Manajemen Kreativitas

  • Uploaded by: jihan safira
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Manajemen Kreativitas as PDF for free.

More details

  • Words: 4,437
  • Pages: 21
Loading documents preview...
MANAJEMEN KREATIVITAS DOSEN PENGAMPU : PUTRI KEMALA DEWI LUBIS, M. Si. Ak

Disusun Oleh:Kelompok 7 JIHAN SAFIRA NURULITA

(7171141010)

SISILIA EVALIN GULTOM

(7172141023)

MELATI YAHYA

(7171141014)

ABIM RATUNGGA

(7171141001)

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN, 2019

1

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunianya Makalah ini dapat tersusun hingga selesai dengan judul “Manajemen Kreativitas” tepat pada waktunya. Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membimbing dan membantu kami dalam menyelesaikan tugas ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Penyusun menyadari bahwa penulisan maupun pelaporan tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik dari pembaca yang membangun sangat penulis harapkan guna menyempurnakan tugas ini. Semoga para pembaca mendapatkan informasi dari tugas ini dan dapat bermanfaat untuk kami juga pada para pembaca sekalian.

Medan, November 2019

Kelompok VII

2

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ......................................................................................... 2 DAFTAR ISI........................................................................................................ 3 BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 4 A. Latar Belakang .............................................................................................. 4 B. Rumusan Masalah......................................................................................... 4 C. Tujuan ............................................................................................................ 4 BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 5 Definis manajemen kreativitas..................................................................... 5 Cara mengelola kreativitas individu dan organisasi ................................. 9 Memahami ekonomi imajinatif.................................................................... 12 Prinsip-prinsip manajemen kreativitas ...................................................... 13 Kaidah-kaidah meraih sukses (rules of succses) ........................................ 18 BAB III PENUTUP ............................................................................................. 20 A. Kesimpulan .............................................................................................. 20 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 21

3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Howkins (2001), ada beberapa perbedaan pandangan yang muncul dalam mengelola ekonomi kreatif dan ekonomi konvensional, yaitu pertama, perbedaan kreativitas ekonomi dengan ilmu ekonomi konvensional terutama dalam peran pokok individual. Menurut pandangan ahli ekonomi konvensional, seperti Adam Smith, bahwa ekonomi konvensional memusatkan perhatian pada perusahaan, dan berkeyakinan bahwa perusahan lebih efisien daripada individu dalam menggunakan sumber daya. Pandangan yang sama dikemukakan oleh ahli ekonomi Ronald Coase (1930-an) yang mengemukakan bahwa, perusahaan memiliki biaya transaksi yang lebih rendah daripada individu, dan peran sentral perusahaan dipadang permanen. Sedangkan, menurut pandangan kreativitas ekonomi, justru sebaliknya bahwa kreativitas ekonomi lebih efisien, karena kreativitas ekonomi, seperti tekateki dalam berimajinasi, tidak bergantung pada organisasi dan tidak memerluka perlatan dan sejumlah modal sumber daya yang besar. Ini berarti memiliki biaya transaksi yang rendah. Kedua, teori ekonomi konvensional berasumsi bahwa setiap orang bertindak secara rasional dalam memaksimumkan kepuasan dan keuntungannya. Begitu juga perusahaan bertindak rasional dalam merespons informasi pasar untuk memaksimumkan keuntungan. Sedangkan, ekonomi kreatif tidak hanya bebas dari tindakan irasional, tetapi juga merupakan motor dan penggerak nilai tambah yang lebih banyak. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari Manajemen Kreatifitas ? 2. Bagaimana cara Mengelola Kreativitas Individu dan Organisasi ? 3. Apa saja Faktor-faktor yang mempengaruhi Ekonomi Imajinatif ? 4. Apa saja Prinsip-Prinsip Manajemen Kreatifitas ? 5. Jelaskan Kaidah-Kaidah Meraih Sukses ?

C. Tujuan 1. Dapat memahami pengertian Manajemen Kreatifitas . 2. Dapat memahami cara Mengelola Kreativitas Individu atau Organisasi. 3. Dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Ekonomi Imaninatif 4. Dapat mengetahu apa saja Prinsip-Prinsip Manajemen Kreatifitas 5. Dapat mengetahui Kaidah-Kaidah Meraih Sukses 4

