Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang

  • Uploaded by: nurul muzdalifah
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang as PDF for free.

More details

  • Words: 3,710
  • Pages: 17
Loading documents preview...
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Skarn dalam arti luas dibentuk oleh transportasi massa dan kimia dan reaksi metamorfik antara satuan batuan yang berdekatan. Mereka tidak harus berasal dari batuan beku; dua lapisan sedimen yang berdekatan, seperti n formasi pita besi dan batugamping dapat bereaksi terhadap pertukaran besi dan fluida selama metamorfisme, dan akhirnya menghasilkan skarn. Namun, penggunaan terluas kata tersebut adalah dalam menggambarkan zona termetasomatis dari dinding batuan yang berdekatan dengan granit. Selanjutnya Normandy, France (Cayeux 1906) menyatakan bahwa ditemukannya kesamaan dengan kandungan sedimen ekshalatif pada daerah submarine dengan tipe endapan tersebut sehingga tipe endapan ini dimasukkan ke dalam tipe endapan skarn. Endapan skarn terbentuk sebagai hasil interaksi antara larutan hidrothermal yang kaya silika bereaksi dengan batuan sedimen yang dingin. dengan pembentukannya diawali terbentuk pada temperatur 400-650°C dengan mineral-mineral yang terbentuk berupa mineral calc-silicate seperti diopsid, andradit, dan wollastonit sebagai mineral-mineral utama pembawa mineral bijih (Einaudi et al. 1981). Greisen adalah suatu agregat granoblastik kuarsa dan muscovit (atau lepidolit) dengan mineral aksesoris antara lain topaz, tourmalin dan flourite yang dibentuk oleh post-magmatik alterasi metasomatik dari granit (Best, 1982; Stemprok, 1987). Endapan greisen merupakan salah satu tipe endapan yang penting untuk Timah (Sn) dan Tungsten (W). System endapan greisen merupakan system endapan bijih yang terbentuk pada fase post magmatik suatu pembekuan magma. Fase post magmatik merupakan fase dimana batuan sudah membeku dan mengahasilkan fluida sisa pembekuan magma yang didominasi fase gas, kemuadian fluida inilah yang akan bereaksi dengan batuan samping. Proses ini juga diistilahkan sebagai fase Penumatolitis. Sistem endapan greisen biasanya beraosiasi dengan beberapa unsur yaitu Sn, W, Mo, Be, Bi, Li dan F. Sistem ini dapat terbentuk dalam dua tipe yaitu endogreisen dimana fluida tetap didalam batuan granitiknya tipe ini juga disebut sistem tertutup. Kemudian tipe eksogreisen dimana fluida keluar melalui rekahan-rekahan yang ada pada batuan samping tipe ini juga disebut sebagai sistem terbuka. Untuk endapan timah yang berkaitan dengan intrusi granit dan greisen sangat tergantung dari faktor tipe granitnya.

1

Endapan bijih ini biasanya terbentuk oleh magma yang kaya akan H2O,seperti granitoid yang membawa muscovite(>8 wt% H2O).Magma ini condong mengalami kristalisasi pada kedalaman yang berkisar dari 2 sampai 10 kilometer dan biasanya tidak muncul di permukaan pada saat pembentukannya ,walaupun endapan ini pada tahap tertentu dapat berasal dari magma yang mengintrusi batuan kerak yang jenuh air dan berinteraksi dengan air konat dan air metamorfik,namun pengertian greisen yang dimaksud pada pembahasan ini lebih kepada endapan yang terdapat dalam sistem tertutup,yaitu fluida hidrotermal yang terbentuk seluruhnya hasil dari pembekuan magma.Saat magma mendingin dan mengalami kristalisasi , H2O,volatile dan unsur incompatible lainnya mengalami pengumpulan dari massa yang mengalami konsolidasi. Komponen volatile pada awalnya terdistribusi melalui bagian atas dan tengah dari tubuh magmatic. B. MANFAAT Manfaat dari makalah ini adalah, agar penulis dapat memenuhi tugas mata kuliah genesa bahan galian, dan menambah wawasan ilmu pengetahuan mengenai materi ini. C. TUJUAN Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut : 

