Gangguan Panik & Agorafobia (ind)

  • Uploaded by: ovlov18
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Gangguan Panik & Agorafobia (ind) as PDF for free.

More details

  • Words: 1,930
  • Pages: 34
Loading documents preview...
GANGGUAN PANIK & AGORAFOBIA

Gangguan Panik • Serangan cemas akut yang hebat disertai dengan perasaan akan mati • Kecemasan ini mempunyai karakterisasi berupa periode rasa takut yg hebat yg bervariasi dari : beberapa serangan dalam satu hari sampai beberapa serangan saja dalam satu tahun. • Pasien dengan gangguan panik bisa disertai dengan kondisi komorbid, paling sering adalah agorafobia, yaitu suatu kecemasan atau ketakutan bila berada di suatu tempat yang sekiranya sulit untuk melarikan diri

• Ps. dgn ggn panik muncul dgn berbagai kondisi komorbid, yg plg srg adalah Agorafobia, yaitu rasa takut atau kegelisahan mengenai suatu tempat di mana melarikan diri dpt sulit dilakukan • DSM-IV-TR menggolongkan gangguan panik yang disertai agorafobia dan yang tanpa agorafobia, dan juga agorafobia tanpa riwayat gangguan panik • Serangan panik juga dapat timbul pada berbagai gangguan jiwa (seperti gangguan depresi), kondisi medis (gejala putus zat dan intoksikasi zat), dan kehadiran serangan panik tidak serta merta menjadi diagnosis gangguan panik

Diagnosis • Serangan Panik - Serangan panik dapat timbul pada gangguan mental selain gangguan panik, terutama pada fobia sosial, fobia spesifik, dan PTSD - Serangan panik yg tak terduga dpt terjadi kpn saja & tdk berhub. dgn stimulus situasional yg dpt dikenali, tp serangan panik tak perlu tak terduga - Serangan pd ps. dgn fobia sosial & spesifik biasanya terduga atau dipicu oleh stimulus yg dikenali atau yg

- Bbrp serangan panik tdk dpt dgn mdh dimskan dlm perbedaan antara terduga atau tak terduga, & serangan2 ini disebut sbg serangan panik yg terdisposisi situasi - Serangan dpt terjadi atau tdk saat ps. terpapar pemicu yg spesifik atau serangan dpt terjadi segera stlh paparan atau stlh tertunda ckp lama

• Kriteria Diagnostik DSM IV Serangan Panik Cat.: suatu serangan panik tdk diberikan kode gangguan. Tuliskan diagnosis spesifik dimana terdapat serangan panik (mis. Ggn panik dgn Agorafobia) Suatu periode tertentu adanya rasa takut yg hebat atau perasaan tdk nyaman, dimana 4 (atau lbh) gejala berikut ini terjadi scr mendadak & mencapai puncaknya dlm 10 mnt: 1. Palpitasi, jtg berdebar kuat atau denyut jtg meningkat 2. Berkeringat 3. Gemetar atau bergoncang 4. Rasa sesak napas atau tertahan

5. Perasaan tercekik 6. Nyeri dada atau perasaan tdk nyaman 7. Mual atau ggn abdominal 8. Pusing, bergoyang, melayang atau pingsan 9. Derealisasi (perasaan tdk realistis) atau depersonalisasi (merasa terlepas dr diri sendiri) 10. Takut kehilangan kendali 11.Takut mati 12. Parestesia (rasa kebas atau geli) 13. Kedinginan atau perasaan panas

• Gangguan Panik - DSM-IV-TR membagi kriteria diagnosis gangguan panik menjadi dua, yaitu dengan dan tanpa agorafobia tapi pada keduanya harus ada serangan panik - ICD-10 mewajibkan adanya 3 serangan dlm 3 mgg (untuk penyakit yg sedang) atau 4 serangan dlm 4 mgg (untuk penyakit yg berat)

- DSM-IV-TR tdk memspesifikasi jmlh serangan panik minimal atau jangka waktu tapi mensyaratkan plg tdk adanya 1 serangan yg diikuti plg tdk periode 1 bln dimana ada kekawatiran akan terjadinya serangan panik lagi atau akibat dari serangan tsb atau adanya perub. sikap yg bermakna - DSM-IV-TR juga mensyaratkan bahwa serangan panik pd umumnya tak terduga, tapi memperbolehkan adanya serangan yg terduga atau terdisposisi situasi