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Manajemen Kreativitas Menurut Bob Geldof, manajemen kreativitas menyangkut pengetahuan tentang: pertama, bagaimana menggali sifat-sifat yang tidak menyamai/menandingi dari ide-ide. Kedua, bagaimana menyatakan hak kekayaan intelektual dan membuat ide-ide yang dimilikinya sebagai produk yang memiliki kesamaan. Dua sisi keputusan itu merupakan hal yang pokok dari proses manajemen (howkins, 2001:129). Menurut Howkins (2001), ada beberapa perbedaan pandangan yang muncul dalam mengelola ekonomi kreatif dan ekonomi konvensional, yaitu pertama, perbedaan kreativitas ekonomi dengan ilmu ekonomi konvensional terutama dalam peran pokok individual. Menurut pandangan ahli ekonomi konvensional, seperti Adam Smith, bahwa ekonomi konvensional memusatkan perhatian pada perusahaan, dan berkeyakinan bahwa perusahan lebih efisien daripada individu dalam menggunakan sumber daya. Pandangan yang sama dikemukakan oleh ahli ekonomi Ronald Coase (1930-an) yang mengemukakan bahwa, perusahaan memiliki biaya transaksi yang lebih rendah daripada individu, dan peran sentral perusahaan dipadang permanen. Sedangkan, menurut pandangan kreativitas ekonomi, justru sebaliknya bahwa kreativitas ekonomi lebih efisien, karena kreativitas ekonomi, seperti tekateki dalam berimajinasi, tidak bergantung pada organisasi dan tidak memerluka perlatan dan sejumlah modal sumber daya yang besar. Ini berarti memiliki biaya transaksi yang rendah. Kedua, teori ekonomi konvensional berasumsi bahwa setiap orang bertindak secara rasional dalam memaksimumkan kepuasan dan keuntungannya. Begitu juga perusahaan bertindak rasional dalam merespons informasi pasar untuk memaksimumkan keuntungan. Sedangkan, ekonomi kreatif tidak hanya bebas dari tindakan irasional, tetapi juga merupakan motor dan penggerak nilai tambah yang lebih banyak. Ketiga, teori ekonomi konvensional yang memiliki sifat-sifat yang sama bisa bersaing berdasarkan pada besaran biaya dan tingkat harga. Sedangkan, produk-produk kreatif tidak demikian, tetapi pada karakter dari kreasi imajinatif. Sifat dari ide-ide mengubah sifat-sifat dalam persaingan. Sedangkan contoh, suatu produk bisa bersaing di pasar karena biayanya dan harganya yang lebih murah. Akan tetapi produk ekonomi kreatif tersebut bisa bersaing bila karakternya berubah.

5

Kepribadian dan kemampuan seseorang sangat menentukan keterampilan kreatif potensial. Kemampuan tersebut sangat ditentukan oleh iklim dan lingkungan perusahan. Menurut Richard Buman, tanggung jawab manajemen adalah mengordinasikan, memupuk, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan-kegiatan kreatif para karyawan ke arah pencapaian sasaran organisasi (Dale Timpe, 1992:179). Richard Bauman dalam buku Dale Timpe (1992:179), mengemukakan bahwa suasana organisasi yang mendorong kreativitas ditentukan oleh hal berikut: 1. Hubungan yang baik antara atasan dan bawahan Manajer harus merancang pendekatan individu yang positif dengan merangsang, dan mendorong kreativitas. Berikan pengakuan kepada karyawan yang telah memliki gagasan baru dan ucapkan terimakasih. 2. Keterbukaan komunikasi Keberhasilan kreatif biasanya tercipta dari pekerjaan orang lain, dan terbentuk sangat bergantung pada arus informasi yang bebas dan akses data. Oleh sebab itu, doronglah akses keluar, dan jalin komunikasi untuk mendorong kreativitas. 3. Dukungan dan kerja sama yang aktif Ciptakan suatu prosedur yang pasti untuk pertimbangan yang adil dan konsisten atas gagasan yang dikemukakan oleh para bawahan. Komunikasikan gagasan-gagasan yang dapat dilaksanakan, dan jelaskan gagasan yang tidak dapat dilaksanakan secara pribadi, dan kemukakan alasannya. 4. Perhatian pada karyawan secara kreatif Jika memungkinkan, pisahkan orang-orang yang kreatif dari tekanan kerja setiap hari. Berikan lingkungan yang mendukung untuk belajar dan bekerja. 5. Waktu untuk berpikir Berikanlah waktu luang dan kesempatan untuk berpikir dan terlibat dalam pekerjaan kreatif. Robin Rooks dalam buku karya Dale Timpe (1992:179), mengemukakan konsep waktu dan kebebasan sebagai berikut. 

