Cara Kerja Concrete Pump

  • Uploaded by: Mohamad Tontro Prastowo
  • 0
  • 0
  • March 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Cara Kerja Concrete Pump as PDF for free.

More details

  • Words: 15,290
  • Pages: 57
Loading documents preview...
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012

OPERATOR POMPA BETON KEGIATAN AKHIR PENGOPERASIAN CONCRETE PUMP NO. KODE : FKK.CP.02.006.01 - I

BUKU INFORMASI

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

DAFTAR ISI

Daftar Isi .................................................................................................................................... 1 BAB I

PENDAHULUAN ........................................................................................................ 2 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) ....................................... 2 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan .............................................................................. 2 1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini ........................................................................ 3 1.4. Pengertian-pengertian / Istilah ........................................................................... 4

BAB II

STANDAR KOMPETENSI ........................................................................................... 6 2.1. Peta Paket Pelatihan ........................................................................................ 6 2.2. Pengertian Standar Kompetensi ........................................................................ 6 2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari ....................................................................... 6

BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ..................................................................... 11 3.1. Strategi Pelatihan ............................................................................................. 11 3.2. Metode Pelatihan ............................................................................................. 11 3.3. Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan....................................................... 12 BAB IV KEGIATAN AKHIR PENGOPERASIAN CONCRETE PUMP ...................................... 24 4.1. Umum .............................................................................................................. 24 4.2. Pembersihan Komponen ................................................................................... 24 4.3. Pengaturan Outriggers dan Distributor Boom Pada Posisi Transport ............. 31 4.4. Demobilisasi Concrete pump ............................................................................. 37 4.5. Membuat Laporan Pekerjaan ........................................................................... 41 BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI ............................................................................................................ 55 5.1. Sumber Daya Manusia ..................................................................................... 55 5.2. Sumber-sumber Kepustakaan (Buku Informasi) ................................................ 55 5.3. Peralatan/Mesin dan Bahan ............................................................................. 56

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 1 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) 1.1.1. Pelatihan berbasis kompetensi. Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan kerja yang menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja. 1.1.2. Kompeten ditempat kerja. Jika seseorang kompeten dalam pekerjaan tertentu, maka yang bersangkutan memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang perlu untuk ditampilkan secara efektif di tempat kerja, sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1.2.1. Desain Materi Pelatihan Materi Pelatihan ini didesain untuk dapat dijadikan panduan pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi yang lebih menekankan kepada peran aktif peserta pelatihan dalam meningkatkan seluruh aspek kemampuan yang mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta pelatihan Materi Pelatihan ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual / mandiri. 1) Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang instruktur. 2) Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih. 1.2.2. Isi Materi Pelatihan 1)

Buku Informasi Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan.

2)

Buku Kerja Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik, baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri. Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi: a. Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi. b. Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan. c. Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja.

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 2 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

3)

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

Buku Penilaian Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi : a. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan. b. Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan. c. Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan. d. Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja. e. Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik. f. Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

1.2.3. Penerapan Materi Pelatihan 1)

Pada pelatihan klasikal, kewajiban instruktur adalah: a. Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan. b. Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan. c. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan. d. Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.

2)

Pada Pelatihan individual / mandiri, kewajiban peserta pelatihan adalah: a. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan. b. Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja. c. Memberikan jawaban pada Buku Kerja. d. Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja. e. Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.

1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini 1.3.1. Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency-RCC) Jika seseorang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, maka yang bersangkutan dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini, yang berarti tidak akan dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan. 1.3.2. Persyaratan Seseorang mungkin sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, karena telah: 1) Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sama atau 2) Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau 3) Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama.

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 3 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

1.4. Pengertian-Pengertian / Istilah 1.4.1 Profesi Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan. 1.4.2 Standarisasi Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu. 1.4.3

Penilaian / Uji Kompetensi Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.

1.4.4 Pelatihan Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari. 1.4.5 Kompetensi Kompetensi adalah kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau sesuai dengan standar unjuk kerja yang ditetapkan. 1.4.6 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. 1.4.7

Standar Kompetensi Standar kompetensi adalah rumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.

1.4.8 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 4 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

1.4.9 Sertifikat Kompetensi Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi. 1.4.10 Sertifikasi Kompetensi Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi nasional dan/ atau internasional.

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 5 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

BAB II STANDAR KOMPETENSI

2.1. Peta Paket Pelatihan Materi Pelatihan ini merupakan bagian dari Paket Pelatihan Jabatan Kerja Operator Pompa Beton yaitu sebagai representasi dari Unit Kompetensi Melakukan Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete pump - Kode Unit FKK.CP.02.006.01, sehingga untuk kualifikasi jabatan kerja tersebut diperlukan pemahaman dan kemampuan mengaplikasikan dari materi pelatihan lainnya, yaitu: • Komunikasi dan Kerjasama di Tempat Kerja; • Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3-L); • Pemeliharaan Harian Concrete pump; • Mobilisasi Pompa Beton; • Teknik Penempatan Unit Concrete pump; • Teknik Pemompaan Beton Segari; • Troble Shooting. 2.2. Pengertian Standar Kompetensi 2.2.1. Unit Kompetensi Unit kompetensi adalah bentuk pernyataan terhadap tugas / pekerjaan yang akan dilakukan dan merupakan bagian dari keseluruhan unit komptensi yang terdapat pada standar kompetensi kerja dalam suatu jabatan kerja tertentu. 2.2.2. Unit kompetensi yang akan dipelajari Salah satu unit kompetensi yang akan dipelajari dalam paket pelatihan ini adalah “Melakukan Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete pump”. 2.2.3. Durasi / waktu pelatihan Pada sistem pelatihan berbasis kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam melakukan tugas tertentu. 2.2.4. Kesempatan untuk menjadi kompeten Jika peserta latih belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih akan mengatur rencana pelatihan dengan peserta latih yang bersangkutan. Rencana ini akan memberikan kesempatan kembali kepada peserta untuk meningkatkan level kompetensi sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali. 2.3

Unit Kompetensi Kerja Yang dipelajari Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat : • mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan. • mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 6 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

• •

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

memeriksa kemajuan peserta pelatihan. menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

2.3.1 Kemampuan Awal Peserta pelatihan harus telah memiliki pengetahuan awal Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete pump. 2.3.2

Judul Unit Pump

: Melakukan Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete

2.3.3

Kode Unit

: FKK.CP.02.006.01

2.3.4

Deskripsi Unit Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan dalam melakukan kegiatan akhir pengoperasian concrete pump.

2.3.5

Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja

Elemen Kompetensi 1. Membersihkan komponen concrete pump

1.1 1.2 1.3 1.4

1.5

Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria ) Prosedur pemeliharaan peralatan setelah selesai operasi diidentifikasi sesuai buku manual. Bagian dalam pipa beton dibersihkan dengan bola busa (sponge ball). Sisa beton segar di agitator hopper dan Y section dibersihkan sesuai prosedur. Semua komponen concrete pump yang bersentuhan dengan beton dicuci dengan menggunakan air bertekanan. Kondisi semua komponen concrete pump diperiksa ulang.

2.

Mengembalikan Outriggers dan distributor boom pada posisi transport

2.1 Distributor boom dilipat pada posisi transport. 2.2 Outriggers dikembalikan pada posisi transport. 2.3 Pipa lapangan (conveying pipe) dan perlengkapannya dikumpulkan ke unit alat.

3.

Melakukan demobilisasi unit concrete pump

3.1 Dokumen untuk demobilisasi disiapkan. 3.2 Unit concrete pump dijalankan sampai di tempat yang ditentukan. 3.3 Unit concrete pump diparkir di tempat yang datar dan aman sesuai dengan prosedur. 3.4 Engine dimatikan sesuai prosedur.

4.

Membuat laporan pekerjaan

4.1 Catatan dan data terkait dikumpulkan. 4.2 Data terkait dicatat pada formulir laporan harian operasi. 4.3 Laporan K3L dibuat pada daftar simak. 4.4 Time sheet/ laporan kerja penggunaan concrete pump dibuat untuk pengesahan pihak pengguna.

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 7 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

2.3.6

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

Batasan Variabel a.

Kontek Variabel 1) Unit kompetensi ini diterapkan dalam kelompok kerja atau individual dalam menyelesaikan pekerjaan pemeliharan alat setelah selesai operasi dan demobilisasi; 2) Unit kompetensi ini diterapkan di tempat kerja dengan dukungan ketersediaan peralatan pompa beton dalam kondisi baik dan lapangan yang telah disiapkan sebelumnya; 3) Unit kompetensi ini berlaku untuk concrete pump type boom / truck mounted dan diterapkan dalam kondisi lingkungan yang mendukung.

b.

Perlengkapan yang diperlukan 1) Alat: a) Concrete pump, selesai operasi; b) Tools untuk pembersihan; c) Alat penampung sisa beton dan air cucian; d) Alat pencuci / air bertekanan e) Alat Pelindung Diri (APD); f) Alat Pengaman Kerja (APK). g) Rambu-rambu K3; 2)

Bahan: a) Bola busa (sponge ball) sesuai ukuran diameter pipa penyalur; b) Buku pedomanpemeliharaan dan pengoperasian concrete pump; c) Bahan bakar; d) Pelumas; e) Daftar simak (check list) kondisi alat.

c. Tugas-tugas yang harus dilakukan : 1) Membersihkan komponen concrete pump; 2) Mengembalikan posisi Outriggers dan distributor transport; 3) Melakukan demobilisasi unit concrete pump; 4) Membuat laporan pekerjaan;

boom pada

posisi

d. Peraturan-peraturan yang diperlukan 1) Undang-undang tentang Keselamatan Kerja dan peraturan lainnya terkait dengan keselamatan kerja; 2) Undang-undang tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup dan peraturan lainnya terkait dengan pencegahan pencemaran lingkungan; 3) Pedoman Pemeliharaan dan Pengoperasian (Operation and Maintenance Manual) Concrete pump. 4) Prosedur Operasi Standar (SOP) Perusahaan; 2.3.7

Panduan Penilaian a. Penjelasan Pengujian. 1) Prosedur penilaian.

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 8 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja dengan menggunakan metode uji yang tepat untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar. 2)

Tempat. Lokasi kerja atau tempat pelatihan (training ground) yang memenuhi syarat.

3)

Penguasaan unit kompetensi sebelumnya : • FKK.CP.01.001.01 : Melakukan komunikasi dan kerjasama di tempat kerja; • FKK.CP.01.002.01 : Menerapkan Ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Pengendalian Dampak Lingkungan di Tempat Kerja; • FKK.CP.02.001.01 : Melakukan Operasi;

Pemeliharaan

Harian

Sebelum

• FKK.CP.02.001.01 : Melakukan Mobilisasi Peralatan ke Lokasi Proyek; • FKK.CP.02.003.01 : Menempatkan Unit Concrete pump di Tempat Pemompaan Beton; • FKK.CP.02.004.01 : Mengoperasikan Pemompaan Beton Segar (Siap Pakai); • FKK.CP.02.005.01 : Mengatasi Gangguan (Trouble shooting) Pemompaan Beton dengan Melakukan Perbaikan Komponen b.

Kondisi Pengujian. 1) Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan membersihkan komponen concrete pump, memeriksa komponen concrete pump, mengatur Outriggers dan distributor boom pada posisi transport, melakukan demobilisasi unit concrete pump dan membuat laporan pekerjaan, sebagai bagian dari pekerjaan pengoperasian concrete pump; 2) Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan, tertulis, demonstrasi/praktek; 3) Penilaian dapat dilaksanakan secara simulasi di tempat pelatihan (training ground) dan atau di tempat kerja.

c.

Pengetahuan yang diperlukan : 1) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3); 2) Struktur dan fungsi komponen utama peralatan pompa beton; 3) Prosedur pembersihan concrete pump; 4) Pemeriksaan concrete pump setelah selesai operasi; 5) Prosedur mobilisasi concrete pump; 6) Sistem pelaporan.

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 9 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

2.3.8

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

d.

Keterampilan yang dibutuhkan : 1) Menerapkan K3 dan L selama melakukan pemeliharaan setelah operasi dan demobilisasi alat; 2) Melakukan persiapan pekerjaan pemeliharaan peralatan setelah selesai operasi; 3) Melakukan pemeliharaan concrete pump setelah selesai operasi.; 4) Melakukan demobilisasi peralatan sesuai prosedur; 5) Membuat bahan laporan pengoperasian.

e.

Aspek Kritis. 1) Kecermatan dalam menginterpretasikan buku manual pengoperasian yang terkait dengan pemeliharaan concrete pump setelah selesai operasi; 2) Kedisiplinan dalam mencuci semua komponen concrete pump yang bersentuhan dengan beton; 3) Ketelitian memeriksa kondisi komponen concrete pump setelah selesai operasi; 4) Kedisiplinan dan kecermatan dalam melakukan demobilisasi unit concrete pump dari lokasi proyek ke tempat asal; 5) Ketelitian untuk memilih tempat parkir pada tempat yang datar dan keras serta aman; 6) Kedisiplinan untuk mematikan engine sesuai dengan prosedur; 7) Keedisiplinan dalam membuat laporan pekerjaan pada form standar

Kompetensi Kunci. No 1. 2.

Kompetensi Kunci Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide

Tingkat

3.

Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan

1

4.

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

2

5.

Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis

1

6.

Memecahkan masalah

1

7.

