Sop Pengelolaan Limbah

  • Uploaded by: Dimas Ismail
  • 0
  • 0
  • March 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sop Pengelolaan Limbah as PDF for free.

More details

  • Words: 1,113
  • Pages: 6
Loading documents preview...
JUDUL PENGELOLAAN LIMBAH PELAYANAN VAKSIN COVID-19 SOP

No.Dokumen No.Revisi TanggalTerbit Halaman

: : : : 1 dari 7

PUSKESMAS

Drg Erminda

TAMAN BACAAN

NIP.196312091992032003

1. Definisi

1. Pengertian limbah disini meliputi limbah padat domestik, limbah padat khusus serta limbah bahan berbahaya dan beracun medis padat (B3). 2. Limbah padat domsetik yaitu limbah yang berasal dari kegiatan kerumahtanggaan atau sampah sejenis, seperti sisa makanan, kardus, kertas, dan sebagainya baik organik maupun anorganik. Sedangkan limbah padat khusus meliputi masker sekali pakai, sarung tangan bekas, tisu/kain yang mengandung cairan/droplet hidung dan mulut. Limbah B3 adalah barang atau bahan sisa hasil kegiatan yang tidak digunakan kembali yang berpotensi terkontaminasi oleh zat yang bersifat infeksius atau kontak dengan pasien dan/atau petugas di fasilitas pelayanan kesehatan yang meliputi: masker bekas, sarung tangan bekas, perban bekas, tisu bekas, plastik bekas minuman dan makanan, kertas bekas makanan dan minuman, alat suntik bekas, set infus bekas, Alat Pelindung Diri bekas, dan lain-lain. 3. Vaksinasi adalah pemberian Vaksin yang khusus diberikan dalam rangka menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan dan tidak menjadi sumber penularan. 4. Corona Virus Disease 2019 yang selanjutnya disebut COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory

2. Tujuan

Syndrom Corona Virus 2 (SARSCoV-2). Untuk mencegah penularan dan mengendalikan penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) serta melindungi tenaga kesehatan, tenaga non kesehatan dan masyarakat dari dampak limbah dalam

3. Kebijakan

penanganan COVID-19. 1. UU No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular 2. UU No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan bencana 3. KEPRES No. 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran COVID-19 sebagai Bencana Nasional 4. PERPRES No. 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam rangka Penanggulangan Pandemi COVID19 5.

PMK No. 84 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan COVID-19

6. SK Walikota Palembang No. 69/KPTS/BAN-KP/2020 tentang Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Kota Palembang 7. SK Kepala Puskesmas Taman Bacaan No. 440.14/KP/PKM-TB/2021 tentang Pembentukan Tim Pelaksana Imunisasi COVID-19 di Puskesmas 4. Referensi

Taman Bacaan Kota Palembang Tahun 2021 1. KEPDIRJEN Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit

No

HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) 2. KEMENKES RI NOMOR HK.01.07/MENKES/537/2020 5. Alat dan Bahan

tentang

pengelolaan limbah medis COVID-19 1. Safety box 2. Alat pelindung diri lengkap 3. Kantong plastik limbah medis

4. Langkahlangkah

A. Pengelolaan limbah padat domestik dan khusus 1. Sediakan tiga wadah limbah padat domestik di lokasi yang mudah dijangkau orang, yaitu wadah untuk limbah padat organik, non organik, dan limbah padat khusus (untuk masker sekali pakai, sarung tangan bekas, tisu/kain yang mengandung cairan/droplet hidung dan mulut). 2. Wadah tersebut dilapisi dengan kantong plastik dengan warna berbeda sehingga mudah untuk pengangkutan limbah dan pembersihan wadah. 3. Pengumpulan limbah dari wadah dilakukan jika sudah 3/4 penuh atau

sekurang-kurangnya sekali dalam 24 jam. 4. Pengumpulan limbah padat khusus dilakukan jika sudah 3/4 penuh atau sekurang-kurangnya sekali dalam 6 jam. 5. Petugas pengumpulan limbah harus dilengkapi dengan masker, sarung tangan, sepatu boot, dan apron. 6. Petugas pengumpulan sampah khusus harus dilengkapi dengan masker, sarung tangan, sepatu boot, apron, kaca mata pelindung (goggle), dan penutup kepala. 7. Pengumpulan dilakukan dengan langkah-langkah: a. buka tutup tempat sampah b. ikat kantong pelapis dengan membuat satu simpul c. masukkan kantong tersebut ke wadah untuk diangkut 8. Setelah melakukan pengumpulan, petugas wajib membersihkan seluruh badan atau sekurang-kurangnya mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. 9. Peralatan pelindung diri yaitu goggle, boot, dan apron yang digunakan agar didisinfeksi sesegera mungkin pada larutan disinfektan, sedangkan masker dan sarung tangan dibuang ke wadah limbah padat khusus. 10. Limbah padat organik dan anorganik agar disimpan di Tempat Penyimpanan Sementara Limbah Padat Domestik paling lama 1 x 24 jam untuk kemudian berkoordinasi dengan instansi yang membidangi pengelolaan limbah domestik di kabupaten/kota. 11. Tempat Penyimpanan Sementara Limbah padat domestik agar dilakukan disinfeksi. 12. Limbah padat khusus agar disimpan di Tempat Penyimpanan Sementara Sampah/Limbah B3 dengan perlakuan seperti limbah B3 infeksius.

B. Pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun medis padat (B3) 1. Limbah Medis Infeksius Tajam Pengelolaan limbah infeksius tajam, yaitu:

a. Dikubur di dalam bak beton i. Safety box yang berisi alat suntik bekas dimasukkan ke dalam bak beton. ii. Model bak beton dengan ukuran lebar 2 x 2 meter minimal kedalaman mulai 1,5 meter, bak beton ini harus mempunyai penutup kuat dan aman. b. Dibakar dengan Insinerator yang telah memperoleh ijin dari Kementerian Lingkungan Hidup i. Safety box yang berisi alat suntik bekas dimasukkan ke dalam insinerator. ii. Model pembakaran dengan menggunakan Insinerator double Chamber dengan tujuan untuk menghindari asap yang keluar dari proses pembakaran insinerator. c. Apabila sumber daya tersedia maka pengolahan limbah ini dapat diserahkan pada pihak ketiga dengan perjanjian kerjasama (MoU) sesuai dengan kebijakan dan ketentuan yang berlaku di wilayah kabupaten/kota masing-masing.

2. Limbah Medis Infeksius Non Tajam a. Pemusnahan limbah farmasi (sisa vaksin) dapat dilakukan dengan mengeluarkan cairan vaksin dari dalam botol atau ampul, kemudian cairan vaksin tersebut didesinfeksi terlebih dahulu dalam killing tank (tangki desinfeksi) untuk membunuh mikroorganisme yang terlibat dalam produksi. Limbah yang telah didesinfeksi dikirim atau dialirkan ke Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) sesuai ketentuan yang berlaku. b. Sedangkan botol atau ampul yang telah kosong dikumpulkan ke dalam tempat sampah (kantong plastik) berwarna kuning

selanjutnya

diinsenerasi

menggunakan

metode

(dibakar dalam non

insinerasi

insinerator) atau (al.

autoclaving,

microwave) dan dihancurkan. 5. Bagan alur

8.Hal hal yang perlu diperhatikan

1. Pada setiap tempat pelayanan vaksinasi harus disediakan safety box dengan jumlah yang cukup berdasarkan jumlah sasaran. 2. Semua ADS yang telah digunakan harus dimasukan ke dalam safety box. Jangan membuang sampah lainnya ke dalam safety box. 3. Setelah safety box terisi ¾ penuh, safety box tersebut harus diberi label, nama tempat pelayanan dan tanggal pelayanan dan harus ditempatkan di tempat yang aman dengan kondisi tertutup dan jauh dari jangkauan anakanak dan masyarakat. 4. Limbah lainnya seperti vial vaksin, alkohol swab, masker medis, dan sarung tangan dibuang ke dalam kantong plastik khusus limbah medis atau kantong plastik biasa yang diberi tanda/ditulis “limbah medis”. 5. Pisahkan (gunakan kantong plastik yang berbeda) antara vial vaksin dengan limbah alkohol swab, masker medis dan sarung tangan. 6. Limbah yang telah terkumpul tersebut kemudian harus dimusnahkan sesuai aturan dan prosedur yang telah ditetapkan. 7. Untuk menghindari kebocoran wadah kosong dan kemasan vaksin ke

jalur

ilegal,

penyerahan

limbah

disertai

dengan

berita

acara

penyerahan/pemusnahan. 8. Limbah dari penyelenggaraan vaksinasi dengan pos pelayanan vaksinasi harus dibawa kembali ke puskesmas untuk kemudian dimusnahkan bersama dengan limbah vaksinasi lainnya sesuai SOP yang berlaku. 9. Limbah dari fasilitas pelayanan kesehatan lainnya diperlakukan sama seperti limbah vaksinasi pelayanan rutin. 9.Unit terkait 10.Dokumen Terkait 11.Rekaman Historis Perubahan

No

Yang diubah

Isi perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

Related Documents


More Documents from "Nurul Mentari"