Kontruksi Kusen

  • Uploaded by: Adhy Guna
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kontruksi Kusen as PDF for free.

More details

  • Words: 4,609
  • Pages: 48
Loading documents preview...
MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2012

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

MODUL NO 01/7/2012

PENYUSUN:

I PUTU HARRY SUTRISNA PUTRA, ST

SMK NEGERI 1 DENPASAR

ISO 9001 : 2008

Lic no: QEC23382

I Putu Harry Sutrisna Putra

1

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2012

STANDAR KOMPETENSI : MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN PINTU DAN JENDELA

KD : 1 MENDESKRIPSIKAN JENIS KUSEN, PINTU DAN JENDELA ALOKASI WAKTU : 2 (4 X 45 MENIT) I. PENDAHULUAN Pintu dan jendela merupakan kontruksi yang dapat bergerak, bergeraknya pintu atau jendela dipengaruhi oleh perletakan/penempatan, efisiensi terhadap ruang dan fungsi ruang. Dalam merencanakan pintu dan jendela ada beberapa hal yang perlu untuk dipertimbangkan: 1. Matahari Pintu dan jendela merupakan sumber penerangan dan penambahan panas, sehingga jendela dapat diletakkan di sisi sebelah timur dan barat. Namun sinar matahari yang baik berada pada sisi timur karena panas yang dihasilkan lebih hangat. Untuk sinar yang berasal dari barat cenderung lebih panas.

Gambar 1.1 Lintasan matahari

I Putu Harry Sutrisna Putra

2

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2012

Sinar matahari yang baik terjadi antara jam 06.00 – 10.00, panas yang timbul adalah panas yang menyehatkan. Sedangkan sinar matahari pukul 11.00 – 17.00 panas yang masuk kedalam bangunan adalah panas yang tidak menyehatkan dan sebaiknya dihindari. 2. Penerangan Untuk menghasilkan penerangan alami sebuah ruangan, penempatan jendela dekat sudut ruangan maka dinding didekatnya disinari cahaya akan memantulkan ke dalam ruangan. Proses penerangan alami ini sangat penting dalam proses penghematan energy listrik karena pada siang hari penghuni tidak perlu menghidupkan lampu dalam beraktifitas di dalam ruangan.

Gambar 1.2 Penerangan alami

Setiap ruang yang ada didalam rumah tertentu mewakili tingkat aktivitas yang berbeda-beda. Bisa jadi ada ruang yang paling banyak memerlukan udara segar I Putu Harry Sutrisna Putra

3

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2012

ketimbang cahaya masuk, begitu pula sebaliknya. Cahaya alami atau matahari yang masuk kerumah memiliki banyak manfaat positif, seperti untuk kesehatan, variasi bukaan dan ruang dalam rumah terlihat lebih indah. Jika ingin mendapatkan cahaya terang matahari, jendela sebaiknya tidak terhalang oleh bangunan tinggi yang berposisi di sebelah atau diseberang rumah kita. Selain itu, hindari membuat bukaan jendela yang terhalang oleh pohon atau tanaman tinggi. Namun jika memiliki jendela yang menghadap matahari sore bias diakali dengan menanam pohon atau tanaman disekitarnya. Untuk daerah dengan pemukiman padat, memasukkan sinar matahari bias likakukan dengan membuat lubang cahaya atau Skylight. Cara ini harus memperhatikan beberapa konsekuensi, antara lain cahaya cenderung vertical antara pukul 09.00 – 16.00 sehingga sangat panas. Untuk mengatasinya, cahaya yang masuk lebih baik tidak langsung masuk keruangan tetapi dipantulkan terlebih dahulu ke bidang yang berwarna putih (tembok) untuk meminimalkan efek panas yang timbul.

SKYLIGHT

Gambar 1.3 Lubang cahaya atau Skylight I Putu Harry Sutrisna Putra

4

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2012

3. Pemandangan Jendela sebaiknya ditempatkan untuk memberi bingkai pada pemandangan. Ketinggian ambang atas jendela sebaiknya tidak memotong pemandangan orang yang duduk ataupun berdiri di dalam ruangan, juga jangan sampai kerangka jendela membagi dua atau lebih suatu pemandangan.