Kebebasan berekspresi



Kepuasan kerja



Komunikasi yang efektif



Saling menghormati, serta dorongan dari manajemen dan rekan-rekan kerja

6

6. Menghindari kritik-kritik prematur Kritik kritik prematur, ketidaksabaran, serta ketidakpercayaan, semua akan mematikan gagasan. Seorang manajer harus melindungi orang kreatif dari tekanantekanan dalam pekerjaan. Gagasan-gagasan harus dievaluasi berdasarkan manfaatnya. 7. Gaya manajemen “kendala longgar” Gagasan-gagasan kreatif bisa muncul dari karyawan berbagai tingkatan dan bahkan lebih kreatif dari yang paling bawah. Manajer pada tingkat atas, biasanya jarang berpikir halhal yang relatif kecil, padahal sangat penting dalam menunjang kegiatan manajerial. Manajer yang sudah bertugas pada jabatan tertentu beberapa bulan atau tahun bisa kehabisan gagasan. Akan tetapi, bisa menampung gagasan dari bawahnya atau karyawannya. Menurut Richard Bauman dalam buku karya A Dale (1992:116), adanya beberapa hal yang harus dilakukan untuk mendorong karyawan agar menghasilkan gagasan-gagasan baru, yaitu sebagai berikut: 1. Bersikap menerima 2. Berikan penghargaan dengan bebas 3. Bersikap penuh penghargaan 4. Bantulah menyiapkan gagasan 5. Hormati gagasan karyawan 6. Carilah gagasan yang berhubungan 7. Doronglah saran-saran 8. Jelaskan setiap penolakan gagasan dari karyawan Terimalah gagasan-gagasan mereka, walaupun mungkin gagasan tersebut kurang dapat diterima, tidak jelas, dan kurang operasional sehingga sulit untuk dilaksanakan. Mereka yang sudah memberikan gagasan harus segera dihargai, dihormati, dan diberi pujian untuk merangsang gagasan baru. Bahkan, mereka akan bangga apabila gagasannya diterima dan langsung diperhatikan. Karena manajer dihadapkan kepada berbagai pilihan dan prioritas maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu, untuk menerima gagsan tersebut, dan bila tidak setuju jelaskan apa alasannya supaya karyawan mengerti akan kondisi keputusan penolakan dari manajer.

7

Seperti

dalam

artikel

“Crativity

at

Work”

http://www.creativityatwork.com/what-is-creativity/,

yang

13/7/2012,

di

muat

bahwa

dalam

keunggulan

ditentukan oleh: 1. Peluang 2. Desakan/dorongan/semangat 3. Pelatihan 4. Motivasi 5. Hampir semua praktik

2. Mengelola Kreativitas Individu dan Organisasi Bertone (1993) memandang kreativitas sebagai “kemampuan berpikir di luar rencana, menciptakan kebaruan dan konklusi yang cocok dan berfungsi untuk pemecahan Ada 3 kunci dari definisi kreativitas tersebut, yaitu: 1. Kecakapan 2. Di luar rencana 3. Masalah/peluang Menurut Bertone ada dua elemen penting yang berbeda dari kreativitas. Pertama, elemen tidak spesifik, keterampilan manajerial, hal ini menyangkut kreativitas, kepemimpinan, komunikasi, dan kapabilitas belajar. Kedua, elemen spesifik seseorang menyangkut keterampilan memproduksi, keuangan, pemasaran, dan sebagainya. Hal tersebut bisa dilakukan oleh setiap orang, dengan ukurang yang berbeda, dan dapat diperbaiki. Dengan kemampuan berpikir di luar rencana, berarti menggunakan berpikir lateral dan divergen.Komponen-komponen berpikir lateral dan divergen terdiri dari: a. Keaslian, yaitu kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru b. Kemudahan, yaitu banyaknya jawaban untuk suatu pertanyaan tertentu c. Fleksibilitas, yaitu bervariasi jawaban yang dimiliki d. Kemampuan perluasan, yaitu tingkat perluasan jawaban yang lebih detail, definisi, dan konkret

8

Kreativitas adalah suatu keterampilan yang dapat dikembangkan dan suatu proses yang dapat dikelola. Kreativitas merupakan faktor yang sangat penting untuk keberhasilan dimasa yang akan datang. Kreativitas dimulai dengan dasar ilmu pengetahuan, pembelajaran disiplin ilmu, dan kematangan cara berpikir. Kita belajar menjadi kreatif dengan cara uji coba, menggali, bertanya, menggunakan imajinasi, dan menyintesiskan informasi. Adapun strategi untuk mengembangkan kreativitas, meliputi: 1. Seni berbasis belajar untuk bisnis 2. Whole-brain kreativitas & inovasi 3. Kreativitas dan inovasi pelatihan 4. Desain-berpikir sebagai strategi inovasi 5. Mengatasi mitos tentang kreativitas Kreativitas merupakan kompetensi inti bagi para pimpinan dan manajer, dan merupakan salah satu cara terbaik untuk mengatur perusahaan agar terhindar dari persaingan. Dengan kreativitas kita akan memiliki kemampuan untuk melihat dunia dengan cara baru, untuk menemukan pola yang tersembunyi, untuk membuat hubungan antara fenomena yang tampaknya tidak berhubungan, dan untuk membuat hubungan antara fenomena yang tampaknya tidak berhubungan, dan untuk menghasilkan solusi. Menghasilkan solusi segar untuk masalah, dan kemampuan untuk menciptakan produk baru, proses atau jasa untuk pasar yang berubah, adalah bagian dari modal intelektual yang memberikan perusahaan keunggulan kompetitif. Kreativitas membutuhkan keseluruhan otak berpikir-otak kanan: imajinasi, seni dan intuisi, ditambah otak kiri: logika dan perencanaan.

3. Faktor-Faktor Organisasi yang Mendorong Kreativitas Kreativitas merupakan kompetensi yang diperlukan oleh seorang manajer. Semua organisasi memerlukan kreativitas, iklim yang tepat, gaya kepemimpinan, sumber day dan kompetensi, struktur dan sistem organisasi, dan budaya. 1. Iklim organisasi Iklim organisasi merupakan suasana yang menciptakan motivasi seseorang dalam organisasi, mendorong kreativitas, partisipasi aktif semua pekerja, kebebasan berekspresi, dan standar yang terdifinisikan.

