Ppt Referat Cbt

  • Uploaded by: MudrikahHaniyah
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ppt Referat Cbt as PDF for free.

More details

  • Words: 1,442
  • Pages: 35
Loading documents preview...
BAGIAN ILMU KESEHATAN JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PATTIMURA

REFERAT JANUARI 2019

COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY (CBT)

Susianty Hukubun NIM. 2017-84-025

BAGIAN ILMU KESEHATAN JIWA RSKD PROVINSI MALUKU FAKULTAS KEDOKTERAN .UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON 2019

PENDAHULUAN • CBT pertama kali dicetuskan oleh Aaron Beck. • Dasar

asumsi CBT terutama utk depresi  gangguan

emosional berasal dari distorsi (penyimpangan) dalam berpikir. • Monty P. Satiadarma

 penyimpangan perilaku manusia

terjadi karena adanya penyimpangan fungsi kognitif. • Karakteristik CBT  menekankan perubahan pemahaman

konseli & memberi konseling ke arah lebih baik.

PEMBAHASAN

Definisi Cognitive Behavior Therapy (CBT)

Aaron T. Beck  CBT untuk menyelesaikan permasalahan pasien pada saat ini dengan cara melakukan restrukturisasi kognitif dan

perilaku yang menyimpang. Spiegeler dan Guevremont  CBT berfokus pada kognisi 

individu mengubah pikiran maladaptifnya (maladaptive though) maka juga mengubah tingkah lakunya yang tampak (overt action).

Tujuan Cognitive Behavior Therapy

Meningkatkan self awareness

Memfasilitasi pemahaman diri yang lebih baik, dan

Meningkatkan kontrol diri

Dengan cara mengembangkan kemampuan kognitif dan perilaku yang lebih tepat.

Psikopatologi Cognitive Behavior Therapy TEORI ALBERT ELLIS

A

A B

C

B

C

• Kejadian yang mencetuskan terbentuknya kepercayaan yg salah • Contohnya: Nina melihat dirinya di cermin

keykinan

atau

• Kognisi, beliefs dan sikap • Contohnya: Nina berfikir bahwa dirinya gemuk

• Baik emosi atau perilaku seseorang. C merupakan konsekuensi dari A, dimana mereka merefleksikan dalam perasaan dan pikirannya • Contohnya: Nina menjadi depresi

Ilustrasi klinis ABC model Aktivasi Kejadian (A)

Beliefs (B)

Konsekuensi (C)

Suara-

• “Suara itu membuat saya gila”

suara

• “Saya

tidak

akan

pernah

menemukan kebenaran”

• “Dokter tidak akan mengatakan kepada saya yang sebenarnya”

Emosi Sedih Depresi

Perasaan sendirian Putus asa

• “Saya tidak akan pernah lagi normal” • “Suara-suara hidup saya”

Perilaku itu

mengatur

Isolasi

Teori Aaron Beck (Rekaman Pikiran DiIsfungsional) 3 rangkaian kognitif: • Kognisi • Pikiran tentang diri sendiri • Dunia luar dan masa depan

Fungsi serupa dengan teori ABCDE Ellis.

Berkontribusi pada kesehatan mental

Deskripsi singkat tentang kejadian/situasinya,

Pikiran-pikiran otomatis tentang kejadian/ situasi itu & sejauh mana klien meyakini pikiran-pikiran tersebut

Emosi (dan intensitasnya),

Respon adaptif • Mengidentifikasi distorsi di dalam pikiran otomatis) Hasil • Emosi setelah respon adaptif diidentifikasi dan seberapa jauh klien masih meyakini pikiran otomatis tersebut).

Karakteristik Cognitive Behavior Therapy

Memiliki panduan teoritis Melibatkan kolaborasi antara terapis dan klien

Memiliki struktur dan berorientasi pada masalah Singkat

Karakteristik CBT (NACBT, 2007):

CBT didasarkan pada model kognitif dari respon emosional.

CBT lebih cepat dan dibatasi waktu.

CBT merupakan konseling kolaboratif yang dilakukan terapis atau konselor dan konseli.

Hubungan antara konseli dengan terapis atau konselor terjalin dengan baik.

CBT didasarkan pada filosofi stoic (orang yang pandai menahan hawa nafsu).

CBT mengunakan metode sokratik

CBT memiliki program terstruktur dan terarah

CBT merupakan teori dan teknik didasarkan atas metode induktif.

