Ppt Sterilitas Dan Pirogen

  • Uploaded by: Mira Enmiliana
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ppt Sterilitas Dan Pirogen as PDF for free.

More details

  • Words: 2,018
  • Pages: 26
Loading documents preview...
Sterilitas dan Pirogen MIRA ENMILIANA & INDAH A P SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA

Pengertian Sterilitas Definisi Sterilitas 

Menurut RPS 18th halaman 1470, sterilitas adalah karakteristik yang di syaratkan untuk sediaan farmasetik bebas dari mikroorganisme hidup karena metode, wadah dan rute pemakaiannya.



Menurut Lay dan Hastowo (1992), sterilisasi merupakan suatu proses untuk mematikan semua mikroorganisme yang hidup.



Sterilisasi : Suatu proses baik secara menghilangkan atau mengiliminasi semua mikroba hidup dan spora dari suatu larutan atau padatan

Manfaat Sterilisasi 

Menurut dadang (2013) sterilisasi dianggap penting karena memiliki manfaat – manfaat membantu kita dalam melakukan kegiatan yang berhubungan dengan mikroorganisme



Mencegah terjadinya infeksi



Mencegah bahan maknan menjadi rusak



Mencegah kontaminasi mikroorganisme dalam industry



Mengetahui macam – macam metode untui sterilisasi

Faktor Sterilisasi 

Ukuran populasi mikroorganisme



Komposisi kumpulan mikroorganisme



Temperatur



Konsentrasi agensia antimikroba atau intensitas perlakuanya



Kondisi lingkungan, seperti pH, viskositas medium dan konsentrasi bahan organik

Metode Metode Sterilisasi Sterilisasi Fisik Sterilisasi kering dengan sterilisasi panas atau kering merupakan metode yang relative tidak mahal. Mikroorganisme dapat tumbuh pada berbagai temperature, tetapi pertumbuhanya dapat di hambat atau di hentikan bila suhu tumbuhnya maksimum di naikkan maka akan terjadi perubahan molekul organiknya sehingga mikroba tersebut akan mati. Dalam Sterilisasi kering ada dua tekhnik yang di gunakan yaitu : 1.

Pemanasan

2.

Pemanasan dengan oven



Sterilisasi basah adalah sterilisasi yang menggunakan air yang di panaskan. Biasanya yang di gunakan adalah air yang mendidih sehingga mengeluarkan uap panas yang menjadi salah satu proses dalam melakukan kegiatan sterilisasi. Fungsi air pada proses ini adalah dalam proses denaturasi. Denaturasi adalah proses di mana protein atau asam nukleat kehilangan struktur tersier dan struktur sekunder.

Otoklav 

Otoklav sebagai alat sterilisasi yang memiliki banyak kelebihan di bandingkan alat yang lainya. Kelebihanya antara pemanasan berlangsung cepat, mempunyai daya tembus, dan menghasilkan kelembapan tinggi.



Perebusan (Pindahan) Air



Tekhnik sterilisasi pendidihan dengan air akan dapat membunuh mikroorganisme dengan cara mengkoagulasikan dan mendenaturasi protein sel mikroba.

Sterilisasi Fraksi 

Sterilisasi fraksi juga di namakan sterilisasi intermitten. Metode ini dengan mendidih medium dengan suhu 100 dengan uap beberapa menit saja, selama 3 hari berturut – turut.

Sterilisasi dengan radiasi 

Sinar Ultraviolet



Mikroorganisme yang ada di udara dapat di bunuh penyinaran yang di lakukan oleh sinar ultraviolet. Panjang gelombang yang dapat membunuh mikroorganisme sekitar 220 – 290 nm.

Sterilisasi Mekanik 

Sterilisasi dengan filtrasi



Beberapa bahan khususnya fluida biologis seperti serum hewan, enzim, vitamin, dan antibiotik bersifat termolabil (mudah rusak karena panas). Maka satu – satunya cara untuk sterilisasi adalah dengan filtrasi. Bakteri tidak akan akan mati dalam proses filtrasi, tapi secara fisik akan terpisah dari yang lainya.

Tipe filter 

Filter anorganik terbuat dari asbestos, porselon, dan gelas (kaca).



Filter organik filter ini terbuat dari diatom (tanah diatom).



Filter Chamberland, terbuat dari persolen.



Fritted Glass filter, terbuat dari kaca.



Pada bagian sterilisasi dengan cara filtrasi terdapat proses yang di sebut dengan proses aseptis. Proses aseptis adalah suatu kegiatan yang mengupayakan tidak terdapat kontaminasi organisme lain pada pekerjaan yang sedang di lakukan.