Gambar 1.4 Jendela menghadap pemandangan 4. Media Sirkulasi Udara Rumah idaman merupakan impian setiap keluarga, untuk mewujudkannya kebanyakan orang lebih suka merencanakan dan membuat dengan cara sendiri. Banyak aktivitas yang dapat dilakukan ketika berada didalam rumah sehingga lingkungan yang sehat sangat mutlak untuk dimiliki. Elemen rumah yang berfungsi untuk memasukan udara ke dalam rumah adalah ventilasi, luas bukaan ventilasi tergantung dari luas lantai ( 1/40 – 1/10 dikali luas lantai)

I Putu Harry Sutrisna Putra

5

2012

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

Gambar 1.5 Sirkulasi Udara

Ventilasi sebaiknya dibuat selalu memiliki dua lubang sebagai tempat masuk dan keluarnya udara sehingga udara dapat keluar dan masuk secara bergantian. Arah bukaan ventilasi sebaiknya menghadap ke arah tiupan angin. 5. Simbol Estetika Rumah (Tampilan) Akhir-akhir ini di Indonesia gaya rumah semakin berkembang,hal tersebut menggambarkan

bahwa

segala

yang

berhubungan

dengan

estetika

membutuhkan sentuhan seni. Salah satu contoh tren rumah yang sedang digemari adalah modern minimalis. Saat rumah tampil di public, unsure estetika menjadi nilai yang berpengaruh, First impression, baik dari segi bentuk bangunan, kelangkaan bahan bangunan, paduan warna, gaya bangunan maupun unsur – unsure utama dari rumah seperti struktur bangunan yang di exspos, gaya pintu serta jendela yang disorientasi dengan elemen yang lain.

I Putu Harry Sutrisna Putra

6

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2012

Gambar 1.6 Estetika Jendela gaya moderen

Gambar 1.7 Estetika Jendela gaya meditarania II. FUNGSI A. Pintu : Untuk jalan keluar masuknya orang atau barang dari kamar yang satu ke kamar yang lain disebut sebagai pintu dalam, dan keluar masuknya orang atau barang dari ruang dalam ke ruang luar disebut sebagai pintu luar. Pintu luar juga berfungsi membantu sirkulasi udara dan penerangan alam kedalam ruang.

I Putu Harry Sutrisna Putra

7

2012

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

B. Jendela : Untuk memasukkan cahaya matahari kedalam ruangan dan membantu sirkulasi udara dalam ruang, sehingga ruangan menjadi nyaman. Dari fungsi tersebut

jendela

perlu ditempatkan

pada dinding yang

berhubungan dengan ruang luar. Pada jendela dengan kaca besar berfungsi untuk mewujudkan adanya hubungan antara interior dan eksterior. C. Jendela atas/tingkap : Untuk memasukkan cahaya matahari dan membantu pertukaran udara luar dan dalam ruang, terutama pada ruang-ruang kecil yang tidak berjendela. D. Lubang angin/ventilasi : Untuk membantu pertukaran udara luar dan dalam ruang pada saat pintu dan jendela dalam keadaan tertutup, sehingga pergantian udara tetap berlangsung. Penempatan ventilasi yang baik adalah dengan sistem silang supaya sirkulasi udara dapat menyebar keseluruh ruangan. Baik dinding dalam maupun luar perlu adanya ventilasi,

dimana

penempatannya

tetap

memenuhi

persyaratan

estetika. III. JENIS – JENIS PINTU DAN JENDELA A. DILIHAT DARI CARA MEMBUKA 1. PINTU  Pintu Sorong (sliding a door) Pinti ini dibuka dengan cara mendorong daun pintu horizontal kekiri atau kekanan. Pintu ini juga bias didorong secara vertical ke sisi atas, pintu ini ditempatkan pada rangka atau alat/rel

I Putu Harry Sutrisna Putra

8

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2012

Gambar 1.8 Pintu Sorong (sliding a door)  Pintu Lipat Pintu ini dibuka dengan cara didorong dan melipat di kanan atau kiri, daun – daun pintu diletakkan atau bias juga digantung pada alat/rel, bagian pintu dapat dibuka ± 90%

Gambar 1.9 Pintu lipat

I Putu Harry Sutrisna Putra

9

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2012

 Pintu Gulung (roll a door) Pintu dibuka dengan cara digulung ke atas, daun pintu digulung pada suatu alat, bagian pintu dapat dibuka secara penuh 100%

Gambar 1.10 Pintu gulung  Pintu Sayap Tunggal/Ganda Daun pintu digantung pada sisi – sisi dalam/luar rangka dengan alat/engsel.

Gambar 1.11 Pintu sayap

I Putu Harry Sutrisna Putra

10

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2.

2012

JENDELA

 Jendela Gantung Ganda Bukaan daun jendela dibuka dengan cara didorong secara vertical dan horisontal. Daun – daun jendela ini ditempatkan pada alur depan rangka atau pada alat/rel. Bagian jendela dapat dibuka ± 50%

(a)

(b)

Gambar 1.12 (a) Jendela gantung vertical (b) Horisontal  Jendela Sayap Jendela sayap mempunyai daun-daun jendela yang digantung pada ambang atas atau bawah atau pada tiang kusen. Daun – daun jendela ini ditempatkan pada engsel.

