Refleksi Diri Selama Mengikuti Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik

  • Uploaded by: Arif Kurniawan
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Refleksi Diri Selama Mengikuti Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik as PDF for free.

More details

  • Words: 2,207
  • Pages: 9
Loading documents preview...
REFLEKSI DIRI SELAMA MENGIKUTI PERKULIAHAN PENGEMBANGAN PESERTA DIDIK

MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Pengembangan Peserta Didik Yang dibina oleh Ibu Ella

Oleh Dhinar Sulistyo Anggarini 140252601103

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SENI DAN DESAIN April 2015

Refleksi Diri Selama Mengikuti Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik

Perkembangan anak manusia merupakan sesuatu yang kompleks, artinya banyak faktor yang turut berpengaruh dan saling terjalin dalam berlangsungnya proses perkembangan anak. Baik unsur-unsur bawaan maupun unsur-unsur pengalaman yang diperoleh dalam berinteraksi dengan lingkungan sama-sama memberikan kontribusi tertentu terhadap arah dan laju perkembangan anak tersebut. perkembangan seseorang berlangsung sejak dilahirkan sampai dengan mati. Memiliki arti kuantitatif atau segi jasmani bertambah besar bagian-bagian tubuh. Kualitatif atau psikologis bertambah perkembangan intelektual dan bahasa. Perkembangan dicakup dalam kematangan. Manusia disebut matang jika fisik dan psikisnya telah mengalami pertumbuhan dan perkembangan sampai pada tingkat tertentu (Langeveld). Konsep pertumbuhan dan perkembangan berlangsung secara interpendensi saling bergantung satu sama lain. Tidak bisa dipisahkan tetapi bisa dibedakan untuk memperjelas penggunaannya. Perkembangan individu sangat dipengaruhi oleh adanya pertumbuhan jika seorang individu mengalami pertumbuhan yang baik maka perkembangan akan baik pula. -Pengertian perkembangan peserta didik Perkembangan merupakan serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman(E.B hurloch), bekerja dalam suatu proses perubahan yang berkenaan dengan aspek-aspek fisik dan psikhis atau perubahan tingkah laku dan kemampuan sepanjang proses perkembangan individu mulai dari massa konsepsi samppai mati Peserta didik adalah sinonim dari peserta belajar, siswa, murid, atau warga belajar, dalam perkuliahan perkembangan peserta didik yang menjadi peserta didiknya adalah mahasiswa. Secara umum peserta didik berlaku untuk seluruh rentangan usia yang sudah dapat mengikuti pendidikan, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, dan lansia. Perkembangan peserta didik dimana kita mempelajari tingkah laku atau perilaku seseorang dan watak si peserta didik. -Kajian teori faktor-fakor yang mempengaruhi perkembangan Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan ini dikemukakan sekaitan dengan kajian yang mempermasalahkan tentang manakah yang lebih berpengaruh atau lebih menentukan terhadap perkembangan diri seseorang.

Ø Alirin nativisme- teori kematangan (Maturational theory) Aliran ini berpendapat bahwa pertumbuhan dan perkembangan lebih ditentukan oleh faktor keturunan bawaan atau faktor internal atau endogen. Ø Aliran Empirisme- teori keperilakuan (behavioral theory) Aliran ini menyatakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan individu lebihdi pengaruhi oleh lingkungan atau pengalaman atau eksternal atau endogen. Salah satu teori keperilakuan ini merupakan kebalikan dari teori kematangan. Ø Aliran konvergensi- teori kognitif (cognitive theory) Aliran ini menjelaskan bahwa pertumbuhan dan perkembangan individu di pengaruhi oleh pembawaan maupun lingkungan. Pengaruh yang lebih kuat dari keturunan atau lingkungan yang akan lebih mempengaruhi perkembangan individu. Teorinya adalah teori kognitif yang merupakan perpaduan (konvergensi) antara teori kematangan dan teori keperilakuan. Faktor faktor yang pempengaruhi perkembangan peserta didik Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan peserta didik pada saat ini, diantaranya adalah: 1. Faktor internal Yaitu faktor yang ada dalam diri siswa itu sendiri yang meliputi pembawaan dan potensi psikologis tertentu yang turut mengembangkan dirinya sendiri. Dengan demikian factor internal bisa dibagi menjadi 2 macam factor pisik dan factor psikis a. Faktor pisik Di dunia ini orang mempunyai bentuk tubuh yang bermacam – macam. Ada yang tinggi ceking, ada yang pendek gemuk, dan ada yang sedang antara tinggi dan besar badanya. Sudah jelas, masing – masing mmpunyai pengaruh tersendiri bagi perkembangan seorang anak b. Faktor psikis Dalam hal kejiwaan, ada anak periang, sehingga banyak pergaulan. Akan tetapi ada pula yang selalu tampak murung, pendiam, mudah tersinggung karenanya suka menyendiri 2. Faktor Eksternal Yaitu hal – hal yang datang atau ada diluar diri siswa yang meliputi lingkungan (khususnya pendidikan) dan pengalaman berinteraksi siswa tersebut dengan lingkungan. Factor eksternal dibagi menjadi 6 macam : factor biologis, physis, ekonomis, cultural, edukatif, dan religious a. Faktor biologis