Menggunakan teknologi

1

2 2

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 10 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

3.1. Strategi Pelatihan Belajar dalam suatu sistem pelatihan berbasis kompetensi berbeda dengan pelatihan klasikal yang diajarkan di kelas oleh pelatih. Pada sistem ini peserta pelatihan akan bertanggung jawab terhadap proses belajar secara mandiri, artinya bahwa peserta pelatihan perlu merencanakan kegiatan/proses belajar dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat. 3.1.1 Persiapan / perencanaan a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar yang harus diikuti. b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca. c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki. d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan. 3.1.2 Permulaan dari proses pembelajaran a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada tahap belajar. b. Mereview dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan yang telah dimiliki. 3.1.3 Pengamatan terhadap tugas praktik a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya. b. Mengajukan pertanyaan kepada pelatih tentang kesulitan yang ditemukan selama pengamatan. 3.1.4 Implementasi a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman. b. Mengamati indikator kemajuan yang telah dicapai melalui kegiatan praktik. c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah diperoleh. 3.1.5 Penilaian Melaksanakan tugas terkait penilaian untuk penyelesaian belajar peserta pelatihan 3.2. Metode Pelatihan Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan. 3.2.1

Belajar secara mandiri Belajar secara mandiri membolehkan peserta pelatihan untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, peserta pelatihan disarankan untuk menemui

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 11 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar. 3.2.2

Belajar Berkelompok Belajar berkelompok memungkinkan peserta pelatihan untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.

3.2.3

Belajar terstruktur Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topik tertentu.

3.3. Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan Rancangan pembelajaran materi pelatihan memberikan penjelasan tentang penyusunan strategi pembelajaran, termasuk di dalamnya metode pelatihan yang disarankan, media yang digunakan, session plan, dan strategi penilaian dari setiap penugasan yang diberikan kepada seorang peserta pelatihan. Rancangan pembelajaran materi pelatihan memberikan informasi yang bersifat indikatif yang selanjutnya dapat dijadikan oleh instruktur sebagai pedoman dalam menyusun rencana pembelajaran (session plan) yang lebih operasional dan yang lebih bersifat strategis untuk membantu para peserta pelatihan mencapai unit kompetensi. Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan: Unit Kompetensi

: Melakukan Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete pump

Elemen Kompetensi 1

: Membersihkan komponen concrete pump

No 1 1.1

Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja 2 Prosedur pemeliharaan peralatan setelah selesai operasi diidentifikasi sesuai buku manual. 1) Mampu menyiapkan buku manual / referensi pedoman pemeliharaan harian 2) Dapat mengidentifikasi bab yang membahas prosedur pemeliharaan peralatan setelah selesai operasi 3) Harus mampu menjelaskan prosedur pemeliharaan peralatan setelah selesai operasi

Tujuan Pembelajaran 3 Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat mengidentifika si Prosedur pemeliharaan peralatan setelah selesai operasi sesuai buku manual

Metode Pelatihan Tahapan yang Pembelajaran Disarankan 4 5 1. Ceramah 1. Menjelaskan cara 2. Diskusi/ menyiapkan buku diskusi manual / referensi kelompok pedoman 3. Peragaan pemeliharaan harian 2. Menjelaskan cara mengidentifikasi bab yang membahas prosedur pemeliharaan peralatan setelah selesai operasi 3. Menjelaskan dan memberikan langkah cara prosedur pemeliharaan peralatan setelah selesai operasi 4. Diskusi kelompok ­ menyiapkan buku manual / referensi pedoman pemeliharaan harian ­ mengidentifikasi bab yang membahas

Sumber/ Referensi yang Disarankan 6 1. Buku Petunjuk Pemeliharaa n dan Pengoperasian pompa beton 2. Peraturan K3L 3. SOP perusahaan terkait pengecoran beton

Jam Pelajara n Indikatif 7 5

15*

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 12 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

1

2

3

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

4

5.

1.2

Bagian dalam pipa penyalur beton dibersihkan dengan bola busa (sponge ball). 1) Dapat menjelaskan prosedur pembersihan bagian dalam pipa penyalur beton 2) Mampu menyiapkan bola busa (sponge ball) sesuai ukuran pipa penyalur beton 3) Mampu menyiapkan washing reducer 4) Harus mampu melakukan pencucian bagian dalam pipa penyalur beton dari pipa pendek dengan sponge ball, washing reducer dan pompa air sesuai prosedur 5) Harus mampu melakukan pencucian bagian dalam pipa penyalur beton dengan metode hisap (suction cleaning)

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat membersihkan Bagian dalam pipa penyalur beton dengan bola busa (sponge ball).

1. Ceramah 1. 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Peragaan 2.

3.

4.

5.

6.

5 prosedur pemeliharaan peralatan setelah selesai operasi ­ prosedur pemeliharaan peralatan setelah selesai operasi Peragaan ­ mengidentifikasi bab yang membahas prosedur pemeliharaan peralatan setelah selesai operasi ­ prosedur pemeliharaan peralatan setelah selesai operas Menjelaskan prosedur pembersihan bagian dalam pipa penyalur beton Menjelaskan cara menyiapkan bola busa (sponge ball) sesuai ukuran pipa penyalur beton Menjelaskan dan memberikan langkah cara menyiapkan washing reducer Menjelaskan langkah melakukan pencucian bagian dalam pipa penyalur beton dari pipa pendek dengan sponge ball, washing reducer dan pompa air sesuai prosedur Menjelaskan dan memberikan langkah cara melakukan pencucian bagian dalam pipa penyalur beton dengan metode hisap (suction cleaning) Diskusi kelompok ­ pembersihan bagian dalam pipa penyalur beton ­ menyiapkan bola busa (sponge ball) sesuai ukuran pipa penyalur beton ­ melakukan pencucian bagian dalam pipa penyalur beton dari pipa pendek dengan sponge ball, washing reducer dan pompa air sesuai prosedur ­ melakukan pencucian bagian

6

7

15**

1. Buku Petunjuk Pemeliharaa n dan Pengoperasian pompa beton 2. Peraturan K3L 3. SOP perusahaan terkait pengecoran beton

5

15*

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 13 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

1

2

3

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

4

7.

1.3

Sisa beton segar di agitator hopper dan Y section dibersihkan sesuai prosedur 1) Dapat menjelaskan prosedur pembersihan sisa beton segar di agitator hoper dan Y section 2) Harus mampu membersihkan sisa beton segar di agitator hopper 3) Mampu mencuci agitator hopper dengan air bertekanan

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat membersihkan Sisa beton segar di agitator hopper dan Y section sesuai prosedur

1. Ceramah 1. 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Peragaan 2.

3.

4.

5.

1.4

Semua komponen concrete pump yang bersentuhan dengan beton dicuci dengan menggunakan air bertekanan. 1) Dapat menjelaskan prosedur pembersihan

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat mencuci Semua komponen concrete pump yang bersentuhan

1. Cerama 1. h 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Peragaan 2.

5 dalam pipa penyalur beton dengan metode hisap (suction cleaning) Peragaan ­ menyiapkan bola busa (sponge ball) sesuai ukuran pipa penyalur beton ­ melakukan pencucian bagian dalam pipa penyalur beton dari pipa pendek dengan sponge ball, washing reducer dan pompa air sesuai prosedur ­ melakukan pencucian bagian dalam pipa penyalur beton dengan metode hisap (suction cleaning) Menjelaskan prosedur pembersihan sisa beton segar di agitator hoper dan Y section Menjelaskan dan memberikan langkah cara membersihkan sisa beton segar di agitator hopper Menjelaskan langkah mencuci agitator hopper dengan air bertekanan Diskusi kelompok ­ prosedur pembersihan sisa beton segar di agitator hoper dan Y section ­ membersihkan sisa beton segar di agitator hopper ­ mencuci agitator hopper dengan air bertekanan Peragaan ­ membersihkan sisa beton segar di agitator hopper ­ mencuci agitator hopper dengan air bertekanan Menjelaskan prosedur pembersihan semua komponen concrete pump yang bersentuhan dengan beton Menjelaskan cara membersihkan piston sesuai

6

7

15**

1. Buku Petunjuk Pemeliharaa n dan Pengoperasian pompa beton 2. Peraturan K3L 3. SOP perusahaan terkait pengecoran beton

5

15*

15**

1. Buku Petunjuk Pemeliharaa n dan Pengoperasian pompa beton 2. Peraturan K3L 3. SOP perusa-

5

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 14 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

1

2 semua komponen concrete pump yang bersentuhan dengan beton 2) Mampu membersihkan piston sesuai prosedur 3) Mampu membersihkan piston rod sesuai prosedur 4) Mampu membersihkan sliding valve sesuai prosedur

3 dengan beton dengan menggunakan air bertekanan.

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

4 3.

4.

5.

6.

1.5

Kondisi semua komponen concrete pump diperiksa ulang. 1) Dapat menjelaskan prosedur pemeriksaan ulang semua komponen concrete pump setelah selesai pencucian 2) Harus mampu menentukan komponen yang harus diperiksa ulang 3) Harus mampu memeriksa ulang semua komponen concrete pump setelah selesai pencucian.

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat memeriksa ulang Kondisi semua komponen concrete pump

1. Cerama 1. h 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Peragaan 2.

3.

4.

5.

5 prosedur Menjelaskan dan memberikan langkah cara membersihkan piston rod sesuai prosedur Menjelaskan langkah membersihkan Svalve sesuai prosedur Diskusi kelompok ­ pembersihan semua komponen concrete pump yang bersentuhan dengan beton ­ membersihkan piston sesuai prosedur ­ membersihkan piston rod sesuai prosedur ­ membersihkan Svalve sesuai prosedur Peragaan ­ piston sesuai prosedur ­ membersihkan piston rod sesuai prosedur ­ membersihkan Svalve sesuai prosedur Menjelaskan prosedur pemeriksaan ulang semua komponen concrete pump setelah selesai pencucian Menjelaskan cara menentukan komponen yang harus diperiksa ulang Menjelaskan dan memberikan langkah cara memeriksa ulang semua komponen concrete pump setelah selesai pencucian. Diskusi kelompok ­ pemeriksaan ulang semua komponen concrete pump setelah selesai pencucian ­ menentukan komponen yang harus diperiksa ulang ­ memeriksa ulang semua komponen concrete pump setelah selesai pencucian Peragaan ­ menentukan komponen yang

6 haan terkait pengecoran beton

7

15*

15**

1. Buku Petunjuk Pemeliharaa n dan Pengoperasian pompa beton 2. Peraturan K3L 3. SOP perusahaan terkait pengecoran beton

5

15*

15**

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 15 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

1

2

1 2.1

4

5 harus diperiksa ulang ­ memeriksa ulang semua komponen concrete pump setelah selesai pencucian

6

7

Diskusi kelompok: ­ menyiapkan buku manual / referensi pedoman pemeliharaan harian ­ mengidentifikasi bab yang membahas prosedur pemeliharaan peralatan setelah selesai operasi ­ prosedur pemeliharaan peralatan setelah selesai operasi ­ prosedur pembersihan bagian dalam pipa penyalur beton ­ prosedur pembersihan sisa beton segar di agitator hoper dan Y section ­ prosedur pembersihan semua komponen concrete pump yang bersentuhan dengan beton ­ prosedur pemeriksaan ulang semua komponen concrete pump setelah selesai pencucian Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 1.1 s.d KUK 1.5, dibimbing langsung oleh Instruktur dengan pembagian kelompok disesuaikan dengan kondisi peserta.

75

Pelaksanaan praktik: ­ menyiapkan bola busa (sponge ball) sesuai ukuran pipa penyalur beton ­ menyiapkan washing reducer ­ melakukan pencucian bagian dalam pipa penyalur beton dengan metode hisap (suction cleaning) ­ membersihkan sisa beton segar di agitator hopper ­ mencuci agitator hopper dengan air bertekanan ­ membersihkan piston sesuai prosedur ­ membersihkan piston rod sesuai prosedur ­ membersihkan S-valve/ sliding valve sesuai prosedur ­ memeriksa ulang semua komponen concrete pump setelah selesai pencucian dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 1.1 s.d KUK 1.5, dengan didahului penjelasan langkah pelaksanaan dari masing-masing kegiatan praktik dan contoh praktik dari instruktur yang dilanjutkan dengan pelaksanaan praktik untuk setiap peserta dengan bimbingan instruktur

75

Elemen Kompetensi 2 No

3

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja 2 Distributor boom dilipat pada posisi transport. 1) Dapat menjelaskan prosedur pelipatan distributor boom 2) Harus mampu mengikat pipa fleksible di ujung distributor boom pada tempatnya 3) Harus mampu melipat elemen distributor boom sesuai prosedur dan urutannya 4) Harus mampu melakukan pemutaran (slewing) distributor boom pada arah transport 5) Harus mampu menurunkan paket boom hingga hingga duduk pada pengikatnya (catch hook)

: Mengembalikan Outriggers dan distributor boom pada posisi transport Tujuan Pembelajaran 3 Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat melipat Distributor boom pada posisi transport.

Metode Pelatihan Tahapan yang Pembelajaran Disarankan 4 5 1. Ceramah 1. Menjelaskan prosedur pelipatan 2. Diskusi/ distributor boom diskusi kelompok 2. Menjelaskan cara mengikat pipa 3. Peragaan fleksible di ujung distributor boom pada tempatnya 3. Menjelaskan dan memberikan langkah cara melipat elemen distributor boom sesuai prosedur dan urutannya 4. Menjelaskan langkah melakukan pemutaran (slewing) distributor boom pada arah transport 5. Menjelaskan dan memberikan langkah cara menurunkan paket boom hingga hingga duduk pada pengikatnya (catch hook) 6. Diskusi kelompok ­ prosedur pelipatan distributor boom ­ mengikat pipa fleksible di ujung

Sumber/ Referensi yang Disarankan 6 1. Buku Petunjuk Pemeliharaa n dan Pengoperasian pompa beton 2. Peraturan K3L 3. SOP perusahaan terkait pengecoran beton

Jam Pelajara n Indikatif 7 5

15*

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 16 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

1

2

3

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

4

7.

