Perumusan Visi, Misi, Keyakinan Dasar, Dan Nilai Dasar Organisasi

  • Uploaded by: Rara Ayu Ramadhona
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Perumusan Visi, Misi, Keyakinan Dasar, Dan Nilai Dasar Organisasi as PDF for free.

More details

  • Words: 2,697
  • Pages: 15
Loading documents preview...
Perumusan Visi, Misi, Keyakinan Dasar, dan Nilai Dasar Organisasi

1.1.

Latar Belakang Perencanaan strategis digunakan untuk menentukan dan mewujudkan visi

dan misi organisasi dan membagi-bagi sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya. Dapat dikatakan suatu organisasi pada mulanya memiliki citacita atau tujuan akhir yang ingin dicapai dalam jagka panjang yang disebut visi, selanjutnya untuk mencapai dan mewujudkan visi organisasi yang telah ditentukan tersebut, organisasi merumuskan upaya-upaya umum yang hendak dilakukan yang disebut misi, kemudian untuk mewujutkan misi, organisasi membuat dan merumuskan upaya-upaya khusus yang dirasa paling efektif dan efisien untuk mencapai cita-cita organisasi yang disebut perencanaan strategis. Untuk menyimpulkan suatu Visi, Misi, Keyakinan Dasar, dan Nilai Dasar Organisasi, diperlukan suatu proses perumusan. Proses perumusan tersebut akan penulis bahas pada tulisan ini. Berikut dengan contoh implementasi Visi, Misi, Keyakinan Dasar, dan Nilai Dasar Organisasi pada suatu perusahaan yang sudah menerapkan perencanaan strategis dan mengaplikasikan pada perusahaannya.

1.2.

Pembahasan

1.2.1. Perumusan Visi Langkah penting dalam proses perencanaan strategis adalah mengembangkan deskripsi yang jelas dan ringkas tentang organisasi atau komunitas harus seperti apa ketika berhasil mengimplementasikan strateginya dan mencapai seluruh potensinya. Deskripsi ini harus menjadi visi keberhasilan organisasi. biasanya, visi keberhasilan ini

lebih penting sebagai panduan untuk mengimplementasikan strategi dan bukan memformulasikannya. Sementara sedikit sekali organisasi publik dan nirlaba yang mempunyai pernyataan misi yang jelas dan berguna. sebagian alasannya adalah bahwa visi itu mencakup misi. Misi menguraikan tujuan organisasi, sedangkan visi dapat dipakai untuk menggambarkan bagaimana organisasi harus terlihat ketika organisasi bekerja baik (Lonnie, Helgeson, komunikasi Pribadi, 1986). Visi adalah kondisi masa depan yang masih abstrak, tetapi merupakan konsepsi yang dapat dibaca oleh setiap orang (Salusu, 1996:130). Ini berarti visi merupakan suatu pikiran yang melampaui realitas sekarang, sesuatu atau keadaan yang diciptakan yang belum ada sebelumnya dan akan diwujudkan oleh seluruh anggota organisasi. Visi memberikan gambaran kondisi yang akan dicapai oleh organisasi di masa yang akan datang, selanjutnya Bryson (1995:65) mengemukakan bahwa sesungguhnya visi memberikan kerangka dasar tentang gambaran organisasi di masa mendatang. Visi menggambarkan akan menjadi apa suatu organisasi di masa depan. Penetapan visi harus melihat kemampuan dan keadaan internal organisasi. Semua organisasi, mempunyai visi. Visi adalah agenda tujuan sebagai prestasi yang harus dicapai dalam aktivitas organisasi. Sejalan dengan itu, Beach (1930) mengemukakan proses merumuskan visi dimulai dengan ide-ide kreatif atau dengan menciptakan ide-ide baru dengan menggali tuntutan lingkungannya. Apabila visi telah dirumuskan dengan baik dan sempurna, selanjutnya dirumuskan statemen misi dan statemen misi dijadikan acuan