Mengetagui definii endapan skarn



Mengetahui lingkungan pengendapan skarn



Mengetahui klasifikasi endapan skarn



Mengetahui macam macam endapan skarn



Mengetahui definisi endapan greisen



Mengetahui genesa endapan greisen

2

BAB II PEMBAHASAN A. ENDAPAN SKARN

1. Definisi endapan skarn Skarns dalam arti luas dibentuk oleh transportasi massa dan kimia dan reaksi metamorfik antara satuan batuan yang berdekatan. Mereka tidak harus berasal dari batuan beku; dua lapisan sedimen yang berdekatan, seperti n formasi pita besi dan batugamping dapat bereaksi terhadap pertukaran besi dan fluida selama metamorfisme, dan akhirnya menghasilkan skarn. Namun, penggunaan terluas kata tersebut adalah dalam menggambarkan zona termetasomatis dari dinding batuan yang berdekatan dengan granit. Skars yang diciptakan oleh reaksi antara lapisan metamorfik dan sedimen juga dikenal sebagai skarn kimia atau skarnoid. Skarn juga harus dibedakan dari hornfels kalk-silikat, dengan cara membandingkan hubungan lapangan antar keduanya.Skarn asal beku diklasifikasikan sebagai eksoskarn atau endoskarn. Ekoskarn terjadi pada dan di luar granit yang yang memproduksi mereka, yang adalah alterasi dinding batuan.Endoskarn, termasuk greisen, terbentuk di dalam massa granit itu sendiri, biasanya di ujung intrusi dan terdiri dari stockwork cross cutting , kekar yang mendingin di sekitar margin dan bagian paling atas dari granit itu sendiri. Mineral khas pada skarn

termasuk Piroksen, garnet, idokras, wollastonit, aktinolit, magnetit atau hematit,

dan epidot. Karena skarn terbentuk dari unsur-unsur yang tidak kompatibel, berbagai jenis mineral

jarang

dapat

ditemukan

di

lingkungan

skarn,

seperti: turmalin, topaz, beril, korundum, fluorit, apatit, barit, strontianit, tantalit, anglesit, dan lain-lain. Seringkali, feldspatoid dan kalk-silikat langka seperti skapolit ditemukan di daerah yang lebih marginal. 2. Lingkungan Pembentukan Endapan Skarn Selanjutnya Normandy, France (Cayeux 1906) menyatakan bahwa ditemukannya kesamaan dengan kandungan sedimen ekshalatif pada daerah submarine dengan tipe endapan tersebut sehingga tipe endapan ini dimasukkan ke dalam tipe endapan skarn. Endapan skarn terbentuk sebagai hasil interaksi antara larutan hidrothermal yang kaya silika bereaksi dengan

3

batuan sedimen yang dingin. dengan pembentukannya diawali terbentuk pada temperatur 400-650°C dengan mineral-mineral yang terbentuk berupa mineral calc-silicate seperti diopsid, andradit, dan wollastonit sebagai mineral-mineral utama pembawa mineral bijih (Einaudi et al. 1981). Tapi terkadang dijumpai juga pembentukan endapan skarn juga terbentuk pada temperatur yang lebih rendah, seperti endapan skarn yang kaya akan kandungan Pb-Zn (Kwak 1986). Pengaruh tekanan yang bekerja selama pembentukan endapan skarn bervariasi tergantung pada kedalaman formasi batuan. 3. Tahap Pembentukan Endapan Skarn Terdapat tiga tahap pembentukan endapan skarn yaitu: -

Tahap pertama terjadi rekristalisasi pada batuan di sekitar intrusi yang disebabkan oleh kontak intrusi dengan batuan yang menghasilkan marmer dari batugamping, batuan hornfels dari batuserpih, kuarsit dari batupasir. Reaksi skarn dapat terjadi di sepanjang kontak litologi. Dapat dijumpai adanya kandungan mineral-mineral talk dan wollastonit pada batu marmer. Proses yang bekerja adalah reaksi isokimia akibat difusi elemen-elemen mineral akibat reaksi dengan larutan metamorfik. Selain itu juga terjadi infiltrasi fluida ke dalam tubuh batuan.