2.2

Outriggers dikembalikan pada posisi transport. 1) Dapat menjelaskan prosedur mengembalikan Outriggers pada posisi transport 2) Harus mampu melepas kunci (lock) Outriggers 3) Harus mampu mengembalikan Outriggers belakang pada posisi transport 4) Harus mampu mengembalikan Outriggers depan pada posisi transport

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat mengembalika n Outriggers pada posisi transport

1. Ceramah 1. 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Peragaan 2.

3.

4.

5.

6.

5 distributor boom pada tempatnya ­ melipat elemen distributor boom sesuai prosedur dan urutannya ­ melakukan pemutaran (slewing) distributor boom pada arah transport ­ menurunkan paket boom hingga hingga duduk pada pengikatnya (catch hook Peragaan ­ mengikat pipa fleksible di ujung distributor boom pada tempatnya ­ melipat elemen distributor boom sesuai prosedur dan urutannya ­ melakukan pemutaran (slewing) distributor boom pada arah transport ­ menurunkan paket boom hingga hingga duduk pada pengikatnya (catch hook) Menjelaskan prosedur mengembalikan Outriggers pada posisi transport Menjelaskan cara melepas kunci (lock) Outriggers Menjelaskan dan memberikan langkah cara mengembalikan Outriggers belakang pada posisi transport Menjelaskan dan memberikan langkah cara mengembalikan Outriggers depan pada posisi transpor Diskusi kelompok ­ mengembalikan Outriggers pada posisi transport ­ melepas kunci (lock) Outriggers ­ mengembalikan Outriggers belakang pada posisi transport ­ mengembalikan Outriggers depan pada posisi transpor Peragaan ­ mengembalikan

6

7

15**

1. Buku Petunjuk Pemeliharaa n dan Pengoperasian pompa beton 2. Peraturan K3L 3. SOP perusahaan terkait pengecoran beton

5

15*

15**

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 17 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

1

2.3

2

3

Pipa lapangan (conveying pipe) dan perlengkapannya dikumpulkan ke unit alat. 1) Dapat mengidentifikasi pipa lapangan dan perlengkapannya 2) Harus mampu mengumpulkan pipa dan perlengkapannya 3) Harus mampu meletakkan pipa dan perlengkapannya keatas unit alat

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat mengumpulka n Pipa lapangan (conveying pipe) dan perlengkapann ya ke unit alat

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

4

1. Ceramah 1. 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Peragaan 2. 4. Praktik pemeriksaan komponen 3. hot elevator dan vibrating screen 4.

5.

5 Outriggers pada posisi transport ­ melepas kunci (lock) Outriggers ­ mengembalikan Outriggers belakang pada posisi transport ­ mengembalikan Outriggers depan pada posisi transpor Menjelaskan cara mengidentifikasi pipa lapangan dan perlengkapannya Menjelaskan cara mengumpulkan pipa dan perlengkapannya Menjelaskan dan memberikan langkah cara meletakkan pipa dan perlengkap-annya keatas unit alat Diskusi kelompok ­ mengidentifikasi pipa lapangan dan perlengkapannya ­ mengumpulkan pipa dan perlengkapannya ­ meletakkan pipa dan perlengkapannya keatas unit alat Peragaan ­ mengidentifikasi pipa lapangan dan perlengkapannya ­ mengumpulkan pipa dan perlengkapannya ­ meletakkan pipa dan perlengkapannya keatas unit alat

6

7

1. Buku Petunjuk Pemeliharaa n dan Pengoperasian pompa beton 2. Peraturan K3L 3. SOP perusahaan terkait pengecoran beton

5

15*

15**

Diskusi kelompok: ­ prosedur pelipatan distributor boom ­ prosedur mengembalikan Outriggers pada posisi transport ­ mengidentifikasi pipa lapangan dan perlengkapannya Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 2.1 s.d KUK 2.3, dibimbing langsung oleh Instruktur dengan pembagian kelompok disesuaikan dengan kondisi peserta.

45

Pelaksanaan praktik: ­ mengikat pipa fleksible di ujung distributor boom pada tempatnya ­ melipat elemen distributor boom sesuai prosedur dan urutannya ­ melakukan pemutaran (slewing) distributor boom pada arah transport ­ menurunkan paket boom hingga hingga duduk pada pengikatnya (catch hook) ­ melepas kunci (lock) Outriggers ­ mengembalikan Outriggers belakang pada posisi transport ­ mengembalikan Outriggers depan pada posisi transport ­ mengumpulkan pipa dan perlengkapannya ­ meletakkan pipa dan perlengkap-annya keatas unit alat dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 2.1 s.d KUK 2.3, dengan didahului penjelasan langkah pelaksanaan dari masing-masing kegiatan praktik dan contoh praktik dari instruktur yang dilanjutkan dengan pelaksanaan praktik untuk setiap peserta dengan bimbingan instruktur

45

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 18 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

Elemen Kompetensi 3 No 1 3.1

3.2

Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja 2 Dokumen untuk demobilisasi disiapkan. 1) Dapat menjelaskan prosedur demobilisasi 2) Harus mampu menyiapkan daftar simak pemeriksaan alat 3) Harus mampu menyiapkan surat jalan untuk demobilisasi dan dokumen lain yang diperlukan

Unit concrete pump dijalankan sampai di tempat yang ditentukan. 1) Dapat menjelaskan prosedur menghidupkan engine 2) Harus mampu menghidupkan engine sesuai prosedur 3) Harus mampu menjalankan unit concrete pump sampai di tempat yang ditentukan sesuai prosedur

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

: Melakukan demobilisasi unit concrete pump Tujuan Pembelajaran 3 Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat menyiapkan Dokumen untuk demobilisasi

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat menjalankan Unit concrete pump sampai di tempat yang ditentukan.

Metode Pelatihan Tahapan yang Pembelajaran Disarankan 4 5 1. Ceramah 1. Menjelaskan 2. Diskusi/ prosedur diskusi demobilisasi kelompok 2. Menjelaskan cara 3. Peragaan menyiapkan daftar simak pemeriksaan alat 3. Menjelaskan cara menyiapkan surat jalan untuk demobilisasi dan dokumen lain yang diperlukan 4. Diskusi kelompok ­ prosedur demobilisasi ­ menyiapkan daftar simak pemeriksaan alat ­ menyiapkan surat jalan untuk demobilisasi dan dokumen lain yang diperlukan 5. Peragaan ­ menyiapkan daftar simak pemeriksaan alat ­ menyiapkan surat jalan untuk demobilisasi dan dokumen lain yang diperlukan 1. Ceramah 1. Menjelaskan 2. Diskusi/ prosedur diskusi menghidupkan kelompok engine 3. Peragaan 2. Menjelaskan cara menghidupkan engine sesuai prosedur 3. Menjelaskan dan memberikan langkah cara menjalankan unit concrete pump sampai di tempat yang ditentukan sesuai prosedur 4. Diskusi kelompok ­ prosedur menghidupkan engine ­ menghidupkan engine sesuai prosedur ­ menjalankan unit concrete pump sampai di tempat yang ditentukan sesuai prosedur 5. Peragaan ­ menghidupkan engine sesuai prosedur ­ menjalankan unit concrete pump sampai di tempat

Sumber/ Referensi yang Disarankan 6 1. Buku Petunjuk Pemeliharaa n dan Pengoperasian pompa beton 2. Peraturan K3L 3. SOP perusahaan terkait pengecoran beton

Jam Pelajara n Indikatif 7 5

15*

15**

1. Buku Petunjuk Pemeliharaa n dan Pengoperasian pompa beton 2. Peraturan K3L 3. SOP perusahaan terkait pengecoran beton

5

15*

15**

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 19 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

1

3.3

2

Unit concrete pump diparkir di tempat yang datar dan aman sesuai dengan prosedur. 1) Dapat menjelaskan prosedur pemarkiran alat 2) Harus mampu memilih tempat parkir yang keras, datar dan aman 3) Harus mampu menempatkan unit concrete pump di tempat parkir

3

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat memarkir Unit concrete pump di tempat yang datar dan aman sesuai dengan prosedur.

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

4

1. Ceramah 1. 2. Diskusi/ diskusi kelompok 2. 3. Peragaan

3.

4.

5.

3.4

Engine dimatikan sesuai prosedur 1) Dapat menetralkan semua tuas kendali operasional 2) Harus mampu mengaktifkan rem tangan (hand brake) 3) Harus mampu mengatur putaran engine pada posisi idle dan melakukan pendinginan (cooling down) 4) mampu memutar kunci start ke arah ”off” hingga engine mati

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat mematikan Engine sesuai prosedur

1. Ceramah 1. 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Peragaan 2.

3.

4.

5.

6.

5 yang ditentukan sesuai prosedur Menjelaskan prosedur pemarkiran alat Menjelaskan cara memilih tempat parkir yang keras, datar dan aman Menjelaskan dan memberikan langkah cara menempatkan unit concrete pump di tempat parkir Diskusi kelompok ­ prosedur pemarkiran alat ­ memilih tempat parkir yang keras, datar dan aman ­ menempatkan unit concrete pump di tempat parkir Peragaan ­ memilih tempat parkir yang keras, datar dan aman ­ menempatkan unit concrete pump di tempat parkir Menjelaskan cara menetralkan semua tuas kendali operasional Menjelaskan cara mengaktifkan rem tangan (hand brake) Menjelaskan dan memberikan langkah cara mengatur putaran engine pada posisi idle dan melakukan pendinginan (cooling down) Menjelaskan langkah memutar kunci start ke arah ”off” hingga engine mati Diskusi kelompok ­ menetralkan semua tuas kendali operasional ­ mengaktifkan rem tangan (hand brake) ­ mengatur putaran engine pada posisi idle dan melakukan pendinginan (cooling down) ­ memutar kunci start ke arah ”off” hingga engine mati Peragaan ­ menetralkan semua tuas

6

7

1. Buku Petunjuk Pemeliharaa n dan Pengoperasian pompa beton 2. Peraturan K3L 3. SOP perusahaan terkait pengecoran beton

5

15*

15**

1. Buku Petunjuk Pemeliharaa n dan Pengoperasian pompa beton 2. Peraturan K3L 3. SOP perusahaan terkait pengecoran beton

5

15*

15**

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 20 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

1

2

1 4.1

4

5 kendali operasional ­ mengaktifkan rem tangan (hand brake) ­ mengatur putaran engine pada posisi idle dan melakukan pendinginan (cooling down) ­ memutar kunci start ke arah ”off” hingga engine mati

6

7

Diskusi kelompok: ­ prosedur demobilisasi ­ prosedur menghidupkan engine ­ prosedur pemarkiran alat Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 3.1 s.d KUK 3.4, dibimbing langsung oleh Instruktur dengan pembagian kelompok disesuaikan dengan kondisi peserta.

60

Pelaksanaan praktik: ­ menyiapkan daftar simak pemeriksaan alat ­ menyiapkan surat jalan untuk demobilisasi dan dokumen lain yang diperlukan ­ menghidupkan engine sesuai prosedur ­ menjalankan unit concrete pump sampai di tempat yang ditentukan sesuai prosedur ­ memilih tempat parkir yang keras, datar dan aman ­ menempatkan unit concrete pump di tempat parkir ­ menetralkan semua tuas kendali operasional ­ mengaktifkan rem tangan (hand brake) ­ mengatur putaran engine pada posisi idle dan melakukan pendinginan (cooling down) ­ memutar kunci start ke arah ”off” hingga engine mati dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 3.1 s.d KUK 3.4, dengan didahului penjelasan langkah pelaksanaan dari masing-masing kegiatan praktik dan contoh praktik dari instruktur yang dilanjutkan dengan pelaksanaan praktik untuk setiap peserta dengan bimbingan instruktur

60

Elemen Kompetensi 4 No

3

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja 2 Catatan dan data terkait dikumpulkan. 1) Dapat menentukan catatan dan data yang harus dikumpulkan untuk pembuatan laporan 2) Mampu mengumpulkan catatan dan data yang terkait dengan pengoperasian concrete pump 3) Harus mampu memilah data untuk dimasukkan dalam laporan harian operasi

: Membuat laporan pekerjaan Tujuan Pembelajaran 3 Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat mengumpulka n Catatan dan data terkait

Metode Pelatihan Tahapan yang Pembelajaran Disarankan 4 5 1. Ceramah 1. Menjelaskan cara 2. Diskusi/ menentukan catatan diskusi dan data yang harus kelompok dikumpulkan untuk 3. Peragaan pembuatan laporan 2. Menjelaskan cara mengumpulkan catatan dan data yang terkait dengan pengoperasian concrete pump 3. Menjelaskan dan memberikan langkah cara memilah data untuk dimasukkan dalam laporan harian operasi 4. Diskusi kelompok ­ menentukan catatan dan data yang harus dikumpulkan untuk pembuatan laporan ­ mengumpulkan catatan dan data yang terkait dengan pengoperasian

Sumber/ Referensi yang Disarankan 6 1. Buku Petunjuk Pemeliharaa n dan Pengoperasian pompa beton 2. Peraturan K3L 3. SOP perusahaan terkait pengecoran beton

