961 Massa padatan = 198.37
= 29.012%
= 40.868% No Masuk (Gram)
Keluar (Gram)
1
Adonan
264.331
2
Air
15.109
Adonan
83
279.44
Jumlah
279.44
Jumlah
279.44
10. proses pengovenan KONTROL SUHU, MASSA
Adonan 279.44 Gram
PENGOVENAN
Roti Tawar 250.44 Gram
Air + Padatan Total Terlarut = 29 Gram
Massa masuk + massa terakumulasi = massa keluar 279.44 Gram = 250.44 Gram + 18.749 Air + 10.691 Padatan Tersuspensi
No Masuk (Gram) 1
Adonan
Keluar (Gram) 279.44
Adonan
250.44
2
Air
18.749
3
Padatan
10.691
tersuspensi Jumlah
279.44
Jumlah
279.44
11. proses pendinginan KONTROL SUHU, MASSA
Roti Tawar 250.44 Gram
PENDINGINAN
Roti Tawar 250.44 Gram
Massa masuk + massa terakumulasi = massa keluar 250.44 Gram = 250.44 Gram 84
No Masuk (Gram) 1
Keluar (Gram)
Adonan
250.44
Adonan
250.44
Jumlah
250.44
Jumlah
250.44
12. proses pengupasan KONTROL MASSA
Roti Tawar 250.44 Gram
PENGUPASAN
Roti Tawar 250 Gram
Kulit Roti 0.44 Gram Massa masuk + massa terakumulasi = massa keluar 250.44 Gram = 250 Gram + 0.44 Gram No Masuk (Gram) 1
Adonan
Jumlah
Keluar (Gram) 250.44
250.44
Adonan
250
Padatan
0.44
Jumlah
279.44
13. proses pemotongan KONTROL MASSA
Roti Tawar 250 Gram
PEMOTONGAN
Roti Tawar 250 Gram
Massa masuk + massa terakumulasi = massa keluar 85
250 Gram = 250 Gram No Masuk (Gram) 1
Keluar (Gram)
Adonan
250
Adonan
250
Jumlah
250
Jumlah
250
14. proses pengemasan KONTROL MASSA
Roti Tawar 250 Gram
PENGEMASAN
Roti Tawar 250 Gram
Massa masuk + massa terakumulasi = massa keluar 250 Gram = 250 Gram No Masuk (Gram) 1
Keluar (Gram)
Adonan
250
Adonan
250
Jumlah
250
Jumlah
250
86
3.5 Tata Letak Produksi 3.5.1 Tata Letak Fasilitas Pabrik PT. Bah Kery memiliki letak yang strategis di Jalan Pesapen Kali No. 24 Surabaya berbatasan langsung dengan perkampungan Pesapen dan perusahaan ekspedisi. Tata letak fasilitas produksi di PT. Bah Kery memanfaatkan areal tanah seluas 3.000 m 2 sebagai tempat produksi dengan sebaik-baiknya agar hambatan yang ada dalam proses produksi dapat dikurangi. Salah satunya dengan pengaturan fasilitas-fasilitas PT. Bah Kery secara teratur. Fasilitas produksi yang saling berkaitan diletakan secara berdekatan agar proses produksi tidak mengalami material handling yang panjan sehingga meminimasi biaya produksi. Tata letak PT. Bah Kery dapat dilihat pada lampiran 1.
3.5.1.1
Flow Process Chart (FPC) PT. Bah Kery menerapkan tata letak berdasarkanFlow Process Chart
(FPC). Flow Process Chart (FPC) merupakan suatu diagram yang menunjukkan urutan – urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi , menunggu, dan penyimpanan yang terjadi selama proses kerja berlangsung. Berdasarkan peta aliran proses dapat diketahui bahan baku yang sudah dilakukan penimbangan di ruang produksi, seperti butter, garam, telur, mentega putih, air dan es batu, improver, ragi, susu bubuk, gula, dan tepung mengunakan simbol operasi dengan berat bahan total 50 kg dengan waktu yang dibutuhkan masing-masing 1 menit. Setelah proses penimbangan dibawa ke area produksi roti tawar dengan simbol transportasi, jarak yang dibutuhkan untuk perpindahan tersebut adalah 3,84 m dengan berat bahan 50 kg dan waktu yang dibutuhkan kurang lebih 5 menit. Dilakukan proses pencampuran semua bahan baku dengan berat tetap 50 kg tersebut dengan simbol operasi karena terjadi perubahan fisik. Adonan tersebut dipindahkan pada meja pemadatan dengan simbol transportasi karean terjadi perpindahan yang membutuhkan jarak 2,4 m, berat adonan 50 kg dalam waktu 0,16 menit. Adonan
dipindahkan
pada
meja
pemadatan
dengan
simbol
transportasi jarak yang ditempuh 2,4 m dan waktu yang dibutuhkan 0,16 87
menit. Adonan tersebut dipintai dengan simbol operasi karena bahan menjadi lebih padat, inspeksi karena dilakukan pengecekan berulang-ulang untuk memastikan bahwa adonan benar-benar padat dan tidak terdapat rongga udara dalam adonan dengan berat adonan tetap 50 kg. adonan yang sudah dipintai
tersebut
dipindahkan
ke
meja
pemotongan
dengan
simbol
transportasi, jarak perpindahan yang dibutuhkan 5,58 m, berat bahan 50 kg, dengan waktu 0,16 menit. Kemudian dipotong dengan simbol operasi karena terjadi perubahan ukuran adonan, inspeksi untuk pemeriksaan adonan dengan ukuran yang sama, berat adonan 50 kg dengan waktu yang dibutuhkan 10 menit untuk pemotongan. Proses penimbangan dengan simbol operasi dan inspeksi untuk memeriksa berat adonan lebih atau kurang, dengan berat per adonan yang sudah dibagi tersebut 250 g dengan waktu penimbangan 10 menit. Adonan yang sudah ditimbang tersebut dipindahkan ke mesin moduler dengan jarak 0,07 m, berat bahan 250 g dalam waktu 0,083 menit. Proses pembentukan roll bulat terjadi proses operasi karena menggunakan mesin semi otomatis serta terjadi perubahan bentuk menjadi bulat, berat adonan 250 g dengan waktu 16 menit. Adonan yang sudah berbentuk bulat dipindahkan dalam alamari kayu, menggunakan simbol transport dengan jarak 0,05 m, berat bahan 250 g dalam waktu 0,083 menit. Adonan dari almari dipindahkan pada mesi rounder dengan jarak 1,5 m dalam waktu 0,16 menit. Proses pembentukan roll panjang terdapat kegiatan operasi karena terjadi perubahan bentuk menjadi lonjong dengan mengunakan mesin semi otomatis dan berat adonan 250 g dengan waktu 7 menit. Kemudian dipindahkan lagi pada mesin rounder dengan jarak 0,5 m, berat bahan 250 g, dengan waktu 0,16 menit. Proses pembentukan roll pendek terjadi proses operasi dengan perubahan bentuk dari roll panjang berubah menjadi agak pendek, berat adonan 250 g dengan waktu yang dibutuhkan 7 menit. Setelah itu dipindahkan lagi ke meja pencetakan dengan jarak 0,72 m, berat bahan 250 kg dalam waktu 1 menit. Proses pencetakan terjadi kegiatan operasi, berat bahan 1250 g dengan waktu yang dibutuhkan 10 menit. Setelah proses pencetakan, maka adonan tersebut dibawa ketempat fermentasi. Terjadi proses transportasi dengan jarak 5,58 m, dengan berat 88
adonan 1250 g karena per Loyang adonan berisi 5 adonan roti tawar dengan waktu yang dibutuhkan 5 menit. Proses fermentasi dapat kegiatan operasi karena terjadi perubahan fisik adonan mulai menjadi roti, inspeksi dilakukanya pengecekan pada roti apakah terfermentasi sempurna serta pengecekan suhu. Setelah itu dibawa ke tempat pengovenan, terjadi prose trasnportasi dengan jarak yang ditempuh 1,86 m dengan berat adonan 1250 g dan waktu 5 menit kemudian proses pengovenan terjadi proses operasi karena terjadi perubahan warna roti menjadi lebih coklat. Kemudian dipindahkan ke meja pengentas terdapat kegiatan transportasi sejauh 1,5 m, dengan berat adona 1250 g dan waktu yang dibutuhkan 1 menit. Pemindahan ke rak rak terdapat proses transportasi dengan jarak 0,54 m, dengan berat roti 1250 g dengan waktu yang dibutuhkan 2 menit. Proses pendinginan terdapat kegiatan operasi dengan waktu 720 menit dan berat roti 1250 g. setelah proses pendinginan dibawa ke tempat pengupasan dengan jarak perpiindahan 10,23 m dengan berat roti 1250 g dalam waktu 2 menit. Proses pengupasan terjadi operasi dengan berat roti 1250 g dalam waktu 10 menit. Kemudian dipindahkan ke meja pemotongan dengan jarak perpindahan 1,55 m, berat roti 1250 g dalam waktu 0,083 menit. Proses pemotongan terjadi proses operasi dengan berat 1250 g dalam waktu 10 menit. Setelah itu proses pengemasan terjadi proses operasi dan inspeksi untuk memastikan bahwa roti sudah terbungkus dengan rapid an tidak terjadi kontaminasi, berat bahan 1250 g dan waktu yang dibutuhkan 20 menit. Kemudian roti tersebut disimpan dan siap dipasarkan. Berdasarkan ringkasan dari peta aliran proses diketahui bahwa total waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses produksi roti tawar kups selama 1037,889 menit atau sekitar 17,28915jam. Dimana terdiri dari 25 kegiatan operasi 10 jumlah
kegiatan
inspeksi, 15
jumlah kegiatan
perpindahan tempat (transporatsi) dan 1 untuk kegiatan penyimpanan dengan total seluruh kegiatan sebanyak 51 kegiatan. Selain itu tidak terdapat simbol delay (kegiatan menunggu) karena pada peta ini membahas tentang aliran proses bahan.
89
3.6 Tata Letak kantor Lokasi kantor digunakan untuk manajemen keuangan, direktur, pemasaran, dan sebagainya. Lokasi kantor PT. Bah Kery berada tidak jauh dari lokasi produksi, hal ini agar proses berlangsung dengan efektif. Tatat letak kantor dapat dilihat pada lampiran 2. 3.7 Organisasi Perusahaan 1. Struktur Organisasi Struktur organisasi perusahaan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk mencapai tujuan perusahaan, diperlukan suatu organisasi dan kerja yang baik agar dapat menjamin kelancaran dalam aktivitas serta dapat mempermudah pimpinan untuk mengadakan pengawasan dan meminta pertanggung jawaban atas tugas yang dibebankan pada awalnya. PT. Bah Kery menggunakan struktur organisasi lini dan staff. Struktur ini hampir sama dengan struktur organisasi garis, dengan memfasilitasi pencapaian tujuan utama organisasi. Adapun karakteristik wewenang langsung maupun aktivitas yang secara langsung berhubungan dengan pencapaian tujuan utama perusahaan masih ada. Perbedaan utama yang terjadi adalah aktivitas garis berperan langsung, sementara aktivitas staf tidak dapat berperan langsung dalam mengambil keputusan. Keberadaan mereka dibutuhkan sebagai suppoting staff bagi manajer yang bertanggung jawab dalam mengelola deprtemen yang dipimpinnya. Kelebihan utam struktur ini adalah posisi garis terbebas dari aktivitas khusus yang diberikan kepada karyawan staff. Manfaat lainnya adalah fleksibilitas dari personel staff dapat mempermudah untuk melaksanakan dan menyelesaikan proyek baru dengan jmlah waktu yang minimum. Kekurangan struktur garis dan staff adal konflik antara karyawan posisi garis dan staff sering menjadi masalah. Struktur organisasi PT. Bah Kery dapat dilihat pada lampiran 1.
