Makalah Gps Geodetik.docx

  • Uploaded by: syaiful brillianto
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Gps Geodetik.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,368
  • Pages: 28
Loading documents preview...
TUGAS MATRIKULASI

DESKRIPSI DAN PENGGUNAAN GPS GEODETIK

Disusun oleh :

Syaiful Ahmad B. Sertu Nav Nrp 117201

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI ANGKATAN LAUT PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III HIDRO-OSEANOGRAFI SURABAYA 2019

KATA PENGANTAR Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya. Kami ucapkan terimakasih juga kepada senior angkatan Ganesha XIV yang telah membimbing kami.Terima kasih juga kami ucapkan kepada temanteman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Surabaya,

Desember 2019

Penulis

ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................... ii DAFTAR ISI ............................................................................................... iii DAFTAR GAMBAR .................................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1 A.

Latar Belakang .............................................................................. 1

B.

Rumusan Masalah ........................................................................ 1

C.

Tujuan ........................................................................................... 1

D.

Manfaat Penulisan ........................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3 A.

Deskripsi GPS Geodetik ............................................................... 3

B.

Langkah – langkah menggunakan GPS Geodetik ........................ 6

C.

Survey Penentuan Posisi dengan GPS Geodetic ......................... 8

D.

Kelebihan dan Kekurangan GPS Geodetik ................................. 17

E.

Penggunaan GPS Geodetik........................................................ 18

BAB III PENUTUP.................................................................................... 23 A.

Kesimpulan ................................................................................. 23

B.

Saran .......................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 24

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Geodetik dan Geosentrik .......................................................... 3 Gambar 2 Sistem Penentuan Posisi Global, GPS ..................................... 9 Gambar 3 Melakukan Survey Pemetaan ................................................. 10 Gambar 4 Metode dan system penentuan posisi dengan GPS ............... 11 Gambar 5 Penentuan posisi titik-titik dengan metode survei GPS ........... 12 Gambar 6 Tahapan umum pelaksanaan suatu survei GPS ..................... 13 Gambar 7 Strategi-strategi pengontrolan kualitas pengamatan ............... 14 Gambar 8 Pengolahan data baseline GPS .............................................. 15 Gambar 9 Transformasi koordinat titik GPS ............................................ 16 Gambar 10 Persiapan proses mapping ................................................... 19

iv

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Global Positioning System atau yang lebih popular disebut dengan

GPS adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi untuk menentukan titik lokasi. Sekitar sepuluh tahun yang lalu, pengguna dan penggunaan GPS sangatlah jarang ditemukan karena memang pada saat tu belum terlalu dibutuhka dan harganyapun relative mahal.

Saat ini GPS merupakan alat yang sangat banyak digunakan meskipun wujudnya berupa smartphone. Biasanya GPS digunakan di Google Maps dan juga berbagai aplikasi ojek online. GPS pun terdapat bermacam – macam jenisnya, salah satunya adalah GPS Godetik. Oleh karena itu perlu untuk digali lebih lanjut apa itu GPS Geodetik.

B.

Rumusan Masalah Dari uraian diatas dapat diambil beberapa pertanyaan yaitu :

C.

1.

Apa yang dimaksud dengan GPS geodetic/GPS pemetaan?

2.

Bagaimana cara menggunakan GPS geodetic?

3.

Bagaimana cara survey penentuan posisinya?

4.

Apa saja kelebihan dan kekurangannya?

5.

Bagaimana proses penggunannya?

Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah: 1.

Mendeskripsi GPS Geodetik.

2

Menjelaskan cara menggunakan GPS Geodetik.

3.

Agar pembaca mengerti cara survey.

4.

Menyebutkan kelebihan dan kekurangannya.

5.

Menunjukkan proses penggunaan GPS Geodetik.

1

D.

Manfaat Penulisan Dalam pembuatan makalah kali ini kami selaku penulis sangat

mengharapkan agar kami dapat berbagi sedikit pengalaman yang telah kami terima sehingga menjadi ilmu yang bermanfaat. Tentunya banyak dari kita yang belum membaca secara detail tentang GPS Geodetik. Sehingga dengan adanya makalah ini, referensi tentang GPS Geodetik akan bertambah.

2

BAB II PEMBAHASAN

A.

Deskripsi GPS Geodetik GPS geodetik adalah alat ukur GPS dengan mengunakan satellite

dimana Akurasi yang sangat tinggi serta ketelitian yang dihasilkan sangat akurat, alat ini dapat digunakan dalam pengukuran lahan, seperti Hutan, perkebunan, dengan akurasi sampai 5-10mm.GPS Geodetik atau sering disebut juga sebagai GPS pemetaan untuk bisa mendapatkan data yang akurat menggunakan survei dan penerapan dengan fasilitas satelit. Alat untuk GPS bisa menerima sinyal khusus dari L1, L2 serta GNSS. GPS Geodetik dapat melakukan perekaman data mentah baik menggunakan format umum maupun menggunakan sistem data Rinex. Berikut beberapa kelebihan dari sistem GPS geodetik.