-

Tahap kedua Infiltrasi fluida hidrothermal-magmatik merubah komposisi asli mineral-mineral penyusun litologi marmer dan batuan lainnya menjadi batuan-batuan pembawa endapan skarn serta memodifikasi mineral-mineral kalk-silikat yang terbentuk pertama kali. Proses ini disebut metamorfik prograde dan metasomatik prograde terjadi pada temperatur 400°-800°C (Kwak 1986) terjadi selama larutan pembawa mineral-mineral bijih berkembang dan mulai mengalami pengendapan mineral-mineral bijih serta batuan plutonik mengalami pendinginan. Mineral-mineral baru terbentuk dengan sifat anhydrous dan terbentuk mineral oksida besi seperti magnetit, kasiterit dan sulfida lainnya mulai terbentuk.

-

Tahap ketiga merupakan tahapan retrograde yang berasosiasi dengan proses pendinginan magma dan pembentukan alterasi hydrous terhadap mineral-mineral skarn yang terbentuk serta bagian-bagian intrusi tertentu akibat adanya sirkulasi air meteorik. Kandungan kalsium cenderung akan mengalami peluruhan dan volatil-

4

volatil akan mulai terbentuk membentuk mineral epidot yang rendah kandungan besi, klorit, aktinolit dan mineral-mineral lainnya.

Gambar : tahapan pembantukan endapan skarn (Evans, 1993)

4. Klasifikasi Endapan Skarn

a.

Klasifikasi Skarn Berdasarkan Batuan Asal yang Tergantikan

Endapan skarn dapat diklasifikasikan berdasarkan dari batuan asal yang tergantikan dengan istilah eksoskarn dan endoskarn yang digunakan pada batuan yang tergantikan. Dengan kandungan mineral-mineral bijih tertinggi dapat dijumpai pada endapan skarn tipe eksoskarn. Eksoskarn yaitu skarn yang terbentuk pada batuan sedimen di sekitar intrusi batuan beku, sedangkan endoskarn yaitu skarn yang terbentuk pada batas atau di dalam batuan beku itu sendiri. b. Klasifikasi Skarn Berdasarkan Suhu Pembentukan dan Jenis Mineral Berdasarkan jenis mineralnya, skarn dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu skarn prograde yang terbentuk pada fase awal (T tinggi) dan skarn retrograde yang terbentuk pada fase pendinginan (T rendah). Ciri mineralogi skarn berdasarkan jenis mineralnya : -

Skarn prograde yang terbentuk pada suhu tinggi umumnya dijumpai mineral-mineral bersuhu tinggi, seperti garnet, klinopiroksen, biotit, humit, montiselit, dll.

-

Skarn retrograde yang terbentuk pada suhu rendah umumnya tersusun oleh mineralmineral serpentin, amfibol, tremolit, epidot, klorit, kalsit, dll.

5

c.

Klasifikasi Skarn Berdasarkan Kandungan Metal Selain pada batuan induk yang tergantikan serta suhu pembentukannya, endapan

skarn juga dapat diklasifikasikan berdasarkan kehadiran mineral-mineral logam dominan yang dijumpai. Seperti klasifikasi kondisi lingkungan dari kandungan metal utama pada endapan skarn (Modifikasi dari Einaudi et al. 1981 and Einaudi & Burt 1982). d. Klasifikasi berdasarkan batuan terubahkan -

Skarn Prograde Mineral skarn pada tipe ini terbentuk pada suhu yang tinggi, dan terjadi pada fase

awal. Beberapa jenis mineral pencirinya adalah; garnet, klinopiroksen, biotit, humit,dan montiselit.

Gambar 1.1 Skarn Prograde

-

Skarn Retrograde Minineral skarn pada tipe ini terbentuk pada suhu yang rendah. Beberapa contoh

mineral pencirinya adalah; serpentin, amfibol, tremolit, epidot, klorit dan kalsit.

