Loading documents preview...
Gangren Radix Pada Pasien Anemia Hemolitik Alifvia Nabdakh, S.Ked
04084821517 053 Mohd Quarratul Aiman, S.Ked 04054821517 144
Oleh :
Pembimbing : drg. Merryca Bellinda, Sp. KG, MPH
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUT RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017
Identitas Nama
: Ny. RBM
Usia
: 43 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Jl. Lintas Sumatera Selatan. Desa Sukarami
Agama
: Islam
Bangsa
: Indonesia
Pekerjaan
: IRT
Pendidikan
: SMP
Ruangan
: Yasmin B
MRS
: 22 Desember 2016
Anamnesis Keluhan Utama Pasien dikonsulkan dari bagian atau Departemen Penyakit dalam RSMH untuk dilakukan pemeriksaan gigi dan mulut untuk mengevaluasi dan tatalaksana adakah tanda-tanda fokal infeksi.
Keluhan Tambahan Rasa tidak nyaman pada gigi depan bagian atas yang telah dipasang gigi tiruan
Anamnesis Riwayat Perjalanan Penyakit Pasien dirawat di bagian Penyakit Dalam RSMH dengan diagnosis Anemia Hemolitik Autoimun. Pasien kemudian dikonsultasikan ke bagian gigi dan mulut untuk melihat ada tidaknya fokal infeksi. + 2 minggu yang lalu, pasien datang ke IGD dengan keluhan badan lemas dan pandangan berkunangkunang. Demam (-). Mual mutah (-). Riwayat perdarahan (-). Riwayat tranfusi sebelumnya disangkal. BAB dan BAK normal seperti biasa. Setelah dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboraturium pasien di diagnosis mengalami anemia hemolitik dan dirawat inap di yasmin B + 2 tahun yang lalu Pasien pernah mengalami Trauma. Gigi seri kanan dan kiri atas pasien mengalami patah. Pasien kemudian berobat ke tukang gigi dan memasang gigi tiruan pada gigi yang patah tersebut. Awalnya gigi sering terasa sakit. Sakit tersebut dirasakan penderita berdenyut-denyut dan ngilu timbul setelah makan dan minum dingin, hilang dengan istirahat beristirahat dan minum obat penghilang nyeri (asam mefenamat). Saat ini nyeri tidak lagi dirasakan
Anamnesis Penyakit atau Kelainan Sistemik
Riwaya t Penya kit atau Kelaina n Siste mik Disangk
Ada
al Alergi : debu, dingin
√
Penyakit Jantung
√
Penyakit Tekanan Darah Tinggi
√
Penyakit Diabetes Melitus
√
Penyakit Kelainan Darah
√ Anemia Hemolitik
Penyakit Hepatitis A/B/C/D/E/F/G/H
√
Kelainan Hati Lainnya
√
HIV/ AIDS
√
Penyakit Pernafasan/paru
√
Kelainan Pencernaan
√
Penyakit Ginjal
√
Penyakit / Kelainan Kelenjar ludah
√
Epilepsy
√
Anamnesis Riwayat Penyakit Gigi dan Mulut Sebelumnya - Riwayat cabut gigi (-) - Riwayat tambal gigi (-) - Riwayat trauma (+) + 2 tahun yang lalu - Riwayat membersihkan karang gigi (-)
Riwayat Kebiasaan • • • •
Pasien menggosok gigi 3x sehari saat mandi dan sebelum tidur Kebiasaan mencongkel gigi yang berlubang dengan tangan / benda asing (-) Kebiasaan menggoyangkan gigi yang goyang hingga patah sendiri (-) Kebiasaan merokok (-)
• •
Kebiasaan mengonsumsi permen atau coklat (-)
Pemeriksaan Fisik Status Umum Pasien 1.
Rujukan
2.
Sensorium
: dari Penyakit dalam (Yasmin B) : Compos Mentis
3.
Berat Badan
: 70 kg
4.
Tinggi Badan
: 155cm
5.