Gambar 1 Geodetik dan Geosentrik

Data yang direkam dan dicatat oleh GPS ini mempunyai tingkat ketelitian serta keotentikan yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan GPS navigasi biasa. Dari informasi beberapa lokasi yang jual GPS geodetik murah menyatakan bahwa alat ini memiliki tingkat keakuratan data yang sangat bagus.

3

Oleh karena itu, beberapa tempat yang jual GPS geodetik e-survei menyatakan bahwa alat tersebut bisa digunakan untuk mengukur lahan pada area pertanian dan perkebunan. Selain itu juga bisa dipakai untuk menera posisi lahan padat vegetasi seperti hutan. Adapun lahan yang diukur bisa mencapai tingkat keakuratan mulai dari 5 hingga 10 mm.

Koordinat merupakan sebuah titik dengan dasar sistem dua dimensi dan tiga dimensi. Adapun titik-titik koordinat memiliki acuan terhadap sebuah sistem koordinat khusus. Pada GPS geodetik, GPS tersebut sudah memiliki 3 titik sebagai parameter. Yang pertama adalah titik nol yang diukur dari sebuah orientasi sumbu. Kordinat tersebut disebut kartesius atau sering dinamakan curvilinear. Koordinat ini sering dipakai untuk menentukan orientasi sumbu ordinat serta titik sistem ordinat.

Titik yang terdapat di permukaan bumi ditentukan oleh sebuah titik nol di mana anda akan mendapatkan data yang berpusat di lokasi yang ada pada massa bumi apabila titik tersebut berbanding lurus terhadap permukaan bumi. Untuk menentukan sebuah titik pada permukaan bumi juga dipakai untuk menentukan sistem koordinat geometrik. Adapun penentuan titik tersebut memakai satelit.

Jaring titik kontrol geodetik disusun berdasarkan atas pengamatan pada satelit. Kontrol orde 0 sampai dengan 4 dikerjakan menggunakan metode survei GPS. Kecepatan yang dibangun secara tiga dimensi ini pun memberikan keakuratan penemuan lokasi dengan lebih cepat. Penentuan mudah, cepat serta tidak dipengaruhi faktor cuaca. Segmen yang bekerja pada GPS meliputi segmen angkasa, di mana segmen ini terdiri atas satelit-satelit GPS, kemudian segmen sistem kontrol yang berisi tempattempat monitor dan alat untuk mengontrol satelit, dan segmen pengguna yang tersusun dari alat penerima serta pengolah data GPS.

4

Setiap segmen bekerja secara simultan, rapi dan cepat untuk menemukan fokus lokasi sehingga data yang didapatkan akurat, cepat dan bisa dipertanggungjawabkan. Dari setiap satelit GPS geodetik mengeluarkan pancaran sinyal gelombang di 2 frekuensi L band yang disebut dengan istilah L1 dan L2. Frekuensi L 1 mencapai 1575,42 MHz, adapun sinyal L2 berada pada frekuensi 1227,60 MHz. Dari sebuah info jual GPS geodetik CHC didapatkan pengetahuan bahwa sinyal L1 memberikan 2 kode biner yang disebut dengan istilah kode P. P merupakan kependekan dari Precise dan Private. Kode ini merupakan kode yang sangat presisi dan tepat untuk menentukan sebuah titik ordinat.

Kode yang satu disebut kode C/A. C/A adalah kependekan dari clear access dan coarse acquisition di mana menunjukkan bahwa kode C/A tersebut jelas dan terakuisisi dengan baik. Adapun saat ini kode P telah mengalami perubahan nama menjadi kode Y. Kode Y memiliki struktur yang tidak disampaikan untuk umum. Mekanisme kerja GPS geodetik tang terstruktur dan tersistematik ini menghasilkan data yang akurat dan cepat.

Konsep

penentuan

titik

sebuah

lokasi

menggunakan

GPS

didasarkan atas sebuah resesi atau ikatan ke belakang terhadap jarak. Pengukuran yang dilakukan secara simultan terhadap beberapa satelit yang titik kordinatnya sudah diketahui. GPS memberikan posisi dalam bentuk tiga dimensi dan dinyatakan di sebuah world geodetic system (WGS). Posisi yang ditampilkan pada GPS bisa berupa posisi diam dan dapat juga posisi gerak. Posisi titik dapat diperoleh dari sebuah penerima sinyal GPS yang ditentukan oleh pusat bumi menggunakan cara posisi absolut. Dapat juga ditentukan dengan memakai teknik differential atau posisi relatif terhadap titik lain yang sudah diketahui titik koordinatnya.