Bisa diartikan, biologis dalam konteks ini adalah factor yang berkaitan dengan keperluan primer seorang anak pada awal kehidupanya: Factor ini wujudnya berupa pengaruh yang datang pertama kali dari pihak ibu dan ayah. b. Factor phyis Maksudnya adalah pengaruh yang datang dari lingkungan geografis, seperti iklim keadaan alam, tingkat kesuburan tanah, jalur komunikasi dengan daerah lain, dsb. Semua ini jelas membawa dampak masing – masing terhadap perkembangan anak – anak yang lahir dan dibesarkan disana. c. Faktor ekonomis Dalam proses perkembanganya. Betapapun ukuranya bervariasi, seorang anak pasti memerlukan biaya. Biaya untuk makan dan minum dirumah, tetapi juga untuk mebeli alat – alat sekolah d. Faktor cultural Di Indonesia ini saja dari aceh sampai Irian jaya, jika dihitung ada berpuluh bahkan beratus kelompok masyarakat yang masing – masing mempunyai kultur, budaya, adat istiadat, dan tradisi tersendiri, dan hal ini jelas berpengaruh terhadap perkemangan anak – anak. e. Faktor edukatif Pendidikan tak dapat disangkal mempunyai pengaruh terhadap perkembangan anak manusia. Malah karena sifatnya berencana dan sering kali diusahakan secara teratur, faktor pendidikan ini relatif paling besar pengaruhnya disbanding factor yang lain manapun juga f. Faktor religious Sebagai contoh seorang anak kyai, sudah pasti ia akan berebeda dengan anak lain yang tidak menjadi kyai, yang sekedar terhitung orang beragama, lebih – lebih yang memang tidak beragama sama sekali, ini adalah soal perkembangan pula, menyangkut proses terbentunya prilaku seorang anak dengan agama sebagai faktor penting yang mempengaruhinya. Selain itu juga dapat dipengaruhi: Kecerdasan Arthur Jensen (1969) mengemukakan pendapatnya bahwal kecerdasan itu diwariskan (ditururikan). la juga mengemukakan bahwa lingkungan dan budaya hanya mempunyai peranan minimal dalam kecerdasan Tempramen adalah gaya-perilaku karakteristik individu dalam merespons. Ahli-ahli perkembangan sangat tertarik mengenai temperamen bayi. Sebagian bayi sangat aktif menggerak-gerakkan tangan, kaki dan mulutnya dengan keras, sebagian lagi lebih tenang,

sebagian anak menjelajahi lingkungannya dengan giat parta vvaktu yang lama dan sebagian lagi tidak demikian. Interaksi keturunan lingkungan dan perkembangan Keturunan dnn lingkungan berjalan bersama atau bekerja sama dan menghasilkan individu dengan kecerdasan, temperamen tinggi dan berat badan, minat yang khas. Diakuinya faktor keturunan genetic dan lingkungan pada tahun 1980-an : Perkembangan peserta didik sangat dipengaruhi oleh lingkungan, lingkungan sendri sering diartikan sebagai situasi di sekitar kita, segala sesuatu di alam semesta ini yan berada di luar diri anak. Antara lingkungan dan manusia ada pengaruh timbal balik, artinya lingkungan mempengaruhi manusia, dan sebaliknya, manusia juga mempengaruhi lingkungan di sekitarnya. Lingkungan tempat anak mendapat pendidikan disebut lingkungan pendidikan. Ki Hajar Dewantara membedakan lingkungan pendidikan menjadi 3, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat, yang dkenal sebagai Tri Pusat Pendidikan. -Keluarga, dikataan sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan paling utama, dimana anak untuk pertama kalinya mendapatkan pelajaran-pelajaran dari orang tuanya. Keluarga merupakan pihak yang paling awal memberikan banyak perlakuan kepada anak, selain itu sebagian besar waktu anak lazimnya dihabiskan di lingkungan keluarga. Besarnya peluang dan kesempatan interaksi ini akan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan anak. Hubungan orangtua dengan anak juga berbeda dari hubungan anak dengan pihak yang lainnya, seperti guru, teman ataupun masyarakat sekitar -Lingkungan pendidikan Sekolah, Selain keluarga, sekolah juga tak kalah penting dalam perkembangan anak, Di sekolah anak diajari berbagai ilmu pendidikan dan berbagi pengetahuan serta ketrampilan-keramilan, keberadaan anak di sekolah mempengaruhi perilaku anak. Struktur dan iklim kelas juga merupakan salah satu unsur pokok yang akan turut mewarnai perilaku anak. Guru yang berperan sangat dominan dalam merancang, mengatur, dan mengisi aktivitas kelas. -Lingkungan pendidikan ketiga yaitu masyarakat, selain di rumah dan di sekolah, anak juga bergaul dengan masyarakat sekitar. Masyarakat yang baik biasanya memunculkan sikap yang baik pula bagi anak. Sikap anak biasanya cenderung sama dengan teman-teman bermainnya. Ia akan melakukan apa yang teman-temannya biasa lakukan. -Masyarakat merupakan tempat anak-anak hidup dan bergaul dengan anak-anak dan orang