2. Ketenagakerjaan PT. Bah Kery surabaya memeiliki jumlah karyawan sebanyak 118 orang. PT. Bah Kery surabaya terdapat penggolongan karyawan sebagai : -
Golongan IA : Pelaksana biasa
-
Golongan IB : Staff 90
-
Golongan II : Kepala Seksi
-
Golongan III : Kepala Bagian
-
Golongan IV : manager/pimpinan cabang
-
Golongan V : Direksi Pada PT. Bah Kery surabaya terdapat penggolongan tenaga kerja
berdasarkan status kerja yakni tenaga kerja tetap dan tidak tetap. Tenaga kerja tetap adalah tenaga kerja yang setiap hari bekerja sesuai dengan jadwal kerja rutin yang ditentukan perusahaan, sedangkan tenaga kerja tidak tetap merupakan tenaga kerja yang bekerja di saat permintaan produk melebihi kemampuan tenaga kerja yang ada, seperti tenaga kerja yang membawa rombong dan tenaga kerja tambahan untuk melipat kardus. 2.1 Klasifikasi Tenaga kerja Tenaga kerja pada PT. Bah Kery dibedakan menjadi dua yaitu -
Tenaga Kerja langsung Tenaga kerja langsung pada PT. Bah Kery meliputi tenaga kerja bagian produksi, keamanan, R&D, QC, dan gudang. Tenaga kerja langsung bekerja sesuai shift yang ditentukan dengan jumlah karyawan 70 orang.
-
Tenaga kerja tidak langsung Tenaga kerja tidak langsung pada PT. Bah Kery surabaya meliputi direktur, wakil direktur, sekretariat, keuangan, pemasaran, dan HRD yang berjumlah 48 orang.
3. Waktu Kerja Waktu kerja yang diberlakukan kepada karywan dibedakan menurut jenis tenaga kerjanya. Tenaga kerja tak langsung akan bekerja dari hari senin sampai jum’at mulai pukul 07.00 sampai pukul 16.00 WIB. Sedangkan tenaga kerja langsung bekerja mulai hari minggu sampai senin dengan bekerja 8 jam untuk setiap shiftnya. Jam isitirahat dimulai pukul 12.00 sampai 13.00 WIB, kecuali untuk hari jumat yang dimulai pukul 11.00 sampai pukul 13.00 WIB yang belaku untuk semua karyawan. Pembagian waktu kerja dapat dilihat pada tabel.
91
Tabel . Shift Kerja No.
Shift
Waktu
Shift 1
06.00 -
Shift 2
10.00 -
(WIB) 1. 14.00 2. 18.00
4. Sistem Kompensasi Penggajian terhadap karywan dilakukan dan diberikan setiap akhir bulan tepatnya pada tanggal 25 dan berlaku untuk setiap bagian. Apabila belum ada uang maka pembayaran dilakukan pada tanggal 5 bulan depannya. Gaji yang dibayarkan berupa gaji pokok dan tunjangan. Gaji yang diberikan pada mitra lepas atau rombong disebut dengan komisi, sedangkan bonus yang diberikan pada mitra lepas terkait denga jumlah kehadiran dan omset yang dihasilkan. Tunjangan dan fasiiltas yang didapatkan semua karywan untuk penunjang produktivitas kerja karyawan juga diberikan oleh perusahaan. Seperti : -
Tunjangan hari raya
-
JAMSOSTEK yang terdiri dari jaminan hari tua, jaminan kesehatan keluarga dan jaminan kematian
-
Cuti berupa cuti tahunan dan cuti hamil. Cuti hamil diberikan waktu 3 bula yaitu 1,5 bulan sebelum dan 1,5 bulan sesudah melahirkan. Sedangkan untuk cuti tahunan diberikan bagi seluruh karyawan yang masa kerjanya lebih dari satu tahun lamanya, dimana 12 hari cuti setiap tahunnya secara bergantian, untuk setiap karyawan Masa mangkir ini diberikan kepada karyawan dengan ketentuan sebagai berikut :
Apabila dalam waktu 3 hari tidak ada keterangan yang jelas maka akan diberikan teguran
Apabila dalam waktu 7 hari karyawan tersebut belum menghadap perusahaan, akan dikenai surat peringatan dan apabila karyawan tersebut mengulangi perbuatannya maka karyawan tersebut dianggan mengudurkan diri atau keluar perusahaan 92
5. Rekruitmen Tenaga Kerja Rekruitment tenaga kerja dilakukan pada saat perusahaan memerlukan tenaga kerja untuk pengembangan dan peningkatan mutu tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan. Tahapan proses rekruitmen tenaga kerja tetap di perusahaan ini adalah pembuatan lowongan kerja melalui media cetak atau kerja sama dengan konsultan, proses selanjutnya seleksi administrasi, wawancara I, psikotest, wawancara akhir, dan training. Proses recruitment tenaga kerja tidak tetap dilakukakan dengan mengajak saudara dari karyawan perusahaan dan diutamakan adalah warga sekitar dengan melewati tahap wawancara saja.
6. K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Upaya perusahaan dalam menjamin keselamatan kerja karyawan terbagi menjadi dua yaitu pencegahan dan penanganan, terutama pada bagian produksi. Proses pencegahan pada PT. Bah Kery Surabaya ini dilakukan dengan karyawan diwajibkan memakai sarung tangan, masker, antiseptic, dan pelindung kepala. Sedangkan untuk penanganan yaitu perusahaan bekerja sama dengn rumah sakit swasta yang ada di Surabaya untuk menangani kecelakaan kerja yang berat dan untuk kecelakaan kecil, perusahaan sudah menyediakan kotak P3K untuk menanganinya.
93
3.8 Analisa Kelayakan 1. Biaya Investasi Usaha a) Biaya tanah dan lokasi pabrik Biaya tanah pada lokasi pabrik sebesar Rp. 150.000 m 2 Luas tanah seluruhnya
= 2000 m2
Harga tanah seluruhnya = 2000 x Rp. 150.000 = Rp. 300.000.000 Luas bangunan = 1200 m2 Harga bangunan = Rp. 200.000.000 Total biaya tanah dan bangunan = Rp. 500.000.000
b) Mesin dan peralatan Keterangan
Jumlah (Unit)
Harga
Total
(Rp)
(Rp)
Timbangan duduk
1
950.000
950.000
Timbangan
3
480.000
1.440.000
Mixer
11
3.000.000
33.000.000
Doughbreak
1
6.300.000
6.300.000
Moulder
1
6.000.000
6.000.000
Roll panjang
1
1.800.000
1.800.000
Roll pendek
1
3.200.000
3.200.000
Steamer
2
4.200.000
8.400.000
Oven
8
3.600.000
28.800.000
Slicer kupas
1
700.000
700.000
Slicer potong
1
950.000
950.000
Blower
2
700.000
1.400.000
Rak penyimpanan
1
470.000
470.000
Meja pembentukan
22
340.000
7.480.000
Freezer
1
6.700.000
6.700.000
Kompresor es krim
2
4.300.000
8.600.000
Pompa air
1
1.850.000
1.850.000
Loyang
40
17.000
680.000
94
Waterbath
1
900.000
900.000
AC
8
2.200.000
17.600.000
Peralatan kantor
10 set
2.000.000
20.000.000
Komputer
8
4.500.000
36.000.000
Pengangkut
6
220.000
1.320.000
Peralatan kebersihan
3 set
250.000
750.000
Total
195.290.000
c) Kendaraan Kendaraan pickup berjumlah 4 buah dengan harga Rp. 60.000.000. Sehingga total biaya untu kendaraan Rp. 240.000.000
d) Instrumen dan alat kontrol Diperkirakan biaya instrumenasi dan alat kontrol sebesar 5 % dari total harga peralatan (Peters et al , 2004) Biaya instrumentasi dan alat kontrol = 0,05 x (Rp. 397.640.000 – 240.000.000) = 0,05 x Rp. 157.640.000 = Rp. 7.882.000 e) Perpipaan Diperkirakan biaya perpipaan 20% dari total harga peralatan (Peters et l, 2004) Biaya perpipaan = 0,2 x (Rp. 397.640.000 – 240.000.000) = 0,2 x Rp. 157.640.000 = Rp. 31.528.000 f) Instalasi listrik Diperkirakan biaya instalasi listrik 15% dari total harga peralatan (Peters et al, 2004). Biaya instalasi listrik = 0,15 x (Rp. 397.640.000 – 240.000.000) = 0,15 x Rp. 157.640.000 = Rp. 23.646.000
95
g) Persediaan Bahan baku Bahan
baku
dan
bahan Kebutuhan
Harga
Jumlah
pembantu
(Kg)
(Rp)
(Rp)
Tepung
6.994
6.000
41.964.000
Gula
1.456
9.600
13.977.600
Susu
2.249
10.800
24.289.200
Telur
1.970
13.000
25.610.000
Butter
902
8.000
7.216.000
Garam
416
3.000
1.248.000
Bread improver
572
12.000
6.864.000
Ragi
1.170
8.000
9.360.000
Isi untuk roti manis
208
17.000
3.536.000
Susu kental manis
6
16.000
96.000
Tepung maizena
6,5
9.000
58.500
Vanili
15
6.000
90.000
Kemasan
-
-
800.000
Total
135.109.300
h) Gaji pegawai Gaji Pegawai
Jumlah
Gaji
Total
Pegawai (perbulan)
(Rp)
Direksi
2
4.500.000
9.000.000
Manager/Pimpinan cabang
6
4.000.000
24.000.000
Kepala bagian
6
3.500.000
21.000.000
Kepala seksi
8
3.000.000
24.000.000
Staff
15
2.700.000
40.500.000
Pelaksana biasa
20
2.200.000
44.000.000
Tenaga kerja produksi
44
2.200.000
96.800.000
Satpam
4
2.000.000
8.000.000
Sopir
8
2.000.000
16.000.000
Tenaga kebersihan
5
1.800.000
9.000.000
Total
292.300.000 96
i) Utilitas Biaya utilitas yang dikeluarkan berupa: -
Air
= Rp. 1.800.000
-
Listrik
= Rp. 18.000.000
-
Telpon
= Rp. 2.000.000
Total
= Rp. 21.800.000
TOTAL MODAL Rp. 1.447.555.300
Modal ini berasal dari: Modal sendiri
= 60% dari total modal investasi = Rp. 868.533.180
Pinjaman Bank
= 40% dari total Investasi = Rp. 578.022.120
97
Tabel Ringkasan investasi adalah sebagai berikut: No Keterangan
Jumlah (Unit)
Harga
Total
(Rupiah)
(Rupiah)
150.000/m2
300.000.000
MODAL TETAP 1
Tanah
2
Bangunan
3
Mesin dan peralatan
4
2000 m2 1200 m
2
200.000.000
Timbangan duduk
1
950.000
950.000
Timbangan
3
480.000
1.440.000
Mixer
11
30.000.000
33.000.000
Doughbreak
1
6.300.000
6.300.000
Moulder
1
6.000.000
6.000.000
Roll panjang
1
1.800.000
1.800.000
Roll pendek
1
3.200.000
3.200.000
Steamer
2
4.200.000
8.400.000
Oven
8
3.600.000
28.800.000
Slicer kupas
1
700.000
700.000
Slicer potong
1
950.000
950.000
