Presentasi Covid 19

  • Uploaded by: Nurlaela Harate
  • 0
  • 0
  • March 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Presentasi Covid 19 as PDF for free.

More details

  • Words: 3,498
  • Pages: 62
Loading documents preview...
CORONA VIRUS - 19

SITUASI TERKINI PERKEMBANGAN NOVEL CORONAVIRUS (COVID-19) Data dilaporkan sampai 16 September 2020 Global • 29.444.198 Kasus Konfirmasi • 931.321 Kematian (CFR 3,2%) • 215 Negara Terjangkit • 180 Negara Transmisi Lokal Indonesia • Jumlah orang yang diperiksa : 1.622.769 • Konfirmasi COVID-19 : 228.993 ( 14,1 %) dari yang diperiksa Standar WHO maksimal 5 % Sembuh (Positif COVID-19) : 164.101 • Meninggal (Positif COVID-19) : 9.100 (CFR 4%) • Negatif COVID-19 : 1.393.776

N O

Provinsi

SULTENG

Jumlah kasus tgl 16 September 2020

Jumlah kasus sembuh

Jumlah kasus meninggal

SD 15 Sept

16 Sept

Kumul atif

SD 15 Sept

16 Sept

Kumul atif

SD 15 Sept

16 Sept

Kumul atif

272

4

276

232

0

232

11

0

11

Sekilas tentang COVID - 19 • Novel coronavirus (2019-nCoV) adalah jenis baru coronavirus yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia ( belum ada vaksin ,rencana pemerintah siap 2021) • Masa inkubasi (terinfeksi sampai timbul gejala) COVID – 19 rata rata 5-6 hari, dengan rentang antara 1 – 14 hari • Orang yang terinfeksi dapat langsung menyebarkan dari 48 jam sebelum timbul gejala sampai dengan 14 hari setelah timbul gejala • Sekitar 1 dari setiap 6 orang mungkin akan menderita sakit yang parah, seperti disertai pneumonia atau kesulitan bernafas, yang biasanya muncul secara bertahap.

Masing-masing orang memiliki respons yang berbeda terhadap COVID-19. Sebagian besar orang yang terpapar virus ini akan mengalami gejala ringan hingga sedang, dan akan pulih tanpa perlu dirawat di rumah sakit. Gejala yang paling umum: • Demam ( 84%) • batuk kering (56%) • Kelelahan (33,65)

Gejala yang sedikit tidak umum: • • • • • • •

rasa tidak nyaman dan nyeri (16,6% nyeri tenggorokan diare konjungtivitis (mata merah) sakit kepala hilangnya indera perasa atau penciuman ruam pada kulit, atau perubahan warna pada jari tangan atau jari kaki

Gejala serius: • kesulitan bernapas atau sesak napas • nyeri dada atau rasa tertekan pada dada • hilangnya kemampuan berbicara atau bergerak

Bisakah virus corona terdeteksi dari orang yang tidak menunjukkan gejala?

• Menurut laporan terbaru, ada kemungkinan orang yang terinfeksi 2019-nCoV dapat menular sebelum menunjukkan gejala yang signifikan. Namun, berdasarkan data yang tersedia saat ini, sebagian besar yang menyebabkan penyebaran adalah orang-orang yang memiliki gejala.5 Feb 2020 • orang yang tidak menunjukkan gejala tetap dapat menyebarkan virus, baik nantinya mereka merasa sakit atau tidak.

Bagaimana cara mengobati penyakit yang diakibatkan virus corona?

• Sampai saat ini, belum ada obat khusus yang disarankan untuk mencegah atau mengobati penyakit yang disebabkan virus corona baru (COVID-19). • Mereka yang terinfeksi virus harus menerima perawatan yang tepat untuk meredakan dan mengobati gejala, dan mereka yang sakit serius harus dibawa ke rumah sakit.

