Loading documents preview...
W. Bromiley, usaha untuk memikirkan,
dan merumuskan tentang Allah Leon Morris, studi mengenai hakekat dan sifat-sifat Allah serta hubunganNya dengan manusia
Roy B. Zuck, teologi adalah kajian
tentang Allah, sifat-sifatNya, dan ajaran-ajaranNya Teologi merupakan sejarah progresif Allah mengungkapkan diriNya kepada manusia dalam seluruh kitab PL dan PB
ILMU
HUBUNGAN
SIFAT AJARAN
Charles C. Ryrie, menyelidiki kehidupan
penulis PB, latar situasi penulis atau penerima yang mendorong penulisan isi kitab Tujuan: mempelajari kontribusi teologi dari penulis-penulis PB terhadap pesan seluruh kitab PB, dan menyusunnya secara sistematis
D.A. Carson, studi mencari
jawaban: Apakah pengajaran kitab PB berdasarkan perspektif penulis dan historisnya, dalam menyingkapkan wahyu Allah yang khusus?
Leon Morris, Teologi PB adalah pemahaman tentang
seluk beluk Allah yang diungkapkan oleh para penulis PB untuk penerimanya di masa lampau, atau seluk beluk tentang Allah yang disimpulkan dari kitab PB
TPB pembelajaran; apakah
arti ayat untuk penerimanya yang pertama? Dan Teologi apakah yang diungkapkan atau yang terkandung di dalam tulisan tsb? Pembahasan apa saja yang terus menerus dibicarakan di semua kitab?
SISTEMATIS : DESKRIPSI HISTORIS PERKEMBANGAN
MARKUS MATIUS
MASA – MASA RASUL
KISPAR
YOHANES
NO
KITAB
TAHUN
1
Yakobus
45-49M
2
Galatia, 1-2 Tesalonika
48-52M
3
Matius, Markus, Lukas
50-60M
4
Roma, 1-2 Korintus
54-56M
5
1-2 Petrus, Yudas
60-64M
6
Kisah Para Rasul
62-63M
7
Surat Penjara
60-62M
8
Surat Penggembalaan
63-64M
9
Ibrani
69M
9
Injil Yohanes, 1-3 Yohanes,
80-95M
10
Wahyu
95 M
AWAL GEREJA BERDIRI (penjangkauan)
MATIUS MARKUS LUKAS YOHANES KISAH PARA RASUL YAKOBUS GALATIA
PENGELOLAAN GEREJA
1-2 TESALONIKA 1-2 KORINTUS ROMA EFESUS FILIPI KOLOSE FILEMON 1 TIMOTIUS TITUS YUDAS 1-3 YOHANES
PENDERITAAN GEREJA
2 TIMOTIUS 1-2 PETRUS IBRANI WAHYU
Landasan utama; PERCAYA
seluruh ISI Alkitab adalah Firman Allah yang BEROTORITAS EXEGESE yg tepat menghasilkan “produk teologi“ yang tepat
PENGELOMPOKAN Secara
Sistematis Hasil Exegesis Ke Dalam Topik-topik Teologis Penulis/Kitab Memperlihatkan “Penyataan Allah’ Secara PROGRESIF Sepanjang Masa Perjanjian Baru
1. Exegese Mempelajari teks kitab dalam konteks historisnya, dan mengumpulkan semua materi dari semua teks Kitab 2. Materi Normatif Mengelompokkan mana ajaran yang muncul oleh karena sejarah, dan mana ajaran yang tidak bergantung pada kondisi atau sejarah
3. Ide Universal Menghasilkan ide-ide universal yang sama sepanjang kitab PL – PB. Ide-ide universal merupakan dasar bagi theology biblical yang murni
Metode yang berdasarkan pada
teologi penulis kitab (Teologi Matius, Teologi Markus, Teologi Paulus) Teologi disusun menjadi kebenaran yang sistematis berdasarkan tematema doctrinal dan tema-tema unik dari penulis
Tujuan: upaya mensistematiskan
kebenaran yang diwahyukan secara progresif kepada berbagai penulis kitab Mengeksegese kitab/penulis PB, menemukan & mengelompokkan tema unik (sifat, ajaran, hub. Allah-manusia), dan membuat judul & sub judul ‘tema unik’ sesuai dengan temuan exegese