dewasa lainnya memiliki peranan dan pengaruh tertentu dalam pembentukkan kepribadian dan perilaku anak. Pengalaman-pengalaman interaksional anak pada masyarakat ini akan memberi kontribusi tersendiri dalam pembentukkan perilaku dan perkembangan pribadi anak

Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu. (UU No. 20 Tahun 2003 SISIDIKNAS, pasal 1 ayat 4). UU no 20/2003 tentang SISDIKNAS : 1. pasal 13 - Jalur Pendidikan terdiri atas pendidikan formal, non formal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. 2. pasal 14 - Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. 3. pasal 15 – Jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan dan khusus. Dalam perspektif psikologis, peserta didik adalah individu yang sedang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, baik fisik maupun psikis menurut fitrahnya masingmasing. Perkembangan peserta didik merupakan bagian dari pengkajian dan penerapan psikologi perkembangan yang secara khusus mempelajarai aspek-aspek perkembangan individu yang berada pada tahap usia sekolah dan sekolah menengah. Sebagai individu yang tengah tumbuh dan berkembang, peserta didik memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju ke arah titik optimal kemampuan fitrahnya. Berdasarkan pengertian peserta didik dapat dikemukakan bahwa : 1. Peserta Didik adalah individu yang memiliki potensi fisik yang psikis yang khas, sehingga ia merupakan insan yang unik. Potensi-potensi khas yang dimilikinya ini perlu dikembangkan dan diaktualisasikan sehingga mampu mencapai taraf perkembangan yang optimal 2. Peserta Didik adalah individu yang sedang berkembang. Artinya, peserta didik tengah mengalami perubahan-perubahan dalam dirinya secara wajar, baik yang ditujukan diri sendiri, maupun yang diarahkan pada penyesuaian dengan lingkungannya

3. Peserta didik adalah individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi. Sebagai inidvidu yang sedang berkembang maka proses pemberian bantuan dan bimbingan perlu mengacu pada tingkat perkembangnnya 4.

Peserta Didik adalah individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri. Dalam perkembangannya peserta didik memiliki kemampuan dan berkembang ke arah kedewasaan dan terdapat kecenderungan untuk melepaskan diri dari kebergantungan pada pihak lain.

B.

Tujuan Mempelajari Perkembangan Peserta Didik 1. Agar mempunyai ekspektasi yang nyata tentang peserta didik 2. Dapat merespon perilaku peserta didik secara tepat 3. Membantu mengenali adanya penyimpangan yang terjadi pada diri peserta didik 4. Untuk membantu memahami diri sendiri sehingga dapat berperilaku secara tepat

C. Manfaat mempelajari Perkembangan Peserta Didik 1. Bagi Pendidik a. Memberikan gambaran tentang perkembangan manusia sepanjang rentang kehidupan beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya, yang meliputi aspek fisik, intelektual, emosi, dan moral b. Memberi gambaran tentang bagaimana proses pembelajaran yang tepat sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik. 2. Bagi Peserta Didik a. Memiliki pengetahuan tentang konsep-konsep perkembangan peserta didik sebagai indvidu maupun makhluk sosial dalam menjalani tahapan perkembangan dari prenatal hingga lanjut usia b. Mampu menerapkan pengetahuan yang dimiliki dalam proses pembelajaran sesuai dengan tahapan perkembangannya. D. Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Perkembangan Peserta Didik 1. Faktor Internal a. Kondisi Fisik

Faktor fisik merupakan faktor bilogis individu yang merujuk pada faktor genetik yang diturunkan oleh kedua orangtuanya. Pada masa pembentukan sel-sel tubuh, banyak faktor yang dapat mempengaruhi kondisi janin disamping keunikan yang telah ada pada kedua orangtuanya. b. Kondisi Psikis Kondisi fisik dan psikis inidvidu sangat berkaitan. Ranah perkembangan individu menyangkut aspek fisik, intelektual yaitu kognitif dan bahasa, emosi dan sosial moral. Kondisi fisik yang yang tidak sempurna atau cacat juga berkaitan dengan persepsi individu terhadap kemampuan dirinya.

