Loading documents preview...
TUGAS STASE SARAF 1 Nurmala Widya Absari
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Kesadaran
Fungsi Kortikal Luhur
Meningeal Sing
Pemeriksaan Saraf Cranial
Sistem Motorik
Sistem Sensorik
Refleks Fisiologis
Refleks patologis
KESADARAN
Tingkat kesadaran
Keterangan
Komposmentis Skor 14-15
Bereaksi secra adekuat
Delirium Skor 12-13
Pasien tampak gaduh gelisah, kacau, disorientasi, berteriak, aktivitas motorik meningkat
Somnolen Skor 11-12
Keadaan mengantuk, dapat pulih penuh jika dirangsang
Stupor Skor 8-10
Penderita merasakan kantuk yang dalam dan masih dapat dibangunkan dengan rangsang yang kuat namun kesadarannya segera menurun lagi (respon terhada verbal samar, respon terhadap nyeri namun tidak dapat sadar sempurna)
Koma ringan Skor < 5
Tidak ada respon terhadap rangsang verbal, hannya terhadap rangsang nyeri berupa gerakan. Pasien tidak dapat dibangunkan. Refleks pupil, kornea masih baik.
Koma dalam
Tidak ada gerakan spontan meskipun dengan rangsangan nyeri dan rangsangan verbal.
Score 24-30: Normal Score 17-23: Probable ganguan kognitif Score 0-16: Definite gangguan kognitif
Pemeriksaan Fungsi Luhur
Pemeriksaan Menings Kaku kuduk
• Tangan pemeriksa ditempatkan dibawah kepala pasien yang sedang berbaring • Kepala difleksi dan diusahakan dagu mencapai dada • Kaku kuduk + didapatkan tahanan
Kerning Sign
• Fleksikan persendian panggul pasien sampai 90’ • Tungkai bawah diekstensikan pada persendian lutut. Biasanya ekstensi dapat mencapai sudut 135’ • Kerning sign + terdapat tahanan sebelum tercapai sudut 135’
Pemeriksaan maninges Lasegue Sign
• Pasien diminta berbaring lurus • Satu tungkai diangkat lurus, dibengkokkan pada persendian panggulnya. • Normalnya dapat mecapai sudut 70’
• Lasigue sign + terdapat tahanan sebelum mencapai sudut 70’
Guillain Sign
Ada 2 cara: • Tusukan pada kulit yang menutup otot kuardrisep femoris • Memijat otot kuardrisep femoris • Guilliain sign + flesi tungkai kontralateral disendi lutut dan coxae secara reflektorik
Pemeriksaan Brudzinki Brudzinski 1
• Tangan ditempatkan dibawah kepala pasien yang sedang berbaring • Tekukkan kepala sejauh mungkin sampai dagu mencapai dada. Tangan yang satunya ditempatkan di dada pasien • Brudzinski 1 + fleksi kedua tungkai
Brudzinski 2
• Satu tungkai difleksikan pada persendian panggul, sedangkan tungkai yang satu berada dalam keadaan lurus • Brudzinski 2 + tungkai satunya juga ikut fleksi
Brudzinski 3
Menekan Os. Zygomatikum maka akan terjadi fleksi pada kedua lengan
Brudzinski 4
Menekan sympisis pubis maka akan terjadi flexy pada kedua tungkai
Pemeriksaan Meningelas Edelmann test
• Fleksi tungkai atas (disendi panggul) sedangkan lutut diluruskan secra pasif • Edelmann test + dorsofleksi dari ibu jari kaki secara reflektorik
Bikele test
• Lengan pasien diluruskan diatas bahu
• Bikele test + pasien menahan articulatio cubitinya (siku) tetap flesi
Saraf Cranial
Pemeriksaan Sistem Saraf Sensorik • Eksteroseptif (superfisial) 1. Rasa nyeri 2. Rasa raba 3. Rasa Suhu
