Gangguan Kepribadian

  • Uploaded by: Nadiah Ismail
  • 0
  • 0
  • March 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Gangguan Kepribadian as PDF for free.

More details

  • Words: 1,323
  • Pages: 3
Loading documents preview...
GANGGUAN KEPRIBADIAN A. Pendahuluan -Dalam menjalani hidupnya individu cenderung memkai suatu pola yang relative serupa saat menyikapi masalah-> kepribadian/karakter -Kepribadian: totalitas dari cirri perilaku dan emosi yang merupakan karakter atau ciri seseorang dalam, kehidupan seharihari dalam kondisi yang biasa. Sifatnya stabil dan dapat diramalkan.

B. Pengertian -Ciri kepribadian yg bersifat tidak fleksibel dan maladaptive yang menyebabkan disfungsi yang bermakna atau penderitaan subjektif. -Individu dengan gangguan kepribadian menunjukkan pola relasi dan persepsi terhadap lingkungan dan diri sendiri yang bersifat berakar mendalam, tidak fleksibel serta bersifat maladaptive.

C. Karakter dan Temperamen -Karakter: cirri kepribadian yg dibentuk oleh proses perkembangan dan pengalaman hidup -Temperamen: dipengaruhi oleh faktor generic atau konstitusional yg terbawa sejak lahir, bersifat sederhana, tanpa motivaasi, baru stabil stlh usia anak bbrp tahun.

D. Makna dan Dampak Gangguan Kepribadian -Individu yang mengalami ini, terjadi disfungsi dalam hubungan keluarga, pekerjaan dan fungsi social. Dpat pula berkaitan dengan tindakan criminal, penyalahgunaan zat, pembunuhan, bunuh diri, kecelakaan, perceraian, problem pemeliharaan anak, sering dating ke klinik gawat darurat. Terkadang gangguan kepribadian berhubungan dengan gang jiwa lain spt depresi, panic, dll

E. Pedoman diagnostic -Sikap dan perilaku yang amat tak serasi dalam beberapa fungsi (afek, kesadaran, pengendalian impuls, persepsi dan cara berpikir, hubungan dengan orang lain) -pola perilaku itu berlangsung lama, berjangka panjang, tidak terbatas pada episode gang jiwa -Bersifat pervasive, maladaptive terhadap keadaan pribadi dan hubungan social yg luas. -Menyebabkan penderitaan pribadi yang berarti -Biasanya berhubungan dengan masalah pekerjaan dan kinerja social.

F. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadiaan Perkembangan kepribadian merupakan hasil interaksi dari faktor: -Konstitusi (genetic, temperamen) -perkembangan -pengalaman hidup (lingkungan keluarga, lingkungan budaya)

G. Perbedaan ciri kepribadian dan gang kepribadian -Ciri kepribadian: fleksibel, Gk tidak memenuhi criteria/pedoman diagnostic, bersifat lebih ringan dari gangguan kepribadian. -Ciri kepribadian dan gangguan kepribadian dicatat dalam Aksis 2, akan tetapi hanya gangguan kepribadian yg diberi kode diagnostic sesuai PPDGJ III

H. Tatalaksana

thn

-Biasanya sulit, karena bersifat pervasive, egosintonik, awitannya sejak dewasa muda (>17 ) seringkali individu bangga dengan cirri kepribadiannya. -Jenis terapi gangguan kepribadian: a. Psikoterapi Prinsipnya: -menyadarkan pasien bahwa dampak dari gang kepribadiannya menyebabkan disfungsi diri, hub interpersonal dan hub social, jadi bukan dengan cara menghakimi atau menyalahkan pasien. -membantu agar sifat egosintoniknya menjadi egodistonik Jenis psikoterapi: terapi kognitif dan terapi keluarga b. Psikofarmaka: diberikan jk individu dtg dg keluhan ttu dg target pengobatan simtomatis mis. Depresi, cemas, dll