9

2. Gaya kepemimpinan Gaya kepemimpinan demokratis meningkatkan kreativitas dalam organisasi, sedangkan kepemimpinan outkrasi dapat menurunkan kreativitas. Hal yang paling fundamental adalah mengomunikasikan visinya secara formal dan nonformal dan melakukan tindakan yang sesuai dengan visi itu. Dengan contoh perilaku kepemimpinan seperti itu maka kapasitas kolektif suatu manajemen menjadi lebih baik, dan menjadi perangkat yang dapat mendorong untuk: a. Mendorong untuk melakukan percobaan tentang cara-cara baru untuk mengelola bisnis, b. Menghindari hukuman bagi orang yang ingin mencoba menemukan cara-cara meskipun tidak berhasil dalam uji coba tersebut, c. Mendorong partisipasi dari kolaborator, klien, kompetitor, dan sumber informasi lain, d. Memerlukan pemeriksaan tentang strategi alternative yang berbeda dengan yang diterima secara tradisional untuk membuat kejutan bagi organisasi, e. Menyediakan

tanggung jawab

yang berbeda terhadap orang untuk

memperbaiki strategi input. Misalnya, dia-pemimpin yang demokratis memberi kesempatan bertanggung jawab diantara direktur yang berbeda untuk memperbaiki riset tentang pesaing, f. Sering kali membaktikan waktunya untuk pemeriksaan kolaborasi suatu evolusi lingkungan internal maupun eksternal dan peluang-peluang darurat. 3. Sumber daya dan kompetensi. Kreativitas organisasi sangat bergantung pada modal intelektual, yaitu sumber daya manusia. Beberapa saran yang baik untuk persiapan staf, yaitu: a. Seleksi, saat ini banyak organisasi yang menggunakan lulusan/tamatan internasional dan fleksibel untuk menyesusaikan dengan perubahan sistem global yang sangat cepat. b. Pelatihan, dengan jelas, perencanaan strategi dan pembentukan skenario merupakan unsur penting, selain pengalaman praktik yang sangat bermanfaat. c. Jalur karier, organisasi harus memperkuat fleksibelitas sumber daya manusia, memberi kesempatan kepada manajer untuk berpengalaman internasional dan rotasi pekerjaan, 10

d. Tanggung jawab untuk bisnis, pertanggungjawaban yang sempurna dari manajer bisnis untuk memperluas area produksi dan pemasaran, memperkuat motivasi individu melalui difusi “rasa memiliki” terhadap proyek atau proses. 4. Budaya organisasi Untuk mendorong pengembangan kreativitas dalam organisasi sangat penting suatu budaya yang menyeimbangkan dengan tiga faktor yang terdiri atas; pengendalian, kebebasan bertindak, dan risiko. Organisasi telah banyak mengembangkan sistem pemgendalian dana kadang-kadang membuat konflik, karena sistem pengendalian dapat menghambat kinerja. Sistem pengendalian yang ketat sering kali tidak cukup untuk menghadapi lingkungan persaingan yang sangat cepat. Dalam aktivitas manajerial, jika satu sisi ada pengendalian dan sebaliknya, disatu sisi ada kebebasan untuk bertindak, khususnya kebebasan untuk menggali, untuk mengejar objektivitas tanpa mengabaikan sistem pengendalian, untuk mengambil risiko, untuk mengadakan eksperimen tanpa takut gagal atau rugi, untuk mencari dana eksternal dalam rangka mendanai ide-ide inovasi. Saat ini manajer senior harus mendanai jenis kebebasan bagi organisasi, hal ini diperlukan agar dapat menggali opsi-opsi dan alternative-alternatif baru untuk menciptakan nilai baru untuk masa yang akan datang. 5. Struktur dan sistem Untuk mendorong kreativitas muncul dan meningkat dalam organisasi maka sistem dan struktur baru harus tumbuh. Dalam sistem organisasi kreatif, hal yang sangat penting adalah menggunakan peran motivasi individu pekerja untuk menaruh perhatian terhadap imbalan non-uang. Sistem insentif uang bukan satusatunya, dan yang terpenting adalah menciptakan keinginan untuk berinovasi secara nyata.

