Fix Sap Murottal Al-quran.docx

  • Uploaded by: Rini Intan Pratiwi
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Fix Sap Murottal Al-quran.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,725
  • Pages: 11
Loading documents preview...
PRAKTIK KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKes HANG TUAH PEKANBARU TAHUN AJARAN 2018/2019 SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Materi

: Pengaruh Stimulasi Murotal Al-Quran terhadap Tingkat Kesadaran Pasien Anak yang dirawat di PICU

Hari/Tanggal

: Jumat, 21 Desember 2018

Waktu pertemuan

: Pukul 09.00-09.30 WIB (30 Menit)

Tempat

: Ruang tunggu PICU RSUD Arifin Achmad

Sasaran

: Keluarga pasien dan pengunjung di Ruangan PICU RSUD Arifin Achmad

A. Latar Belakang Masalah

kesehatan

terus

berkembang

mengikuti

perkembangan

ilmu

pengetahuan dan teknologi serta masyarakat yang dinamis, semakin memacu tenaga kesehatan untuk terus meningkatkan kuantitatif dan pelayanan dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Pada era zaman saat ini, sebagian besar penyakit tidak bisa hanya mengandalkan obat-obatan medis saja, tetapi juga butuh suatu usaha seperti terapi. Karena walaupun pengetahuan semakin berkembang, tapi bisa saja dalam menangani suatu penyakit seperti kondisi pasien di ruangan PICU tidak begitu efisien, sehingga muncul lah peneltian mengenai pengaruh stimulasi murotal Al-Quran terhadap kesehatan. Murotal Al Quran, sebagaimana musik, merupakan salah satu bentuk terapi suara yang mempengaruhi aktivitas gelombang otak. Scott (2011) mengungkapkan bahwa pada gelombang otak,

musik dengan tempo lambat dapat meningkatan

ketenangan dan menciptakan kondisi meditasi. Lebih lanjut, beliau mengungkapkan bahwa efek musik pada pernafasan dan heart rate menunjukan respon relaksasi, sedangkan efek musik pada pikiran dapat menyebabkan kondisi berpikir positif sehingga dapat mencegah respon stress. Selain itu dengan mendengarkan murottal

al-quran terbukti mampu meningkatkan pengeluaran serotonin yang memicu efek relaksasi hingga mengantuk (Cheour, 2010; Britt, 2011). Dengan melihat kondisi pasien PICU yang memerlukan perawatan maka perlu dilakukannya intervensi dengan untuk mempercepat proses kesembuhan dan kepulangan pasien serta dapat memberikan kepuasan atas perawatan yang diberikan. B. Tujuan 1. Tujuan Umum Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta mengetahui tentang pengaruh stimulasi murottal al-quran dalam proses penyembuhan yaitu meningkatkan kesadaran dan meningkatkan hemodinamik. 2. Tujuan Khusus Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan peserta akan mampu : a. Dapat mengetahui pengertian murottal al-quran b. Dapat mengetahui tujuan terapi murottal al-quran c. Dapat mengetahui manfaat terapi murottal al-quran d. Dapat mengetahui cara pelaksanaan terapi murottal al-quran C. Metode 1. Ceramah 2. Tanya jawab D. Media 1. Infocus 2. Laptop 3. Power point 4. Leaflet E. Waktu dan tempat Waktu : Jam 09.00-09.30 / 30 menit Tempat : Ruangan tunggu PICU RSUD Arifin Achmad

F. Pengorganisasian Leader

: Rini Intan Pratiwi

Fasilitator : Asri Wahyuni Safitri Observer

: Asri Wahyuni Safitri dan Rini Intan Pratiwi

G. Deskripsi tugas 1. Leader a. Menjelaskan tujuan dan topik yang disampaikan b. Menjelaskan kontrak waktu presentasi c. Mengatur jalannya diskusi d. Menyajikan isi materi yang sudah disiapkan e. Menjawab pertanyaan peserta 2. Fasilitator a. Mengatur jalannya selama acara berlangsung b. Membuka acara c. Memperkenalkan mahasiswa d. Memberikan motivasi kepada peserta untuk aktif e. Memfasilitasi peserta untuk bertanya f. Memfasilitasi selama kegiatan berlangsung g. Menutup acara 3. Observer a. Mencatat jalannya acara dan hasil acara b. Mengobservasi jalannya penyuluhan c. Mengamati penyuluhan kesehatan d. Mencatat hasil pelaksanaan penyuluhan kesehatan e. Membuat laporan hasil penyuluhan yang telah dilaksanakan

H. Setting tempat

Keterangan:

: Peserta : Fasilitator

: Leader

: Observer : Infokus

I. Kegiatan Penyuluhan

No 1

Kegiatan

Respon peserta

Pendahuluan :