menyusun rencana dan program organisasi. Qigley (1993:26) mengemukakan visi adalah aspirasi yang akan dijadikan elemen fundamental dalam pandangan organisasi dengan alasan yang jelas dan konsisten dengan nilai-nilai organisasi. Visi terbentuk dengan kecerdasan penghayatan nilai-nilai, pengetahuan dan pengalaman, kemampuan khusus yang konseptual, pemecahan maslah serta dayadaya perilaku lain yang dijadikan unggulan. Bertitik tolak pada pandangan tersebut, visi organisasi haruslah konsisten dengan nilai dan daya-daya perilaku organisasi yang menjadi ciri khas sekolah, stabil, berubah ke arah yang lebih baik, dan selalu menjadi subjek evaluasi atas dasar kecerdasan penghayatan nilai-nilai moral, akademis, ilmiah, dan sistematis dalam memecahkan berbagai problematika organisasi. Dengan kata lain visi merupakan endapan dari suatu sistem nilai dan kaidah yang diberlakukan. Dalam sebuah lembaga organisasi, visi merupakan sarana untuk : a. Mengkomunikasikan alasan keberadaan organisasi dalam arti tujuan dan tugas pokok b. Memperhatikan frame work hubungan antara organisasi dengan stakeholders (Sumber daya manusia, konsumen, dan pihak lain yang terkait) c. Menyatakan sasaran utama kinerja organisasi dalam arti pertumbuhan dan perkembangan Untuk mampu menjadi gambaran yang ingin diwujudkan suatu organisasi, pernyataan visi perlu diekspresikan dengan baik agar mampu menjadi tema yang mempersatukan semua unit dan organisasi, menjadi media komunikasi dan motivasi semua pihak, serta sebagai

sumber kreativitas dan inovasi organisasi. Oleh sebab itu, dalam perumusan dasar-dasar visi keberhasilan sebaiknya: a. Mengingat bahwa dalam banyak kasus, visi keberhasilan tidak diperlukan untuk memperbaiki keefektifan organisasi. Akan tetapi mengembangkan dan mengimplementasikan strategi untuk menghadapi isu strategis dapat merupakan hal yang dapat menghasilkan perbaikan kinerja sebagian besar organisasi. b. Sebelum visi keberhasilan muncul, organisasi perlu merumuskan beberapa lingkaran atau langkah-langkah perencanaan strategis sebelumnya. c. Visi keberhasilan harus meliputi item-item hasil yang diinginkan. Organisasi harus berpikir mengenai versi dari visi sukses yang dipublikasikan dalam rencana strategis menjadi suatu hal yang nyata. d. Visi keberhasilan harus sebanyak mungkin timbul dari keputusan dan tindakan yang lalu. keputusan dan tindakan masa lampau seringkali menjadi catatan konsensus tentang bagaimana organisasi itu dan harus mengerjakan apa. mendasarkan suatu visi pada konsensus yang telah ada sebelumnya menghindarkan konflik yang tidak perlu. realisasi masa depan baru akan lebih mudah jika masa depan itu adalah kelanjutan dari masa lampau dan masa sekarang (Weick, 1979). e. Suatu visi keberhasilan harus menjadi sesuatu yang inspirasional. Apa yang mengilhami orang adalah deskripsi yang jelas mengenai masa depan yang diinginkan dengan didukung oleh keyakinan yang nyata. Visi yang inspirasional memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  

memfokuskan kepada masa depan yang lebih baik mendorong harapan dan impian dibangun berdasarkan penafsiran kembali sejarah dan budaya

     

untuk menarik cita-cita dan nilai-nilai umum dari organisasi menjelaskan arah dan tujuan organisasi menyatakan hasil-hasil yang positif menekankan keunikan dan kekhasan kompetensi organisasi menekankan kekuatan kelompok yang bersatu menggunakan gambar, imaji, dan metafora kata mengkomunikasikan antusiasme dan kegembiraan yang