4. Ekonomi Imajinatif Ekonomi imajinatif membahas bagaimana mengelola ide dan membuat keur (profit). Menurut Bob Geldof dalam karyanya Managing Creativity."...sementara memandang bahwa kreativitas dan manajemen, seperti uang koin yang bersifat kom (compatible), yaitu saling melengkapi, sedangkan kreativitas dan ekonomi bersifat merusak (mutually destructive), yaitu saling menghancurkan (Howkins, 2001: 127) satu tugas dari manajemena dalah mengelola bagaimana membuat orang lebih kreatif atau tidak. 11

Untuk memahami manajemen kreativitas, kita harus memahami kreativitas ekonomi. Ada dua jalinan system nilai, yaitu: satu sisi berdasarkan produk-produk fisik alat/perlengkapan, karier dan platform, bersifat riil, dan material secara fisik. Di lain pihak, berdasarkan kekayaan intelektual, yang bersifat nonriil dan memiliki sedikit karekteristik. Karekteristik ekonomi yang lain dari ide-ide adalah bahwa biaya mereplikasi atau meniru ideide sering kali diabaikan (negligible). Hampir semua syarat dan keperluan ilmu pengetahuan, keterampilan (skill), kompetensi dan input intelektual lainnya sangat diperlukan dalam berpikir, dalam riset, dan dalam tahapan pengembangan. 5. Prinsip-Prinsip Manajemen Kreativitas Menurut Bob Geldof pemimpin The Boowtown Rats dan sebagai penemu alat bantu hidup dan pengusaha internet (entrepreneur internet) yang di muat dalam buku Howkins (2001: 131) yang berjudul The Creative Economy: How People Make Money from Ideas, mengemukakan 10 prinsip manajemen yang memengaruhi proses kreativitas: 1. orang kreatif (creative peole). 2. pekerjaan pemikir (the job of thinker), 3. wirausaha kreatif(the creative entrepreneur). 4. pekerjaan setelah bekerja (the post-employment job). 5. orang yang tepat waktu (the just-in-time person). 6. perusahaan sementara (the temporary company). 7. kantor jaringan dan kelompok bisnis (the network office and the business cluster) 8. kerjatim (teamwork). 9. keuangan (finance), 10. kontrak dan perjanjian (deals and hits). Orang Kreatif (The Creative People) Orang kreatif memulai dari dalam dirinya sendiri, dan benar menurut dirinya percaya diri. Tugas kepemimpinan orang kreatif adalah mengelola kekayaan sendiri, dan percaya terhadap kecakapan diri sendiri.

12

Pekerjaan Pemikir (The Job of Thinker) Pekerjaan pemikir menyangkut semua elemen yang ada pada proses Review. Incubation. Dreams, Excitement, and Reality Checks-RIDER (Tinjauan, Inkubasi, MimpiMimpi. Kebahagiaan, Memeriksa Kenyataan). Orang tersebut memiliki pekerjaan yang fulltime, selalu serius, dan berdedikasi pada setiap pekerjaan yang ada, dan melakukannya dengan penuh tanggung jawab. Oleh sebab itu, kita semua berpikir dari waktu kewaktu. Berpikirlah dari waktu kewaktu. "Ingat bahwa pekerjaan Anda adalah pemikir (thinker) bukan berpikir (thinking)" ("Note: the job is thinker' not thinking" (Howkins, 2001:134). Pekerjaan pemikir merupakan pekerjaan full-time, selalu serius dan berdedikasi pada setiap pekerjaan yang ia dapatkan, melakukannya dengan penuh rasa tanggung jawab. Dengan demikian, berpikir adalah pekerjaan kecakapan (thinking is a proper job). Wirausaha Kreatif (The Creative Entrepreneur) Dalam ekonomi kreatif selalu ada entrepreneur kreatif. Seorang ahli ekonomi dan jurnalis Francis yang hidup selama Revolusi Prancis, yaitu Jean Baptiste Say adalah orang yang menemukan istilah entrepreneur. Beliau memperkenalkan gagasan perubahan dan pastian sebagai sesuatu yang normal dan bahkan positif. Jika Adam Smith dan Ricardo ingin memperbaiki efisiensi proses produksi dengan mengidentifikasi hintaan dan penawaran dalam kondisi harga keseimbangan yang stabil makaste Say ingin memulai dengan usahausaha baru (new ventures) ataus pekulasi tertarik pada risiko dan keseimbangan sementara (the moments equilibrium lannjutnya, Ahli ekonomi Austria, Joseph Schumpeter pada pertengahan Abad bahwa, entrepreneur menggali inovasi untuk menciptakan monopoli, yang kemudian diikuti oleh entrepreneur lain untuk entrepreneur lain untuk menciptakan monopoli baru. Entrepreneur kreatif memilikili maka rektersitik sebagai berikut. 1. Visi (vision). Entrepreneur memiliki khayalan-khayalan (dreams), dan ingin mewujudkan Khayalan tersebutdalam kehidupan nyata. 2. Fokus (focus). Mereka sangat menentukan, mantap (dogged) dan mendalam (fixated). 3. Kecerdasan finansial (financial acumen). Kecerdasan financial membantu seseorang dalam menghindari kerugian (pitfall) Bangunlah yang lebih cepat dan tertidurlah di malam hari.