Gambar 1.12 Jendela sayap I Putu Harry Sutrisna Putra

11

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2012

 Jendela Kaca Mati Jendela ini biasanya digunakan pada ruang yang bersifat tertutup atau menggunakan AC. Jendela ini dapat dikombinasikan dengan jenis jendela yang lain. Umumnya jendela kaca mati menggunakan kusen atau langsung menumpu pada dinding yang didukung dengan sealant. Kaca yang digunakan umumnya berukuran 6 – 10 mm

Gambar 1.13 Jendela kaca mati B. DILIHAT DARI BENTUK KUSEN Secara umum, kita mengenal 2 macam jenis kusen  Kusen tunggal/gundul  Kusen kombinasi.

I Putu Harry Sutrisna Putra

12

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

Kusen tunggal

Kusen kombinasi

2012

Kusen Kombinasi

Gambar 1.14 Bentuk kusen C. DILIHAT DARI KONTRUKSI Ada beberapa tipe kontruksi pintu yang ada di lapangan antara lain  Pintu kaca

Gambar 1.15 Pintu kaca  Pintu panil Pintu ini merupakan pintu jenis panil solid flat. Kayu yang digunakan memiliki permukaan yang rata sehingga mengesankan disain yang simple. Variasi disain pintu panil solid biasanya pada jumlah panil nya : 6, 5, 4, 3, 2 panil

I Putu Harry Sutrisna Putra

13

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2012

Gambar 1.16 Pintu panil

 Pintu keprayak/ jalusi Pintu Jalusi adalah sebuah desain pintu yang mana terbuat dari rangkaian kayu solid yang disebut jalusi/krepyak. Pintu jenis ini mempunyai fungsi sebagai pengatur sirkulasi udara dalam ruangan, sehingga udara dalam ruangan akan tetap terasa segar dan senantiasa bersih.Pada umumnya pintu jalusi ada dua macam jenisnya : ada yang jalusi permanen dan ada pula yang jalusi non permanen. Jalusi non permanen adalah jalusi yang bisa di gerkkan ke bawah maupun keatas, sehingga pengaturan sirkulasi udara maupun pencahayaan dalam ruangan dapat diatur sesuai kebutuhan anda

Gambar 1.17 Pintu keprayak/ jalusi

I Putu Harry Sutrisna Putra

14

2012

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

 Pintu klam Pintu klam terdiri dari deretan papan klam yang diperkuat dengan klam. Letak klam dapat horisontal, atau kombinasi horisontal dan diagonal. IV.

BAGIAN – BAGIAN KUSEN PINTU DAN JENDELA

Pintu atau jendela secara umum terdiri dari dua bagian yaitu KUSEN dan DAUN PINTU/JENDELA

(a)

(b) Gambar 1.18 (a) Kusen (b) Daun pintu

I Putu Harry Sutrisna Putra

15

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2012

Kusen pintu memiliki beberapa komponen yang tersususun membentuk kusen. Masing – masing komponen/bagian memiliki fungsi masing masing. Secara umum kusen pintu dan jendela memiliki bagian yang hampir sama. Bagian – bagian kusen dapat dilihat pada gambar berikut

Gambar 1.19 Bagian – bagian kusen

I Putu Harry Sutrisna Putra

16

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2012

Keterangan 1. Kupingan : memperkokoh kedudukan kusen dengan tembok, ukuran kupingan biasanya diambil 15 cm. Jika kupingan

dipasang/menempel pada kolom,

kuping ditiadakan. 2. Angker/angkur : besi angker berukuran Ø 16 mm dengan panjang satu pasangan bata/batako berfungsi untuk mencegah kusen memuntir dan memperkokoh kedudukan kusen dengan tembok 3. Sponing

pintu/jendela

:berfungsi

sebagai

tempat

menggantung

daun

pintu/jendela dengan batuan engsel. Ukuran sponing berukuran minimum 1,5 cm x 4 cm dan 2 cm x 4,5 cm untuk pintu garasi. Ukuran tebal sponing disesuaikan dengan tebal kayu pada daun pintu/jendela 4. Sponing kapur / alur kapur : adalah suatu cowakan dibuat pada kuping, tiang sisi luar dan ambang bawah, sedangkan pada ambang atas tidak terdapat sponing kapur hal ini dikarenakan air dapat terperangkap pada sponing kapur sehingga dapat merusak kusen. Fungsi sponing kapur digunakan untuk mencegah timbulnya lobang atau celah akibat kembang susut kayu dan proses bekerjanya tiang kusen. Bentuk sponing kapur seperti mulut ikan dengan ukuran lebar 5 - 6 cm dan dalam 1,5 - 2 cm. 5.

