This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share
it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA
report form. Report DMCA
Overview
Download & View Bibliologi_stefanus Suheru, M.a. as PDF for free.
Daftar Isi Pendahuluan Bibliologi Inspirasi ( Pengilhaman ) Alkitab Inerransi ( Ketidak-keliruan ) Alkitab Otensitas & Kredibilitas Alkitab Kanonitas Alkitab Apocrypha Terjemahan-terjemahan Alkitab Beberapa Data Berkaitan Dengan Alkitab Kesaksian Gulungan Laut Mati Bagaimana Alkitab Sampai Kepada Pembacanya Keunikan Alkitab Dibandingkan Kitab Suci Yang Lain Isue-isue Kontemporer Tentang Status Alkitab Manfaat Alkitab Dalam Kehidupan Manusia Daftar Pustaka
1
1 2 6 12 17 19 23 32 36 42 43 46 47 53 66 68
Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A.
Pembimbing Teologi Sistimatika
PEMBIMBING TEOLOGI SISTIMATIKA 1. Pendahuluan Untuk jangka waktu yang cukup lama, Teologi telah diakui sebagai ratu dari segala ilmu pengetahuan dan Teologi Sistimatika sebagai mahkotanya. a. Definisi Teologi Sistimatika Istilah “teologi” diturunkan dari kata Yunani “theos”, yang berarti “Allah”, dan “logos”, yang berarti “uraian”, “perkataan”, atau “pengajaran”. Dengan demikian, teologi dapat diartikan “pengajaran tentang penyataan Allah dan karya-karya-Nya”. Sedangkan kata “sistimatika” berasal dari kata kerja Yunani “sunistano”, yang berarti “berdiri bersama” atau “mengorganisir”, karena itu, Teologi Sistimatika menekankan sistimatisasi/pengaturan teologi. Chafer menyediakan sebuah definisi yang tepat tentang teologi sistimatika. “Teologi Sistimatika dapat ditegaskan sebagai pengumpulan, penyusunan secara ilmiah, membandingkan, memperlihatkan, dan mempertahankan semua fakta dari mana pun dan setiap sumber berkenaan dengan Allah dan pekerjaan-Nya”. 1 Dengan demikian, Teologi Sistimatika merupakan sajian teratur dari hasil penelitian teologi. b. Perlunya Teologi Sistimatika 1. Sebagai Sebuah Penjelasan Tentang Kekristenan Teologi sistematika diperlukan sebagai penjelasan yang dapat dipelajari dan diteliti seperti halnya suatu penyusunan sistematis doktrin-doktrin yang mendasar dan diperlukan bagi Kekristenan. Sebagai hasil teologi sistematika, orang-orang bisa mempunyai suatu pemahaman yang jelas tentang kepercayaan-kepercayaan pokok Iman Kristen. 2. Sebagai Suatu Apologi Bagi Kekristenan Teologi sistematika memungkinkan orang-orang Kristen untuk mempertahankan kepercayaan mereka secara rasional melawan terhadap para musuh iman. Pada awalnya orang-orang beriman pada jaman gereja mulamula menggunakan kepercayaan sistimatis mereka untuk menghadapi para lawan mereka yang tidak percaya. Lebih penting lagi sekarang dengan 1. Enns, Paul, The Moody Handbook of Theology, (Chicago, Ill.: Moody Press) 1996. 2
Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A.