Jam Pelajara n Indikatif 7 5

15*

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 21 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

1

4.2

4.3

2

Data terkait dicatat pada formulir laporan harian operasi 1) Dapat menjelaskan prosedur pembuatan laporan harian operasi 2) Mampu menyiapkan formulir laporan harian operasi 3) Harus mampu membuat laporan harian operasi dengan mengisi dan mencatat pada formulir harian operasi

Laporan K3L dibuat pada daftar simak 1) Dapat menjelaskan tata cara pembuatan time sheet 2) Mampu membuat time sheet / laporan kerja concrete pump

3

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat mencatat Data terkait pada formulir laporan harian operasi

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat membuat Laporan K3L pada daftar simak

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

4

5 concrete pump ­ memilah data untuk dimasukkan dalam laporan harian operasi 5. Peragaan ­ menentukan catatan dan data yang harus dikumpulkan untuk pembuatan laporan ­ mengumpulkan catatan dan data yang terkait dengan pengoperasian concrete pump ­ memilah data untuk dimasukkan dalam laporan harian operasi

1. Ceramah 1. Menjelaskan 2. Diskusi/ prosedur pembuatan diskusi laporan harian kelompok operasi 3. Peragaan 2. Menjelaskan cara menyiapkan formulir laporan harian operasi 3. Menjelaskan dan memberikan langkah cara membuat laporan harian operasi dengan mengisi dan mencatat pada formulir harian operasi 4. Diskusi kelompok ­ pembuatan laporan harian operasi ­ menyiapkan formulir laporan harian operasi ­ membuat laporan harian operasi dengan mengisi dan mencatat pada formulir harian operasi 5. Peragaan ­ menyiapkan formulir laporan harian operasi ­ membuat laporan harian operasi dengan mengisi dan mencatat pada formulir harian operasi 1. Ceramah 1. Menjelaskan tata 2. Diskusi/ cara pembuatan time diskusi sheet kelompok 2. Menjelaskan cara 3. Peragaan membuat time sheet / laporan kerja concrete pump 3. Menjelaskan dan memberikan langkah cara melaporkan

6

7

15**

1. Buku Petunjuk Pemeliharaa n dan Pengoperasian pompa beton 2. Peraturan K3L 3. SOP perusahaan terkait pengecoran beton

5

15*

15**

1. Buku Petunjuk Pemeliharaa n dan Pengoperasian pompa beton 2. Peraturan K3L 3. SOP perusa-

5

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 22 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

1

2 3) Harus mampu melaporkan kepada pihak pengguna untuk mendapatkan pengesahan.

3

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

4

5 kepada pihak pengguna untuk mendapatkan pengesahan 4. Diskusi kelompok ­ Menjelaskan tata cara pembuatan time sheet ­ Menjelaskan cara membuat time sheet / laporan kerja concrete pump ­ Menjelaskan dan memberikan langkah cara melaporkan kepada pihak pengguna untuk mendapatkan pengesahan 5. Peragaan ­ tata cara pembuatan time sheet ­ membuat time sheet / laporan kerja concrete pump ­ melaporkan kepada pihak pengguna untuk mendapatkan pengesahan

6 haan terkait pengecoran beton

7

15*

15**

Diskusi kelompok: ­ menentukan catatan dan data yang harus dikumpulkan untuk pembuatan laporan ­ prosedur pembuatan laporan harian operasi ­ tata cara pembuatan time sheet Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 4.1 s.d KUK 4.3, dibimbing langsung oleh Instruktur dengan pembagian kelompok disesuaikan dengan kondisi peserta.

45

Pelaksanaan praktik: ­ mengumpulkan catatan dan data yang terkait dengan pengoperasian concrete pump ­ memilah data untuk dimasukkan dalam laporan harian operasi ­ menyiapkan formulir laporan harian operasi ­ membuat laporan harian operasi dengan mengisi dan mencatat pada formulir harian operasi ­ membuat time sheet / laporan kerja concrete pump ­ melaporkan kepada pihak pengguna untuk mendapatkan pengesahan time sheet ­ dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 4.1 s.d KUK 4.3, dengan didahului penjelasan langkah pelaksanaan dari masing-masing kegiatan praktik dan contoh praktik dari instruktur yang dilanjutkan dengan pelaksanaan praktik untuk setiap peserta dengan bimbingan instruktur

45

Instruktur yang diusulkan untuk Materi Pelatihan “Pemeliharaan sebelum operasi” Instruktur Teori: ………………………………………………………………………………………….. Instruktur Praktek: ……………………………………………………………………………………….

Catatan : 1. Jam pelajaran indikatif dalam menit 2. *) Pelaksanaan diskusi kelompok dilaksanakan pada akhir penyajian setiap elemen kompetensi. **) Pelaksanaan peragaan langsung pada penyajian setiap KUK. ***) Pelaksanaan praktik dilakukan pada akhir penyajian setiap elemen kompetensi, atau pada akhir penyajian seluruh elemen kompetensi, tergantung pada metoda yang diterapkan

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 23 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

BAB IV KEGIATAN AKHIR PENGOPERASIAN CONCRETE PUMP

4.1

Umum Pengoperasian pompa beton berhubungan erat dengan beton segar yang mempunyai sifat cepat mengeras, sifat ini mengharuskan operator pompa beton untuk segera membersihkan komponen yang bersentuhan dengan beton dalam waktu 5 menit setelah selesainya pengoperasian. Penundaan kegiatan pencucian akan mempersulit keadaan karena kondisi beton yang mengeras sulit untuk dibersihkan. Setelah semua komponen dicuci dan diperiksa ulang kondisinya, operator harus membuat laporan pekerjaan dan mendemobilisasi ke tempat asal atau yang ditentukan.

4.2

Pembersihan Komponen Concrete pump 4.2.1 Prosedur pembersihan komponen concrete pump. Pada kegiatan pembersihan komponen pompa beton, operator harus berpedoman pada buku OMM untuk pelaksanaannya. Untuk penyiapan buku OMM operator dapat memeriksa tempat penyimpanan buku manual di alat yang akan dioperasikan. Apabila buku tersebut tidak ada dalam alat yang bersangkutan maka operator berkewajiban untuk menanyakan kepada atasan langsung tentang keberadaan buku tersebut. Dibawah ini ditunjukkan contoh mengidentifikasi bab yang membahas pencucian pipa penyalur beton dan komponen dalam buku OMM pompa beton

Gambar 4.1 Contoh daftar isi buku OMM

4.2.2 Pembersihan pipa penyalur beton Pembersihan pipa penyalur beton dimulai setelah pemompaan beton segar berakhir. Pembersihan pipa penyalur beton dibagi menjadi 2 kelompok : • Pipa penyalur beton yang terpasang di jalur pompa beton dan pipa penyalur beton yang terpasang di distributor boom. Kelompok pipa ini dibersihkan dengan metode penghisapan yang dilaksanakan sendiri oleh operator dengan menggunakan concrete pump. Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 24 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

• Pipa lapangan, yaitu pipa penyalur beton yang terpasang sebagai sambungan dari selang fleksibel di ujung distributor boom, rangkaian pipa penyalur beton dari baja sampai selang fleksibel di ujung pengecoran. Kelompok pipa ini dibersihkan oleh crew concrete pump dengan menggunakan air bertekanan atau udara bertekanan (kompresor). • Pembersihan pipa penyalur beton pada distributor boom dengan metode penghisapan. Berikut ini adalah contoh prosedur pembersihan pipa penyalur beton yang terpasang pada distributor boom : 1) Setelah pengoperasian pompa beton dihentikan, kopling penyambung antara pipa fleksibel pompa beton dengan pipa lapangan dilepas sehingga pipa fleksibel pompa beton ujungnya terbuka dan siap untuk dibersihkan dengan metode hisap. 2) Mengatur distributor boom dalam posisi mendatar. 3) Melakukan langkah hisap/ reverse sampai sisa beton segar mencapai as blade agitator hopper, lalu menghentikan penghisapan. 4) Menyiapkan sponge ball yang sudah direndam air sesuai dengan ukuran diameter pipa dan menekan masuk melalui ujung pengeluaran (outlet) pipa flexible. 5) Menarik/ menghisap sponge ball dengan melakukan gerakan reverse 6) Apabila sponge ball tidak bergerak yang terdeteksi dengan memukul-mukul pipa dengan palu kecil (gambar 4.1) hingga sponge ball terhisap sampai di agitator hopper. Gambar 4.2 Sponge ball pembersih pipa

7) Menghentikan gerakan reverse dan agitator hopper.

8)

Membuka swing out elbow untuk mengambil sponge ball yang sudah terhisap sampai di agitator hopper.

9)

Untuk pipa penyalur beton prosedur diatas diulangi beberapa kali agar pipa benar-benar bersih (untuk tipe S-valve) .

10) Setelah pipa penyalur beton bersih, dilanjutkan dengan pembersihan agitator hopper. a. Pembersihan pipa lapangan. Pipa penyalur beton yang terpasang pada distributor boom dapat dibersihkan dengan metode hisap yang dilakukan dengan pompa beton sendiri, namun tidak demikian dengan pipa lapangan. Pembersihan pipa lapangan dilakukan dengan air bertekanan atau dengan udara bertekanan (kompresor). • Pembersihan dengan air bertekanan. Prosedur pembersihan pipa penyalur beton dengan air bertekanan (dipompa) : a) Setelah pengoperasian pompa beton dihentikan, kopling penyambung antara pipa lapangan dengan pipa fleksibel pompa beton dilepas sehingga yang tertinggal adalah rangkaian pipa lapangan saja. Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 25 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

b) Menyiapkan filler yang terdiri dari kertas pembungkus semen, sponge ball dan cleaner piston sesuai dengan panjang pipa lapangan yang akan dibersihkan, dengan ketentuan sebagai berikut : Panjang pipa lapangan Dibawah 100 meter 100 – 500 meter Diatas 500 meter

Susunan filler 2 sponge ball dan 1 cleaner piston Bungkus semen, 2 sponge ball dan 1 cleaner piston Bungkus semen, 2 sponge ball dan 2 cleaner piston

Gambar 4.3 Filler pembersih pipa

c) Menekan filler sesuai susunan tabel diatas masuk melalui lubang pangkal rangkaian pipa lapangan. d) Memasang washing reducer pada pangkal rangkaian pipa lapangan. e) Mengoperasikan pemompaan air pencuci kedalam pipa lapangan melalui washing reducer. f) Meneruskan pemompaan air pencuci sampai sponge ball keluar dari ujung pipa lapangan. g) Menghentikan pemompaan air setelah sponge ball keluar dari ujung pipa pengeluaran. • Pembersihan dengan udara bertekanan. Pembersihan pipa lapangan dengan udara bertekanan harus dilaksanakan dengan hati-hati karena risiko bahayanya besar. a) Setelah pengoperasian pompa beton dihentikan, kopling penyambung antara pipa lapangan dengan pipa fleksibel pompa beton dilepas sehingga yang tertinggal adalah rangkaian pipa lapangan saja. b) Menyiapkan 2 sponge ball yang sudah direndam air sesuai dengan ukuran diameter pipa dan menekan masuk melalui lubang pangkal rangkaian pipa lapangan. Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 26 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

c) Melepas pipa bengkok diujung pipa lapangan (bila ada), apabila tidak dilepas pipa bengkok bisa berputar pada saat udara bertekanan disemprotkan kedalam pipa lapangan (gambar 4.4).

Gambar 4.4 Pipa bengkok yang harus dilepas

d) Memasang pipa penangkap sponge ball (ball receiving pipe) diujung pipa lapangan (gambar 4.5). atau alat pengaman lain.