5

Penentuan ini menggunakan dua alat penerima sinyal sehingga diperoleh titik akurasi data yang tinggi. GPS mampu menunjukkan sebuah posisi secara langsung dan diakses real time, namun bisa juga menunjukkan

sebuah

posisi

yang

ditampilkan

setelah

diadakan

pengamatan. Dengan demikian pengguna dapat melihat sebuah posisi di saat tertentu secara langsung seperti pada saat mencari sebuah lokasi.

B.

Langkah – langkah menggunakan GPS Geodetik Posisikan tripod dan tribach pada lokasi yang dikehendaki,

pasangkan vertical extensio bar pada tribach adapter sambungkan ke antena kemudiann tempatkan pada tripod, pasangkan kabel antena pada antena dan GPS ,kemudian siapkan field bracket untuk menempatkan promark3, letakkan field bracket pada tripod, lalu ukur tinggi antena dari permukaan tanah , hidupkan promark 3 dengan menekan tombol merah sampai lampu indikator hijau menyala, tunggu beberapa saat sampai terjadi proses loading, setelah muncul menu utama pilih SURVEYING, tekan NAV hingga display menampilkan status satelit, pada display ini menunjukan jumlah satelit yang dapat ditangkap oleh PROMARK3 dan menunjukan letak satelit tersebut berdasarkan posisi promark3.

Setelah mendapatkan

satelit

yang cukup,

tekan LOGPerlu

diperhatikan: Masukan parameter-parameter berikut ini, SITE ID : adalah nama site tempat alat berduri, terdiri dari 4 karakter. Survey Mode : mode pekerjaan survey yang kita kerjakan pilih STATIC. Site Description : Deskripsi menyeluruh dari site terdiri dari 20 karakter. Antenna Height : Tinggi antenna. UNIT : unit ukuran yang digunakan pilih meter. Height type : tipe pengukuran pada antena ( vertical atau slant ). Recording interval : interval perekaman data satelit. Control point : Check bila tempat berdiri alat adalah kontrol point. Log : Proses perekaman data untuk static survey.

6

Setelah semua dimasukkan, tekan LOG untuk memulai proses pengambilan data. kemudian display akan menunjukan data-data yang di rekam. data inilah yang membantu user dalam memutuskan apakah observasi telah selesai atau masih harus dilanjutkan. Selama pengamatan perlu diperhatikan hal-hal seperti jumlah satelit yang ditangkap, waktu pengamatan, besarnya PDOP , karena hal ini akan sangat mempengaruhi ketelitian yang dihasilkan pada proses pengambilan data tersebut. Perlu diketahui pengukuran ketelitian atau Dilution of precision (DOP) adalah proses mengukur kekuatan geometri satelit yang dikaitkan dengan jarak dan posisi satelit di angkasa. DOP dapat memperbesar pengaruh kesalahan satelit.

Pengaturan

satelit

di

langit

juga

mempengaruhi

ketepatan

kedudukan GPS. Susunan yang ideal (dari empat satelit minimum) adalah satu satelit secara langsung, tiga yang lain sama jarak di cakrawala (di atas sudut masker). Bayangkan payung yang luas yang merangkumi sebahagian besar langit, di mana satelit membentuk tip dan ujung duri payung.

Koordinat GPS dikira apabila berkumpul rapat di langit menderita pengenceran ketepatan (DOP), faktor ketidakpastian kepelbagaian yang dikaitkan dengan Kesalahan Julat Setara Pengguna (UERE – kesilapan yang berkaitan dengan jam satelit dan penerima, atmosfera, orbit satelit, dan keadaan persekitaran yang membawa kepada ralat multipath). DOP yang dikaitkan dengan susunan ideal buruj satelit sama dengan kira-kira 1, yang tidak membesarkan UERE. Menurut Van Sickle (2001), DOP paling rendah yang didapati dalam amalan adalah kira-kira 2, yang sepadan dengan ketidakpastian yang berkaitan dengan UERE.

7

C.

Survey Penentuan Posisi dengan GPS Geodetic Survei penentuan posisi dengan menggunakan pengamatan satelit

GPS (survei GPS) adalah proses penentuan koordinat sejumlah titik terhadap beberapa titik yang diketahui koordinatnya, dengan metode penentuan posisi diferensial serta data pengamatan fase sinyal GPS. Jaring titik kontrol geodetik orde-00 s/d orde-3 dan orde 4 (GPS) dibangun dengan berbasiskan pada pengamatan satelit GPS.

