Presentasi Kabel Xlpe 150 Kv

  • Uploaded by: Mahmud Irfandy
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Presentasi Kabel Xlpe 150 Kv as PDF for free.

More details

  • Words: 8,419
  • Pages: 230
Loading documents preview...
SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE

Video mengenai pemasangan kabel tegangan tinggi • Video memperlihatkan aktivitas pemasangan kabel xlpe di sebuah kota , melewati jalan2 dan memotong sungai. Diperlihatkan juga proses manufacturing , jointing dan testing

• VIDEO PEMASANGA N KABEL

SUPERVISI PEMASANGAN KABEL TEGANGAN TINGGI 150 kV JENIS XLPE METODE TRANSPOSE CROSBONDING SURVEY KABEL XLPE PELAKSANAAN BORING METODE PEMASANGAN PENGUJIAN SESUDAH PENGGELARAN KABEL PEMASANGAN JOINT , TERMINASI DAN CROSBONDING KOMISIONING (PENGUJIAN KABEL SETELAH PEMASANGAN )  KESELAMATAN KERJA

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE • PEKERJAAN SURVEY Sebelum pelaksanaan pembangunan diperlukan ijin dari instansi terkait yang dikoordinir oleh Dinas Penerangan Jalan Umum dan Sarana Jaringan Utilitas Pemda (DKI Jakarta)(sekarang sudah diambil alih oleh Dinas PU ).  Study amdal  Survey awal untuk mencari beberapa alternatif jalur dengan mempertimbangkan beberapa aspek yang antara lain kepadatan lalulintas jalan yang dipakai untuk penempatan kabel,crossing dengan instalasi PAM,pipa GAS,kabel Telkom,kabel PLN existing,pertamanan,jalan arteri maupun jalan tol,privet area,hal ini yang sangat mempengaruhi biaya pelaksanaan penggelaran kabel.    Jalur yang dipilih tadi disampaikan ke Dinas Penerangan Jalan Umum dan Sarana Jaringan Utilitas (Pemda DKI Jakarta) untuk mendapatkan persetujuan sebagai jalur yang difinitif yang dituangkan dalam Berita Acara Survey bersama dengan pihak yang terkait.   •

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE • STRUKTUR KABEL TEGANGAN TINGGI • 1.Konduktor • 2.Konduktor screen • 3.Isolasi • 4.Insulation screen. • 5 semiconductive Water blocking • 6.Metalic layer (2,6mm) • 7.Outer covering

JENIS XLPE

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE • SALURAN KABEL TANAH TEGANGAN TINGGI 150 kV Operasinya dipengaruhi oleh jarak antar fasa ,antar sirkit,kedalaman,resistivitas tanah,bahan yang digunakan untuk mengurug. Pemasangannya dipilih sehingga rugi2 komponen kabel dapat diminimumkan. Harganya mahal dibandingkan dengan pembangunan SUTT untuk daya yang sama. Dipasang pada daerah urban ,pembangkit dan gardu induk Penggunaan dan pemilihan desain kabel

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE

Rugi – ru gi didalam kabel tanah tegangan tinggi.  Rugi konduktor (I2R) konduktor utama  Rugi isolasi

R

ω CV2 tan δ

 Rugi selubung logam (metal sheath)  Rugi arus Edy  arus sirkulasi

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE • Fungsi –fungsi struktur

kabel tegangan tinggi 150 kV

 CONDUCTOR untuk mengalirkan arus :  Operasi normal  Operasi emergensi  Pada waktu hubung singkat  Menahan tekanan pada waktu penggelaran kabel  Conductor screen  Untuk mencegah konsentrasi medan listrik pada titik partikular pada konduktor • (To prevent concentration of electric field at particular point on the conductor)  Untuk menjamin kelekatan (kontak) dengan isolasi. • c. Insulation •Untuk menahan tekanan tegangan yang berbeda pada waktu pelayanan :  Pada tegangan normal  Tegangan lebih petir  Tegangan lebih akibat switching

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE Fungsi –fungsi struktur  Insulation screen

kabel tegangan tinggi 150 kV

 Untuk menjamin kelekatan kontak dengan isolasi  Untuk mencegah konsentrasi medan listrik pada titik partikular •    Methalic shield  Screen elektrik (tidak ada medan listrik disisi luar).  Menahan air tekanan radial  Konduktor aktif untuk kapasitif dan homopolar arus hubung singkat  Mendistribusikan tekanan mekanik •    Outer protective sheath  To insulate the methalic screen from the surronding medium in order to protec it againts corrosion

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE • Spesifikasi Kabel  Struktur kabel tegangan tinggi 150 kV yang umum dipasang pada sistem instalasi jaringan tegangan tinggi bawah tanah dapat dipilih dari berbagai merk pabrikan yang memenuhi standar IEC. Pertimbangannya,makin banyak struktur yang diminta akan makin mahal harganya. Pertimbangan teknik yang perlu diperhatikan adalah pemilihan struktur kabel tegangan tinggi yang spesifikasinya memenuhi untuk pemasangan dengan metode pemasangan yang dipilih.  Peranan dari metalic layer yang digunakan didalam metode pemasangan untuk menghilangkan rugi-rugi selubung logam ini sangat penting .

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE • Kerusakan metalic layer pada kabel tanah tegangan tinggi 150 kV jenis XLPE  metalic shield (Cu dan Lead )  Mengalirkan arus ganguan tanah  Sistem crosbonding ,daerah moinor section tidak diperbolehkan terkena tanah  Akan mengalir arus sirkulasi yang menyebabkab panas pada metal shield  Metal shield suhunya dibatasi 70 ⁰ C

Metode pemasangan kabel tegangan tinggi 150 kV Tegangan Induksi

 Arus pada kumparan primer atau arus konduktor akan menginduksikan tegangan pada kumparan sekunder yaitu selubung logam.  Tegangan pada selubung logam atau screen akan tergantung pada arus konduktor dan panjang kabel .  Tegangan maksimum yang diijinkan tanpa menimbulkan korosi yang berlebihan adalah cukup rendah (12volt), sehingga dijadikan patokan untuk menentukan batas tegangan selubung logam.

METHODE PEMASANGAN

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE METHODE GALIAN KABEL GALIAN TANAH.   – Pekerjaan galian tanah untuk penempatan kabel SKTT 150 kV ada 5 macam :   – Galian Trenching yaitu galian terbuka dengan lebar 1,85 m kedalaman 2,9 m dengan manual atau dengan escavator,beko.   – Galian Crossing yaitu galian dengan memotong badan jalan dipasang pipa pralon 6” terus dicor setebal 50 cm – Galian Boring yaitu pekerjaan galian dengan melubangi pada kedalaman 2,9 m tanpa membuka tanah diatas nya – Galian piling yaitu seperti galian terbuka biasa tapi karena sifat tanahnya berupa lumpur biasanya daerah bekas rawa maka jika digunakan galian boring maupun crossing tidak bisa dilaksanakan,maka setelah digali dengan kedalaman dan lebar sesuai spesikasi dibuat tiang penyagga yang ditanam dengan cara piling dengan kedalaman sesuai hasil sondir.   – Galian boring dengan mesin atau galian boring HDD ( horizontal directional drilling ) yaitu metode pengeboran dengan mesin berarah horizontal dari suatu permukaan kepermukaan yang lain.

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE • Penggelaran kabel • Saluran terbuka ( Open trench) Pada saluran terbuka penarikan kabel dilakukan dengan cara menyiapkan saluran yang sudah disteril dari benda-benda tajam dan keras dan pada saluran tersebut sudah dipasang pasir halus dengan tebal kurang lebih 10 mm dan menggunakan rol-rol kabel diberi pelumas sehingga kabel dapat meluncur dengan lancar serta diurug dengan pasir halus sehingga secara teknis memenuhi persyaratan penarikan kabel tegangan tinggi. Ada beberapa bagian yang menggunakan boring dan dipasang pipa paralon, pada waktu menarik kabel pipa sudah dibersihkan dan dilumasi serta pada ujung pipa dilakukan pengawasan secara baik.Contoh untuk LINK KDBDK –BGRKTA dari hasil pengujian over sheath dari JP 6 sd JP 14 terdapat 10 kabel yang hasilnya tidak baik (lap fastindo tg 25 Juni 2013 ). Pemasangannya diawasi dan disupervisi oleh SUCACO.