Sterilisasi Gas



Merupakan pilihan lain yang di gunakan untuk sterilisasi alat atau bahan yang sensitive terhadap panas. Gas yang di gunakan umumnya adalah gas etilen oksida.

Sterilisasi Gas 



Beberapa parameter sterilisasi gas Et-O mencakup : Semakin tinggi konsentrasi gas umumnya memerlukan waktu untuk proses sterilisasi semakin cepat.



Kelembapan mampu meningkatkan daya penetrasi gas.



Waktu siklus satu kali proses sterilisasi sekitar 2 – 6 jam tergantung pada suhu dan konsentrasi.



Metode Sterilisasi Kimia



Adalah proses dengan penambahan zat kimia.



Antiseptik adalah zat kimia yang di pakai untuk tujuan mencegah terjadinya pembusukan/mencegah infeksi. Biasanya antiseptik di pakai terhadap jaringan hidup.



Zat – zat antiseptik yaitu asam, alkali, fenol, halogen dan alkohol

Cara memilih metode sterilisasi yang tepat 

Produk steril haruslah memiliki bahan yang stabil



Jenis mikroba/mikroorganisme yang akan di sterilkan



Berdasarkan ketahanan suatu bahan terhadap panas. Ada dua pendekatan yang bias menjamin sterrilisasi



Pendekatan dengan sterilisasi di tujukan untuk bahan yang tahan panas. Sebaliknya, proses aseptik di pakai untuk material yang rentan panas dan di mulai sejak awal pembuatan produk.



Uji sterilisasi di lakukan terhadap produk yang sebelumnya mengalami proses pensterilan yang telah di berlakukan. Hasilnya membuktikan bahwa prosedur dapat di ulang secara efektif tetapi umumnya di setujui bahwa control yang di laksanakan selama proses validasi memberikan jaminan lebih efektifnya proses sterilisasi. Uji ini di lakukan terhadap sampel yang di pilih untuk mewakili keseluruhan lot bahan tersebut. Sampel bias diambil dari kemasan atau wadah akhir suatu produk, atau sebgai bagian dari tangkai bulk cairan atau dari bahan bulk lainya (lachman dkk.,2008).



Salah satu tujuan uji sterilisasi pembuatan sediaan steril untuk meminimalkan ketidak percyaan terhadap pengujian produk akhir. Tiga prinsip yang terlibat dalam proses uji sterilisasi sediaan steril adlah :



Untuk membuat sterilitas ke dalam sediaan



Untuk menunjukkan tingkat kemungkjinan maksimum yang pasti di mana proses dan metode sterilisasi memiliki sterilisasi yang terpercaya terhadap semua unit dari batch sediaan.



Untuk memberikan jaminan ang lebih luas dan mendukung dan hasil dari uji sterilitas sediaan akhir.

Pirogen

Kelompok dan sifat pirogen

Metode

Pirogen Pirogen adalah hasil dari pertumbuhan mikroba pyro = keadaan yang berhubungan dengan panas Gen = membentuk atau menghasilkan. Yang berarti, Pirogen adalah suatu produk mikroorganisme, terutama dari bakteri gram negatif yang dapat menyebabkan demam apabila masuk ke dalam tubuh. Pirogen merupakan substansi yang dapat mencemari sediaan farmasi.

Kelompok Pirogen

Pirogen Endogen

Pirogen Eksogen



Pirogen endogen Faktor-faktor yang berasal dari dalam tubuh kita sendiri sebagai reaksi kekebalan melawan kuman penyakit yang masuk ke tubuh. Misalnya, interleukin-1 (IL-1), interleukin-6 (IL-6), alphainterferon, dan tumor necrosis factor (TNF).



Pirogen eksogen Pirogen eksogen merupakan faktor eksternal tubuh yang menyebabkan gangguan pada fungsi tubuh manusia. Misalnya, bagian dari sel bakteri dan virus. Selain itu, bisa juga berupa zat racun (toksin) yang dihasilkan oleh bakteri atau virus tertentu.