13

4. Kebanggaan atau rasa harga diri (pride). Entrepreneur percaya bahwa tidak hanya ide yang secara khusus akan dikerjakan tetapi bahwa mereka adalah hanya seseorang yang dapat melakukan pekerjaan itu. Mereka membuat proposal sendiri, mengerjakan sediri, memiliki ide-ide, dan kebanggaan. 5. Urgensi (urgency). Menekankan pada visi, fokus, dan kepercayaan diri. Bagi seseorang yang berjiwa entrepreneur jika tidak melakukannya segera, tidak memiliki arti apa-apa. Entrepreneur selalu ingin melakukannya segera, sekarang juga, terpisah dari alas an persaingan, sebab mereka tidak dapat menghiraukan untuk berpikir yang lainnya. Setiap permulaan dalam ekonomi kreatif adalah momentum untuk memulai berbisnis yang paling baik, mengambil perhatian, dan merupakan modal seperti bola salju. Pekerjaan Setelah Bekerja (The Post-emploment Job) Pekerjaan setelah bekerja pada umumnya dilakukan oleh para entrepreneur dalam bentuk pekerjaan bebas (freelance work), pekerjaan separuh waktu (part-time work), pekerjaan informal (informal work), independen, dan sebagian besar dikelola sendiri. Masyakat pour industry sangat memerlukan pekerjaan setelah bekerja. Banyak orang bergembira de ide-idenya, dan hidup secara bebas (independent) Masyarakat post-industry dan masyarakat informasi mengklaim bahkan menggantikan manusia dan cenderung menimbulkan pengangguran. Cenderung tidak tepat, mesin sebenarnya hanya pengganti pekerjaan dan manusia yang rutin, tidak menghilangkan pekerjaan, tetapi memberikan pemendorong peluang bisnis baru dengan menggunakan ideidenya.

Orang Yang Tepat Waktu ( The Just-in-Time Person) Orang yang selalu tepat waktu (just-in time person) berhubungan dengan pengetahuan dan kecakapan kreatif, keperluan pekerjaan khusus industri kreatif, dan selalu memenuhi permintaan yang tepat pada waktunya. Penggunaan tepat waktu (just-in-time) untuk menjelaskan suatu sistem logistik guna mempertahankan tingkat persediaan yang sesuai ddengan keinginan pelanggan. Dimana dan kapan saja diperlukan, produk tersebut harus tersedia. Seseorang yang just-in-time dapat melakukan pekerjaan untuk beberapa perusahaan pada waktu yang sama, mengekspoitasi kecakapannya dalam portopolio proyek-proyek, dan melakukannya seperti itu. 14

Perusahaan Sementara (The Temporary Company) Enterpreneur dan seseorang yang just-in-time secara alamiah berkumpul sementara untuk rapat khusus dan tujuan-tujuan jangka pendek. Perusahaan sementara merupakan bentuk minimalis yang memfokuskan pada bahan-bahan pekerjaan, yang meliputi tujuan, orangg, dan pekerjaan –pekerjaan sebagai sesuatu yang harus dilakukan. Perusahaan sementara (tempory company) menyajikan sosial,intelektual, dan kerangka manajerial untuk mengelola suatu proses kreatif. Fungsinya yang paling kreatif adalah untuk mengerakkan ideide,paten,dan output kreatif lain yang akan ditangani dan dieksplotasi oleh perusahaan lain. Penambahan pendapatan digunakan untuk meningkatkan pembayaran kepada pekerja dalam bentuk gaji ddan royalti sehingga setiap individu menciptakan laba bukan menciptakan perusahaan. Jadi, perusahaan sementara wajib (compulsory), lebih suka meningkatkan biaya pekerja daripada laba untuk mendorong kreativitas. Kantor Jaringan dan Kelompok Bisnis (The Network Office and The Business Cluster) Orang-orang kreatif, apakah pemikir (thinkers), entrepreneur, pekerja post-industri atau orang just-in-time memerlukan kantor-kantor untuk alasan keperluan praktis, seperti berangkat pagi, mengenal kolega-kolega, kertas kerja,menyelenggarakan pertemuan dan melakukan pekerjaan-pekerjaan kantor. Mereka memerlukan tempat dan koneksi jaringan tempat untuk berpiikir dan tempat untuk melakukan sesuatu. Bagi orang kreatif bekerja adalah untuk berpikir, memikir dan melakukan sesuatu. Kantor jaringan merupakan habitattempat hidup almiah para pemikir, enterpreneur, pekerja post-industri, dan orang-orang yang tepat waktu (just-in-time), ini merupakan alat-alat mereka dalam mengelola jarak dan waktu. Kerja Tim (Teamwork) Kantor jaringan dapat menumbuh-suburkan kerja tim khusus, leaderwork dangan teamship. Kerja tim sangat penting untuk meninggkatkan efisiensi dan produktivitas. Bahkan, kerja tim dapat mendorong keberhasilan. Keuangan (Finance) Manajemen keuangan dalam ekonomi kreatif dan ekonomi konvensional relatif tidak berbeda. Setiap bisnis apa pun jenis dan produknya pasti memerlukan sistem keuangan,