Menjawab salam

Menyampaikan salam

Mendengarkan

Perkenalan

Memberikan respon

Menjelaskan tujuan Apersepsi

Waktu 5 menit

2

Penjelasan Materi

Mendengarkan dan 15 menit memperhatikan

3

Penutup

Menanyakan

Tanya jawab dan evaluasi

hal

Menyimpulkan materi

jelas dan menjawab

yang

hal- 10 menit belum

Evaluasi : menanyakan kembali pertanyaan

dari

mengenai materi yang telah penyuluh diberikan Salam penutup

Mendengarkan Menjawab salam

J. Evaluasi 1. Evaluasi struktur a. Mahasiswa dan audien berada pada posisi yang sudah direncanakan b. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan c. Pre Planning telah disetujui d. 65 % audien menghadiri penyuluhan 2. Evaluasi proses a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan c. 65% audien berperan aktif selama kegiatan berjalan 3. Evaluasi hasil Pada evaluasi hasil diharapkan 65% audien mengerti dan memahami materi penyuluhan. K. Materi Penyuluhan 1. Konsep PICU a. Defenisi PICU PICU adalah Pediatric Intensive Care Unit, yaitu ruangan yang dikhususkan untuk pasien anak yang membutuhkan perawatan intensif dengan tujuan mencegah dan mengobati terjadinya kegagalan fungsi organ vital.

b. Indikasi pasien dirawat di PICU Terdapat berbagai penyakit anak yang diharuskan untuk dirawat di PICU. Yang paling sering adalah kasus kegagalan fungsi organ vital yang dialami anak atau akibat

anak

lahir dengan penyakit bawaan dan pada akhirnya

menyebabkan kondisi penurunan kesadaran, di antaranya: a.

Gagal nafas karna berbagai penyakit paru

b.

Infeksi, baik yang berasal dari selama kehamilan, proses persalinan atau setelah kelahiran yang rentan mengenai bayi atau anak akibat tubuhnya yang belum mampu menangkis benda asing yang masuk ke tubuhnya.

c.

Sepsis atau infeksi berat yang disebabkan oleh bakteri dan mengakibatkan komplikasi serius pada organ penting (ginjal, paru-paru, otak) dan berisiko kematian.

Indikasi perawatan anak di PICU disesuaikan terbagi dalam tiga tingkatan prioritas, yaitu: 1. Prioritas 1 Pasien sakit kritis, tidak stabil, memerlukan terapi intensif dan titrasi seperti bantuan ventilasi/inotropik, anti aritmia, pasca bedah, sepsis berat, gangguan keseimbangan asam basa dan eletrolit yang mengancam jiwa. 2. Prioritas 2 Pasien yang menderita penyakit dasar jantung paru, gagal ginjal akut dan berat, pasca pembedahan mayor yang sangat beresiko bila tidak mendapatkan terapi dan pemantauan intensif segera. 3. Prioritas 3 Pasien sakit kritis yang memungkinkan sembuh dan manfaat terapi PICU sangat kecil seperti keganasan metastasi disertai penyulit infeksi, sumbatan jalan nafas, penyakit jantung & paru terminal yang hanya mengatasi kegawatan akut nya saja, dan usaha terapi mungkin tidak sampai melakukan intubasi dan resusitasi jantung paru.

c. Fasilitas dan peralatan 1. Fasilitas tempat tidur 2. Letak ruang picu dekat ruang resusitasi, emergensi, dan ok (kamar operasi) 3. Suhu kamar diatur oleh ac ± 220 4.

Ruang picu harus bersih dan clean zone

5. Sebaiknya dilengkapi fasilitas khusus → laboratorium Peralatan : a. Ventilator servo 900 c, 300 c b. Monitor EKG, nadi, RR, TD, suhu c. Infusion pump, syring pump d.

Foto portable

e. Cvp set dan alat vena sekdi f. Emergency trolley, ambubag 2. Penilaian kesadaran pada anak (GCS Pediatric) Kategori Respons membuka mata

