Loading documents preview...
“RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI ASN UNTUK PENINGKATAN PEMBERIAN EDUKASI PADA KELUARGA DAN PASIEN DENGAN RESIKO JATUH DI RUANG IRNA 2 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MATARAM”
OLEH:
NAMA
: ERIDA APSARINA
NIP
: 19950424 201903 2 011
GOLONGAN
: II
JABATAN
: PERAWAT TERAMPIL
INSTANSI
: RSUD KOTA MATARAM
PESERTA DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN II ANGKATAN XIV TAHUN 2019 1
PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN Judul
: Peningkatan Pemberian Edukasi Pada Keluarga Dan Pasien Dengan Resiko Jatuh Di Ruang Irna 2 Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram
Penulis
: Erida Apsarina, A.Md.Kep
No. Absen
: 13
Jabatan
: Perawat Terampil
Instansi
: Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram
Telah diperiksa dan disetujui untuk diseminarkan.
Mataram, Oktober 2019 Penulis,
Erida Apsarina, A.Md.Kep NIP. 19950424 201903 2 011
Mentor,
Coach,
AFRINA SUSIARTY, S.ST, MM.
SYARIF LUTFIM, , SE, M.Si
NIP.
NIP.
2
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Undang - undang Aparatur Sipil Negara ASN No. 5 tahun 2014 dijelaskan bahwa ASN adalah profesi bagi PNS dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan disertai tugas dalam suatu jabatan pemerintah atau disertai tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undang. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah satu jenis Diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN menjadi profesional seperti tersebut di atas adalah Diklat Prajabatan. Diklat ini dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai - nilai dasar profesi PNS. Hal ini sesuai dengan Peraturan Kepala LAN-RI, Nomor 34 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan CPNS Golongan II, yang menggunakan aturan Pola Baru, peserta diklat mengikuti proses pembelajaran yang mencangkup nilai - nilai dasar profesi PNS yang disebut dengan ANEKA yakni : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Kompetensi inilah yang kemudian berperan dalam membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu PNS yang mampu bersikap dan bertindak professional dalam melayani masyarakat. Seorang CPNS dengan profesi perawat memiliki kewajiban untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi PNS. Nilai-nilai tersebut diimplementasikan dalam melakukan pelayanan keperawatan sesuai dengan pekerjaan keperawatan. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh
3
masyarakat agar terwujud derajad kesehatan yang setinggi-tingginya (UU No 44 Tahun 2009). Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram merupakan Rumah Sakit milik Pemerintah Kota Mataram. Luas lahan 20.473 m2. Mulai operasional sejak Maret 2010 berdasarkan Surat Keputusan Walikota Nomor : 163/II/2010 tentang Izin Penyelenggaraan Operasional Pelayanan. Sejak 1 Desember 2010, RSUD Kota Mataram menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), berdasarkan SK Walikota Mataram No 565/XII/2010. Berdasarkan undang-undang pasal 62 ayat 1 mengenai tenaga kesehatan menjelaskan bahwa kewenangan berdasarkan kompetensi adalah kewenangan untuk melakukan pelayanan kesehatan secara mandiri sesuai dengan lingkup dan tingkat kompetensinya, antara lain untuk perawat memberikan asuhan keperawatan kepada pasien. Tugas perawat salah satunya adalah memberikan asuhan keperawatan, dimana dalam melakukan setiap asuhan keperawatan harus memperhatikan sasaran keselamatan pasien. Sasaran Keselamatan Pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman, mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Salah satu indikator Sasaran Keselamatan Pasien adalah Resiko Jatuh.
Dengan melakukan memperhatikan Sasaran Keselamatan Pasien dapat meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu kepada masyarakat agar terwujud derajad kesehatan yang setinggi-tingginya. Dalam hal ini, penulis bertugas di ruang Irna 2 Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram memiliki tugas pokok dan fungsi melaksanakan perkerjaan keperawatan dan pelayanan asuhan keperawatan yang berorientasi pada nilai - nilai dasar profesi. Salah satu dari tugas pokok dan fungsi perawat yang bertugas di ruang Irna 2 adalah mencegah resiko jatuh pada pasien dalam rangka upaya preventif sehingga dapat memberikan sistem pelayanan yang optimal kepada pasien. Dalam
hal
ini,
terdapat
sebuah
inovasi
yang
ingin
saya
implementasikan terkait Peningkatan Pemberian Edukasi Pada Keluarga Dan 4
Pasien Dengan Resiko Jatuh Di Ruang Irna 2 Di Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Mataram yaitu dengan menggunakan poster yang dapat ditempel di ruangan pasien. Inovasi diangkat karena belum tersedianya media untuk melaksanakan pemberian edukasi pada pasien resiko jatuh dan seringnya penulis melihat pasien ditinggalkan keluarganya sendiri dan sering terbukanya pagar pada tempat tidur pasien sedangkan pasien dalam keadaan penurunan kesadaran. Hal inilah yang membuat penulis ingin mengangkat isu tersebut dan membuat gagasan supaya tujuan edukasi tercapai optimal dan lebih jauhnya tidak terjadi pasien jatuh akibat dari ketidaktahuan pasien dan keluarga dalam penanganan pasien dengan resiko jatuh. Sehingga pemberian pelayanan kesehatan di Rumah Sakit dapat berjalan dengan optimal sesuai dengan Misi Rumah Sakit Umum Daerha Kota Mataram yaitu memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif, berkualitas dan professional.