Tidak di pengaruhi oleh bakterisida yang biasa

Larut dalam air (tidak bisa memakai penyaring bakteri)

Termostabil (200°C)

Tidak menguap

BM sekitar 15.0004.000.000

Sifat Pirogen

Umumnya berukuran 1-50µm



Depirogenasi Endotoksin dengan Inaktivasi 1. Depirogenasi menggunakan Hidrolisis Asam Basa / Alkali

Dipirogenasi (menghilangkan pirogen dari suatu larutan atau vial obat) dapat dicapai dengan 2 cara :

Menghilangkan aktivasi biologi dari lippolisakarida bakteri dengan aktivasi lemak A. Lemak A adalah rantai inti polisakarida (2 keto 3 asam dioksiketon). 2. Inaktivasi Oksidasi

Dengan menginaktivasi

dapat ditemukan ketika sel Salmonella Typosa menghilangkan kapasitas produksi demam ketika dicuci dengan H2O2.

Dengan menghilangkan endotoksin

3. Alkilasi Endotoksin dengan bahan pengalkil dapat menurunkan pirogenitas. endotoksin dihilangkan dengan asam anhidrat. Grup yang sama dilaporkan lapisan diturunkan ketika endotoksin digunakan dengan subsinat anhidrat. Disamping mekanisme reaksi ini secara perlahan dengan asetilasi. Perlakuannya dapat di lakukan dengan panas kering, dengan panas lembab., Radiasi ionisasi, Poliniksin B, LAL (Limolas Amobacyte Lisate). 

Despirogenasi dengan Menghilangkan Endotoksin Menggunakan Destilasi, Pembilasan, Ultrafiltrasi, Osmosa bolak balik, Karbon aktif, Daya tarik elektrosatik dengan jalan modifikasi media, Daya tarik hidrofobik pada media hidrofobik.

• Rabbit Test

Metode Uji • LAL Test Pirogen 



1. Rabbit test



Tes biologis menggunakan kelinci sebagai hewan uji, karena kelinci sangat sensitif terhadap pirogen.

Uji pirogen menggunakan kelinci sehat yang telah dijaga dalam keadaan lingkungan dan makanan yang tepat sebelum dilakukan uji. Temperatur normal atau temperatur control diukur untuk tiap hewan yang akan digunakan. Temperatur ini digunakan sebagai dasar penentuan setiap kenaikan temperature yang ditimbulakan akibat dari penyuntikan larutan yang akan diuji. Kelinci-kelinci yang digunakan temperaturnya tidak boleh berbeda lebih dari 1°C, satu dengan yang lainnya, dan temperatur tubuh tersebut diperkirakan tidak akan meningkat.

2. Uji LAL (Limulus Amebocyte Lysate) Metode spesifik untuk bakteri endotoksin, hanya untuk pirogen yang signifikan pada kebanyakan pabrik farmasetikal dan peralatan medis.

 Uji pirogen menggunakan tes LAL didasarkan pada mekanisme primitif penggumpalan darah dari kepiting. Berberapa enzim diletakkan pada sel darah amoeba kepiting yang dipicuh oleh endotoksin perpanjangan koagulasi enzimatik yang di akhiri dengan produksi di gel protenose. Test harus dihindarkan dari kontaminasi antimikroba sebelum dihindarkan, test ini penting untuk memastikan bahwa tidak ada factor campuran dalam sediaan, peralatan tidak menyerap endotoksin (seperti pada beberapa plastic) dan sensitifitas dari lisat diketahui.

Prosedur Uji Pirogen Rabbit Test Suntikkan produk yang akan diuji pada vena telinga setiap kelinci sebanyak 10 ml per kg berat badan, selesaikan tiap suntikan dalam waktu 10 menit dihitung dari awal pemberian. Catat temperature pada 1,2, dan 3 jam sesudah penyuntikan. Bila masingmasing kelinci tidak ada ynag temperaturnya meningkat 0,6°C atau lebih dari temperatur control masing-masing, dan jika hasil penjumlahan kenaikan temperatur dari 3 kelinci tidak lebih dari 1,4°C. Maka zat yang diuji memenuhi persyaratan bebas pirogen. Jika kelinci-kelinci menunjukkan kenaikan temperature 0,6°C atau lebih atau hasil penjumlahan kenaikan temperature 3 kelinci lebih dari 1,4°C, ulangi dengan menggunakan 5 kelinci lain. Jika tidak lebih dari 3 dari 8 kelinci, masing-masing menunjukkan kenaikan temperature 0,6°C atau lebih dan jumlah kenaikan temperature 8 kelinci tidak lebih dari 3,7°C, maka larutan memenuhi persyaratan bebas pirogen.