Blower
2
700.000
1.400.000
Rak penyimpanan
1
470.000
470.000
Meja pembentukan
22
340.000
7.480.000
Freezer
1
6.700.000
6.700.000
Kompresor es krim
2
4.300.000
8.600.000
Pompa air
1
1.850.000
1.850.000
Loyang
40
17.000
680.000
Waterbath
1
900.000
900.000
AC
8
2.200.000
17.600.000
Peralatan kantor
10 set
2.000.000
20.000.000
Komputer
8
4.500.000
36.000.000
Pengangkut
6
220.000
1.320.000
Peralatan kebersihan
3 set
250.000
750.000
Kendaraan distribusi
4
60.000.000
240.000.000
98
5
Instrumen dan alat kontrol
-
-
7.882.000
6
Perpipaan
-
-
31.528.000
7
Instalasi Listrik
-
-
23.646.000
Jumlah
998.346.000
MODAL KERJA (1 Bulan) Bahan 8
9
baku
dan
bahan
pembantu Tepung
83.928
6.000
503.568.000
Gula
17.472
9.600
167.731.200
Susu
26.988
10.800
291.470.400
Telur
23.640
13.000
307.320.000
Butter
10.824
8.000
86.592.000
Garam
4.992
3.000
14.976.000
Bread improver
6.864
12.000
82.368.000
Ragi
14.040
8.000
112.320.000
Isi untuk roti manis
2.496
17.000
42.432.000
Susu kental manis
72
16.000
1.152.000
Tepung maizena
78
9.000
702.000
Vanili
180
6.000
1.080.000
Kemasan
-
-
9.600.000
Direksi
2
4.500.000
9.000.000
Manager/Pimpinan cabang
6
4.000.000
24.000.000
Kepala bagian
6
3.500.000
21.000.000
Kepala seksi
8
3.000.000
24.000.000
Staff
15
2.700.000
40.500.000
Pelaksana biasa
20
2.200.000
44.000.000
Tenaga kerja produksi
44
2.200.000
96.800.000
Satpam
4
2.000.000
8.000.000
Sopir
8
2.000.000
16.000.000
Tenaga kebersihan
5
1.800.000
9.000.000
Gaji Pegawai
99
10
Utilitas Air
-
-
1.800.000
Listrik
-
-
18.000.000
Telepon
-
-
2.000.000
Total Modal Kerja
449.209.300
TOTAL MODAL
1.447.555.300
100
2. BIAYA PRODUKSI/OPERASI DAN PEMELIHARAAN USAHA a) Biaya Tetap No Jenis
Jumlah Nilai
Total
(Unit)
(Rupiah)
(Rupiah)
1
Tanah dan Bangunan
-
-
515.000.000
2
PBB
-
-
25.150.000
3
Pemeliharaan -
-
31.811.200
Perawatan bangunan
-
-
16.000.000
Perawatan perpipaan
-
-
756.672
Perawatan intalasi listrik
-
-
1.891.600
2
4.500.000
108.000.000
6
4.000.000
288.000.000
Kepala bagian
6
3.500.000
252.000.000
Kepala seksi
8
3.000.000
288.000.000
Staff
15
2.700.000
486.000.000
Pelaksana biasa
16
2.200.000
528.000.000
Tenaga kerja produksi
30
2.200.000
422.400.000
Satpam
4
2.000.000
96.000.000
Sopir
8
2.000.000
192.000.000
Tenaga kebersihan
5
1.800.000
108.000.000
Timbangan duduk
1
950.000
950.000
Timbangan
3
480.000
1.440.000
Mixer
11
30.000.000
33.000.000
Doughbreak
1
6.300.000
6.300.000
Moulder
1
6.000.000
6.000.000
Roll panjang
1
1.800.000
1.800.000
Perawatan mesin dan kendaraan
4
Gaji karyawan Direksi Manager/Pimpinan cabang
5
Mesin dan peralatan
101
6
Roll pendek
1
3.200.000
3.200.000
Steamer
2
4.200.000
8.400.000
Oven
8
3.600.000
28.800.000
Slicer kupas
1
700.000
700.000
Slicer potong
1
950.000
950.000
Blower
2
700.000
1.400.000
Rak penyimpanan
1
470.000
470.000
Meja pembentukan
22
340.000
7.480.000
Freezer
1
6.700.000
6.700.000
Kompresor es krim
2
4.300.000
8.600.000
Pompa air
1
1.850.000
1.850.000
Loyang
40
17.000
680.000
Waterbath
1
900.000
900.000
AC
8
2.200.000
17.600.000
Peralatan kantor
10 set
2.000.000
20.000.000
Komputer
8
4.500.000
36.000.000
Pengangkut
6
220.000
1.320.000
Peralatan kebersihan
3 set
250.000
750.000
Depresiasi
Umur
Biaya
Depresiasi
Bangunan
20
200.000.000 10.000.000
7
157.640.000 39.410.000
Instrumentasi dan kontrol
10
15.764.000
9.852.000
Perpipaan
20
9.458.400
472.920
Instalasi listrik
20
23.646.000
1.182.000
Sarana transportasi
10
240.000.000 30.000.000
Bungan pinjaman bank
10,5%
-
Peralatan
proses
dan
utilitas
7
Total biaya tetap
60.692.322,60 3.705.908.715
102
b) Biaya Tidak Tetap No Keterangan
Jumlah Nilai
Total
(Unit)
(Rupiah)
(Rupiah)
BAHAN BAKU 1
Tepung
83.928
6.000
503.568.000
2
Gula
17.472
9.600
167.731.200
3
Susu
26.988
10.800
291.470.400
4
Telur
23.640
13.000
307.320.000
5
Butter
10.824
8.000
86.592.000
6
Garam
4.992
3.000
14.976.000
7
Bread improver
6.864
12.000
82.368.000
8
Ragi
14.040
8.000
112.320.000
9
Rasa untuk roti manis
2.496
17.000
42.432.000
10
Susu kental manis
72
16.000
1.152.000
11
Tepung maizena
78
9.000
702.000
12
Vanili
180
6.000
1.080.000
13
Kemasan
-
-
9.600.000
BIAYA UTILITAS 14
Air
-
-
21.600.000
15
Listrik
-
-
216.000.000
16
Telepon
-
-
24.000.000
BIAYA LAIN-LAIN 17
Biaya pemasaran
-
-
30.000.000
18
Biaya distribusi
-
-
12.000.000
19
Biaya administrasi umum
-
-
4.200.000
Total biaya tetap
1.929.111.600
3. HPP PRODUK HPP produk dihitung dengan menggunakan asumsi bahwa total biaya untuk pembuatan roti tawar adalah 46%, roti manis adalah 46% dan es krim sebesar 8%. HPP untuk es krim
= Biaya tetap + Biaya tidak tetap 103
Jumlah Produksi X 12 Bulan Biaya
No Jenis
(Rp)
1
Biaya Tetap
3.099.816.392
2
Biaya tidak tetap
1.839.155.400
3 4
5
7
Total
biaya
produksi
4.938.971.792
Jumlah produksi Roti tawar
312.000
Roti Manis
374.400
Es krim
78.000
HPP Roti tawar
7.282
Roti Manis
6.068
Es krim
5.066
Harga Jual Roti tawar
14.000
Roti Manis
9.000
Es krim
8.000
104
4. PERHITUNGAN BENEFIT PRODUK Penjualan produk dalam 1 tahun: Roti tawar = 312.000x Rp. 14.000 = Rp. 4.368.000.000 Roti Manis = 374.400 x Rp. 9000 = Rp. 3.366.000.000 Es Krim = 78.000 x Rp. 8000 = Rp. 624.000.000
Total penjualan per tahun = Rp. 8.358.000.000 Pendapatan produksi = total pendapatan – biaya produksi = Rp. 8.358.000.000 – Rp. 4.938.971.792 = Rp. 8.358.000.000– Rp. 4.938.971.792 = Rp. 3.419.028.208
Penghasilan setelah pajak Berdasarkan UURI Nomor 17 ayat 1 tahun 2000, tentang perubahan ketiga atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan adalah (Rusjidi, 2004): -
Penghasilan sampai Rp. 50.000.000 dikenakan pajak sebesar 10%
-
Penghasilan Rp. 50.000.000 sampai dengan Rp. 100.000.000 dikenakan pajak sebesar 15%
-
Penghasilan diatas Rp. 100.000.000 dikenakan pajak sebesar 30%
Maka pajak penghasilan yang harus dibayar adalah : -
10 % x Rp. 50.000.000
= Rp. 5.000.000
-
15% x ( Rp. 100.000.000 – Rp. 50.000.000)
= Rp. 7.500.000
-
30% (Rp. 3.419.028.208 – Rp. 100.000.000)
= Rp. 995.708.462,4
Total PPh
= Rp.1,008,208,462
Laba setelah Pajak = laba sebelum pajak – Pph = Rp. 3.419.028.208 - Rp. 1,008,208,462 = Rp. 2,410,819,746
105
5. ANALISA FINANSIAL USAHA a) Nilai Break Event Point (BEP) Per Tahun Titik impas (BEP) adalah kondisi saat pendapatan yang diperoleh sama dengan total biaya yang dikeluarkan. Pada kondisi ini produsen atau perusahaan tidak mengalami keuntungan tetapi tidak juga mengalami kerugian. BEP =
Biaya Tetap Total penjualan – Biaya tidak tetap
=
Rp. 3.099.816.392
x 100%
Rp. 8.358.000.000 – Rp. 1.839.155.400 =
Rp. 3.099.816.392
x 100%
Rp. 6.518.844.600 =
47%
b) Laju pengembalian modal / Rate of Return Laju
pengembalian
modal
adalah tingkat persentase kecepatan
pengembalian modal berdasarkan laba yang diperoleh per tahun (Peters dan Timmerhaus, 1991) Total pedapatan/tahun
Rp. 8.358.000.000
Biaya produksi total/tahun (TPC)
Rp. 4.938.971.792 +
Pendapatan produksi (sebelum pajak)
Rp. 3.419.028.208
Biaya pajak pendapatan
Rp. 1,008,208,462 +
Pendapatan produksi (Laba bersih)
Rp. 2,410,819,746
Laju pengembalian modal (ROR) ROR =
Laba bersih pertahun x 100%
Total capital investement (Total modal) = Rp. 2,410,819,746 x 100% Rp. 2,659,381,400 = Rp. 90%
c) Waktu pengembalian modal Waktu pengembalian modal adalah jangka waktu minimum yang dibutuhkan untuk mendapatkan kembali keseluruhan modal yang telah diinvestasikan dari pendapatn yang diterima setiap tahun. Waktu pengembalian modal dapat 106
ditentukan berdasarkan selisih antara total pendapatan dan total biaya tanpa memperhitungkan depresiasi (Peters and Timmerhaus, 1991). Waktu pengembalian modal (POT) POT
=
Total modal
x 1 tahun
Depresiasi + Laba bersih =
Rp. 2,659,381,400
x 1 tahun
Rp. 90,916,920 + Rp. 2,410,819,746 = Rp. 1 tahun
3.9 Sistem Perpipaan Sistem perpipaan adalah suatu
sistem yang banyak digunakan untuk
memindahkan fluida baik cair, gas, maupun campuran cair dan gas dari suatu tempat ke tempat lain. Sistem perpipaan terdiri atas: -
Pipa
-
Sambungan – sambungan
-
Peralatan pipa (Pompa)
-
Dll
Sistem perpipaan pada PT. Bah Kery adalah sebagai berikut: 1. Sistem Perpipaan Instalasi Air -
Pipa a. Jenis pipa berdasarkan bahan Pada PT. Bah Kery bahan pipa yang digunakan dalam instalasi air adalah bahan pipa PVC. Pipa PVC dibuat dari polyvinyl chloride yang pada umumnya digunakan saluran air suatu proyek perumahan,gedung atau jalan. Pipa PVC ini bersifat keras, ringan dan kuat. Bahkan penggunaan pipa PVC ini dapat bekerja lebih baik daripada pipa besiyang perlu disorder. b. Jenis pipa berdasarkan bentuknya Berdasarkan
bentuknya
sistem
perpipaan
pada
PT.