B. TUJUAN Dengan adanya aktualisasi ini diharapkan dapat menerapkan nilai-nilai dasar ASN sesuai dengan tugas dan fungsi jabatan peserta Pelatihan Dasar. Peserta didik juga diharapkan mampu menerapkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) sehingga membentuk pribadi yang jujur, kompeten, adil, berintegritas dan profesional. Hasil akhir yang diharapkan peserta pelatihan dasar nantinya mampu melaksanakan tugas dan fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa.
Tujuan pembuatan aktualisasi ini adalah : a. Sebagai persyaratan kelulusan Pendidikan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan XIV lingkup Pemerintahan Kota
5
Mataram Anggaran Tahun 2019 pola mitra dengan Pemerintah Provinsi NTB. b. Membentuk Pegawai Negeri Sipil yang memiliki integritas, professional, netral, dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Hal tersebut dapat dibentuk dengan menginternalisasikan nilai-nilai ANEKA serta mengerti kedudukan dan perannya sebagai Pegawai Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. c. Untuk menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas sehingga memiliki akuntabilitas dalam melaksanakan tugas jabatan. d. Untuk menjalin kerjasama antar perawat dengan pasien dan keluarga pasien maupun tenaga medis atau non medis lainnya dengan mengedepankan rasa nasionalisme. e. Untuk memperjelas wewenang dan tanggung jawab dengan menjunjung tinggi etika public. f. Untuk menjadikan petugas yang profesional dengan memberikan kualitas terbaik komitmen mutu pelayanan. g. Mampu menerapkan nilai - nilai dasar ASN yang anti korupsi. h. Meningkatkan edukasi dalam setiap asuhan keperawatan.
C. MANFAAT 1. Manfaat bagi rumah sakit diharapkan dapat menjalankan fungsinya sesuai standar yang berlaku. 2. Manfaat bagi masyarakat yang dilayani adalah meningkatnya kepercayaan publik terhadap pelayanan asuhan keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram. 3. Manfaat bagi calon pegawai negeri sipil negara untuk membangun mental aparatur sipil yang baik. Dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara dalam melaksanakan tugas sesuai ANEKA di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram.
6
D. RUANG LINGKUP Ruang lingkup aktualisasi nilai-nilai dasar ASN untuk meningkatkan kualitas mutu pelayanan yang optimal di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram dengan melakukan komunikasi efektif dan dibuat sesuai dengan batasan – batasan sebagai berikut : a. Aktualisasi nilai – nilai dasar ASN ini akan di lakukan di ruang Irna 2 yang bernaung pada Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram. b. Aktualisasi ini akan dilakukan pada keluarga pasien di ruang Irna 2 RSUD Kota Mataram. c. Waktu pelaksanaan akan dilakukan selama 30 hari mulai dari tanggal 14 Oktober – 16 November tahun 2019. Adapun dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan: 1. Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Tugas yang ditetapkan sebagai CPNS Perawat Terampil di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram sesuai SKP antara lain : a. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu. b. Membuat media untuk peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat pada individu dalam rangka melakukan upaya promotif. c. Memantau
perkembangan
pasien
sesuai
dengan
kondisinya
(melakukan pemeriksaan fisik, mengamati keadaan pasien) pada individu dalam rangka upaya preventif. d. Melakukan
komunikasi
terapeutik
dalam
pemberian
asuhan
keperawatan. e. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman. f. Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan. g. Melaksanakan kegiatan bantuan/partisipasi kesehatan.
7
2.
Perintah Atasan
a. Pemberian Asuhan Keperawatan secara optimal di ruang Irna 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Matarm. b. Melaksanakan pemberian Komunikasi, Informasi dan Edukasi kepada pasien maupun keluarga pasien.
3.
Inisiatif Penulis
a. Membuat komitmen bersama tim Irna 2 Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram. b. Membuat desain poster yang berisikan edukasi pencegahan pasien jatuh. c. Melakukan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) kepada keluarga pasien d. Melakukan pengisian formulir KIE pada pasien sebagai bentuk dokumentasi kegiatan.