Kriteria Diagnostik DSM IV Ggn Panik tanpa Agorafobia A. Kedua2nya (1) & (2): 1. Serangan panik berulang yg tdk terduga 2. Plg krg 1 serangan diikuti oleh plg krg 1 bln (atau lbh) berikut: a. Kekawatiran menetap akan mengalami serangan tambahan b. Ketakutan mengenai implikasi serangan atau akibatnya (mis.kehilangan kendali, menderita serangan jtg, menjadi gila) c. Perub.perilaku bermakna berhub.dgn serangan

B. Tdk terdpt Agorafobia C. Serangan panik bukan krn efek fisiologis lsg dr zat(mis.penyalahgunaan zat, pengobatan)atau suatu kondisi medis umum lainnya (mis.hipertiroidisme) D. Serangan panik tdk lbh baik dijlskan oleh ggn mental lain spt Fobia Sosial (mis.terjadi saat terpapar situasi sosial yg ditakuti), Fobia Spesifik (mis.terpapar situasi fobik tertentu), Ggn Obsesif-Kompulsif(mis.seseorg yg terpapar kotoran dgn obsesei ttg kontaminasi), Ggn Stress Pasca Trauma (mis.respon thd stimulus yg berhub.dgn stresor yg berat) atau Ggn Cemas Perpisahan (mis.respon jauh dr rmh atau kerabat dekat)

Kriteria Diagnostik DSM IV Ggn Panik dgn Agorafobia A. Kedua2nya (1) & (2): 1. Serangan panik berulang yg tdk terduga 2. Plg krg 1 serangan diikuti oleh plg krg 1 bulan (atau lbh) berikut: a. Kekawatiran menetap akan mengalami serangan tambahan b. Ketakutan mengenai implikasi serangan atau akibatnya )mis.kehilangan kendali, menderita serangan jtg, menjadi gila) c. Perub.perilaku bermakna berhub.dgn serangan

B. Terdpt Agorafobia C. Serangan panik bukan krn efek fisiologis lsg dr zat(mis.penyalahgunaan zat, pengobatan)atau suatu kondisi medis umum lainnya (mis.hipertiroidisme) D. Serangan panik tdk lbh baik dijlskan oleh ggn mental lain spt Fobia Sosial (mis.terjadi saat terpapar situasi sosial yg ditakuti), Fobia Spesifik (mis.terpapar situasi fobik tertentu), Ggn Obsesif-Kompulsif(mis.seseorg yg terpapar kotoran dgn obsesei ttg kontaminasi), Ggn Stress Pasca Trauma (mis.respon thd stimulus yg berhub.dgn stresor yg berat) atau Ggn Cemas Perpisahan (mis.respon jauh dr rmh atau kerabat dekat)

Pedoman diagnostik Ggn Panik PPDGJ III: • Di dlm klasifikasi ini, suatu serangan panik yg terjadi pd suatu situasi fobik yg sdh ada dianggap sbg ekspresi dr keparahan fobia tsb. • Ggn panik baru menjadi diagnosis utama bilamana tdk ditemukan adanya salah 1 ggn fobia spt yg tercakup dlm F40

• Untuk diagnosis pasti, bbrp serangan berat dari ansietas otonomik hrs terjadi dlm periode kira2 1 bln: a. Pd keadaan2 di mana sebenarnya scr objektif tdk ada bahaya b. Tdk terbatas hanya pd situasi yg telah diketahui atau yg dpt diduga sblmnya c. Dgn keadaan yg relatif bebas dr gejala ansietas dlm periode antara serangan2 panik (meskipun lazim terjadi juga ansietas antisipatorik) Termasuk: serangan panik, keadaan panik

