Loading documents preview...
1.INFRASTRUKTUR JALAN DI INDONESIA 2.SISTEM JARINGAN JALAN 3.RENSTRA DITJEN. BINA MARGA 2015-2019 4.KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JALAN (BARU) 5.PENUTUP
PROFIL DIPA
TA 2016
SISTEM JARINGAN JALAN UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan
• SISTEM PRIMER Merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang berwujud pusat pusat kegiatan.
• SISTEM SEKUNDER Merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di dalam kawasan perkotaan. KOTA
(Sistem Jaringan Jalan Primer adalah sistem jaringan jalan bersifat menerus yang memberikan pelayanan lalu lintas tidak terputus walaupun masuk ke dalam kawasan perkotaan)
(Yang dimaksud dengan kawasan perkotaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian, dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, serta kegiatan ekonomi)
KOTA
1. Jalan Sistem Primer (Antar Kota) KOTA KOTA
(Menerus dalam Kota) 2. Jalan Sistem Sekunder KOTA KOTA KOTA
Pusat Kegiatan
2
KRITERIA JALAN MENURUT FUNGSI UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan
HIERARKI JALAN
Kriteria
Arteri
Kolektor
Lokal
Lingkungan
Angkutan yang dilayani
Utama
Pengumpul
Setempat
Lingkungan
Jarak perjalanan
Jauh
Sedang
Dekat
Dekat
Kecepatan rata-rata
Tinggi
Sedang
Rendah
Rendah
Jumlah jalan masuk
Dibatasi
Dibatasi
Tidak Dibatasi
Tidak Dibatasi
ARTERI
P E R G E R A K A N
Vol. & Kec. tinggi Lalulintas Lokal terbatas 100 Km/jam
KOLEKTOR
Leba r Efek
Ham batan
tif Be
Samp
rkura n
i ng B
g
ertam b
ah
LOKAL
Lalulintas Menerus Makin Dominan
20 Km/jam Vol. & Kec. rendah Akses dikontrol penuh
Areal Permukiman Semakin Dominan Semakin Bertambah Peruntukan Jalan Akses dan Parkir
Akses tidak dikontrol AKSESIBILITAS
3
JALAN MENURUT STATUS UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan
• JALAN NASIONAL Merupakan jalan arteri dan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang mengubungkan antar ibukota provinsi, dan jalan strategis nasional, serta jalan tol
• JALAN PROVINSI Merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/kota, atau antar ibukota kabupaten/kota, dan jalan strategis provinsi
• JALAN KABUPATEN Merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan, antar ibukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat kegiatan lokal, serta jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten, dan jalan strategis kabupaten
• JALAN KOTA Merupakan jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder yang menghubungkan antar pusat pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat pelayanan dengan persil, menghubungkan antar persil, serta menghubungkan antar pusat permukiman yang berada di dalam kota •
JALAN DESA Merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau antar permukiman di dalam desa 4 serta jalan lingkungan
DAMPAK SISTEM TRANSPORTASI JALAN YANG BELUM OPTIMAL (Terhadap Arus Lalu Lintas)
Kemacetan sebagai dampak sistem jaringan jalan yang belum optimal • Jalan Primer menerus dalam Kota • Penggunaan Ruang Milik Jalan (Rumija) untuk penggunaan yang tidak semestinya seperti untuk pasar tumpah maupun lahan parkir kendaraan, menyebabkan ruas jalan tidak berperan sebagaimana fungsinya
Pusat Kota Primer menerus vs melingkar
Pusat Kota
5
BAGIAN- BAGIAN JALAN
PP 34 Tahun 2006 tentang Jalan Pasal 33
6 6
TOTAL PANJANG JALAN
504.592 KM
JARINGAN JALAN DI INDONESIA JALAN PROVINSI
46.863 KM
JALAN JALAN KAB/KOTA JALAN TOL
989
409.723 KM
KM
JALAN JALAN NASIONAL NON TOL
47.017 KM
7 7
PERKEMBANGAN JALAN TOL DI INDONESIA Sejak 2014 (Kabiet Kerja) sampai dengan saat ini yang telah beroperasi
176
884
kilometer
kilometer
813
989
1.873
2014
2016
2019
kilometer
kilometer
kilometer
8 8