Loading documents preview...
FM-7-4.2.3-132.26.00.0-02-V1 POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES BANDUNG PROSEDUR ALAT BANTU TRIPOD
1. TUJUAN : 1.1. Mampu mempertahankan tonus otot 1.2. Mampu mencegah terjadinya kontraktur sendi dan fleksi otot 1.3. Mampu memperlancar peredaran darah 1.4. Mampu mempertahankan fungsi tubuh 1.5. Mampu mengembalikan pada aktivitas semula 2. RUANG LINGKUP : 2.1. Indikasi dilakukan pada klien yang mengalami penurunan kekuatan otot dan patah tulang pada anggota gerak bawah serta gangguan keseimbangan. 2.2. Kontraindikasi tidak dilakukan pada klien yang mengalami penurunan kesadaran (bedrest), fraktur yang parah dan belum ada penyatuan tulang, pasien yang mengalami kelemahan (malaise) 3. ACUAN : 3.1. Suratun dkk. Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal. 2008. EGC. Jakarta 3.2. Barbara, Kozier dkk. Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis Kozier & ERB, Edisi 5. 2009. EGC. Jakarta 4. DEFINISI : Tongkat piramid kaki tiga biasa disebut dengan tripod terbuat dari bahan saitlesteel yang kuat, namun ringan. Karena digunakan untuk alat bantu jalan , tongkat kaki tiga ini decsain yang mempertimbangkan keamanan, kaki tiga dibuat dengan pressisi yang sesuai dengan kaidah fisika sehingga terjamin kestabilannya. Untuk mencegah slip / tergelincir di lantai setiap kaki dilapisi dengan bantalan karet. 5. PROSEDUR 5.1 Tanggung jawab dan wewenang 5.2 Bagian akademik sebagai penanggung jawab pembelajaran 5.3 Koordinator mata ajaran KMB yang bertanggung jawab dalam pengelolaan ketercapaian prosedur alat bantu tripod
5.4 Pembimbing praktik pendidikan & lahan yang bertanggung jawab dalam membimbing , menilai ketercapaian pelaksanaan prosedur tindakan setiap peserta didik secara objektif baik di laboratorium maupun di lahan praktik
FM-7-4.2.3-132.26.00.0-02-V1 POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES BANDUNG PROSEDUR ALAT BANTU TRIPOD
Skala No
penilaian
Aspek yang dinilai
Iya A.
Pastikan kebutuhan pasien dengan mengkaji ulang
B.
Persiapan Lingkungan 1. Mengatur lingkungan klien 2. Jaga privacy klien dan ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman 3. Dekatkan alat-alat 4. Atur posisi klien senyaman mungkin
C.
Persiapan Klien 1. Sampaikan
salam
(sesuai
SOP
komunikasi
terapeutik) 2. Jelaskan kepada klien tentang tujuan & prosedur tindakan yang akan dilakukan 3. Menjaga privacy klien D.
Tahap Pra interaksi
Tidak
Keterangan
1. Verifikasi data sebelumnya (bila ada) 2. Mencuci tangan 3. Menyiapkan alat E.
Tripod
Tahap Interaksi 1. Memberikan salam terapeutik 2. Menjelaskan tujuan dan prosedur alat bantu tripod 3. Menanyakan persetujuan / kesiapan pasien 4. Melakukan kontrak dengan pasien
F.
Tahap kerja 1. Atur posisi pasien senyaman mungkin 2. Atur posisi duduk klien berada ditepi tempat tidur dengan tungkai ke bawah tempat tidur 3. Letakkan tongkat kaki disamping tangan klien 4. Gunakan tongkat pada sisi tubuh klien yang paling terkuat 5. Jelaskan pada klien untuk memegang tongkat dengan tangan yang sehat 6. Klien mulai melangkah dengan kaki yang terlemah, bergerak maju dengan tongkat, sehingga berat badan klien terbagi antara tongkat dan kaki yang terkuat. 7. Kaki yang terkuat maju melangkah setelah tongkat, sehingga kaki terlemah dan berat badan klien disokong oleh tongkat dan kaki terkuat. 8. Berjalanlah disisi bagian tungkai klien yang lemah. Klien kemungkinan jatuh ke arah bagian tungkai yang lemah tersebut. 9. Ajak klien berjalan selama waktu atau jarak yang telah ditetapkan dalam rencana keperawatan. 10. Jika
klien
kehilangan
keseimbangan
atau
kekuatannya dan tidak segera pulih, masukkan tangan anda keketiak klien, dan ambil jarak berdiri yang luas untuk mendapatkan dasar tumpuan yang baik. 11. Sandarkan klien pada pinggul
anda sampai tiba
bantuan, atau rendahkan badan anda dan turunkan klien secara perlahan ke lantai.
G.
Tahap Terminasi 1. Lakukan evaluasi tindakan 2. Kontrak untuk kegiatan selanjutnya 3. Pamitan pada pasien 4. Bereskan alat 5. Cuci tangan 6. Catat/dokumentasikan kegiatan