6

5. Macam – Macam Endapan Skarn Skarn merupakan endapan hidrotermal yang berasosiasi dengan batuan karbonatan sepertilimestone atau dolostone. Larutan hidrotermal bergerak ke atas dan mengintrusi area dengan dominasi batuan ini dan membentuk mineralisasi yang dikenal dengan endapan skarn. Skarn bisa terbentuk sebagai deposit sendiri atau berasosiasi dengan deposit lain seperti dengan porfiri. Endapan Skarn terdiri dari beberapa macam, yaitu Au, Cu, Fe, Mo, Sn, W, dan Zn-Pb skarn deposits. Pembagian tipe skarn didasarkan pada kenampakan megaskopisnya, seperti komposisi protolith, tipe batuan, dan mineral ekonomis dominannya, serta genesa pembentukannya, seperti mekanisme pergerakn dluida, suhu pembentukan dan pengaruh aktivitas magma lainnya. Selain itu, endapan skarn juga dapat menghasilkan endapan F, C, Ba Pt, U dan REE. Endapan skarn juga ekonomis untuk ditambang sebagai mineral industri, seperti garnet dan wolframite. a. Endapan skarn Tembaga (Cu) Kebanyakan endapan skarn tembaga berhubungan dengan granodiorit Calc-alkaline yang mengubah monzogranite di busur kepulauan pada tepi benua. Intrusi ini merupakan tubuh bijih tembaga yang penting dalam pembentukan porfiri tembaga yang terbentuk pada busur tepi benua sisi barat Amerika yang berumur Mesozoikum dan Tersier, dan serupa dengan busur tepi benua Rusia yang berumur Karbon. Sejumlah endapan skarn tembaga juga terbentuk pada busur kepulauan kerak samudera yang berasosiasi dengan diorit kuarsa hingga monzogranit plutonik, seperti pada Tambang Meme, Haiti. b. Endapan skarn Besi (Fe) Endapan skarn telah lama menjadi sumber yang penting pada tambang bijih besi dan magnetit di Cornwall, Pennsylvania, yang memasok kebutuhan akan besi selama revolusi industri di Amerika Serikat. Ini adalah tambang tertua di Amerika Utara. Pertambangan dimulai pada tahun 1737 dan pada tahun 1964, 93 juta ton bijih telah diproduksi dengan

7

pasokan rata-rata ke pabrik 39,4% Fe dan 0,29% Cu, dengan hasil sampingan sejumlah kecil kobalt, emas dan perak (Lapham 1968). Konsentrat pirit digunakan untuk menghasilkan asam sulfat, dan sampai tahun 1953, ketika operasi tambang terbuka dihentikan, overburden batugamping dihancurkan dan dijual sebagai agregat. Hasil yang tanggung dari tambang di Cornwall adalah skarn besi yg mengandung kapur dan endapan skarn tersebut berasosiasi dengan intrusives mulai dari gabro hingga diorit ke syenite, sementara skarn besi magnesium biasanya berasosiasi dengan granit atau granodiorites. c. Endapan skarn tungsten (W) dan timah (Sn) Endapan skarn tungsten, vein dan endapan stratiform memasok sebagian besar produksi tahunan tungsten di dunia, dengan dominasi endapan skarn. Endapan skarn tungsten berasal dari endapan yang relatif besar, antara lain di Pulau Raja, Tasmania; Sangdong, Korea; MacMillan Pass (Yukon), Kanada; dan Pine Creek, California, Amerika Serikat. China adalah produsen utama dunia dan pada tahun 1989 menghasilkan sekitar 18.000 ton. Uni Soviet peringkat berikutnya dengan 7.000 ton. d. Endapan Skarn Talk Endapan skarns yang mengandung talk dan alterasi karbonat serta batuan metasedimen lainnya memasok sekitar 70% dari produksi talk di dunia. Contoh yang baik dan penting dari endapan ini terdapat di Perancis dan Austria (Moine et al. 1989). Sebuah Tambang terbuka di Trimouns, terletak di ujung timur Pyrenees Perancis pada ketinggian 1.800 m. Produksi Talk lebih dari 300.000 ton dan cadangan minimal 20 juta ton. Bijih-bijih terbentuk di sepanjang batas antara basement batuan metamorf tingkat tinggi dan migmatit dari St Barthélemy Massif dan tertutup oleh batuan hasil sesar naik berupa batuan metamorf yang tingkatannya lebih rendah berumur Ordovisium atas hingga Devon. Bagian bawah dari hanging wall terdapat lensa-lensa dolomit yang menerus dengan ketebalan 5 – 80 meter, juga terdapat sisipan sekis mika pada leucogranit, aplit, pegmatit, dan juga terdapat vein kuarsa.

