Pemaparan Laporan Praktik Lapangan: “sistem Pengendalian Banjir Di Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo”

  • Uploaded by: Herdi Hermawan
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pemaparan Laporan Praktik Lapangan: “sistem Pengendalian Banjir Di Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo” as PDF for free.

More details

  • Words: 1,507
  • Pages: 25
Loading documents preview...
Pemaparan Laporan Praktik Lapangan “Sistem Pengendalian Banjir di Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo”

Herdi Hermawan / F44150014

Outline Presentasi 1. Pendahuluan 2. Keadaaan Umum Instansi

3. Kegiatan Praktik Lapangan 4. Pembahasan

5. Simpulan dan Saran

Waduk Jajong, Kab. Lamongan

PENDAHULUAN Latar Belakang  Sumber daya air adalah aspek vital yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, untuk dan demi peradaban manusia.  Masalah banjir mulai muncul sejak manusia bermukim dan melakukan berbagai kegiatan di kawasan yang berupa dataran banjir (flood plain) suatu sungai.  Hampir seluruh kota-kota besar di Indonesia juga berada di dataran banjir. Selain memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, dataran banjir juga mengandung potensi yang merugikan.

PENDAHULUAN  Tujuan Praktik Lapangan ini adalah : Tujuan Instruksional

Tujuan Institusional

 Secara khusus tujuan Praktik Lapangan ini adalah mempelajari konsep dan sistem pengendalian banjir di Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo.

PENDAHULUAN Waktu dan Tempat  Kegiatan Praktik Lapangan akan dilaksanakan selama minimal 24 hari kerja efektif (8 jam/hari), mulai tanggal 2 Januari - 4 Februari 2019.  Kegiatan Praktik Lapangan dilaksanakan di Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo.

KEADAAN UMUM INSTANSI  Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo adalah instansi yang bertanggung jawab kepada Ditjen SDA Kementerian PUPR Republik Indonesia.  BBWS Bengawan Solo terletak di Jalan Solo – Kartasura Km. 7, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo

KEADAAN UMUM INSTANSI  Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo ditetapkan sebagai Balai Besar Wilayah Sungai Tipe A yang berlokasi di Surakarta dengan wilayah kerja yaitu Wilayah Sungai Bengawan Solo.  Seluruh WS Bengawan Solo berada di wilayah administrasi Prov. Daerah Istimewa Yogyakarta, Prov. Jawa Tengah dan Prov. Jawa Timur.  Wilayah Sungai Bengawan Solo merupakan wilayah kerja Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo yang berkedudukan di Surakarta (Permen PU 2006). Wilayah Sungai Bengawan Solo mempunyai luas 20.125 km2 yang terdiri dari empat DAS utama. 1. DAS Bengawan Solo dengan luasan 16.100 km2 2. DAS Kali Grindulu dan Kali Lorog seluas 1.517 km2 3. DAS kecil di Kawasan Pantai Utara dengan luasan 1.410 km2 4. DAS Kali Lamong seluas 720 km2  WS Bengawan Solo terdiri dari 96 DAS.

KEADAAN UMUM INSTANSI BBWS Bengawan Solo memiliki Visi dan Misi sebagai berikut: Visi Terwujudnya kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan untuk sebesar-besar kesejahteraan rakyat.

Misi

 Mengkonservasi sumber daya air secara berkelanjutan.  Mendayagunakan sumber daya air secara adil serta memenuhi persyaratan kualitas dan kuantitas untuk berbagai kebutuhan masyarakat.  Mengendalikan daya rusak air.  Memberdayakan dan meningkatkan peran masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan sumber daya air.  Meningkatkan keterbukaan serta ketersedian data dan informasi dalam pengelolaan sumber daya air.

KEADAAN UMUM INSTANSI Tugas

Orientasi

Perencanaan

Sungai dan Pantai

Pelaksanaan konstruksi

Danau dan Situ

O&P Konservasi

BBWS Bengawan Solo

Bendungan, Embung, dan tampungan lainnya Irigasi dan Rawa

Pendayagunaan SDA

Tambak, Airtanah, dan Air baku

Pengendalian daya rusak air

Pengelolaan drainase utama perkotaan

KEADAAN UMUM INSTANSI BBWS Bengawan Solo terbagi dalam lima bidang, yaitu: BBWS Bengawan Solo Tata Usaha

Pelaksanaan Jaringan Sumber Air

Program dan Perencanaan Umum

Operasi dan Pemeliharaan Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air

KEGIATAN PRAKTIK LAPANGAN  Kegiatan Praktik Lapangan meliputi : Revisi Laporan Konsultan Supervisi