@Exegese Kitab Analisa Historis (Penulis, Penerima, latar situasi
penulis-penerima, hubungan penulis-penerima) Analisa Konteks (tujuan kitab, garis besar kitab, alur pemikiran penulis, konteks umum) Analisa Gramatikal (syntax, morfology, leksikal) Analisa Sastra (Sastra Narasi, Surat, Apokaliptik)
@Menemukan & Mengelompokkan data exegesa Sifat Ajaran Hubungan Allah-Manusia
@Penetapan judul & sub judul tema unik sesuai dengan temuan exegese, serta deskripsinya
JUDUL SUB JUDUL ; deskripsi
PENGELOMPOKAN TEMA UNIK (SIFAT, AJARAN, Hub-MANUSIA-ALLAH)
EXEGESE KITAB/PENULIS
ALLAH Salib merupakan rencana dan maksud Allah Injil ditandai dengan serangkaian kutipan Perjanjian lama dengan menggunakan kata “menggenapi” dalam bentuk pasif (plerothenai). Salib dijelaskan sebagai penggenapan apa yang difirmankan Allah oleh nabi (Mat. 1:22 bdk. Yes. 7:14)
Rencana Allah berhasil melalui orang-
orang yang paling tidak mungkin dan ditengah situasi-situasi yang sulit #empat perempuan dalam silsilah Yesus yaitu Tamar, Rahab, Rut, dan Betsyeba (Mat. 1:1-17), adalah bukan berasal dari keturunan Yahudi. Bahkan Tamar, Rahab, dan Betsyeba adalah wanita asusila. Ini bukti, Allah dapat menggunakan orang yg tidak mungkin bagi manusia
#Para murid Yesus adalah orang-orang
miskin dan tidak terpelajar. Namun Allah memilih mereka dan memperlengkapi mereka dengan wahyu untuk mengenal siapa Yesus. Benarlah nats yang mengatakan bahwa Allah menyatakan kepada orangorang kecil (Mat. 11:25-26 bdk Luk. 10:21), kata ‘menyatakan’ dari kata ‘apokalupto’ yang artinya mewahyukan
Penderitaan, penganiaayaan, dan kematian
akan dialami hamba Allah untuk menggenapi Kehendak Allah Matius menjelaskan bahwa untuk menggenapkan kehendak Allah, seseorang bisa saja mengalami mati martir seperti yang terjadi pada Yohanes dan pribadi Tuhan Yesus. Dalam ucapanNya ketika mengutus para murid, Tuhan Yesus berkata: “janganlah takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh” (Mat. 10:28-29).
Pengalaman perlawanan, aniaya, bahkan mati sebagai martir tidak menunjukkan bahwa Allah ingin melukai hambahambaNya, atau Allah memalingkan wajahNya. Pengalaman-pengalaman seperti yang terjadi pada Yohanes dan Tuhan Yesus adalah pengalaman yang akan dialami hamba-hamba pilihan untuk menggenapkan kehendak Allah
Allah memperdulikan, memperhatikan
kesejahteraan, menyadari kebutuhan, dan perduli terhadap kekhawatiran umatNya #Allah memperdulikan kebutuhan jasmani Dalam kotbah di bukit Yesus menegaskan: “Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepadaNya (Mat. 6:8). Konteksnya para murid cemas tentang makanan, Tuhan Yesus berkata: “Bapamu yang di sorga tahu bahwa kamu memerlukan semuanya itu (Mat. 6:32).
#Allah memberikan pemberian yang terbaik
yaitu berkat rohani. Allah memberi pemberian yang terbaik kepada mereka yang meminta kepadaNya (Mat. 7:11). “pemberian yang terbaik” itu adalah berkat-berkat rohani, yang berkaitan dengan Injil (kata ‘baik’ dari agatha Rom. 10:15 – Yes. 52:7; Ibr. 10:1).