• Agoraphobia tanpa rwyt Ggn Panik - Kriteria diagnostik DSM-IV-TR untuk Agorafobia tanpa rwyt Ggn Panik didsrkan pd gejala berupa rasa takut terjadi sesuatu yg melumpuhkan atau memalukan scr tiba2 - Sdgkan kriteria ICD-10 mensyaratkan adanya fobia yg slg berhub. atau bertumpang-tindih, tapi tdk mensyaratkan adanya gejala rasa takut terjadi sesuatu yg melumpuhkan atau memalukan - Kriteria DSM-IV-Tr juga membahas situasi menghindar yg berdrkan kekawatiran yg berhub. dgn ggn medis (mis. ketakutan kan terjadi Infark Miokard pd ps.dgn penyakit jtg berat)

Kriteria Diagnostik Agorafobia DSM-IV: Cat: Agorafobia tdk diberikan kode gangguan. Tuliskan diagnosis spesifik dimana terdapat agorafobia (mis: ggn panik dengan agorafobia atau agorafobia tanpa riwayat ggn panik) A. Kecemasan berada di suatu tempat atau situasi dimana kemungkinan kesulitan untuk melarikan diri (atau merasa malu) atau dimana pertolongan tdk tersedia dlm suatu kejadian yg tdk diduga atau secara situasi mencetuskan serangan panik atau gejala mirip panik.

Ketakutan Agorafobia scr khas melibatkan sekelompok karakteristik dr situasi yg meliputi : berada di luar rumahnya, dlm keramaian atau sedang antri, di jembatan, bepergian dgn bus, kereta api, atau mobil. Cat: pertimbangkan diagnosis fobia spesifik jika penghindaran terbatas pada satu atau bbrp situasi spesifik tertentu, atau sosial fobia jika menghindari situasi sosial.

Kriteria Agorafobia DSM-IV (3) B. Situasi yg dihindari (mis. jarang berpergian) atau jika dilakukan adalah dengan penderitaan yang jelas atau dgn kecemasan mendapatkan serangan panik atau gejala mirip panik, atau membutuhkan kehadiran teman. C. Kecemasan atau penghindaran fobik tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain, spt fobia sosial (penghindaran terbatas pada situasi sosial karena rasa takut pada situasi tertentu seperti di elevator), gangguan obsesif kompulsif (misalnya seseorang menghindari kotoran dengan obsesi tentang kontaminasi), Ggn stres pasca trauma (misalnya menghindari stimulus yang berhubungan dengan suatu stresor yang berat), atau gangguan cemas perpisahan (misalnya menghindari meninggalkan rumah atau sanak saudara).

Pedoman diagnostik Agorafobia PPDGJ III: Semua kriteria dibawah ini harus dipenuhi untuk diagnosis pasti: a. Gejala psikologis, perilaku, atau otonomik yang timbul harus merupakan manifestasi primer dari kecemasannya dan bukan sekunder dari gejala-gejala lain seperti waham atau pikiran obsesif,

Pedoman diagnostik Agorafobia PPDGJ III (2) b. Kecemasan yang timbul harus terbatas pada (terutama terjadi dalam hubungan dengan) setidaknya dua dari situasi berikut: banyak orang/keramaian, tempat umum, berpergian keluar rumah, berpergian sendiri,dan

c. Menghindari situasi fobik harus atau sudah merupakan gejala yang menonjol

• Ada tdk adanya Ggn Panik (F41.0) pd Agorafobia pd byk keadaan dpt dinyatakan dgn penggunaan karakter kelima: - F40.00 Tanpa ggn panik - F40.01 Dgn ggn panik

Termasuk: Ggn panik dgn Agorafobia

Kriteria diagnosis Agorafobia tanpa Riwayat Ggn Panik DSM-IV : A.Adanya agorafobia berhubungan dengan rasa takut mengalami gejala mirip panik (mis: pusing atau diare). B.Tidak pernah memenuhi kriteria untuk gangguan panik C.Gangguan bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (mis: obat yang disalahgunakan, medikasi) atau suatu kondisi medis umum. D.Jika ditemukan suatu kondisi medis umum yang berhubungan, rasa takut yang dijelaskan dalam kriteria A jelas melebihi dari apa yang biasanya berhubungan dengan kondisi.