8

e. Endapan Skarn Grafit Produksi sejumlah kecil grafit berasal dari endapan skarn, misalnya Tambang Skaland Norwegia, jauh di dalam Lingkaran Arktik tepat di sebelah selatan Tromso, di mana lensa skarn yang panjangnya hingga 200 meter dengan 5-6 meter (maksimum 24 m), mengandung 20-30% grafit dan terdapat pada skis mika dikelilingi oleh metagabbro dan granit. Terdapat gangue mineral berupa diopside, hornblende, labradorite, sphene, garnet, scapolite dan wollastonite. Diperkirakan endapan telah dihasilkan dari konsentrasi karbon yang sudah ada dalam sedimen (Bugge 1978) dan ini kemungkinan terjadi akibat proses kalk-silikat hornfelses atau reaksi skarn. f. Endapan Skarn Emas (Au) Dalam 20 tahun terakhir ini terdapat beberapa endapan skarn emas yang telah ditemukan, misalnya Red Dome, Queensland dan Navachab, Namibia. Namun, kenyataannya mineralisasi emas ini sebagai tipe skarn tidak disadari sejak awal. Pada skarn emas, kandungan emas berkisar 5 hingga 15 gram per ton. Skarn emas lainnya lebih merupakan hasil oksidasi, memiliki kandungan emas yang lebih rendah (1 hingga 5 gram perton), dan mengandung logam lain seperti Cu, Pb dan Zn. Beberapa tipe skarn lainnya, khususnya skarn Cu, mengandung cukup emas (antara 0,01 hingga 1 gram perton) sebagai hasil sampingannya. Sebagian besar endapan skarn emas dengan kandungan tinggi berasosiasi dengan dengan proses reduksi dari pluton diorit-granodiorit kompleks dike atau sill. B. ENDAPAN GREISEN

1. Pengertian endapan greisen Greisen adalah suatu agregat granoblastik kuarsa dan muscovit (atau lepidolit) dengan mineral aksesoris antara lain topaz, tourmalin dan flourite yang dibentuk oleh post-magmatik alterasi metasomatik dari granit (Best, 1982; Stemprok, 1987). Endapan greisen merupakan salah satu tipe endapan yang penting untuk Timah (Sn) dan Tungsten (W). System endapan greisen merupakan system endapan bijih yang terbentuk pada fase post magmatik suatu pembekuan magma. Fase post magmatik merupakan fase dimana batuan sudah membeku dan mengahasilkan fluida sisa pembekuan magma yang didominasi fase gas, kemuadian fluida inilah yang akan bereaksi dengan batuan samping. Proses ini juga diistilahkan sebagai fase Penumatolitis.

9

Lebih jauh dalam suatu endapan mineral dimana fluidahidrotermal menjadi salah satu faktor pengontrolnya maka fluidahidrotermal ini dapat di bagi menjadi dua yaitu fase gas dan fase cair. Pada fase gas inilah yang disebut sebagai fase penumatolitis dan fase cair sebagai fase hidrotermal. Sistem endapan greisen biasanya beraosiasi dengan beberapa unsur yaitu Sn, W, Mo, Be, Bi, Li dan F. Sistem ini dapat terbentuk dalam dua tipe yaitu endogreisen dimana fluida tetap didalam batuan granitiknya tipe ini juga disebut sistem tertutup. Kemudian tipe eksogreisen dimana fluida keluar melalui rekahan-rekahan yang ada pada batuan samping tipe ini juga disebut sebagai sistem terbuka. Untuk endapan timah yang berkaitan dengan intrusi granit dan greisen sangat tergantung dari faktor tipe granitnya. 2. Genesa endapan greisen 

Terbentuk pada kontak bagian atas antara intrusi granit, kadang-kadang muncul berupa stockwork.



Mineralisasi muncul secara irregular (tidak beraturan) yang terkonsentrasi pada sekitar zona kontak.

10



Host rock menunjukkan komposisi granitik dan berkembang sampai kedalaman 10100 m sebelum bergradasi menuju zona alterasi

feldspatik (albitization-

microclinization) dan batuan granit (fresh granite). 

Fluida pegmatitik sering migrasi pada bagian atas intrusi dan kadang-kadang mengisi sebagai intrusi-intrusi (stock ?) di sepanjang batas tubuh greisen.



