Variabel Lalu Lintas

  • Uploaded by: Nuryani
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Variabel Lalu Lintas as PDF for free.

More details

  • Words: 1,060
  • Pages: 22
Loading documents preview...
Karakteristik arus lalu lintas

Karakteristik arus lalu lintas • Karakteristik arus lalu-lintas terjadi karena adanya interaksi antara pengendara dan kendaraan dengan jalan dan lingkungannya. • Kendaraan yang melintas di jalan tidak mungkin berjalan secara seragam oleh karena ketidaksamaan keterampilan dan pengambilan keputusan oleh pengemudi • Karakteristik dasar arus lalu lintas dinyatakan dalam variabelvariabel lalu lintas. • Variabel utama lalu lintas, terdiri dari : • Volume • Kecepatan • Kepadatan/kerapatan

Jenis arus lalu lintas 1. Arus Lalu Lintas Tidak Terganggu (Uninterupted Flow) Arus lalu lintas dihasilkan oleh interaksi antar kendaraan dengan karakteristik system geometric jalan raya, pola arus lalu lintas hanya dikontrol oleh karakteristik tata guna lahan yang membangkitkan perjalanan. Tidak ada factor eksternal yang secara periodic menghentikan sementara arus lalau lintas tersebut. Contoh: arus lalu lintas pada jalan tol. 2. Arus Lalu Lintas Terganggu (Interupted Flow) Arus lalu lintas tidak hanya dihasilkan oleh interaksi antar kendaraan tetapi juga factor eksternal yang secara periodic menghentikan sementara arus lalau lintas. Contohnya kendaraan diberhentikan secara periodic disimpang yang diatur oleh lampu lalulitas. Contoh: arus lalu lintas pada simpang (bersinyal dan tak bersinyal), dan bundaran)

Variabel Lalu lintas Volume (Flow/Q)

• Jumlah kendaraan yang melewati suatu titik tertentu pada suatu ruas jalan per satuan waktu tertentu (kendaraan/jam)

Kecepatan (Speed/Us)

• Jarak yang dapat ditempuh suatu kendaraan persatuan waktu tertentu. Satuan yang biasa digunakan adalah meter/detik atau kilometer/jam

Kepadatan (Density/D)

• Jumlah kendaraan persatuan panjang jalan tertentu. Satuan yang digunakan adalah kendaraan/kilometer atau kendaraan/meter

Volume lalu lintas (1) Volume (Flow/Q)

• Jumlah kendaraan yang melewati suatu titik tertentu pada suatu ruas jalan per satuan waktu tertentu (kendaraan/jam)

Volume lalu lintas (2) • Jumlah kendaraan dicatat selama periode waktu tertentu. • Jumlah kendaraan masih per jenis kendaraan • Jumlah kendaraan akan diseragamkan dalam satuan kendaraan yang sama (smp- satuan mobil penumpang) • Konversi dari berbagai jenis kendaraan ke smp dilakukan dengan mengalikan jumlah kendaraan dengan emp (ekivalen mobil penumpang) • Nilai emp akan berbeda untuk setiap negara termasuk Indonesia (sesuai dengan MKJI 1997)

Volume lalu lintas (3) • Contoh penggunaan emp: Tipe/Jenis Kendaraan

Emp

MC

0,25

LV

1

HV

1,2

• Bila kita mempunyai jumlah

• Perhitungan smp-nya: Tipe/Jenis Kendaraan MC LV HV Jumlah kendaraan

hasil survey dan komposisi jenis kendaraan: Tipe/Jenis Kendaraan

Kend/jam

MC

100

LV

150

HV

25

Em p 0,2 5 1 1,2  

Kend/Jam 100 150 25 Tidak Bisa dijumlah

Smp/Jam

Kecepatan Kecepatan (Speed/Us)

• Jarak yang dapat ditempuh suatu kendaraan persatuan waktu tertentu. Satuan yang biasa digunakan adalah meter/detik atau kilometer/jam L

t1

Posisi sebuah kendaraan A pada dua waktu yang berbeda (t1 dan t2), sedangkan L adalah jarak yang ditempuh selama selang waktu (t2-t1), Maka kecepatan kendaraan A dapat   ditentukan dengan : t2

kepadatan Kepadatan (Density/D)

• Jumlah kendaraan persatuan panjang jalan tertentu. Satuan yang digunakan adalah kendaraan/kilometer atau kendaraan/meter Sejumlah N kendaraan pada suatu ruas jalan sepanjang L satuan panjang. Jika diasumsikan bahwa kendaraan tersebar merata di sepanjang ruas jalan tersebut, maka kepadatan didapat dengan   :