I. Jenis-jenis Gangguan Kepribadian a. Gangguan kepribadian Paranoid Definisi: kecurigaan dan ketidakpercayaan pada orang lain bahwa orang lain berniat buruk padanya, bersifat pervasive, awitan dewasa muda, nyata dalam berbagai konteks. Pedoman Diagnostik: a. Peka berlebihan terhadap kegagalan dan penolakan b. Cenderung pendendam, menolak memaafkan suatu penghinaan, masalah kecil mybbkn hati terluka c. Kecurigaan yang pervasive untuk menyalahartikan suatu tindakan netral atau bersahab dari seseorang sebagai suatu sikap permusuhan atau penghinaan d. Mempertahankan dengan gigih hak pribadinya e. Berulang curiga tanpa dasar kesetiaan seksual pasangannya f. Mempunyai sikap menyangkut diri berlebih (hal netral dari lingkungan atau orang lain dirasakannya berkaitan scr negative dengan dirinya) g. Dirudung oleh rasa “persesengkolan” terhadap dirinya\ b. Gangguan kepribadian Skizotipal Definisi: Pola deficit dalam hub social dan interpersonal: merasa tidak nyaman dan kurang mampu untuk membina hub akrab, disertai distorsi kognitif atau persepsi dan perilaku yang eksentrik, bersifat pervasive, awitan dewasa muda, dan nyata dalam berbagai konteks atau situasi kehidupan. c. Gangguan kepribadian Emosional Tak Stabil Definisi: bertindak impulsive tanpa mempertimbangkan dampaknya, afek atau emosi tidak stabil atau kurang pengendalian diri, dapat menjurus pada ledakan kemarahan atau perilaku kekerasan. Tipe: impulsive dan tipe ambang d. Gangguan kepribadian Kepribadian Antisosial Definisi: pola perilaku pengabaian dan pelanggaran berbagai hak orang lain, bersifat pervasive, berawal pada usia dewasa muda, dan nyata dalam berbagai konteks. Pedoman diagnostic: a. Tidak peduli dengan perasaan orang lain b. secara menetap tidak bertanggung jawab terhadap norma, peraturan, kewajiban social c. Tidak mampu mempertahankan hub interpersonal walaupun tidak ada kesulitan d. Mudah frustasi dan bertindak agresif/kekerasan. e. Tidak mampu menerima kesalahan atau belajar dari pengalaman atau hukuman f. bila mengalami konflik social, cenderung menyalahkan orang lain, atau memberikan rasionalisasi dari perbuatannya e. Gangguan kepribadian Skizoid Definisi: pola perilaku berupa pelepasan diri dari hubungan social disertai kemampuan ekspresi emosi yang terbatas dalam hubungan interpersonal. Bersifat pervasive, berasal sejak dewasa muda, dan nyata dalam berbagai konteks. Pedoman diagnostic: a. Hanya sedikit ada aktivitas yg memberikannya kebahagiaan b. Emosi dingin, afek datar c. Kurang mampu menyatakan kehangatan, kelembutan atau kemarahan pada orang lain d. tidak peduli pada pujian/kecaman e. kurang tertarik menjalin pengalaman seksual dengan orang lain f. memilih aktivitas yg menyendiri g. dirudung fantasi dan instropeksi yang berlebihan h. Tidak ada keinginan punya teman dekat i. Tidak sensitive terhadap norma atau kebiasaan social yang berlaku f. Gangguan kepribadian Obsesif-Kompulsif (Anakastik) Definisi: Pola perilaku berupa preokupasi dengan keteraturan, peraturan, perfeksionisme, kontrol mental, dan hubungan interpersonal, dengan mengenyampingkan fleksibilitas, keterbukaan, efisiensi. Perfasiv, awitan sejak dewasa muda dan nyata dalam berbagai konteks. Pedoman diagnostic: a. Perasaan ragu dan hati-hati berlebihan b. terpaku pada rincian, peraturan, daftar, perintah, organisasi, jadwal c. perfeksionisme yang menghambat penyelesaian tugas d. teliti, berhati-hati berlebihan dan lebih mengutamakan produktivitas shg mengenyampingkan kesenangan dan hubungan interpersonal e. Terpaku dan terikat secara berlebihan pada norma social f. Kaku dan keras kepala g. Memaksakan kehendak shg orang lain menuruti caranya h. Intrusi pikiran atau impuls yang tidak dikehendaki