CBT didasarkan pada model pendidikan

Tugas rumah merupakan bagian terpenting dari teknik CBT

Prinsip Dasar Cognitive Behavior Therapy Prinsip kognitif

Prinsip “Sistem Interaksi”

Prinsip ‘here and now’

Prinsip perilaku

Prinsip ‘continuum’

Prinsip Kognitif • Reaksi emosional dan perilaku individu dipengaruhi dengan kuat oleh kognisi yaitu pemikiran, kepercayaan, dan interpretasi mereka mengenai diri mereka atau situasi yang mereka hadapi

Prinsip Perilaku • Perilaku memiliki dampak yang kuat terhadap pemikiran dan emosi seseorang, • Dengan merubah perilaku klien merupakan suatu cara yang untuk mengubah pemikiran dan emosi seseorang.

Prinsip ‘continuum’ • CBT melihat masalah kesehatan mental sebagai versi ekstrim dari proses yang biasa terjadi bukan merupakan sebuah keadaan yang secara kualitatif berbeda dari keadaan maupun proses normal.

Prinsip ‘here and now’ • Fokus utama terapi adalah pada masa sekarang dan perhatiannya adalah pada proses yang menyebabkan masalah

Prinsip “Sistem Interaksi” • Masalah dianalisa sebagai interaksi yang terjadi antara individu dan lingkungan.

Merencanakan Proses dan Sesi Konseling Tabel. Proses konseling berdasarkan konsep Aaron T. Back No

Proses

Sesi

1

Assesmen dan diagnose

1-2

2

Pendekatan kognitif

2-3

3

Formulasi status

3-5

4

Fokus konseling

4-10

5

Intervensi tingkah laku

5-7

6

Perubahan Core Belief

8-11

7

Pencegahan

11-12

Di Indonesia, penerapan sesi yang berjumlah 12 sesi pertemuan dirasakan sulit untuk dilakukan. Alasannya:

Terlalu lama

Terlalu rumit

Menurunnya keyakinan Membosankan konseli akan kemampuan konselornya

Tabel. Proses konseling Cognitive-Behavior yang telah disesuaikan dengan kultur di Indonesia No

Proses

Sesi

1

Assesmen dan diagnose

1

2

Mencari akar permasalahan yang bersumber dari emosi

2

negative, penyimpangan proses berpikir, dan keyakinan

utama yang berhubungan dengan gangguan 3

Konselor bersama dengan konseli menyusun rencana

3

intervensi dengan memberikan konsekuensi positif-negatif kepada konseli 4

Menata kembali keyakinan yang menyimpang

4

5

Intervensi tingkah laku

5

6

Pencegahan dan training self-help

6

Fakta-Fakta Hypnosis dalam CBT Beck • Memerintahkan konseli menutup matanya dan

melatih konseli untuk

berimajinasi  teknik covert conditioning. • Menyarankan konseli fokus pada

bagaimana pikirannya menyimpang

dikoreksi melalui pikiran-pikiran yang baru

melalui self-talk dan

homework asigment.

• Covert conditioning = hypnosis • Self-help/ self-talk/ self therapy agar perubahan positif tersebut

bersifat permanent = ideo-cognitive responses atau ideo-sensory.

Beberapa teknik dalam hypnosis yang sesuai dengan teknik-teknik atau proses konseling CBT Desensitization systematic • Teknik hypnotherapy untuk merubah respon takut dan cemas dengan respon relaksasi. • Cara: mengemukakan permasalahan secara berulang & berurutan (berat-ringan) emosi berkurang  konseli mampu berpikir, merasa, dan bertindak dengan sehat Dissociation • Mengajak konseli membayangkan dirinya menjadi seorang pengamat terhadap permasalahan yang sedang dihadapi dari sudut pandang lain.

Beberapa teknik dalam hypnosis yang sesuai dengan teknik-teknik atau proses konseling CBT Ideo Sensory • Konselor membimbing konseli untuk mengungkap keterangan tersembunyi dengan menggunakan respon yang diinterpretasikan dalam bentuk rasa atau sensasi (ideo sensory) dan gerakan fisik (ideo motoric). Part Therapy • Cara : memisahkan dua bagian permasalahan yang bertentangan dalam diri manusia. • Kemudian mengintegrasikannya agar selaras dan dapat mendukung untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

Indikasi CBT • Depresi

• Disfungsi seksual

• Gangguan cemas meliputi:

• Pengendalian kemarahan

gangguan obsesif kompulsif, agoraphobia, fobia spesifik,

• Gangguan pengendalian impuls

gangguan cemas menyeluruh,

• Perilaku antisosial

gangguan stress pasca trauma,

• Gangguan kepribadian

dll. • Skizofrenia

• Gangguan makan • Kecanduan • Hipokondriasis

• Terapi tambahan pada masalah

kesehatan kronis, cacat fisik • Penatalaksanaan nyeri • Penatalaksanaan stress umum

CBT PADA SKIZOFRENIA

• Aaron Beck  terapi kognitif pada skizofrenia (1950-an)

menyatakan bahwa:

jika manifestasi skizofrenia terutama terlihat sebagai suatu gangguan pikiran, maka intervensi kognitif untuk ”mengoreksi” gangguan psikiatri tersebut merupakan suatu solusi yang jelas.