Respon motorik

Respon verbal

Rincian

Nilai

Spontan

4

Dengan perintah verbal

3

Dengan nyeri

2

Tidak ada respons

1

Menurut perintah

6

Dapat melokalisasi nyeri

5

Fleksi terhadap nyeri

4

Fleksi abnormal

3

Ekstensi

2

Tidak ada respons

1

Orientasi baik, mengoceh

5

Iritabel, menangis

4

Menangis dengan nyeri

3

Mengerang dengan nyeri

2

Tidak ada respons

1

3. Terapi Murotal Al Quran a. Pengertian Al Quran Al Quran adalah kitab agama dan hidayah yang diturunkan Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW untuk membimbing segenap manusia pada agama yang luhur, mengembangkan kepribadian manusia dan meningkatkan diri manusia ke taraf kesempurnaan insani sehingga dapat mewujudkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Al Quran mengarahkan manusia pada jalan yang benar dan menumbuhkan jiwa yang benar. Dalam Q.S. Yunus (10) ayat 57 disebutkan bahwa “Wahai manusia, sungguh telah datang kepada kalian nasihat dari Rabb kalian dan penyembuh untuk apa yang ada di dalam dada serta petunjuk dan rahmat bagi kaum mukminin”(Alfarisi, 2009). Al Quran mempunyai pengaruh yang besar terhadap kejiwaan seseorang. Hal ini dibuktikan dengan berubahnya jiwa dan kepribadian bangsa Arab setelah mereka mengenal Al Quran. Al Quran telah mengubah kepribadian mereka secara total meliputi akhlak perilaku, cara hidup, prinsip, cita-cita dan nilai-nilai serta membentuk mereka menjadi masyarakat yang bersatu, teratur dan bekerjasama. Bahkan perubahan besar yang ditimbulkan oleh Al Quran dalam jiwa bangsa Arab ini belum ada bandingannya dalam sejarah seruanseruan kepercayaan yang pernah muncul di sepanjang kurun sejarah yang berbeda. Tidak dipungkiri lagi dalam Al Quran terdapat daya spiritual yang luar biasa terhadap jiwa manusia (Alfarisi, 2009).

b. Pengertian Terapi Murotal Al Quran Hadi, Wahyuni dan Purwaningsih dalam Zahrofi (2013) menjelaskan terapi murotal Al Quran adalah terapi bacaan Al Quran yang merupakan terapi religi dimana seseorang dibacakan ayat-ayat Al Quran selama beberapa menit atau jam sehingga memberikan dampak positif bagi tubuh seseorang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Fitriyatun Iis, 2014) dan (Handayani dkk, 2014) mengenai terapi murotal Al Quran, diperoleh rentang

waktu pemberian terapi murotal Al Quran dilakukan selama 15 menit atau lebih.

c. Tujuan morottal Al-Quran Tujuan terapi murottal adalah untuk menurunkan hormon-hormon stres, mengaktifkan hormon endorfin alami, meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak jantung, denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak.

d. Manfaat Terapi Murotal Al Quran 1) Mendengarkan

bacaan

ayat-ayat

Al-Qur’an

dengan

tartil

akan

mendapatkan ketenangan jiwa. 2) Lantunan Al-Qur’an secara fisik mengandung unsur suara manusia, suara manusia merupakan instrumen penyembuhan yang menakjubkan dan alat yang paling mudah dijangkau. Manfaat terapi murotal Al Quran lainnya dibuktikan dalam berbagai penelitian, yaitu: a) Menurunkan kecemasan Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Zahrofi, dkk 2013) dan (Zanzabiela dan Alphianti, 2014) menunjukkan bahwa pemberian pengaruh terapi murotal Al Quran memiliki pengaruh terhadap tingkat kecemasan responden. Pada penelitian tersebut responden yang diberikan terapi murotal Al Quran memiliki tingkat kecemasan yang lebih rendah daripada pasien yang tidak diberikan terapi. b) Menurunkan perilaku kekerasan Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Widhowati SS, 2010) ini menunjukkan bahwa penambahan terapi audio dengan murottal surah Ar Rahman pada kelompok perlakuan lebih efektif dalam menurunkan perilaku kekerasan dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak mendapatkan terapi audio tersebut.

c) Mengurangi tingkat nyeri Terapi murotal Al Quran terbukti dapat menurunkan tingkat nyeri. Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hidayah (2013) dan (Handayani dkk, 2014) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian terapi murotal Al Quran terhadap tingkat nyeri. Pada kedua penelitian tersebut kelompok yang diberikan terapi murotal Al Quran memiliki tingkat nyeri yang lebih rendah dibandingkan kelompok yang tidak diberikan terapi murotal Al Quran. d) Meningkatkan kualitas hidup Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mulyadi dkk (2012) menunjukkan perbedaan yang bermakna antara kualitas hidup responden sebelum dan sesudah diberikan intervensi.

2. Pelaksanaan Cara melakukan terapi murottal adalah: a. Mencuci tangan b. Menghubungkan earphone dengan MP3/tablet berisikan murottal alQuran c. Memposisikan pasien berbaring diatas tempat tidur d. Meletakkan earphone di telinga kiri dan kanan e. Memperdengarkan murottal Al-Quran selama 15 menit atau lebih.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Farisi MZ. (2009). Psikologi dalam Al-Qur’an: Terapi Penyembuhan Gangguan Kejiwaan. Bandung: Pustaka Setia. Anwar, S.R. (2010). Sembuh Dengan Al-Qur’an. Jogjakarta: Sabil Dewi, Rismala. (2016). Penilaian Kesadaran pada Anak Sakit Kritis: Glasgow Coma Scale atau Full Outline of UnResponsiveness score?. Jurnal Sari Pediatri. 17(5). 401-406. Hadi, N.A., Wahyuni, dan Purwaningsih, Wahyu. (2012). Perbedaan Efektifitas Terapi Musik Klasik dan Terapi Musik Murottal Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Autis Di SLB Autis Kota Surakarta. Skripsi, STIKES ‘Aisyiyah Surakarta

Related Documents

Sap Ujian Fix
January 2021 0
Dmp Fix
February 2021 2
Vestibuloplasty Fix
March 2021 0
Kompros Fix
March 2021 0

More Documents from "Andar Wati"