Ilmu Tarikat Ruh Idhofi.docx

  • Uploaded by: Saraswanto
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ilmu Tarikat Ruh Idhofi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,474
  • Pages: 4
Loading documents preview...
"☆ILMU TARIKAT RUH IDHOFI☆" "Roh Idhofi yaitu nyawa Muhammad atau RUH Muhammad atau Hakikat Muhammad WAHDAT. Hakikat Muhammad adalah sebagai RUH AMAR, RUH QUDDUS, RUH AMIER. Allah adalah sebagai DZAT dan Muhammad sebagai sifat. Yang bernama ZADTULLAH, ZAT AL QADIM itu WUJUD IDHOFI "RUH RABBANI", karena Wujud Idhofi itu kuasa mematikan, menghidupkan dan mengadakan. Sebab itulah makna ZADTULLAH Itu dinamai WUJUD IDHOFI, karena tersandar kepada Alam, artinya meliputi, TIADA DILUAR DAN TIADA DI DALAM, Karena ZADTULLAH umpama Matahari, dan wujud IDHOFI umpama cahaya, yang memandang cahayanya tiada berlainan, dan menghendaki dua. 1. wujud ALLAH yang melihat cermin dan 2. Wujud Idhofi bayang - bayang dalam cermin, karena tamsil Cermin itu alam. Karena hakikat alam itu MANUSIA. Pada ketika nyata mulai Adam, wujud IDHOFI namanya, dan pada ketika hiduplah MA'LUM itu oleh karena memakai WUJUD itu, RUH IDHOFI Namanya, yakni kedua - duanya kepada nabi kita MUHAMMAD juga, dari itu maka RUH IDHOFI dan WUJUD IDHOFI dapat ditempatkan sejajar pada satu garis. "Nyawa RUHANI itu dengan JASMANI, adapun bergerak kesana kemari dan tatkala tidur serta dengan mimpi. Adapun yang bernama RUHANI itu 7 (TUJUH) perkara, yaitu : "QADIRUN, MURIDUN, ALIMUN, HAYYUN, SAMI'UN, BASIRUN dan MUTAKALLIMUN. Nyawa RUHANI itu mengetahui Tuhan dan mengikut titah Tuhan dan sabda NABI SAW : "RUHANI itu bergantung kepada RUH IDHOFI, adapun RUH IDHOFI itu asli WUJUD sekalian ALAM, dan wujud sekalian ALAM itu dari pada RUH IDHOFI serta badan sekalian manusia, binatang, kayu, batu dan ketujuh lapis langit dan bumi, sekaliannya itu dari pada RUH IDHOFI jua, dan WUJUD itu beroleh WUJUD dari pada RUH IDHOFI jua. Adapun yang bernama RUH IDHOFI itu 7 ( tujuh ) perkara yaitu: 1. KUDRAT 2. IRADAT 3. ILMU 4. HAYAT 5. SAMA' 6. BASHAR 7. KALAM Itulah yang bernama nyawa Muhammad. Adapun yang sebenar - benar diri itu NYAWA, adapun yang sebenar - benarnya NYAWA itu MUHAMMAD, adapun yang sebenar - benar MUHAMMAD itu ALLAH. Adapun yang sebenar - benar ALLAH itu Sifat, adapun yang sebenar - benar SIFAT ALLAH itu KUNHI DZATULLAH WAJIBAL WUJUD, wujud MAHDIN (Wujud Semata - Mata). ITULAH YANG DIKATAKAN DIRI KITA. Adapun sifat ALLAH ta'ala itu, wujud ALLAH yang kita perwujud, dan hakikat segala mu'jizad, besar maupun kecil atau yang lain sebagainya.

