Pandemi Covid-19 Dan Kesehatan Psikososial (kecemasan)

  • Uploaded by: nurfadilah dhyla
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pandemi Covid-19 Dan Kesehatan Psikososial (kecemasan) as PDF for free.

More details

  • Words: 1,495
  • Pages: 7
Loading documents preview...
PANDEMI COVID-19 DAN KESEHATAN PSIKOSOSIAL (KECEMASAN)

A. Pandemi COVID-19 a. Pengertian COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh turunan corona virus baru. ‘CO’ diambil dari corona, ‘VI’ virus, dan ‘D’ disease (penyakit). Sebelumnya, penyakit ini disebut ‘2019 novel coronavirus’ atau ‘2019nCoV.’ Virus COVID-19 adalah virus baru yang terkait dengan keluarga virus yang sama dengan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan beberapa jenis virus flu biasa. (WHO & UNICEF 2020). COVID-19 ditemukan pada Desember,2019 di Wuhan, Cina memulai epedemi diseluruh dunia. Tidak jelas sampai sekarang apa patogenesis dari infeksi virus pada manusia atau strategi yang tepat dari respon imun inang dalam memerangi ancaman baru ini terhadap manusia, namun morbiditas dan mortabilitas COVID-19 sangat bervariasi dari asimtomatik, ringan hingga sampai mematikan. Anehnya anak-anak ditemukan terlindung dari infeksi parah atau mematikan, sementara orang tua dan orang dewasa dengan sistem kekebalan tubuh paling terpengaruh oleh virus ini.(Ahmed & Rand,2020) Pengetahuan tentang COVID-19 ini masih terbatas dan berkembang terus. Selain itu diketahui bahwa corona virus sejauh ini dapat menyebabkan pneumonia berat yang lebih mematikan dibandingkan

dari pada Middle East Respiratory

Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome(SARS) (PDPI, 2020 dalam Budi Yanti 2020) Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada akhirnya memberikan nama COVID-19 pada penyakit akibat corona virus jenis baru ini. Pihak berwenang diharapkan segera melakukan beberapa tindakan penting untuk melakukan tindakan pencegahan dan dengan segera menghentikan proses penularan virus ini. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa seluruh negara harus siap menghadapi adanya kemungkinan wabah baru COVID-19. Hingga saat ini Indonesia sudah termasuk dari beberapa negara di dunia yang terkonfirmasi positif penularan infeksi Corona virus (SARS-CoV-2 ) ini. (WHO, 2020).

b. Gejala Gejala dapat berupa demam, batuk dan sesak napas. Pada kasus-kasus yang lebih parah, infeksi dapat menyebabkan radang paru-paru atau kesulitan bernapas. Penyakit ini jarang bersifat mematikan. Gejala-gejala ini mirip dengan flu (influenza) atau batuk pilek. Kedua penyakit ini jauh lebih umum dibandingkan COVID-19. Karena itu, pengujian diperlukan untuk memastikan apakah terjangkit COVID-19 atau tidak. (WHO & UNICEF 2020). c. Cara penyebaran Wabah penyakit coronavirus (COVID-19) ditetapkan sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (PHEIC) dan virusnya sekarang sudah menyebar ke berbagai negara dan teritori. Memang masih banyak yang belum diketahui tentang virus penyebab COVID-19, tetapi kita tahu bahwa virus ini ditularkan melalui kontak langsung dengan percikan dari saluran napas orang yang terinfeksi (yang keluar melalui batuk dan bersin). Orang juga dapat terinfeksi karena menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus ini lalu menyentuh wajahnya (mis., mata, hidung, mulut). Meskipun COVID-19 terus menyebar, masyarakat harus mengambil tindakan untuk mencegah penularan lebih jauh, mengurangi dampak wabah ini dan mendukung langkah-langkah untuk mengendalikan penyakit ini. (WHO & UNICEF 2020). Menurut WHO 2020 Cara penyebaran COVID-19 antara lain : 1. Kontak fisik lansung dengan orang yang terkena covid-19 2. Tatap muka tidak menggunakan jarak 1 meter dari 15 menit 3. Perawatan lansung dengan dengan penyakit covid tidak menggunakan APD dan tidak menggunakan prosedur APD yang tepat. d. Cara memperlambat atau mencegah penyebaran Dalam

mememutuskan

mata

rantai

Kemenkes,2020 yaitu : 1. Tidak meninggalkan rumah saat sakit 2. Jaga jarak aman >1 meter dengan orang lain