Vital Sign
-
Nadi
-
Respiratory Rate
: 80x/menit, isi dan tegangan cukup : 24x/menit
-
Temperatur Tekanan Darah
: 36,20C : 120/80 mmHg
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Ekstra Oral • Wajah simetris • Pembesaran KGB: tidak teraba. • Temporo-mandibula Joint: Dalam batas normal, tidak ada dislokasi dan clicking
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan •
Debris
: (+), di regio a, c, dan d
•
Plak
: (+), di regio a, c, dan d
•
Kalkulus
: (-)
•
Ginggiva
: pucat
•
Mukosa
•
Palatum
: Tidak ada kelainan
•
Torsus palatinus
: Tidak ada
•
Torsus mandibularis : Tidak ada
•
Lidah
: Papil Atrofi (+)
•
Dasar mulut
: Tidak ada kelainan
•
Hubungan rahang
: Ortognatia
•
Kelainan gigi geligi :
: Pucat
•
Gangren Radix pada gigi 12, 11, 21 dan 22
•
Karies email pada regio d dan f
Intra Oral
Gigi
Lesi
1.2
Sisa akar gigi
1.1
Sisa akar gigi
2.1
2.2
Sond ase -
CE
Perkusi
Palpasi
Diagnosis
Tindakan
Tidak Dilakukan
-
-
Gangren Radix
Pro-Ekstraksi
-
Tidak Dilakukan
-
-
Gangren Radix
Pro-Ekstraksi
Sisa akar gigi
-
Tidak Dilakukan
-
-
Gangren Radix
Pro-Ekstraksi
-
Tidak Dilakukan
-
-
Gangren Radix
Pro-Ekstraksi
3.6
Sisa akar gigi karies
+
-
-
Karies Email (D3)
Pro-Konservasi
3.7
karies
+
-
-
Karies Email (D3)
Pro-Konservasi
3.8
karies
+
-
-
Karies Email (D3)
4.6
karies
+
-
-
Karies Email (D3)
4.7
karies
+
Tidak Dilakukan Tidak Dilakukan Tidak Dilakukan Tidak Dilakukan Tidak
+
+
Karies Email (D3)
Dilakukan
Pro-Konservasi Pro-Konservasi Pro-Konservasi
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisiktogram
Odon
Pemeriksaan LAB
Kesan Saran
: Anemia Normositik Normokromik (hitung retikulosit meningkat) suspek anemia hemolitik : Coomb Test
Temuan Masalah
- Karies email pada region d dan f - Gangren radiks pada gigi 1.2, 1.1, dan 2.1, 2.2
Perencanaan Terapi
- Gangren radiks pada gigi 1.2, 1.1, dan 2.1, 2.2
: Pro ekstrasi
- Karies email pada region d dan f
:Pro Konservasi
- Edukasi mengenai Oral Hygiene
Prognosis
Gangren radiks pada gigi 1.2, 1.1, dan 2.1, 2.2 dubia et bonam Karies email pada region d dan f dubia et bonam
Tinjauan pustaka
Anemia Hemolitik
•
Anemia hemolitik: anemia yang disebabkan oleh proses hemolitik.
• Anemia hemolitik terjadi apabila sebelum mencapai usia dewasa (+ 120 hari) eritrosit menjadi rusak • Dapat disebabkan oleh karena faktor intrakorpuskuler maupun ekstrakorpuskuler
Anemia Hemolitik Penyebab intrakorpuskuler. Kelainan membrane dari sel darah merah (sferositosis herediter, elip sitosis herediter, paroksismal nokturnal hemoglobinuria) Kekurangan enzime (heksoknase, G6PD, piruvatkinase dan porfiria eritropoetik congenital). Kelaianan hemoglobin (thalasemia dan anemia sel sabit) Penyebab ekstrakorpuskuler. Anemia hemolituk otoimun (AIHA) dengan warm antibody (Idiopati, S LE, leukemia kronis limfositik dan limfoma), anemia hemolitik denga n cold antibody (idiopatik, mikoplasma pneumoni dan limfoma), paro ksismal cold hemoglobinuria (virus, sifilis). Akibat obat-obatan, bahan kimia, racun tumbuh-tumbuhan
Anemia Hemolitik Diagnosis Anemia Hemolitik 1. Adanya tanda pemecahan eritrosit yang berlebihan disertai pembentukan er
itrosit yang berlebihan dalam saat bersamaan. Hal ini ditandai oleh adanya anemia, retikulositosis dan hiperbilirubinemia indirek. 2. Adanya anemia yang bersifat persisten disertai peningkatan Eritropoesis da
n tidak terdapat tanda perdarahan 3. Nilai MCV dan MCH cenderung dalam batas normal
Gangren radiks Gangren radiks adalah tertinggalnya sebagian akar g
igi setelah mahkota gigi patah, akibat trauma pada gi gi. Jaringan akar gigi yang tertinggal merupakan jaringa n mati yang merupakan tempat subur bagi perkemb angbiakan bakteri Gejala yang didapat dari gangrene bisa terjadi tanpa keluhan sakit terjadi perubahan warna gigi, dimana gigi terlihat be rwarna kecoklatan atau keabuabuan. Pada inspeksi sudah tidak terlihat lagi bagian dari m ahkota gigi,. Pada gangrene radiks, tidak dilakukan p emeriksaan sondasi dan CE, pada perkusi tidak meni mbulkan nyeri.