Endapan timah greisen kemungkinan terbentuk pada bagian atas suatu pluton granit yang kontak dengan batuan yang impermeable sehingga terakumulasi mineral-mineral sebagai produk dari kristalisasi awal.

Berdasarkan Shcherba (1970) greisen dapat di bedakan menjadi tiga tahap yaitu tahap fase alkali , fase gresenisasi, dan fase pengendapan pada urat. Pada fase alkali yang terjadi adalah proses alkali metasomatisme yang menghasilkan alterasi berupa albitisasi dan mikrilonisasi. Albitisasi merupakan hasil dari Na- Metasomatisme dimana yang terjadi adalah penggantian unsur K ( K-feldspar ) contoh pada mineral albit menjadi Na. Biasanya pada zona alterasi ini berasosiasi dengan mineral berupa Nb,Ta,Sn,W, Li dan Bl.Sedangkan untuk alterasi Mikrolinisasi merupakan hasil dari K-Metasomatisme yaitu penggantian unsur K oleh Na. Biasanya zona Alterasi ini berkaitan dengan asosiasi Rb,Li,dan Za. Pada fase greisenisasi biasanya yang terjadi adalah yang bekerja adalah proses HMetasomatisme. Terbentuk pada kontak bagian atas antara intrusi granit atau kadang-kadang muncul berupa stockwork.Mineralisasi muncul secara irregular (tidak beraturan) yang terkonsentrasi pada sekitar zona kontak. Host rock menunjukkan komposisi granitik dan berkembang. Sedangkan untuk fase urat dimana kontrol struktur sangat berpengaruh , fluida yang berasal dari sisa pembekuan magma akan mengisi rekahan-rekahan yang ada dalam batuan samping membetuk sustem urat (vein). 3. Poses pembentukan greisen Endapan bijih ini biasanya terbentuk oleh magma yang kaya akan H2O,seperti granitoid yang membawa muscovite(>8 wt% H2O).Magma ini condong mengalami kristalisasi pada kedalaman yang berkisar dari 2 sampai 10 kilometer dan biasanya tidak muncul di permukaan pada saat pembentukannya ,walaupun endapan ini pada tahap tertentu dapat berasal dari magma yang mengintrusi batuan kerak yang jenuh air dan berinteraksi dengan air konat dan air metamorfik,namun pengertian greisen yang dimaksud pada 11

pembahasan ini lebih kepada endapan yang terdapat dalam sistem tertutup,yaitu fluida hidrotermal yang terbentuk seluruhnya hasil dari pembekuan magma.Saat magma mendingin dan mengalami kristalisasi , H2O,volatile dan unsur incompatible lainnya mengalami pengumpulan dari massa yang mengalami konsolidasi. Komponen volatile pada awalnya terdistribusi melalui bagian atas dan tengah dari tubuh magmatic.Taylor and Pollard (1988) berpendapat bahwa pada saat tahap kristalisasi magma akhir, fluida terkandung dalam pori dari mineral granitic,seperti terdapatnya minyak dalam “minyak dalam batupasir..yang mengalami pergerakan dan akumulasi dengan dikontrol oleh permeabilitas” (Taylor and Pollard 1988). Pada akhirnya ,fasa fluida residual akan mengalami penggabungan dan mengkonsentrasi pada suatu zona untuk menghasilkan autometasomatism pada igneous parent. Endapan greisen dapat dibedakan berdasarkan bagian yang dialterasinya,bila yang teralterasi adalah tubuh batuannya sendiri maka disebut endogreisen sedangkakan bila larutan mengalterasi batuan samping maka disebut eksogreisen.

12

gambar : sistem endapan greisen berhubungan dengan endapan late magmatik serta alterasi yang terjadi pada batuan sekitar.(shcherba,1970)