penularan

COVID-19

menurut

3. Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir sesering mungkin atau gunakan hand sanitizer 4. Gunakan masker dan terapkan etika batuk 5. Jangan sentuh mata, hidung, dan mulut sebelum cuci tangan 6. Jika demam, batuk dan sulit bernapas, cari pertolongan medis 7. Tingkatkan imunitas tubuh Adapun menurut WHO,2020 salah satu pencegahan covid-19

yaitu

menggunakan masker. Adapun tata cara dalam penggunaan masker yaitu: 1. Sebelum menggunakan masker, bersihkan tangan dengan menggunakan alkohol atau mencuci tangan dengan menggunakan sabun. 2. Tutup mulut dan hidung dengan menggunakan masker, pastikan tidak ada celah 3. Masker harus menutup bagian hidung dan mulut 4. Jangan sentuh masker apabila sudah terpasang 5. Ganti masker setelah lembab dan jangan gunakan kembali masker sekali pakai. 6. Jika melepaskan masker, buka dari bagian belakang jangan menyentuh bagian depan, segera buang ditempat sampah tertutu, kemudian bersihkan tangan dengan sabun atau air yang berbasis alkohol. 7. Jika menggunakan masker kain maksimal digunakan selama 4 jam, setelah itu cuci masker dengan menggunakan sabun atau rendam dengan menggunakan air panas mendidih selama 10 menit alu jemur di bawah terik atahari. Cuci tangan dengan menggunakan sabun dengan air yang mengalir, 6 langkah mencuci tangan yaitu : 1. Basahi tangan, gunakan sabun, gosok sabun pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut dengan arah memutar. 2. Gosok kedua punggung tangan secara bergantian 3. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih 4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci 5. Gosokk dan putar kedua ibu jari secara bergantian 6. Letakkan ujung jari ketelapak tanga kemudian gosok perlahan bilas dengan air bersih dan keringkan.(Kemenkes,2020)

B. Kesehatan psikososial (kecemasan) a. Pengertian Kesehatan psikososial adalah adanya hubungan antara pikiran manusia (mind) dengan tubuhya. Sehingga tidak didefinisikan bahwa sehat sebagai tidak sakit akan tetapi sehat dilihat dari hasil pencapaian keseimbangan antara kesejahteraan fisik, mental dan sosial . sehingga kesehatan psikososial sangat penting dimana salah satu dari adanya gangguan pada kesehatan psikososial adalah timbulnya kecemasan.(Setyawan,2019) Kecemasan adalah adanya gangguan pada psikologis dimana terdapat kondisi seseorang mengalami rasa cemas berlebihan secara konstan dan sulit dikendalikan, sehingga berdampak buruk terhadap kehidupan sehari-harinnya. (kemenkes,2020) Covid-19 menimbulkan berbagai macam reaksi bersamaan dengan kemunculannya, karena banyak hal baru yang sebenarnya tidak pernah terpikirkan dan akan menimbulkan kecemasan. Kecemasan itu muncul akibat adanya perubahan sistem secara tiba-tiba akibar merebaknya virus corona sehingga orang tersebut harus menyesuaikan secara mendadak terhadap perubahan pola, yakni dari kondisi normal menjadi kecemasan. Kecemasan timbul akibat ketidaktauan dalam menghadapi sesuatu yang baru. (Sequis,2020) b. Penyebab 1. Penerimaan diri berdasarkan kata orang atau apa yang dilihat dimedia sosial yang tidak sesuai dengan fakta 2. Masalah finansial 3. Pedapatan yang tidak tetap 4. Berkurangnya penghasilan sementara tuntutan biayahidup yang tinggi. 5. Pasien isolasi sosil 6. kurangnya interaksi, 7. gerakan fisik yang terbatas, 8. serta pola strestor yang berubah.(Sequis,2020) c. Cara agar terhidar dari kecemasan Menurut kemenkes,2020, cara yang tepat agar terhindar dari kecemasan yaitu 1. Memahami potensial diri dan mampu beradaptasi pada setiap perubahan 2. Sosialisai harus tetap ditingkatkan tertutama dengan keluarga 3. Momen yang tepat yaitu dalam meningkatkan kreativitas dan gotong royong di rumah d. Langkah untuk mengurangi kecemasan di saat wabah COVID 19: 1. 2. 3.

Akses sumber berita terpercaya dan memperbanyak akses ke berita positif. Pelatihan kognitif Mengurangi waktu untuk mendengarkan rumor

4.