Untuk jaring kontrol orde-0 s/d orde-3 dan orde 4 (GPS), pengadaannya dilakukan dengan menggunakan metode survei GPS. Karena pentingnya sistem satelit GPS dalam pengadaan jaring titik kontrol di Indonesia, berikut ini akan dijelaskan secara umum sistem GPS ini berikut metode survei GPS dan mekanisme pelaksanaannya. GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi mengenai waktu, secara kontinu di seluruh dunia tanpa tergantung waktu dan cuaca, kepada banyak orang secara simultan.

8

Gambar 2 Sistem Penentuan Posisi Global, GPS

Pada saat ini, sistem GPS sudah sangat banyak digunakan orang di seluruh dunia. Di Indonesia pun, GPS sudah banyak diaplikasikan, terutama yang terkait dengan aplikasi-aplikasi yang menuntut informasi tentang posisi. Pada dasarnya GPS terdiri atas tiga segmen utama, yaitu segmen angkasa (space segment) yang terdiri dari satelit-satelit GPS, segmen sistem kontrol (control system segment) yang terdiri dari stationstation pemonitor dan pengontrol satelit, dan segmen pemakai (user segment) yang terdiri dari pemakai Global Positioning System termasuk alat-alat penerima dan pengolah sinyal dan data GPS.

Setiap satelit GPS secara kontinu memancarkan sinyal-sinyal gelombang pada 2 frekuensi L-band yang dinamakan L1 and L2. Sinyal L1 berfrekuensi 1575.42 MHz dan sinyal L2 berfrekuensi 1227.60 MHz. Sinyal L1 membawa 2 buah kode biner yang dinamakan kode-P (P-code, Precise or Private code) dan kode-C/A (C/A-code, Clear Access or Coarse Acquisation), sedangkan sinyal L2 hanya membawa kode-C/A.

9

Gambar 3 Melakukan Survey Pemetaan

Perlu dicatat bahwa pada saat ini kode-P telah dirubah menjadi kode-Y yang strukturnya dirahasiakan untuk umum. Dengan mengamati sinyal-sinyal dari satelit dalam jumlah dan waktu yang cukup, seseorang kemudian dapat memrosesnya untuk mendapatkan informasi mengenai posisi, kecepatan, dan waktu, ataupun parameter-parameter turunannya.

Survey Topografi dan Pemetaan Situasi Perencanaan Perkuatan Talud Saluran 600 (3). Pada dasarnya konsep dasar penentuan posisi dengan GPS adalah reseksi (pengikatan ke belakang) dengan jarak, yaitu dengan pengukuran jarak secara simultan ke beberapa satelit GPS yang koordinatnya telah diketahui.

10

Posisi yang diberikan oleh GPS adalah posisi tiga dimensi (X,Y,Z ataupun L,B,h) yang dinyatakan dalam datum WGS (World Geodetic System) 1984. Dengan GPS, titik yang akan ditentukan posisinya dapat diam (static positioning) ataupun bergerak (kinematic positioning). Posisi titik dapat ditentukan dengan menggunakan satu receiver GPS terhadap pusat bumi dengan menggunakan metode absolute (point) positioning, ataupun terhadap titik lainnya yang telah diketahui koordinatnya (monitor station) dengan menggunakan metode differential (relative) positioning yang menggunakan minimal dua receiver GPS, yang menghasilkan ketelitian posisi yang relatif lebih tinggi.

GPS dapat memberikan posisi secara instan (real-time) ataupun sesudah pengamatan setelah data pengamatannya di proses secara lebih ekstensif (post processing) yang biasanya dilakukan untuk mendapatkan ketelitian yang lebih baik. Secara umum kategorisasi metode dan sistem penentuan posisi dengan GPS ditunjukkan pada Gambar berikut:

Gambar 4 Metode dan system penentuan posisi dengan GPS

11

Survei penentuan posisi dengan pengamatan satelit GPS (survei GPS) secara umum dapat didefinisikan sebagai

proses penentuan

koordinat dari sejumlah titik terhadap beberapa buah titik yang telah diketahui koordinatnya, dengan menggunakan metode penentuan posisi diferensial (differential positioning) serta data pengamatan fase (carrier phase) dari sinyal GPS. Pada survey GPS geodetic, pengamatan GPS dengan selang waktu tertentu dilakukan baseline per baseline dalam suatu jaringan dari titik-titik yang akan ditentukan posisinya, seperti yang ditunjukkan pada Gambar berikut.

