Loading documents preview...
LATAR BELAKANG Perang saudara zaman Yunani & Romawi
Trauma Vaskuler
Perang dunia I oleh ahli bedah militer
Pilihan
Prosedur amputasi
Debakey & Simeone Perang dunia I
Trauma vaskuler pd ekstremitas dg cedera arteri 2471 amputasi >40% Ligasi prosedur kontrol perdarahan dg penekanan
Perang dunia II Repair & interposisi grafting mulai dikerjakan, ttp pemberian antibiotik & pembedahan dilakukan dg teknologi minimal, shg angka amputasi tetap 35% Perang Korea = Perang dunia II + pemberian antibiotik, amputasi (15 %) Perang Vietnam
Amputasi 10 % (Rich,1971)
Trauma vaskuler ektremitas > dilema sulit dlm diagnosis & penaganan Bila pembuluh darah trauma timbul ancaman thdp kelangsungan hidup bagian yg diperdarahinya
Diagnosis trauma vaskuler
Sedini mungkin
Terlambat
Tindakan cepat
Fatal
Keberhasilan tindakan
EPIDEMIOLOGI Trauma vaskular >>usia 20-40 thn >> ekstremitas arteri femoralis, arteri poplitea, arteri brachialis & arteri aksilaris
188 pasien yg mengalami trauma arteri pd ektremitas April 1987 – Sept 1992 sering tjd krn luka tembak 142 pasien (75,5%), luka senjata tajam 18 pasien (9,6%), trauma tumpul 23 pasien (12,2%), lainnya gabungan dg vena 43 pasien (22,9%)
ANATOMI
Vasa ekstremitas superior Dinding arteri normal tdd tiga lapis yg kosentris intima, media & adventisia
Vasa ekstremitas inferior
ETIOLOGI & PATOFISIOLOGI Trauma pembuluh darah melibatkan kelainan patofisiologi sistemik, regional & lokal Efek sistemik akan kehilangan darah yg tdk terkontrol yg akan mengakibatkan syok hipovolemik
Efek lokal & regional tergantung tipe &mekanisme trauma pd pembuluh darah Terputusnya secara akut aliran aterial iskhemia regional dlm organ atau ekstremitas Ekstremitas yang mengalami iskhemia selama 6 jam berisiko utk terjadinya perubahan histologik dan mungkin irreversibel dengan reperfusi
TIPE TRAUMA VASKULER
Klasifikasi Trauma Tipe trauma vaskuler ditentukan oleh mekanisme terjadinya
Trauma Tumpul Derajat I
robekan tunika intima yg luas trombus stenosis
Derajat II
robekan tunika intima & tunika media disertai hematoma & trombosis dinding arteri
Derajat III
kerusakan seluruh tebal dinding arteri diikuti tergulungnya tunika intima & media ke dalam lumen serta pembentukan trombus pd tunika adventisia yg utuh
Trauma Tajam Derajat I Robekan adventisia & media, tanpa menembus dinding Derajat II Robekan parsial sehingga dinding arteri juga terluka & biasanya menyebabkan perdarahan hebat krn tdk tjd retraksi Derajat III Pembuluh darah putus total
Gambaran klinik menunjukkan perdarahan yg tdk besar Arteri akan mengalami vasokonstriksi & retraksi sehingga ke jaringan karena elastisitasnya
PENEGAKKAN DIAGNOSIS Klinis & Pemeriksaan Penunjang Anamnesis & pemeriksaan fisik penting sbg indikator diagnosis terjadinya trauma pd vaskuler, shg dpt mengevaluasi tindakan yg lebih baik
Iskemia pd distal tjd trauma arteri ekstremitas 6 jam (golden periode) Terdptnya/tidak kolateral arteri akan terlihat pd periode ini
Trauma pd vaskuler menentukan jumlah perdarahan, lokasi, terdpt hematom pd tepi sekeliling luka, adanya thrill atau bruit
GEJALA KLINIS Hilangnya pulsasi perifer Rasa
dingin
sampainyeri
pada
ekstremitas
Berkurangnya kekuatan otot tungkai Sensibilitas menurun “numb” Perubahan warna kulit
kulit
GEJALA DAN TANDA HARD SIGN
SOFT SIGN
Perdarahan aktif pulsatif
Riwayat perdarahan hebat
Syok disertai ongoing bleeding
Hipotensi dengan kausa yang belum
Pulsasi distal tidak teraba
jelas
Cedera jaringan yang secara anatomi
Gejala/tanda iskemik akut berhubungan dengan area trauma
Hematom berdenyut/meluas
hematom kecil/tidak meluas
Bruit pada area yang trauma
Multiple fracture
ABI < 0,9
Cedera pada area yang dilalui
pembuluh darah utama
Tanda iskemik akut 1. Pulsasi melemah/hilang 2. Nyeri 3. Tampak pucat 4. Parestesia 5. Paralisis 6. Poikilotermia
Distal pulse, pucat, pain, poikilothermia, paresthesia/anesthesia, paralisis Sindroma kompartemen tekanan tinggi dlm suatu ruang fascia tertutup menurunkan perfusi darah kapiler yg mengakibatkan iskemia berkepanjangan (Mubarek dan Hargens cit. Gomez dan Martin, 1991) Tekanan internal pd otot iskemia terjd nekrosis adalah kontroversial, ttp pd level 30-40 mmHg disimpulkan sbg indikasi fasiotomi (Wilgis,1983; Gomez dan Martin, 1989)
Tekanan intrakompartemen normal 8 mmHg (Wilgis,1983) atau < 10 torr (Shackford & Rich,1991)
Penunjang (invasif & non invasif) Arteriografi
USG Doppler
Utk menilai pasca anastomosis arteri Jarang diperlukan untuk diagnosis dini & penentuan lokasi yg tepat untuk eksplorasi
PENATALAKSANAAN Trauma vaskuler perioritas tindakan harus segera dilakukan (Makin cepat tindakan), makin baik prognosisnya
1. Darurat (Emergency)
2. Semi darurat 3. Elektif
Perdarahan >> & memancar dpt membahayakan jiwa pertolongan pertama menghentikan perdarahan dg penekanan pd daerah bleeding point Perdarahan berhenti dilanjutkan dg tindakan definitif
KOMPLIKASI
1. Trombosis 2. Infeksi
Segera pasca operasi
3. Stenosis 4. Fistula arteri-vena 5. Aneurisma palsu
Komplikasi lama