• Proprioseptif (dalam) Rasa gerak
Pasien sadar tubuhnya sedang digerakkan
Rasa sikap
Pasien tahu bagaimana sikap tubuh
Rasa getar
Pasien dapat merasakan getaran garputala 128Hz di ibu jari kaki atau malleolus
Rasa Tekan
Pasien merasakan tekana pada tubuhnya
Nyeri dalam
Menekan dalam otot lengan atas, lengan bawah , paha, betid, tendon aciles pasien dan tanyakan apakah pasien dapat merasaknnya
• Interosptif (viseral) – Sensasi yang berasal dari organ dalam: rasa nyeri, mulas, kembung, lapar
• Somatostesia Luhur adalah perasaan yang mempunyai sifat diskriminatif dan sifat tiga dimensi Diskriminasi
Kemampuan untuk mengetahui tubuh ditusuk dengan 1 atau 2 benda dalam waktu yang sama
Barognesia
Kemampuan mengenal berat benda
Stereognesia
Kemampuan mengenal bentuk benda dengan cara meraba
Topestesia
Kemampuan melikalisasi tenpat dan rasa raba
Grafestesia
Kemampuan mengenali huruf atau angka yang di tulis pada kulit dengan mata tertutup
Pemeriksaan Sistem Saraf Motorik Kekuatan otot Nilai
Keterangan
0
Tidak ada kontraksi / lumpuh total
1
Hanya terdapat sedikit kontraksi otot tetapi tida cukup untuk menggerakkan persendian
2
Ada gerkan tetapi tidak dapat melawan gravitasi
3
Ada pergerakan yang mampu melawan gtravitasi namun tidak dapat melawan tahanan
4
Mampu melawan gravitasi dan melawan sedikit tahanan
5
Mampu melawan gravitasi da melawan tahanan yang maksimal
Refleks Fisiologis Tingkat jawaban refleks
Klasifikasi refleks
-
Tidak ada refleks sama sekali
-
Arefleks
±
Kurang jawaban, jawaban lemah
+
Hiporefleks
+
Jawaban normal
++
Refleks normal
++
Jawaban berlebih, refleks memningkat
+++
Hiper-refleks
++++
Hiper reflek + reflek silang
Refleks bisep (C 5-6)
Refleks trisep(C 6-7-8)
Refleks brachioradialis(C5-6)
Refleks patela/kuardrisep femoralis(L 2-3-4)
Refleks Achiles (L2-S2)
Refleks dinding perut
Refleks Patologis Refleks Tromner • Tangan pasien harus rileks, jari tengah diangkat kemudian pemeriksa menjentikkan phalanx distal dengan cepat. • + Fleksi ibu jari dan jari telunjuk
Refleks Hoffman • Stimulasi berupa garukan/goresan pada kuku jari tengah pasien. • + fleksi ibu jari dan jari telunjuk
Refleks Gordon • Stimulasi dengan memijit otot pada betis • + dorsofleksi atau ekstensi ibu jari dan pengembangan jari lain
Refleks Gonda • Stimulasi dengan menarik jari kaki ke-4 ke arah bawah dalam waktu singkat dan melepaskan secara tiba-tiba • + dorsofleksi atau ekstensi ibu jari dan pengembangan jari lain
Refleks Oppenheim • Stimulasi dengan mengurut/menggores kulit yang menutupi Os. Tibia
Refleks Babinski • Stimulasi dengan menggores bagian lateral telapak kaki mengarah medial
Refleks Chaddock • Stimulasi dengan mengores kulit disekitar maleolus lateral atau di sisi lateral dorsum pedis
Refleks Scheaffer • Stimulasi dengan memencet tendon achilles secara keras
Refleks Bing • Stimulasi dengan memberi rangsang kulit yang menutupi metatarsal ke 5
Refleks Rosolimo • Stimulasi dengan mengetuk telapak kaki.