Cara Memperkuat Sistem Imun untuk Mencegah Virus Corona 1. Mengonsumsi makanan bergizi Konsumsi makanan yang kaya akan antioksidan 2. Berolahraga dengan rutin 3. Mengelola stres dengan baik 4. Beristirahat yang cukup 5. Mengonsumsi suplemen penunjang daya tahan tubuh Selain memperkuat daya tahan tubuh dengan beragam cara di atas, Anda juga perlu melakukan upaya untuk mencegah penularan virus Corona, yaitu: Mencuci tangan secara teratur dengan air dan sabun, atau dengan hand sanitizer Tidak menyentuh wajah, hidung, dan mata dengan tangan yang kotor atau belum dicuci Menghindari pergi ke daerah yang sudah terjangkit virus Corona atau berpotensi menjadi lokasi penyebaran virus

Selain memperkuat daya tahan tubuh dengan beragam cara di atas, Anda juga perlu melakukan upaya untuk mencegah penularan virus Corona, yaitu:

1. Memakai Masker 2. Mencuci tangan secara teratur dengan air dan sabun atau dengan hand sanitizer (semuanya dilakukan sekitar 20 detik) 3. Jarak minimal 1 meter ( tapi karena corona 19 adalah virus aerosol sebaiknya bisa lebih dari 1 meter lebih baik)

Siapa yang rentan terkena virus corona? • Tidak ada batasan usia orang-orang dapat terinfeksi oleh coronavirus ini (2019-nCoV). Namun orang yang lebih tua, dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya (seperti asma, diabetes, penyakit jantung) tampaknya lebih rentan untuk menderita sakit parah.

• Mengapa orang yang dicurigai tertular virus corona harus diisolasi setidaknya 14 hari? • Virus corona biasanya menunjukkan gejalagejala dalam 1 – 14 hari. Karena itu, orang yang dicurigai harus diisolasi selama 14 hari, baik di rumah sakit, rumah atau lokasi lain dan dipantau gejala-gejala yang muncul seperti demam, batuk atau sesak napas.

• Apakah masker kain efektif untuk mencegah penularan virus corona? • Penggunaan masker kain ternyata kurang efektif mencegah penularan virus corona penyebab COVID-19 dan hanya bisa digunakan sebagai pilihan terakhir

• Bagaimana cara mudah mencegah penyebaran corona virus? • Mencuci tangan dengan benar secara teratur menggunakan air dan sabun atau hand-rub berbasis alkohol. Mencuci tangan sampai bersih selain dapat membunuh virus yang mungkin ada di tangan kita, tindakan ini juga merupakan salah satu tindakan yang mudah dan murah.

• Seberapa bahayanya 2019-nCoV ini? • Seperti penyakit pernapasan lainnya, infeksi 2019-nCoV dapat menyebabkan gejala ringan termasuk pilek, sakit tenggorokan, batuk, dan demam. Beberapa orang mungkin akan menderita sakit yang parah, seperti disertai pneumonia atau kesulitan bernafas. Walaupun fatalitas penyakit ini masih jarang, namun bagi orang yang berusia lanjut, dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya (seperti, diabetes dan penyakit jantung), mereka biasanya lebih rentan untuk menjadi sakit parah.

• Apakah 2019-nCoV dapat ditularkan antar manusia? • Ya, 2019-nCoV menyebabkan penyakit pernapasan dan dapat ditularkan dari orang ke orang, biasanya setelah kontak erat dengan pasien yang terinfeksi, misalnya, di tempat kerja, di rumah tangga, atau fasilitas pelayanan kesehatan.

• Berapa lama virus ini bertahan di permukaan benda? • Sampai saat ini belum diketahui berapa lama 2019-nCoV bertahan di permukaan suatu benda, meskipun ada informasi awal yang menunjukkan dapat bertahan hingga beberapa jam. Namun disinfektan sederhana dapat membunuh virus tersebut sehingga tidak mungkin menginfeksi orang lagi.

• Apakah sudah ada vaksin atau pengobatan spesifik untuk Novel Coronavirus? • Belum ada vaksin atau pengobatan spesifik untuk virus ini. Namun, gejala yang disebabkan oleh virus ini dapat diobati. Oleh karena itu pengobatan harus didasarkan pada kondisi klinis pasien dan perawatan suportif dapat sangat efektif.