8
BAB II PENETAPAN ISU A. IDENTIFIKASI ISU Selama menjalankan tugas sebagai perawat yang berfungsi memberi langsung
pelayanan
di ruang Irna 2 Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Mataram, penulis menemukan beberapa permasalahan dan isu sesuai dengan Sasaran Kerja Pegawai (SKP), Perintah atasan dan Inisiatif Penulis. Isu-isu yang ditemukan oleh penulis antara lain sebagai berikut : 1. Belum optimalnya Pemberian Edukasi Pada Keluarga Dan Pasien Dengan Resiko Jatuh Di Ruang Irna 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Mataram. 2. Belum optimalnya pengisian inform consent sebelum operasi di ruang Irna 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram. 3. Belum optimalnya mobilisasi post operasi di ruang Irna 2 Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram. 4. Kurang
patuhnya
keluarga
pasien
tentang
tata
tertib
Pengunjung/Penunggu pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram. 5. Belum optimalnya hospitalisasi pada anak di ruang Irna 2 Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram.
B. ISU YANG DIANGKAT
Dalam mengidentifikasi isu ini, penulis menggunakan metode APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak). Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang terjadi. Problematik artinya sebuah isu memiliki permasalahan
yang
kompleks
sehingga
butuh
dicarikan
solusi
permasalahannya. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Layak artinya isu yang diangkat realistis dan masuk akal untuk dipecahkan masalahnya.
9
Tabel 2.1 Pemilihan Isu melalui kriteria APKL No
Isu
1
Kriteria Isu
Total
Rangking
Skor
A
P
K
L
5
4
5
5
19
1
5
4
4
4
17
2
5
4
3
3
15
3
5
3
2
2
10
4
5
2
2
2
11
5
Belum optimalnya Pemberian Edukasi Pada Keluarga Dan Pasien Dengan Resiko Jatuh Di Ruang Irna 2 di Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Mataram. 2 Belum optimalnya pengisian inform consent sebelum operasi di ruang Irna 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram. 3 Belum optimalnya mobilisasi post operasi di ruang Irna 2 Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram.
4 Kurang patuhnya keluarga pasien tentang tata tertib Pengunjung/Penunggu pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram.
5 Belum optimalnya hospitalisasi pada anak di ruang Irna 2 Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram.
Keterangan:
10
A: Aktual P : Problematik K : Kekhalayakan L : Layak
Setelah dilakukan analisis isu menggunakan metode APKL dapat dirumuskan 3 isu yang sesuai dengan ranking bobot, kemudian 3 isu tersebut dilakukan analisis lagi dengan menggunakan metode USG. Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring 1-5 dan dengan mempertimbangkan tiga komponen dalam metode USG. 1. Urgency Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi. 2. Seriousness Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri. 3. Growth Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin memburuk kalau dibiarkan. Dalam menentukan prioritas masalah dengan metode USG ini, kami lakukan bersama aparat desa dalam diskusi penentuan prioritas masalah di Balai Desa Wadonggo Kecamatan Tinanggea. Dimana, aparat desa yang hadir memberikan skornya terhadap tiap masalah yang ada.
11
Tabel 2.2 pemilihan isu melalui kriteria USG No
Isu
1
Kriteria
Total
Isu
Skor
Rangking
U
S
G
5
4
5
14
1
5
4
4
13
2
5
4
3
12
3
Belum optimalnya Pemberian Edukasi Pada Keluarga Dan Pasien Dengan Resiko Jatuh Di Ruang Irna 2 di Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Mataram. 2 Belum optimalnya pengisian inform consent sebelum operasi di ruang Irna 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram. 3 Belum optimalnya mobilisasi post operasi di ruang Irna 2 Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram.
C. DAMPAK ISU Dampak apabila isu tersebut tidak segera dipecahkan, yaitu: 1. Mengakibatkan kesalahpahaman antara perawat dengan pasien maupun keluarga pasien. 2. Kurangnya pemahaman pasien dan keluarga pasien mengenai informasi yang seharusnya diterima. 3. Kurangnya hubungan saling percaya antara perawat dengan pasien maupun keluarga pasien. 4. Terjadinya kejadian jatuh pada pasien.
12
D. GAGASAN PEMECAHAN ISU Berdasarkan isu utama yang diangkat oleh penulis yaitu “Peningkatan Pemberian Edukasi Pada Keluarga Dan Pasien Dengan Resiko Jatuh Di Ruang Irna 2
Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram”. Maka sebagai upaya untuk mengoptimalkan kinerja keperawatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta nilai-nilai dasar pegawai negeri sipil dalam meningkatkatkan pelayanan keperawatan di RSUD Kota Mataram maka dirumuskan beberapa kegiatan yang akan menjadi bagian dari pemecahan masalah sesuai isu strategis yang diambil antara lain: 1. Melakukan konsultasi kepada atasan langsung terkait rancangan aktualisasi 2. Membuat komitmen bersama tim Irna 2 Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram. 3. Membuat desain poster yang dapat ditempel di ruangan pasien yang berisikan edukasi pencegahan pasien jatuh. 4. Melakukan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) kepada keluarga pasien 5. Melakukan pengisian formulir KIE pada pasien sebagai bentuk dokumentasi kegiatan tersebut. 6. Mengevaluasi hasil kegiatan yang telah dilakukan kepada pasien maupun keluarga pasien.