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE PENGGALIAN TEST PIT • SEBELUM PENGGALIAN DILAKUKAN, TERLEBIH DAHULU DILAKUKAN TEST PIT UTK MENGETAHU APA SAJA ISI BAWAH TANAH DILOKASI YG AKAN DI GALI AGAR BISA DIKETAHUI APAKAH AKAN BISA DIALKUAKN PEMASANGAN PRECAST DNG CRANE ATAU HARUS DNG MANUAL(PENGECORAN BIASA). SEPERTI DIGAMBAR TERLIHAT BANYAK KABEL 20 KV, TELKOM, PIPA GAS DSBNYA

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE PENANDA KEDALAMAN GALIAN PIT • SEBAGAI TANDA BAHWA KEDALAMAN GALIAN SUDAH MENCAPAI NILAI KONTRAK, DIPASANG TANDA KEDALAMAN

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE OPEN TRENCH • Yaitu galian terbuka dengan lebar 1,85 m kedalaman 2,9 m dengan manual atau dengan escavator 

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE BORING MANUAL • Galian Boring yaitu pekerjaan galian dengan melubangi pada kedalaman 2,9 m tanpa membuka tanah diatas nya

KABEL 150KV GIS KEMANG PELAKSANAAN BORING MANUAL

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE VIDEO BORING MANUAL

• • • • • • • •

VIDEO1 VIDEO2 VIDEO3 VIDEO4 VIDEO5 VIDEO6 VIDEO7 VIDEO8

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE PEMASANGAN TURAP PENAHAN LONSOR

• PEMASANGAN PENAHAN LONGSOR PADA LOKASI PENGGALIAN JOINT PIT

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE PEMASANGAN PIPA PVC JALUR KABEL • SEBELUM KABEL DITARIK MAKA TERLEBIH DAHULU DIPASANG PIPA PVC. PADA SAMBUNGAN PIPA HARUS DIAMPLAS LICIN AGAR TDK MERUSAK KABEL. ARAH PENARIKAN KABEL HARUS TDK MELAWAN SAMBUNGAN AGAR TIDAK LUKA.

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE PEMASANGAN PIPA HDPE UTK JALUR BERBELOK

• ROUTE DIMANA TERDAPAT BELOKAN, PIPA PVC DIGANTI DNG PIPA HDPE.

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE JALUR KABEL TANAH RAWA PAKAI PILING • Galian piling yaitu seperti galian terbuka biasa tapi karena sifat tanahnya berupa lumpur biasanya daerah bekas rawa maka jika digunakan galian boring maupun crossing tidak bisa dilaksanakan,maka setelah digali dengan kedalaman dan lebar sesuai spesikasi dibuat tiang penyagga yang ditanam dengan cara piling dengan kedalaman sesuai hasil sondir.

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE HORIZONTAL DIAGONAL DRILLING • Untuk pekerjaan HDD peralatan yang dipakai mesin GBS-28-L dan Mixing system.   • Menggunakan sistim receiver dan transmitter yang disebut DIGITRAK,receiver digitrak sebagai penerima signal elektro magnetic yang mengumpulkan data dari drIll head sedangkan sonde unit yang mengirim signal ke receiver dipermukaan.   • Macam galian ini diperlukan untuk lokasi kabel crossing dengan jalan raya,rel kereta api atau sungai yang dengan galian boring manual sulit dilaksanakan karena banyak kendala berupa tanah lumpur atau tanah yang mudah longsor.   • Galian HDD ini sangat presisi karena pada saat awal pengeboran, arah mata bor dipandu dari permukaan tanah sehingga diharapkan tidak membentur benda lain kemungkinan menghalangi pengeboran

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE VIDEO HDD • Galian boring dengan mesin atau galian boring HDD ( horizontal directional drilling ) yaitu metode pengeboran dengan mesin berarah horizontal dari suatu permukaan kepermukaan yang lain

VIDEO HDD

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE FOTO FOTO HDD DI KEMANG

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE PENYAMBUNGAN PIPA HDPE • PADA PEMASANGAN KABEL DNG HDD, SEBELUM KABEL DITARIK, MAKA TERLEBIH DAHULU DI TARIK HDPE SEBAGAI PELINDUNG KABEL, LAIKNYA PIPA PVC PADA PEMASANAGAN KABEL DNG BORING MANUAL. HDPE DISAMBUNG DNG METHODE KHUSUS

PENARIKAN KABEL TEGNGAN TINGGI

PENGGELARAN KABEL 1. Bending radius. Minimun bending radius Three core cable 15 x D D = adalah diameter luar kabel 2. Tekanan dinding Kabel = P T / R (kg/m). 3. Penarikan kabel di dalam saluran Arah putaran drum kabel selama penggelaran kabel adalah berlawanan arah dengan cat tanda panah pada indikasi arah gulungan kabel. 4. Komunikasi Selama penggelaran kabel ,paling sedikit ada tiga telepon wire less diperlukan untuk komunikasi yang baik antara drum side,winch side dan head kabel



Penggelaran kabel melalui duct Arah putaran drum kabel selama penarikan kabel berlawanan arah dengan penunjukan arah yang diindikasikan pada drum.



Komunikasi Selama penarikan kabel ,paling sedikit ada 4 orang ,dua dari mereka harus mempunyai telepon atau telepon wire less yang diperlukan untuk menjaga komunikasi yang baik antara sisi drum kabel dan sisi mesin penarik.

Tegangan `penarikan Tegangan tarik harus secara terus menerus diperiksa disisi mesin. Jika pembacaan tegangan tarik terlalu tinggi atau tiba-tiba naik, penarikan kabel dihentikan dan penyebabnya harus dipelajari.

Pembersihan dan pengujian duct Sebelum penarikan kabel ,duct harus bersih dan diuji dengan menarik kain pembersih dan menyikat .

Tegangan penarikan dan kecepatannya. Penarikan kabel power dengan mesin dengan mudah dilakukan menggunakan mata penarik yang dipasangkan pada ujung kabel masing-masing drum kabel. Kabel tidak mengalami kelebihan tegangan /tarikan selama pemasangan ,yang bergantung pada material dan luas penampang konduktor. Maksimum , tegangan penarikan kabel didefinisikan sebagai berikut: Konduktor tembaga : 7 kg/mm2 , ukuran konduktor dalam mm2 .

TEGANGAN PENARIKAN

TEGANGAN PENARIKAN KABEL

KABEL HANDLING

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE STORAGE 1. KABEL DITERIMA DI GUDANG DALAM HASPEL DAN KEDUA UJUNG KABELDLM POSISI MUDAH UTK DI INSPEKSI DAN DI TEST 2. HASPEL KABEL JIKA DITURUNKAN DARI TRUK DNG CRANE 3. TANDA PANAH DI HASPEL ADALAH MENUNJUKAN ARAH ROLLING KABEL 4. PENYIMPANAN KABEL HARUS KERING DAN KALAU BISA DI SEMEN 5. SETIAP 3 BULAN HASPEL2 TSB DI ROLLMEMBENTUK SUDUT 90 DERJAT, DAN KABEL DIUSAHAKN MENDAPATKAN SIRKULASI UDARA YG BAIK.

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE HANDLING KABEL

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE SUSUNAN KATROL UTK MELEWATKAN KABEL

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE HANDLING HASPEL YG BENAR

HANDLING HASPEL KABEL YG TIDAK BENAR

HANDLING KABEL

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE FAKTOR KOREKSI DINAMOMETER

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE VIDEO

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE FOTO2 PENARIKAN KABEL DI JALUR KEMANG ANTASARI

Perhitungan pulling tension dan sidewallpressure

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE KABEL 150KV DIPASANG SEPERTI OVERHEAD

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE Perhitungan parameter instalasi kabeldalam conduit

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE pemasangan didalam conduit

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE TABEL MAX ALLOWABLE CONDUCTOR STRESS DAN CONDUCTOR AREA

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE PULL BOX

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE PULLING TENSION

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE PULLING TENSION

SUPERVISI KONTRUKSI KABEL XLPE

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE SIDEWALL PRESSURE

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE pemasangan didalam conduit

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE PEMASANGAN di cable tray

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE PEMASANGAN di cable tray

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE PEMASANGAN DI TANAH

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE PEMASANGAN DI OVERHEAD(AERIAL)

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE CONTOH PERHITUNGAN PARAMETER INSTALASI DI CONDUIT

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE CONTOH PERHITUNGAN PARAMETER INSTALASI DI CONDUIT

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE CONTOH PERHITUNGAN PARAMETER INSTALASI DI CONDUIT

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE CONTOH PERHITUNGAN PARAMETER INSTALASI DI CONDUIT

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE CONTOH PERHITUNGAN PARAMETER INSTALASI DI CONDUIT

Rumus2 tentang installation kabel • Untuk detail mengenai perhitungan2 yg digunakan dalam menarik kabel bisa di baca di artikel berikut: powercableinstallationguidebysouthwirecompanyusa-140416031128-phpapp02.pdf

JOINTING DAN CROSSBONDING

VIDEO JOINTING JP1 KEMAYORAN • A • B • 1

• • • • • •

2 3 4 5 6 7

• • • • • • • • • • • • • •

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 21

8

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE JOINTING DAN CROSSBONDING

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE JOINTING DAN CROSSBONDING TEORI Crosbonding dan pentanahan  Kabel power inti tunggal akan bersifat seperti trafo,yaitu konduktor sebagai kumparan primer dan selubung logam sebagai sekundernya. Arus pada kumparan primer akan menginduksikan tegangan pada kumparan sekundernya. Pada sistem tiga fasa yang terdiri kabel inti tunggal, akan menginduksikan tegangan pada masing-masing selubung logam dan bergeser 120°C.  Tegangan induksi ini sebanding dengan panjang kabel, untuk kabel yang pendek dapat di tanahkan pada satu titik tanpa resiko tegangan induksi selubung logam.  Arus selubung logam akan menimbulkan rugi dan panas, yang harus dikompensasi dengan mengurangi kapasitas arus konduktor utamanya. .