Pada pandang ZAHIR & BATHIN, pada hakikatnya atas rupa yang esa yang sempurna, yang tiada bertulang, tiada berdaging, tiada berdarah, dan tiada berkulit. Adapun pada yakin makrifat dan tauhid Kita, yang berbagai - bagai rupa dan warna itu, hanya esa atas rupa yang esa juga. Nama ALLAH itulah sebenar - benar nama ALLAH. Adapun nama HUWA itu ialah nama di atas segala nama, dan jika tatkala iya sendiri-NYA, belum ada sekaliannya, itu lengkap jadi NUR MUHAMMAD, maka ALLAH pun ghoiblah Ia kepada NUR MUHAMMAD. NUR MUHAMMAD ghoib kepada dirinya, keluarlah nyawa, nyawapun ghoiblah kepada sekalian badan hamba Allah yang mu'min. Sebab itulah maka bersabda Nabi Muhammad Saw. "Barang siapa yang mengenal dirinya maka dia akan mengenal Tuhannya. Ruh Idhafi itu lah Ruhul Quddus. Maka kenyataan Ruhul Quddus itu ialah Ruhani. Kenyataan Ruhani itu ialah Nafas kita. Maka ada pun Ruh Idhafi itu didalam diri. Maka Hakeqat itu diri, dan diri itu di dalam Idhafi. Ruh Idhafi menghidupi 8 Ruh lainnya: 1. Roh Rabani : Roh yang dikuasai dan diperintah oleh roh idofi. Alamnya roh ini ada dalam cahaya kuning diam tak bergerak. Bila kita berhasil menjumpai nya maka kita tak mempunyai kehendak apa-apa. Hatipun terasa tenteram. Tubuh tak merasakan apa-apa. 2. Roh Rohani : Roh ini pun juga dikuasai oleh roh idhofi. Karena adanya roh Rohani ini, maka manusia memiliki kehendak dua rupa. Kadang-kadang suka sesuatu, tetapi di lain waktu ia tak menyukainya. Roh ini mempengaruhi perbuatan baik dan perbuatan buruk. Roh inilah yang menepati pada 4 jenis nafsu, yaitu : · Nafsu Luwamah (aluamah) · Nafsu Amarah · Nafsu Supiyah · Nafsu Mulhamah (Mutmainah) Kalau manusia ditinggalkan oleh roh rohani ini, maka manusia itu tidak mempunyai nafsu lagi, sebab semua nafsu manusia itu roh rohani yang mengendalikannya. Maka, kalau manusia sudah bisa mengendalikan roh rohani ini dengan baik, ia akan hidup dalam kemuliaan. Roh rohani ini sifatnya selalu mengikuti penglihatan yang melihat. Di mana pandangan kita tempatkan, di situ roh rohani berada. Sebelum kita dapat menjumpainya, terlebih dulu kita akan melihat bermacam-macam cahaya bagai kunang-kunang. Setelah cahaya cahaya ini menghilang, barulah muncul roh rohani itu. 3. Roh Nurani : Roh ini di bawah pengaruh roh-roh Idhofi. Roh Nurani ini mempunyai pembawa sifat terang. Karena adanya roh ini menjadikan manusia yang bersangkutan jadi terang hatinya. Kalau Roh Nurani meninggal kan tubuh maka orang tersebut hatinya menjadi gelap dan gelap fikirannya.