I Putu Harry Sutrisna Putra

17

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2012

Besi duk, (“dooK“) digunakan untuk mengkakukan tiang kusen pada umpak. Di lapangan pada umumnya digunakan paku dengan ukuran 12 cm 6.

Umpak, digunakan untuk landasan tiang kusen pintu sebagai kaki agar air tidak meresap masuk ke sel-sel kayu sehingga dapat menyebabkan lapuk. Umpak terbuat dari campuran beton tumbuk dengan perbandingan 1 Pc : 2Psr : 4 Kr.Diantara kusen dan umpak dipasang timah lembaran fungsinya untuk lebih menjamin kusen tidak lapuk. Penampang dari umpak harus persegi atau bujur sangkar untuk menjaga agar kusen tidak memuntir. Tinggi umpak minimal 10 cm dan pada umumnya digunakan 15 cm. 7. Tiang kusen (tiang gawang) : berfungsi sebagai tempat penggantung atau melekatnya daun pintu. 8. Ambang atas : berfungsi sebagai penahan beban dari atas atau pasangan bata diatas kusen 9. Ukuran dalam/lobang kusen : dalam mengukur kusen digunakan ukuran dalam, diambil dari tepi dalam tiang kusen. 10. Penyiku ukuran dalam : digunakan untuk mempertahankan lebar kusen pada tahap pemasangan, namun setelah kusen terpasang penyiku ini dibuka

I Putu Harry Sutrisna Putra

18

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2012

11. Penyiku sudut : digunakan untuk mempertahankan siku – siku antara tiang kusen dan ambang atas tetap 90o V. CARA MENENTUKAN UKURAN PINTU, JENDELA & VENTILASI Dalam menentukan ukuran, menggunakan dasar pendekatan antara lain, fungsi dan aktifitas ruang, kapasitas ruang, kebutuhan manusia akan oksigen dan sebagainya. Ukuran yang digunakan adalah ukuran bersih atau ukuran dari tepi dalam tiang kusen. 1. Luas lubang penerangan/cahaya : Luas pintu dan jendela tidak masuk dalam perhitungan .  Untuk kamar tidur 1/6 × luas lantai ruang  Kamar duduk 1/7 – 1/6 × luas lantai ruang.  Sekolah dan kantor 1/6 – 1/5 × luas lantai ruang.  Rumah sakit 1/6 - 1/5 × luas lantai ruang.  Bengkel 1/6 - 1/3 × luas lantai ruang.  Gudang 1/10 × luas lantai ruang 2. Luas lubang ventilasi. Seperti yang telah kita bahas pada awal pertemuan fungus ventilasi adalah memasukan udara segar kedalam ruangan. Dalam penentuan lubang ventilasi luas pintu dan jendela tidak di perhitungkan. Luas minimum lubang ventilasi adalah antara 1/40 sampai dengan 1/10 x luas lantai ruang dihitung dari tepi dalam tembok

I Putu Harry Sutrisna Putra

19

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2012

3. Lubang kusen pintu dan jendela. Dasar pertimbangan penentuan ukuran kusen pintu dan jendela adalah berdasarkan pada pendekatan fungsi ruang dalam suatu bangunan dan tinjauan dari aspek estetika. Ukuran yang dipakai adalah ukuran dalam, yaitu jarak tepi-tepi dalam kusen.  Tinggi pintu : ditentukan berdasarkan tinggi orang normal 1,60 m ditambah tinggi bebas 0,40 m sampai dengan 0,60 m.  Lebar pintu (lebar kosong): ditentukan berdasarkan tempat dan fungsinya. Untuk pintu KM/WC : antara 0,60 m sampai dengan 0,70 m Kamar tidur : 0,80 m Kamar tamu : 1,00 m sampai dengan 1,20 m Pintu utama kantor : sampai 3,00 m Untuk garasi, gudang : Tinggi kendaraan ditambah 0,40 s/d 0,60 m. Tinggi minimum 2,50 m. Lebar minimum 3,00 m Untuk bangunan monumental : dengan menggunakan skala monumental, disesuaikan dengan proporsi bangunannya.  Tinggi Jendela : tinggi ambang atas jendela dibuat sama dengan tinggi ambang atas pintu agar tampak serasi. Tinggi ambang bawah dari kusen jendela disesuaikan fungsi ruang. Untuk ruang tidur : 0,80 m s/d 1,20 m dari lantai. Namun untuk beberapa kasus tinggi ambang bawah sampai dengan lantai disesuaikan dengan gaya rumah. Untuk ruang tamu, keluarga : 0,20 m s/d 0,40m agar ruangan memperoleh penerangan sebanyak-banyaknya. Untuk ruang-ruang sekolah dibuat setinggi 1,30 m dari lantai agar para peserta diklat tidak dapat melihat keluar saat pelajaran berlangsung. I Putu Harry Sutrisna Putra

20

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

VI.