Pembimbing Teologi Sistimatika
kemunculan humanisme, komunisme, penyembahan berhala, dan agamaagama timur. Ajaran-ajaran iman Kristen yang disusun secara teratur harus diteliti, dilukiskan, dan diperkenalkan sebagai sebuah pertahanan dari Kekristenan yang historis. 3. Sebagai Sarana Kedewasaan Bagi Orang-orang Kristen Teologi sistematika adalah suatu pernyataan Kebenaran Kristen; kebenaran yang sama ini adalah penting bagi kedewasaan orang-orang percaya ( 2 Timotius 3:16-17 ). Tulisan-tulisan Paulus membuatnya jelas bahwa doktrin ( teologi ) adalah dasar bagi Kedewasaan Kristen. Itu sebabnya Paulus secara normal membangun suatu dasar berkenaan dengan doktrin di dalam suratsuratnya ( misalnya Efesus 1-3 ) sebelum ia mendesak orang-orang percaya untuk hidup dengan benar ( misalnya Efesus 4-6 ). Juga banyak orang-orang Kristen sudah dengan setia menghadiri ibadah-ibadah di gereja selama puluhan tahun namun demikian hanya mempunyai sedikit pemahaman tentang ajaran-ajaran iman Kristen yang utama. Padahal, suatu pengetahuan tentang ajaran yang benar adalah penting di dalam Kedewasaan Kristen; lebih dari itu, ajaran itu melindungi orang-orang percaya dari kesalahan ( bd 1 Yohanes 4:1, 6; Yudas 4 ). c. Sumber-sumber Teologi Sistimatika 1. Sumber-sumber Primer Alkitab merupakan sumber teologi yang utama di dalam pewahyuan Allah dan persekutuan manusia dengan-Nya. Bila Allah telah mengungkapkan diri-Nya ( dan Ia telah melakukannya ), dan bila penyataan diri itu dengan teliti disandikan di dalam 66 kitab dari Alkitab ( dan itulah yang terjadi ), maka Alkitab adalah sumber utama dari pengetahuan manusia tentang Allah. Alam juga sumber utama tentang pengetahuan akan Allah ( Mazmur 19 ). Alam, di dalam penyataan harmonisnya, adalah suatu saksi yang tetap mengenai atribut , kuasa yang kekal, dan sifat ilahi ( Roma 1:20 ). 2. Sumber-sumber Sekunder Pengakuan doktrinal, seperti pengakuan iman Nicea, pengakuan iman Westminster, dan banyak lagi yang lain, adalah penting di dalam pemahaman bagaimana orang-orang Kristen lain selama berabad-abad telah memahami konsep-konsep teologis yang dapat dimengerti. Tradisi, kendati ada kemungkinan kekeliruannya, adalah penting di dalam pemahaman penegasan tentang Iman Kristen. Apa yang individu, gereja, dan denominasi telah ajarkan adalah suatu pertimbangan yang perlu di dalam merumuskan pernyataan-pernyataan teologis.
3
Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A.
Pembimbing Teologi Sistimatika
Akal budi ( pertimbangan yang sehat ), ketika dipandu oleh Roh Kudus, adalah juga suatu sumber teologi. Akal budi, bagaimana pun, harus tunduk kepada Allah, lebih daripada berusaha untuk mendefinisikannya d. Rumpun Teologi Adapun bidang kajian teologi yang sangat luas itu, pada umumnya terbagi menjadi empat rumpun, yakni : No Nama Rumpun Keterangan Langsung berurusan dengan penelaahan naskah 1. Biblika Alkitabiah dan pokok-pokok bahasan yang berkaitan dengannya, yang meliputi penelitian bahasa-bahasa, arkeologi, pengantar, hermeneutika, dan teologi Alkitabiah. Merunut sejarah umat Allah dalam Alkitab dan gereja 2. Historika sejak jaman Kristus. Di dalamnya ditelaah sejarah Alkitab, sejarah gereja, sejarah ajaran, dan sejarah credo. Mempergunakan bahan-bahan yang disajikan oleh 3. Sistimatika rumpun Biblika dan Historika, lalu menatanya menurut suatu tatanan yang logis sesuai dengan para tokoh besar dalam penelitian teologis. Membahas penerapan teologi terhadap pembaharuan, 4. Praktika pengudusan, pembinaan, pendidikan, dan pelayanan manusia. Rumpun ini berusaha menerapkan pokokpokok yang disumbangkan oleh ketiga rumpun teologi lainnya kepada kehidupan praktis.
4
Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A.