menyala-nyala serta memupuk komitmen dan dedikasi. f. Visi keberhasilan yang efektif adalah yang mewujudkan tingkat ketegangan yang tepat untuk mendorong perubahan organisasi yang efektif. g. Satu cara yang berguna untuk mulai mengkonstruksikan visi keberhasilan adalah mempunyai anggota tim perencanaan strategis sebagai individu yang mempersiapkan rancangan visi, kemudian saling mengungkapkan dan mendiskusikan respon mereka. h. Suatu proses normatif harus digunakan untuk mengulas visi keberhasilan. biasanya rancangan diulas oleh anggota tim perencanaan, para pembuat keputusan lainnya, anggota dewan yang berkuasa, dan para stekeholder luar yang terpilih. i. Konsensus atau pernyataan visi di kalangan para pembuat keputusan kunci sangat diperlukan, tetapi tidak diperlukan secara mutlak. j. Karena visi keberhasilan membantu memandu keputusan dan tindakan organisasi, maka visi keberhasilan harus disebarkan dan dibahas secara luas. 1.2.2. Perumusan Misi Misi merupakan sebuah guidelines yang lebih pragmatis dan konkrit yang dapat dijadikan acuan pengembangan strategi dan

aktivitas dalam lembaga atau organisasi. Secara umum misi menurut Sharplin (1985) adalah ‘alasan keberadaan’, misi sebagai deskripsi tentang apa yang hendak dicapai dan untuk siapa. Sementara itu Pearce dan Robinson (1988) menyebutkan bahwa misi organisasi disebutkan sebagai tujuan fundamental dan unik yang menunjukkan perbedaan suatu organisasi dengan organisasi lain yang sejenis dan mengidentifikasi cakupan (scope) organisasinya. Bertitik tolak dari pandangan tersebut misi adalah alasan bagi keberadaan sebuah organisasi, dalam hal ini yaitu alasan keberadaan sekolah, karena itu sekolah sebagai organisasi memiliki kebutuhan khusus untuk mengkomunikasikan misi dan mengartikulasikan tujuan, target dan ukuran yang menjadi dasar penilaian kinerjanya. Misi sekolah adalah aspirasi kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, dan masyarakat sekolah lainnya yang akan dijadikan elemen fundamental penyelenggaraan program sekolah dalam pandangan sekolah dengan alasan yang jelas dan konsisten dengan nilai-nilai sekolah. Kotler (1987) mengatakan bahwa misi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang dapat ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang dapat diperoleh, serta aspirasi dan cita-cita di masa depan. Dari pengertian tersebut, tampaknya ada lima unsur penting yang tidak dapat dilupakan dalam merumuskan misi suatu organisasi, yaitu:

a. Produk apa atau pelayanan apa yang akan ditawarkan. Apakah itu pendidikan anak-anak, pendidikan tinggi, dan lain-lain. b. produk atau pelayanan yang ditawarkan itu dapat memenuhi kebutuhan tertentu yang memang diperlukan dan bahkan dicari karena belum tersedia selama ini. c. Misi harus secara tegas menyatakan publik mana yang akan dilayani. d. Bagaimana kualitas barang atau pelayanan yang hendak ditawarkan. e. Aspirasi apa yang diinginkan di masa yang akan datang. Unsur-unsur misi tersebut selayaknya dinyatakan sebagai keyakinan untuk sungguh-sungguh dilaksanakan oleh organisasi, tidak hanya sebagai semboyan tanpa makna. Oleh karena banyak hal yang perlu diketahui oleh masyarakat yang dilayani, rumusan misi tidak dapat terdiri dari satu kalimat atau pernyataan singkat saja. Misi merupakan “alat yang tak ternilai” untuk mengarahkan perumusan strategi dan pelaksanaan strategi. Ia merupakan fondasi yang konstan dalam pengambilan keputusan strategik. Ia bahkan adalah common thread yang menyatakan seluruh aktivitas organisasi (Wheelen dan Hunger, 1990). Misi disebut raison d’etre-nya organisasi, yaitu yang merupakan alasan kehadirannya, pembenaran tentang eksistensinya (Higgins, 1995). Misi sebenarnya menjelaskan hal-hal yang sangat fundamental, merupakan falsafah dasar dari organisasi, sebagai pendorong lahirnya inspirasi-inspirasi yang penuh motivasi. Misi juga penting karena suatu perumusan tujuan dan sasaran yang realistik hanya mungkin dilakukan jikalau terlebih dahulu misi organisasi sudah diidentifikasi.