TATALAKSANA Tindakan yang dilakukan pada gangrene radix yaitu
Ekstraksi pada gigi yang sakit, karena pada kondisi i ni gigi akan menjadi non-vital (gigi mati) sehingga ak an menjadi sumber infeksi (fokal infeksi)
Analisis kasus
Hubungan Anemia Hemolitik Dengan Ga ngren Radix Pasien dengan Anemia memiliki kondisi tubuh dimana vaskularisasi lebih mengutamakan bagia
n organ-organ tubuh yang vital terlebih dahulu, sehingga bagian oral seperti lidah dan gusi cend erung minim vaskularisasi. Kondisi tersebut nantinya akan mempermudah timbulnya infeksi ma upun memperburuk infeksi yang sudah ada. Gangren Radix memiliki potensi sebagai fokal infe ksi untuk menyebabkan infeksi di tempat / organ lain, sehingga perlu segera mendapat penatala ksanaan.
Berdasarkan hal ini, Pasien Anemia hemolitik dengan Gangren Radix perlu mendapatkan tat a laksana secara bersama-sama supaya prognosis pasien menjadi lebih baik.
Tanda-tanda fokal infeksi yang ada pada pasien ini berhubungan dengan ad
anya riwayat Trauma gigi patah dan pemasangan gigi tiruan yang dilakukan pasien di tukang gigi. Setelah gigi patah, pasien memasang gigi tiruan pada giginya yang patah tersebut di tukang gigi tanpa memperhatikan kondisi gig i tersebut. Akibatnya timbul karies yang kemudian berkembang menjadi ga ngrene radix. Kondisi Gangren radix ini dikhawatirkan akan menjadi fokal i nfeksi dan menyebarkan infeksi ditempat lain dan memperburuk kondisi a nemia hemolitik yang diderita pasien, sehingga dikonsulkan ke bagian kese hatan gigi dan mulut untuk di tatalaksana,
Mekanisme
Karies superfacial (karies email)
Karies dentin
Peradangan pulpa (infeksi pulpa)
Pulpitis
Penyebaran PUS ke organ tubuh lain
Abses periapikal
Nekrosis (gangren)
a n a s k a l a Tat Rencana terapi yang diberikan pada pasien ini adalah pro ekstraksi pada Radix yang berada di 1.1, 1.2, 2.1, dan 2.2, Kemudian juga dilakukan pro Konservasi untuk tatalaksana gigi yang karies. Selain dilakukan beberapa rencana tindakan juga dilakukan perawatan dengan menjaga oral hygiene pasien. Mengedukasikan kepada pasien mengenai oral hygiene untuk mengatasi adanya komplikasi yang lebih lanjut. Edukasi juga dilakukan pada pasien dalam pemilihan makanan seperti menghindari makanan yang keras, terlalu panas dan yang mengandung banyak gula seperti yang dikonsumsi dalam intensitas sering dan jumlah yang banyak, pasien juga diajarkan cara menyikat gigi yang benar dan teratur serta pentingnya memberitahu kepada pasien mengenai kunjungan ke dokter gigi setiap 6 bulan.