Bah
Kery
menggunakan bentuk pipa bula. Jenis pipa berdasarkan bentuk ujungnya menggunakan jenis bell and plain pipe. c. Ukuran pipa -
Tempat Produksi 107
Pada PT. Bahkery terdapat dua jenis ukuran pipa yakni pipa utama dan pipa sub-utama. Pipa utama merupakan pipa yang digunakan untuk mengalirkan air dari tangki bawah tanah ke pipa sub-utama.
Gambar. Pipa utama (1) dan Pipa Sub Utama (2) Berikut adalah spesifikasi ukuran pipa:
No.
Pipa
Ukuran
Analisa
1
Pipa
6" Nominal Size Pipe = Pada
Utama
6.625 Actual Size O.D. XXS
pipa
utama
menggunakan jenis pipa dengan strong
double (XXS)
extra karena
aliran utama mempunyai debit yang tinggi. 2.
Pipa sub- 3" Nominal Size Pipe = 3.5 Pada utama
Actual Size O.D XS
pipa
utama
menggunakan jenis pipa dengan (XS)
extra
strong
karena
aliran
utama mempunyai debit yang cukup besar. d. Sambungan – sambungan Sistem intalasi air pada PT.Bah Kery menggunakan sambungan dengan sudut 450. Dengan bentuk sambungan L dan T. 108
Gambar Sambungan Sistem Perpipaan e. Pompa Pompa yang digunakan untuk memompa air dari penampungan air bawah tanah ke tangki atas adalah 3 PK.
Gambar. Sistem Instalasi Air dengan Pompa
3.10
Sistem Instalasi Listrik
A. Instalasi Listrik Kantor 1. Prinsip Listrik Bentuk energi listri ada dua yakni AC dan DC. Perusahaan PT. Bahkery menerapkan keduanya untuk
memenuhi kebutuhan akan energi. Analogi
sistem sirkuit PT. Bahkery terdapat pada lampiran 9. 2. Daya dan Energi Pada instalasi listrik di kantor adalah sebesar 1300 watt . Dengan faktor daya 0,8 maka akan didapat daya nyata sebesar 1300/ 0,8 = 1625 VA maka untuk kebutuhan daya di PLN yang terdekat adalah adalah sebesar 2200 VA. 109
3. Sumber dan Suplai Listrik -
Sumber : Sumber energi listrik kantor adalah dari PLN dan generator.
4. Komponen Listrik Kantor PT. Bah Kery Komponen listrik kantor adalah sebagai berikut: No.
Komponen
Simbol
1.
Saklar
2.
Stop Kontak
3.
Pembagi daya
4
Trafo
-
5
Pemutus Sirkuit
-
6.
Kabel
-
5. Jenis Beban Listrik Kantor PT. Bah Kery No.
Komponen
Beban Simbol
Jumlah Daya
Total
(watt)
Daya
48
10
480
Listrik 1.
Lampu
2.
Komputer
-
11
30
330
3.
Pompa
-
2
40
80
4.
Telefon
-
10
20
200
Total Daya
1090
B. Instalasi Listrik Pabrik 1. Prinsip Listrik Bentuk energi listri ada dua yakni AC dan DC. Perusahaan PT. Bahkery menerapkan keduanya untuk
memenuhi kebutuhan akan energi. Analogi
sistem sirkuit PT. Bahkery terdapat pada lampiran 10. 2. Daya dan Energi Pada instalasi listrik di kantor bedasarkan neraca energi maka kebutuhan daya adalah sebesar 70.000 watt . Dengan faktor daya 0,8 maka akan didapat daya nyata sebesar 70.000/ 0,8 = 87.500 VA maka untuk kebutuhan daya di PLN yang terdekat adalah adalah sebesar 110 KVA. 3. Sumber dan Suplai Listrik 110
-
Sumber : Sumber energi listrik kantor adalah dari PLN dan generator.
4. Komponen Listrik Kantor PT. Bah Kery Komponen listrik kantor adalah sebagai berikut: No.
Komponen
Simbol
1.
Saklar
2.
Stop Kontak
3.
Pembagi daya
4
Trafo
-
5
Pemutus Sirkuit
-
6.
Kabel
-
5. Jenis Beban Listrik Kantor PT. Bah Kery No.
Komponen
Beban Simbol
Jumlah Daya
Total
(watt)
Daya
Listrik
(watt) 1.
Lampu
93
10
930
2.
Komputer
-
6
30
180
3.
Pompa
-
5
40
200
4.
Telefon
-
8
20
160
5.
Kebutuhan
-
-
-
90.000
Mesin
Pengolahan Total Daya
91470
6. Diagram Pembagian Daya
Bahan bakar: Batu bara Gas alam
GENERATOR STEP UP
110 KVA R. DAYA
111
GARDU (1) 10.000 V
- R. Koperasi - R. Meeting - R. Olahraga - Dll
GARDU (2) 70.000 V
- Proses Pengolahan - Instalasi Air - R. Produksi
GARDU (3) 20.000 V
- Waste Water Treatment
3.11
Sistem instalasi Air
1. Jenis Sumber Air PT. Bah Kery Sumber air pada PT. Bah Kery adalah berasal dari sumber air tanah dalam, air hujan, dan air PDAM. Sumber air tanah dalam adalah sumber air yang berasal dari dalam tanah dan diambil dengan menggunakan alat mekanis. Sumber air hujan merupakan air yang berasal dari hujan kemudian ditampung untuk selanjutnya dilakukan treatment agar kualitas menjadi baik. Sumber air PDAM merupakan sumber air yang berasal dari pusat pengelolaan air yang kemudian disalurkan untuk kebutuhan masyarakat. 2. Sistem Tangki Atap Metode sistem tangki atap merupakan metode penyediaan air yang paling umum digunakan pada setiap industri. Metode ini adalah dengan cara mengambil air dari dalam tanah kemudian dilakukan proses sedimentasi, penyaringan, penampungan dalam tanah, dan pemompaan air ke tangki atas selanjutnya pendistribusian air. Sistem tangki atap dapat dilihat pada lampiran 8.
3. Perhitungan Kebutuhan Air Kebutuhan air PT. Bah Kery adalah sebesar 800 liter/hari, secara rinci dapat dilihat sebagai berikut: a. Kebutuhan air untuk produksi
: 200 liter / hari
b. Kebutuhan air untuk toilet dan pembersihan : 500 liter/ hari c. Kebutuhan air untuk lain – lain
: 100 liter/ hari
Maka perhitungan kebutuhan air adalah sebagai berikut: -
Pemakaian air atau kebutuhan sehari (Qd-m3 / hari) Qd = 0,8 m3/ hari
-
Pemakaian air rata –rata per jam (Qh-m3 / jam) Qh = 0,033 m3/jam
-
Pemakaian air pada jam puncak (Qh-max-m3 / jam) Qh- max-m3/jam = 0,0495 m3/jam
-
Pemakian air pada menit puncak (Qm-max-m3 / jam)
-
Qm- max-m3/jam = 0,001925 m3/menit Keterangan: 112
T = jangka waktu pemakian sehari (jam)
C1 = konstanta antara 1,5 – 2,0 : tergantung lokasi dan sifat penggunaan gedung (misal untuk apartemen mewah = 2,0 ; rumah susun =1,5) .
-
C2 = konstanta antara 3,0 – 4,0.
Qh
= Qd / T
Qh
= 0,033 m3/jam
Qh-max
-
= c1 x Qh = 1,5 x 0,033 m3/jam = 0,0495 m3/jam
Qm- max
-
= C2x (Qh / 60) = 3,5 x ( 0,033/60) = 0,001925 m3/menit
Sehingga didapatkan data sebagai berikut: No.
Parameter
Debit
1
Pemakaian air sehari
800 liter/hari
2
Pemakaian air rata –rata per jam
0,033 m3/jam
3
Pemakaian air pada jam puncak
0,0495 m3/jam
4
Pemakian air pada menit puncak
0,001925 m3/menit
3.12
Penanganan Limbah
1. Proses Penanganan Limbah Bakery waste (limbah industri roti) adalah limbah proses pembuatan roti atau kue termasuk roti atau kue yang tidak terjual. Limbah dari pabrik roti ini merupakan sumber energi terbaik bagi ruminansia dan efektif sebagai pengganti jagung bagi ternak unggas, tetapi karena mempunyai kadar garam yang relatif tinggi maka penggunaannya dalam ransum dibatasi hingga 20%. Komposisi nutrient sangat bervariasi, tergantung kepada bahan yang digunakan dalam pembuatan roti. Bakery waste mengandung bahan kering 89,8%, protein kasar 10,7%, abu 3,8% dan lemak kasar 12,7% . 113
Kandungan bahan organic dari suatu limbah biasanya dinyatakan dengan parameter BOD (Biological Oxygen Demand). BOD dapat didefinisikan sebagai jumlah oksigen terlarut yang dikonsumsi atau digunakan oleh kegiatan kimia atau mikrobiologik, bila suatu contoh air diinkubasi dalam keadaan gelap (biasanya 5 hari) pada suhu tertentu (200). Oleh karena oksigen dibutuhkan untuk oksidasi bahan organic, maka BOD menunjukkan indikasi kasar banyaknya kandungan bahan organic. Effluent dengan kadar BOD tinggi dapat menimbulkan masalah polusi bila langsung dibuang ke dalam suatu badab perairan. Limbah industry bakery harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan kerugian terhadap lingkungan sekitar. Tidak adanya pengelolaan terhadap limbah dapat menimbulkan dampak, diantaranya adalah pencemaran saluran air oleh limbah cair,
penyumbatan drainase jalan, dan
dapat menimbulkan bau busuk.
Adapun konstituen yang terkandung pada limbah bakery adalah sebagai berikut: a. Fisik
: padatan, temperature, warna, bau
b. Kimia
:
- organik
: karbohidrat, lemak, minyak.