2012

ARAH BUKAAN PINTU DAN JENDELA

Arah bukaan pintu disesuaikan dengan fungsi masing – masing ruang, untuk bangunan rumah tinggal pintu dibuat membuka kearah dalam bangunan/ruang. Khusus puntu depan dengan dua daun (pintu dobel) bias dibuat untuk dibuka kearah luar. Alasan kenapa dibuka kearah luar, karena dalam keadaan darurat pintu lebih mudah untuk didorong kearah luar dari pada kearah dalam. Namun dilihat dari segi kepercayaan di masyarakat pintu rumah yang dibuka kearah luar cenderung menyebabkan penghuni akan boros dalam membelanjakan uangnya. Untuk bangunan public yang dapat menampung banyak orang seperti gedung pertunjukan, bioskop, stadion, sekolah dan rumah sakit diwajibkan oleh peraturan bahwa arah buka pintu kearah luar, hal ini untuk mempermudah jalur evakuasi pada kondisi darurat.Sedangkan untuk jendela ayun, arah bukaan selalu kearah luar guna menghemat ruang dan memasukan udara lebih baik.

PINTU BUKAAN LUAR DI RUMAH SAKIT

Gambar 1.20 Bukaan pintu rumah saki

I Putu Harry Sutrisna Putra

21

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2012

VII. ALAT PERLENGKAPAN PINTU DAN JENDELA A. SKARNIR Yang dimagsud dengan Skarnir ialah alat penggantung atau pelipat pada jendela/pintu yang terpasang tetap. Artinya, jendela pada waktu terbuka tidak dilepaskan.

B. ENGSEL POMEL Bentuk engsel pommel hamper sama dengan seperti skarnir, akan tetapi sayap jendela/pintu dapat mudah dilepas dalam keadaan terbuka

I Putu Harry Sutrisna Putra

22

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2012

C. ENGSEL PINTU GARASI

(a) Tampak

(b) Engsel Antar Daun

I Putu Harry Sutrisna Putra

(b) Penggantung Atas

(d) Tumpuan Bawah

23

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2012

D. KUNCI JENDELA Jendela yang sederhana biasanya dikunci dalam keadaan tertutup dengan menggunakan grendel yang dipasarkan dalam beberapa bentuk dan ukuran. Pada jendela yang lebih besar dan jendela pada bangunan mewah maka sebaiknya digunakan espanyolet.

a. Kunci Espanyolet

I Putu Harry Sutrisna Putra

24

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2012

E. KUNCI PINTU Kenci pintu pada dasarnya memiliki banyak system penguncian, mulai dari system manual (anak kunci) sampai dengan elektrik (kartu, sidik jari, suara dan retina mata). Pada penjelasan materi ini hanya membahas kunci pintu yang paling sering digunakan oleh masyarakat pada umumnya

I Putu Harry Sutrisna Putra

25

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2012

TUGAS TEORI 1 (TR1) 1. Jelaskan secara singkat dan jelas hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan pintu dan jendela 2. Jelaskan dengan singkat fungsi dari  Pintu  Jendela  Jendela atas/tingkap  Ventilasi 3. Sebutkan dan jelaskan (beri contoh) jenis – jenis pintu bila dilihat dari cara membukanya 4. Sebutkan begian – bagian kusen pintu (tunjukan dengan gambar) 5. Tentukan lebar pintu (lebar kosong) yang ditempatkan pada ruang:\  KM  Ruang tidur  Garasi  Kamar tamu