LAL Test Reagen test LAL disediakan dengan lyopilisasi sel di mubasit limulus. Volume setara reagen LAL dan larutan test (0,1 mikron per masing-masing)dicampurkan dalam gelas tube test elipirogenasi. Tube diinkubasikan pada suhu 37°C selama 1 jam, setelah test wadah dibaca. Tube diambil dari incubator dan diubah. Bekuan oleh yang rusak mengandung energy padatan merupakan faktor dari test positif. Ketika digunakan pada bagian ini bekuan gel uji awalnya, melewati test kegagalan dibatasi dan reagen sensitive LAL.

Eliminasi (penghilangan) Pirogen 

Pirogen dapat di hancurkan dengan panas tinggi, yaitu oksidasi atau membakar pada suhu tinggi 250°C selama 30 – 40 menit atau 170 – 180 °C selama 3 – 4 jam. Tetapi metode ini tidak praktis untuk larutan, hanya praktis untuk pirogen yang mencemari alat gelas atau kontainer logam

Metode Uji Sterilitas Inokulasi langsung ke dalam media

Teknik Penyaringan Membran



Encerkan biakkan bakteri dan jamur tidak kurang dari galur mikroba seperti pada uji fertilitas.

Berguna untuk cairan dan serbuk yang dapat larut (bersifat bakteriostatik maupun fungiostatik) untuk memisahkan suatu mikroba kontaminan dari penghambat pertumbuhan, dan kemudian berguna untuk bahan seperti minyak, salep atau krem yang dapat melarut kedalam suatu larutan pengencer bukan bakteriostatik atau bukan fungistik,sert a berguna untuk uji sterilitas permukaan atau lumen kritis alat-alat kesehatan.



Inokulasi media dengan uji sterilitas 10 m ikroba hingga 100 mikroba viabel.

Penyaringan dengan membran dapat makromolekul dan koloid dari larutannya.



Tambahkan sejumlah tertentu bahan ke dalam setengah dari jumlahwadah yang mengandung inokulum dan media



Inkubasi wadah pada suhu dan kondisi yang sesuai tidak kurangdari 7 hari

Prinsip teknik filtrasi membran ini adalah dengan menyaring cairan sampel melewati saringan yang sangat tipis dan terbuat dari bahan sejenis selulosa. Sel-sel yang terdapat pada sampel akan terjebak dari peralatan filtrasi kedalam cawan petri berisi media. Kertas membran ini bersifat solid sehingga dapat menahan sel yang terjebak tetap pada posisinya.

Uji inokulasi langsung digunakan untuk melakukan uji aktivitas bakteriostatik dan fungistatik. Prosedur dari inokulasi langsung sebagai berikut:

memisahkan

Gambar alat uji filtrasi membran

Cara Kerja Alat Uji Membran Langkah awal yang di lakukan ialah memotong membran yang telah jadi dengan diameter 2 inchi, letakkan membran pada sambungan pipa sekunder yang letaknya di bawah stop kran, lalu pasang penguncinya, dan pastikan stop kran dalam keadaan tertutup. Hidupkan pompa dengan menekan tombol on, selanjutnya pompa akan menyedot sampel air yang akan di uji yang berada di tempat penampungan yang selanjutnya akan di alirkan menuju pipa penampungan dengan posisi horizontal, pipa akan mengalirkan air menjadi beberapa saluran pipa dengan masing masing membran di dalamnya. Gaya gravitasi akan membuat air memenuhi sampai dengan stop kran. Buka stop kran dengan perlahan, kemudian air akan di filtrasi oleh membran dan menetes ke penampungan untuk di uji kandungannya. Jaga agar tekanan dalam pipa tidak melebihi batass yang telah di tentukan, maka putar stop kran ke posisi off dan kelebihan tekanan akan di keluarkan. Apabila tekanan sudah normal maka buka kembali stop kran, hasil tetesan akan di tampung di masing-masing gelas kimia (beakerglass) yang nantinya akan di uji kekeruhan dan kandungan mikrobiologinya.

Kesimpulan Pirogen merupakan substansi yang dapat mencemari sediaan farmasi, oleh karena itu uji sterilitas di perlukan untuk meminimalisir keberadaan pirogen pada suatu sediaan supaya pirogen tersebut tidak masuk ke dalam tubuh yang apabila masuk kedalam tubuh dapat menyebabkan demam.

TERIMAKASIH

Related Documents


More Documents from "Tanti Lovecloud"

Focgb2_ak_rtest_w_4.pdf
February 2021 2
Lp Kaki Diabetik
January 2021 1
Focgb2_utest_w_8.pdf
February 2021 1
February 2021 4
Hukum Perjanjian
January 2021 1