Gambar 4.5 Pemasangan ball receiving pipe

e) Memastikan katup penutup (stop valve) dalam posisi tertutup. f) Mengoperasikan kompresor yang akan menghasilkan udara bertekanan untuk pencucian pipa lapangan. g) Memastikan tidak ada personil diujung pipa lapangan pada radius 10 meter. h) Setelah tekanan udara dalam tangki (air reciever) mencukupi, stop valve dibuka secara bertahap agar udara bertekanan masuk dan mendorong / membersihkan sisa beton segar dalam pipa lapangan. i) Mengatur pembukaan stop valve udara bertekanan dengan menyesuaikan tekanan beton pada manometer, sampai sponge ball keluar melalui pipa penangkap sponge ball diujung pipa lapangan. j) Menghentikan kompresor dan menutup stop valve setelah pembersihan pipa lapangan selesai. 4.2.3 Pembersihan agitator hopper Pembersihan agitator hopper dilakukan setelah selesainya pembersihan pipa penyalur beton yang terpasang di distributor boom. Adapun prosedurnya sebagai berikut : Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 27 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

a. Melakukan gerakan reverse (menghisap) untuk mengeluarkan beton segar yang masih tersisa di silinder pompa beton dan S-valve. b. Mencemprot bagian dalam hopper, blade dan S-valve dengan air bertekanan hingga sisa beton segar terkumpul dibagian bawah hopper. c. Menyiapkan tempat / container untuk menampung sisa beton segar agar tidak berceceran mengotori lantai kerja. d. Membuka drain valve dibagian bawah agitator hopper, sisa beton segar bercampur air pencuci yang jatuh dari drain valve ditampung di tempat / container yang telah disiapkan untuk selanjutnya dibuang di tempat yang ditentukan agar tidak mencemari lingkungan. e. Menyemprot ulang dengan air bertekanan sampai bekas air cucian yang keluar dari drain valve sudah bersih / jernih. 4.2.4 Pembersihan semua komponen yang bersentuhan dengan beton Kecuali pipa penyalur beton yang terpasang di distributor boom, pipa lapangan dan agitator hopper, komponen pompa beton lain yang bersentuhan dengan beton segar harus dibersihkan dari sisa beton segar yang melekat. Komponen tersebut adalah : a. Swing out elbow, dibersihkan dengan menyemprotkan air bertekanan. b. S-tube dengan penggeraknya (silinder hidrolik), dibersihkan menyemprotkan air bertekanan dan diberi gemuk/ pelumas.

dengan

c. Silinder pompa beton dibersihkan dengan menyemprotkan air bertekanan dan diberi gemuk/ pelumas. d. Piston pompa beton dibersihkan dengan menyemprotkan air bertekanan dan diberi gemuk/ pelumas. e. Piston rod, dibersihkan dari sisa beton segar dengan tongkat bambu atau spatula dilanjutkan dengan menyemprotkan air bertekanan. f. Komponen chasis dan truck juga dibersihkan dengan menyemprotkan air bertekanan. 4.2.5 Pemeriksaan kondisi concrete pump setelah dibersihkan. Setelah semua komponen pompa beton dibersihkan, pemeriksaan kondisi alat akan lebih mudah dilaksanakan karena komponen yang mengalami kerusakan, perubahan bentuk atau kebocoran akan terlihat lebih jelas, tidak tetutup oleh kotoran lagi. Pemeriksaan dilakukan secara kasat mata (fisik) terhadap komponen utama untuk memastikan bahwa kondisinya dalam keadaan baik dan layak operasi. Apabila diketemukan adanya kerusakan atau kekurangan harus segara dilaporkan kepada atasan langsung. Komponen utama yang diperiksa adalah : a. Sub-frame and decking. Komponen ini adalah komponen pendukung untuk memudahkan operator / mekanik dalam memeriksa atau memperbaiki alat, adapun yang diperiksa adalah : 1) Adanya perubahan bentuk, baut yang hilang dan sambungan yang retak 2) Kelengkapan kondisi decking, tangga dan walkways Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 28 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

b. Drive Component. Komponen ini merupakan pusat pengendalian tenaga mekanis dan hidrolik, yang diperiksa adalah: 1) Kedudukan PTO dan level pelumas. 2) Kondisi semua pompa hidrolik. 3) Kondisi kabel, selang dan pipa. 4) Kebocoran minyak hidrolik. c. Outriggers. Komponen ini berfungsi untuk menjaga stabilitas alat selama pengoperasian pompa beton, yang diperiksa adalah : 1) Kelengkapan suku cadang seperti roller, pin, mur dan baut. 2) Kondisi silinder hidrolik. 3) Kelengkapan food pads. 4) Kondisi selang dan pipa hidrolik serta pengikatnya. 5) Kebocoran minyak hidrolik. 6) Kondisi niple grease. d. Landasan boom dan alat pemutar. Komponen ini berfungsi untuk bertumpunya distributor boom untuk berputar (slewing), yang diperiksa adalah : 1) Kerusakan struktur alat pemutar boom, dan kemungkinan adanya sambungan las yang retak. 2) Kekencangan baut pengikat roda gigi swing. 3) Kondisi roda gigi swing dan pinion gear. 4) Kondisi limit stop untuk gerakan swing. 5) Kondisi pipa penyalur beton, snap coupling dan pengikatnya. 6) Kondisi selang dan pipa hidrolik serta pengikatnya. 7) Kebocoran minyak hidrolik. 8) Level minyak hidrolik. 9) Kondisi niple grease. e. Distributor Boom. 1) Kerusakan struktur dan sambungan. 2) Kondisi bushing, pin dan penahannya. 3) Kondisi silinder hidrolik dan ikatannya. 4) Kondisi selang dan pipa hidrolik serta pengikatnya. 5) Kondisi pipa penyalur beton, snap coupling dan pengikatnya. 6) Kebocoran minyak hidrolik. 7) Kondisi niple grease. f. Boom Control valve. 1) Kondisi ikatan Control valve. 2) Tuas kendali dapat bergerak bebas dan kembali ke posisi awal bila dilepas. 3) Kondisi karet pelindung tuas kendali. 4) Skala pembacaan terlihat dengan jelas. 5) Sambungan selang/ pipa hidrolik, kabel listri terikat dengan kuat. 6) Tidak ada kebocoran minyak hidrolik. Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 29 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

g. Selang fleksibel (flexible end hose). 1) Kondisi selang penyalur beton segar. 2) Kondisi klem penyambung dengan pipa baja. 3) Terikat kuat dengan boom dan bracket. 4) Kondisi rantai penahan, pin dan shackles. h. Pompa beton (concrete pump). 1) Kerusakan struktur dan keretakan sambungan las. 2) Kondisi silinder hidrolik penggerak. 3) Kondisi silinder pemompa beton. 4) Kondisi water box. 5) Kondisi proximity switch. 6) Kondisi S-valve. 7) Kondisi hydraulic shift cylinder. 8) Kondisi bearing dan seal. 9) Kondisi selang hidrolik dan pengikatnya. 10) Kondisi klem pengikat pipa penyalur beton segar. 11) Nipple grease. i. Hopper. 1) Kerusakan struktur, pesok atau sambungan las yang retak. 2) Kondisi S-tube. 3) Kondisi wear plate, wear ring dan seals. 4) Kondisi sambungan S-tube ke outlet seal dan bearing. 5) Kondisi hopper grating mudah dibuka-tutup. 6) Kondisi vibrator. 7) Kondisi pengering hopper berfungsi. 8) Kondisi pipa transfer delivery dan pengikatnya. 9) Kondisi pipa elbow outlet dan pengikatnya. j. Agitator. 1) Kondisi agitator paddle dan shaft. 2) Kondisi pengikat motor penggerak. 3) Kondisi Control valve, tuas kendali bebas digerakkan. 4) Kondisi selang dan pipa hidrolik serta pengikatnya. k. Sistim pelumasan. 1) Kondisi pompa pelumas. 2) Kondisi pipa saluran pelumas dan pengikatnya. 3) Persediaan grease di tabung reservoir. l. Kontrol panel. 1) Kondisi saklar, pada posisi netral. 2) Kondisi instrumen, alat ukur dan lampu. 3) Kondisi huruf terbaca dengan jelas. m. Remote Controls. 1) Kondisi saklar, pada posisi netral. 2) Tuas kendali boom dapat bergerak bebas dan kembali ke posisi awal bila dilepas. Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 30 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

3)

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

Kondisi steker/ socket.

n. Sistim hidrolik. 1) Filler caps. 2) Level minyak hidrolik cukup. 3) Penunjuk kondisi filter hidrolik. 4) Kondisi oil cooler minyak hidrolik. 5) Kondisi selang dan pipa hidrolik. o. Sistim listrik. 1) Kondisi sambungan listrik. 2) Kondisi kabel listrik. p. Sistim air / pencucian. 1) Kondisi tutup tangki air. 2) Kecukupan air. 3) Kondisi selang dan pipa air pendingin. 4.3

Pengaturan Outriggers dan Distributor Boom pada Posisi Transport Setelah selesai pembersihan pipa penyalur beton, agitator hopper dan komponen yang bersentuhan dengan beton segar, unit truck mounted concrete pump akan diatur pada pasisi transport untuk siap dipindindahkan ke lokasi lain. Untuk itu posisi distributor boom yang masih terbuka (deploy) harus kembali dilipat (folded) pada posisi transport. Demikian pula halnya dengan posisi Outriggers yang masih menumpu gaya berat pompa beton harus dinetralkan dan kembali diatur pada posisi transport. 4.3.1 Pengembalian posisi distributor boom a. Prosedur pelipatan distributor boom. Melipat distributor boom sesuai dengan urutan kebalikan langkah pemasangannya hingga boom elemen terikat pada catch-hook. 1) Memastikan pipa penyalur beton dan komponen yang bersentuhan dengan beton segar sudah dibersihkan/ dicuci dengan benar dan sudah diperiksa ulang. 2) Memastikan pompa hidrolik sudah diaktifkan melalui PTO / transfer gearbox. 3) Memastikan sistim hidrolik sudah bekerja dengan memeriksa posisi tuas kendali pada boom mode. 4) Mengoperasikan pelipatan distributor boom sesuai dengan urutan yang benar. b. Pengikatan pipa fleksible di ujung distributor boom pada tempatnya. Pipa fleksibel di ujung distributor boom diikat dengan prosedur sebagai berikut : 1) Memposisikan elemen boom D sejajar dengan permukaan tanah dasar dengan ketinggian ± 1 meter dengan gerakan kombinasi antara elemen boom (gambar 4.6).

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 31 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

Gambar 4.6 Memposisikan elemen boom D

2) Setelah elemen boom D diposisikan berada pada ke-tinggian 1 meter diatas ta-nah, selang fleksibel yang menggantung dipasangkan kembali pada tempatnya (gambar 4.7) sehingga terikat kuat pada boom. Gambar 4.7 Memasang selang fleksibel

c. Pelipatan elemen distributor boom sesuai prosedur dan urutannya. 1) Pelipatan elemen boom D Tekan tuas kendali elemen boom D (no. 2 gambar 4.8) kebawah untuk melipat paket boom D hingga merapat dengan elemen boom C seperti terlihat pada gambar 4.9 dibawah ini.

Gambar 4.8 Tuas kendali distributor boom Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 32 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

1. Tuas kendali pemilihan mode 2. Tuas kendali elemen boom D 3. Tuas kendali elemen boom C

4. Tuas kendali elemen boom B 5. Tuas kendali elemen boom A 6. Tuas kendali slewing boom

• Tuas kendali pemilihan mode (1) keatas adalah Outriggers mode, kebawah adalah boom mode. • Tuas kendali boom elemen ABCD(2-5) keatas adalah membuka, kebawah adalah menutup. • Tuas kendali slewing boom (6) keatas adalah slewing berlawanan dengan arah jarum jam, kebawah adalah slewing searah dengan arah jarum jam.

Gambar 4.9 Melipat elemen boom D

2) Pelipatan elemen boom C Tekan tuas kendali elemen boom C (no. 3 gambar 4.8) kebawah untuk melipat paket boom C hingga membentuk sudut 90o dengan elemen boom B seperti terlihat pada gambar 4.10 dibawah ini

Gambar 4.10 Melipat elemen boom C

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 33 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

3) Pelipatan elemen boom B Tekan tuas kendali elemen boom B (no. 4 gambar 4.8) kebawah untuk melipat paket boom B hingga membentuk sudut 120o dengan elemen boom A seperti terlihat pada gambar 4.27 dibawah ini :

Gambar 4.11 Melipat elemen boom B

4) Pemutaran (slewing) distributor boom pada arah transport. Tekan tuas kendali slewing (no. 6 gambar 4.8) keatas atau kebawah (tergantung arah perputaran) untuk memutar paket boom menghadap pada posisi transport seperti terlihat pada gambar 4.12 dibawah ini.

Gambar 4.12 Memutar boom kearah posisi transport

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 34 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

5) Pelipatan elemen boom A. Tekan tuas kendali elemen boom A (no. 5 gambar 4.8) kebawah untuk melipat paket boom hingga catch-hook mengunci (locked) seperti terlihat pada gambar 4.13 dibawah ini.

Gambar 4.13 Melipat elemen boom A

6) Pelipatan elemen boom selesai. Memastikan semua boom elemen sudah terlipat dan catch-hook telah terkunci (gambar 4.14)

Gambar 4.14 Catch hook telah terkunci

4.3.2 Pengembalian posisi Outriggers Setelah distributor boom dilipat sesuai dengan prosedur, operator harus mengembalikan posisi Outriggers ke posisi transport agar unit pompa beton dapat berjalan ke tempat yang ditentukan. a. Prosedur mengembalikan Outriggers pada posisi transport. Untuk melipat Outrigger kembali pada posisi transport, operator harus melaksanakan prosedur sesuai dengan urutan kebalikan langkah pemasangannya hingga Outrigger merapat dan terikat pada chassis dengan benar.

