Lapsus Katarak Bagas

Laporan Laporan Kasus Kasus OS KATARAK TRAUMATIK OS KATARAK TRAUMATIK Pembimbing Pembimbing :: dr. dr. Bagas Bagas Kumoro, Kumoro, Sp. Sp. M M dr. dr. Iwan Iwan dewanto, dewanto, Sp. Sp. M M Oleh: Oleh: Bagaskoro Bagaskoro Gigih Gigih Prakoso Prakoso 112011101047 112011101047 SMF SMFMata MataRSUD RSUDdr. dr.Soebandi SoebandiJember Jember Fakultas FakultasKedokteran Kedokteran Universitas UniversitasJember Jember

L/O/G/O

Identitas Pasien – Nama : Tn. Sugianto – Jenis Kelamin : Laki-laki – Umur : 28 tahun – Alamat : Ajung, Jember – Pekerjaan : Kuli Bangunan – Agama : Islam – Suku : Jawa – No. RM : 028592 – Tgl Pemeriksaan : 19 Agustus 2015

Anamnesis • Keluhan Utama Pandangan mata kiri kabur sejak 1 tahun terakhir. Riwayat Penyakit Sekarang Sejak 1 tahun yang lalu pasien mengeluhkan mata kiri mulai kabur. Kabur dirasakan seperti ada kabut tebal yang menutupi penglihatannya. Meskipun pandangannya kabur, saat itu pasien masih mampu mengenali wajah orang disekitarnya, masih bisa beraktivitas sehari-hari tanpa bantuan. Pandangan kabur pada mata kiri pasien perlahan dirasakan semakin parah dari hari kehari.

Anamnesis • Keluhan Utama Pandangan mata kiri kabur sejak 1 tahun terakhir. Riwayat Penyakit Sekarang... Kemudian 1 bulan yang lalu pasien sulit mengenali wajah orang disekitanya, tidak bisa beraktivitas sehari-hari sendiri. Kabur disertai rasa silau ketika melihat sumber cahaya, tidak disertai nyeri di sekitar mata, tidak mual muntah, tidak seperti melihat pelangi saat melihat sumber cahaya, tidak seperti melihat teropong/terowongan, tidak melihat benda kecil melayang ataupun bintik-bintik hitam, tidak disertai mata merah, tidak berair, tidak terasa mengganjal, tidak nyeri waktu digerakkan ataupun ditekan , tidak gatal, dan kelopak mata tidak bengkak.

Anamnesis • Keluhan Utama Pandangan mata kiri kabur sejak 1 tahun terakhir. Riwayat Penyakit Sekarang... 3 tahun yang lalu pasien tersengat listrik sehingga terjatuh dari ketinggian sekitar 4 meter. Pasien tidak sadarkan diri saat terjatuh dan sempat coma selama seminggu.

Riwayat Penyakit Dahulu – Riwayat Trauma Mata (+) – Riwayat Penyakit mata sebelumnya (+) OD Katarak Traumatika post ECCE + IOL – Riwayat Pemakaian Kacamata (-) – Riwayat Hipertensi (-) – Riwayat Diabetes Mellitus (-)

Riwayat Penyakit Keluarga – Katarak (-)

Riwayat Pengobatan – Post ECCE + IOL OD Katarak Traumatika

Pemeriksaan Fisik • Status Generalis Keadaan umum : Baik Kesadaran : Kompos Mentis Vital Sign : TD : 110/80 mmHg RR : 22x /menit, reguler Tax : 36,5 oC Nadi : 80x/ menit, reguler, kuat angkat

• Status Opthalmology Premidriatikum OD

OS

Visus

6/40

2/60

Palpebra

tanda-tanda radang(-),Edema (-), ptosis(-)

tanda-tanda radang(-),Edema (-), ptosis(-)

Konjugtiva

Jernih, Hiperemi (-)

Jernih, Hiperemi (-)