Diskusi

Kunjungan Lapangan

Asistensi

Tugas Magang

 Evaluasi Luasan dan  Laporan Pendahuluan  Diskusi DI Kedungrejo, DI  Kunjungan Lapngan  Asistensi Laporan Kedungputri, DI Pirang Desain Gedung BBWS IPDMIP ke Kab. Hidrologi Embung  Laporan RMK Bengawan Solo Lamongan Plumbungan dan  Rapat Koordinasi Plosokerep  Laporan Analisa  Kunjungan Lapangan  Diskusi Floodway Hidrologi & Hidrolika Plangwot-Sedayu Lawas ke Bendungan  Asistensi Detail Desain  Laporan BOQ & RAB Gondang Embung Plumbungan  Diskusi IPDMIP Pusat dan Plosokerep  Laporan O&P  Diskusi IPDMIP Provinsi  Asistensi Alat Ukur dan Kabupaten  Laporan Nota Desain & system planning  Sidang Teknis

 Laporan Akhir

Bendungan Gondang

KEGIATAN PRAKTIK LAPANGAN  Diskusi terkait Sudetan Plangwot – Sedayu Lawas

Sudetan (floodway) Pelangot-Sedayu Lawas terletak di Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur berfungsi mempercepat aliran sebagian debit banjir Sungai Bengawan Solo ke Laut Jawa sehingga mengurangi banjir di Kawasan hilir Sungai Bengawan Solo seperti Lamongan dan Gresik. Berdasarkan perencanaan, dengan ditambahkannya satu buah emergency gate akan meningkatkan debit air yang dialirkan dari 640 m3/detik menjadi 761 m3/detik

KEGIATAN PRAKTIK LAPANGAN  Diskusi SID – DI kewenangan pusat, provinsi dan kabupaten Diskusi ini merupakan diskusi yang

rutin dilaksanakan tiap minggu dengan tujuan melihat perkembangan pekerjaan oleh konsultan supervisi kepada owner (BBWSBS). Diskusi ini juga bertujuan untuk menyelesaikan suatu masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak. Hal ini juga bertujuan agar tidak terjadi intervensi antar pihak.

KEGIATAN PRAKTIK LAPANGAN  Kunjungan Lapangan IPDMIP di Kab. Lamongan Kunjungan lapangan ini dilaksanakan pada hari Senin, 14 – 15 Januari 2019 ke Waduk Jajong dan Waduk Makamsantri. Daerah Irigasi Jajong merupakan daerah irigasi kewenangan kabupaten yang terletak di Desa Bulubrangsi, Kec. Laren, Kab. Lamongan. Kondisi di daerah ini terjadi banjir ketika musim hujan berlangsung dan fungsi dari lain dari Waduk Jajong sebagai pengendali

KEGIATAN PRAKTIK LAPANGAN  Kunjungan Lapangan Bendungan Gondang Kunjungan lapangan ini dilaksanakan pada Hari Rabu, 23 Januari 2019. Kunjungan lapangan ini juga diikuti oleh Ir. Ni Made Sumiarsih, M. Eng selaku Kepala pusat Bendungan, Ditjen SDA Kementerian PUPR. Kunjungan lapangan ini dilaksanakan dengan tujuan monitoring&mengevaluasi pembangunan Bendungan Gondang yang kini hampir rampung.

KEGIATAN PRAKTIK LAPANGAN  Evaluasi luasan dan Desain Gedung BBWS Bengawan Solo magang yang diberikan kepada Tugas mahasiswa dengan tujuan melihat kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan suatu permasalahan.

PEMBAHASAN

Daerah rawan banjir di WS Bengawan Solo

• Banjir adalah terjadinya limpasan yang menyebabkan genangan suatu areal tertentu yang melebihi kondisi genangan ekstrem biasanya. • Penyebab banjir di daerah WS Bengawan Solo biasanya terjadi dikarenakan faktor alam, yaitu proses hidrologi yang sangat ekstrem (extra ordinary). • Umumnya karena curah hujan dengan intensitas dan durasi yang tinggi.

PEMBAHASAN Analisa Banjir

Hujan Bulanan di WS Bengawan Solo Parameter

Hujan Bulanan (mm)

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Agt

Sep

Okt

Nov

Des

Min.

185

206

182

86

27

0

0

0

0

10

61

159

Rerata

323

290

319

236

134

67

72

30

27

100

216

288

Maks.

