Loading documents preview...
LAPORAN TETAP PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS DASAR
Disusun oleh : Kelompok : 2 1. Erient Delama Harefa
(061440421747)
2. Feny Ayu Lestari
(061440422037)
3. M.Maulana
(061440421751)
4. Nur Idhatil Hasanah
(061440421757)
5. Rando Suhendra
(061440421758)
Instruktur
: Ir. Aisyah Suci Ningsih
Judul Percobaan
: Titrasi Asam Basa (Penentuan KarbonatBikarbonat)
Jurusan
: Teknik Kimia/Teknologi Kimia Industri
Kelas
: 1 KIB
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA Tahun Akademik 2014 – 2015
1.TUJUAN PERCOBAAN Mahasiswa mampu melakukan penentuan karbonat dan bikarbonat dalam cuplikan dengan cara titrasi menggubakan dua indicator.
2. RINCIAN PERCOBAAN 1. Standardisasi larutan baku HCl dengan borak 2. Titrasi cuplikan untuk menentukan kadar karbonat dan bikarbonat dengan menggunakan dua indicator.
3. DASAR TEORI Ion karbonat dapat ditentukan dengan cara titrasi dua langkah yaitu dengan menggunakan dua indicator : CO32- + H3O+
→ HCO3- + H2O
(fenolftalein)
HCO3- + H3O+
→ H2CO3 + H2O
(metil orange)
Fenolftalein bekerja sebagai indicator untuk titrasi tahap pertama dengan perubahan warna dari merah ke tidak berwarna. Metil orange bekerja sebagai indicator tahap kedua dengan perubahan warna dari kuning menjadi jingga. Fenolftalen dengan jangkauan pH 8,0 sampai 9,6 merupakan indicator yang cocok untuk titik akhir pertama, karena pH larutan NaHCO 3 berjumlah 8,35. Metil orange dengan jangkauan pH 3,1 – 4,4 cocok untuk titik akhir kedua. Suatu larutan jenuh CO 2 mempunyai pH kira-kira 3,9. Kedua titik akhir tersebut tidak satupun membentuk patahan yang sangat tajam.
Campuran karbonat dan bikarbonat, atau karbonat hidroksida dapat ditotrasi dengan HCl standar sampai kedua titik akhir tersebut diatas. Dalam tabel 1, v 1 adalah volum asam dalam ml yang digunakan dari permulaan sampai titik akhir fenolftalein dan v 2 merupakan volum dari titik akhir fenolftalein sampai titik akhir metil orange. Hal ini membuktikan bahwa NaOH secara lengkap bereaksi dalam tahap pertama, NaHCO 3 hanya bereaksi dalam tahap kedua, dan Na 2CO3 bereaksi dalam kedua tahap dengan menggunakan volum titran yang sama dalam kedua tahap. Tabel 4. Hubungan Volum dalam Titrasi Karbonat Zat
Hub. Untuk Identifikasi
NaOH
Kualitatif v2 = 0
M × v1
NaHCO3
v1 = v2
M × v1
Na2CO3
v1 = 0
M × v2
NaOH + Na2CO3
v1 > v2
NaOH
: M (v1 - v2)
Na2CO3
: M × v2
NaHCO3 + Na2CO3
v1 < v2
Milimol Zat
NaHCO3 : M (v2 – v1) Na2CO3
4. ALAT YANG DIGUNAKAN
Neraca analitis Kaca arloji Erlenmeyer 100 ml Labu takar 100 ml Buret 50 ml Pipet volume 25 ml Pipet tetes Corong gelas Bola karet
1 buah 4 buah 9 buah 4 buah 2 buah 2 buah 2 buah 2 buah 2 buah