4. Greisen dengan Magma Asal Alkaline

Mineralisasi pada batuan alkaline terbetuk melalui tiga prinsip proses pembentukan bijih,yang pertama adalah magma primer,dimana bijih terbentuk melalui fluida residual dalam suatu kisaran suhu dan tekanan tertentu,yang kedua hidrotemal,dari tahap akhir fluida yang berevolusi dari prinsip pertama dan bercampur dengan air meteorik.Mineralisasi hidrotermal biasanya menghapus jejak magmatik awal.dalam dua prinsip ini maka endapan greisen termasuk ke dalam magma primer yang menghasilkan fluida residual yang terdiri dari unsur incompatible dan volatile.beberapa daerah yang di dalamnya terdapat

proses

magmatisme alkaline adalah di Afrika,di daerah ini terdapat banyak contoh sistem magmatisme anorogenik,dicirikan oleh kerak benua Afrika yang memiliki kompleks alkaline paling banyak di dunia,kemungkinan karena lempeng Afrika telah berada disana selama 65 juta tahun(Burke,1996). Pada Nigerian Ring Complex (NRC) terdapat contoh endapan greisen dengan magma asal berkomposisi alkaline ,kompleks ini dicirikan oleh batuan dengan komposisi alkaline dan felsic. Batuan granitnya secara umum termasuk ke dalam tipe A,yaitu berasal dari proses anorogenik dan memiliki sifat anhydrous alkaline (Collins et al. 1982). Mineralisasinya secara umum berhubungan dengan aktivitas post-magmatic,dalam tekanan dan temperatur yang sub-solid. Temperatur pada proses post-magmatik berkisar antara 500o-700oC,fluidanya memiliki kandungan garam dengan kadar 15 wt%,serta mengandung pula unsur Na, K, Ca dan Cl. Bowden-Kinnaird telah menyebutkan bahwa tahap akhir dari proses alterasi subsolid dan post magmatik terdiri dari metasomatisme alkali yzng diwakili oleh metasomatisme sodic pada granit peralkaline dan peraluminous,dimana metasomatisme potasik muncul dan mendominasi tahap akhir dari granit biotit .Fase metasomatisme alkali ini diikuti dengan meningkatnya derajat keasaman dari metasomatisme ,diwakili oleh greisenisasi,proses alterasi filik dan argilik. kemudian ,tipe mineralisasi dan asosiasi mineral berkaitan dengan aktivitas metasomatisme dari granit yang lebih muda pada Nigerian ring Complex dapat dibagi menjadi 2 grup yang berbeda ,grup pertama hampir secara khusus berasosiasi dengan metasomatisme alkali ,terdiri dari lensa pegmatit dengan beryl dan topaz,dan diseminasi kolumbit atau pyrocholore dengan cassiterite. Tahap hidrotermal ,melibatkan metasomatisme 13

H+ ,dicirikan oleh pengumpulan oksida-sulfida dengan kasiterit dan wolframit pada urat kuarsa,greisen,stockwork dan tubuh penggantian. Asosiasi Pyrochlore-columbite+Cassiterite sangat bernilai ekonomis karena mineralisasi Pyrochlore dicirikan oleh diseminasi dari Urich pyrochlore octahedra (up to 5% U3O8),Th-rich monazite, zircons yang terkayakan UTh-Hf, amblygonite, astrophyllite and cryolite ( fluoride dari Na and Al). granites dengan senyawa columbite biasanya lebih banyak daripada yang mengandung dominan pyrochlore. Cassiterite juga hadir. Dalam beberapa tempat columbite diikuti pula oleh kehadiran REE dan thorite yang terkayakan U, xenotime dan monazite, zircon, magnetite and ilmenite.