13
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Organisasi 1. Nama Organisasi Berdasarkan perkembangan dan kemajuan pembangunan kota mataram secara umum yang ingin meningkatkan derajat kesehatan, kemudian tercetuslah rencana untuk membangun Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram. Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram merupakan rumah sakit milik Pemerintah Kota Mataram. Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram mulai beroperasional sejak Maret 2010 berdasarkan Surat Keputusan Walikota Nomor 163/II/2010 tentang Ijin Penyelengaraan Operasional Pelayanan. Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram dibangun di atas lahan seluas 20.473 m2. Sejak 1 Desember 2010, Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), berdasarkan SK Walikota Mataram Nomor 565/XII/2010. Adapun visi dari Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram adalah “Rumah pelayanan
sakit kesehatan,
pilihan
masyarakat
pendidikan
dan
penelitian
dalam
bidang
yang
berstandar
internasional.”. Dalam rangka mencapai visi dari Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram, adapun misi dari rumah sakit yaitu : 1. Memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif, berkualitas dan professional 2. Melaksanakan pendidikan dan penelitian kesehatan yang berkelanjutan dan berkualitas 3. Meningkatkan
kompetensi
SDM
yang
berdaya
saing
Meningkatkan kesejahteraan karyawan/karyawati
14
4. Meningkatkan sarana prasana sesuai standar RS pendidikan dan kemajauan
2. Struktur organisasi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi RSUD Kota Mataram
3. Kedudukan Penulis Di unit tempat bekerja, peserta diklat bekerja sebagai CPNS dengan jabatan Perawat Terampil. Di Ruang Irna 2 RSUD Kota Mataram.
15
4. Tugas Pokok dan Fungsi Penulis Tugas pokok dan fungsi penulis : a.
Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu.
b.
Membuat media untuk peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat pada individu dalam rangka melakukan upaya promotif.
c.
Memantau perkembangan pasien sesuai dengan kondisinya (melakukan pemeriksaan fisik, mengamati keadaan pasien) pada individu dalam rangka upaya preventif.
d.
Melakukan
komunikasi
terapeutik
dalam
pemberian
asuhan
keperawatan. e.
Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman.
f.
Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan.
g.
Melaksanakan kegiatan bantuan/partisipasi kesehatan. Berdasarkan undang-undang pasal 62 ayat 1 mengenai tenaga kesehatan
menjelaskan bahwa kewenangan berdasarkan kompetensi adalah kewenangan untuk melakukan pelayanan kesehatan secara mandiri sesuai dengan lingkup dan tingkat kompetensinya, antara lain untuk perawat memberikan asuhan keperawatan
kepada
pasien.
Berdasarkan
Permenkes
Nomor
HK.02.02/Menkes/148/I/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat, kewenangan yang dimiliki perawat salah satunya adalah memberikan asuhan keperawatan.
5. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN
a. Akuntabilitas Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik berikut :
16
1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan,
antara
kepentingan
publik
dengan
kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi; 2. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis; 3. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik; 4. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan. Selain itu, akuntabilitas juga memiliki aspek-aspek yang mencangkup beberapa hal antara lain : a.
Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship)
b.
Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results oriented)
c.
Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requires reporting)
d.
Akuntabilitas
memerlukan
konsekuensi
(Accountabilityis
meaningless without consequences) e.
Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance)
Nilai-nilai dasar yang terkandung pada aspek akuntabilitas antara lain: a) Jujur b) Transparan c) Integritas d) Tanggung jawab (responsibilitas) e) Keadilan f) Kepercayaan g) Keseimbangan h) Kejelasan target
17
i) Konsisten j) Partisipatif Berdasarkan nilai-nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas disini penulis harus memiliki tanggung jawab terhadap pasien dan segala tindakan pemberian asuhan keperawatan yang dilakukan kepada pasien, dan juga harus
trasnparansi
dalam
setiap
melakukan
tindakan
sehingga
terciptanya hubungan saling percaya kepada pasien dan perawat.