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE JOINTING DAN CROSSBONDING • Sambung silang selubung logam Untuk membatasi arus sirkulasi selubung logam , maka kabel harus dipasang menempel (trefoil) dan pemasangan seperti ini tidak baik untuk disipasi panas.  Jika kabel dipasang dengan posisi mendatar (flat formation), maka tegangan induksi kabel yang ditengah tidak sama dengan dua kabel yang diluarnya dan jumlah tegangan induksinya tidak sama dengan nol, sehingga perlu penukaran fasa. Peralatan sambung silang Sambungan yang bersekat (isolasi ) yaitu membagi dua secara listrik , dan terisolasi terhadap tanah.  Kabel penghubung crossbonding, harus mempunyai impedansi serendah mungkin,dan mampu untuk mengalirkan arus gangguan seperti halnya selubung logam (metal sheath)..

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE JOINTING DAN CROSSBONDING Pada sistem crosbonding, setelah dilakukan penukaran fasa selubung logam dapat saja ditanahkan, namun kondisi instalasi yang seperti ini peralatan tidak dapat dilakukan pengujiannya, dengan alasan ini maka sambungan kabel crosbonding ditarik ke boks crosbonding. Tingkat isolasi peralatan crosbonding, dalam kondisi normal tegangannya 1 sampai 2 Volt, tetapi pada waktu terjadi gangguan harus mampu menahan tegangan petir sampai tegangan 95 kV (IEC 70 ). Sheath Voltage Limiter (SVL) ,untuk mengamankan kabel apabila terjadi tekanan switching atau transient. Sifat tahanan akan menurun jika ada hantaman petir dan sejenisnya. Setelah terjadi gangguan karena petir maupun switching ,maka SVL harus dilakukan pengujiannya.

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE MAYOR AND MINOR SECTION CROSSBONDING • Gangguan Pada Sistem Crosbonding • Satu sistem crosbonding terdiri dari 4 joint, (misal Joint 0,1 ,2 dan 3 ) yang disebut sebagai mayor section • • Satu major section terdiri dari 3 minor section (J0-J1, J1-J2, J2-J3) dan satu minor section ,merupakan satu sistem pentanahan instalasi kabel yang terpendek, yaitu satu section joint (misal dari joint 0 ke joint 1). • Sistem instalasi ini menggunakan transposed sheath crosbonding, artinya kabel power ditukar fasanya sebelum disambung dan sheathnya ditukar urutannya. • Pada satu sistem Crosbonding boks Crosbonding pertama selubung logamnya ditanahkan langsung (solid), joint kedua ditanahkan menggunakan SVL, joint ke 3 sama menggunakan SVL dan joint keempat sama halnya joint pertama menggunakan solid.

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE MAYOR SECTION DAN MINOR SECTION CROSSBONDING

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE

SEPARATE EARTH CONTINUITY CONDUCTOR

Transposisi dan cross bonding

3.1.

Single point earthing earthing system is usually employed to avoid circulating current loss  GIS side or Generator side shall be effectively earthed.

 In case of short distance cable line in substations, single point GIS or Generatorside Link box

with S.V.L. Sheath Induced

3.2.

Crosbonding

Voltage

| V= L x I

Distance

Gambar 4.4. .Single point bonding

Tranposed sheath crosbonding

3.3.

Cara pemasangan dengan konstruksi sheath – cross bonding (penggabungan menyilang lapisan selubung logam) untuk saluran bawah tanah yang memakai kabel inti tunggal berlapiskan selubung logam (sheath). 3.4.Cara konstruksi solid

bonding Kabel inti tunggal dimana selubung logam diikat (bonding) pada kedua ujungnya akan bekerja seperti Trafo yang kumparan sekundernya dihubung singkat dan melalukan arus hubung singkat. Arus selubung logam akan menimbulkan rugi

Penggabungan ketat



Sambung Silang Selubung Logam Guna membatasi arus sirkulasi kabel inti satu R yang disebabkan oleh fluksi magnetik antara S S konduktor dan selubung maka pemasangan T kabel harus dekat dan selubung menempel CROSSseperti BONDED dengan posisi “trefoil”. Namun posisi SINGLE CORE ini tidak baik untuk disipasi panas. CABLES

R

T

S

R

R S T

S

T R

T

S

CLOCKWISE TRANSPOSITI ON

TRANSPOSITION AND CROSS BONDING

Gambar 4.10 : Sambung silang selubung logam

Jika kabel sistem tiga fasa inti satu dibagi menjadi tiga bagian yang sama dan selubung dapat diinterkoneksikan, maka tegangan induksi ini akan saling menghilangkan. Apabila kabel-kabel inti satu ini digelar dengan posisi mendatar (flat) maka tegangan induksi pada kabel yang ditengah tidak sama dengan dua kabel yang berada diluarnya dan jumlah tegangan induksi tidak sama dengan nol.



Sambungan Bersekat (berisolasi)

Cross Bonding

Pada kabel yang menggunakan sambungan silang,Leads digunakan sambungan (joint) yang bersekat. Pada tabung sambungan (joint) secara listrik membagi dua tegangan selubung. Sambungan ini diisolasi terhadap tanah dan dipasang dengan menempatkan sambungan itu didalam fiberglass yang diisi kompon.

2 2 0

2 7 0 Fibern Glas Casing

Sectionalizi ng Insulator Ring

Outer

INNER INSULATION

INSULATION



Kabel Penghubung crossbonding Agar minor section terangkai menjadi major section, diperlukan kabel penghubung yang didesain khusus. Kabel penghubung iniOUTER SHEATH harus mempunyai impedansi serendah mungkin.

OUTER OUTE R

CONDU CTOR

SCREEN CONDUCTOR

SCRE EN

Gambar 4.12 : Kabel penghubung crosbonding

INNER CONDUCTOR

 Kotak Hubung (link box) CROSS BONDING LINK Pada sambungan (joint) yang bersekat , selubung BOX CROSS R S T BONDING logam di-ikat (bond) dan langsung ditanahkan T RLEADS S ,namun pemasangan seperti ini instalasi tidak R DIRECTION R S S T OF dapat dilakukan pengujian. Dengan alasanT ini REGISTRATI CLOCKWISE ON TRANSPOSIT maka pada tiap sambungan, kabel penghubung ION crossbonding ditarik kedalam boks khusus atau disebut box crossbonding. Gambar 4.13. Transposisi dan sambung silang

OVER VOLTAGE LIMITER

Kotak hubung umumnya dipasang pada permukaaan tanah dan didesain untuk tahan terhadap air.

CROSS BONDING STRAPS

INNER BITUMINOUS OUTER CONNECTOR COMPOUND INSULATING CONNECTOR TUBE

STAINLESS STEEL TANK



Tingkat isolasi Peralatan Crossbonding Kondisi operasi normal,tegangan induksi kabel tanah tegangan tinggi akan kecil, berkisar antara 1 sampai 2 kilo Volt . Namun demikian isolasi selubung logam kabel power dan tingkat isolasi crossbonding harus didesain untuk tahan tegangan lebih yang disebabkan oleh petir maupun gangguan lain pada sistem jaringan. Menurut IEC 70 isolasi selubung tahan terhadap tegangan impulse 95 kV antara selubung dan 47,5 kV antara selubung dengan tanah. Isolasi kotak hubung tahan untuk tegangan 40 kV antara selubung dan 20 kV antara selubung dengan tanah. 50 mA 40



Pembatas tegangan selubung Logam (SVL). 30

Tingkat isolasi selubung logam dibuat tahan 20 terhadap tegangan surja yang disebakan oleh adanya gangguan . Hal ini agar dapat dibatasi harga maksimum tegangan impulse yang masuk ke dalam kabel sehingga isolasi 1 2 selubung logam akan aman.

3

4

5

6

7

8

9

1 k 0 V



Sambungan Pada link box Pada sistem kabel tanah yang menggunakan crossbonding, perlu diperhatikan apabila selubung logam disambung satu dengan yang lain. Untuk sistem crossbonding , konduktor penghubung (lead) ,inner dan outter konduktor fasa R,S dan T selalu ditarik keluar dan diklem didalam Boks.