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 35 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

b. Pengembalian Outriggers belakang pada posisi transport. Pelipatan Outriggers belakang diatur dengan tuas kendali pada Control block yang ada di sisi kiri dan kanan alat, atau dengan tuas kendali pada remote Control dengan prosedur sebagai berikut : 1) Melepaskan penguncian (lock) pada masing-masing hydraulic jack di setiap Outriggers belakang. 2) Menurunkan jacking pada Outrigger belakang kiri dan kanan. 3) Menyimpan Outrigger pad belakang pada tempatnya. 4) Memutar posisi Outrigger belakang kiri dan kanan dengan tuas kendali yang benar sampai merapat ke chasis truck. 5) Melakukan penguncian (lock) pada Outrigger belakang kiri dan kanan. c. Pengembalian Outriggers depan pada posisi transport. Pelipatan Outriggers depan diatur dengan tuas kendali pada Control block yang ada di sisi kiri dan kanan alat, atau dengan tuas kendali pada remote Control dengan prosedur sebagai berikut : 1) Melepaskan penguncian (lock) pada masing-masing hydraulic jack. 2) Menurunkan jacking pada Outrigger depan kiri dan kanan. 3) Menyimpan Outrigger pad pada tempatnya. 4) Memperpendek (retrack) Outrigger depan kiri dan kanan dengan tuas kendali yang benar (telescopic in). 5) Memutar (slewing) putar posisi Outrigger depan kiri dan depan kanan dengan tuas kendali yang benar sampai merapat ke chasis truck. 6) Melakukan penguncian (lock) pada Outrigger depan kiri dan kanan. 4.3.3 Pengumpulan pipa lapangan dan perlengkapannya Dengan selesainya pengaturan Outrigger pada posisi transport, maka langkah kerja selanjutnya adalah mengumpulkan pipa lapangan dan perlengkapannya untuk diangkut bersama unit pompa beton ketempat yang ditentukan. a. Identifikasi pipa lapangan dan perlengkapannya. Pipa lapangan dan perlengkapan yang akan diangkut meliputi : 1) Pipa lurus dengan ukuran diameter dan panjang setiap pipa. 2) Pipa bengkok dengan busur 30o, 60o dan 90o. 3) Kopling / klem penyambung pipa dengan ukurannya. 4) Seal / paking untuk penyambungan pipa. 5) Peralatan pembersihan pipa penyalur beton. Pipa lapangan dan perlengkapannya diidentifikasi kondisi kelengkapannya.

dan

b. Pengumpulan pipa dan perlengkapannya. Pipa lapangan dan perlengkapannya diinventarisasi macam, jumlah dan kondisinya apakah sudah sesuai dengan surat jalan pada saat pengiriman alat pada saat mobilisasi. Apabila ditemukan adanya kekurangan atau kerusakan harus segera dicatat sebagai bahan laporan kepada atasan langsung.

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 36 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

c. Pengangkatan pipa dan perlengkapannya keatas unit alat. Pipa lapangan dan perlengkapannya yang masih berserakan di lokasi pemompaan beton dipilah dan dikumpulkan dengan rapi ditempat yang mudah dijangkau untuk selanjutnya di angkat ke atas unit pompa beton dan diangkut bersama sebagai kelengkapan peralatan yang nantinya digunakan di tempat pemompaan beton segar yang baru. 4.4

Demobilisasi unit Concrete pump 4.4.1 Dokumen demobilisasi a. Prosedur demobilisasi. Prosedur demobilisasi adalah sama dengan prosedur mobilisasi yang sudah diuraikan dalam buku informasi Mobilisasi Pompa Beton bab IV butir 4.2.1 b. b. Penyiapan daftar simak pemeriksaan alat. Daftar simak pemeriksaan alat harus disiapkan oleh operator dan diisi berdasarkan hasil pemeriksaan akhir sebelum alat akan didemobilisasi. c. Penyiapan surat jalan untuk demobilisasi dan dokumen lain yang diperlukan. Surat jalan dan dokumen lainnya yang diperlukan untuk demobilisasi disiapkan oleh operator. Dokumen tersebut diperlukan saat ada pemeriksaan dari pihak yang berwajib dan sebagai bukti kirim di lokasi proyek lama serta bukti penerimaan alat di lokasi proyek yang baru. 4.4.2 Transportasi unit concrete pump a. Pemeriksaan sebelum engine dihidupkan. Sebelum engine dihidupkan harus dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu dengan : 1) Melakukan walk-around inspection. 2) Memeriksa kebocoran cairan. 3) Memeriksa kondisi ban dan kekencangan baut. 4) Memeriksa kecukupan bahan bakar, pelumas engine, minyak hidrolik, minyak rem, minyak transmisi, air pendingin dan air pencuci. 5) Memeriksa dan menggunakan APD-APK. b. Menghidupkan engine truck. Periksa operating manual dari truck untuk hal-hal khusus yang berkaitan dengan truck yang dipakai. Pada umumnya prosedur menghidupkan engine truck adalah sebagai berikut : 1) Untuk start yang pertama pada suatu hari, operator harus memeriksa kecukupan pelumas dan air pendingin. Untuk start yang kedua dan seterusnya tidak perlu dilakukan lagi. 2) Mengaktifkan rem tangan (parking brake). 3) Memastikan bahwa gearbox dalam posisi netral. 4) Memastikan bahwa engine brake dalam posisi off. 5) Tekan pedal gas sedikit (± seperempat dari langkahnya). 6) Tekan pedal kopling untuk meyakinkan bahwa hubungan engine dan transmission sudah terputus (dalam cuaca dingin sering hubungan belum terputus sempurna walaupun tuas transmisi sudah netral).

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 37 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

7)

Putar kunci kontak, dalam kondisi normal engine akan hidup dalam waktu 5 detik, bila tidak periksa kembali settingnya sebelum mengulang start lagi. 8) Bila engine hidup, atur putaran konstan pada 800rpm (fast idle) dan periksa tekanan oli. Jika indikator tekanan oli tidak muncul dalam waktu 5 detik setelah start, matikan engine dan cari penyebabnya. 9) Setelah engine berputar dengan halus (biasanya setelah 15 atau 30 detik) lepaskan pedal kopling secara perlahan. 10) Setelah engine hidup dilakukan pemeriksaan : a) Panel monitor instrumen. b) Pengamatan gas buang. c) Pengamatan suara dan getaran engine. d) Pemeriksaan ulang kebocoran cairan. c. Pemanasan engine. Kinerja engine akan optimal pada temperatur kerja, sehingga setelah engine hidup harus dilakukan pemanasan engine. 1) Biarkan engine hidup pada putaran fast idle selama 3 - 5 menit. 2) Periksa semua alat-alat ukur, lampu-lampu peringatan dan indikator secara berkala selama pengoperasian. d. Mengemudikan kendaraan. Sebelum mengemudikan operator harus memastikan arah tujuan kendaraan sudah diidentifikasi dengan benar, prosedur dan langkah kerja mengemudikan kendaraan adalah sebagai berikut : 1)

Naik ke kabin alat dengan pedoman 3 titik tumpuan (1 pijakan kaki pada anak tangga dan 2 pegangan tangan pada handle, atau 2 pijakan kaki pada anak tangga dan 1 pegangan tangan pada handle (bergantian) seperti gambar 4.14

Gambar 4.14 Tiga titik tumpuan

2)

Atur tempat duduk sesuai dengan postur tubuh dan pasang sabuk keselamatan sesuai dengan kenyamanankenyamanan.

3)

Pengaturan kemudi. a) Pegang roda kemudi dengan kedua telapak tangan secara relax, memegang kemudi dengan tegang akan melelahkan. Posisi pegangan tangan yang benar bervariasi menurut ukuran dan posisi roda kemudinya.

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 38 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

Posisi yang banyak direkomendasikan adalah jam tiga kurang seperempat (quarter to three gambar 4.15). Posisi yang lain adalah jam 2 kurang 10 menit (ten to two).

Gambar 4.15 Pegangan roda kemudi

b) Sinkronkan antara gerakan roda kemudi dengan gerakan roda yang dikemudikan. c) Menggunakan kaca spion untuk melihat kondisi medan disekeliling dalam mengemudikan truck. d) Mengikuti petunjuk arah lalu lintas yang terpasang pada jalan yang dilewati. 4)

Pengaturan kecepatan. a) Selalu waspada terhadap pejalan kaki dan penyeberang jalan. b) Menambah kecepatan (akselerasi) dilakukan dengan halus (tidak menyentak) dan secara bertahap. c) Mengikuti ketentuan kecepatan maksimum yang ditentukan d) Mengatur kecepatan sesuai dengan kondisi jalan kerja/ jalan raya yang dilalui e) Mengurangi kecepatan dan menggunakan lampu rikting ketika kendaraan berbelok arah. f) Mengurangi kecepatan ketika melewati persimpangan jalan, sekolahan, pasar dan daerah pemukiman. g) Menjaga jarak yang aman dengan kendaraan yang ada didepannya. Ingat makin berat kendaraan makin jauh jarak pengeremannya. h) Menyesuaikan kecepatan dengan gigi transmisi yang digunakan. i) Mengurangi kecepatan (deselerasi) dilakukan dengan halus dan bertahap.

5)

Pemindahan gigi. a) Selalu memakai gigi yang sesuai dengan putaran mesin atau kecepatan kendaraan. Dibawah ini adalah contoh pemindahan gigi dan putaran mesin : Pemindahan gigi Putaran engine 1 ke 2 1200 rpm 2 ke 3 1400 rpm 3 ke 4 1600 rpm 4 ke 5 1800 rpm 5 ke 6 1800 rpm Gear berikutnya (6 sampai 10) 1800 rpm

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 39 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

b) Menggunakan gigi rendah ketika mengemudikan di daerah tanjakan. c) Menggunakan 1 tingkat gigi lebih rendah (dari gigi yang dipakai saat menanjak) ketika turun, untuk membantu pengereman. Bahaya : Jangan meluncur dengan gigi netral (coasting) atau gigi masuk tetapi pedal kopling diinjak ketika mengemudikan truck. Sangat berbahaya ketika melewati jalan turun.

d) Bila dikhawatirkan beban akan mendorong kendaraan pasanglah gigi satu sebelum memasuki penurunan. 6) Penggunaan rem. a) Tidak menginjak rem secara mendadak. b) Menggunakan rem lebih awal secara bertahap. c) Menggunakan rem bantu (auxiliary brake) seperti retarder, engine brake atau hydraulic brake untuk mengurangi kecepatan kendaraan. d) Menggunakan rem tangan (hand brake) ketika kendaraan parkir. 4.4.3 Pemarkiran unit concrete pump. a. Prosedur pemarkiran alat. Setelah sampai tujuan demobilisasi unit truck mounted concrete pump diparkir sementara di tempat pool alat berat. b. Pemilihan tempat parkir. Tempat lokasi parkir dipilih pada tanah yang datar dan keras, sehingga alat cukup aman. Bila terpaksa parkir di tempat yang miring / lereng, harus dipasang ganjal ban. c. Penempatan unit concrete pump di tempat parkir. 1) Hentikan kendaraan setelah sampai tempat parkir dengan posisi yang tidak mengganggu lingkungan. 2) Mengatur putaran engine turun sampai fast idle (800rpm). 3) Menetralkan tuas kendali transmisi. 4.4.4 Mematikan engine. a. Penetralan semua tuas kendali. Sebelum engine dimatikan, semua tuas kendali (baik tuas kendali pompa maupun tuas kendali truck) harus dinetralkan lebih dahulu. b. Pengaktifan rem tangan (hand brake). Rem tangan harus diaktifkan agar posisi alat tidak berubah bila ada gaya luar yang mempengaruhinya selama alat parkir. c. Pendinginan engine. Pada saat peralatan sedang bekerja, temperatur pasti tinggi, apabila engine menggunakan turbo charger putaran impeller turbo masih tinggi. Bila engine langsung dimatikan tiba-tiba maka komponen engine dapat berubah bentuk/ mulet dan as impeller turbo tidak mendapatkan pelumasan, komponen engine akan rusak. Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 40 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

Oleh karena itu engine harus dibiarkan cooling down pada putaran high idle (800rpm) selama 10 menit agar temperatur engine berkurang dan putaran impeller turbo menurun lebih dahulu. d. Pemutaran kunci start ke arah ”off” hingga engine mati. Setelah pendinginan (cooling down) cukup, engine dapat dimatikan dengan memutar kunci kontak kearah ”off”. 4.5

Pembuatan Laporan Pekerjaan Laporan pekerjaan merupakan titik awal dari berbagai informasi pengoperasian alat-alat berat, berbagai data mengenai pengoperasian alat-alat berat. Berbagai data mengenai pengoperasian alat, termasuk data alat dan pekerjaan, disajikan melalui laporan ini. Pembuatan laporan pekerjaan menjadi tugas dan tanggung jawab Operator alat yang bersangkutan. Dengan demikan peranan Operator dalam menangani administrasi pengoperasian alat, yang kemudian menjadi informasi perusahaan, menjadi cukup penting. Kesalahan atau ketidak benaran dalam memasukan data, dapat berakibat fatal dalam pelaksanaan pengoperasian alat dan pelaksanaan pekerjaan. Oleh karena itu operator dituntut, disamping menyajikan data secara akurat juga harus jujur dan aktual (sesuai apa yang sebenarnya terjadi, tidak ada unsur rekayasa). 4.5.1 Pengumpulan catatan dan data terkait. a. Sumber data laporan. Sumber data untuk laporan yang akan disajikan berasal dari catatan-catatan yang dibuat setelah selesainya pelaksanaan tugas yang dikerjakan b. Pengumpulan catatan dan data. Catatan yang dibuat oleh operator terdiri dari berbagai data yang jumlahnya cukup banyak antara lain dari kegiatan pemeliharaan harian, mobilisasi, penempatan alat, pemompaan beton segar, trouble shooting, pencucian pipa beton dan demobilisasi. Disamping catatan yang dibuat oleh operator, diperlukan juga data yang berasal dari bagian terkait seperti dari petugas logistik (untuk pemakaian bahan bakar, pelumas dan suku cadang), petugas laboratorium (untuk jenis/mutu beton segar yang dipompa), pelaksana pengecoran (untuk informasi jumlah volume pengecoran beton segar) dan petugas terkait lainnya. c. Pemilahan data untuk dimasukkan dalam formulir laporan. Sumber data yang cukup banyak dan beragam macamnya tersebut harus dipilahpilah menurut kelompoknya agar dapat diisikan kedalam laporan pekerjaan yng harus dibuat oleh operator. d. Jenis laporan. Ada beberapa jenis laporan yang harus dibuat oleh Operator Pompa Beton, yaitu : 1) Laporan harian operator, dibuat secara harian oleh operator pompa beton untuk dipakai sebagai data sistim informasi proyek. Laporan ini akan menjadi data proyek yang akan diolah lebih lanjut untuk manajemen produksi dalam hal pengendalian biaya (cost Control) dan manajemen peralatan dalam hal kinerja dan pemeliharaan peralatan.