Gambar 5 Penentuan posisi titik-titik dengan metode survei GPS

Patut dicatat di sini bahwa seandainya lebih dari dua receiver GPS yang digunakan, maka pada satu sesi pengamatan (observing session) dapat diamati lebih dari satu baseline sekaligus. Secara skematik proses perhitungan koordinat titik-titik dalam jaringan GPS dapat ditunjukkan dengan gambar. Dalam hal ini metode penentuan posisi diferensial dengan data fase digunakan untuk menentukan vektor (dX,dY,dZ) dari setiap baseline yang diamati. Penentuan vektor baseline ini umumnya dilakukan dengan metode hitung perataan kuadrat terkecil (least squares adjustment). Proses pelaksanaan suatu survey GPS geodetic oleh suatu kontraktor (pelaksana), secara umum akan meliputi tahapan-tahapan : perencanaan

dan

persiapan,

pengamatan

(pengumpulan

data),

pengolahan data, dan pelaporan, seperti yang digambarkan secara skematik pada gambar berikut.

12

Gambar 6 Tahapan umum pelaksanaan suatu survei GPS

Patut ditekankan disini bahwa tingkat kesuksesan pelaksanaan suatu survei GPS geodetic akan sangat tergantung dengan tingkat kesuksesan pelaksanaan setiap tahapan pekerjaannya. Di antara tahapan-tahapan tersebut, tahap perencanaan dan persiapan adalah suatu tahap yang sangat menentukan, dan perlu dilakukan secara baik, sistematis, dan menyeluruh.

Strategi pengamatan suatu jaringan GPS, disamping harus optimal dipandang dari segi ketelitian, biaya, dan waktu, juga harus mengandung secara implisit suatu mekanisme kontrol kualitas. Dalam hal ini, ada beberapa strategi pengamatan yang dapat digunakan untuk mengontrol kualitas data pengamatan yaitu antara lain.

13

Penggunaan hanya baseline-baseline bebas (non-trivial) yang membentuk suatu jaringan (kerangka) yang tertutup; Pengamatan beberapa baseline dalam suatu loop tertutup yang relatif tidak terlalu besar; Pengamatan suatu baseline dua kali pada beberapa sesi pengamatan yang berbeda (common baseline). Ini dilakukan biasanya pada

baseline

yang

panjang

dan

pada

baseline-baseline

yang

konektivitasnya pada suatu titik kurang kuat; dan Penggunaan beberapa titik ikat yang tersebar secara baik dalam jaringan. Keempat strategi di atas umumnya diterapkan secara simultan dalam pengamatan suatu jaringan GPS, seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut:

Gambar 7 Strategi-strategi pengontrolan kualitas pengamatan

Pengolahan baseline pada dasarnya bertujuan menghitung vektor baseline

(dX,dY,dZ)

menggunakan

data

fase

sinyal

GPS

yang

dikumpulkan pada dua titik ujung dari baseline yang bersangkutan, yang diilustrasikan pada gambar berikut:

14

Gambar 8 Pengolahan data baseline GPS

Pada survey GPS geodetic, pengolahan baseline umumnya dilakukan secara beranting satu persatu (single baseline) dari baseline ke baseline, dimulai dari suatu tetap yang telah diketahui koordinatnya, sehingga membentuk suatu jaringan yang tertutup. Tapi perlu juga dicatat di sini bahwa pengolahan baseline dapat dilakukan secara sesi per sesi pengamatan, dimana satu sesi terdiri dari beberapa baseline (single session, multi baseline).

Pada proses pengestimasian vektor baseline, data fase doubledifference digunakan. Meskipun begitu biasanya data pseudorange juga digunakan oleh perangkat lunak pengolahan baseline sebagai data pembantu dalam beberapa hal seperti penentuan koordinat pendekatan, sinkronisasi waktu kedua receiver GPS yang digunakan, dan pendeksian

15

Koordinat titik-titik yang didapatkan dari hitung perataan jaringan GPS adalah koordinat kartesian tiga-dimensi (X,Y,Z) dalam datum WGS 1984. Seandainya pengguna menginginkan koordinat titik-titik tersebut dalam datum dan sistem koordinat lainnya yang berbeda, maka diperlukan suatu proses

transformasi datum dan koordinat. Berkaitan dengan

pentransformasian koordinat titik-titik GPS ini, jenis transformasi yang umum diperlukan dapat ditunjukkan pada Gambar berikut.

Gambar 9 Transformasi koordinat titik GPS

Survei Geodetik atau dalam istilah lain disebut pemetaan bumi merupakan suatu kegiatan pengukuran, pendataan, perhitungan, serta penggambaran bumi khususnya pada permukaan bumi. Kegiatan pemetaan dilakukan oleh para surveyor atau orang-orang yang terlibat dalam survei geodetik tersebut.