R

S T

CROSS

EARTH

BONDING LINK

DISCONNECTING

BOX

R

S

T

R

R

S

T

R

R EARTH STRAP

MINOR SECTION

T

S

R

T

S

S

T

T

R

S

LINK BOX R

R

S

S

T T

T

S

S R

R S

T

T

MINOR SECTION TRANPOSED CROSS BONDED MAJOR SECTION

Gambar 4.16 : Sistem sambungan crosbonding

T S R MINOR SECTION

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE CONTOH PERHITUNGAN TEGANGAN INDUKDI PADA METAL SHEET

• Contoh: Kabel transmisi bawah tanah 150 k V antara GIS Pandean Lamper-GIS Kalisari dengan OF Cable inti tunggal 240 mm2 • Data spesiftkasi pemasangan kabel • a. Kabel ditanam dalam tanah diletakkan dalam susunan rata (flat formation) • b. Diameter kabel d = 24,2 mm • c. J arak sumbu antar kabel S = 200 mm • d. Kapasitas Kabel 120 MVA • e. Tegangan Line-line 150 kV • f. Pentanahan Selubung Crossbonding • g. Dengan 4 bagian utama panjang kabel ( Mayor Section) • h. Panjang tiap Minor Section 600 m • 1. Panjang Kabel total 6000 m

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE CONTOH PERHITUNGAN TEGANGAN INDUKDI PADA METAL SHEET

• Jika kabel dipasang tanpa di transposisi dan dihubung silang maka Gradient tegangan induksi sepanjang kabel dapat dihitung dengan persamaam (1) :

• Ep = 0,0825 Volt per meter Jika tidak dilakukan transposisi dan cross bonding, maka gradient tegangan sepanjang 6000 m akan timbul sebesar Ep = 0,0825 V Im.x 6000 m = 495 V Karena terdiri dari 4 bagian utama dengan masing masing bagian utama terdiri dari 3 bagian minor dengan panjang kabel masingmasing600 m Maka tegangan pada tiap bagian utama jika tidak di hubung silang dan ditanahkan adalah sebesar Ep = 1800 m . 0,0825 Vim = 148,5 Volt

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE CONTOH PERHITUNGAN TEGANGAN INDUKDI PADA METAL SHEET

• Karena dihubung silang bagian (sectionalized crossbonding) dan kedua ujung bagian utama ditanahkan, maka tegangan pada kedua ujung adalah nol dan tegangan pada titik bagian yang di cross bonding adalah sebesar Ep = 1/3 .148,5 V =49,5 Volt • Untuk mengamankan kenaikan tegangan pada titik cross bonding maka pada titik tersebut dihubungkan dengan pembatas tegangan selubung (Sheath Voltage Limiter)

PEMASANGAN JOINT,TERMINASI DAN CROSSBONDING .

PENYAMBUNGAN KABEL (XLPE) MENGGUNAKAN JOINT MERK : PFISTERER,TYPE MSA –XL R (Periksa IKA NO: ........................... Penyambungan kabel XLPE menggunkan joint MSA –XLR) 

Penyambungan kabel power a) Persiapan kabel dan material joint b) Pemanasan ujung kabel ± 2 m sampai 90 ⁰ C dan didinginkan kembali sampai ambient . c) Pemotongan kabel sesuai gambar joint (pfisterer type MSA XL-R) d) Pengupasan outer covering dan screen pada XLPE dan konduktor yang akan dipress. e) Parkir heatsrhinkable sisi kabel (yang panjang dan pendek) dan screen sleeve. f) Pres sambungan dan pasang elektrode g) Menggeser screen sleeve pada posisi tetap h) pasang isolasi dan cu brade dan persiapan screen dan lead untuk kabel crosbonding i) Pasang isolasi j) Pasang heatsrhinkable penutup joint (yang uk pendek dan panjang )

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE JOINTING,TERMINASI DAN CROSSBONDING

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE STRESS CONE MERATAKAN MEDAN LISTRIK AGAR TIDAK TERPUSAT

PEMASANGAN JOINT,TERMINASI DAN CROSSBONDING  Penyambungan kabel crosbonding a) Persiapan kabel crosbonding (kabel merah Ø 300 mm2) b) Pemotongan konduktor screen (cu dan Lead) sesuai ukuran sepatu kabel (lug) c) Pemasangan konduktor crossbonding pada lug dan press ) Pemasangan boks crossbonding a) Pemasangan boks (pembukaan baut-baut penutup) b) Pemasangan konduktor crosbonding pada klem dan SVL sesuai gambar crosbonding c) Pemasangan konduktor grounding (earth link dan atau crosbonding bok)

JOINTING KABEL XLPE KEMAYORAN

Gambar1.Pemanasan ujung kabel sd 90 ⁰C

Gambar 3. Pengupasan kabel

Gambar 2 Pengupasan metal sheath

Gambar 4. Pemasangan waterblocking

Gambar

5.Pemasangan waterblocking

Gambar 7 .Pemasangan spesial tool

Gambar 6 Parkir heatshrinkable

Gambar 8 .Pemasangan streescone

Gambar 9 .P ersiapan pemasangan silicon sleeve

Gambar 11.P emasangan konektor sambungan

Gambar 10 .P emasangan silicon sleeve

Gambar 12.P emasangan konektor sambungan

Gambar 11P ress konektor joint

Gambar 13 .Pemasangan elektrode

kto Gambar 12. Pengukuran sesudah dipress.P ress konektor joint

Gambar 14. Pemasangan elektrode

Gambar 15 .Pemasangan stresscone

Gambar 17 .Pemasangan isolasi tambahan

Gambar 16 .Pemasangan stresscone

Gambar 18 .Pemasangan isolasi tambahan

Gambar 19 .Pemasangan pita cu

Gambar 21. Pemasangan Cu Braid tambahan

Gambar 20 .Pemasangan pita cu

Gambar 22. Pemasangan isoalsi tambahan

Gambar 23.Pemasangan pita untuk pengaman panas

Gambar 25 Persiapan metal sheath untuk crossbonding

Gambar 24 .Pemasangan pita untuk pengaman panas

Gambar 26. Press konduktor crossbonding

Gambar 27. Pemasangan heatshrink

Gambar 29 . Pemasangan kabel

Gambar 28. Pemasangan waterblocking

Gambar 30. Pemasangan link box crossbonding

Gambar 31 Pemasangan kabel crosbonding

Gambar 33. Pemasangan earth link boks

Gambar 32. Pemasangan boks crosbonding

Gambar 34 Pemasangan link box

.

PEMASANGAN CROSSBONDING Sistem crossbonding digunakan pada kabel yang routenya panjang . Pada sistem ini ,panjang route dibagi menjadi major section,masingmasing terdiri dari tiga drum kabel ,dan semua sambungan dipasang menggunakan insulated flanes. Pada masing-masing ketiga joint ,selubung disambung bersama dan pada posisi yang lain Disambung sehingga posisi selubung logam menduduki posisi yang sama tersambung serie. Pada posisi intermidiate,selubung logam disambung melalui SVL . Selubung logam dihubungkan seri terkait dengan dengan konduktor pada phasa yang berbeda dan apabila kabel dipasang dengan formasi trefoil arus dan tegangan selubung logam mempunyai besaran yang sama tetapi phasa berbeda 120 ⁰ . Pengaruh jumlah tegangan dan arus pada ketiga selubung logam sama dengan nol. Apabila kabel dipasang dengan metode flat ,tegangan induksi pada selubung logam pada kabel yang diluar lebih besar dari kabel yang ditengah dan jumlah fektor tidak sama dengan nol. Oleh karena itu,setiap posisi sambungan (joint) dan cross conection dibuat dengan putaran fasa berlawanan dengan Transposisi sehingga selubung logam secara efektif tersambung lurus.yaitu selubung kabel yang ditengah pada seksi 1 disambung dengan kabel yang ditengah pada seksi 2. Dengan metode Ini jumlah fasor

110 Kv Lassen Mof.avi

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE VIDEO JOINTING DI KEMAYORAN • • • • • • • • • • • • • • • • • •

VIDEO1 VIDEO2 VIDEO3 VIDEO4 VIDEO5 VIDEO6 VIDEO7 VIDEO8 VIDEO9 VIDEO10 VIDEO11 VIDEO12 VIDEO13 VIDEO14 VIDEO15 VIDEO16 VIDEO17 VIDEO18

CONTOH PEMASANGAN TERMINATION

PEMASANGAN TERMINASI (SEALING END ) Merk: Pfisterer ,Type CONNEX) Pemasangan sealing end Merk: Pfisterer ,connex). 1) 2) 3) 4) 5)

Persiapan kabel dan material terminasi Pemanasan ujung kabel sd suhu 80 ⁰ (90) C Pendinginan sampai suhu ambient Pengupasan kabel sesuai gambar kerja Pemasukan (slide) komponen secara individu dari bell flange comp. pada kabel. 6) Pemasangan bagian isolasi dan kendali medan (stress control) pada konduktor 7) Pemasukan (slide) the trust piece dan tension cone pada konduktor. 8) Pemasukan (slide) contact ring 9) Pemasangan kontak ring pada tension cone menggunakan Pfisterer hydraulik hand-oeprated compression tool ukuran 6/6-S no 827 017 004. 10) Pemasangan pita tinned cooper-mesh 11) Pemasangan contact tinned-copper mesh dengan semikonduktiv ,pasang silicon ring dan nipple 12) pendorongan dengan tangan bell flange kearah isolasi dan kendali medan (stresscone).