Begitupun ketidakmampuan intelektual dapat disebabkan karena kerusakan sistem

syaraf, kerusakan otak atau mengalami retardasi mental. 2. Faktor Eksternal a. Lingkungan Fisik Lingkungan ini mencakup kondisi keamanan, cuaca, keadaan geografis, senitasi atau kebersihan lingkungan, serta keadaan rumah yang meliputi ventilasi, cahaya dan kepadatan hunian. Semua kondisi ini sangat mempengaruhi bagaimana individu dapat menjalankan proses kehidupannya. b. Lingkungan Non Fisik Faktor non fisik meliputi berbagai macam komponen, yaitu keluarga, pendidikan dan masyarakat. Beberapa faktor yang berkenaan dengan faktor non fisik seperti stimulasi motivasi dalam mempelajari sesuatu, pola asuh, serta kasih sayang dari orangtua. PENGALAMAN

YANG

DIDAPAT

SELAMA

MENGIKUTI

PERKULIAHAN

PENGEMBANGAN PESERTA DIDIK Selama saya mengikuti perkuliahan pengembangan peserta didik yang dilaksanakan setiap hari Senin pada jam 13.10 sampai dengan 16.00, saya merasa senang mendapatkan matakuliah ini karena dengan matakuliah PPD (Pengembangan Peserta Didik) saya dapat mengetahui definisi perkembangan dan pertumbuhan. Dari matakuliah ini saya mendapatkan banyak materi seperti definisi pertumbuhan, definisi perkembangan, hasil pertumbuhan, pendekatan-pendekatan dalam riset perkembangan individu, hukum perkembangan, teori perkembangan, dan diagnosa masalah pada peserta didik. Matakuliah PPD terasa menyenangkan pula karena diajarkan oleh dosen profesional yaitu Ibu Ella. Beliau sangat menyenangkan sekali cara mengajarkan dan cara menyampaikan materi

kepada mahasiswa. Beliau sangat baik dan sangat mengerti peserta didiknya. Dari sini saya dapat mencontoh cara mengajar dari Ibu Ella yang dapat mengerti peserta didik. SIKAP YANG BERUBAH SETELAH MENGIKUTI PERKULIAHAN PENGEMBANGAN PESERTA DIDIK Setelah mengikuti perkuliahan PPD saya merasa ada beberapa sikap saya yang berubah. Antara lain kini saya dapat memahami sikap-sikap dan karakter anak usia dini sampai remaja. Karena hal ini sangat diperlukan ketika saya nantinya menjadi pengajar. Dahulu saya tidak mengetahui sama sekali sikap-sikap anak usia sekolah. Kini setelah mengikuti perkuliahan PPD saya lebih dapat memahaminya. Selain dapat memahami anak usia sekolah, melalui matakuliah PPD saya dapat mengerti dan mengetahui cara-cara menemukan masalah pada peserta didik dan cara menyelesaikannya. Karena nantinya ketika guru, pasti akan dihadapi dengan masalah-masalah pada peserta didik. Dari materi diagnosa masalah peserta didik saya menjadi tahu bahwa guru juga pasti menangani masalah-masalah pada peserta didiknya kelak. KETERAMPILAN YANG DIDAPAT Keterampilan yang saya dapat melalui matakuliah PPD saya semakin bisa membedakan sifat dan sikap anak pada usia 0-dewasa. Padahal dulu saya tidak mengathui sikap dan sifat peserta didik. Keterampilan yang lain yang saya dapat adalah saya dapat mengindetifikasi masalah yang terjadi pada peserta didik melalui tugas yang diberikan pada materi diagnosa masalah peserta didik. Saya jadi mengetahui tahap-tahap mengidentifikasi permasalahan peserta didik. Saya juga mendapatkan keterampilan menganalisis pertumbuhan dan perkembangan apa saja yang terjadi pada diri manusia melalui materi perkembangan dan pertumbuhan. Dapat disimpulkan bahwa setelah mengikuti perkuliahan PPD saya lebih siap untuk menghadapi muridmurid saya nantinya. Dan saya lebih berani untuk mengajar kepada peserta didik kelak. Saya sangat bersyukur dapat mengikuti perkuliahan ini karena dengan perkuliahan ini nantinya saya akan mudah untuk menjadi guru yang baik serta dapat mengerti peserta didiknya.

Related Documents


More Documents from "sriono"