575

365

505

679

268

204

421

99

71

285

366

435

 Hujan-hujan deras dengan jumlah dan intensitas hujan yang besar umumnya terjadi pada Bulan Februari dan awal Maret yang saat mulai hujan pada siang/sore hari. Hujan deras ini berlangsung antara 2 – 15 jam.

 Karakteristik hujan besar yang perlu mendapatkan kajian terkait dengan peristiwa banjir adalah jumlah total hujan, distribusi kewilayahan (terkait dengan kemerataan kejadian hujan di seluruh wilayah sungai), dan distribusi hujan jamjaman yang mengindikasikan intensitas (tingkat kederasan) curah hujan yang terjadi.  Jumlah total hujan sangat tergantung dari lama kejadian (durasi) hujan. Sebagai contoh adalah kejadian banjir besar di WS Bengawan Solo hulu pada tahun 1966 yang diakibatkan oleh hujan selama 3 hari menerus pada tanggal 14 – 16 Maret 1966.  Jumlah hujan 3 hari tersebut jika dianalisis merujuk kepada kejadian ekstrim yang setara dengan hujan berbagai kala ulang dibeberapa stasiun yang tersebar di WS Bengawan Solo.

PEMBAHASAN Upaya Pengendalian Banjir eksisting

Sungai Bengawan Solo Hulu

Bengawan Solo Tengah (Kali Madiun)

Bangunan Waduk Tanggul Waduk Tanggul Tanggul

Bengawan Solo Hilir

Tanggul Waduk

Floodway Kali Lamongan

Tanggul

Lokasi Keterangan Waduk Wonogiri Bendung Colo39 km Jurug Waduk Kedung Brubus Kali Madiun42 km Pertemuan Kali Ketonggo Kali Grindulu 14 km Bendung Gerak 208 km Babat-Gresik Waduk Gondang Hilir Bendung Gerak BabatLaut Kali Lamong

7 km

PEMBAHASAN  Upaya pengendalian banjir jangka pendek meliputi :  Normalisasi floodway sesuai desain awal.  Pembangunan Jabung Reservoir (300 m3/s)  Perbaikan tanggul di Sungai Bengawan Solo bagian Hilir

Dengan adanya upaya pengendalian banjir jangka pendek maka dapat luasan genangan menjadi sebesar 906 km2.

PEMBAHASAN  Upaya pengendalian banjir jangka menengah meliputi:  Pembangunan Waduk Bendo, Waduk Gondang, Waduk Gongseng, dan Waduk Pidekso.  Pembangunan Solo Vallei Werken.  Perkuatan tanggul di Bojonegoro.  Flood area management di Bojonegoro.

Dengan adanya upaya pengendalian banjir jangka menengah maka dapat luasan genangan menjadi sebesar 546 km2.

PEMBAHASAN  Upaya pengendalian banjir jangka panjang meliputi :  Pembangunan Waduk Tugu dan Waduk Cemer.  Pembangunan Sekayu Retarding Basin di Ponorogo.  Perbaikan tanggul.

Dengan adanya upaya pengendalian banjir jangka panjang maka dapat luasan genangan menjadi sebesar 434 km2.

PEMBAHASAN Rekapitulasi pengurangan luas genangan banjir 120000 0 100000 0

Luas (ha)

80000 60000

112246.11 90670.25

40000

35845.61 43412.25

20000 18727.23 0 Eksisting

Jangka Pendek

Genangan Banjir

Jangka Menengah

Flood area management

0 Jangka Panjang

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan  Konsep pengendalian banjir di Wilayah Sungai Bengawan Solo dilakukan dengan upaya jangka pendek, menengah, hingga panjang. Upaya-upaya yang dilakukan dengan beberapa alternatif, diantaranya adalah normalisasi floodway, perbaikan dan perkuatan tanggul, pembangunan Waduk Bendo, Gondang, Pidekso, Tugu dan Cemer, pembangunan Solo Vallei Werken, dan Flood Area Management.  Banjir yang terjadi di WS Bengawan Solo diakibatkan oleh tingginya curah hujan sehingga menyebabkan luapan air sungai. Hal ini terjadi terutama pada saat musim penghujan akibat debit banjir yang besar pada sungai dengan kapasitas yang kecil. Saran  Koordinasi yang baik antara mahasiswa dan instansi perlu ditingkatkan sehingga dapat membuat kegiatan praktik lapangan berjalan sesuai dengan harapan dan mencapai tujuan sesuai dengan yang direncanakan

TERIMA KASIH

Related Documents


More Documents from "yyatldes"