#Allah memperdulikan keselamatan orang-
orang penyesat Hal ini tampak dari perumpamaan tentang domba yang hilang (Mat. 18:12-14). Yesus berfokus pada anggota yang tersesat (kata ‘tersesat’ dari kata planao yang berarti ‘menyimpangkan atau membuat menyimpang’, tindakan ‘menipu atau menyesatkan’)
Fokus Tuhan Yesus menegaskan, bahwa bagi
Allah orang yang lemah dan ragu-ragu itu penting. Orang yang demikian seharusnya dicari dan jika mungkin diselamatkan dari jalannya yang salah. Allah tidak menghendaki supaya seorangpun dari anakanak ini hilang (Mat. 18:14)
SIFAT KRISTUS Dikandung oleh Roh Kudus #Matius menekankan bahwa kemanusiaan Yesus dikandung oleh Roh Kudus (Mat. 1:18).
*”ia mengandung dari Roh Kudus”; mengandung - eu`re,qh eurthe (aorist indikatif); dia telah mengandung dari Roh Kudus.
SIFAT KRISTUS Dikandung Roh Kudus
#Matius memberikan penekanan yang cukup jelas tentang Maria yang tidak bersetubuh dengan seorang laki-laki sebelum kelahiran Yesus (Mat. 1:25). *”bersetubuh” ἐγίνωσκεν (eginosken) dalam bentuk imperfek indikatif; ‘dia tidak melihatnya”. Tenses imperfek menekan tindakan ‘tidak melihat’ secara berulang-ulang, dan mood indikatif menjelaskan bahwa tindakan tidak melihat adalah realita (sungguh benar-benar tidak melihat). Dalam budaya pernikahan Yahudi, setelah acara pertunangan maka pria kembali kepada ayahnya untuk mempersiapkan rumah bagi isterinya. Perpisahan ini dilakukan selama 12 bulan
SIFAT KRISTUS Ketidakberdosaan Kristus
#Baptisan-Nya adalah untuk “menggenapi seluruh kehendak Allah” (Mat. 3:15), bukan untuk pengakuan dosa (Mat.3:6) #Pencobaan-Nya juga menekankan bahwa meskipun Ia diuji semua seperti dalam area kita, namun Ia tidak berdosa (Mat.4;1-11) #Pada waktu Ia menegur Petrus, Ia menyatakan bahwa Ia sama sekali tidak ada hubungan dengan dosa (Mat.16:23)
Tema-tema lainnya:
Misi Kerajaan Surga dsb
Metode yang digunakan untuk merumuskan
teologi kitab PB berdasarkan tema-tema teologi sistematik Thomas R. Schreiner, kitab merupakan saksi yang akurat tetapi parsial dan terpotong-potong Paul Enns, kelemahan metode ini adalah mengabaikan penekanan historis dari masingmasing penulis kitab
Metode yang digunakan untuk merumuskan
teologi kitab PB berdasarkan tema-tema teologi sistematik Bertujuan: memecahkan banyak masalah perbedaan kelompok-kelompok teologi Paul Enns mengatakan bahwa kelemahan metode ini adalah mengabaikan penekanan historis dari masing-masing penulis surat/kitab
DOKTRIN ALLAH (INJIL SINOPTIK) Providensia Allah. (Mat.6:26, 10:29) Kebapakan Allah (Mat.6:32) Anugrah Universal dan personal (Mat. 5:45) Penekanan Kerajaan Allah (Mat. 5: 34; 23:22) Penghakiman Allah bagi semua orang (Mat. 3:7; 7:1; Luk. 3:7) Kemuliaan Allah dinyatakan (Mat. 17:1-8) Kebaikan Allah (19:17) Kuasa Allah (Mrk.12:24-27) Ketritunggalan Allah (Mrk. 1:9-11)