KOMPONEN TERMINASI KABEL XLPE

FOTO2 PEMASANGAN TERMINASI DI SISI TRAFO GIS GNG SAHARI

Gambar 1.Pengupasan screen

Gambar 3.Pengupasang screen selesai

Gambar 2. Pelipatan Screen Cu

Gambar 4.Tampak isolasi XLPE setelah dikupas

Gambar 5.Tampak screen Cu

Gambar 7.Mengupas XLPE

Gambar 6.Membersihkan XLPE

Gambar 8.Mengupas XLPE

Gambar 11.Mneghaluskan isolasi xlpe

Gambar 9.Material sealing end didalam kotak

Gambar 11.Mneghaluskan isolasi xlpe

Gambar 12.Material Sealing end

Gambar 10.Menghaluskan isolasi XLPE dengan amplas

Gambar 12.Material Sealing end

Gambar 17. Pemasangan temporer isolasi

Gambar 13.Material sealing end

Gambar.18.Mengukur jarak untuk menempatkan SC

Gambar.14.Cones sealing end

Gambar 15.Pemasangan heatshrink untuk menutup Cu screen

Gambar 17. Pemasangan temporer isolasi

Gambar 16.Pemasangan heatshrinkable penutup screen Cu

Gambar.18.Mengukur jarak untuk menempatkan SC

Gambar 19.Componenj separable connectors connector

Gambar 21. Persiapan XLPE (pembersihan )

Gambar 20.Penempatan sementara componen separable

Gambar 22. Pemasangan streescone

Gambar 23.Penempatan Streescone 24.Penempatan strees cone

Gambar 25.Pemasangan streezcone 26.Pemasangan CSC

Gambar

Gambar

Gambar 27.Pemaangan penutup cones

Gambar 29.Pemasangan ujung terminasi

Gambar 28.Strees cone sudah pada tempatnya

Gambar 30.Pemasangan kontak ring

Gambar 37. Pemasangan klem bell flange

ambar 39.Tempat sealing end GIS Alsthom Type B105

Gambar 38. Sealing sudah selesai.

Gambar 30 Pemasangan sealing end di tempat GIS B105

Gambar 31. Pemasangan kontak ring menggunakan kopresion

Gambar 33. Pemasangan spring ring,tinned cooper mesh silikon ring dan nipel

Gambar.32.Pemasangan spring ring

Gambar 34.Pemasangan

Gambar 35.Pemasangan bell flange dengan jarak 800 mm dari terminal sealing end Pemasangan bell flange

Gambar 37. Pemasangan klem bell flange

Gambar 36.

Gambar 38. Sealing sudah selesai.

Gambar 39.Tempat sealing end GIS Alsthom Type B105

Gambar 40. Pemasangan sealing end di tempat GIS B105

Video pemasangan terminasi

Pemasangan terminasi (sealing end merk Pfisterer type ESP )

LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN  Persiapan Supervisor harus memeriksa dan mengawasi bahwa lokasi kerja : bersih, kering dan bebas debu.(harus menggunakan AC). Supervisor memeriksa semua material yang akan dipasang (tidak ada yang cacat dan kurang Supervisor memahami dan mengerti spesifikasi terminasi kabel XLPE di dalam kontrak untuk pasangan luar. Supervisor memahami dan mengerti teori struktur terminasi kabel XLPE pasangan luar. Supervisor memahami dan mengerti teori pemasangan terminasi kabel XLPE pasangan luar. Supervisor memahami dan mengerti gambar yang digunakan dan sudah di-approved oleh owner. Pengawasan dan pemeriksaan posisi kabel dan jenis yang akan diterminasi, apakah metal sheated atau Cu wire screen. Pengawasan dan pemeriksaan material terminasi beserta

Pemasangan terminasi (sealing end merk Pfisterer type ESP )

LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN

Pengawasan dan pemeriksaan peralatan kerja yang digunakan untuk penyambungan ( heater, mesin press hidrolik, mesin gergaji, mesin pengupas isolasi XLPE, generator 2,5 KVA, AC, gas LPG lengkap, tool boks, HV tes DC , megger, AVO meter). Pengawasan dan pemeriksaan ujung kabel yang akan diterminasi Pemeriksaan dan pengawasan pemasangan heater dan alat kontrol suhunya. Pengawasan dan pemeriksaan SDM kontraktor (supervisor,tenaga teknik dan helper). SDM yang memasang terminasi harus mempunyai sertifikat

Pemasangan terminasi (sealing end merk Pfisterer type ESP )

LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN Pemeriksaan dan pengawasan gambar kerja dan blanko untuk rekord pemasangan terminasi ESP 170. Pemeriksaan dan pengawasan peralatan K3 lengkap sesuai standar. Pemeriksaan material bantu (majun,bensin,alkohol,oli SAE,sabun cuci). Menyiapkan blanko laporan harian supervisor,untuk pemasangan terminasi. Pemeriksaan dan pengawasan material utama sesuai dengan daftar material dari pabrikan (pfisterer). .Menyiapkan blangko-blangko pemasangan terminasi dan Instruksi Kerja pemasanga terminasipasangan luar.  PELAkSANAAN

Pelaksanaan Pengawasan dan pemeriksaan penempatan dan cleating kabel (min dua buah cleat kabel). •Pengawasan dan pemeriksaan pengisian tabel K dan t ,guna menentukan ukuran dan terminasi yang digunakan. •Pengawasan dan pemeriksaan kualitas penampang kabel (ovality,exentricity,flatsiding) toleransi 5 % max. •Pemeriksaan dan pengawasan pemasangan pemanas 220 V pada ujung kabel ,dan kabel dipanasi sd 80 atau 90 ⁰ C selama lebih kurang 5 jam dan untuk kabel dengan selubung logam ditambah 3 jam. . •

pelaksanaan • .Pengawasan dan pemeriksaan pendinginan kabel.kurang lebih 4 jam. • Pengawasan dan pemeriksaan pengupasan kabel sesuai gambar 1. • Pengawasan dan pemeriksaan persiapan isolasi inti:membuat bulat isolasi dengan menggosok menggunakan amplas untuk memperbaiki pemasangan seal dan stress cone menghaluskan isolasi dengan amplas.

pelaksanaan • Pemeriksaan dan pengawasan persiapan kabel : •Kabel with Cu laminated sheath and screen wires •Kabel with Alu laminated sheath and screen wires •Kabel with screen wires only •Kabel with corrugated sheath without plumbing cone •Kabel with lead sheath without plumbing cone •Kabel with lead sheath and screen wires without plumbing cone •Kabel with corrugated sheath with plumbing cone •Kabel with lead shetah with plumbing cone

• Pengawasan dan pemeriksaan pemilihan tabel ukuran K dan t kaitannya dengan creapage distance, type termination dan head armature. • Pengawasan dan pemeriksaan pemasangan screen pot dan stresscone (masukan srink sleeve no 70 untuk posisi parkir pada kabel),membersihkan konduktor meggunakan tape 35,menggunakan silikon grease menggunakan gloves. •Pengawasan dan pemeriksaan pekerjaan pemasangan screen pot, (lihat gambar 2). • Pengawasan dan pemeriksaan pemasangan stress cone ,gunakan grease didalam stress cone.(gambar 3).Menggunakan bib apabila memasang stress cone. Gunakan top edge untuk menempatkan stresscone pada posisinya.

Pelaksanaan • Pengawasan dan pemeriksaan pemasangan screen pot ( tanpa plumbing cone) pada posisinya (periksa gambar 4).dan menggunakan plumbing cone (gambar 5). • Pengawasan dan pemeriksaan pekerjaan membungkus stresscone dan screenpot : melumasi kembali (grease) stresscone,tape layer dan screen pot seal. • Pengawasan dan pemeriksaan pemasangan hollow insulator(gambar 6) :gunakan grease P1 pada Oring,gunakan grease P1 antara contacting surface,gunakan grease untuk baut pengikat dan kencangkan sesuai torsi yang ada.

pelaksanaan • Pengawasan dan pemeriksan pengisian kompon dan pemasangan kepala armatur (gambar 7) panasi kompon sd 140 ⁰C dan dinginkan sampai 110 ⁰C,yakinkan bahwa kompon bersih,mengisi dan menutup terminasi kurang lebih 4 jam,setelah selesai pengisian lepaskan penutup PVC pengaman dari konduktor,gunakkan grease P1 antara permukaan kontak,bersihkan konduktor dan permukaan sealing sebelum memasang kepala armature,gunakan grease P8 pada baut dan kencangkan sampai 20 Nm. • Menyambung konduktor (klem terminal ) • a).menggunakan konektor dipress. Perhatikan urutan mebuat press pada terminal (lihat gambar 7 ). b).menggunakan konektor konektor yang dikencangkan dengan torsi.Kencangkan dengan tangan semua baut konektor dimulai

• Menyam bung konduktor (klem terminal ) a). menggunakan konektor dipress. Perhatikan urutan mebuat press pada terminal (lihat gambar 7 ). b) .menggunakan konektor konektor yang dikencangkan dengan torsi.Kencangkan dengan tangan semua baut konektor dimulai dari sisi luar kearah dalam.gunakan T bar dan putar masing-masing baut dengan urutan 90 ⁰C.Shear bolt area harus diseal menggunakan shrink tape n0 : 50.55.atau 60. • Pengawasan dan pemeriksaan pekerjaan penyambungan kabel screen dengan screen pot.: menggunakan grease P1semua kontak pada sambungan kabel screen,menggunakan grease P8 pada semua baut .mak torsi 40 Nm.( untuk sambungan ke tanah tanpa plumbing cone).(periksa gambar 8). • Menggunakan grease P1 untuk permukaan kontak sambungan screen,gunakan grease P8 semua baut,mak torsi 25 sd 40 Nm,kabel hanya dapat dioperasikan sesudah sambungan ke tanah scren pot dan tanah benar.(untuk sambungan dengan plumbing cone untuk kabel corrugated dan sheated).