15

seperti penganggaran (budget) , perhitungan (account), dan pemhaaman tentang akuntansi dan aturan perpajakan. Hal yang sedikit berbeda adalah bahwa ekonomi kretif ingin mengali nilai-nilai finansial (finacial) dari kekayaan intelektual (intelektual asset) yang dimiliki. Untuk mengali aset-aset intelektual tersebut ada tiga tahapan, yaitu: 1. Tahap permulaan (starting) 2. Tahap merangkai perusahaan ( set up of company), dan 3. Tahap pertumbuhan (growing) Ketiga tahapan tersebut memerlukan arus kas (cash flow) masing-masing. Akan tetapi, tidak hanya arus kas yang diperlukan dalam setiap tahapan tersebut, juga harus diperhatikan: a. Kepercayaan diri (self-confidencce), b. Manajemen dan relasi (management and relationship), c. Risiko yang mungkin terjadi, dan d. Apa yang akan terjadi bila semua terjadi kejatuhan yang mengerikan (horribly wrong). Menciptakan sesutu selalu mengandung biaya peluang (opportunity cost). Biaya menciptakan sesuatu merupakan biaya yang tidak digunakan untuk menciptakan seseuatu merupakan biaya yang tidak digunakan untuk menciptakan seseuatu yang lain. Bekerja pada kreativitas, apakah dalam bentuk berpikir (just thinking) atau hanya mengerjakan sesuatu (just doing) mengandung biaya yang tidak dapat dihindarkan. Sejumlah dana diperlukan pada tahap permulaan, tetapi tidak terlalu besar. Kita dapat mengali dari sumber-sumber dana, seperti tabungan, pinjaman, bantuan dari keluarga atau teman, kartu kredit, hibah (grant), dan bank yang bersedia memimjamkan. Pada tahap ini yang harus ditanamkan adalah kepercayaan (confidence). Pada tahap permulaan dan pembukaan perusahaan diperlukan keterampilan manjemen tentang cara menangani keuangan yang berasal dari luar. Uang tersebut harus dibagi menjadi dua sumber : 1. utang (debet), yaitu pinjaman substansial dari investor atau bank, dan 2. kekayaan (equity), perusahaan yang dapat dijual secara kas (cash), Pilihan bergantung pada sebuah faktor, yaitu situasi keuangan yang ada, derajad risiko yang akan datang, dan sifat-sifat keuantungan (reward) dimasa yang akan datang. Utang

16

(debet) meneyebabkan perusahaan terkendali , tetapi memerlukan aset sebagai jaminan (collateral), maupun pembayaran kembali secara reguler. Bisnis kreatif biasanya memiliki aset dan pendapatan yang relatif sedikit sehingga sulit memperoleh pinjaman. Namun demikian, biaya permulaan pada ekonomi kreatif orang dan kekayaan intelektual (people and intellctual property), lebih keci dari pada biaya permulaan pada ekonomi konvensional. Perlu dicatat, menurut Arthur Andersen yang dimuat dalam buku karya Howkins (2001:153) bahwa paten, hak cipta, merek dagang dipandang penting untuk beberapa perusahaan, tetapi jarang digunakan sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman dan nilainya dianggap dibawah jaminan.

6. Kaidah-Kaidah Meraih Sukses (Rules for Succes) Anda ingin sukses dalam melakukan kegiatan ekonomi kreatif ? Menurut Bob Geldof dalam artikelnya “Managing Creativity” yang dimuat dalam bukuu karya Howkins (2001:162-165) mengemukakan 10 kaidah yang perlu diperhatikan untuk meraih sukses dalam ekonomi kreatif, sebagai berikut. 1. Ciptaan sendiri (invent yourself) Ciptakan suatu kelompok kecakapan personal yang unik. Milik ide sendiri, kelola sendiri, bangun momentum, bila sedang sekolah atau kuliah cepat-cepat lulus sesegera mungkin, jika anda menghendakinya, tetapi jangan berhenti belajar. Menari-narilah seolah-olah tidak ada seorang pun yang melihatnya. Pilah-pilah kaidah. Perjelas asetaset dan kecakapan yang dimiliki. Semua itu unik, dan itu semua anda miliki (they are all you have). 2. Masukkan prioritas pada ide-ide, bukan pada data (put the priority on ideas, not on data). Ciptakan dan tumbuhkan imajinasi kreatif yang anda miliki, bangun neraca keseimbangan modal intelektual personal. Pahami paten hak cipta, merek dagang, dan hukum-hukum

kekayaan intelektual

lainnya

yang melindungi

ide-ide anda.

“enterpreneur pada ekonomi kretif lebih khatir jika kehilangan kemampuan untuk berpikir, ketimbang kehilangan uang perusahaannya. Berpikirlah tentang ini (think about it)”. 3. Jadilah penegmbara (be nomadic). Kemana pun dan dimana pun para pengembara berada, mereka selalu ada merasa dirumahnya sendiri. Mereka memilih jalur, alat perjalanan, dan menentukan, serta memilih berapa lama mereka tinggal. Jadi pengembara melakukan perjalanan 17