I Putu Harry Sutrisna Putra

26

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2012

TUGAS PRAKTEK 1 (TP1) 1. Rencanakan sebuah denah rumah tinggal sederhana (tidak bertingkat) dengan ketentuan sebagai berikut a. Jumlah anggota keluarga 4 orang b. Luas tanah 12 x 17 m (ukuran dari tepi ketepi tanah) c. Jalan lingkungan 500 cm d. Lebar saluran 30 cm e. Terdapat telajakan didepan rumah f. Luas bangunan 60% dari luas bangunan g. Jarak bangunan dari AS jalan disesuaikan dengan peraturan (lebar jalan + 1 meter diukur dari AS jalan h. Ukuran lobang pintu disesuaikan dengan fungsi masing-masing ruang i. Terdapat kusen tunggal dan kusen kombinasi pada denah j. Jendela didisain sesuai dengan ketentuan luas minimum masingmasing ruang k. Terdapat jendela kaca mati, jendela ayun dan jendela kombinasi 2. Gambar yang dibuat  Peta situasi  Sait plan  Denah plan  Denah  Tampak (Potongan) I Putu Harry Sutrisna Putra

27

2012

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

STANDAR KOMPETENSI : MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

KD 2 : MEMILIH JENIS KUSEN, PINTU DAN JENDELA KAYU ALOKASI WAKTU : 2 (4 X 45 MENIT)

I. BAHAN KUSEN DAN DAUN PINTU/JENDELA Di lapangan ada beberapa bahan pembentuk kusen dan daun pintu, bahan bahan tersebut memiliki beberapa keuntungan dan kelemahan, disamping itu pemilihan bahan hendaknyajuga dipilih berdasarkan tempat pemasangan/fungsi ruang tempat pintu/jendela dipasang Bahan kusen dan daun pintu antara lain  Pintu & jendela kayu Kusen kayu sudah sangat umum digunakan oleh masyarakat, kusen ini memiliki beberapa keuntungan dan kelemahan. Keuntungan 1. Keuntungannya memiliki serat yang alami dan terlihat natural 2. Kusen kayu dapat dirancang menjadi beragam variasi bentuk dan model

sesuai

kebutuhan,

misalnya

desain

bentuk

lurus

atau

melengkung, dan berbagai model misalnya model tradisional, modern, minimalis, klasik, dll. 3. Kusen kayu bisa diterapkan pada desain rumah tipe apapun.

I Putu Harry Sutrisna Putra

28

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2012

Kekurangan 1. Sekarang ini sulit sekali mendapatkan kayu dengan kualitas yang baik. 2. Jika tidak di-finishing dengan baik, material kayu akan mudah dimakan rayap. Anda perlu melakukan perawatan secara berkala dengan cat atau coating agar tetap awet. 3. Material kayu bersifat menyerap air, sehingga mengakibatkan volume kayunya berubah-ubah. Akibatnya daun pintu atau jendela jadi sulit dibuka karena salah satu sudutnya memuai. 4. Kusen kayu lebih mahal dibandingkan dengan kusen aluminium. Ini wajar karena untuk mencari kayu yang berkualitas baik memerlukan usaha, selain itu juga karena proses pembuatannya lebih rumit dan pemasangan serta perawatannya juga lebih sulit.

Gambar 2.1 Pintu kayu I Putu Harry Sutrisna Putra

29

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2012

 Pintu & jendela VPC Pintu PVC mulai dikenal dimasyarakat, bahan pintu PVC berbahan plastic dan dijual dalam bentuk sudah jadi. Sifat pintu ini kedap air dan agak rapuh sehingga penempatan pintu ini pada umumnya cocok di gunakan di kamar mandi

Gambar 2.2 Pintu PVC

 Pintu & jendela UVPC UPVC merupakan bahan bangunan yang sangat efektif digunakan karena tidak memuai dan susut meskipun terbuat dari plastik. Selain itu juga tahan air, antirayap, kedap suara, aman dari gangguan korosi, dan mudah dibersihkan. Inovasi baru panel UPVC ( unplasticized polyvinyl chloride) . Beda PVC dan UPVC adalah PVC terbuat dari plastik biasa sedang UPVC dari termo plastik. Karena dari plastik khusus, UPVC sangat baik digunakan di dalam maupun di luar ruangan.

I Putu Harry Sutrisna Putra

30

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2012

Gambar 2.2 Pintu UPVC

I Putu Harry Sutrisna Putra

31

2012

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

Keuntungan 1. Kemampuan mempertahankan panas yang baik. Koefisien panas dari plastik yang rendah membuat kualitas isolasi tinggi, sehingga dapat membuat ruangan terasa hangat meskipun di cuaca dingin. 2. Kedap suara. Dengan desain sambungan yang sempurna menghasilkan kekedapan suara yang menurut standar DIN 4109 mencapai 20 dB. 3. Tahan lama. Penambahan anti ultra-violet pada materialnya membuat Aton upvc tahan

terhadap

cuaca

seperti

sinar

matahari

dan

hujan.