Pelaksanaan • Pengawasan dan pemeriksaan pekerjaan penyambungan kabel screen dengan screen pot.: menggunakan grease P1semua kontak pada sambungan kabel screen,menggunakan grease P8 pada semua baut .mak torsi 40 Nm.( untuk sambungan ke tanah tanpa plumbing cone).(periksa gambar 8). • Menggunakan grease P1 untuk permukaan kontak sambungan screen,gunakan grease P8 semua baut,mak torsi 25 sd 40 Nm,kabel hanya dapat dioperasikan sesudah sambungan ke tanah scren pot dan tanah benar. (untuk sambungan dengan plumbing cone untuk kabel corrugated dan sheated). •

13.LAMPIRAN SCAN PEMASANGAN TERMINASI ESP 170

Gambar 1 : Persiapan inti kabel semua jenis . Cu laminated

Gambar.3 Persiapan kabel dengan laminated screeen wire

Gambar 2 . Persiapan kabel dengan

Gambar. 4 Persiapan kabel type corugatedsheath and

Gambar. 5. Persiapan kabel dengan lead sheath without plumbing

Gambar 7..Pemasangan screen pot stresscone

G ambar 6. Pemasangan screen pot dan stress cone l

Gambar 8 .Pemasangan

kedudukan akhir tanpa plumbing

Gambar 9 .Pemasangan screen pot pada

Gambar 11 Pemasangan hollow core insulator pemasanganhead armature

G ambar. 10 . Pembungkusan stresscone dan pot

Gambar 12 Pengisisan kompon dan

Gambar. 13 Pemasangan konduktor menggunakan kompresi

Gambar 14 .Sambungan kabel screen ke screen pot

Gambar. 15 ESP 170 .Tabel pemilihan ukuran terminasi

Gambar 16

Foto pemasangan base plate dan heatshrinkable membersihkan isolasi xlpe

Foto pengupasang xlpe kabel 80 sd 90⁰ C

Foto

foto pemanasan ujung

Foto persiapan kabel dan base plate

Pembungkusan

screen cone

Foto pengupasang xlpe 80 sd 90⁰ C

foto pemanasan ujung kabel

Foto pemasangan isolator isolator

Foto pengisian kompon pada isolator terminal isolator

Foto pemasangan

Foto

FOTO Persiapan pengisian compound ESS/ESP 170

Foto Terminasi ESP 170 sudah selesai dipasang. terminasi

Foto Cek sheet terminsai type

Foto konektor

LAMPIRAN-LAMPIRAN

b).Faktor koreksi soil thermal resistivity (Kr) N

Depth of

Rating

o

burial (m)

factor

1

10

1,03

2

13

1,00

3

15

0,98

4

20

0,95

5

25

0,93

6

30

0,91

7

35

0,90

8

40

0,89

9

45

0,88

10

50

0,87 No

Soil thermal Rating factor resistivity (⁰C.m/w)

1

0,85

1,03

2

1,0

1,00

3

1,2

0,98

4

1,5

0,95

5

2,0

6

2,5

0,91

7

3,5

0,90

0,93

No

Soil

Rating

temperature

faktior

(⁰C)

Axial

No

Jumlah sirkit

spacing between circuit (mm)

1

2

3

4

1

400

1,00

0,79

0,71

0,65

2

600

1,00

0,85

0,76

0,72

3

800

1,00

0,88

0,79

0,70

4

1000

1,00

0,89

0,81

0,79

1

10

1,03

2

20

1,00

3

30

0,98

4

40

0,95

LAMPIRAN –LAMPIRAN

Metode pemasangan kabel dan penampang kabel XLPE

Konstruksi pemasangan kabel dan sealing end

SEALING END

Struktur kabel dan sealing end

Data kabel dan struktur kabel

SUPERVISI KONSTRUKSI KABEL XLPE VIDEO PEMASANGAN TERMINASI • • • • • • • • • • • • • • • • • •

VIDEO1 VIDEO2 VIDEO3 VIDEO4 VIDEO5 VIDEO6 VIDEO7 VIDEO8 VIDEO9 VIDEO10 VIDEO11 VIDEO12 VIDEO13 VIDEO14 VIDEO15 VIDEO16 VIDEO17 VIDEO18

VII.KOMISIONING (After installation) 6.1. Pengujian isolasi XLPE (IEC publication 840)  DC voltage test at 3 Uo selama 15 menit ( The international Expert of working group 21-09 of CIGRE tend to prescribe this dc test and other test methode are under the consideration). AC voltage test (by agreement between purchaser and contractor)



 Pada frekuensi daya (power) at V3 Uo selama 5 menit  pada Uo selama 24 jam. 6.2. Pengujian non metallic sheath. 

n accordance with IEC 229, 4 kV per mellimeter of specified thickness of the sheath ,with maximum value of 10 kV,duration 1 minite.



Pada umumnya pengujian diatas dilakukan pengukuran terhadap tahanan isolasi terlebih dahulu.

VIII. OPERASI  Sesudah dilakukan komisioning sesuai standart,dan hasilnya memenuhi

KESELAMATAN KERJA

Keselamatan kerja kabel

KOMISIONING TEST

IV.

PENGUJIAN

A. SESUDAH PENGGELARAN DAN SEBELUM DISAMBUNG (sesuai IEC pub 840, 36 kV
ALAT TEST MEGGER DAN DC 10 KV PELAKSANAAN TEST AKAN DILAKUKAN SETELAH KABEL DIKUPAS BAGIAN LUAR DI BAGIAN UJUNG2NYA. POSISI DI JP3 DI GI KEMAYORAN GIS GUNUNG SAHARI

PENGUJIAN AFTER LAYING  Dasar IEC 229  Pengujian tahanan isolasi metal shield  Pengujian tegangan DC 10 kV selama 1 menit (4 e ,e tebal selubung logam)  Pengujian tahanan isolasi SVL(NR)  Pengujian tegangan DC (sesuai pabrikan)  Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui kondisi selubung logam (metal sheath) yang akan dipergunakan sebagai konduktor sistem crosbonding.

PENGUJIAN ISOLASI UTAMA  Dasar IEC 60840  Pengujian dengan tegangan tinggi DC 3 Uo selama 15 menit  Pengujian tegangan AC Uo X V3 (150 /V3) x V3 = 150 kV selama 1 jam  Pengujian tegangan AC Uo (150 /V3) = 88 kV selama 24 jam

Diskusi (working grup 21.9)  Pengujian oversheath adalah pengujian yang penting untuk memeriksa(check) apabila sistem kabel tersebut menderita kerusakan yang berbahaya selama penarikan atau pengurugan.

Pengujian dengan tegangan DC:  Distribusi stres tegangan DC pada isolasi extruded polimer umumnya berbeda dengan distribusi tekanan pada tegangan AC. Hal ini karena strees pada tegangan DC ditentukan oleh conductivity, sedangkan pada AC ditentukkan oleh permitivity dari material

Pengujian dengan tegangan DC tidak cukup 

• Ketidakcukupan pengujian dengan tegangan DC telah didemonstrasikan oleh CIGRE ,ada dua buah kerusakan kabel yaitu : seperti terkena pisau dan berlubang pada posisi strees cone dan telah diuji dengan tegangan DC. Dalam banyak hal,kerusakan yang cukup besar, tidak dapat terdeteksi oleh tegangan DC bahkan sampai tegangan dinaikan sampai tegangan cukup tinggi. • Pengujian dengan tegangan DC

dapat berbahaya.

 Pengujian tegangan AC  Pada teganganAC baik power frekuensi ataupun frekuensi yang dekat dengan power frekuensi (30 sd 500Hz).  Pengukuran partial discharge ,dikombinasi dengan pengujian tegangan AC,dapat lebih efisien,tetapi metode pengukuran masih perlu reset dan pengembangan.  Masih ada beberapa keraguan apakah pengujian Uo untuk 24 jam atau lebih sudah cukup menemukan kerusakan yang berbahaya. Pengalaman lapangan,dengan tegangan AC masih cukup terbatas.