Siapa saja yang berisiko terinfeksi novel coronavirus? • Orang yang tinggal atau bepergian di daerah di mana virus COVID-19 bersirkulasi sangat mungkin berisiko terinfeksi. Mereka yang terinfeksi adalah orang-orang yang dalam 14 hari sebelum muncul gejala melakukan perjalanan dari negara atau wilayah terjangkit, atau yang kontak erat, seperti anggota keluarga, rekan kerja atau tenaga medis yang merawat pasien sebelum mereka tahu pasien tersebut terinfeksi COVID-19. • Petugas kesehatan yang merawat pasien yang terinfeksi COVID19 berisiko lebih tinggi dan harus konsisten melindungi diri mereka sendiri dengan prosedur pencegahan dan pengendalian infeksi yang tepat.

• Manakah yang lebih rentan terinfeksi coronavirus, apakah orang yang lebih tua, atau orang yang lebih muda? • Tidak ada batasan usia orang-orang dapat terinfeksi oleh coronavirus ini (2019-nCoV). Namun orang yang lebih tua, dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya (seperti asma, diabetes, penyakit jantung) tampaknya lebih rentan untuk menderita sakit parah.

• Berapa lama waktu yang diperlukan sejak tertular/terinfeksi hingga muncul gejala penyakit infeksi 2019-nCoV? • Waktu yang diperlukan sejak tertular/terinfeksi hingga muncul gejala disebut masa inkubasi. Saat ini masa inkubasi 2019-nCoV diperkirakan antara 2-11 hari, dan perkiraan ini dapat berubah sewaktu-waktu sesuai perkembangan kasus. Berdasarkan data dari penyakit akibat coronavirus sebelumnya, seperti MERS dan SARS, masa inkubasi 2019-nCoV juga bisa mencapai 14 hari.

• Bisakah 2019-nCoV terdeteksi dari orang yang tidak menunjukkan gejala? • Sangat penting untuk memahami kapan orang yang terinfeksi dapat menyebarkan virus ke orang lain untuk upaya pengendalian. Informasi medis terperinci dari orang yang terinfeksi diperlukan untuk menentukan periode infeksi 2019nCoV. Menurut laporan terbaru, ada kemungkinan orang yang terinfeksi 2019-nCoV dapat menular sebelum menunjukkan gejala yang signifikan. Namun, berdasarkan data yang tersedia saat ini, sebagian besar yang menyebabkan penyebaran adalah orang-orang yang memiliki gejala.

• COVID-19 adalah penyakit akibat suatu coronavirus baru yang sebelumnya tidak teridentifikasi pada manusia. Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang ditemukan pada hewan dan manusia. • Penyakit Virus Corona 2019 (COVID-19) mengacu pada sekelompok kasus pneumonia virus yang terjadi di Wuhan, Provinsi Hubei, sejak Desember 2019. Menurut penyelidikan oleh otoritas kesehatan Daratan Cina, coronavirus baru ditemukan sebagai agen penyebab

• Gejala COVID-19 yang paling umum meliputi demam, keletihan, batuk tidak berdahak dan sesak nafas. Gejala lain meliputi hidung tersumbat, sakit kepala, konjungtivitis, sakit tenggorokan, diare, kehilangan kemampuan mengecap atau mencium, ruam kulit atau perubahan warna jari tangan atau kaki. Beberapa orang dapat terinfeksi namun hanya mengalami gejala sangat ringan atau tidak spesifik. Menurut World Health Organization, sekitar 20% kasusnya dapat menyebabkan penyakit serius disertai kesulitan bernafas. Orang-orang berusia lanjut atau telah mengalami penyakit tertentu (mis. tekanan darah tinggi, masalah jantung dan paru-paru, diabetes atau kanker) berisiko tinggi untuk mengalami kondisi parah.

• Cara penularan dan periode inkubasi • Cara penularan utamanya adalah melalui titiktitik air dari saluran pernafasan, virus ini juga dapat ditularkan melalui kontak. Kebanyakan orang memperkirakan bahwa periode inkubasinya bervariasi antara 1 hingga 14 hari, umumnya sekitar 5 hari.