Pembimbing Teologi Sistimatika
Sedangkan pengelompokan mata kuliah-mata kuliah di Sekolah Tinggi Teologi adalah sebagaimana tertera dalam tabel di bawah ini : No BIBLIKA Pengetahuan & 1
Pembimbing Perjanjian Lama Pengetahuan & Pembimbing Perjanjian Baru Bahasa Ibrani
2 3 4 5 6 7 8
Bahasa Yunani
9
Teologi Perjanjian Baru
SISTIMATIKA
HISTORIKA
PRAKTIKA
Pembimbing Teologi Sistimatika
Sejarah Gereja Umum
PAK
Dogmatika
Sejarah Gereja Asia
PWG
Etika Kristen
Sejarah Gereja Indonesia Oikumeneka Missiologi Agama Suku Hindu & Budha Islamologi
Kateketika
Hermeneutika Eksegese Perjanjian Lama Eksegese Perjanjian Baru Teologi Perjanjian Lama
Liturgika Homiletika Musik Gereja Pastoralia Manajemen Gereja
Dengan memperhatikan tabel tersebut di atas, maka Pembimbing Teologi Sistimatika termasuk dalam rumpun Sistimatika, dan merupakan pengantar untuk masuk ke dalam Teologi Sistimatika ( Dogmatika ). Teologi Sistimatika ( Dogmatika ) membahas tentang : No Thema 1. Teologi Proper
2.
Anthropologi
3.
Hamartologi
4
Kristologi
Pokok Bahasan Pembahasan tentang konsep Allah dalam berbagai agama/kepercayaan/ideologi, argumentasi tentang keberadaan Tuhan, atribut Allah, Ketritunggalan Allah, nama-nama Allah, dan cara Allah mengkomunikasikan diri-Nya dengan ciptaan-Nya Pembahasan tentang asal-usul manusia, makna ungkapan manusia diciptakan menurut Gambar Rupa Allah, dan keuniversalan masalah kemanusiaan Pembahasan berkisar pada dosa, istilah & definisi dosa, sumber dosa, akibat-akibat dosa, dan dimensi sosial dari dosa Pembahasan mengenai pribadi Kristus, pekerjaanNya dari inkarnasi, kematian, kebangkitan, dan kenaikan-Nya ke Surga, peranan Kristus selaku Nabi, Imam, Raja, dan Penebus Dosa. Pada bagian ini juga dibahas tentang nama-nama julukan Kristus
5
Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A.
5
Soteriologi
6
Angelologi
7
Pneumatologi
8
Eklesiologi
9
Eskatologi
Pembimbing Teologi Sistimatika
Pembahasan seputar keselamatan, teori-teori utama tentang penebusan, proses penyelamatan dilihat dari sudut pandang Tuhan dan dari pihak manusia, hal keselamatan bayi yang meninggal, perihal orangorang mati yang belum sempat mendengar Injil, dan predestinasi vs takdir Pembahasan tentang Malaikat, Setan ( Malaikat yang jatuh ), dan roh-roh jahat Pembahasan tentang Pribadi Roh Kudus, sifat-sifat dan karya-karya-Nya, termasuk berbagai macam karunia-karunia rohani Pembahasan mengenai definisi gereja, gambaran tentang gereja mula-mula, atribut-atribut gereja, dan tanda-tanda khusus gereja. Pada bagian ini dibahas pula hal sistim pemerintahan gereja, kepemimpinan gereja, dan sakramen Pembahasan mengenai akhir jaman, termasuk di dalamnya dikupas kehidupan setelah kematian sebelum hari kiamat, tanda-tanda akhir jaman, perihal kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, masa Milenium, kebangkitan orang mati; penghakiman, Surga, dan Neraka
Sedangkan Pembimbing Teologi Sistimatika secara khusus membahas tentang status Alkitab ( Bibliologi ). 2. Bibliologi Alkitab adalah Sumber Teologi yang paling menentukan. Gereja yang benar sepanjang sejarahnya senantiasa memandang Alkitab selaku wujud penyataan ilahi dan bahwa pencatatan penyataan yang terdapat di dalamnya itu asli, dapat dipercaya, berkenaan dengan kanon, diilhami secara adikodrati. Bibliologi meneliti Alkitab untuk melihat kebenaran dari kepercayaan tersebut. Istilah “Bibliologi” secara etimologis merupakan gabungan dari dua kata Yunani, yaitu : “Biblos” ( yang menunjuk pada tanaman Papirus yang tumbuh di rawa-rawa atau tepi sungai, khususnya di sepanjang sungai Nil ) diterjemahkan : “kitab”, “buku” atau “gulungan” dan “Logos” diterjemahkan “uraian”, “perkataan”, atau “pengajaran”. Dengan demikian, Bibliologi adalah pengajaran tentang Alkitab. Sedangkan istilah “Alkitab” diambil dari sebuah kata Arab, “Al-kitab”, artinya “wahyu yang tertulis”.Istilah ini dalam bahasa Inggris disebut “Bible”, berasal dari kata “Biblia”, artinya “kitab-kitab”, yang bagi orang-orang Kristen mula-mula, berbahasa Latin, dipakai untuk menyebut Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Sebutan lainnya dalam bahasa Inggris adalah “Scripture”, berasal dari kata Yunani
6
Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A.