PROTEKSI KABEL 150 KV LINE DIFFERENSIAL RELAY MENGGUNAKAN TELEKOMUNIKASI FIBER OPTIK

GANGGUAN KABEL DAN CARA MENCARI GANGGUAN

MACAM TYPE GANGGUAN KABEL UGC 1. OPEN CIRCUIT FAULT – JIKA ADA KERUSAKANPADA KONDUKTOR, DI TEST DNG MEGGER DNG CARA MENGHUBUNGKAN KONDUKTOR KE TANAH DI SISI UJUNG LAIN DAN DI MEGGER, JIKA TAHANANNYA NOL TANDANYA MASIH BAIK DAN JIKA TAHANANNYA INFINITE TANDA ADA OPEN CIRCUIT FAULT

2. SHORT CIRCUIT FAULT – JIKA ADA HUBUNG SINGKAT ANTAR KONDUKTOR. DI TEST DNG MEGGER

3. EARTH FAULT – JIKA ADA H.S ANTARA KONDUKTOR DNG TANAH, DI TEST DNG MEGGER

FAULT LOCATOR UGC 1. MURRAY LOOP TEST 2. FARLEY LOOP TEST PRINSIP KERJA KEDUA LOOP TEST ADALAH JEMBATAN WHEATSTONE

CONTOH SOAL MENCARI GANGGUAN DARI LOOP TEST MURRAY

Fault locator video • Mencari gangguan underground kabel dng cara jembatan wheatstone, hasil perhitungan tidak bisa dng tepat menentukan titik gangguan di lapangan. Karena kabel dlm perjalanannya mengalami naik turun didalam tanah. Maka setelah dapat diperkirakan jarak gangguan dilihat dari besarnya tahanan, harus dilakukan pencarian dng fault locator.

Mencari titik gangguan kabel

Mencari titik gangguan kabel

FAULT LOCATOR KREATIFITAS DARI MAKASAR • Adapun metode yang berhasil dengan cara menginjek tegangan DC (100-200 Vdc) di outer sheath salah satu ujung kabel UGC. Kebocoran sheath dilacak dengan cara memasukkan alat pendeteksi ke pit control. Rangkaian alat pendeteksi ini terdiri dari Avo Meter dan kabel NYAF 10 mm. Sisi positif Avo Meter dimasukkan ke jalur kabel melalui pit control dengan menggunakan alat rodding, dimana ujung kabel berbentuk kelereng dan terbuka. Sisi negative Avo Meter di-ground. Sisi positif kabel akan terus dimasukkan menyusuri PE Cable di dalam pipa sampai ditemukan perubahan pada penunjukan Avo Meter. Jika penunjukkan Avo meter naik, maka operator akan mencatat titik dimana tegangan mulai naik, peak nya dan mulai hilang. Dan untuk memastikan, maka operator akan menarik mundur kabel, sehingga dapat ditentukan akurasinya.

ALAT FAULT LOCATOR RODDINGMAKASAR BONTOALA

Email dng petugas jmk makasar •  

From: Irvan Buchari To: Yauri Rakhmat Sent: Thursday, December 4, 2014 1:51 PM Subject: Re: Materi UGC : Outer Sheath Fault Locating • terima kasih banyak infonya pak. ada beberapa pertanyaan saya. • 1. bagaimana cara kerjanya avo meter koq bisa menunjukkan kenaikan tegangan pada waktu ketemu bagian yg bocor. Apakah posisi avo meter pada posisi arus?, sehingga arus bocor akan mengalir melalui kabel rodding dan terus ke avo meter dan masuk ke tanah disisi negative avo meter?. • 2. apakah ada ronngga yg cukup untuk memasukkan kabel kecil kedalam rongga pvc kabel power tsb? apa ada kawat bantu untuk memasukkan kabel rodding itu?. • 3.cara fault locator ini apakah kreatifitas dilapangan atau memang sudah standard pabrikan kabel. • 4. ada gambar kabel yg titik bocor nya nampak tsb. bagaimana mem foto nya itu. kan letaknya didalam saluran pvc. apakah kabel tsb sudah diluar karena sudah ditarik keluar? mohon penjelasan. tks. salam kompak.

Email dng petugas jmk makasar •Outer sheath diinjek tegangan DC (100-200 Vdc) dari ujung kabel UGC. Rodding cuma alat bantu, di rodding diikat dengan kabel NYAF. Kabel NYAF gak ada arus. Kabel ini hanya mendeteksi titik kebocoran. Jika ujung kabel NYAF ini menyentuh bidang titik kebocoran maka akan terpantau kenaikan tegangan di AVO, jika nilai teg. mencapai sekitar 60% teg.injek, patut diduga titik kebocoran cukup dalam. •AVO posisi Vdc. •2. Di Mks, diameter overall kabel 9 cm, pipanya 5 inci (krg lebih 12,5 cm). Jadi rongga sekitar 3,5 cm. Kawat bantunya itulah rodding, di rodding ditempelkan/diikat dgn kabel NYAF. 3. Ini kreatifitas teman2 di lapangan dan belum dipatenkan. 4. Foto ini diambil setelah kabel digali dan kabel PVC dipecahkan. Bukan diendoskopi Pak. Mudah-mudahan jawaban saya bisa memuaskan Bapak. Salam, • Yauri R. Chaeruddin Mobile : +62-81-380271015

BORING JALUR KABEL 150 KV MELINTASI JL TOLL GATOT SUBROTO 111M 1. PEKERJAAN BORING MELINTASI JL TOLL GATOT SUBROTO 111 M. PADA SAAT ITU HDD BELUM ADA. 2. DILAKUKAN OLEH ORANG DNG CARA MENGGALI DAN MEMASANG BUIS BETON PENAMPANG 60 CM

PEMASANGAN PRECAST UTK JOINT PIT DNG CRANE • PADA PEMASANGAN PRECAST DI JALUR KEMANG ANTASARI MENGALAMI KENDALA KARENA DAERAH PADAT LALULINTAS. SETELAH MENUNGGU BEBERAPA HARI, MAKA ACHIRNYA ATAS BANTUAN POLISI, JALAN DITUTUP TOTAL MALAM HARI MULAI JAM O WIB DAN SELESAI PEMASANGAN JAM 5 PAGI..

PEMASANGAN PRECAST JOINT PIT • PRECAST DITURUNKAN DNG CRANE KE JOINT PIT. • PEKERJAAN DILAKUKAN MALAM HARI DNG MENUTUP JALAN

PEMASANGAN PRECAST DI JL ANTASARI KEMANG

GANGGUAN SELAMA PROYEK BERJALAN • PREMAN MEMINTA UANG KEAMANAN, JIKA TIDAK DIBERI PROYEK DISURUH BERHENTI. TERPAKSA DIBERIKAN UANG KEAMANAN. • MASYARAKAT MENYURUH PROYEK BERHENTI KARENA JALAN JADI KOTOR ,BECEK SELAMA MUSIM HUJAN. DIBUAT PIPA SEPERTI PORTAL DAN AIR GALIAN DI POMPA KE PARIT DISEBERANG JALAN.

PENGAWASAN PEMASANGAN KABEL 150 KV • SAMPAI SAAT INI PEMASANGAN KABEL 150 KV YG DILAKSANAKAN OLEH ALSTHOM MENGALAMI CUKUP BANYAK MENGALAMI GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA LEADSHET. SEPERTI YG DITEMUKAN DI JALUR GI KEMAYORAN KE GIS GUNUNG SAHARI DAN GIS CIBABAT KE GI CIGERELENG • HARGA KABEL SAMPAI PEMASANGAN SANGAT MAHAL YG MENGAKIBATKAN KERUGIAN BESAR BAGI PLN JIKA TERJADI KERUSAKAN PADA KABEL TEGANGAN TINGGI • JIKA MASIH DALAM TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR, MAKA AKAN MENGAKIBATKAN KETERLAMBATAN BEROPERASINYA KABEL TSB SEHINGGA MENGAKIBATKAN KETERLAMBATAN PELAYANAN • OLEH KARENA ITU KAMI MENYOROTI MASALAH KABEL INI AGAR PROYEK2 KABEL YG AKAN BANYAK DIMASA DEPAN(RUPTL) BISA DIAWASI LEBIH BAIK DAN MEMBERIKAN HASIL PROYEK YG MENGUNTUNGKAN.