Gambaran Klinis • Gangguan Panik - Serangan panik pertama kali biasanya timbul secara spontan, walaupun serangan panik biasanya timbul mengikuti suatu kegembiraan yg meluap, latihan fisik, aktivitas seksual, atau trauma emosional sedang. - DSM-IV-TR menekankan plg tdk serangan I hrs tak terduga agar memenuhi kriteria diagnostik untuk Ggn Panik

- Klinisi hrs berusaha untuk memastikan adanya kebiasaan atau situasi yg umumnya mendahului serangan panik ps. - Aktivitasnya dpt berupa penggunaan kafein, alkohol, nikotin atau zat-zat lain, pola tidur dan makan yg tdk biasa, keadaan lingkungan tertentu (misalnya lampu yang sangat terang di tempat kerja)

- Serangan biasanya timbul dalam 10 menit setelah timbul gejala - Gejala utama bisanya berupa ketakutan luar biasa dan perasaan akan mati - Pasien biasanya tidak dapat menyebutkan sumber dari ketakutannya - Pasien biasanya merasa kebingungan dan sulit berkonsentrasi

- Gejala fisik biasanya berupa takikardi, palpitasi, dispnea, dan berkeringat - Pasien biasanya berusaha keluar dari situasi dimana mrk berada dan mencari pertolongan - Serangan biasanya berlsg 20-30 mnt & jrg lbh dari 1 jam - Pem. status mental saat serangan panik bs menunjukkan adanya ruminasi, kesulitan bcr (gagap) & ggn memori

- Pasien dapat mengalami perasaan depresi atau depersonalisasi selama serangan panik - Gejala dapat menghilang secara cepat atau secara gradual - Di antara serangan, pasien dpt mengalami kegelisahan antisipasi bahwa serangan akan terjadi lagi (anticipatory anxiety) - Anticipatory anxiety seringkali sulit dibedakan dengan GAD meskipun ps. dgn ggn nyeri dgn anticipatory anxiety dpt menyebutkan fokus dari kegelisahannya

- Kekawatiran somatik ttg kematian akibat problem jtg atau pernpsn dpt menjadi fokus utama dr perhatian ps. saat terjadinya serangan panik - Ps. dpt yakin bahwa palpitasi & nyeri dada mengindikasikan bahwa dirinya akan segera mati - 20% dari ps. mengalami episode sinkopal selama serangan panik

- Ps. dpt terlht di ruang gawat darurat sbg seorg muda (20an) yg scr fisik sehat yg berkeras dirinya akan mati akibat serangan jtg - Drpd segera mendiagnosisnya sbg hipokondriasis, dokter IGD sebaiknya mempertimbangkan diagnosis Ggn Panik - Hiperventilasi dapat menyebabkan alkalosis respiratorik & gejala lain - Pengobatan jaman dulu berupa bernapas ke dlm paper bag kdg membantu krn mengurangi alkalosis

• Agoraphobia - Pasien dengan agorafobia menghindari keadaan di mana ia akan sulit mendptkan pertolongan - Mereka memilih untuk ditemani oleh keluarga atau teman jika harus berada di jalan yang ramai, toko yang ramai, dan ruangan yang sempit (terowongan, jembatan, elevator), dan di kendaraan yang sempit (kereta bawah tanah, bus, pesawat)

- Ps. dpt berkeras untuk mt ditemani saat mrk meninggalkan rmh. - Perilaku ini dpt menyebabkan perselisihan dlm pernikahan yg dpt slh didiagnosis sbg problem utama - Ps. yg menderita ggn berat dpt menolak untuk meninggalkan rumah - Terutama sblm diagnosis yg benar ditegakkan, ps dpt merasa takut dirinya akan menjadi gila

• Gejala yg menyertai - Gejala depresi sering didapatkan pada gangguan panik dan agorafobia & pd bbrp ps. Ggn Depresi berdampingan dgn Ggn Panik - Kejadian bunuh diri pada gangguan panik lebih tinggi daripada org2 yg tdk punya ggn mental

- Selain Agorafobia, fobia lain & OCD dpt ada bersama dgn Ggn Panik - Konsekuensi psikososial dari Ggn Panik & Agorafobia, selain perselisihan dlm pernikahan, dpt termsk waktu yg hilang saat bekerja, kesulitan finansial yg berhub. dgn kehilangan pekerjaan dan penyalahgunaan alkohol & zat lain

Related Documents

Gangguan: Panik
January 2021 1
Gangguan Panik
January 2021 1
Gangguan Panik
January 2021 1

More Documents from "rikasusantiii"