Merumuskan misi organisasi terkadang dianggap mudah, tetapi kesulitannya lebih banyak ketimbang gampangnya. para pengambil keputusan strategik sering mampu merumuskan misi itu dengan baik, tetapi segera timbul kesulitan dalam mengkoordinasikan tindakantindakan manajerial. Inilah peranan kritis dari berbagai organisasi karena banyak organisasi yang gagal merealisasikan misinya. Misi, karenanya harus mendarat lebih dahulu dalam hati semua orang yang bekerja dalam organisasi itu. Jadi apabila dikatakan bahwa salah satu misi dalam lembaga pendidikan adalah meningkatkan kualitas, maka seharusnya semua orang yang terlibat dalam proses itu memahami sungguh-sungguh apa yang dimaksud dengan meningkatkan kualitas itu dan senantiasa berusaha menuju ke sana, sementara manajemen puncak harus pula komit untuk mempertahankan tekad itu. Terkait dengan hal tersebut, pada dasarnya misi dibuat untuk jangka waktu tiga sampai lima tahun dan dapat berubah. perubahan itu bisa dilakukan jikalau terjadi perubahan penting dalam lingkungan, misalnya ada peluang yang harus dikejar, ada ancaman, atau tantangan yang sangat berarti. Bisa juga terjadi perubahan apabila manajemen baru menghendakinya. Misi juga dapat bertahan bertahun-tahun tanpa ada perubahan, yaitu jika kondisi lingkungan dan pihak-pihak terkait masih menghendaki demikian. Jadi misi bukanlah dogma yang tidak bisa berubah. 1.2.3. Perumusan Keyakinan Dasar dan Nilai Dasar Organisasi a. Keyakinan Dasar

Keyakinan Dasar atau nama lainnya Core Beliefs adalah keyakinan tentang kebenaran jalan yang dipilih untuk mewujudkan visi, atau dikenal dengan istilah “We Do Whats We Beliefs”. Keyakinan umum yg perlu dimiliki oleh tiap anggota utk mewujudkan visi melalui misi yg telah dipilih untuk membangkitkan energi anggota. Memberikan jiwa bagi sistem manajemen utk mewadahi kepentingan stakeholders, yaitu kelompok / individu baik yg ada di lingkungan internal maupun eksternal, yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pencapaian tujuan organisasi. Contoh stakeholders antara lain:  Karyawan  Konsumen dan pendukung konsumen  Organisasi masyarakat yg terkait  Supplier  Media  Competitor  Pemilik / supra system Aspek yg terkandung dalam keyakinan dasar, antara lain: a. Bisnis merupakan mata rantai yg menghubungkan pemasok/ provider dengan customers b. Customers merupakan tujuan pekerjaan c. Sukses merupakan hasil penilaian dari customers Rumusan core beliefs, yaitu: 1. Pernyataan tentang keyakinan dasar 2. Frasa “ oleh karena itu” 3. pernyataan perwujudan keyakinan dasar Contoh core beliefs misalnya, kami yakin bahwa untuk dapat memberikan pelayanan prima bagi pelanggan, dukungan dari karyawan yg andal sangat kami perlukan, oleh karena itu karyawan merupakan aset utama yg menjadi bagian tidak terpisahkan dari sistem manajemen dan organisasi rumah sakit secara keseluruhan.

b. Nilai Dasar Dalam perjalanan mewujudkan visi organisasi, personel akan melakukan pengambilan keputusan dalam banayak hal, mulai dari strategi yang dipilih untuk mewujudkan visi organisasi, sasaran strategik, inisiatif strategik, program, rencana jangka pendek, kebijakan, sampai dengan prosedur dan langkah-langkah pengimplementasian rencana. Dalam pengambialan keputusan tersebut diperlukan panduan untuk membimbing pemilihan alternatif yang terdeteksi. Nilai dasar digunakan oleh organisasi utnuk memandu personel dalam memutuskan pilihan. Dengan demikian nilai dasar memberikan batasan terhadap langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam mewujudkan visi organisasi, karena tidak semua langkah atau cara dapat diterima berdasarkan sistem nilai yang dipilih oleh organisasi. Nilai dasar meliputi aspek aspek antara lain: 1. Integritas 2. Kerendahan hati 3. Kesediaan utk melayani 4. Kejujuran 5. Kerja keras

1.3.