b. Nasionalisme
Nasionalisme
merupakan
mempertahankan
satu
kedaulatan
paham sebuah
yang negara
menciptakan (nation)
dan
dengan
mewujudkan satu identitas sebagai ikatan bersama dalam satu kelompok. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan Warga Negara Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Dengan adanya nilai-nilai Pancasila diharapkan setiap ASN memiliki rasa nasionalisme yang kuat dan lebih memikirkan kepentingan publik, bangsa dan negara dibanding kepentingan pribadi dalam menjalankan tugasnya. Nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan, antara lain: 1. Religius 2. Amanah 3. Disiplin 4. Non Diskriminasi 5. Saling Menghormati 6. Persamaan Derajat 7. Mencintai sesama manusia 8. Rela Berkorban 9. Menjaga Ketertiban 10. Kerja Sama
18
11. Cinta Tanah Air 12. Musyawarah 13. Kekeluargaan 14. Kepentingan Bersama 15. Hidup Sederhana 16. Kerja Keras 17. Menghargai karya orang Lain 18. Menghormati Keputusan Bersama 19. Tenggang Rasa
Berdasarkan nilai-nilai dasar ANEKA yaitu Nasionalisme disini penulis harus dapat berkerja sama antar teman sejawat maupun tenaga medis lainnya,
berkomitmen
dan
berkomunikasi
yang baik
sehingga
menciptakan kualitas mutu pelayanan yang optimal. c. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggungjawab pelayanan publik.Nilai-nilai dasar etika publik antara lain : 1. Memegang teguh nilai-nilai ideologi Pancasila 2. Setia dan mempertahankan UUD NKRI 1945 3. Profesional 4. Tidak berpihak 5. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian 6. Non diskriminatif 7. Beretika luhur 8. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
19
9. Memberikan pelayanan dengan jujur, tanggap, cepat, tepat dan akurat 10. Berdaya guna dan berhasil guna 11. Santun dalam berkomunikasi, berkonsultasi dan bekerjasama 12. Transparan 13. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai 14. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan 15. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir
Berdasarkan nilai-nilai dasar ANEKA yaitu Etika Publik disini penulis harus beretika sopan dan santun dalam berkomunikasi sehingga terciptanya keterbukaan informasi sehingga menekan terjadinya kesalah pahaman dalam setiap pemberian informasi.
d. Komitmen Mutu
Penilaian mutu sesuatu berdasarkan pada subyektifitas seseorang, maka dari itu untuk mengukur penilaian tersebut perlu adanya standar pelayanan sehingga sebuah mutu pelayanan dapat terkontrol dengan baik. Berikut adalah nilai-nilai yang perlu diperhatikan dalam komitmen mutu antara lain: 1. Bekerja dengan berorientasi pada mutu 2. Inovatif 3. Selalu melakukan perbaikan mutu 4. Membangun kerjasama kolegial antarpegawai yang dilandasi kepercayaan dan kejujuran 5. Memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan, baik internal maupun eksternal
20
6. Menampilkan kinerja
tanpa
cacat
(zerodefect) dan tanpa
pemborosan (zerowaste), sejak memulai setiap pekerjaan 7. Efektif dan efisien dalam bekerja Berdasarkan nilai-nilai dasar ANEKA yaitu komitmen mutu disini penulis harus inovatif dalam memberikan pelayanan dan mambu berkomunikasi dengan efektif sehingga mampu melakukan perbaikan mutu pelayanan. e. Anti Korupsi
Korupsi adalah tindakan melanggar hukum dengan tujuan untuk memperkaya diri sendiri maupun golongan. Nilai-nilai yang terkandung dalam aspek anti korupsi antara lain : 1. Jujur 2. Peduli 3. Mandiri 4. Disiplin 5. Tanggung jawab 6. Kerja Keras 7. Sederhana 8. Berani 9. Adil
Berdasarkan nilai-nilai dasar ANEKA yaitu Anti Korupsi disini penulis harus bersikap disiplin, berani bertanggung jawab, serta adil dalam setiap melakukan tindakan asuhan keperawatan maupun dalam memberi pelayanan kepada pasien dan keluarga pasien.
21
i. RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI Rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan oleh seorang ASN berdasarkan pada Sasaran Kerja Pegawai (SKP), Perintah Atasan, dan Inisiatif Penulis, dengan adanya hal tersebut maka pekerjaan dapat lebih fokus serta adanya tugas tambahan. Adapaun rancangan aktualisasi yang akan dilakukan dijabarkan dalam tabel sebagai berikut: NAMA
: ERIDA APSARINA, A.Md.Kep
NIP
: 19950424 201903 2 011
JABATAN
: PERAWAT TERAMPIL
INSTANSI
: RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MATARAM
No
Kegiatan
1 1.
Tahapan Kegiatan
2
3
Berdiskusi
dengan
atasan
mengenai
realisasi
gagasan
pemecahan materi
isu,
yang
Kontribusi Terhadap
Penguatan Nilai
Mata Pelatihan
Visi – Misi Organisasi
Organisasi
5
6
7
1. Hasil konsultasi dengan
(mentor)
dalam
form
1. Saat
berkonsultasi Berkonsultasi
tentang
terbaik
edukasi dengan cara yang
aktualisasi
musyawarah bersama pelayanan
organisasi Responsive yaitu
tentang materi yang akan dimasukkan ke
atasan,
dalam
menggunakan bahasa kontribusi
leaflet
papan fall risk.
dan
hasil kegiatan ini
pengendalian
akan
media leaflet dan papan
untuk Terlaksananya
materi mendapatkan
dan
dimasukkan ke dalam
fall risk.
atasan
Keterkaitan Substansi
4
1. Berkonsultasi langsung
Output / Hasil
saya memberikan
untuk menguatkan nilai
terhadap siap tanggap dengan
Indonesia dengan baik misi RS no 1 yaitu masukan yang dan sopan hal ini saya mewujudkan menerapkan dasar
diberikan atasan dan
nilai pelayanan otak dan Attentive yaitu
Nasionalisme sistem
persarafan memberi perhatian
22
dan Etika Publik. Saya bermutu tinggi dan penuh pada bersikap
transparan terjangkau
dengan
atasan semua
oleh kebutuhan pasien lapisan dan keluarga
merupakan nilai dari masyarakat. Akuntabilitas.