16

Survei geodetik dilakukan dalam beberapa tahapan proses yakni proses

perencanaan,

pengumpulan

dan

penyimpanan

informasi,

pengolahan informasi serta penyajian informasi. Dahulu survei geodetik dilakukan secara konvensional. Akan tetapi seiring berjalannya waktu survei geodetik kini banyak dilakukan dengan bantuan satelit.

D.

Kelebihan dan Kekurangan GPS Geodetik GPS Geodetik adalah suatu alat ukur berbasis satelit yang

digunakan dalam pengukuran wilayah dipermukaan bumi seperti lahan, hutan, perkebunan, dll dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi mencapai 5-10 mm. Berbeda dengan GPS Navigasi yang hanya menangkap sinyal L1, GPS ini dapat meneriman sinyal pada frekwensi L1 dan L2 atau yang disebut dengan GNSS sehingga memiliki tingkat akurasi yang tinggi. Oleh karenanya, GPS jenis ini memiliki kemampuan dalam melakukan

perekaman

pengaplikasiannya,

Raw

Data

penggunaan

dengan

teknologi

format GPS

Rinex.

untuk

Dalam

pemetaan

mengunakan dua jenis alat yakni base station dan rover.

Hingga saat ini, penggunaan teknologi GPS banyak dipilih untuk pergunakan dalam pemetaan. Hal tersebut dikarenakan banyaknya kelebihan-kelebihan

yang

didapatkan

dalam

penggunaannya

jika

dibandingkan dengan teknik pemetaan konvensional. Akan tetapi banyaknya kelebihan yang ada pada teknologi pemetaan ini juga tidak luput dari kekurangan. Berikut penjelasan seputar kelebihan dan kekurangannya.

Berikut beberapa kelebihan penggunaan GPS Geodetik yang dibandingkan dengan metode pengukuran konvensional: Penggunaan GPS Geodetik dapat digunakan kapan saja tanpa terganrtung cuaca. Cakupan wilayah meliputi hampir seluruh permukaan bumi. Dapat digunakan secara bersamaan.

17

Dengan menggunakan metode terestris, alat ini tidak terpengaruh oleh kondisi topografi wilayah yang akan disurvei. Penentuan posisi mengacu pada satu datum Global yakni datum WGS 84 yang telita dan sangat mudah direalisasikan. Akurasi posisi yang sangat tinggi hingga pada satuan milimeter. Penggunaan GNSS bebas tarif. Cenderung efektif dan efisien khususnya dalam hal penggunaan waktu, besaran anggara, serta

tenaga

yang

dibutuhkan.

Meminimalisir

kecurangan

dalam

pengukuran. Mudah diaplikasikan.

Selain memiliki beberapa kelebihan, disisi lain teknologi pemetaan ini juga memiliki beberapa kekurangan. Diantaranya adalah: Harga GPS yang jauh lebih mahal jika dibanding dengan GPS Konvensional. GPS Geodetik yang tehubung langsung dengan satelit dapat sulit untuk digunakan jika wilayah tersebut berada diantara gedung-gedung tinggi atau pepohonan yang rapat dikarenakan pancaran gelombang satelit sulit untuk menembus benda-benda padat.

E.

Penggunaan GPS Geodetik Penggunaan GPS jenis ini dalam pemetaan pada dasarnya cukup

sederhana dengan tingkat akurasi yang tinggi. Berikut beberapa langkahlangkah cara penggunaannya: Hal pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan pengukuran dengan menggunakan teknologi ini adalah dengan melengkapi segala kebutuhan peralatan baik untuk Base Station maupun untuk Rover. Perlengkapan untuk Base Station, Epoch Receiver, Recon Data Collector, Kabel Antena. Kelengkapan peralatan untuk Rover Epock GPS Receiver, Recon Data Collector, Tripod, Tribranch, Kabel Recon Epoch, GPS Garmin, Pengunci Recon. Setelah semua kebutuhan peralatan

telah

terpenuhi,

selanjutnya

adalah

memulai

proses

pengukuran. Berikut penjelasannya. Tentukan lokasi kordinat yang akan digunakan sebagai patokan. Penentuak kordinat dapat dilakukan dengan menggunakan Google Maps atau menggunakan GPS Garmin. Posisikan tripod pada kordinat yang telah ditentukan sebelumnya.

18

Apabila kordinat yang telah ditentukan tidak memungkin untuk meletakkan tripod seperti di sungai atau didalam gedung, maka peletakan tripod dapat digeser ke bagian yang memungkinkan untuk meletakkan tripod dengan catatan surveyor mencatat jarak selisih antara kordinat asli dengan posisi peletakan tripod.