• Saran kesehatan • Anggota masyarakat sangat dianjurkan untuk mengurangi berpergian ke luar rumah dan mengurangi aktivitas sosial seperti berkumpul untuk makan-makan atau tujuan lainnya, serta menjaga jarak sosial yang tepat dengan orang lain sedapat mungkin. • Senantiasa menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan secara ketat adalah hal penting dalam melindungi diri dari infeksi dan mencegah penyebaran penyakit di kalangan masyarakat: • • Masker bedah dapat mencegah penularan virus melalui pernapasan dari orang yang sakit. Sangat penting bagi orang yang simtomatik (bahkan jika mengalami gejala ringan) untuk memakai masker bedah; • • Mengenakan masker saat naik transportasi umum atau berada di tempat keramaian. Mengenakan masker dengan benar adalah hal penting, demikian juga menjaga kebersihan tangan sebelum mengenakan dan setelah melepaskan masker; • • Hindari menyentuh mata, mulut dan hidung; • • Menjaga kebersihan tangan secara sering, terutama sebelum menyentuh mulut, hidung atau mata; sebelum makan; setelah menggunakan toilet; setelah menyentuh instalasi umum seperti pegangan tangan atau pintu; atau ketika tangan terkontaminasi oleh cairan pernafasan setelah batuk atau bersin; • • Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat bersin atau batuk. Buang tisu kotor ke dalam tempat sampah berpenutup, lalu cuci tangan hingga bersih; • • Cuci tangan dengan sabun cair dan air, dan gosok setidaknya selama 20 detik. Kemudian bilas dengan air dan keringkan dengan handuk kertas sekali pakai. Saat tangan dibersihkan, jangan menyentuh keran air lagi secara langsung (misalnya, menggunakan tisu untuk melapisi keran sebelum mematikannya). Jika fasilitas mencuci tangan tidak tersedia, atau ketika tangan tidak tampak kotor, bersihkan tangan dengan 70 hingga 80% handrub berbasis alkohol adalah alternatif yang efektif; • • Rawat saluran pembuangan dengan benar dan secara teratur (sekitar seminggu sekali) siramkan setengah liter air ke dalam setiap saluran pembuangan (pipa leher U) untuk memastikan kebersihkan lingkungan; • • Tutup semua saluran pembuangan air jika sedang tidak digunakan; • • Setelah menggunakan toilet, tutup penutup toilet sebelum menyiram toilet untuk menghindari penyebaran kuman; dan • • Saat mengalami gejala pernafasan, kenakan masker, hindari pergi bekerja atau sekolah, hindari pergi ke tempat keramaian dan segera cari bantuan dokter.

• Bagaimana cara mencegah penularan virus corona? • Hingga saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah penularan nCoV. • Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah tertularnya virus ini adalah: • Menjaga kesehatan dan kebugaran agar sistem imunitas/ kekebalan tubuh meningkat. • Mencuci tangan menggunakan air dan sabun atau hand-rub berbasis alkohol. Mencuci tangan sampai bersih selain dapat membunuh virus yang mungkin ada di tangan kita, tindakan ini juga merupakan salah satu tindakan yang mudah dan murah. Sekitar 98% penyebaran penyakit bersumber dari tangan. Karena itu, menjaga kebersihan tangan adalah hal yang sangat penting. • Ketika batuk dan bersin, upayakan menjaga agar lingkungan Anda tidak tertular. Tutup hidung dan mulut Anda dengan tisu atau dengan lengan (bukan dengan telapak tangan). • Menjaga jarak saat berbicara dengan orang lain, sekurang-kurangnya satu meter, terutama dengan orang yang sedang menderita batuk, pilek/bersin dan demam. Saat seseorang terinfeksi penyakit saluran pernafasan, seperti 2019-nCoV, batuk/bersin dapat menghasilkan droplet yang mengandung virus. Jika kita terlalu dekat, virus tersebut dapat terhirup oleh kita. • Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut. Tangan menyentuh banyak hal yang dapat terkontaminasi virus. Jika kita menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang terkontaminasi, maka virus dapat dengan mudah masuk ke tubuh kita. • Gunakan masker penutup mulut dan hidung ketika Anda sakit atau saat berada di tempat umum. • Buang tisu dan masker yang sudah digunakan ke tempat sampah, lalu cucilah tangan Anda. • Hindari kontak dengan hewan ternak dan hewan liar yang terbukti tertular coronavirus. • Jangan makan daging yang tidak dimasak hingga matang. • Menunda perjalanan ke daerah/ negara dimana virus ini ditemukan seperti Cina, seiring dengan informasi adanya penghentian sementara operasional penerbangan langsung dari dan ke daratan Cina dari pemerintah, sampai ada informasi lebih lanjut.