Variabel lalu lintas lainnya • Selain ketiga variabel tadi, terdapat dua variable lainnya yang sering digunakan untuk memperlajari karakteristik arus lalu lintas, yaitu headway (Hd) dan Headway : jarak antara spacing (Sp). bamper depan suatu kendaraan dengan bamper kendaraan di depannya (biasanya dalam satuan meter)   Headway : Jarak antar bamper depan suatu kendaraan dengan bamper belakang kendaraan di depannya (biasanya dalam satuan meter)   p adalah panjang rata-rata

Hubungan Dasar antara Kecepatan, Volume dan Kepadatan

Q = Us x D • Q = Volume (Kendaraan/Jam) • Us = Kecepatan rata-rata ruang (km/jam) • D = Kepadatan (Kendaraan/Km)

Hubungan grafis antara volume, kecepatan dan kerapatan

Hubungan Grafis antara Kecepatan, Volume dan Kerapatan Hubungan Kecepatan - Kerapatan • Monoton ke bawah yang menyatakan bahwa apabila kerapatan lalu lintas meningkat, maka kecepatan akan menurun • Pada kondisi kerapatan 0, kendaraan akan bebas memilih kecepatannya sesuai dengan kondisi ruas jalan yang ada (Sf)

Hubungan Volume - Kerapatan • Arus lalu lintas akan menjadi 0 (nol) apabila kerapatan sangat tinggi sedemikian rupa sehingga tidak memungkinkan kendaraan untuk bergerak lagi. Kondisi ini dikenal dengan kondisi macet total (D=Dj) • Pada kondisi kerapatan 0 (nol) maka tidak terdapat kendaraan di ruas jalan sehingga arus lalu lintas juga 0. oleh karena itu perilaku arus lalu lintas yang berada di antara kedua nilai Hubungan dan Kecepatan ekstrim iniVolume sangat perlu dipelajari. • Dengan bertambahnya volume lalu lintas maka kecepatan rata-rata ruang akan berkurang sampai kerapatan kritis (volume maksimum) tercapai. Setelah kerapatan kritis tercapai maka kecepatan rata-rata ruang dan volume akan berkurang.

Model matematis variable lalu lintas • Terdapat 3 jenis model yang dapat digunakan untuk merepresentasikan hubungan matematis antara volume, kecepatan dan kerapatan: • Model Greenshields • Model Greenberg • Model Underwood

1. Model Greenshields • Model terawal yang tercatat dalam usaha mengamati prilaku lalu lintas • Dikembangkan oleh Greenshields (1934) dengan pendekatan regresi linier. Us = Uf – (Uf/Uj).D • Uf = Kecepatan rata-rata ruang dalam keadaan arus bebas • Dj = Jam Density (Kepadatan pada saat macet total)

• Hubungan antara Volume dan Kepadatan

Q = Uf. D – (Uf/Dj).D2 • Hubungan antara Volume dan Kepadatan

Q = Dj.Us – (Dj/Uf).Us2

2. Model Underwood • Pendekatan ini diambil langsung dari syarat batas (boundary condition) titik-titik pada kurva dasar kepadatan, volume dan kecepatan. • Dikembangkan oleh Drew dan Underwood yang memperlihatka bahwa hipotesis dari volume lalulintas merupakan hubungan eksponensial antara kecepatan dan kepadatan yang dinyatakan sebagai berikut:

Us = Uf. Exp (-D/Dm) • Uf = Kecepatan pada kondisi arus bebas • Dm = Kepadatan pada saat volume maksimum

• Hubungan Volume dengan Kecepatan

Ln Us = ln Uf – D/Dm • Hubungan Volume dengan Kepadatan

Q = D. Uf. Exp (D/Dm)

3. Model Greenberg • Hubungan ini dibuat dengan mengasumsikan bahwa arus lalulintas mempunyai kesamaan dengan arus fluida • Greenberg (1959), menganalisa hubungan antara kecepatan dan kepadatan dengan mempergunakan asumsi persamaan kontinuinitas dari persamaan gerakan benda cair.

• Hubungan Kecepatan dengan Kepadatan D = c.exp(-b.Us) •

C dan b adalah nilai konstanta

• Hubungan Kecepatan dengan Kepadatan Us = Um. Ln (Dj/D)

• Hubungan Kecepatan dengan Kepadatan Us = Us. Dj. Exp (Us/Um)

4. Analisa Persamaan Linier • Modul arus lalu lintas umum untuk menentukan karakteristik spesifik seperti kecepatan dan kepadatan adalah analisis regresi. • Metode ini dilakukan dengan meminimalkan total nilai perbedaan kuadratis antara observasi dan nilai perkiraan dari variabel tidak bebas (dependent) • Bila variabel tidak bebas linier terhadap variabel bebas, maka hubungan dari kedua variabel itu dikenal dengan analisis linier.

Related Documents


More Documents from "Faradhilla Nst"