Gambar 10 Persiapan proses mapping

Lakukan pemasangan vertical extention pada adapter yang tersambung ke antena lalu tempatkan pada tripod. Jangan lupa untuk menyiapkan kabel antena untuk dipasang pada antena dan GPS. Tentukan tinggi antena dari permukaan tanah. Setelah semua telah terpasang dengan benar, selanjutnya adalah menghidupkan GPS dan tunggu beberapa saat hingga aplikasi benar-benar siap digunakan. Lakukan pengaturan aplikasi bedasarkan kebutuhan penggunaan baik untuk surveing, levelling, atau kebutuhan-kebutuhan lainnya. Lakuan pengaturan kordinat serta status satelit pada display berdasarkan kebutuhan pengambilan data.

19

Setelah semua pengaturan selesai maka selanjutnya masukkan semua

parameter-parameter

dasar

yang

dibutuhkan

seperti

ID,

Description, unit, height, dll. Setelah semua parameter terpenuhi maka anda dapat melakukan proses perekaman data yang dibutuhkan. Setelah semua data telah direkam dan didownload, selanjutnya surveyor dapat melakukan observasi terhadap data yang telah didapatkan untuk menentukan apakan proses observasi telah sepenuhnya selesai atau perlu dilakuan observasi lanjutan. Itulah cara sederhana penggunaan GPS dalam pemetaan. Akan tetapi perlu diketahui bahwa penggunaan alat ukur ini dapat berbeda-beda bergantung pada jenis atau merek GPS yang digunakan.

Pengukuran

menggunakan

GPS

sendiri merupakan

sebuah

akronim dari istilah yang sesungguhnya, karena istilah yang benar adalah GNSS. GNSS merupakan kepanjangan dari Global Navigation Satellite System dimana ketika melakukan pengukuran menggunakan GNSS kita tidak hanya mengandalkan satelit dari GPS melainkan juga beberapa satelit lain seperti Glonass dari Rusia, Galileo dari Eropa, Beidou dari China, dan lain sebagainya.

Hanya saja beberapa receiver yang beredar di pasaran Indonesia saat ini kebanyakan baru bisa menerima sinyal dari GPS dan Glonass. Receiver adalah perangkat penangkap sinyal satelit dari luar angkasa yang lazim kita sebut dengan nama GPS Geodetic. Perangkat ini biasanya terdiri dari beberapa bagian dimana tiap bagian memiliki fungsi masing masing yang saling ter-sinkron satu sama lain. Dalam sistem GNSS sendiri didesain untuk memberikan informasi posisi dan kecepatan tiga dimensi serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa tergantung waktu dan cuaca dan secara simultan. Pada era sekarang ini GNSS sudah sangat banyak digunakan orang di seluruh dunia dalam berbagai bidang aplikasi terutama aplikasi yang menuntut informasi tentang posisi ataupun perubahan posisi.

20

Jika dibandingkan metode pengukuran konvensional, GNSS mempunyai banyak kelebihan dan keuntungan. Baik dari segi operasional maupun dari segi kualitas data yang disajikan. Sebelum hal itu dijelaskan lebih lanjut, ada baiknya dalam postingan kali ini kita membahas beberapa konsep dasar tentang posisi dan sistem koordinat serta metode dalam penentuan posisi. Posisi suatu titik biasanya dinyatakan dengan koordinat (dua dimensi atau tiga dimensi) yang mengacu pada suatu sistem koordinat

tertentu.

Sistem

koordinat

sendiri

didefinisikan

dengan

menspesifikasi dari tiga macam parameter, diantaranya: Lokasi titik nol dari sistem koordinat, Orientasi dari sumbu sumbu koordinat

Besaran

(kartesian,

curvilinear)

yang

digunakan

untuk

mendefinisikan posisi suatu titik dalam sistem koordinat tersebut. Dalam penentuan posisi suatu titik di permukaan bumi, titik nol dari sistem koordinat yang digunakan dapat berlokasi di pusat massa bumi atau bisa kita sebut sistem koordinat geosentrik, maupun di salah satu titik di permukaan bumi atau bisa kita sebut dengan istilah sistem koordinat toposentrik.

Sistem koordinat geosentrik banyak digunakan dalam metodemetode penentuan posisi ekstra-terestris yang menggunakan satelit dan benda benda langit lainnya. Sedangkan sistem koordinat toposentrik banyak digunakan untuk metode metode pengukuran terestris. Pada penentuan posisi menggunakan GNSS, hasil pengukuran di permukaan bumi disajikan dalam koordinat kartesian tiga dimensi (X,Y,Z) dan dalam sistem koordinat WGS 84 (World Geodetic System 1984). Koordinat kartesian tersebut kemudian ditransformasan menjadi koordinat geodetik (j,l,h) seandainya diperlukan. Tipe selanjutnya adalah Tipe Pemetaan, seperti halnya pada tipe navigasi, receiver yang tergolong pada tipe ini juga sama sama memberikan data pseudorange (Kode C/A).