Roh Nurani ini hanya menguasai nafsu Mutmainah saja. Maka bila manusia ditunggui Roh Nurani maka nafsu Mutmainahnya akan menonjol, mengalahkan nafsu-nafsu lainnya. Hati orang itu jadi tenteram, perilakunyapun baik dan terpuji. Air mukanya bercahaya, tidak banyak bicara, tidak ragu-ragu dalam menghadapi segala sesuatu, tidak protes bila ditimpa kesusahan. Suka, sedih, bahagia dan menderita dipandang sama. 4. Roh Kudus (Roh Suci): Roh yang di bawah kekuasaan Roh Idhofi juga. Roh ini mempengaruhi orang yang bersangkutan mau memberi pertolongan kepada sesama manusia, mempengaruhi berbuat kebajikan dan mempengaruhi berbuat ibadah sesuai dengan kepercayaan yang dianutnya. 5. Roh Rahmani : Roh di bawah kekuasaan roh idhofi pula. Roh ini juga disebut Roh Pemurah. Karena diambil dari kata "Rahman" yang artinya pemurah. Roh ini mempengaruhi manusia bersifat sosial, suka memberi. 6. Roh Jasmani : Roh yang juga di bawah kekuasaan Roh Idofi. Roh ini menguasai seluruh darah dan urat syaraf manusia. Karena adanya roh jasmani ini maka manusia dapat merasakan adanya rasa sakit, lesu, lelah, segar dan lain-lainnya. Bila Roh ini keluar dari tubuh, maka ditusuk jarumpun tubuh tidak terasa sakit. Kalau kita berhasil menjumpainya, maka ujudnya akan sama dengan kita, hanya berwarna merah. Roh jasmani ini menguasai nafsu amarah dan nafsu hewani. Nafsu hewani ini memiliki sifat dan kegemaran seperti binatang, misalnya: malas, suka setubuh, serakah, mau menang sendiri dan lain sebagainya. 7. Roh Nabati : Ialah roh yang mengendalikan perkembangan dan pertumbuhan badan. Roh ini juga di bawah kekuasaan Roh Idhofi. 8. Roh Rewani : Ialah roh yang menjaga raga kita. Bila Roh Rewani keluar dari tubuh maka orang yang bersangkutan akan tidur. Bila masuk ke tubuh orang akan terjaga. Bila orang tidur bermimpi dengan arwah seseorang, maka roh rewani dari orang bermimpi itulah yang menjumpainya. Jadi mimpi itu hasil kerja roh rewani yang mengendalikan otak manusia. Roh Rewani ini juga di bawah kekuasaan Roh Idhofi. Jadi kepergian Roh Rewani dan kehadirannya kembali diatur oleh Roh Idhofi. Demikian juga roh-roh lainnya dalam tubuh, sangat dekat hubungannya dengan Roh Idhofi. Saat ROH Idlafi sudah memasuki batang tubuh manusia, menjadi 4 a asor sbb: 1. Api, berwarna merah, itulah Nur, pujiannya: Asyhadu alla ilaha illallah, aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah. 2. Bumi, berwarna hitam, itulah Wujud, pujiannya: Wa asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah, dan aku bersaksi Muhammad Utusan Allah. 3. Air, berwarna putih, itulah Syuhud, pujiannya: Syahidna ala anfusina wa tsabbit ‘indahu innahu la ilaha illa huwa, Kami bersaksi pada diri kami sendiri dan tetapkanlah kami bersama-Nya; sesungguhnya Dia, tiada Tuhan selain Dia. 4. Angin, berwarna kuning, itulah Ngelmu, pujiannya: La syarika lahu la ilaha illa ana, tiada sekutu bagi-Nya; tiada tuhan selain Aku.

Sebagai rangkuman dari anasir manusia tersebut agar tidak menjadi hijab Roh Idhafi, maka harus dizikirkan 313x selama 7 hari, selanjutnya cukup didawamkan dibaca 3x ba’da sholat. Pepujian sebagai syahadat ini disebut juga Pepujian Manusia: "Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. Syahidna ala anfusina wa tsabbit ‘indahu innahu la ilaha illa huwa; La syarika lahu la ilaha illa ana." Artinya: Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi Muhammad Utusan ALLAH. Kami bersaksi pada diri kami sendiri dan tetapkanlah kami bersama-Nya; Sesungguhnya Dia, tiada Tuhan selain Dia. Tiada sekutu bagi-Nya; tiada tuhan selain Aku. Dilanjutkan membaca afirmasi di bawah ini dengan penuh penghayatan: "AL IZZATULLILLAHI BI'ISMILLAHIRRAHMA-NIRRAHIM" JIWAKU ADALAH WUJUD KEBENARAN ALLAH, KUN SHOLLI ALA MUHAMMAD KUNI MUHAMADAN" Ini adalah bagian dari kalimat yg disembunyikan kaum makrifat yg mengetahui inti membangun kekuatan NUR Muhammad. Ilmu ini telah dibuktikan berulang kali dan benarbenar tajrib, adalah contoh nya ada seorang sahabat yg telah habis juta'an dana hanya untuk membuat toko nya laris, tapi apa lacur dana habis oleh jimat-jimat dan amalan-amalan yg bermahar tinggi, tapi buktinya belum bisa dirasakan secara signifikan, toko tersebut tetap aja sepi. Setelah mengamalkan dengan ilmu ini, dalam waktu kurang dari satu bulan toko nya ramai dengan para pembeli, beliau bereksperimen dengan mengisinya pada air agar laris manis. Selain yang tersebut di atas, manfaat syahadat ini antara lain: - Untuk menguasai hampir semua ilmu pengobatan diri sendiri dan juga orang lain. - Penyempurnaan dari segala energi kaji diri yang selama bertahun tahun di amalkan. - Membuka gerbang pengetahuan ilmu makrifat serta ilmu kebatinan semula jadi. - Dan masih banyak lagi. (silahkan berkreasi sendiri dgn pujian dan afirmasi tsb di atas. Karena tanpa kreatifitas kita tidak akan dapat mengetahui Sirr dari ilmu tersebut). BERLANJUT

Related Documents


More Documents from "ErgunElmas"