- Inorganik
: PH, klorida, alkalinity, phospor
- Gas
: oksigen, h2s, metana
c. Biologi
: tumbuhan, binatang, virus
Limbah industry bakery dapat berupa limbah cair maupun limbah padat. Proses pengelolaan limbah cair dan limbah padat pada industry bakery adalah sebagai berikut :
a. Pengelolaan Limbah Cair Pengelolaan limbah cair bertujuan untuk menghilangkan sebagian besar padatan tersuspensi dan bahan terlarut, serta penyisihan unsure hara berupa nitrogen dan fosfor. Secara umum pengolahan limbah cair dibedakan menjadi tiga, yaitu : pengolahan primer, pengolahan sekunder dan pengolahan tersier. Pengolahan primer merupakan pengolahan secara fisik untuk meyisihkan benda-benda terapung atau padatan tersuspensi terendapkan. Pengolahan primer berupa penyaringan kasar, dan memisahkan bahan inert seperti butiran pasir atau tanah. Pengolahan sekunder merupakan proses biologis. 114
b. Limbah padat industri bakery (roti) Pada umunya digunakan sebagai pakan ternak. Limbah industri roti, merupakan salah satu bahan pakan yang banyak mengandung karbohidrat. Pembuatan pakan ternak tidak hanya berasal dari limbah roti, akan tetapi diperlukan bahan-bahan
yang
lain
dalam
bentuk
formulasi.
Dalam
memformulasikan
penyusunan ransum atau pakan, perlu menggunakan tabel patokan kebutuhan nutrisi. Teknologi pakan ternak ruminansia meliputi kegiatan pengolahan bahan pakan yang bertujuan meningkatkan kualitas nutrisi, meningkatkan daya cerna dan memperpanjang masa simpan. Teknik pengolahan pakan dari limbah industri bakery dapat dilakukan dengan cara pembuatan pakan penguat. Pakan penguat atau keonsentrat yang terbentuk seperti tepung. Pakan penguat bersifat mudah dicerna karena terbuat dari berbagai bahan pakan sumber energi (karbohidrat) seperti serealia, biji-bijian, bungkil, kacang-kacangan, dan lain-lain. 2. Penanganan Limbah Cair Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No : 03/MENLH/1998 Tanggal 15 Januari 1998 baku mutu limbah cair bagi kawasan industri adalah sebesar 50 mg/l. Proses penanganan limbah cair indutri bakery meliputi tahap sebagai berikut:
a. Pre- treatment Pengolahan
pretreatment
merupakan
pengolahan
secara
fisik
untuk
menyisihkan benda-benda terapung atau padatan tersuspensi terendapkan (seltleable solids). Pengolahan primer ini berupa penyaringan kasar, dan pengendapan primer untuk memisahkan bahan inert seperti butiran pasir / tanah. Tangki penampungan sementara, tangki pengendap, Grit chamber.
115
b. Primary Treatment Pengolahan
pimer
merupakan
mengurangi
kandungan
pengolahan
untuk
tersuspensi
atau
polutan
menghilangkan terlarut
/
diperlukan
pengolahan sekunder dengan proses biologis (aerobik maupun anaerobik). Pada proses primary treatment ini Clarifier I (Activated Sludge), tangki aerasi, dan Clarifier II. c. Secondary Treatment Secondary treatment merupakan proses pengolahan limbah cair guna meningkatkan hasil effluent dengan BOD yang rendah sesuai baku mutu. Pada proses secondary ini menggunakan trickling filter. Berikut adalah hasil penurunan BOD proses pengolahan limbah cair pabrik roti PT. Bah Kery. Tabel 4.1 Penurunan BOD Setiap Proses No.
Tempat
BOD (mg/l)
Baku
mutu
mg/l 1
Influent
170,416
Tidak memenuhi
2
Tangki penampungan sementara
170,416
Tidak memenuhi
3
Tangki Pengendap
129,291
Tidak memenuhi
4
Grit Chamber
124,119
Tidak memenuhi
5
Clarifier I
116,67
Tidak memenuhi
6
Tangki Aerasi
29,167
Memenuhi
7
Clarifier II
27,708
Memenuhi
8
Trickling Filter
8,31
Memenuhi
9
Effluent
8,31
Memenuhi
116
50
Dimensi waste water treatment : No.
Tempat
Dimensi (meter) P
1
Tangki
penampungan -
L
T
R (Jari- Jari)
-
8
15
sementara 2
Tangki Pengendap
85
24
5
-
3
Grit Chamber
11
3
4
-
4
Clarifier I
-
-
4
15
5
Tangki Aerasi
19
17
5
-
6
Clarifier II
-
-
4
15
7
Trickling Filter
-
-
1,8
22
Bahwa tabel diatas menjelaskan mengenai baku mutu menurut peraturan pemerintah. Dimana apabila memenuhi baku mutu maka diperbolehkan langsung dibuang ke sungai, dari tabel diatas pada no. 6-9 sudah memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan namun kita melakukan treatment lagi untuk memperkecil BOD. Proses perancangan penanganan limbah dapat dilihat pada lampiran 4. 2.1 Desain Proses Penanganan Limbah Berikut adalah desain Autocad Proses penanganan limbah di PT. Bah Kery.
Gambar 2. Desain Autocad Proses Penanganan Limbah 117
3. Penanganan Limbah Padat Limbah padat industri bakery (roti) pada umunya digunakan sebagai pakan ternak. Limbah industri roti, merupakan salah satu bahan pakan yang banyak mengandung karbohidrat. Pembuatan pakan ternak tidak hanya berasal dari limbah roti, akan tetapi diperlukan bahan-bahan yang lain dalam bentuk formulasi. Dalam memformulasikan penyusunan ransum atau pakan, perlu menggunakan tabel patokan kebutuhan nutrisi. Teknologi pakan ternak ruminansia meliputi kegiatan pengolahan bahan pakan yang bertujuan meningkatkan kualitas nutrisi, meningkatkan daya cerna dan memperpanjang masa simpan. Teknik pengolahan pakan dari limbah industri bakery dapat dilakukan dengan cara pembuatan pakan penguat. Pakan penguat atau keonsentrat yang terbentuk seperti tepung. Pakan penguat bersifat mudah dicerna karena terbuat dari berbagai bahan pakan sumber energi (karbohidrat) seperti serealia, biji-bijian, bungkil, kacang-kacangan, dan lain-lain.
Formulasi Bahan
Penumbukan Bahan
Pencampuran Bahan Dengan Mixer
Pakan Ternak Gambar 4. Diagram Alir Proses Penanganan Limbah Padat
4. Sanitasi Sanitasi adalah upaya pengendalian yang terencana terhadap lingkungan produksi, bahan baku, peralatan dan pekerja untuk menjamin adanya keamanan pangan bagi konsumen serta mengusahakan lingkungan kerja bersih, aman, dan nyaman. Sanitasi merupakan upaya pencegahan penyakit (Saparinto, 2006). 118
Dengan
melakukan
sanitasi
diharapkan
kontaminasi
dapat
dihindari
atau
diminimalisasi danproduk aman bagi konsumen. Sanitasi meliputi kegiatan-kegiatan aseptik dalam persiapan, pengolahan dan penyajian makanan; pembersihan dansanitasi lingkungan kerja; dan kesehatan pekerja (Purnawijayanti, 2001) sanitasi yang diterapkan di PT Bah Kery meliputi sanitasi bahan baku, sanitasi peralatan, sanitasi gedung dan lingkungan, dan sanitasi pekerja. a. Sanitasi bahan baku Sanitasi bahan baku sangat penting diperhatikan untuk menghindari adanya kontaminasi fisik dan biologi pada produk akhir. Sanitasi yang dilakukan adalah dengan memilih bahan baku dengan kualitas bagu/tinggi dan sesuai dengan karakteristik yang diinginkan yang berada di gudang. Selain itu sanitasi bahan baku disimpan dalam ruangan yang steril dan ber AC dengan suhu 20oC. Dalam peletakan bahan baku pada gudang tidak langsung di ataslantai melainkan dengan menggunakan rak atau pallet agar bahan baku tidak terkontaminasi dengan debu serta untuk menjaga kelembapannya. Untuk sanitasi bahan baku dilakukan setiap hari oleh bagianlogistik. b. Sanitasi peralatan Sanitasi peralatan harus dijaga agar bahan baku dan produk akhir tidak terkontaminasi silang dengan kotoran yang ada di peralatan yang digunakan. Pelaksanaan saitasi peralatan dilaksanakan oleh karyawan sebelum peralatan digunakan dan sesudah digunakan. Halini dilakukan agar peralatan selalu steril. c. Sanitasi gedung dan lingkungan Sanitasi gedung dan lingkungan di PT. Bah kery bertujuan untuk mengurangi kontaminasi pada produk akhir, menjaga kesehatan dari para pekerja dan untuk meningkatkan nilai estetika/keindahan lingkungan pabrik. Sanitasi gedung dan lingkungan dilakukan dengan cara selalu membersihkan
daerah
lingkungan
pabrik
sebelum
produksi
yang
dilakukan oleh semua karyawan. Selain itu diterapkan sistem rentokill, yaitu sistem untuk mensterilkan suatu area dari gangguan hama seperti tikus, kcoa dan lain-lain. Hal ini yang sangat penting karena serangga119
serangga tersebut dapat memberikan kontaminasi terhadap bahan. Sistem rentokill dilakukan setiap 2 minggu sekali. d. Sanitasi pekerja Sanitasi pekerja memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kualitas produk yang dihasilkan, halini dikarenakan pekerja masih menggunakan
sistem
manual
untuk
membentuk
adonan
yaitu
menggunakan tangan, sedangkan hampir 90% mikroba terdapat pada tangan dan sela-sela jari. Di PT. Bah Kery sanitasi pekerja dilakukan dengan menyediakan seragam, tutup kepala, masker dansarung tangan untuk para pekerja. Selain itu untuk memasuki ruang produksi semua pekerja diwajibkan untuk mencuci tangan dengan hand sanitzer yang sudah disediakan di depan pintu produksi. Dan selalu mencuci tangan sesudah melakukan proses produksi.
3.13
Material konstruksi bangunan Pada perancangan pabrik PT.Bah Kery bangunan yang dirancang terdiri dari
dua jenis yakni bangunan produksi dan bangunan kantor yang letaknya berbeda. Seluruh bangunan ini memiliki luas total 1200 m2 dengan 230 m2 untuk luas bangunan pabrik dan 970 m2 untuk luas bangunan produksi. Berikut merupakan material konstruksi bangunan dan kebutuhan material yang digunakan.