5. GAMBAR ALAT(terlampir) 6. BAHAN YANG DIGUNAKAN
Cuplikan yang mengandung karbonat bikarbonat HCl Na2CO3 Indicator fenolftalein Indicator metil orange
: M × v1
Indicator metal merah Aquadest
7. PROSEDUR PERCOBAAN 7.1 Standardisasi Larutan Baku HCl dengan Na2CO3
Membuat larutan 0,1 M HCl dengan volume 500 ml Menimbang dengan teliti 0,5 Na2CO3, melarutkan dengan aquadest sampai 100 ml Menyiapkan 3 buah Erlenmeyer Mengambil alikot sebanyak 25 ml untuk masing-masing erlenmeyer Menambahkan 2 tetes indicator metil merah Mentitrasi dengan HCl, mencatat volumenya
7.2 Penentuan Karbonat Bikarbonat
Menimbang dengan teliti 0,50 gr cuplikan yang mengandung Na2CO3 dan NaHCO3 Melarutan dalam 100 ml air Menyiapkan 3 buah Erlenmeyer, isi masing-masing dengan 25 ml alikot Menambahkan 3 tetes indicator fenolftalein Mentitrasi dengan HCl hingga berubah dari merah menjadi tidak berwarna Mencatat volume titran Menambahkan 3 tetes indicator metil orange Mentitrasi dengan HCl hingga berubah warna dari kuning menjadi jingga
8. DATA PENGAMATAN 8.1 STANDARDISASI LARUTAN HCl Volume
No.
Perubahan Warna Sebelum Sesudah Bening Merah muda
Volume HCl (mL)
1
larutan 25 mL
2
25 mL
Bening
Merah muda
21,1 mL
3
25 mL
Bening
Merah muda
20,3 mL
20,8 mL
Jumlah
62,2 mL
Volume rata-rata
20,7333 mL
8.2 PENENTUAN KARBONAT BIKARBONAT Cuplikan 1 (0,5 gr) Titrasi dengan indicator fenolftalein No.
Volume
Percobaan
cuplikan
1
25 mL
Indicator 3 tetes pp
Perubabahan warna Sebelum
Sesudah
Ungu
Bening
Volume HCl (ml) 12,5 mL
2
25 mL
3 tetes pp
Ungu
Bening
11,8 mL
3
25 mL
3 tetes pp
Ungu
Bening
11,9 mL
Jumlah
14,2 mL 4,7333 mL
Volume rata-rata -
Titrasi dengan indicator metal orange
No.
Volume
Percobaan
cuplikan
1
25 mL
2 3
Indicator
Perubabahan warna
Volume HCl (ml)
Sebelum
Sesudah
pada titrasi II
3 tetes m.o
Kuning muda
Bening
(m.o) 10,6 mL
25 mL
3 tetes m.o
Kuning muda
Bening
4,1 mL
25 mL
3 tetes m.o
Kuning muda
Bening
4,6 mL 19,3 mL
Jumlah
6,4333 mL
Volume rata-rata V1 = V2
Na2CO3
Cuplikan 2 (0,5 gr) Titrasi dengan indicator fenolftalein No.
Volume
Percobaan
cuplikan
1
25 mL
2 3
Indicator
Perubabahan warna Sesudah
3 tetes pp
Ungu
Bening
1,4 mL
25 mL
3 tetes pp
Ungu
Bening
1,6 mL
25 mL
3 tetes pp
Ungu
Bening
1,6 mL
Jumlah
4,6 mL 1,5333 mL
Volume rata-rata -
Volume HCl (ml)
Sebelum
Titrasi dengan indicator metal orange
No.
Volume
Perubabahan warna
Percobaan
cuplikan
Indicator
Sebelum
Sesudah
pada titrasi II
1
25 mL
3 tetes m.o
Kuning muda
Bening
(m.o) 14,6 mL
2
25 mL
3 tetes m.o
Kuning muda
Bening
16,8 mL
3
25 mL
3 tetes m.o
Kuning muda
Bening
17 mL 48,4 mL
Jumlah
16,1333 mL
Volume rata-rata V1 = 0
Volume HCl (ml)
Na2HCO3
Cuplikan 3 (0,4 gr) Titrasi dengan indicator fenolftalein -
No.