KLUSTER KELUARGA • Setidaknya 230 keluarga di lima kota besar di Indonesia seperti Bekasi, Bogor, Yogyakarta, Semarang, dan Malang, diketahui saling menularkan virus corona ke anggota keluarga lainnya, menurut data yang dihimpun platform edukasi Pandemictalks. • penularan virus corona di lingkup keluarga mulai terjadi pada awal Agustus atau dua bulan setelah pemerintah melonggarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). penularan virus corona di lingkup keluarga mulai terjadi pada awal Agustus atau dua bulan setelah pemerintah melonggarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Klaster keluarga terjadi saat salah satu anggota keluarga terinfeksi virus, lalu menularkan ke anggota keluarga lainnya , sehingga satu rumah tangga tertular COVID – 19 saat berada di rumah sendiri Klaster keluarga berkontribusi hingga 85% terhadap peningkatan kasus positif COVID – 19 di suatu negara

Kenapa kluster keluarga sangat berbahaya • Transmisi COVID – 19 telah masuk kedalam satuan terkecil dari sebuah society, yaitu keluarga. Artinya segala kebijakan, protokol dan sistem monitoring yang diterapkan oleh Pemerintah, tempat publik dan perusahaan tidak bisa menahan transmisi virus ke lingkungan terkecil dari keluarga • Dalam lingkup dan kultur sosial bangsa Indonesia yang mengutamakan silaturahmi, transmisi satu keluarga ke lekuarga lainnya akan mempercepat penularan semakin masif. Di Bogor terdapat 1 Rukun Tetangga (RT) yang hampir seluruh warganya positif COVID – 19 • Hal ini diperburuk jika warga yang bergejala enggan melakukan Test SWA, karena takut Stigma, takut dikucilkan oleh masyarakat. Namun akhirnya berperan sebagai spreader

Aktifitas warga yang menyebabkan Klaster Keluarga semakin masif • Membiarkan anak anak bermain bersama di lingkungan kompleks/perumahan tanpa Protokol Kesehatan yang kuat. Anak anak bisa berperan sebagai carrier virus. Pemahaman Protokol Kesehatan Anak anak tidak sekuat orang dewasa. Anak anak juga 3x lipat menyentuh barang daripada orang dewasa • Kegiatan berkumpul warga, seperti : saling mengunjungi rumah sesama warga, rapat warga, arisan, acara silaturahmi warga, perayaan hari besar negara/ agama, kegiatan musik, kegiatan olahraga bersama, kegiatan penyuluhan • Melakukan liburan, piknik atau jalan jalan ke tempat publik yang ramai. Sehingga berpotensi membawa virus saat kembali ke Lingkungan rumah. Sebaiknya kegiatan keluarga tetap dilakukan di rumah, yang lebih aman dan sehat

Bagaimana cara mencegah kluster keluarga tidak semakin masif • Pemerintah - Perbanyak tes swab massal sampai ke level kelurahan dan RT - Konsisten edukasi dan sosialisasi Risko ke masyarakat - Gandeng tokoh Masyarakat dan Pemuka Adat untuk Edukasi - Sistem Kontak Tracing di perkuat - Membuat kebijakan membatasi mobilisasi warga dan melarang keramaian publik

• -

Masyarakat: Patuhi protokol kesehatan dimanapun dan kapanpun Analisis Risko dan jalankan protokol VDJ ( Ventilasi - Durasi – Jarak) Selektif dan tidak menerima kunjungan orang lain ke rumah sementara waktu sebagai sebuah kesatuan kelurahan, RT harus sama level memahami konteks pandemi ini Lakukan silaturahmi secara digital atau online, kurangikegiatan sosial warga Sebisa mungkin dirumah saja, kecuali bekerja atau kegiatan esensial, minimal terpapar virus dikondisi sosial selain temapt bekerja Jangan jalan jalan, piknik atau liburan dahulu. Tahan kebosanan anda demi keselamatan keluarga Jika bergejala, segera periksa ke Puskesmas, RS demi kebaikan dan keselamatan bersama