Sklera

Ikterik(-), hiperemi(-), putih

Ikterik(-), hiperemi(-), putih

Kornea

Arkus senilis

Keruh

BMD

Jernih, dalam

Jernih, dalam

Iris

Radier, warna coklat,

Radier, warna coklat,

Pupil

Bulat, Ø 3 mm, isocor RC (+)

Bulat, Ø 3 mm, isocor RC (+)

Lensa

Jernih

keruh

TIO

14,6

14,6

• Status Opthalmology Postmidriatikum OD

OS

Visus

6/40

2/60

Lensa

Jernih

Keruh

Iris Shadow

Positif

Negatif

Pupil

Reguler, Ø 7 mm, Refleks cahaya (+)

Reguler, Ø 8 mm, Refleks cahaya (+)

Fundus Reflek

Positif

Negatif

OD

OS

www.themegallery.com

Diagnosis Kerja – OS Katarak Traumatika

Diagnosis Banding – ODS Degenerasi Makula Senil – ODS Retinopati hipertensi

Terapi • OS Pro ECCE + IOL

Planning Of Action (POA)

POA Diagnosis  Slit Lamp ODS  Funduskopi ODS  Pemeriksaan tekanan darah

POA Terapi  Jika pada pemeriksaan slit lamp ditemukan kelainan segmen anterior maka diterapi sesuai dengan penyebab kelainan yang ditemukan, misal melihat tebal kekeruhan lensa.  Jika pada pemeriksaan funduskopi ditemukan kelainan segmen posterior mata, misalnya degenerasi makula senil maka dilanjutkan dengan pemeriksaan tambahan lain sesuai dengan indikasi dan terapi sesuai penyebab.  Bila hasil pemeriksaan tekanan darah dan laboratorium (kadar gula darah) terdapat kelainan, maka harus konsultasi ke bagian penyakit dalam dan jantungpembuluh darah sebelum dilakukan operasi.

POA Terapi  Bila terjadi penyulit selama operasi ECCE misalnya prolps vitreous dilakukan vitrektomi; prolaps iris dilakukan reposisi iris segera; perdarahan dilakukan kauterisasi pembuluh darah pada permukaan sklera.  Bila terjadi penyulit post operasi ECCE +IOL seperti peradangan diberikan antiinflamasi; infeksi diberikan sesuai dengan penyebabnya; hifema dilakukan parasintesis.

POA EDUKASI • Kedua mata pasien kabur disebabkan oleh kekeruhan lensa yang disebut katarak yang menghalangi pandangan pasien. • Diperlukan pemeriksaan lebih lanjut (slitlamp dan funduskopi) untuk melihat ada tidaknya komplikasi dan penyakit penyerta, serta seberapa tebal kekeruhan lensa • Terapi satu-satunya untuk operasi. Operasi akan dilakukan pada mata kanan sesuai dengan keinginan pasien karena keadaan kedua mata sama. • Ada beberapa komplikasi yang mungkin bisa terjadi selama dan setelah operasi. • Saat operasi mata kiri, dilakukan penanaman lensa untuk memperbaiki tajam penglihatan pasien.

• Setelah operasi diperlukan kontrol rutin ke poli mata RSD dr.Soebandi untuk evaluasi daya lihat dan ada tidaknya komplikasi setelah operasi. • Setelah operasi, selama 8 minggu pasien tidak diperbolehkan menunduk/membungkuk dan mengangkat benda berat, serta mengedan berlebihan waktu BAB • Pasien boleh bekerja dan beraktivitas yang tidak berat dan pasien harus meminum obat secara teratur dan menutup mata dengan benar. • Dengan operasi dan penanaman lensa pengganti kemungkinan penglihatan pasien akan membaik.

POA Rehabilitasi  IOL saat operasi  Memakai kacamata pelindung sinar matahari untuk mata kanan dan mata kiri.

Your Business Company slogan in here

TERIMA KASIH www.themegallery.com

L/O/G/O