PENGAWASAN PEMASANGAN KABEL 150 KV • KENAPA BANYAK TERJADI MASALAH PADA KABEL 150 KV YG SEKARANG DIPASANG OLEH ALSTHOM? – MUNGKIN KARENA MUTU KABEL DAN ASSESORIES – MUNGKIN KARENA KURANGNYA PENGAWASAN ATAU KURANGNYA KOMPETENSI PENGAWAS – MUNGKIN KARENA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN YG TIDAK MEMENUHI KETENTUAN TEKNIS DILAKSANAKAN OLEH SDM TIDAK KOMPETEN – MUNGKIN KARENA MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI (POAC) TIDAK BERJALAN SEMESTINYA. SEBAGAI PENGAWAS, KITA AKAN FOKUS KPD MASALAH PENGAWASAN PEMASANGAN KABEL

KWALITAS PENGAWASAN • KEBERHASILAN PEMASANGAN KABEL SANGAT DITENTUKAN OLEH KWALITAS PENGAWAS DAN MANAJEMEN PENGAWASAN. – PENGAWAS HARUS MEMAHAMI TEKNIK2 PENARIKAN KABEL, PENGGELARAN KABEL – PENGAWAS HARUS MEMEMAHAMI TEKNIK JOINTING, CROSSBONDING DAN TRANSPOSISII – PENGAWAS HARUS MENGUASAI KONTRAK DAN INSTRUKSI KERJA/CONSTRUCTION METHOD – PENGAWAS HARUS TEGAS THD SEGALA PENYIMPANGAN TEKNIS YG DILAKUKAN KONTRAKTOR

HAL HAL YG PERLU MENDAPAT PERHATIAN PADA PEMASANGAN KABEL

• MASALAH PADA PENARIKAN KABEL • JOINTING DAN SEAL END • MASALAH CROSSBONDING DAN TRANSPOISISI

MASALAH SOSIAL PEMBANGUNAN KABEL TEGANGAN TINGGI DI JAKARTA 1. 2. 3. 4. 5.

IJIN2 DARI PEMDA DKI AMDAL, RKL/UPL PREMANISME K3, TANDA RAMBU2, LAMPU LALULINTAS KEMACETAN LALULINTAS MENGHALANGI PROGRES

MASALAH TEKNIS LAPANGAN JALUR DI BADAN JALAN MEMBUAT PERGERAKAN PEKERJAAN TIDAK LELUASA ADANYA UTILITY LAIN DI BADN JALAN YG SAMA TEST PIT JALUR MELALUI TANAH LUNAK ATAU TANAH KERAS JALUR TERPAKSA MEMBELOK MUSIM HUJAN, JALAN RAYA JADI KOTOR JALUR MELALU TAAH RAWA, SEHINGGA DIPASANG PILING UTK MENOPANG KABEL KABEL YG SUDAH DIPASANG , TAPI BELUM DI JOINT, KEMASUKAN AIR. PEKERJAAN TERLAMBAT KARENA JOINTER YG BERSERTIKAT

CROSSBONDING DAN TRANSPOSISI

MANFAAT CROSSBONDING Selubung kabel selain dapat memberi keuntungan juga dapat membahayakan apabila dalam pemasangan kabel tidak dilakukan dengan metoda yang tepat. Arus dan tegangan induksi yang dihasilkan pada selubung logam kabel saluran transmisi tegangan tinggi nilainya cukup besar dan dapat membahayakan orang yang berada diatas sekitar jalur transmisi. Untuk mengurangi tegangan listrik yang diinduksikan bila selubung kabel oleh adanya induksi elektromagnetik dapat dilakukan dengan beberapa metode. Salah satu metode yang digunakan adalah Cross Bonding System

CROSSBONDING Tegangan Induksi Kabel power inti tunggal dengan selubung logam akan bersifat seperti transformator,konduktor sebagai kumparan primer dan selubung logam merupakan kumparan sekunder. Arus pada kumparan primer atau arus konduktor akan menginduksikan tegangan pada kumparan sekunder yaitu selubung logam. Tegangan pada selubung logam atau screen akan tergantung pada arus konduktor dan panjang kabel .Hal ini dapat menimbulkan bahaya tegangan dan sepanjang saluran dan dapat merusak kabel.

TRANSPOSISI DAN CROSSBONDING • Tegangan induksi pada selubung (lead sheath) kabel terjadi karena adanya induksi elektromagnetik. Berdasarkan ketentuan tegangan yang diperbolebkan berkisar antara 30 -60 Volt yang besamya ditentukan oleh faktor tegangan tembus selubung pelindung luar dan keamanan manusia. Tegangan tembus selubung yang diperbolehkan dapat berkisar antara 60 -100 Volt. • Arus selubung ini tidak diinginkan, karena mengakibatkan rugi-rugi panas sebingga akan menurunkan arus rating kabel dan juga akan menggangu kabel telekomunikasi. Untuk mengatasi besamya arus dan tegangan induksi pada saluran transmisi tegangan tinggi yang panjang maka dapat dilakukan antara lain dengan menghubung silang selubung dan mentanahkan pada ke dua ujung kabel pada setiap bagian utama panjang kabel. • Kabel merupakan komponen utama jaringan transmisi untuk menghubungkan satu titik ke titik lain. Jika kabel menyalurkan arus maka pada selubung logam tersebut akan terdapat tegangan induksi yang besamya dipengaruhi oleh arus dan panjang kabel. Tegangan induksi yang besar harns diturunkan dengan metoda yang tepat agar aman dan sesuai standar yang berlaku.

• Metoda Mengurangi Arus dan Tegangan pada Selubung Logam. Beberapa metode yang tepat untuk mengurangi arus dan tegangan selubung antara lain : a. Transposisi b. Single point bonding c. Cross bonding

• Hubung Silang (Cross bonding) Hubung silang penting dikonstruksi dengan membuat bagian selubung menjadi beberapa bagian dan menghubung silangkan, sebingga tegangan induksi keseluruhan pada tiga bagian kabel dapat diperkecil

FAULT LOCATOR CABLE

Cara mencari kerusakan metalic layer pada kabel tanah tegangan tinggi 150 kV. Menggunakan Murray Loop

Test tegangan tinggi trafo

PENGUJIAN KABEL • • • • • • • • • • • • • • • • • •

Peralatan Uji : Insulation resistance tester (Megger) Wheatstone bridge Phase sequence Sumber tegangan DC 10 kV Multimeter Sumber arus 3 fasa dengan kemampuan minimal 100A. Pembangkit tegangan tinggi DC dengan P > 3 kW Voltmeter Ammeter Tang ampere Manometer Threeway valve Manifold Wadah penampungan yang ada ukuran Stop watch (pengukur waktu) Thermometer. Instruksi kerja alat merujuk ke manual alat yang dipergunakan

PENGUJIAN KABEL • Pemeriksaan visual • Data kabel • Periksa data kabel, harus Sesuai IEC 60502-2 Klausul 4.1/4.2. • Terminasi • Periksa terminasi, terminasi kabel harus Tidak ada cacat dan sesuai spesifikasi pabrikan. • Pembumian • Periksa pembumian, harus terhubung dan tidak cacat.

PENGUJIAN KABEL

PENGUJIAN KABEL • Catat panjang kabel (L). • Ukur suhu sekitar. • Hubungkan konduktor kabel fasa R, S, T sirkuit yang sama di satu sisi ujung kabel. • Ukur resistans konduktor R-S, S-T, T-R. • Hitung resistans konduktor kabel fasa R, S, T dengan rumus sebagai berikut : • • Sesuai spesifikasi (dikoreksi 20oC) • R20 = Rt / (L x k) • R20 = Resistans pada suhu 20oC • Rt = Resistans pada suhu pengukuran Tt • Untuk tembaga k = 1+0,00393 (Tt 20) • Untuk aluminium k = 1 + 0,00403 (Tt20)

PENGUJIAN KABEL

PENGUJIAN KABEL

PENGUJIAN KABEL

PENGUJIAN TEG TINGGI KABEL

PENGUJIAN TEG TINGGI KABEL • Bumikan pembangkit DC dengan ground stick. • Hubungkan terminal uji ke salah satu kabel (misal fasa R). • Atur pembangkit DC dari nol sampai nilai tegangan uji yang ditentukan secara bertahap dan amati arus bocor setiap menit sampai 15 menit. • Setelah 15 menit turunkan tegangan secara bertahap sampai nol dan matikan pembangkit. • Lakukan pembumian terminal pembangkit/kabel yang diuji (bisa otomatik atau secara manual dengan ground stick). • Catatan: – Kabel non minyak • Di atas 30 kV s/d 150 kV tegangan uji DC 3U 0 /15 menit atau bila peralatan uji tegangan DC tidak tersedia boleh menggunakan tegangan tinggi AC 1U/5menit atau 1U0/24 jam. • < 30 kV: Tegangan uji DC 4U0/15 menit atau bila peralatan uji DC tidak tersedia boleh menggunakan tegangan tinggi AC 1U/5 menit atau 1U0/24 jam.

PENGUJIAN TEG TINGGI KABEL – Kabel minyak • Untuk kabel 150 kV, tegangan uji DC 3,5 U0/15 menit. • Untuk kabel 70 kV 4U0/15 menit. • Jika peralatan tegangan uji DC tidak tersedia boleh menggunakan tegangan tinggi AC 1U/5 menit atau 1U0/24 jam.

– Tegangan uji DC dengan polaritas negatif antara konduktor dan skrin logam:

• U0 = Tegangan fasa – Netral • U = Tegangan fasa-fasa

Related Documents

Buat Presentasi
February 2021 0
Presentasi Rcm
January 2021 1
Presentasi Pl
February 2021 1

More Documents from "AchmadJa'farShodiqShahab"