21

Hanya saja disini terdapat beberapa perbedaan, pada receicver tipe pemetaan data yang direkam dipindahkan atau didownload ke komputer untuk proses lebih lanjut. Oleh sebab itu, tidak seperti tipe navigasi, receiver tipe pemetaan dapat digunakan untuk penentuan posisi secara diferential. Penjelasan tentang tipe tipe penentuan posisi akan kita babar lebih lanjut di postingan selanjutnya. Dalam hal ini, ketelitian yang dapat diperoleh adalah sekitar 1-2 meter. Beberapa contoh aplikasi yang dapat digunakan memakai receiver tipe pemetaan diantaranya aplikasi survei dan pemetaan geologi pertambangan, peremajaan peta, serta pembangunan dan peremajaan basis data SIG (Sistem Informasi Geografis). Beberapa merk yang beredar di pasaran yang dapat diklasifikasikan sebagai tipe pemetaan diantaranya ; Leica GS-20, Trimble Pathfinder, Magellan ProMark-X, Astech Reliance, dsb.

Setelah

membahas

tentang

kedua

tipe

receiver,

kini

kita

membahas tipe yang ketiga. Yaitu, tipe Geodetic. Dimana dari ketiga receiver GNSS, tipe GPS Geodetic adalah jenis receiver GPS yang relatif paling canggih, paling mahal, serta memberikan data yang paling akurat. Oleh sebab itu, GPS Geodetic ini umumnya digunakan untuk aplikasiaplikasi yang menuntut ketelitian tinggi dari orde milimeter sampai orde centimeter. Seperti apa sajakah contohnya? Beberapa contoh aplikasi yang menggunakan tipe geodetic diantarnya, pengadaan titik-titik kontrol geodesi, pemantauan deformasi, studi geodinamika, dan lain sebagainya.

Berdasarkan pada jumlah data yang dapat diamati, tipe ini dibagi menjadi beberapa klasifikasi. Tipe Satu Frekuensi (L1) dan Tipe Dual Frekuensi (L1 dan L2). Gelombang L1 membawa dan merekam data pseudorange dan data fase atau kode P (Y) dan C/A beserta pesan navigasi. Sedangkan gelombang L2 membawa kode P(Y) dan pesan navigasi.

22

BAB III PENUTUP A.

Kesimpulan GPS Geodetik system mempunyai tingkat akurasi tinggi hingga 5-

10mm hal ini karena Geodetik menangkap signal L1, L2, atau GNSS, merekam Raw data, yang secara umum mempunyai Format RINEX , menggunakan dua alat waktu pengukuran. Jadi satu set GPS Geodetic terdiri dari dua alat, sebagai base station dan sebagai rover.

Kelebihan penggunaan GPS Geodetik yang dibandingkan dengan metode pengukuran konvensional: Penggunaan GPS Geodetik dapat digunakan kapan saja tanpa terganrtung cuaca. Cakupan wilayah meliputi hampir seluruh permukaan bumi. Dapat digunakan secara bersamaan. Kekurangannya adalah: Harga GPS yang jauh lebih mahal jika dibanding dengan GPS Konvensional. GPS Geodetik yang tehubung langsung dengan satelit dapat sulit untuk digunakan jika wilayah tersebut berada diantara gedung-gedung tinggi atau pepohonan yang rapat dikarenakan pancaran gelombang satelit sulit untuk menembus benda-benda padat.

B.

Saran Kami sebagai mahasiswa teknik hidrografi haruslah mengerti apa

saja yang berhubungan dengan pelajaran kami, salah satunya adalah mengenai system koordinat yang tentu saja harus kami pelajari karena sangat

berhubungan dengan

jurusan kami. Semoga

kedepannya

penyusunan makalah seperti ini akan lebih baik dari segi penulisan ataupun dari isinya.

23

DAFTAR PUSTAKA https://www.fulldronesolutions.com/cara-menggunakan-gps-geodetikdengan-benar-untuk-hasil-akurat/ (12 Desember 2019, 00.15) https://hesa.co.id/survey-penentuan-posisi-dengan-gps-geodetic/ Desember 2019, 02.00) https://toriolo.com/gps-geodetik/ (12 desember 2019, 02.37) https://www.jasaukurtanah.com/pengenalan-gnss-dan-aplikasinya-part1.html (12 Desember 2019, 02.49)

24

(12

Related Documents

Makalah Gps
February 2021 1
Makalah Gps Geodetik.docx
February 2021 1
Gps Leica
February 2021 2
Gps-iii
February 2021 2
Gps Geodetik
February 2021 1
Mitsubishi Gps
February 2021 1

More Documents from "aliakhterattari"