2. Rancangan
2. Menyampaikan kepada
kepala
ruangan
tentang
kegiatan
selama
masa aktualisasi
2. Meminta
pada
kegiatan
atasan sebagai wujud
aktualisasi
saya menghargai dan
tersampaikan
patuh
dengan
mencerminkan
bukti
foto
.
izin
dasar
pada
atasan nilai
nasionalisme.
Menghargai komunikasi dan kerja sama merupakan nilai dasar etika publik
3. Adanya 3. Berdiskusi
dan
dukungan
surat
3. Menghargai komunikasi,
berkoordinasi untuk
konsultasi,
mendapatkan
santun dan kerja sama
dukungan dari kepala
dengan sesama rekan
ruangan dan rekan
kerja,
sopan
saya
23
kerja
menerapkan
nilai
dasar etika publik
2.
Membuat leaflet dan
1. Membuat
konsep
di 1-3
saya Terlaksananya
pembuatan
pencegahan
dan papan fall risk di
edukasi dan penyusunan memberikan
kertas
leaflet dengan sungguh- kontribusi
jatuh
kertas
Ketika
papan fall risk tentang pasien
leaflet
1. Konsep
mempersiapkan
sungguh, 2. Membuat
konsep
2. Konsep
leaflet tanggung
materi kegiatan
dan
ini menguatkan nilai organisasi innovative misi
jawab,
teliti, no
2
yaitu
dan papan fall cermat dan jelas, saya Mewujudkan
risk
risk
di
komputer menggunakan
coral
dengan melakukan
perwujudan pendidikan
menggunakan
nilai
coral draw
komitmen mutu.
akuntabilitas
draw.
dan penelitian
mampu memberikan pada
pemecahan
rancangan
kepada
atasan 4. Memperbaiki rancangan bila ada koreksi
3. Hasil
otak
koreksi
koreksi
dan
masalah sistem
persarafan di tingkat
dari atasan
4. Perbaikan hasil
dan yang
kontribusi
3. Mengajukan
RS mengikuti
penuh Pusat Otak Nasional perkembangan Ilmu
leaflet dan papan fall edukasi
Kegiatan ini
nasional 4. Dalam rancangan atasan dengan
dan
mengajukan internasional. kepada misi
no
Dan 3,
dilakukan Mewujudkan bahasa penapisan IPTEK di
Indonesia yang benar bidang
ilmu
24
dan
sopan kesehatan otak dan
(nasionalisme
dan sistem persarafan.
etika publik)
5. Mencetak hasil dan memperbanyak rancangan
5. Ketika 5. Foto leaflet dan
leaflet
dan papan fall risk
saya
memperbanyak bahan
papan fall risk
presentasi
sudah jadi
menggunakan printer dan mesin fotokopi yang merupakan milik Negara.
Saya
akan
menggunakannya sesuai
dengan
kebutuhan (jujur) dan tidak instansi.
merugikan Hal-hal
mencerminkan
ini nilai
akuntabilitas dan anti korupsi
3.
Melakukan
sosialisasi
1. Mensosialisasikan
kepada rekan sejawat
saat
(
perawat
perawat
)
bahwa
operan 2
dinas hari
1. Rekan perawat
1. Saya
Terlaksananya
sudah
mensosialisasikan
tersosialisasi
dengan
Kegiatan ini
kegiatan ini memberi meguatkan nilai
sopan, berkontribusi
organisasi
25
sudah
ada
edukasi
media
berturut – turut
pencegahan
pasien jatuh
semangat
terhadap misi rumah benevolent melayani
kekeluargaan,
sakit
persamaan
no
1 pasien dengan tulus
persepsi mewujudkan
dan responsive,
dengan rekan kerja pelayanan otak dan selalu siap tanggap untuk melayani pasien sistem mengandung dasar
persarafan
nilai bermutu tinggi dan
nasionalisme terjangkau
dan etika publik
semua
oleh lapisan
masyarakat 2. Dokumentasi
2. Melakukan dokumentasi dalam
dalam
buku
operan
dinas
perawat
2. Ketika
saya
mendokumentasi apa yang dengan lengkap
dikerjakan benar
dan
merupakan
buku operan dinas
nilai dari akuntabilitas
perawat
dan komitmen mutu
3. Leaflet
dan
papan fall risk tersimpan 3. Menyimpan
leaflet
dan papan fall risk di
dengan baik dan terlihat
3. Penyimpanan
media
yang
baik
mengandung
nilai
tanggung
jawab
barang milik RS (nilai akuntabilitas),
26
tempat yang terlihat
kemudahan
akses
oleh seluruh perawat
penyimpan bagian dari nilai komitmen mutu pelayanan.