1. Komponen Pondasi Bangunan No. Material
Kebutuhan
Jenis material
10 m2
Mansory cement 1
Semen
1 sack
Semen portland pozolan / Portland 0.5 sack Pozzolan Cement (PPC)
2
3
Kapur
Pasir
Kapur padam (Ca(OH)2)
0.25 sack
Pasir urug
1.25 m3
Pasir pasang
0.25m3
Pasir putih Bangka
0.10 m3 120
per
4
Air
Pasir beton
0.2 m3
Pasir batu/sirtu
0.05 m3
Air bersih
25.75 liter
Beton siklop
2 beton dengan ketebalan permukaan
10
cm Beton ringan
6 beton dengan ukuran panjang 1
5
m
beton Beton hampa
2 beton dengan diameter hampa 50 cm
Beton bertulang
4 beton dengan panjang 2 m
Beton massa
5 beton dengan dimensi 20 m2
2.komponen kolom- balok-dinding No
1
2
3
4
Material
Kayu
Besi dan baja
Pengikat
Beton
Kebutuhan per
Jenis material
10 m2
Kayu jati
5 m2
Kayu sungkai
2.5 m2
Kayu mahoni
0.25 m2
Plat baja
6 m2
Aluminium
10 m2
Baja strip
0.75 m2
Sekrup dan baut
10 buah
Kawat
2m
Paku biasa
20 buah
Paku beton
10 buah
Beton bertulang
6 beton dengan 121
panjang 2 m Batu bata merah
40 buah ukuran 25 x 12 x 5 cm
5
Batu bata
Batako
20 buah ukuran 40x 20 x 10 cm
Bata ringan
20 buah ukuran 60 x 20 x 7.7 cm
6
7
Float glass(kaca bening)
2 m2
Tinted glass(kaca warna)
0.5 m2
Kaca laminated
7 m2
Partisi
Rangka partisi
3 m2
dan
Formica
3 m2
Kaca
pelengkap
3. komponen lantai bangunan No.
1
Material
Kayu
Kebutuhan per
Jenis material
10 m2
Kayu jati
2 m3
Parket
2.5 m2 1 m2
Marmer 2
dan Granit
3
Keramik
4
Karpet
8 m2
fine ceramic
2 m2
4.komponen langit-langit atau plafon No.
1
Material
Tripleks
Kebutuhan per
Jenis material
10m2
Tripleks sengon
8
m2
dengan
tebal 4 mm Tripleks polywood
3 122
m2
dengen
tebal 2 mm 2
3
0.25 m2 dengan
Asbes
tebal 1 cm
Gypsum
0.3 m2 dengan
board
tebal 3 mm
5.komponen atap No.
1
2
Kebutuhan per
Material
Jenis material
Rangka
Kayu jati
5 m3
kayu
Kayu sengon
3 m3
Rangka
Baja ringan
2 m3
Genteng press mesin
20 buah
Genteng kaca
5 m2
Genteng baja
2 m2
Rooflight
2.5 m2
10 m2
atap baja ringan Bahan
3
penutup atap
6. komponen perlengkapan interior Kebutuhan No.
Material
Jenia material
pada
produksi
dan kantor
1
2
3
Tempat duduk
Meja
Sofa
12 buah
Kursi kayu
50 buah
Kursi plastic
150 buah
Kaca
6 buah
Kayu
20 buah
Aluminium
3 buah 20 buah dalam
Tirai
1000 m2
123
7. komponen perlengkapan exterior No.
Material
Jenis material PVC
Kebutuhan per 10 m2 20 buah dengan panjang
1
1.5m
Pipa Karet (selang)
20 m
Besi dan baja
40 m
Aspal
30 m3
Paving
100
buah
dengan 2
ukuran
10 x 15cm
Pengerasan halaman
pipa
Batu
20
m3
dengan
batu berat
0.25 Kg 200 m3
Kerikil
8. komponen pelengkap penunjang No.
1
2
3
Material
Listrik
Mekanis
Plumbing
Jenis material
Kebutuhan per 10 m2
Lampu 5 watt
200 buah
Lampu 15 watt
40 buah
Kabel
15 m
Saklar
98 buah
AC
30 buah
CCTV
90 buah
Kipas angin
15 buah
Telepon
30 buah
Pemadam kebakaran
12 buah
Kran pemadam
100 buah
124
9. komponen finishing No.
1
Material
Cat
Jenis material
Kebutuhan per 10 m2
Cat dasar
4 Kg
Cat tembok
5 Kg
Cat semprot
2.5 Kg
Cat pelindung
4 Kg
125
BAB IV PEMBAHASAN
Kelayakan pendirian pabrik roti PT. Bah Kery yang direncanakan dengan kapasitas produksi untuk roti tawar sebesar dapat dilihat dari faktor teknis dan ekonomis. 4.1 Faktor teknis Faktor teknis yang perlu dipertimbangkan adalah lokasi pabrik dan sarana penunjang seperti ketersediaan bahan baku dan bahan pembantu, listrik, ketersedian air, bahan bakar, tenaga kerja, serta mesin dan perlatan yang mendukung untuk proses produksi. PT. Bah Kery direncanakan akan didirikan di Surabaya dengan mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut: -
Kemudahan untuk memperoleh bahan baku, dimana surabaya merupakan pusat industri di jawa timur yang menyediakan bahan baku utama pembuatan roti yaitu tepung terigu. Pemlihan lokasi yang dekat dengan ketersediaan bahan baku dapat mengurangi biaya transportasi pembelian bahan baku.
-
Persedian air, listrik, dan bahan bakr Persediaan air yang dibutuhkan untuk proses produksi dan sanitasi pabrik berasal dari PDAM kota Surabaya yang kemudian diproses lanjut. Ketersediaan listrik disuplai dari PLN sedangkan ketersediaan bahan bakar solar sebagai energi cadangan dapat dengan mudah diperoleh di stasiun pengisian bahan bakar disekitar pabrik.
-
Tenaga kerja Tenaga kerja yang diperlukan untuk kelancaran proses produksi dapat diperoleh dari masyarakat sekitar wilayah Surabaya yang meiliki tingkat mobilitas tinggi.
-
Lokasi pasar Pemilihan lokasi pabrik juga dikarenakan konsumen produk ditujukan kepada masyarakat daerah Surabaya dan sekitarnya yang memiliki jumlah penduduk yang padat dengan tingkat konsumsi roti yang tinggi. Surabaya sebagai salah satu kota besar juga menunjang untuk dijadikan sebagai lokasi pendirian usaha karena letak yang strategis dengan kota lainnya di Jawa Timur sehigga distribusi produk lebih terjamin. 126
Mesin dan perlaatan yang digunakan yaitu seperangkat alat pembuat roti yang diporeleh dari toko mesin di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Tata letak mesin dan peralatan dirancang berdasarkan Product Layout dimana mesin atau peralatan produksi diatur sesuai dengan urutan proses pengerjakan produk. Hal ini akan mempermudah
karyawa
dalam
memahami
aliran
proses
produksi
serta
meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja karena dapat menghemat waktu, biaya, dan tenaga kerja produksi. Alasan pemilihan tata letak product layout karena pabrik membuat produk secara massal dengan jenis produk yang tidak bervariasi. Karyawan dipekerjakan dipilh berdasarkan keahlian pada masing-masing posisi yang ditempat sehingga mendukung efisiensi pekerja. Karyawan dipekerjakan secara tetap karena jumlah karyawa pabrik dibatasi pada ketersediaan alat dan mesin serta ragam pekerjaan yang ada di perusahaan.
2. Faktor ekonomi Faktor ekonomi merupakan faktor utama yang perlu dpertimbangkan dalam pendirian sebuah usaha. Analisa ekonomi digunakan untuk mengetahui seberapa besar kelayakan pabrik yang akan didirikan dari segi finansial. Beberapa faktor yang dapat digunakan adalah untuk menilai suatu kelayakan pabrik adalah sebagai berikut: -
Laju pengembalian modal Laju
pengembalian
modal
adalah tingkat persentase kecepatan
pengembalian modal berdasarkan laba yang diperoleh per tahun. Suatu industri dapat dikatakan layak untuk didirikan apabila laju pengembalian modal yang diinvestasikan setelah dikurangi pajak lebih besar daripada MAPR. MAPR adalah nilai minimal dari tingkat pengembalian atau bunga yang bisa diterima oleh investor (13,5). Berdasarkan analisa kelayakan, diperoleh laju pengembalian modal setelah pajak adalah sebesar 90%. Hal ini menandakan bahwa usaha ini layak dijalankan karena nilai laju pengembalian modal lebih besar dibandingkan dengan MAPR. -
Waktu pengembalian modal (Payout of Time) Waktu pengembalian modal menunjukkan jangka waktu minimum yang dibutuhkan untuk mendapatkan kembali keseluruhan modal yang telah diinvestasikan
dari
pendapatan
yang
127
diterima
setiap
tahun.
Waktu
pengembalian modal untuk PT. Bah Kery berdasarka perhitungan yang telah dilakukan adalah 1 tahun. Hal ini berarti bahwa perusahaan ini layak untuk didirikan karena mempunyai waktu pengembalian modal yang pendek. -
Titik impas (Break Even Point) Titik impas adalah kondisi dimana hasil penjualan sama dengan biaya-biaya yang dikeluarkan sehingga perusahaan tidak mendapat keuntungan dan tidak mengalami kerugian. Menurut Peters dan Timmerhaus (1991), standar BEP untuk industri pangan adalah sebesar 40-60%. Bep dibawah 40% menunjukkan bahwa harga jual produk dipasarna terlalu tinggi yang mengakibatkan produk tidak dapat merebut pasar, sehingga perusahaan tidak dapat bertahan atau karena efisiensi proses tinggi sehingga biaya produksi menjadi rendah. Sedangakan nilai BEP diatas 60 % menunjukkan bahwa harga jual produk terlalu murah sehingga perusahaan mengalami kesulitas dalam pengembalian modal atau efisiensi rendah sehingga biaya menjadi tinggi. Berdasarkan perhitungan analisa ekonomi yang telah dilakukan BEP PT. Bah Kery memiliki nilai sebesar 47%. Hal ini menunjukkan bahwa perencanaan pendirian PT. Bah Kery layak untuk dijalankan karena memiliki nilai BEP pada rentang 40-60%.
Berdasarkan analisa pada kedua aspek tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa PT. Bah Kery yang memproduksi roti tawar dan roti manis layak untuk dijalankan.
128
DAFTAR PUSTAKA
_________. 2001. Pengantar Agroindustri. PT RajaGarfindo Persada. Jakarta. Assauri,
S.
1980.
ManajemenProduksi
dan
Operaasi.
Jakarta:
LembagaPenerbitFakultasEkonomiUniversitas Indonesia. Buckle, K. A., Edwards, R. A., Fleet, G. H.dan Wooton, M. 1987. Ilmu Pangan. Diterjemahkan oleh Hari Purnomo dan Adiono.
Jakarta: Universitas
Indonesia-Press. Gittinger, JP. 1986. Analisa Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian. UI Press. Jakarta. Hartanto, Hondy. 2012. Perencanaan Pabrik PengolahanSoft Candy dengan Kapsitas Produksi 3.000 Kg/Hari. Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Surabaya Indah, Sri. 2009. Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Glukosa dari Pati Jagung dengan Proses Hidrolisa dengan Kapasitas 12000 ton/tahun. Skripsi. Departemen Teknik Kimia. Universitas Sumatera Utara. Medan Perry, R.H. and D.W. Green. 1997. Perry Chemical Engineers’ Handbook 7th ed. New York: McGraw-Hill Company, Inc Reksohadiprodjo, S. dan I. Gitosudarmo. 1999. Manajemen Produksi. Yogyakarta: BPFE.. Soekartawi. 2000. Prinsip Dasar Manajemen Pemasaran. Penebar Swadaya. Surabaya Swastha, B. dan I. Sukotjo. 1998. Pengantar Bisnis Modern. Edisi III. Yogyakarta: Liberty
129
Lampiran 1
STRUKTUR ORGANISASI PT. Bah Kery
Direktur Cita Windiarsih
Wakil Direktur M. Achirul Nanda Kesekretariatan
Manajer Produksi Permana Adi C
Manajer HRD & GA Masruri
Manajer Pemasaran Nany Nur Maya
Manajer RND Sulina Indah
Manajer Keuangan Dicky Aulia
Manajer Pimpinan Cabang Jonathan Kelly
Kepala Bagian Aris
Kepala Bagian Yusron
Kepala Bagian Hany
Kepala Bagian Laila
Kepala Bagian Fakrush
Kepala Bagian Budi
130
Berikut adalah job discribtion masing – masing bagian: Direktur -
Membuat kebijakan dan keputusan terkait dengan operasional perusahaan.