Perhatikan Protokol Ventilasi-Durasi-Jarak (VDJ) dilingkungan rumah • Walaupun sulit untuk benar benar menghilangkan kemungkinan terkena COVID -19, setiap keluarga dapat meminimalisir risiko penularan dengan memperhatikan faktor VDJ dirumah dan keluarga 1. Ventilasi : buka jendela dan pintu agar udara bersih dan segar mengalir. Hindari berada diruangan tertutup khususnya dengan keluarga yang rentan dan keluarga yang sering keluar rumah 2. Sediakan kamar terpisah jika ada anggota keluarga yang harus bekerja di luar rumah dan kurangi interaksi dengan anggota keluarga yang rentan 3. Jarak jika memungkinkan , anggota keluarga yang bekerja diluar rumah diharapkan menjaga sosial distancing Dn gunakanmasker disekitar keluarga lainnya, khusunya balita dan lansia

PENULARAN VIRUS CORONA •

Droplets langsung dari saluran pernafasan pasien CoV

• • • • •

Kontak langsung dengan pasien corona Menyentuh benda benda terpapar virus corona Benda - benda berbahan logam jangan lupa masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun dan selalu menggunakan barang secara pribadi tidak bergantian

MANAGEMENT COVID - 19 • • • • •

1. PENCEGAHAN (MC'D, 3 E dan 5 R) 2. DETEKSI DINI COVID - 19 (Early Warning Score dan PCR) 3. DIAGNOSIS COVID - 19 (PSPB, Oksimeter, Thorax Foto, PCR) 4. PENGOBATAN COVID (ACC / HAM) 5. ASPEK SOSIAL COVID-19

PENCEGAHAN COVID

Mc Donald's disingkat Mc'D adalah singkatan dari MASKER, CUCI TANGAN DAN DISTANCING FISIK

5 R MENGHINDARI COVID RAPAT RUANGAN TERTUTUP RAMAI-RAMAI RUMPI RIBUT

3 E Meningkatkan Daya Tahan Tubuh • • •

EXERCISE EATING WELL ENJOY LIFE

DETEKSI DINI EARLY WARNING SCORE

Riwayat kontak covid - skor 5 Peumonia RO - skor 5 Demam tinggi > 38.5° C - skor 3 Sumer 37.8° C - skor 1 Pria - skor 1 Usia > 44 tahun - skor 1 Batuk, pilek, sesak - skor 1 Hasil darah NEUTROFIL ÷ LIMFOSIT lebih dari 5.8 - skor 1 (baca sendiri hasil darah lengkap anda) DIKATAKAN SANGAT MUNGKIN MENDERITA COVID BILA SKOR LEBIH DARI 10

5 Langkah Memakai Masker dengan Benar • Tutup mulut, hidung, dan dagu Anda. Pastikan bagian masker yang berwarna berada di depan • Tekan bagian atas masker supaya mengikuti bentuk hidung Anda • Lepas masker yang telah digunakan dengan hanya memegang tali dan langsung buang ke tempat sampah • Agar bersih, ganti masker Anda secara rutin apabila kotor dan basah • Cuci tangan pakai sabun setelah membuang masker yang telah digunakan ke tempat sampah • Gunakan masker bila batuk atau tutup mulut dengan lengan bagian dalam (etika batuk).