4.
Mengkaji pengetahuan
1. Memberi salam dan
keluarga pasien tentang
memperkenalkan diri
mau
pencegahan
dan menyampaikan
percaya
maksud serta tujuan
pasien
jatuh di Rumah Sakit
1. Keluarga pasien 1. Saya dan untuk
melakukan Terlaksananya
tahapan
pelayanan kegiatan memberikan mencerminkan nilai
prima
yang kontribusi misi rumah organisasi
dilakukan
mencerminkan
nilai sakit
tindakan
dasar etika publik dan mewujudkan
selanjutnya
komitmen mutu
keluarga
pada tentang
2. Pada 2. Ceklist
pada
saat
no
1 responsive yaitu perawat harus siap
pelayanan otak dan tanggap terhadap sistem
2. Menanyakan
Kegiatan ini
persarafan kebutuhan pasien
bertanya bermutu tinggi dan dan keluarga dan
keluarga
saya terjangkau
oleh sikap memberi
pengetahuan
pemahaman
melakukannya dengan semua
penyakit pasien
awal pasien dan
sopan,
keluarga
empati sehingga data
Attentive ) setelah
didapatkan
dilakukan pengkajian
form edukasi
di
optimal,
sabar
dan masyarakat
dengan hal
ini
merupakan nilai etika
lapisan pelayanan penuh terhadap pasien
(
pemahaman awal pasien dan keluarga
publik dan komitmen mutu
27
3. Menanyakan keluarga
pada pasien
bagaimana
cara
mencegah
pasien
supaya tidak jatuh
3. Pengkajian 3. Checklist
pengetahuan keluarga
pemahaman
merupakan usaha awal
awal pasien dan
untuk
keluarga
pelayanan yang tepat
di
form edukasi
memberi
sesuai pasien,
kebutuhan saya
sedang
menerapkan nilai dasar komitmen mutu
4. Beri apresiasi untuk jawaban
yang
4. Mengangkat 4. Pasien
dan
nilai
kekeluargaan
dan
diberikan pasien dan
keluarga
peduli terhadap sesama
keluarga
merasa dihargai
merupakan
nilai
nasionalisme.
Saya
memberikan feedback kepada keluarga dan pasien
merupakan
bagian dari pelayanan prima
menunjukkan
nilai dasar komitmen mutu
28
5. Memberi
penilaian
dari
hasil
pemahaman
awal
pasien dan keluarga
5. Setelah 5. Menentukan
dilakukan
pengkajian awal, saya
metode edukasi
menentukan
(checklist form
yang
edukasi)
direncanakan.
langkah sudah .
Mendokumentasikan data hasil pengkajian dengan benar artinya saya
melaksanakan
aspek akuntabilitas dan komitmen mutu
5.
Melakukan edukasi pasien
pemberian pencegahan
jatuh
1. Menyiapkan
bahan
untuk edukasi
pada
1. Leaflet
dan
1. Kegiatan
ini Memberikan edukasi Kegiatan ini
papan fall risk
merupakan
sudah tersedia
dari tanggung jawab keluarga
keluarga pasien
bagian pada
pasien
untuk organisasi melayani
pearawat
sebagai mendukung misi no 2 pasien dengan tulus
pemberi
edukasi mewujudkan
merupakan nilai dasar pendidikan akuntabilitas 2. Melakukan persiapan pasien dan keluarga pasien
(kontrak
dan menguatkan nilai
( benevolent ), dan memberi perhatian
penelitian
yang penuh ( Attentive )
mampu memberikan dan mengikuti 2. Waktu
edukasi
sudah disepakati
2. sikap hormat, sopan kontribusi pemecahan perkembangan ilmu dan
santun masalah
otak
dan (Innovative)
merupakan sikap ASN sistem persarafan di
29
waktu )
yang nilai
menunjukkan Tingkat Nasional dan etika
publik. Internasional dan misi
Ketepatan
waktu no
3
mewujudkan
merupakan
bagian penapisan IPTEK di
dari pelayanan prima bidang untuk
menjaga kesehatan otak dan
komitmen mutu 3. Melakukan
cuci
tangan
dengan
handrub
3. Cuci
tangan
sistem persarafan
3. perawat bertanggung
dilakukan sesuai
jawab
dengan
6
kebersihan
dan
langkah
benar
kesehatan
pasien
(pencegahan
infeksi
cuci tangan
ilmu
menjaga
nosokomial) merupakan
nilai
akuntabilitas
dan
komitmen mutu.