Volume
Percobaan
cuplikan
1
25 mL
2 3
Perubabahan warna
Indicator
Volume HCl (ml)
Sebelum
Sesudah
3 tetes pp
Ungu
Bening
12,7 mL
25 mL
3 tetes pp
Ungu
Bening
13,9 mL
25 mL
3 tetes pp
Ungu
Bening
13,9 mL
Jumlah
40,5 mL
Volume rata-rata
13,5 mL
-
Titrasi dengan indicator metal orange
No.
Volume
Percobaan
cuplikan
1
25 mL
2 3
Perubabahan warna
Indicator
Volume HCl (ml)
Sebelum
Sesudah
pada titrasi II
3 tetes m.o
Kuning muda
Bening
(m.o) 6,9 mL
25 mL
3 tetes m.o
Kuning muda
Bening
6,7 mL
25 mL
3 tetes m.o
Kuning muda
Bening
6 mL 19,6 mL
Jumlah
6,5333 mL
Volume rata-rata V1
V2
NaOH + Na2CO3
9. PERHITUNGAN 1. Pembuatan larutan HCl Diketahui : %HCl
M2
= 37%
Densitas HCl = 1,18
BM HCl
= 36,48
Volume HCl
M1
= 0,1 M
=
=
V1 x M1 = V2 x M2 250 mL x 0,1 M = V2 x 11,9747 M
= 11,9747 M
= 250 mL
V2 =
= 20,0877 mL
2. Standardisasi Larutan HCl Menentukan normalitas HCl CO2- + 2H+ H2CO3 Mek standar primer = Mek titran Mek Na2CO3 = Mek HCl = V HCl × N HCl
N HCl
=
N HCl
=
N HCl
=
N HCl
=
= 0,0910 N
3. Penentuan karbonat bikarbonat Cuplikan 1 Reaksi CO3- tidak terjadi V1 HCO3- + H+ → H2CO3 V2 V1 = 0 maka cuplikan 1 mengandung NaHCO3 Cuplikan 2 CO32- + H+ → HCO3V1 + HCO3 + H → H2CO3 V2 V1 = V2 maka cuplikan 2 mengandung Na2CO3 Cuplikan 3 OH + H+ → H2O CO3- + H+ → HCO3+ HCO3 + H → H2CO3 V2 V2 V1
V2 maka cuplikan 3 mengandung NaOH + Na2CO3
Menentukan % Diketahui : V1 = 13,5 mL NHCl = 0,0910 N BE NaOH = 39,9971 gr/mol Ditanya : % NaOH…? Jawab :
V2 = 6,5333 mL gr sampel = 0,4 gr x 25/100 X 1000 = 100 gr
. 100
=
= 25,3569%
Menentukan % Na2CO3 Diketahui : V1 = 13,5 mL BE Na2CO3 = 105,9889 gr/mol
NHCl = 0,0910 N gr sampel = 0,4 gr x
25/100 X 1000 = 100 gr Ditanya : % Na2CO3 …? Jawab :
% Na2CO3 =
. 100
. 100
=
=
= 130,2073%
10. PERTANYAAN DAN PEMBAHASAN 1. Tuliskan rumus kimia untuk indicator fenolftalein dan reaksinya terhadap perubahan pH? Jawaban : Rumus kimia fenolftalein adalah C20H14O6 C OH +H2O
OH
C O C
OH C
O tidak bereaksi
O H C
OH + H2O-
2. Berapakah jangkauan pH indicator yang digunakan pada percobaanCini ? O Jawaban : Oadalah dari warna Indikatormetil merah, perubahan warna dengan meningkatnya pH -
bening menjadi warna merah dengan jangkauan pHnya 4,6-6,2 Indicator fenolftalein, perubahan warna dengan meningkatnya pH adalah dari warna ungu
-
menjadi tidak bewarna dengan jangkauan pHnya 8,0-9,6 Indikatormetil metal orange, perubahan warna dengan meningkatnya pH adalah dari warna kuning menjadi jingga dengan jangkauan pHnya 3,1-4,4
3. Sebuah contoh berat 0,5gr yang mungkin mengandung NaOH, Na2CO3, NaHCO3 atau campuran NaOH + Na2CO3 atau NaHCO3 + Na2CO3 dititrasi dengan 0,1011 M HCl dengan dua indicator. Ternyata pada titrasi I dengan indicator PP diperlukan 38,44 ml HCl. Kemudian pada titrasi II diperlukan 11,23ml HCl. a. Campuran apakah yang ada dalam contoh b. Hitung % masing-masing zat Jawaban : a.