Pembimbing Teologi Sistimatika
“Grafe”, artinya “Tulisan” ( 2 Timotius 3:16 ). Tulisan-tulisan dalam Perjanjian Lama dikelompokkan dalam kitab Taurat, Nabi-nabi, dan Mazmur ( 2 Raja-raja 14:6, 2 Tawarikh 23:18, Ezra 3:2, Nehemia 10:34 ). Dalam Perjanjian Baru, kata kerja Yunani “Grafo” digunakan sekitar 50 kali, yang secara khusus menunjuk kepada Alkitab. Istilah Yunani lainnya yang dipakai pada “Kitab Suci” adalah “hiera grammata”, yang secara harfiah berarti “huruf-huruf suci”. Dalam Perjanjian Baru, istilah ini hanya sekali digunakan dan khusus untuk menyebutkan “Kitab Suci”. Tulisantulisan itu bukan tulisan biasa melainkan “diilhamkan Allah” ( 2 Timotius 3:16 ). 2.1. Pengertian Bahwa Alkitab Adalah Firman Allah Umat Kristen tidak akan meragukan lagi bahwa Alkitab adalah Firman Allah. Lebih jauh, pengakuan semacam ini sudah lama dikumandangkan oleh para Reformator yang menyatakan “Sacra Scriptura Verbum Dei”, yang artinya “Kitab Suci adalah Firman Allah”. Bahkan, kemudian pengakuan ini bersifat oikumenis setelah konferensi di New Delhi ( 1961 ) dari Dewan Gereja-gereja Se-Dunia menjadikan pengakuan ini sebagai asasnya. Apa alasan umat Kristen menyatakan bahwa Alkitab adalah Firman Allah ? Sebab seluruh isi Alkitab, dari kitab Kejadian sampai kitab Wahyu, diinspirasikan oleh Roh Allah dan memberitakan tentang Yesus Kristus. Namun, serentak itu pula semua gereja di seluruh dunia mengakui bahwa Alkitab itu ditulis oleh manusia, bukan langsung diturunkan dari langit. Apa yang ditulis di dalamnya bukan didiktekan oleh Allah kepada para penulisnya. Alkitab adalah kumpulan dari 66 kitab, yang ditulis oleh 40 orang penulis, yang hidup pada masing-masing jamannya, yang masing-masing menggunakan bahasa jamannya; yang cara penulisannya dipengaruhi oleh bentukbentuk sastra dari jamannya - bangsanya - dan lingkungannya. Pengakuan “Kitab Suci Adalah Firman Allah” sekali-kali tidak bermaksud untuk menyangkal segi insani Alkitab. Umat Kristen mengakui dengan sepenuhnya bahwa Alkitab itu sebuah kitab manusia. Serentak itu pula umat Kristen mengakui sebagaimana Alkitab itu sendiri menyatakannya, bahwa para penulis Alkitab itu adalah mereka yang dipakai dan didorong dari dalam oleh Roh Kudus, sehingga apa yang dituliskan oleh mereka adalah pemberitaan yang berotoritas dan tetap berotoritas tentang keselamatan bagi segala bangsa dalam segala abad ( bandingkan dengan Kisah Para Rasul 1:16, 2 Petrus 1:21, 2 Timotius 3:16 ). Dengan demikian, dapatlah disimpulkan di sini bahwa Alkitab adalah Firman Allah yang dituliskan dengan bahasa manusia yang digerakkan oleh Roh Kudus !!! Kedua segi Alkitab ini ( segi insani & segi ilahi ) terpaut erat satu sama lain dalam setiap halaman Alkitab. Setiap orang yang mempelajari Alkitab harus tetap memperhitungkan kedua segi ini !