4. Melaksanakan edukasi media
dengan leaflet
dan
penyimpanan papan fall
risk
di
meja
4. Keluarga pasien teredukasi mengisi pemberian
dan form
4. melaksanakan peran perawat
sebagai
edukator menunjukkan dasar
nilai
akuntabilitas,
30
pasien
edukasi
peduli
terhadap
sesama,
memberi
informasi
dengan
benar,
berbicara
dengan
bahasa
Indonesia dengan baik saya menerapkan nilai nasionalisme, saya
ketika
memberi
pelayanan
sesuai
kebutuhan
pasien
brarti
sedang
saya
melaksanakan komitmen mutu.
5. Melakukan evaluasi pemberian edukasi
nilai
5. Checklist evaluasi
pada
form pemberian edukasi
5. Saya
akan
menilai
kembali kemampuan keluarga menangkap informasi yang telah diberikan. Saya akan mendengar
dengan
sabar dan peduli, saya sedang
memberikan
31
pelayanan prima yang bagian dari nilai etika publik dan komitmen 6. Mendokumentasikan kegiatan
edukasi
yang
telah
dilaksanakan
mutu. 6. Checklist
form
monitoring
6.
Saya menerapkan nilai
pencegahan
dasar
jatuh
dengan
akuntabilitas
mendokumentasikan apa yang dilaksanakan
6.
Melakukan monitoring
1. Memonitor keadaan
dan evaluasi penerapan
pasien
langkah
lingkungan
–
langkah
pencegahan
pasien
dan pasien
secara berkala
1. Form
1.
Mengevaluasi
monitoring
kerja
pencegahan
framework
jatuh
akuntabilitas
jatuh oleh keluarga
hasil Melakukan
kegiatan Kegiatan tersebut
merupakan evaluasi untuk setiap menguatkan nilai kegiatan
yang organisasi
di dilakukan mendukung benevolent,
Lingkungan Kerja.
misi no 1 mewujudkan senantiasa melayani pelayanan otak dan pasien dengan tulus;
2. Dokumentasikan
2. Form
2.
Membuat
bukti sistem
persarafan noble yaitu melayani
tingkat resiko jatuh
monitoring
laporan hasil kegiatan bermutu tinggi dan dengan mulia
( rendah / sedang /
pencegahan
merupakan salah satu terjangkau
tinggi )
jatuh
aspek
akuntabilitas semua
dan komitmen
oleh lapisan
menjaga masyarakat sehingga mutu. visi
rumah
sakit
32
Dilakukan jujur
dengan menjadi rumah sakit
dan disiplin pusat
rujukan
merupakan nilai dari nasional bidang otak dasar anti korupsi
dan
sistem
persyarafan 3. Komunikasikan
3. Form
3. Adanya
dapat
kejelasan terwujud.
resiko pasien jatuh
monitoring
tentang
suatu
saat laporan antar
pencegahan
informasi
shift
jatuh
menciptakan
akan
lingkungan kerja yang akuntabel (akuntabilitas)
7.
Melakukan penggunaan
evaluasi media
1. Observasi
1. Hasil observasi
penggunaan media
edukasi oleh perawat
1. Saya
melakukan Melakukan
(Foto dan form
evaluasi
edukasi)
media efektif untuk kegiatan
apakah evaluasi untuk setiap menguatkan nilai
digunakan
2. Melakukan wawancara
kepada
yang organisasi
untuk dilakukan mendukung responsive, selalu
pelayanan.
Saya misi no 1 mewujudkan siap tanggap
melaksanakan
nilai pelayanan otak dan
komitmen mutu 2. Kertas saran
kegiatan Kegiatan tersebut
sistem
persarafan
bermutu tinggi dan 2. Saya
pro
menanyakan
aktif terjangkau semua
oleh lapisan
33
rekan
perawat
bagaimana
kualitas masyarakat sehingga
tentang penggunaan
dan hasil penggunaan visi
media
media
oleh
rumah
sakit
rekan, menjadi rumah sakit
mencerminkan
rasa pusat
rujukan
tanggung jawab saya nasional bidang otak dan
meningkatkan dan
mutu
pelayanan persyarafan
sistem dapat
( akuntabilitas dan terwujud. komitmen mutu ) 3. Kertas saran 3. Meminta
masukan
3. Menghargai
dari rekan perawat
komunikasi,
yang
telah
konsultasi dan kerja
menggunakan media
sama (etika publik). Meminta saran dari rekan usaha
merupakan saya
untuk
memperbaiki
mutu
kinerja (komitmen mutu)
34
ii.JADWAL/RENCANA PELAKSANAAN AKTUALISASI
Habituasi pada tanggal No.
Kegiatan
Juli 1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 12 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1
Agustus 2
3
4
5
6
Melakukan konsultasi kepada atasan langsung 1
terkait rancangan aktualisasi Membuat komitmen bersama tim ruang Irna
2
2 Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB Pembuatan lembar balik 3
yang berisikan aturan dan edukasi Melakukan KIE (Komunikasi, Informasi
4
dan Edukasi) kepada keluarga pasien 35
Melakukan pengisian formulir KIE pada pasien 5
sebagai bentuk dokumentasi kegiatan tersebut
Mengevaluasi hasil 6
kegiatan
36