-
Melakukan pengawasan dan meminta pertanggung jawaban dari masing-masing departemen untuk dievaluasi kinerja tiap departemen guna menetukan kebijakan untuk bulan berikutnya.
-
Membuat perencanaan dan peraturan terkait dengan operasional dan menentukan arah kebijaksanaan dimasa depan (mendatang)
-
Menandatangani seluruh surat-surat yang berkaitan dengan keputusan atau perijinan perusahaan.
Wakil Direktur -
Membantu dan memberikan masukan kepada direktur agar keputusan dan kebijakan yang akan dikeluarkan berlaku secara efektif, efisien dan sesuai dengan arah dan tujuan perusahaan.
-
Mengkoodinir seluruh kegiatan departemen dan memberi masukan kepada seuma departemen agar operasional yang dijalankan tidak melenceng dari kebijakan direksi.
-
Meminta pertanggung jawaban seluruh departemen atas kegiatan operasi yang dilakukan baik bulanan atau tahunan dan target yang ingin dicapi oleh masing-masing departemen.
Kesekretariatan -
Menerima dan mengarsipkan seluruh dokumen perusahaan dan surat penting yang dikeluarkan oleh direksi.
-
Menerima dan mendistribusikan seluruh seluruh surat-surat terkait dengan perusahaan dari direksi ke departemen atau menerima surat dari departemen untuk disampaikan ke direksi.
-
Memberikan agenda rapat atau kunjungan dari direksi ke cabang atau ke instasi pemerintahan maupun swasta.
-
Mengingatkan direksi dan departemen terkait denagn perencanaan program yang telah disepakati oleh direksi dan departemen
Pemasaran -
Mengadakan order barang sesuai dengan dengan kebutuhan pasar
-
Membuat perencanaan kerja terkait dengan pemasaran dan evaluasi hasil penjualan (omset) untuk memperoleh data terkait dengan data yang dijual (menentukan fast moving dan slow moving). Apabila terjadi slow moving maka akan dilakukan penggantian tampilan produk atau produk baru.
-
Mengadakan penelitian dan pengembangan pasar sesuai dengan segmen pasar, area dan menentukan kelayakan lokasi untuk promosi atau pengembangan pasar.
HRD & GA -
Mengadakan rekruitmen karyawan baru baik secara langsung atau melalui biro jasa ketenagakerjaan.
-
Menentukan dan mengevaluasi seluruh kegiatan karyawan terkait denagn kedisiplinan, absensi, partisipasi terkait dengan kegiatan perusahaan.
-
Mengadakan pengadministrasian dan mengdakan perjanjian (perol) tiap bulannya.
-
Melakukan koordinasi dengan masing-masing departemen terkait dengan kegiatan yang dilakukan dengan masing-masing departemen dan terkait dengan informasi kinerja masing-masing karyawan di masing-masing departemen.
-
Melakukan perawatan seluruh peralatan kerja baik kantor, produksi dan untuk operasional masing-masing departemen.
-
Menetukan dan mengadakan penjadwalan terkait dengan training.
Produksi -
Mengadakan evalusai kinerja masing-masing sub bagian produksi atas kinerja dan evaluasi terkait produk yang diproduksi.
-
Menentukan jumlah kapasitas produksi yang harus dilakukan terkait dengan order dari bagian pemasaran.
-
Melakukan evaluasi dan mengadakan pencatatan hasil produksi baik harian, bulanan atau tahunan.
-
Memberikan masukan pada perusahaan terkait dengan perlatan, hasil produksi dan kemungkinan untik menciptakan produk-produk baru.
Keuangan dan Akutansi -
Menerima pendapatan dan setoran dari pembukuan keuangan masing-masing departemen, khususnya pemasaran, terkait penjualan produk.
-
Mengadakan perencanaan sesuai dengan anggaran yang telah dicanangkan oleh perusahaan ke masing-masing departemen yang ada.
-
Mengadakan pengolahan data terkait dengan akutansi biaya dan perpajakan
-
Memberikan masukan kepada direksi/perusahaan terkait denga program pembiayaan. Yang dapat dilakukan dan tidak dapat dilakukan.
-
Melihat perputaran keuangan perusahaan.
Pimpinan Cabang
-
Mengadakan pengembangan pasar/ produk sesuai kebutuhan konsumen yang ada di cabang.
-
Melakukan kerjasama dengan instansi pemerintah terkait dengan perijinan, dan instansi terkait swasta terkat dengan kerjasama strategis dan pengadaan supply bahan.
-
Membuat laporan pertanggungjawaban kepada direksi terkait operasional, kebijaksanaan, dan kinerja perusahaan secara umum.
Riset and Development -
Melakukan control produk sebleum dipasarkan ke pasaran dan mengdakn percobaan-percobaan terkait denagn produk baru.
-
Mengadakn eksperimen terkait dengan masuknya supplier baru/bahan baku yang berbeda dengan yang selama ini dipakai.
-
Membuat desain produk untuk diajukan kepada direksi dan apabila disetujui maka akan dilakukan eksperimen produk baru sesuai dengan spesifikasi yang diajukan.
-
Mengadakan pengawasan mutu/kualitas produk sebelum dipasarkan secara rendem dar masing-masing sub abgian produksi.
-
Mengadakan pengawasan dan evaluasi terkait proses yang dilakukan bagian produksi untuk menjaga kualitas dan mutu serta terjadinya penyimpangan-penyimoangan terkait pemakaian barang.
Lampiran 2 (Tata Letak Fasilitas Produksi Pabrik PT. Bah Kery)
GUDANG
R. HRD
BENGKEL TRANSPORT
GUDANG
TEMPAT PENYUCIAN TRANSPORT
Waste Water Treatment
LAPANGAN OLAHRAGA
BENGKEL MESIN DAN PERALATAN
STEAMER
GUDANG
MUSHOLA
FREEZER
STEAMER
MIXER
MIXER
MIXER
R. GANTI R. PRODUKSI ICE CREAM
GUDANG ALAT
OVEN ROTI MANIS
MEJA PENIMBANGAN
OVEN ROTI TAWAR
MEJA PENGENTAS
MEJA PEMBENTUKAN ICE CREAM R. DAYA MIXER
OVEN ROTI TAWAR
R. PENDINGIN MIXER
MIXER
OVEN ROTI MANIS KIPAS ANGIN OVEN ROTI MANIS OVEN ROTI MANIS
MIXER
DOUGHBREAK MEJA PEBIMBANGAN
OVEN ROTI MANIS
MEJA PEMBENTUKAN
MEJA PEMBENTUKAN DAN PENGEMASAN
MEJA PEMBENTUKAN ROTI ISI
MIXER
MEJA PEMBENTUKAN MESIN PEMBULATAN
R. PRODUKSI ROTI MANIS
R. PRODUKSI ROTI TAWAR
MESIN ROLL PENDEK
MESIN ROLL PANJANG
OVEN ROTI MANIS OVEN ROTI MANIS M. PEMBENTUKAN ROTI GORENG
MESIN PEMINTAL
MESIN POTONG
PENGEMASAN ROTI TAWAR
M. PEMBENTUKAN DONAT
MESIN KUPAS
MESIN PENGEMASAN
MEJA PEMBENTUKAN ROTI ISI
MEJA PEMBENTUKAN
MEJA PENGEMASAN
PARKIR
MESIN ROLL MEJA PEMBENTUKAN
MEJA PEMBENTUKAN
ALMARI PENYIMPANAN OVEN
M. PEMBENTUKAN ROTI ISI
MESIN POTONG
OVEN ROTI MANIS
MEJA PEMBENTUKAN
R. PRODUKSI PASTRY
MEJA PEMBENTUKAN
550,00
MIXER
MEJA PENGEMASAN PASTRY
MIXER
MIXER
KABAG PRODUKSI KOPERASI
LOGISTIK MEJA PEMBENTUKAN KANTOR PEMASARAN R. KABAG PEMASARAN
MEJA PEMBUATAN ROTI KERING
R. MEETING
R. KABAG GUDANG
DAPUR
GUDANG ALAT
R. SATPAM
R. Tamu R. Komposisi R. R&D
KOPERASI
TEMPAT SAMPAH TEMPAT SAMPAH
PT. Bah Kery
TOILET R. MANAJER PEMASARAN
R. WAKIL DIREKTUR
R. MEETING
R. MANAJER RnD
R. ADMIN
R. MANAJER PRODUKSI
R. MANAJER KEUANGAN
R. MANAJER PIMPINAN CABANG
R. DIREKTUR R. MANAJER HRD dan GA
Lampiran 3 Aliran Proses Bahan GUDANG
R. HRD
BENGKEL TRANSPORT
GUDANG
TEMPAT PENYUCIAN TRANSPORT
Waste Water Treatment
1
LAPANGAN OLAHRAGA
BENGKEL MESIN DAN PERALATAN
MIXER
MIXER
13
R. PRODUKSI ICE CREAM MEJA PENIMBANGAN
R. DAYA MIXER
2
3
MIXER
OVEN ROTI TAWAR MIXER
OVEN ROTI MANIS OVEN ROTI MANIS
6
OVEN
5 MESIN ROLL
MEJA PEMBENTUKAN
MEJA PEMBENTUKAN
MEJA PEMBENTUKAN
9
MEJA PEMBENTUKAN DAN PENGEMASAN
MESIN PEMBULATAN
R. PRODUKSI ROTI MANIS
MEJA PENGEMASAN
MIXER
MEJA PEMBENTUKAN
OVEN ROTI MANIS
ALMARI PENYIMPANAN
R. PRODUKSI ROTI TAWAR
MESIN ROLL PENDEK
MESIN ROLL PANJANG
8
MESIN POTONG
MESIN KUPAS
OVEN ROTI MANIS M. PEMBENTUKAN ROTI GORENG
M. PEMBENTUKAN DONAT
14
16 PENGEMASAN ROTI TAWAR
OVEN ROTI MANIS
7
MESIN PEMINTAL
MESIN PENGEMASAN
MEJA PEBIMBANGAN
4
MEJA PEMBENTUKAN ROTI ISI
KIPAS ANGIN 10
MIXER
DOUGHBREAK
MEJA PEMBENTUKAN ROTI ISI
OVEN ROTI MANIS
12
M. PEMBENTUKAN ROTI ISI
10
MESIN POTONG
10
OVEN ROTI MAN
15 MIXER
10
550,00
R. PRODUKSI PASTRY
MEJA PEMBENTUKAN
KOPERASI
MEJA PENGEMASAN PASTRY
MIXER
MIXER
KABAG PRODUKSI
MEJA PEMBENTUKAN
R. PENDINGIN
OVEN ROTI MANIS
10
OVEN ROTI TAWAR
MEJA PENGENTAS
MEJA PEMBENTUKAN ICE CREAM
MEJA PEMBENTUKAN
GUDANG ALAT
1
MIXER
R. GANTI
PARKIR
STEAMER
GUDANG
MUSHOLA
FREEZER
STEAMER
LOGISTIK MEJA PEMBENTUKAN KANTOR PEMASARAN R. KABAG PEMASARAN
MEJA PEMBUATAN ROTI KERING
R. MEETING
R. KABAG GUDANG
DAPUR
1 GUDANG ALAT
R. SATPAM
R. Tamu R. Komposisi R. R&D
KOPERASI
TEMPAT SAMPAH TEMPAT SAMPAH
PT. Bah Kery
Keterangan: 1. Ruang komposisi 2. Mixer 3. Douhgbreak 4. Meja pemotongan dan penimbanan 5. Moulder bulat 6. Lamari penyimpanan 7. Roll panjang 8. Roll pendek 9. Meja pencetakan 10. Steamer 11. Oven 12. Meja pengentas 13. Pendinginan 14. Slicer kupas 15. Slicer potong 16. Pengemasan
Lampiran 4 Perencanaan Penanganan Limbah
1. Penampungan sementara Direncanakan: Volume
= 5500
BOD
= 170,416
⁄ (diasumsikan)
Ditanya : a. Dimensi? b. BOD removel? Jawab a. Dimensi V
=
t
5500
=
3,14 .