7
Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A.
Pembimbing Teologi Sistimatika
2.2. Bukti-bukti Bahwa Alkitab Adalah Firman Allah Pengakuan iman Kristen bahwa Alkitab adalah Firman Allah didasarkan : 2.2.1. Dalam Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, kita mendengar suara Allah yang berbicara kepada manusia. Hal ini dapat terlihat dari penyataan-penyataan Tuhan dalam Alkitab. 1.
Allah berfirman
2. 3. 4. 5. 6. 7.
Kata Tuhan Sabda Tuhan Suara Tuhan Nasehat Tuhan Tuhan menegur Tuhan memerintahkan
2.2.2. Tampak dari pernyataan-pernyataan sebagai berikut : [1] Pentateuch adalah Firman Allah, sebagaimana diakui pada : a. Jaman para Hakim, Yosua 1:8, 8:31, 23:3. b. Jaman para Raja : 1. 2. 3. 4.
c. Sesudah Pembuangan, Ezra 7:10, Nehemia 8:10. d. Jaman Tuhan Yesus & Para Rasul, Matius 5:17-19, 11:13, Lukas 24:44, Roma 7:14. [2] Kitab-kitab Para Nabi & Mazmur adalah Firman Allah berdasarkan pengakuan : 1. 2.
Daniel Tuhan Yesus & Para Rasul
Daniel 9:2 - Kitab Yeremia Matius 5:17, Lukas 24:44
[3] Injil & Pengajaran Para Rasul adalah Firman Allah sebagaimana diterima oleh Gereja mula-mula, misalnya oleh Ireneus & Athanasius. 2.2.3. Pernyataan-pernyataan di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dapat dipegang dan nubuat-nubuat yang ada di dalamnya pasti terjadi. Misalnya :
8
Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A.
Pembimbing Teologi Sistimatika
[1] Dalam diri Tuhan Yesus : a.
Kelahiran
b.
Tempat Lahir
c.
Kematian
d.
Cara Kematian
* Dari benih Hawa, Kejadian 3:15 * Diperjelas oleh Yesaya, Yesaya 7:14 * Digenapi dalam diri Maria, Lukas 1:26-38 * Nabi Mikha menyatakan di Betlehem, Mikha 5:1 * Digenapi dalam Matius 2:5. * Di antara para penjahat, Yesaya 53:9 * Digenapi dalam Lukas 23:32 * Tak ada tulang yang dipatahkan, Keluaran 12:46 * Digenapi dalam Yohanes 19:36
[2] Nubuat tentang keruntuhan Yerusalem dan kehancuran bait Allah serta kebangkitan Israel, Lukas 21:20-33. Nubuat itu telah digenapi : a> Pada tahun 70 M., Yerusalem dikepung oleh jendral Titus dan dihancurkan pula bait Allah, serta negara Israel lenyap. b> Pada tanggal 14 Mei 1948 negara Israel kembali muncul sebagai negara merdeka. 2.2.4. Adanya Harmonisasi ( Persesuaian ) Di Dalam Alkitab [1] Meskipun Alkitab terdiri atas 66 kitab, yang ditulis oleh 40 orang penulis, yang tentunya berbeda tempat dan latar belakang, di dalam periode waktu lebih dari 1.500 tahun, namun isi beritanya menjurus kepada pokok yang sama, yaitu rencana keselamatan manusia melalui Kristus. [2] Perjanjian Baru mengandung kutipan 600 bagian dari Perjanjian Lama. [3] Semuanya ini membuktikan bahwa para penulis Alkitab dipimpin ( diilhami ) oleh Roh yang sama; ibarat seorang Arsitek yang merencanakan serta melaksanakan sebuah bangunan ( perumahan ). Bandingkan dengan karya Allah di dalam membangun bait Allah, yang ditulis dalam 1 Raja-raja 6:7 --membangun gedung tanpa adanya suara ribut, menunjukkan bahwa bahanbahan bangunannya telah dipersiapkan secara tepat oleh para tukang yang ahli namun tentu saja dipimpin oleh seorang Arsitek yang hebat. 2.2.5. Alkitab berada di atas Ilmu Pengetahuan [1] Pembagian Waktu : sebelum manusia mengetahui bahwa di bumi ini terdapat perbedaan waktu, Tuhan Yesus sudah mengatakan bahwa tatkala Ia datang kedua kali kelak, di satu tempat bisa malam, sementara di tempat lain bisa pagi atau siang ( Lukas 17:34-36 ).