• PEMERIKSAAN LABORATORIUM UNTUK COVID • 1. PCR TEST - PCR TEST - PCR TEST • yang paling akurat dan memastikan bahwa seseorang terpapar virus • Corona • 2. VIRAL ISOLATION • Tidak semua laboratorium memungkinakan • 3. RAPID TEST ANTIGEN • efektif dan efisien tapi sayang rentang waktu positipnya singkat jadi jarang • dipakai • 4. RAPID TEST ANTIBODY (BUKAN UNTUK DIAGNOSIS) • tidak banyak manfaatnya sebab positip setelah ada gejala klinik dan • sebaiknya tidak menggunakan rapid test Antibody

• PENGERTIAN YANG TERBALIK • Orang bilang "periksa dulu rapid test" kalau positive dilanjutkan "PCR" sebab • katanya Rapid test antibody untuk screening • Rapid test bukan screening tapi dilakukan setelah PCR untuk menentukan fase • perjalanan penyakit baru, aktif atau lama • JADI YANG BENAR PCR DULU BARU RAPID TEST, • PCR MEMASTIKAN DIAGNOSIS COVID DAN RAPID TEST ANTIBODY • HANYA UNTUK TAHU PERJALANAN PENYAKIT • Pemeriksaan Rapid test tanpa PCR adalah hal yang mustahil

• KLASIFIKASI PENGOBATAN COVID - 19 • BERDASARKAN KEMENKES • 1. SUSPEK • Pasien ISPA pasca kontak dengan red zone dan pasien covid atau ISPA Berat dengan • Pneumonia (Belum dilakuakan pemeriksaan PCR) • Pengobatan di sesuaikan dengan kondisi pasien dan dilanjutkan Pemeriksaan PCR • 2. PROBABLE • ISPA Berat dengan ARDS atau Klinis mirip covid dan pasiennya meninggal (karena • belum ada Hasil PCR penanganan sesuai dengan protokol COVID - 19 • 3. TERKONFIRMASI • Hasil PCR Terdeteksi (Sakit Ringan, Sakit Sedang, Sakit Berat) • Pengobatan di sesuaikan dengan kondisi pasien • BERDASARKAN PCR: • • • •

PCR Tidak Terdeteksi - Sehat dan Tidak terpapar PCR Terdeteksi - Terpapar dan ada 3 golongan: 1. Terpapar Tanpa Gejala - Tidak perlu diobati 2. Terpapar dengan gelaja ringan - Symptomatis

• 3. Terpapar dengan gejala berat (Pneumonia) - Pengobatan Intensif (ACC atau • HAM)

• KAPAN PASIEN DI KARANTINA • ORANG SEHAT yang di duga dan PCR Terdeteksi • Karantina cukup di rumah selama 10 hari sejak PCR Terdeteksi • Setelah 10 hari - Sembuh, sehat dan bisa bekerja kembali • Tanpa resiko menular • KRITERIA SEMBUH DAN TIDAK MENULAR TIDAK BERDASAR PCR

• Jenis masker apa yang disarankan untuk mencegah virus COVID 19? • Ada dua tipe masker yang bisa Anda digunakan untuk mencegah penularan virus Corona, yaitu masker bedah dan masker N95. Masker bedah atau surgical mask merupakan masker sekali pakai yang umum digunakan.

• Foto profil pandemictalks • pandemictalks • 4 dari 10 pasien aktif COVID-19 Indonesia dirawat di RS. • Artinya, jika kita terinfeksi COVID-19 : • - peluang dikategorikan sakitnya parah sehingga HARUS dirawat di RS sebesar 40%-an • - peluang untuk dikategorikan sakitnya ringan sehingga bisa isolasi mandiri di rumah sebesar 60%-an • Dalam statistik, 40% merupakan peluang yang SANGAT BESAR. Apalagi kaitannya nyawa. • Rerata daily new cases Indonesia ada di 2.500-an cases. Artinya : • "SETIAP HARINYA ADA 1.000-an (40%) ORANG INDONESIA AKAN DI RAWAT KARENA COVID-19" • Cukupkah kapasitas RS Indonesia? • Contoh seperti DKI Jakarta, dilansir Kumparan (31/8) Satgas COVID-19 menyebutkan okup

• 80% penderita COVID – 19 adalah asymptomatic ( tak bergejala) • Jangan bawa trasmisi virus ke rumah dan keluargamu

Related Documents

Presentasi Covid 19
March 2021 0
Covid 19
February 2021 2
Covid 19
January 2021 2
Covid-19
January 2021 7
Covid 19
January 2021 5
Covid 19 Placemat
February 2021 1

More Documents from "Yahoo News"