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 41 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

2)

3)

4)

5)

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

Pengisian daftar simak potensi kecelakaan kerja, dibuat oleh operator pompa beton dan pelaksana lapangan, yang harus dibuat dan dikirim ke atasan sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan (periodic atau setiap memakai pekerjaan baru). Pengisian daftar simak keselamatan kerja yang terdiri dari 2 macam yaitu daftar simak yang harus dibuat (diisi) dan ditanda tangani oleh operator dan daftar simak yang dibuat (diisi) dan ditanda tangani oleh pelaksana lapangan. Time sheet, adalah laporan yang dibuat oleh operator pompa beton khusus untuk alat sewa/ rental yang harus disyahkan oleh pihak penyewa. Laporan ini merupakan kelengkapan dokumen untuk penagihan biaya sewa dari pemilik alat kepada pihak penyewa. Laporan khusus, adalah laporan yang dibuat oleh operator saat menyelesaikan tugas khusus misalnya mobilisasi-demobilisasi, penempatan unit concrete pump, trouble shooting.

4.5.2 Pembuatan Laporan Harian Operasi (LHO). a. Prosedur pembuatan laporan harian operasi. 1) Laporan harian operasi dibuat oleh operator pompa beton secara harian dan diketahui oleh pelaksana pengecoran dimana pompa beton tersebut dioperasikan. 2) Laporan harian operasi berisi berbagai macam hal yang berhubungan dengan pengoperasian pompa beton. Mungkin saja terjadi sedikit perbedaan isi laporan diantara laporan dari unit Kerja atau perusahaan yang satu dengan yang lainnya, namun pada dasarnya hampir sama, seperti diantaranya : a) Data proyek (nama, lokasi, dsb). b) Data pompa beton (jenis, merek/type, tahun pembuatan, kapa-sitas, dsb). c) Kondisi alat. d) Rincian pekerjaan (jenis pekerjaan, waktu pelaksanaan, dsb) e) Hasil pekerjaan (volume pengecoran beton). f) Pemakaian bahan (bahan bakar, minyak pelumas, minyak hidrolik, dsb) g) Dan lain sebagainya b. Bentuk Laporan. Laporan harian operasi pada umumnya mempunyai bentuk yang mudah dikerjakan, yaitu bentuk formulir atau form. Dengan demikian untuk suatu laporan, formulir telah didesain/dirancang sesuai dengan kebutuhan, dan selalu diusahakan agar mudah dan sederhana dalam pengisiannya, untuk menghindari kesalahankesalahan pengisian. Laporan dalam bentuk surat selalu dihindari. Tujuannya adalah agar tidak terlalu membebani operator dan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan. c. Pengisian Formulir Laporan Harian Operasi. Pengisian dilakukan dengan memperhatikan materi yang ada di dalam formulir laporan termasuk satuan-satuan yang harus diisikan. Sebagian diantaranya ada yang harus diisi dengan angka, dengan huruf, sebagian lainnya diisi dengan tanda-tanda saja, misalnya tanda (x) atau contreng (√ ). Contoh Formulir Harian Operasi seperti tercetak pada halaman dibawah ini. Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 42 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

CONTOH :

LAPORAN HARIAN OPERASI POMPA BETON Nama pekerjaan

:

Jenis alat

:

Lokasi

:

Merk/Type

:

Tanggal

:

Nomor registrasi :

Nama operator : 1. 2..

Bahan yang dipompa Mutu beton segar

Penggunaan/pengoperasian

Slump

Siang (pukul)

Pemakaian/tambahan bahan Bahan bakar (ltr)

Pelumas engine (ltr)

Pelumas transmisi (ltr)

Minyak hidrolik (ltr)

Minyak power train (ltr)

Minyak lain

Air accu

Lain-lain

Keadaan/tekanan/temperature Air pendingin

Keadaan cuaca

Pelumas engine

Pelumas transmisi

Pelumas power train

Ampere meter

Normal Tidak normal Kerusakan yang terjadi

Disetujui oleh : Pengawas lapangan

( ....................................... ) Catatan :

1. 2.

Hour meter (awal) : Hour meter (akhir) :

Minyak hidrolik

06.00

18.00

07.00

19.00

08.00 09.00 10.00 11.00

20.00 21.00 22.00 23.00

12.00

24.00

13.00

01.00

14.00 15.00 16.00 17.00

02.00 03.00 04.00 05.00

No.

Dibuat / diisi oleh : Operator

( ....................................... )

Malam (pukul)

Jam / menit

Uraian

Keterangan

Keterangan

1

Jarak pemompaan horisontal

2 3

Jarak pemompaan vertikal Jumlah pipa lapangan, diameter

4

Volume pemompaan beton segar (m )

3

Pada kolom-kolom Keadaan/Tekanan/Temperatur, isilah dengan tanda [√] pada kolom yang bersangkutan (Normal atau Tidak Normal) Pada kolom-kolom di belakang Waktu/Jam, isilah dengan tanda contreng [√], di belakang waktu yang bersangkutan bila alat beroperasi, dan dengan tanda silang [X] bila alat tidak beroperasi. Pada kolom Jam/Menit diisi dengan waktu penggunaan/pengoperasian

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

d. Petunjuk Pengisian Petunjuk pengisian formulir laporan harian operasi diberikan secara rinci bagaimana mengisikan data pengoperasian alat kedalam form LHO (Laporan Harian Operasi) Berikut ini diberikan contoh Form LHO beserta petunjuk pengisiannya. Cara Pengisian : 1)

Nama Pekerjaan Diisi nama pekerjaan yang dilakukan pada Proyek termaksud, misalnya : - Memompa beton segar gedung bertingkat - Memompa beton segar abutment jembatan - dsb.

2)

Lokasi Diisi nama tempat pekerjaan dilakukan, misalnya : - Cikarang, atau - Jembatan Kapuas - dsb.

3)

Tanggal Diisi tanggal pada hari pekerjaan dilakukan, misalnya : - 25 Juli 2012, atau - 25 Agustus 2012 - dsb.

4)

Jenis Alat Diisi jenis alat yang dipergunakan, misalnya : - Pompa beton stasioner, atau - Truck mounted concrete pump - dsb.

5)

Merek / Type Diisi merek dan tipe dari alat berat yang dipergunakan, misalnya : - IHI / IPF80B - Putzmeister / M28 - dsb.

6)

Nomor Registrasi Diisi Nomor registrasi alat, sesuai dengan yang diberikan oleh pemilik alat/unit kerja, misalnya : - CP 2009/005 - dsb.

7)

Hour Meter (awal) Diisi dengan penunjukan angka pada service meter, sebelum mulai bekerja, misalnya : - 0025751.

8)

Hour Meter (akhir) Diisi dengan penunjuk angka pada service meter, setelah selesai bekerja, misalnya : - 0002759.

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 44 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

9)

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

Nama Operator Diisi dengan nama operator yang bertugas, misalnya : - Joko - Amir.

10) Bahan yang dipompa Diisi dengan jenis beton segar yang dipompa misalnya ; - Mutu beton K225 - Slump 12cm - Dsb. 11) Diisi dengan kondisi lapangan yang dikerjakan, misalnya ; - Kering atau - Agak basah bekas hujan semalam. 12) Bahan Bakar (liter) Diisi jumlah pemakaian bahan bakar pada hari yang bersangkutan, dalam liter. 13) Pelumas Engine, Pelumas Transmisi, Minyak hidrolik, Minyak Pelumas Power Train (ltr) Masing-masing diisi jumlah minyak yang ditambahkan, dalam liter, pada hari yang bersangkutan, diisi dengan angka. 14) Minyak Lain (liter) Diisi dengan jumlah tambahan minyak lainnya, dalam liter, pada hari yang bersangkutan, diisi dengan angka. 15) Air Accu Diisi dengan jumlah air accu, dalam liter, pada hari yang bersangkutan. 16) Lain-Lain Diisi dengan jumlah pemakain bahan lain, pada hari yang bersangkutan. 17) Air Pendingin Diisi dengan tanda √ pada kolom yang sesuai berkaitan dengan temperatur air pendingin misalnya bila temperatur air pendingin normal, berilah tanda pada kolom normal, bila temperatur air pendingin tinggi / engine panas, berilah tanda pada kolom Tidak Normal. 18) Pelumas Engine Diisi dengan tanda √ pada kolom yang sesuai, berkaitan dengan tekanan minyak pelumas engine. 19) Pelumas Transmisi Diisi dengan tanda √ pada kolom yang sesuai, berkaitan dengan temperatur minyak. 20) Pelumas Power Train Diisi dengan tanda √ pada kolom yang sesuai, berkaitan dengan temperatur minyak 21) Minyak Hidrolik Diisi dengan tanda √ pada kolom yang sesuai, berkaitan dengan temperatur minyak. Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 45 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

22) Ampere Meter Diisi dengan tanda √ pada kolom yang sesuai, berkaitan dengan pengisian accu. 23) Siang (Pukul), Malam (Pukul) Angka-angka pada kolom Pukul menunjukan jam operasi alat dan jam tidak operasi alat. Berilah tanda √ di belakang angka-angka bila alat beroperasi, dan berilah tanda X di belakang angka-angka bila alat tidak beroperasi. Misalnya, alat (Motor Grader) beroperasi mulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 11.00, kemudian pukul sebelas berhenti karena ada gangguan teknis dan mulai lagi pukul 12.00 sampai dengan pukul 16.00. Pada malam harinya bekerja lagi mulai pukul 19.00 sampai pukul 21.00. Pengisiannya adalah, di belakang angka 07.00, 08.00,09.00,10.00, 12.00,13.00, 14.00,15.00,16.00,19.00, 20.00 dan 21.00 diberi tanda √ , sedangkan di belakang angka 11.00 diberi tanda X. 24) Waktu Kolom-kolom waktu ini diisi dengan lamanya kegiatan, dalam jam dan menit. Dengan contoh di atas maka sejajar dengan tanda √ diisi 1 dan 0. Demikian pula di belakang tanda X. Bila misalnya ketika mulai bekerja lagi tidak tepat pada pukul 12.00, tetapi pukul 12.30 maka sejajar dengan tanda √ pada angka 12.00 diisi dengan 0 dan 30. 25) Keterangan Pada kolom-kolom ini diisi degan kondisi kerja, seperti operasi, rusak/perbaikan, menunggu perintah, sesuai dengan kenyataan, sejajar dengan waktu masing-masing. 26) Jenis Kerusakan Diisi dengan jenis kerusakan yang terjadi, misalnya blade retak atau sambungan pipa hidrolik bocor, dan sebagainya. 27) Produksi Kolom-kolom Produksi diisi dengan jenis pekerjaan dan hasil kerja atau produksinya, pada hari yang bersangkutan : - Menghampar sirtu, (100 x 6)m2 - Membuat parit jalan bentuk V, 100m - dsb. e. Perhatian bagi operator pompa beton. 1) Harus diingat bahwa dari data yang anda laporkan akan menjadi bahan pengambilan keputusan manajemen bahkan mungkin tingkat manajemen puncak. 2) Harus diingat bahwa betapa pentingnya data yang anda laporkan, dan dituntut untuk mengisinya dengan benar dan penuh tanggung jawab. 3) Harus diingat bahwa keterlambatan penyampaian laporan akan berdampak terlambatnya informasi yang sampai ke tingkat manajemen, yang mungkin akan merugikan karyawan termasuk anda sendiri. Untuk itu harus disiplin agar laporan tepat waktu. Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 46 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

4)

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

Biasakan untuk selalu mencatat semua kegiatan anda dan hasilnya tuangkan dalam laporan sesuai dengan yang diminta.

4.5.3 Pembuatan Time Sheet a. Tata cara pembuatan time sheet. Time sheet, adalah laporan yang dibuat oleh operator pompa beton khusus untuk alat sewa/ rental yang harus disyahkan oleh pihak penyewa. Laporan ini merupakan kelengkapan dokumen untuk penagihan biaya sewa dari pemilik alat kepada pihak penyewa. b. Penyiapan time sheet/laporan kerja concrete pump. Formulir time sheet biasanya dibuat standar oleh perusahaan rental alat berat, yang diisi dengan data-data : 1) Waktu kedatangan alat sewa di proyek (mobilisasi) 2) Jenis/ identitas pompa beton yang disewa 3) Data jam pengoperasian alat dari hari ke hari 4) Data jam tunggu (idle) alat dari hari ke hari 5) Data jam rusak/ perbaikan 6) Waktu penyewaan selesai (demobilisasi). Data-data tersebut diatas disiapkan dan diisikan pada formulir time sheet serta ditanda tangani oleh operator pompa beton berdasarkan catatan hariannya. c. Pengesahan time sheet. Formulir time sheet yang telah dibuat dan ditanda tangani oleh operator pompa beton harus divalidasi oleh pihak pemakai agar dokumen ini menjadi syah untuk dasar penagihan biaya sewa. Untuk itu time sheet harus diperiksa dan ditanda tangani oleh pelaksana pengecoran atau petugas yang berwenang menanda tanganinya. 4.5.4 Pembuatan laporan K3L Pada setiap pelaksanaan pekerjaan selalu ada potensi kecelakaan yang setiap saat bisa muncul dan menimbulkan kecelakaan. Potensi ini perlu diketahui adanya oleh para pelaksana dilapangan, terutama para operator, sehingga yang bersangkutan masing-masing dapat lebih waspada dan dapat menghindari terjadinya kecelakaan. a. Prosedur pembuatan Laporan K3L Laporan K3 ini dibuat oleh Operator Pompa Beton dan pelaksana lapangan, yang harus dibuat dan dikirim ke atasan sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan (periodik atau setiap memakai pekerjaan baru). b. Pengisian daftar simak potensi kecelakaan Daftar Simak ini sudah disiapkan oleh Pejabat K3, berisi langkah-langkah kegiatan yang mengandung resiko bahaya (kolom langkah kegiatan) dan jenis resiko bahaya yang bisa terjadi pada langkah kegiatan termaksud (kolom A - H). Berikut ini diberikan contoh Daftar Simak Potensi Kecelakaan dan cara mengisinya.