t
=
8m
- r = 15 .t
b. BOD removel Masih sama yaitu sebesar 170, 416
⁄
2. Pengendap / sedimentation tank Diketahui: Volume
= 8300
(5500 : 2) + 5500 = 8300 (hal ini yntuk menghindari volume agar tidak meluap) Diasumsikan sebagai berikut: -
Debit rata-rata
= 0,2945
Ditanya : a. Volume? b. HRT? c. BOD removel? Jawab a. Volume
=
p.l.t
8300
=
85 . 24 . t
t
=
4,069 m
b. HRT menunjukkan lama tinggal didalam tangki sedimentasi HRT
= = =
28183,36 s
=
7,82 jam
c. BOD removel
=
30 %
BOD removel
=
170,416
=
41,125
=
170,416 – 41,125
=
129,291
BOD removel
⁄ . 30 %
⁄
3. Grit Chamber Diasumsikan: Kecepatan aliran
= 0,3
Debit aliran tertinggi (Qpeak) = 0,43
⁄
Td
= 3 menit : 180 s
Ditanya : a. Qchannel? b. Luas penampang? c. Luas permukaan? d. Dimensi? e. BOD ? Jawab a. Qchannel
= = =
b. A
0,43
= = =
c. A surface
1,43
= = =
22,431
d. Kedalaman : Lebar =
Lebar
=3m
Kedalaman
= = 2,5 m
1
:
1,2
e. BOD Removal
=4% = 4% . 129,291 = 5,17
BOD
= 129,291 – 5,17 = 124,119
⁄
4. Clarifier 1 Diasumsikan: Menunjukkan debit aliran tertinggi = 0,43 HRT Diasumsikan 30 menit = 30 . 60 = 1800 s Laju aliran di asumsikan paling sesuai = 55 m/d Depth (m) = 4 m Flow Rate yang dipakai adalah flow rate yang meninggalkan tangki lewat permukaan. Perhitungan tangki clarifier II Ditanya : a. Luas permukaan? b. BOD removal? Jawab: a.
b. BOD removel = 6 % = 6 % . 124,119 = 7,744 BOD
= 124,119 – 7,744 = 116,67
⁄
5. Aerasi Diketahui: SRT ( ) = 25 Days F:M (Food ti microorganism ratio ) adalah menunjukkan indikasi beban organik yang masuk ke dalam lumpur aktif. F:M ratio = 0,9 g/g.d MLSS (Mixed Liqour Suspended Solid) /lumpur campuran = 5 g/l BOD Removal adalah sebesar (75% – 95 %) = 75 % Ditanya: a. Volume? b. Luas Permukaan? c. MLVSS? d. BOD?
Jawab: a.
HRT Volume
= HRT . Q = 60 menit . 0,43 = 60 . 60 . 0,43 = 1548
b.
V = Alas . Tinggi 1548 = A . 5 A = 309,6
c.
Panjang = 19 m ; Lebar = 17 m ; Tinggi = 5 m
MLVSS (Mixed Liquor Suspended Solids) Adalah menunjukkan material organik bukan mikroba. MLVSS =
d.
93,979
BOD Removal
= 75 % = 75 % . 116,67 = 87,5025
BOD
= 116,67 - 87,5025 = 29,167
e.
⁄
Jumlah Aerator dan Volume Udara
Jika diketahui bahwa debit air limbah yang masuk bak aerasi adalah 0,43 m3 /s = 14548 m3/jam maka dapat ditentukan berapa volume udara yang dibutuhkan dalam aerasi.
Artinya untuk mengaerasi untuk mengahasilkan udara 8
air limbah di bak aerasi membutuhkan udara
. Jika diketahui sebelumnya bahwa
udara diperlukan aerator sebanyak 5 buah. Maka untuk menghasilakan udara
aerator sebanyak 145480 buah. Dengan perhitungan sebagai berikut :
diperlukan
Artinya untuk menghasilkan udara sebesar
selama 8 jam dibutuhkan aerator sebanyak
buah (Catt : Aerator hidup secara
kontinyu selama 8 jam, Asumsi : ukuran aerator yang digunakan sama). 6. Clarifier II Lumpur kimia yang dihasilkan pada 1st Clarifier tidak langsung di buang ke alam, karena dikhawatirkan mengandung bahan kimia yang membahayakan organisme sekitar. Sehingga disalurkan ke proses screen sludge dan seterusnya kemudian diolah dan dijadikan bahan bangunan. Sedangkan lumpur yang dihasilkan dari bak 2nd Clarifier sebagian dibuang dan sebagian lagi dikembalikan untuk mempertahankan konsentrasi lumpur aktif.
Diketahui : Menunjukkan debit aliran tertinggi pada perhitungan di excel = 0,43 HRT Diasumsikan 30 menit = 30 . 60 = 1800 s Laju aliran di asumsikan paling sesuai = 55 m/d Flow Rate yang dipakai adalah flow rate yang meninggalkan tangki lewat permukaan. Perhitungan tangki clarifier II Ditanya: a. Luas Permukaan Tangki? b. BOD removal? Jawab: a.
Sehingganya diameter bak tersebut adalah :
b.
BOD Removal
=5% = 5% . 29,167 = 1,458
BOD
= 29,167 – 1,458 = 27,708
⁄
Tinggi clarifier menurut JCWPCF & ASCE, waste water treatment plant design, Manual of Practise 8 dalam Suryadiputra, INN kedalaman dinding tangki 2nd Clarifier yaitu minimal 3.7 meter. Dan dianjurkan 4 meter. 7. Trickling filter Pada literatur dipilih High loaded sehingga: Diketahui: OSLR (Organic Surface Loading Rate) = 35 gr BOD/m2/hari HRT = 30 m/hari Organik loading rate = 0.7 kg BOD/m3/hari Kedalaman = 1.8 m Filter media = slag, syntetics
Jari-jari (r )= 22m Tinggi tangki pengendap= 5m
Lampiran 5 Sistem Desain Pembuangan limbah pabrik (Selokan) GUDANG
R. HRD
BENGKEL TRANSPORT
GUDANG
TEMPAT PENYUCIAN TRANSPORT
LAPANGAN OLAHRAGA
Waste Water Treatment
BENGKEL MESIN DAN PERALATAN
STEAMER
TOILET
MUSHOLA
FREEZER
STEAMER
MIXER
R. GANTI GUDANG ALAT
R. PRODUKSI ICE CREAM
R. DAYA MIXER R. PENDINGIN
Keterangan : OVEN
: Selokan
KABAG PRODUKSI
Toilet KOPERASI
550,00
LOGISTIK
(1)
KANTOR PEMASARAN R. KABAG PEMASARAN
R. MEETING
INTALASI AIR
R. KABAG GUDANG
DAPUR
(2) GUDANG ALAT
R. SATPAM
R. Tamu R. Komposisi R. R&D
KOPERASI
TEMPAT SAMPAH TEMPAT SAMPAH
PT. Bah Kery
SUNG
Lampiran 6 Sistem Instalasi Air Kantor PT. Bah Kery
TOILET R. MANAJER PEMASARAN
R. WAKIL DIREKTUR
R. MEETING
R. MANAJER RnD
R. ADMIN
R. MANAJER PRODUKSI
R. MANAJER KEUANGAN
INSTALASI AIR
R. MANAJER PIMPINAN CABANG
R. DIREKTUR R. MANAJER HRD dan GA
Lampiran 7 Sistem Instalasi Air Pabrik PT. Bah Kery
GUDANG
R. HRD
BENGKEL TRANSPORT
GUDANG
TEMPAT PENYUCIAN TRANSPORT
LAPANGAN OLAHRAGA
Waste Water Treatment
BENGKEL MESIN DAN PERALATAN
STEAMER
TOILET
MUSHOLA
FREEZER
STEAMER
MIXER
: INSTALASI AIR UNTUK PREVENTIF KEBAKARAN
R. GANTI GUDANG ALAT
R. PRODUKSI ICE CREAM
R. DAYA MIXER R. PENDINGIN
OVEN
KABAG PRODUKSI
Toilet KOPERASI
550,00
LOGISTIK KANTOR PEMASARAN R. KABAG PEMASARAN
R. MEETING
INTALASI AIR
R. KABAG GUDANG
DAPUR
GUDANG ALAT
R. SATPAM
R. Tamu R. Komposisi R. R&D
KOPERASI
TEMPAT SAMPAH TEMPAT SAMPAH
PT. Bah Kery
Lampiran 8 Sistem Instalasi Air Metode Tangki Atap PT. Bah Kery SISTEM INSTALASI AIR METODE TANGKI ATAP PT. Bah Kery
TANDON ATAS AIR HUJAN
PABRIK PT. Bah Kery LANTAI 1
INSTALASI AIR
POMPA POMPA
BAK SEDIMENTASI
SUMUR
BAK PENYARING
PENAMPUNGAN AIR BAWAH TANAH
Lampiran 9 Instalasi Listrik Kantor R. MANAJER PEMASARAN
R. WAKIL DIREKTUR
TOILET R. MANAJER RnD R. MEETING
R. ADMIN
R. MANAJER PRODUKSI
R. MANAJER HRD dan GA R. MANAJER KEUANGAN
R. MANAJER PIMPINAN CABANG
R. DIREKTUR
Lampiran 10 Instalasi Listrik Pabrik R. HRD GUDANG
BENGKEL TRANSPORT
TEMPAT PENYUCIAN TRANSPORT
Waste Water Treatment (3)
STEAMER
STEAMER
BENGKEL MESIN DAN PERALATAN
LAPANGAN OLAHRAGA
2800,00
TOILET MUSHOLA
FREEZER
R. GANTI GUDANG ALAT
R. DAYA
R. PENDINGIN
OVEN
(1)
KABAG PRODUKSI
KOPERASI
550,00 (2)
LOGISTIK KANTOR PEMASARAN R. KABAG PEMASARAN
R. KABAG GUDANG
R. MEETING
R. Komposisi
GUDANG ALAT
R. SATPAM
KOPERASI
TEMPAT SAMPAH
PT. Bah Kery
R. R&D DAPUR
R. Tamu
TEMPAT SAMPAH