Karena V1
V2, maka campuran adalah NaOH + Na2CO3
b.
Volume yang digunakan untuk Na2CO3 pada titrasi kedua adalah 11,23 mL. volume yang sama digunakan untuk titrasi pertama Na2CO3. Maka volume titran yang digunakan untuk NaOH adalah Dik : V1 = 38,44 mL V2 = 11,34 mL BE NaOH 39,9971 gr/mol Dit : Jawab :
N HCl = 0,0910 N BE Na2CO3 = 105,9889 gr/mol gr sampel = 0,5 gr
a. % Na2CO3 =
. 100
=
=
b. %NaOH =
. 100
= 21662,6473%
. 100
=
. 100
=
=
. 100
= 19807,4438%
11. ANALISIS PERCOBAAN Pada percobaan ini terdapat dua rincian, yaitu standarisai larutan baku HCl dengan Na 2CO3 dan penentuan karbonat bikarbonat. Pada standarisasi larutan baku HCl dengan Na 2CO3, terlebih dahaulu kita harus membuat larutan HCl yang akan digunakan sebagai titran dan membuat larutan Na2CO3 yang kemudian diisikan pada 3 buah erlenmeyer sebanyak 25ml pada setiap erlenmeyer. Pada saat dititrasi dengan HCl yang sebelumnya telah ditetesi metal merah sebanyak 3 tetes, larutan akan mengalami perubahan warna dari bening menjadi merah muda. Pada percobaan pertama volume HCl adalah 20,8 mL, percobaan kedua volume HCl 21,1 mL, percobaan ketiga volume HCl 20,3 mL. Volume rata-ratanya adalah 20,7333 mL. Pada penentuan karbonat bikarbonat dengan cara titrasi asam basa, memberikan gambaran yang cukup jelas, bahwa jika larutan diteteskan indicator pp sebanyak 3 tetes menghasilkan warna ungu lalu dititrasi dengan HCl berubah warna menjadi bening, ditetesi kembali dengan indikator metal orange sebanyak 3 tetes menghasilkan warna kunign lalu dititrasi dengan HCl akan berubah warna menjadi jingga. Setelah melakukan percobaan diketahui jika ditetesi indicator pp akan berubah warna dari ungu menjadi bening, sedangkan jika ditetesi metal orange akan berubah warna dari kuning menjadi jingga. 12. KESIMPULAN Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa : 1.
Cuplikan pertama V1 = 0 maka cuplikan mengandung NaHCO3
2. 3. 4. 5.
Cuplikan kedua V1 = V2 maka cuplikan mengandung Na2CO3 Cuplikan ketiga V1>V2 maka cuplikan mengandung NaOH + Na2CO3 %NaOH dalam cuplikan ketiga sebesar 25,3569% %Na2CO3 dalam cuplikan ketiga sebesar 130,2073%
13. DAFTAR PUSTAKA Jobsheet. 2014 “Penuntun Praktikum Kimia Analisin Dasar: Titrasi Asam Basa (Penentuan Karbonat Bikarbonat). Palembang. Politeknik Negeri Sriwijaya.
Spatula
Neraca analitik
GAMBAR ALAT
KACA ARLOJI
GELAS KIMIA
SPATULA
LABU TAKAR PIPET TETES
NERACA ANALLITIK
CORONG PIPET VOLUME
PENGADUK
ERLENMEYER BURET
BOLA KARET