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 47 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

Kode Modul

CONTOH : Operator Pompa Beton FKK.CP.02.006.01 DAFTAR SIMAK POTENSI KECELAKAAN KERJA JENIS PEKERJAAN : PENGOPERASIAN POMPA BETON LOKASI : ………………………………………………………….. NO. 1.

Jenis Kegiatan

A

E

F

G

H

I

J

Keterangan A = Jatuh dari ketinggian B = Jatuh karena lantai licin

Mobilisasi Peralatan • Persiapan mobilisasi • Survey jalan kerja • Traveling ke lokasi proyek

4.

D

• Persiapan pemeliharaan harian • Pemeriksaan pelumas, pendingin dan bahan bakar

3.

C

Pemeliharaan Harian • Pemeriksaan keliling (walk around inspection)

2.

B

Penempatan Alat

C = Terkena aliran listrik D = Terkena semprotan beton segar E = Kejatuhan benda keras F = Alat terguling G = Alat amblas

• Mengidentifikasi medan kerja

H = Terlibas selang fleksibel

• Pemasangan Outriggers

I

• Pengaturan posisi distributor boom

J = Terkena cairan kimia dari semen

Pemompaan beton

= Terjepit peralatan kerja

• Persiapan pengoperasian • Menghidupkan concrete pump • Pemompaan beton segar • Pengawasan kinerja concrete pump 5.

Trouble shooting

6.

Pencucian pipa dan alat

Dibuat oleh

: Operator pompa beton ……, Tanggal ……………….

Diperiksa oleh : ………………………....……, Tanggal ……………..

Nama : ……………………………. Tanda tangan … Nama : ……………………………. Tanda tangan …………

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

Setiap langkah kegiatan (kolom kegiatan) harus diisi dengan resiko bahaya apa saja yang bisa terjadi pada kegiatan-kegiatan termaksud. Pengisian dilakukan dengan memberi tanda contreng (√) pada kotak-kotak resiko bahaya (A – H) sesuai dengan kegiatan yang bersangkutan. 4.5.5 Pengisian daftar simak Keselamatan Kerja. Daftar simak keselamatan kerja ini ada 2 macam yaitu daftar simak yang harus dibuat (diisi) dan ditanda tangani oleh operator dan daftar simak yang dibuat (diisi) dan ditanda tangani oleh pelaksana lapangan. Pada dasarnya daftar simak pertama (yang dibuat oleh operator) adalah menginformasikan kegiatan dan penyediaan sarana yang terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja yang telah dilakukan. Sementara yang lainnya (yang ditanda tangani oleh pelaksana lapangan) menginformasikan mengenai pengawasan sejauh mana sarana atau perlengkapan keselamatan kerja telah dipergunakan secara benar. Seperti halnya dengan daftar simak potensi kecelakaan, daftar simak keselamatan kerja inipun dibuat oleh pejabat K3, berisi berbagai pertanyaan berkaitan dengan usaha pencapaian Nihil Kecelakaan serta P3K. Berikut ini diberikan contoh Daftar Simak Keselamatan Kerja yang harus diisi oleh Operator dan Pelaksana Lapangan (halaman berikut).

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 49 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

DAFTAR SIMAK KESELAMATAN KERJA JENIS PEKERJAAN :

Pengoperasian Pompa Beton

LOKASI

........................................................

:

No.

Daftar pertanyaan

1.

Apakah daerah kerja sudah dibersihkan dari material yang dapat menimbulkan kecelakaan/bahaya (tumpahan minyak pelumas, bahan bakar)

2.

Apakah daerah kerja sudah diperiksa dari kemungkinan ada bagian yang rawan amblas akibat hujan

3.

Apakah sebelum beroperasi sudah dilaksanakan pemeriksaan untuk kemungkinan ada kebocoran minyak, air pendingin dan ada bagianbagian yang rusak

4.

Apakah alat perlengkapan keselamatan kerja telah tersedia dengan cukup

5.

Apakah alat pemadam kebakaran telah tersedia dan ditempatkan pada tempat yang benar

6.

Apakah peralatan P3K telah disediakan

7.

Apakah telah tersedia rambu-rambu kerja dan rambu-rambu lalu lintas yang diperlukan

8.

Apakah lantai kerja, tangga/steps sudah dibersihkan

9.

Apakah instrumen panel terutama penunjuk tekanan minyak pelumas engine (oil pressure) dan hidrolik sudah dicek kondisinya

10.

Apakah ketika telah selesai beroperasi alat sudah diparkir dengan benar

11.

Apakah ketika parkir semua tuas kendali sudah diposisikan dengan benar

12.

Apakah bahan-bahan untuk pemeliharaan dan pengoperasian telah tersedia dengan cukup

13.

Apakah ada petugas yang memberi petunjuk pelaksanaan K3

Dibuat oleh

: Operator pompa beton

Tanggal

:

Ya

Tidak

Diketahui oleh :

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 50 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

DAFTAR SIMAK KESELAMATAN KERJA JENIS PEKERJAAN :

Pengoperasian Pompa Beton

LOKASI

........................................................

:

No.

Daftar pertanyaan

1.

Apakah daerah kerja sudah bersih dari material yang menimbulkan kecelakaan/bahaya (tumpahan minyak pelumas, bahan bakar)

2.

Apakah daerah kerja sudah aman dan tidak rawan amblas akibat hujan

3.

Apakah sebelum operasi tidak ada kebocoran minyak, air pendingin dan tidak ada bagian yang rusak

4.

Apakah alat perlengkapan keselamatan kerja telah tersedia dengan cukup dan kondisinya baik

5.

Apakah alat pemadam kebakaran telah tersedia dan ditempatkan pada tempat yang benar dan belum kadaluarsa dan siap pakai

6.

Apakah peralatan P3K telah tersedia dan masih baik

7.

Apakah pemasangan rambu-rambu kerja dan rambu-rambu lalu lintas yang diperlukan telah benar

8.

Apakah lantai kerja telah bersih dan tidak licin

9.

Apakah instrumen panel terutama penunjuk tekanan minyak pelumas engine dan hidrolik kondisinya masih baik

10.

Apakah ketika telah selesai beroperasi alat diparkir di tempat yang datar, tanah keras dan aman

11.

Apakah ketika parkir semua tuas kendali dalam posisi netral dan dikunci

12.

Apakah bahan-bahan untuk pemeliharaan dan pengoperasian tersedia dengan cukup dan masih baik

13.

Apakah pengarahan petugas K3 dilaksanakan dengan baik

Dibuat oleh

: Pelaksana Lapangan

Tanggal

:

Ya

Tidak

Diketahui oleh :

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 51 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

Setiap pertanyaan (pada kolom pertanyaan) harus dijawab Ya atau Tidak sesuai dengan kenyataannya, oleh baik operador maupun Pelaksana Lapangan dengan memberi tanda √ pada kotak yang sesuai dari form (daftar simak) masing-masing. 4.5.6 Pembuat laporan pelaksanaan pencegahan pencemaran lingkungan Laporan pelaksanaan pencegahan pencemaran lingkungan dibuat dengan bimbingan Ahli Lingkungan Hidup atau Pengawas Lapangan, sehingga dapat diisi dengan data yang benar, dan operator dapat memahami potensi pencemaran lingkungan pada setiap tahap kegiatan. Diisi dengan mengisikan tanda contreng (√ ) pada kolom yang sesuai. (Contoh Formulir Daftar Simak Potensi Pencemaran Lingkungan pada halaman berikut).

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 52 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

DAFTAR SIMAK POTENSI PENCEMARAN LINGKUNGAN JENIS PEKERJAAN : PENGOPERASIAN POMPA BETON LOKASI : ………………………………………………………….. NO. 1.

Jenis Kegiatan

D

E

F

G

H

Keterangan

• Persiapan pemeliharaan harian

B = Bahan bakar tumpah

Mobilisasi Alat • Persiapan mobilisasi • Survey jalan kerja • Traveling ke lokasi proyek Penempatan Alat • Mengidentifikasi medan kerja • Pemasangan Outriggers

C = Beton segar tercecer D = Pencemaran udara akibat emisi gas buang engine E = Pencemaran udara akibat zat kimia dari bahan semen F = Kebisingan suara diesel engine dan pompa beton

Pemompaan beton

G = Pencemaran limbah air sisa pencucian pompa dan pipa beton

• Persiapan pengoperasian

H =

• Pengaturan posisi distributor boom 4.

C

A = Minyak pelumas tumpah

• Pemeriksaan pelumas, pendingin dan bahan bakar

3.

B

Pemeliharaan Harian • Pemeriksaan keliling (walk around inspection)

2.

A

• Menghidupkan concrete pump • Menggali dan memuat keatas trcuk • Pemompaan beton segar • Pengawasan kinerja concrete pump 5.

Trouble shooting

6.

Pencucian pipa dan alat

Dibuat oleh

: Operator pompa beton….. , Tanggal ……………….

Diperiksa oleh : ………………………....……, Tanggal ……………..

Nama : ……………………………. Tanda tangan … Nama : ……………………………. Tanda tangan …………

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

4.5.7 Pelaporan kecelakaan kerja Setiap kegiatan pada pemeliharaan dan pengoperasian alat-alat berat dan produksi, termasuk pompa beton selalu berhadapan dengan resiko kecelakaan kerja, yang dapat menimpa siapa saja yang berada di lokasi kerja. Bila terjadi kecelakaan di lokasi kerja, maka operator yang saat itu bertanggung jawab mengoperasikan pompa beton memberikan laporannya, yaitu memberikan keterangan kepada petugas yang diberikan kewenangan untuk membuat analisis dan laporan kecelakaan kerja. Laporan atau informasi tersebut harus benar dan dengan penuh tanggung jawab, karena akan menjadi bahan dalam tindak lanjutnya, yaitu antara lain agar kecelakaan kerja sejenis tidak terulang lagi. 4.5.8 Pembuatan berita acara kehilangan Hilangnya suatu peralatan atau komponen atau juga material di lingkungan proyek sebenarnya tidak diharapkan terjadi oleh semua pihak. Namun bila hal tersebut terjadi, maka laporan kehilangan harus dibuat, terutama untuk wilayah kewenangan dan tanggung jawab operator pompa beton Laporan kehilangan umumnya dituangkan dalam suatu berita acara kehilangan yang telah dibuat standar prosedurnya oleh perusahaan. Dari laporan ini biasanya ada tindak lanjut yang akan berdampak pada sikap hati-hati dan semua pihak dalam menjaga keamanan areal kerjanya

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 54 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI

5.1.

Sumber Daya Manusia 5.1.1. Pelatih Pelatih/instruktur dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran pelatih adalah untuk : 1) Membantu peserta untuk merencanakan proses belajar. 2) Membimbing peserta melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar. 3) Membantu peserta untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab pertanyaan peserta mengenai proses belajar. 4) Membantu peserta untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar. 5) Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan. 6) Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan. 5.1.2. Penilai Penilai melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja. Penilai akan : 1) Melaksanakan penilaian apabila peserta telah siap dan merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan peserta. 2) Menjelaskan kepada peserta mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan peserta. 3) Mencatat pencapaian / perolehan peserta. 5.1.3. Teman kerja / sesama peserta pelatihan Teman kerja /sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan. Peserta juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja dan dapat meningkatkan pengalaman belajar peserta.

5.2.

Sumber-sumber Kepustakaan ( Buku Informasi ) Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan materi pelatihan ini. Sumber-sumber tersebut dapat meliputi : 1. Buku referensi (text book)/ buku manual servis 2. Lembar kerja 3. Diagram-diagram, gambar

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 55 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Pompa Beton

Kode Modul FKK.CP.02.006.01

4. Contoh tugas kerja 5. Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain. Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi. Prinsip-prinsip dalam Pelatihan Berbasis Kompetensi mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternatif lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada. Sumber-sumber bacaan yang dapat digunakan : 1. Certified Operator Study Guide, version 03.11 2. User Manual Model : XXT42.5RZ, Truck -Mounted Concrete Boom Pump. 3. Truck Mounted Concrete Boom Pump Operation Manual, XT39R4 Operation Manual 5.3.

Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan 5.3.1 Peralatan yang digunakan: a. b. c. d.

Peralatan pompa beton; APD; Rambu-rambu operasi dan K3; Standard tools.

5.3.2 Bahan yang dibutuhkan : a. Buku pedoman pemeliharaan dan pengoperasian pompa beton; b. Standard Operating Prosedure (SOP); c. Surat Perintah Kerja; d. Form Laporan; e. Bahan bakar; f. Bahan pelumas.

Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump

Halaman: 56 dari 56 Buku Informasi

Edisi: 1-2012

Related Documents


More Documents from "mvbm31"