g. Gangguan kepribadian Histrionik Definisi: Pola perilaku berupa emosionalitas berlebih dan menarik perhatian, pervasive, awitan dewasa muda, nyata dalam berbagai konteks Pedoman diagnostic: a. Ekspresi emosi yang didramatisasi, treatrikal, dan dibesar-besarkan b. mudah disugesti/ dipengaruhi orang lain atau keadaan c. Afek dangkal dan labil d. Terus mencari kegairahan (excitement), apresiasi orang lain, dan aktivitas disaat dia menjadi pusat perhatian e. Bersifat seduktif dalam penampilan dan perilaku f. Sangat mementingkan daya tarik fisik h. Gangguan kepribadian Cemas (menghindar) Definisi: Pola perasaan tidak nyaman serta keengganan untuk bergaul secara social, rasa rendah diri, hipersensitif terhadap evaluasi negative. Bersifat pervasive, awitan dewasa muda, nyata dalam berbagai konteks. Pedoman diagnostic: a. Rasa tegang atau takut yang menetap dan pervasive b. Merasa dirinya tidak mampu, tidak menarik atau lebih rendah dari orang lain c. kuatir berlebihan terhadap kritik dan penolakan dalam situasi social. d. Enggan untuk terlibat dengan orang lain, kecuali merasa yakin akan disukai e. Membatasi gaya hidup dengan alasan keamanan fisik f. Menghindari aktivitas social atau pekerjaan yg melibatkan kontak interpersonal sebab takut dikritik, tidak didukung/ditolak i.

Gangguan kepribadian Dependen Definisi: Pola perilaku berupa kebutuhan berlebih agar dirinya dipelihara, yang menyebabkan seorang individu berperilaku submisif, bergantung pada orang lain, dan takut berpisah dengan orang tmpt dia bergantung. Bersifat pervasive, awitan dewasa muda, nyata dalam berbagai konteks. Pedoman diagnostic: a. Mendorong membiarkan orang lain mengambil (sebagian besar) keputusan penting bagi dirinya b. Menomorduakan kebutuhan dirinya terhadap kebutuhan orang lain tempat dirinya bergantung dan scr berlebihan menuruti semua keinginan orang tsb c. Enggan mengajukan tuntutan yg layak pada org tempat ia bergantung d. Rasa tdk enak atau tidak berdaya bila sendiri e. Ketakutan berlebih bahwa ia tidak bia menjaga dirinya sendiri f. Berpreokupasi dengan rasa takut ditinggal sendiri oleh orang tempat ia bergantung shg ia terpaksa harus menjaga dirinya sendiri. g. Kemampuannya terbatas untuk mengambil keputusan sehari2 tanpa mendapat nasehat berlebihan dan jaminan dari orang lain.

j.

Gangguan kepribadian Narsistik Definisi: pola rasa kebesaran diri (dlm fantasi atau perilaku), kebutuhan untuk dikagumi/disanjung, kurang mampu berempati. Bersifat pervasive, awitan dewasa muda, nyata dalam berbagai konteks. Pedoman diagnostic: a. Secara berlebih merasa dirinya sangat penting (mis. Melebihkan bakat/prestasi, mengharap dikenal sbg orang yg superior) b. Berpreokupasi dengan fantasi ttg sukses, kekuasaan, kehebatan, kecantikan, atau kekasih ideal. c. merasa dirinya sbg “orang special” dan unik yg hanya dapat dimengerti oleh atau perlu berhubungan dengan orang lain atau institusi yg special atau berkedudukan lebih tinggi d. Membutuhkan pemujaan berlebihan e. Merasa dirinya punya “hak istimmewa” (mis. Menuntut mndpt perlakuan khusus, org lain hrs menurut kehendaknya) f. dalam hub interpersonal bersifat eksploitatif, menggunakan orang lain untuk kepentingan dirinya g. Kurang atau tidak mau berempati, tidak mau mengenal atau beridentifikasi dengan perasaan atau kebutuhan orang lain h. Sering iri hati pada orang lain, atau merasa orang yang iri padanya i. Bersikap sombong

Related Documents


More Documents from "Andini"