berkelompok khususnya di malam hari. Pengembara mengahrgai gurun pasir dan osis sama halnya dengan orang kreatif memerlukan ketenangan dan keramaian.” Berpikirlah sendiri dan bekerjalah bersama (thinking alone and working together). 4. Tentukan sendiri dengan kegiatan berpikir anda sendiri, bukan oleh tugas dari orang lain yang diberikan kepada anda (define yourself by your own thinking activities, not by the job title somebody else has given you). Jika anda bekerja pada perusahaan X untuk mengerjakan proyek Y, katakan bahwa anda sedang bekerja untuk mengerjakan proyek Y pada perusahaan X. Orang yang benar-benar berani selalu menyebut dirinya sendiri sebagai pemikir. Dalam ekonomi kreatif, kita masingg-masing dapat berpikir dan menukar pemecahan yang kreatif dengan satu sama lain. Setiap orang mencari hasil (outcome) positif yang saling menguntungkan. 5. Belajarlah tampa berhenti (learn endllssly), pinjamlah dan berinovasilah. Ingat bunyi iklan tenaga listrik amerika,” ide baru sering kali merupakan pertemuan dua ide lama untuk pertama kali. Gunakan kembali, ttemukan kembali, bangkitkan kembali, jadilah sesuatu yang memesona.” Artis kreatif mencari-cari ide-ide baru. Tidak peduli dari mana ide itu berasal, apapun yang terjadi lakukanlah. “jika anda bosan, lakukanlah sesuatu yang lain lagi. Gunakan jaringan, jika anda tidak dapat menemukan jaringan yang tepat, mulailah. Ambil resiko dan kerjakanlah sesuatu yang tidak pasti.

6. Gali popularitas dan rayakan (exploit fame and celebrity). Popularitas oleh para ilmu ekonomi disebut sunk cost yaitu biaya yang tidak dapat diperbaharui kembali, tetapi dapat digali secara bebas pada pembelanjaan lebih lanjut, baik popularitas maupun perayaannya kedua-duanya membawakkan hadiah tidak terbatas. 7. Perlakukanlah sebaik-baiknya sebagai sesuatu kekayataan dan sebaliknya (treat the virtual as real and vise-versa). Jangan menilai realitas hanya berdasarkan teknologi, tetapi dengan berbagai persoalan yang lebih penting, seperti kemanusian dan kebenaran. 8. Berbaik hatilah (be kind) Perlakukanlah orang lain seperti dirimu sendiri. 9. Kagumi keberhasilan secara terbuka (admire success, openly) “jangan berhenti denggan keberhasilan: jadilah orang yang selalu ingin tahu tentang kegagalan”. Bukan persoalan menang atau kalah perhitungan, mungkin saja kalah. 18

Kekalahan jadikan kemenangan untuk masa yang akan datang. Orang kreatif adalah orang yang mempertimbangkan secara seksama dan teliti terhadap keberhasilan dan kegagalan, sebab ia selalu ingin belajar dari keberhasilan dan kegagalan. 10. Berambisilah, dan berani pergi (be very ambitious, boldly go) Berambisi dalam menegrjakan sesuatu, dan mencita-citakan sesuatu sangat penting untuk mengahsilkan keberhasilan. Beranilah bertindak dan bertanggungjawab.

19

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Gagasan-gagasan kreatif bisa muncul dari karyawan berbagai tingkatan dan bahkan lebih kreatif dari yang paling bawah. Manajer pada tingkat atas, biasanya jarang berpikir halhal yang relatif kecil, padahal sangat penting dalam menunjang kegiatan manajerial. Manajer yang sudah bertugas pada jabatan tertentu beberapa bulan atau tahun bisa kehabisan gagasan. Akan tetapi, bisa menampung gagasan dari bawahnya atau karyawannya. Menurut Richard Bauman dalam buku karya A Dale (1992:116), adanya beberapa hal yang harus dilakukan untuk mendorong karyawan agar menghasilkan gagasan-gagasan baru, yaitu sebagai berikut: 1. Bersikap menerima 2. Berikan penghargaan dengan bebas 3. Bersikap penuh penghargaan 4. Bantulah menyiapkan gagasan 5. Hormati gagasan karyawan 6. Carilah gagasan yang berhubungan 7. Doronglah saran-saran 8. Jelaskan setiap penolakan gagasan dari karyawan Terimalah gagasan-gagasan mereka, walaupun mungkin gagasan tersebut kurang dapat diterima, tidak jelas, dan kurang operasional sehingga sulit untuk dilaksanakan. Mereka yang sudah memberikan gagasan harus segera dihargai, dihormati, dan diberi pujian untuk merangsang gagasan baru. Bahkan, mereka akan bangga apabila gagasannya diterima dan langsung diperhatikan. Karena manajer dihadapkan kepada berbagai pilihan dan prioritas maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu, untuk menerima gagsan tersebut, dan bila tidak setuju jelaskan apa alasannya supaya karyawan mengerti akan kondisi keputusan penolakan dari manajer.

20

DAFTAR PUSTAKA Suryana,2013.Ekonomi Kreatif, Ekonomi Baru: Mengubah Ide dan Menciptakan Peluang. Jakarta Selatan: Selemba Empat

21

Related Documents


More Documents from "Fiana Maghfira"