9
Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A.
Pembimbing Teologi Sistimatika
[2] Bahwa Bumi itu bulat sudah dinyatakan oleh nabi Yesaya pada tahun 800 sM ( Yesaya 40:22 ), sebelum Columbus menyatakannya pada abad XV. [3] Bumi ini melayang di kehampaan telah dinyatakan oleh Ayub dan baru diteguhkan kebenarannya kurang lebih pada tahun 1960 setelah pesawat dari bumi mengelilingi ruang angkasa. [4] Prof. Taten menghadapi tantangan dari para ahli NASA bahwa dunia ini kehilangan waktu 24 jam ( Kesaksian Mutakhir : “The Sun Did Stand Still” ). Hal ini dibuktikannya dengan : * Yosua 10:13 - Perputaran waktu mundur 23 jam, 40 menit. * 2 Raja-raja 20:10 - Perputaran waktu mundur 20 menit. 2.2.6. Alkitab menjadi Sumber Idea Ilmu Pengetahuan [1] Arkeologi : Alkitab merupakan kunci pembuka sukses ilmu Arkeologi. [2] Musik : para musisi ternama seperti Bethoven, Mozard, Handel mendapat inspirasi dari Alkitab. [3] Politik : Mahatma Gandhi mencetuskan idea politik Ahimsa dilandasi oleh Khotbah di atas Bukit ( Matius 5:39 ). [4] Intelejen : Dunia Intelejen tertolong dengan adanya pengertian adanya perbedaan-perbedaan antara ciptaan Tuhan ( 1 Korintus 15:3844 ). [5] Kedokteran : Tranfusi darah diilhami oleh Kejadian 9:4-7. 2.2.7. Perlindungan & Pemeliharaan Tuhan terhadap naskah Alkitab Banyak buku-buku yang dikarang oleh manusia, namun sedikit sekali yang bertahan hingga sekarang ini. Misalnya : [1] Luzirus membuat 142 buku yang berisi tentang sejarah Roma. Ditulis antara tahun 59 sM sampai 17 M. Sampai saat ini tinggal 35 buku yang masih bisa dikenali dan ada 20 buku yang memuat buku III dan IV. [2] Bagi sejarah Indonesia, surat “Supersemar” adalah data historis Orba yang amat penting, namun hanya dalam kurun waktu 1/4 abad sudah tidak dapat ditemukan lagi. Akan tetapi, Alkitab sampai saat ini masih memiliki kurang lebih 500 naskah Perjanjian Baru dalam bahasa Yunani, baik lengkap maupun sebagian-sebagian Yang sudah ditemukan dan masih terus diketemukan.
10
Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A.