Contoh Implementasi Penulis akan membahas contoh implementasi Visi, Misi, Keyakinan Dasar,

dan Nilai Dasar Organisasi yang berlaku pada PT. Pos Indonesia (Persero), Tbk. PT. Pos Indonesia (Persero), Tbk. adalah perusahaan milik negara dalam bidang jasa (pos, keuangan, logistik dan e-bisnis) dengan jangkauan operasi hampir di seluruh tanah air Indonesia. Oleh karena itu praktek etika bisnis

yang dimengerti dengan baik dan dipatuhi secara konsisten sangat penting sebagai alat yang dapat digunakan untuk pertumbuhan bisnis yang baik. Alat ini akan menjadi handal agar perusahaan mampu bersaing dengan cara melakukan apa yang benar. Harus diyakini bahwa Kode Etik untuk karyawan dalam bersikap dan bertingkah laku di dunia bisnis adalah modal dasar untuk mencapai kesuksesan. Kode Etik Bisnis yang efektif, harus dimengerti oleh semua karyawan dan dijiwai dalam bentuk tindakan nyata. Kode Etik Bisnis PT Pos Indonesia (Persero) harus dapat dilihat, diketahui, dimengerti dan dipahami oleh seluruh karyawan, pelanggan, konsultan, mitra bisnis, serta oleh semua individu yang bertransaksi dengan atau atas nama PT Pos Indonesia (Persero). Pedoman ini diharapkan akan membantu dan menekankan nilai-nilai etika dalam berinteraksi dengan seluruh stakeholders Perusahaan yang harus dipatuhi sehingga pedoman ini harus mengakar di dalam budaya Perusahaan. Satu hal yang harus disadari bahwa di dalam dunia kerja sering kali mengalami situasi dimana harus melakukan “hal yang benar” yang dalam sepintas kelihatannya tidak mungkin untuk dilakukan. Pada suatu saat kepentingan perusahaan, karyawan, pelanggan, mitra bisnis, keluarga, masyarakat dan diri sendiri nampaknya akan saling bertentangan satu sama lain. Bila dihadapkan pada situasi rumit seperti itu, akan sulit untuk menentukan mana yang etis. Kode Etik Bisnis PT Pos Indonesia (Persero) yang dikandung di dalam dokumen ini merupakan petunjuk untuk mengambil “keputusan yang benar”, walaupun disadari bahwa tidak ada satupun kebijakan yang dapat mencakup semua situasi yang ditemukan dalam kegiatan sehari-hari.

Kepatuhan pada Pedoman Etika Bisnis ini penting untuk mempertahankan dan memajukan reputasi PT. Pos Indonesia (Persero) sebagai korporasi yang bertanggung jawab, di mana pada akhirnya akan memaksimalkan nilai perusahaan. Pelanggaran atas Pedoman Etika Bisnis ini merupakan hal yang serius dan merupakan pelanggaran ketentuan Perusahaan. Seluruh jajaran Perusahaan diharapkan untuk membaca Pedoman Etika Bisnis ini dengan seksama dan membuat komitmen untuk menerapkannya setiap hari karena masa depan Perusahaan tergantung pada komitmen kita semua. VISI, MISI, NILAI DASAR DAN KEYAKINAN DASAR, SERTA ETIKA BISNIS Visi dan misi Perusahaan merupakan sumber dari segala sistem yang menjadi acuan dari semua nilai, prinsip, etika dan kebijakan manajemen dalam menjalankan bisnisnya. Berdasarkan Keyakinan Dasar dan Nilai Dasar yang dianut oleh Perusahaan yang dijabarkan dalam bentuk Etika Bisnis yang mengatur bagaimana hubungan antara Perusahaan dengan pihak-pihak yang terkait. Keseluruhan nilai tersebut lambat laun akan membentuk suatu budaya yang menjadi karakter bagi Perusahaan. Nilai-nilai dari Etika Bisnis akan diimplementasikan dalam bentuk berbagai ketentuan/ peraturan dan kebijakan manajemen yang mengatur secara teknis sistem manajemen pos di berbagai bidang dan fungsi dalam usaha mencapai Tujuan Perusahaan. Berkaitan dengan hal tersebut untuk lebih memperjelas tujuan perusahaan yang berlandaskan dengan etika bisnis dapat dijelaskan seperti sebagai berikut:

1. VISI DAN MISI Visi PT Pos Indonesia adalah menjadi perusahaan pos yang berkemampuan memberikan solusi terbaik dan menjadi pilihan utama stakeholder domestik maupun global dlam mewujudkan pengembangan bisnis dengan pola kemitraan, yang didukung oleh sumber daya manusia yang unggul dan menjunjung tinggi nilai. Misi PT Pos Indonesia adalah memberikan solusi terbaik bagi bisnis, pemerintah, dan individu melalui penyediaan sistem bisnis dan layanan komunikasi tulis, logistic, transaksi keuangan, dan filateli berbasis jejaring terintegrasi, terpercaya dan kompetitif di pasar domestik dan global. 2. KEYAKINAN DASAR DAN NILAI DASAR Keyakinan Dasar perusahaan adalah mempunyai karyawan yang bertalenta (talented people), keunggulan layanan (excellence service), nilai-nilai bagi kastemer (customer values) dan pertumbuhan kinerja keuangan yang tinggi dan berkelanjutan (sustainable outstanding financial performance) Nilai Dasar perusahaan adalah regangkan tujuan (streching goals), integritas (integrity), berfikit kesisteman (system thinking), berani dan bertanggungjawab (courage and responsible) dan penghargaan berbasis kinerja (reward based on performance)

1.4.

Kesimpulan Misi, visi, nilai dasar, dan strategi dirumuskan melalui sistem perumusan

startegi, berdasarkan hasil pemantauan terhadap trend perubahan lingkungan makro dan lingkungan industry serta SWOT analisis. Setelah dirumuskan, misi, visi, keyakina dasar, nilai dasar, dan strategi dikomunikasikan kepada seluruh personel organisasi melalui dua cara:

(1) perilaku pribadi dan, (2) perilaku operasional. Proses pengkomunikasian ini disebut proses internalisasi – proses penanaman misi, visi, keyakinan dasar, nilai dasar dan strategi ke dalam diri setiap personel organisasi dengan tujuan agar misi, visi, keyakinan dasar, nilai dasar dan startegi organisasi menjadi shared mission, shared vision, shared beliefs, shared values, shared strategies. Dalam organisasi visi, Misi, dan nilai dasar dimanfaatkan untuk: 1. Landasan dalam perumusan visi, penjabaran visi ke dalam tujuan, dan pemilihan strategi untuk mewujudkan tujuan dan visi. 2. Batasan dalam perumusan sasaran-sasaran strategik yang dipilih untuk menerjemahkan strategi. 3. Batasan dalam pemilihan inisiatif strategic yang dipilih untuk mewujudkan sasaran-sasaran strategik.

Daftar Pustaka Febrianto, Deni. 2013. (Perencanaan Strategis Sebagai Pengaruh Visi, Misi, dan Value), http://denifebriyanto.blogspot.co.id/2013/01/menstraperencanaan-strategis-sebagai.html Gusti, Wira. 2010. Manajemen Strategik Visi, Misi, dan Tujuan PT POS INDONESIA, https://wira010288.wordpress.com/2010/02/24/manajemen-strategik-visimisi-dan-tujuan-sebuah-perusahaan/ Mudrikah, Dian. 2012. Memformulasi Visi, Misi, dan Strategi Dalam Perencanaan Strategik Bidang Pendidikan, http://dianmudrikah.blogspot.co.id/2012/11/memformulasi-visi-misi-danstrategi.html

Related Documents


More Documents from "MochamadIsmail Ninjutsu Fromhell"