14

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN Skarn dalam arti luas dibentuk oleh transportasi massa dan kimia dan reaksi metamorfik antara satuan batuan yang berdekatan. Mereka tidak harus berasal dari batuan beku; dua lapisan sedimen yang berdekatan, seperti n formasi pita besi dan batugamping dapat bereaksi terhadap pertukaran besi dan fluida selama metamorfisme, dan akhirnya menghasilkan skarn. Namun, penggunaan terluas kata tersebut adalah dalam menggambarkan zona termetasomatis dari dinding batuan yang berdekatan dengan granit. Selanjutnya Normandy, France (Cayeux 1906) menyatakan bahwa ditemukannya kesamaan dengan kandungan sedimen ekshalatif pada daerah submarine dengan tipe endapan tersebut sehingga tipe endapan ini dimasukkan ke dalam tipe endapan skarn. Endapan skarn terbentuk sebagai hasil interaksi antara larutan hidrothermal yang kaya silika bereaksi dengan batuan sedimen yang dingin. dengan pembentukannya diawali terbentuk pada temperatur 400-650°C dengan mineral-mineral yang terbentuk berupa mineral calc-silicate seperti diopsid, andradit, dan wollastonit sebagai mineral-mineral utama pembawa mineral bijih (Einaudi et al. 1981). Greisen adalah suatu agregat granoblastik kuarsa dan muscovit (atau lepidolit) dengan mineral aksesoris antara lain topaz, tourmalin dan flourite yang dibentuk oleh post-magmatik alterasi metasomatik dari granit (Best, 1982; Stemprok, 1987). Endapan greisen merupakan salah satu tipe endapan yang penting untuk Timah (Sn) dan Tungsten (W). System endapan greisen merupakan system endapan bijih yang terbentuk pada fase post magmatik suatu pembekuan magma. Fase post magmatik merupakan fase dimana batuan sudah membeku dan mengahasilkan fluida sisa pembekuan magma yang didominasi fase gas, kemuadian fluida inilah yang akan bereaksi dengan batuan samping. Proses ini juga diistilahkan sebagai fase Penumatolitis. Sistem endapan greisen biasanya beraosiasi dengan beberapa unsur yaitu Sn, W, Mo, Be, Bi, Li dan F. Sistem ini dapat terbentuk dalam dua tipe yaitu endogreisen dimana fluida tetap didalam batuan granitiknya tipe ini juga disebut sistem tertutup. Kemudian tipe eksogreisen dimana fluida keluar melalui rekahan-rekahan yang ada pada batuan samping tipe ini juga disebut sebagai sistem terbuka. Untuk endapan timah yang berkaitan dengan intrusi granit dan greisen sangat tergantung dari faktor tipe granitnya. 15

Endapan bijih ini biasanya terbentuk oleh magma yang kaya akan H2O,seperti granitoid yang membawa muscovite(>8 wt% H2O).Magma ini condong mengalami kristalisasi pada kedalaman yang berkisar dari 2 sampai 10 kilometer dan biasanya tidak muncul di permukaan pada saat pembentukannya ,walaupun endapan ini pada tahap tertentu dapat berasal dari magma yang mengintrusi batuan kerak yang jenuh air dan berinteraksi dengan air konat dan air metamorfik,namun pengertian greisen yang dimaksud pada pembahasan ini lebih kepada endapan yang terdapat dalam sistem tertutup,yaitu fluida hidrotermal yang terbentuk seluruhnya hasil dari pembekuan magma.Saat magma mendingin dan mengalami kristalisasi , H2O,volatile dan unsur incompatible lainnya mengalami pengumpulan dari massa yang mengalami konsolidasi. Komponen volatile pada awalnya terdistribusi melalui bagian atas dan tengah dari tubuh magmatic. B. SARAN Demikian makalah ini saya susun untuk dipelajari, dan penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharap kritik san masukan positif agar bisa memperbaiki makalah ini kembali

16

DAFTAR PUSTAKA 1. https://www.geomacorner.com/2018/01/endapan-skarn-lingkungan-tahappembentukan-dan-karakteristik-endapan-skarn.html?m=1 2. https://pillowlava.wordpress.com/mineralisasi/skarn-deposit/ 3. https://www.academia.edu/13564046/252614008-ENDAPAN-SKARN 4. https://www.google.com/url?q=http://www.galuhpratiwi.my.id/2016/04/endapanskarna.html%3Fm%3D1&sa=U&ved=2ahUKEwi7jvPk1ZPiAhUBLVAKHVziCDwQFjA FegQIBBAB&usg=AOvVaw3MYA0UlN83P5k-sFxRNmlS 5. https://www.google.com/url?q=https://www.amuzigi.com/2015/10/endapanskarn.html%3Fm%3D1&sa=U&ved=2ahUKEwi7jvPk1ZPiAhUBLVAKHVziCDwQ FjAGegQIBhAB&usg=AOvVaw0b_OPyTDg0p0nVYBDmBBqX 6. https://www.google.com/url?q=https://www.amuzigi.com/2015/10/endapangreissen.html%3Fm%3D1&sa=U&ved=2ahUKEwijntSf2JPiAhUCZ1AKHWv5Ch8 QFjABegQIBxAB&usg=AOvVaw25bizcRIaOsj74IFEft2dW

17

Related Documents


More Documents from "Ksa'Tripada AntHo"