Tahan benturan. Dengan menggunakan formula tahan benturan khusus, Aton upvc tahan terhadap benturan dari palu yang dijatuhkan setinggi 1 meter pada suhu -10 oC. 4. Tahan air. Kemampuan material untuk menyerap air kurang dari 0.1% sesuai standar DIN 8055. 5. Kedap udara. Bentuk profil yang didesain sedemikian rupa saling overlap mencegah kebocoran udara sehingga membuat energi AC yang dipakai lebih hemat. 6. Tahan karat. Material ini tidak berkarat akibat asam atau basa dan tahan terhadap asap serta kadar garam, sehingga cocok untuk daerah industri dan pantai. 7. Mudah perawatan. Karena pada dasarnya adalah plastik maka perawatan sangat mudah, cukup menggunakan sabun deterjen

I Putu Harry Sutrisna Putra

32

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2012

 Pintu & jendela Alumunium Perkembangan bahan kusen sangat pesat, sejak beberapa tahun 2000 an bahan kayu sebagai bahan kontruksi rumah tinggal mulai ditinggalkan oleh sebagian besar masyarakat. Hal ini dikarenakan program pemerintah yang memperketat pembalakan liar pada hutan – hutan, akibat program ini harga kayu menjadi sangat mahal. Oleh sebab itu penggunaan bahan lain seperti alumunium mulai berkembang di masyarakat. Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam pemiliha kusen alumunium, antara lain: 1. Variasi bentuk yang terbatas, karena merupakan standart pabrik, hanya terbatas pada bentuk minimalis dan klasik Eropa. 2. Pemasangan dengan menggunakan sistem fischer. Teknik ini mengandalkan kekuatan sekrup fischer yang diborkan dan ditanam bersama kusen merapat ke tembok sekeliling kusen pintu yang sudah diplester rapi dan sangat akurat ukuran dan sudut siku-sikunya. Untuk teknik pemasangan ini, apabila terjadi kesalahan dalam pemasangannya maka dapat berakibat fatal. 3. Cara pemasangan kusen aluminium mengandalkan kekuatan sekrup yang dipasangkan melekat pada dinding menjadikannya harus dipasang dengan presisi dan diplester rapi agar tidak terjadi kebocoran dan kesalahan lainnya. Jangan memilih kusen aluminium yang bermutu rendah, karena dapat mudah memuai saat terjadi perubahan suhu drastis karena kaca yang dibingkai dapat mudah lepas. 4. Sambungan yang kurang baik pada siku atau kaca dapat menyebabkan air hujan dapat masuk, karena itu faktor penyambungan dan “sealant” atau karet penyekat antara kaca dan alumunium harus dari bahan berkualitas dan tahan lama agar air tidak mudah masuk ke dalam kusen atau ke ruangan. Pada I Putu Harry Sutrisna Putra

33

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2012

dasarnya masalah sealant ini tidak menimbulkan masalah pada kusen alumuniumnya karena bahan alumunium tidak terpengaruh air. Karakteristik kusen ini berupa profil – profil yang dibuat di pabrik dengan spesifikasi tertentu. Banyak jenis profil yang ada di pasaran dan tergantung dari merek produsen yang memproduksi kusen tersebut.

II.

UKURAN DAN JENIS KAYU KUSEN & DAUN PINTU/JENDELA

I Putu Harry Sutrisna Putra

34

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2012

Kayu yang dipergunakan untuk pembuatan kusen maupun daun harus memenuhi persyaratan teknis antara lain:  Kadar lengas rendah  Awet  Kembang susutnya rendah  Tidak banyak mata kayu  Dan mudah untuk dikerjakan Kayu yang sering digunakan adalah jati, kamper, bengkirai dan merbau

III. JENIS KUSEN PINTU A. KONTRUKSI PINTU PANIL

I Putu Harry Sutrisna Putra

35

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2012

Ukuran panil menggunakan tebal papan 3 – 3,5 cm, kedalaman alur panil dibuat minimal 1 cm, bila terjadi penyusutan kayu, daun pintu tidak akan bercelah. Bentuk panil dapat dibuat bervariasi, seperti padapintu klasik, panil dapat diberi hiasan bentuk profil.