Membuat jadwal rutin aktivitas yang harus di kerjakan di rumah atau lakukan hal baru yang menyenangkan seperti bernyanyi atau melukis. 5. Tetap jaga hubungan dengan keluarga dan teman 6. Olahraga teratur, jaga pola tidur, dan makan sehat. 7. Mengurangi waktu melihat gambar-gambar menakutkan di TV (IASC, 2020) e. Kiat-kiat menjaga kesejahteraan jiwa Menurut Buana,Dana Riska,2020, Kiat-kiat menjaga kesejahteraan jiwa pada saat Wabah Covid-19 dengan pendekatan positif yaitu : 1. Mengerti makna dalam kehidupan Bila dikaitkan dengan pendemi Covid-19 maka ada baiknya manusia berpikir dan memaknai sisi positif hadirnya wabah tersebut misalnya menumbuhkan rasa saling peduli satu dengan yang lainnya., berperilaku dengan baik, sehingga dari hal-hal tersebut manusia akan berada dalam kondisi tenang dan awas dalam menghadapi wabah ini . selain itu juga manusia akan lebih siap dan kuat menghadapi peristiwa traumatis lainnya di masa depan. 2. Emosi postif Seseorang yang memiliki emosi positif dapat dengan baik beradaptasi dalam situasi traumatis16. Untuk dapat berada dalam kondisi emosi yang positif dalam kondisi wabah, beberapa hal dapat dilakukan, seperti melakukan aktifitas hiburan dalam rumah, mengobrol bersama anggota keluarga, makan bersama, olahraga indoor bersama, ataupun saling bertukar pikiran. Aktifitas-aktifitas tersebut selain dapat membuat emosi menjadi positif tetapi juga dapat mengalihkan pikiran dari informasiinformasi negatif tentang wabah virus. 3. Spritualitas spiritualitas adalah bagaimana seseorang memandang kehidupannya memiliki koherensi dan bertujuan, namun juga memperoleh pengalaman personal melalui kekuatan yang dia yakini sebagai suatu yang melingkupi, mendasari atau melampaui kehidupan, serta sebagai pencarian terhadap Yang Maha Suci sebagai aspek non material dari religiusitas. Menggunakan spiritualitas sebagai mekanisme koping melalui masa-masa sulit yang intens berkorelasi dengan tingkat harapan yang lebih tinggi, optimisme, dan hasil kehidupan yang positif. Oleh karena itu banyak bertafakur dirumah, berdoa, dan beribadah dengan konsentrasi penuh, dan meditasi merupakan hal terbaik untuk dapat menjaga kejiwaan kita berada dalam kondisi yang stabil. Ditambah dengan banyak mengingat kematian untuk dekat kepada Tuhan juga dapat meningkatkan kesehatan mental.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmed & Rend, 2020, The Possible Imunological Patways For The Variable Immunophaogenesis Of COVID-19 Infections Among Healthy Adults,Elderl And Children, Journal Of General Medice Electronic,Doi.org/1029333/ejgm/7850 Buana,Dana Riska,2020, Analisis Perilaku Masyarakat Indonesia Dalam Menghadapi Pendemi Virus Corona (Covid-19) Dan Kiat Menjaga Kesejahteraan Jiwa, National Research Tomsk State University. Budi Yati dkk. 2020, Sosialisasi Waspada Infeksi Corona Virus Pada Lansia Di Panti Jompo Rumoh Seujahtra Geunaseh Sayang, Dinas Sosial Aceh Kemenkes, 2020. www.Promkes.kemkes.go.id Kemenkes,2020, www.Sehatnegeriku.go.id Kemenkes, 2020, www.covid19.kemkes.go.id Kemenkes, 2020, http://promkes.kemkes.go.id/pengertian-kesehatan-mental IASC, 2020. Catatan tentang aspek kesehatan jiwa dan psikososial wabah COVID-19 Versi 1.0 Sequis,2020, Dukung Upaya Mengurangi Kecemasan Akibat Covid-19, Jakarta; ineke sinaga Setyawan,2019, Pendekatan Pelayanan Kesehatan Holistik Komprehensif. Malang: Ikapi WHO & UNICEF 2020, Pesan dan Kegiatan Utama Pencegahan dan Pengendalian COVID19 di Sekolah. Maret 2020 WHO. 2020. http://www.who.int/emergencies/disieases/novel-corona-virus-2019. Diakses 22 April 23, 2020. WHO. 2020.Corona Virus Disease 2019 ,(COVID-19) SITUATION Report-92

Related Documents


More Documents from "Semy Simbala"