Pembimbing Teologi Sistimatika
2.2.8. Alkitab Tidak Dapat Dimusnahkan [1] Kaisar Diocletianus ( Romawi ) mengeluarkan undang-undang untuk memusnahkan Alkitab ( 303 M ), bahkan ia telah membuat medali yang bertuliskan, “Agama Kristen telah musnah & penyembahan para dewa telah dipulihkan”. Akan tetapi seperti kata Alkitab, “Tuhan tertawa dari Surga melihat perlawanan manusia”, demikianlah yang terjadi karena bukannya Alkitab dan Kekristenan yang lenyap, malahan yang terjadi adalah Romawi menjadi negara Kristen di bawah Constantinus, hanya beberapa tahun kemudian. [2] Voltaire meramalkan kemusnahan Alkitab, dengan berkata, “Seratus tahun lagi Kitab Suci tak lagi dikenal di Perancis”. Yang terjadi adalah sekarang ini bekas rumahnya telah menjadi tempat percetakan Alkitab ! [3] Lenin & Stalin berkata, “Dalam kurun waktu 80 tahun, Rusia tak akan mengenal Tuhan dan Alkitab”. Yang terjadi adalah sebelum 80 tahun, masih 70 tahun komunis sudah tumbang dan kini statistik mengatakan bahwa banyak orang Rusia yang mencari Tuhan. 2.3. Banyak Para Musuh Alkitab Yang Membakar & Berusaha Memusnahkan Alkitab, Akhirnya Bertobat. Misalnya : Sadhu Sundar Sing, Yusuf Rony, Moh. Filemon. 2.4. Di Dunia Ini Tidak Ada Satu Buku Yang Dimusuhi & Dikasihi Melebihi Alkitab Emery H. Bancroft dalam bukunya, “Christian Theology”, menyatakan, “Bukan saja Alkitab lebih dimuliakan dan dicintai daripada buku lain mana pun juga, tetapi Alkitab juga merupakan kitab yang paling banyak menjadi sasaran penganiayaan dan perlawanan”. Banyaknya musuh dan yang mencintai Alkitab tidak tertandingi oleh kitab apa pun juga di bumi ini. 2.5. Alkitab Adalah Buku Terlaris Di Dunia Alkitab adalah buku yang paling banyak diterjemahkan, dicetak, dan yang paling laris dibandingkan dengan buku-buku yang lain. Alkitab telah dicetak 1.330.231.815 buah dan tiap tahun sekitar 30 juta copy dijual & dibagikan.
11
Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A.
Pembimbing Teologi Sistimatika
3. Inspirasi ( Pengilhaman ) Alkitab Ajaran Inspirasi ( pengilhaman ) bukanlah sesuatu yang dipaksakan oleh para teolog terhadap Alkitab, melainkan merupakan pengajaran Alkitab sendiri; suatu kesimpulan yang didapat dari data-data yang ada di dalamnya. 3.1. Dari 2 Timotius 3:16 Dalam 2 Timotius 3:16 disebutkan bahwa segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
pa/sa grafh. qeo,pneustoj kai. wvfe,limoj pro.j didaskali,an( pro.j evlegmo,n( pro.j evpano,rqwsin( pro.j paidei,an th.n evn dikaiosu,nh|( ( pasa grafe theopneustos kai ofelimos pros didaskalian, pros elegmon, pros epanorthosin, pros paideian ten en dikaiosune, ... ) Kata yang diterjemahkan dengan “diilhamkan” adalah Theopneustos, yang secara harfiah berarti : “dihembuskan nafas Allah”. Teolog Reformed, Benjamin B. Warfield mengatakan bahwa kata ini hanyalah berbentuk pasif. 2 Artinya kitabkitab itu dalam keadaan pasif diberikan otoritas dari Allah yang secara aktif menghembuskan atau menghasilkan karya kitab suci itu. Dengan nafas & kuasa Ilahi, Roh Kudus menggerakkan para penulis Alkitab dengan begitu teliti sehingga hasilnya dengan tepat mencerminkan tujuan Allah sendiri. Bentuk pasif menunjukkan bahwa Alkitab adalah hasil dari nafas Allah. Ada pun tujuan dari pengilhaman adalah untuk mengajar, menegur, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan melatih orang dalam kebenaran, agar orang percaya siap, cakap atau mampu dan diperlengkapi dengan sempurna dalam setiap segi kehidupannya. Pendek kata, Alkitab datang dari Allah untuk menunjukkan kepada kita bagaimana kita harus hidup. 3.2. Dari 2 Petrus 1:21
ouv ga.r qelh,mati avnqrw,pou hvne,cqh profhtei,a pote,( avlla. u`po. pneu,matoj a`gi,ou fero,menoi evla,lhsan avpo. qeou/ a;nqrwpoiÅ ( ou gar thelemati anthropou enekhthe profhteia pote, alla hupo pneumatos hagiou feromenoi elalesan apo theou anthropoi )
2
Lihat Karl Bath, Church Dogmatics. Trans. G.T. Thompson (New York: Scribener's Sons, 1936), hal. 504. Bandingkan dengan pernyataan John Albert Bengel bahwa: "Scripture was divinely inspired not merely while it was being written God breathing throught the writters, but also while it was being read. God breathing trought the Scripture". William Childs Robinson, "The Inspiration of Holy Scripture", Christianity Today 13, No. 1 (Oct 11, 1968), hal. 7.