I Putu Harry Sutrisna Putra

36

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2012

Rangka daun pintu yang terdiri dari rangka tiang dan rangka ambang . Rangka tiang pada umumnya mempunyai ukuran 3 - 4 /12 cm x 200 cm untuk pintu panil sedang rangka bagian dalam jumlah maupun ukurannya sangat bervariasi, sangat tergantung dari model yang dibuat. Rangka ambang dibedakan dengan ambang atas tengah dan bawah. Ambang atas pada umumnya mempunyai ukuran sama dengan rangka tiang, kecuali bila ambang atas mempunyai bentuk lengkung , maka ukuran menjadi berbeda, ialah antara 12-16 cm dengan ketebalan 3 - 4 cm dan lebarnya sangat tergantung dengan jenis dan fungsi pintu tersebut.. Ambang bawah di sebut juga dengan istilah doorpel yang mempunyai ukuran 3 - 4 cm / 20 cm x lebar daun . Fungsi dari doorpel ini adalah memberikan kekuatan dan kekakuan bagi daun pintu.Sambungan pada bagian ini antara tiang dengan doorpel mempunyai dua purus sehingga lebih kokoh. Untuk ambang tengah ukuran tebal harus sama dengan ukuran rangka yang lain, akan tetapi ukuran lebar sangat tergantung dari bentukdan model daun pintu yang dirancang.

AMBANG ATAS

TIANG

AMBANG BAWAH

I Putu Harry Sutrisna Putra

37

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2012

TUGAS TEORI 2 (TR2) 1. Sebutkan dan jelaskan bahan-bahan kusen dan daun pintu yang ada dipasaran 2. Sebutkan kekurangan dan kelebihan masing-masing bahan pada soal no1 3. Sebutkan jenis dan ukuran kayu yang digunakan untuk untuk pekerjaan KUSEN dan DAUN PINTU/JENDELA TUGAS PRAKTEK 2 (TP2) 1. Buatlah laporan tentang pekerjaan KUSEN PINTU DAN JENDELA, dengan bahan sebagai berikut  KAYU

(1–7)

 PVC

( 8 -14 )

 UVPC

( 15 – 22 )

 ALUMUNIUM

( 23 – 30)

Format tulisan menggunakan  Paragraf double  Jenis font : Times New Romans  Ukuran font : 12  Ukuran gambar jangan terlalu besar ( buat yang jelas dan tidak menghabiskan banyak tempat)

I Putu Harry Sutrisna Putra

38

2012

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

STANDAR KOMPETENSI : MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA KD 3 : MENGGAMBAR RENCANA KUSEN,PINTU DAN JENDELA KAYU ALOKASI WAKTU : 2 (4 X 45 MENIT)

I. MENGGAMBAR DENAH RENCANA PENEMPATAN KUSEN

Sebelum

melangkah

untuk

menggambar

kontruksi

kusen,terlebihdahulu

menyelesaikan gambar denah rencana penempatan kusen. Denah ini berfungsi untuk memberikan acuan dalam penempatan kusen pada rumah.

I Putu Harry Sutrisna Putra

39

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2012

II. MENGGAMBAR RENCANA PINTU ( KAMAR P = 80 CM )

I Putu Harry Sutrisna Putra

40

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2012

III. MENGGAMBAR RENCANA PINTU DOBEL

I Putu Harry Sutrisna Putra

41

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

IV.

2012

MENGGAMBAR RENCANA PINTU KM

I Putu Harry Sutrisna Putra

42

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2012

V. MENGGAMBAR RENCANA PINTU DAN JENDELA GANDENG

I Putu Harry Sutrisna Putra

43

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2012

TUGAS PRAKTEK 3 (TP3) 1. Gambarkan dengan jelas dan lengkap DENAH RENCANA PENEMPATAN KUSEN (PINTU DAN JENDELA) sesuai dengan ketentuan yang disarankan  Skala gambar 1:100  Lengkapi dengan keterangan gambar yang disesuaikan dengan ketentuan industry 2. Gambarkan dengan jelas (TAMPAK DAN POTONGAN) kusen pintu dan jendela yang terdapat pada denah rencana penempatan kusen. Jumlah kusen pintu dan jendela disesuaikan dengan tugas praktek 1

I Putu Harry Sutrisna Putra

44

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2012

STANDAR KOMPETENSI : MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA KD 4 : MENGGAMBAR DETAIL POTONGAN DAN SAMBUNGAN ALOKASI WAKTU : 2 (4 X 45 MENIT)

I. POTONGAN

I Putu Harry Sutrisna Putra

45

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2012

II. DETAIL KUSEN

I Putu Harry Sutrisna Putra

46

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2012

III.DETAIL DAUN PINTU

I Putu Harry Sutrisna Putra

47

MENGGAMBAR KONTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2012

TUGAS PRAKTEK 4 (TP4) 1. Gambarkan dengan jelas DETAIL masing masing bagian kusen dan daun pintu sesuai dengan arahan.

I Putu Harry Sutrisna Putra

48

Related Documents


More Documents from "Rengga Fery"