Gangguan proses pikir yang berhubungan dengan skizofrenia terlihat sebagai suatu hubungan yang tidak logis antara peristiwaperistiwa yang tidak dilihat

Titik intervensi adalah sifat tidak logis dari asumsi tersebut.

Terapi berfokus pada perkembangan kemampuan kontrol diri yang diperlukan untuk mengubah pola pikir  pengolahan realitas yang lebih efektif.

Stretegi untuk mengatasi gejala psikotik Mencari interaksi sosial sebagai penyangga terhadap halusinasi yang mengganggu

Tehnik relaksasi untuk mengurangi guncangan psikologis

Metode penguasaan kognitif seperti mengabaikan gejala-gejala atau aktifitas ”pengalihan”.

Keefektifan CBT pada skizofrenia CBT dapat mencegah kekambuhan, mengurangi gejala, memperbaiki tilikan dan meningkatkan kepatuhan pengobatan.

Dapat diberikan pada gejala psikosis yang resisten dan pengobatan untuk membangun tilikan dan kepatuhan pengobatan yang rendah.

Direkomendasikan selama lebih dari 4 - 6 bulan dan mencakup 10 sesi.

Teknik CBT pada skizofrenia Terapis melabel ulang peristiwa- peristiwa atau fenomena yang merupakan patologi

CBT untuk Waham

CBT untuk Halusinasi

CBT untuk Gejala Negatif

CBT pada Waham Berfokus pada penyusunan ulang psikosis sebagai pikiran yang terganggu. Faktor-faktor keberhasilan CBT untuk waham : • Kekuatan kepercayaan, yang dapat berhubungan dengan berapa lama kepercayaan tersebut telah ada (dan keseluruhan sistem waham). • Konsekuensi melepaskan kepercayaan. • Bersama-sama menemukan penjelasan lain • Bagimana penjelasan diberikan. • Hubungan terapis-pasien.

CBT pada Halusinasi Metode Pengalihan • Pasien diajari untuk mendengarkan musik (misalnya menggunakan headphone), membaca, melakukan metode lain untuk menjauhkan pusat perhatian mereka dari rangsang internal. Metode pemusatan • Pasien mengikuti suatu pendekatan desensitisasi untuk membiasakan mereka dengan gagasan bahwa suara- suara yang mereka alami adalah gejala psikologis yang dapat mereka kontrol. • dilatih untuk mengidentifikasi dan menjelaskan gambaran fisik dari halusinasi (jumlah, kekerasan, jenis kelamin, lokasi).

CBT pada Gejala Negatif • Skizofrenia dengan gejala-gejla negatif yang menonjol

cenderung memiliki outcome yang buruk • Intervensi

kognitif-perilaku untuk memperbaiki letargi

yang berhubungan dengan depresi. • Terdiri dari: • Penjadwalan aktifitas • Pelatihan keterampilan

1. Penjadwalan Aktivitas Menyusun jadwal sehari-harinya

Tingkat dan jenis aktifitas sebaiknya ditingkatkan secara bertahap

Terapis membantu pasien mengidentifikasi dan membicarakan tujuan yang diinginkan dan membentuk rangkaian langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut.

2. Pelatihan Keterampilan Berfokus pada interaksi sosial tetapi juga melibatkan perkembangan ketrampilan fungsional Mis: memasak atau aktifitas yang berhubungan dengan pekerjaan.

Kuncinya : mengidentifikasi & memahami sifat defisit (misalnya ”kurang motivasi”), & memecah target ketrampilan menjadi langkah-langkah kecil yang dapat diajarkan dalam rangkaian pembentukan.

PENUTUP • CBT menekankan

pada restrukturisasi kognitif yang

menyimpang, kemudian perubahan- perubahan kognitif tersebut diperkuat dengan pelatihan tingkah laku. • Konseli diajarkan untuk terus melakukan self-help atau

self-therapy



memperkuat

memperbaiki dirinya.

konseli

untuk

terus

TERIMA KASIH

Related Documents

Ppt Referat Cbt
January 2021 1
Ppt Referat Psikiatri Cbt
January 2021 1
Referat Cbt
January 2021 1
Referat Cbt
January 2021 1
Referat Keswa Cbt
February 2021 3
Referat Hematuria Ppt
January 2021 1

More Documents from "Fafa"

Ppt Referat Cbt
January 2021 1