12
Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A.
Pembimbing Teologi Sistimatika
Ayat ini memberitahukan dengan jelas bagaimana Allah memakai penulis insani untuk menghasilkan Alkitab. Roh Kudus mendorong ( "feromenoi" ) atau mengangkat mereka. Kata "feromenoi" ini harus dibedakan dengan pimpinan Roh Kudus ( a;gontai , "agontai" ), sebagaimana disebutkan dalam Roma 8:4, yang diberikan kepada setiap orang beriman. Didorong oleh Roh Kudus, "feromenoi" di sini menunjuk kepada suatu tindakan Roh Kudus secara khusus. Pemakaian kata kerja yang sama dalam Kisah Para Rasul 27:15 ( evfero,meqa , "eferometha" ) menerangi pemikiran kita mengenai apa yang dimaksudkan dengan “mendorong, mengangkat, menggerakkan” para penulis. Sama seperti kapal yang dihanyutkan, dibawa atau diseret angin, Allah memimpin dan menggerakkan para penulis untuk menghasilkan kitab-kitab dalam Alkitab. Meskipun angin itu suatu kekuatan besar yang menggerakkan/menghanyutkan kapal, para awak kapal itu tidak tidur dan tidak pasif. Demikianlah Roh Kudus adalah Pribadi yang memimpin, yang mengarahkan para penulis, namun mereka juga memainkan peranan sendiri secara aktif dalam menuliskan Alkitab. Namun ayat ini juga memiliki nilai penting lainnya. Ayat ini menyatakan bahwa kemauan para penulis tidak mengarahkan penulisan Alkitab ( ouv ga.r qelh,mati avnqrw,pou – ou gar thelemati anthropou ). Dengan demikian, nubuat tidak dihasilkan oleh kehendak manusia. Penyataan ini mengandung penjelasan penting mengenai ketidak-keliruan Alkitab. Kemauan manusia, termasuk kemauan untuk berbuat salah, tidak menghasilkan Alkitab, melainkan Roh Kudus yang tidak pernah keliru itulah yang menghasilkan Alkitab. Memang para penulis itu aktif dalam penulisan, namun apa yang mereka tuliskan dipimpin bukan oleh kemampuannya yang mungkin salah, melainkan oleh Roh Kudus yang adalah benar dan tidak bisa salah. Pendek kata, 2 Petrus 1:21 menyatakan bahwa Allah memakai manusia dan memberikan kepada kita sebuah Alkitab yang seluruhnya benar. 3.3. Dari 1 Korintus 2:13
a] kai. lalou/men ouvk evn didaktoi/j avnqrwpi,nhj sofi,aj lo,goij avllV evn didaktoi/j pneu,matoj( pneumatikoi/j pneumatika. sugkri,nontejÅ ( ha kai laloumen ouk en didaktois anthropines sofias logois all’ en didaktois pneumatos, pneumatikois pneumatika sugkrinontes ) Di sini Paulus menyatakan bahwa wahyu Allah datang kepada kita dalam katakata. Ini menjawab persoalan bahwa pengilhaman hanya berhubungan dengan pikiran Allah yang ingin kita mengetahuinya, namun tidak menyangkut kata-kata bagaimana pikiran itu dinyatakan. Pandangan demikian tidak mengharuskan untuk mempercayai ketidak-keliruan teks, karena bisa saja seseorang mempunyai