Tugas Mini Riset

  • Uploaded by: Syamsah Fitri
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Mini Riset as PDF for free.

More details

  • Words: 4,960
  • Pages: 23
Loading documents preview...
SKOR :

TUGAS MINI RISET Oleh :

Nama

: Syamsah Fitri

NIM

: 8176171034

Kelas

: A1 / Pasca Pendidikan Matematika

Mata Kuliah

: Filsafat Pendidikan Matematika

Dosen Pengampu: Dr. Syafari, M.Pd

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN T.A. 2017 / 2018

KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT. Karena atas Rahmat dan Hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan Tugas ini dengan tapat waktu. Saya memohon maaf apabila kepenulisan dalam tugas saya masih jauh dari kata sempurna. Saya mengucapkan terima kasih kepada Dr. Syafari, M.Pd selaku dosen Filsafat Pendidikan Matematika yang memberi arahan dalam mengerjakan tugas mini riset ini. Saya berharap tugas ini dapat menambah wawasan kita mengenai materi yang diangkat menjadi topik utama dalam tugas mini riset serta dapat menjadi referensi yang bermanfaat bagi para pembaca. Dengan ini saya mempersembahkan tugas ini dengan penuh rasa terima kasih dan harapan semoga tugas saya bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.

Medan, 28 November 2017

Syamsah Fitri

1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

i

DAFTAR ISI

ii

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1

Latar belakang

1

1.2

Tujuan

1

1.3

Manfaat

2

BAB II PEMBAHASAN

3

2.1

Makna Filsafat Pendidikan Pancasil

3

2.2

Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Manusia, Masyarakat, Pendidikan Dan Nilai

6

BAB III METODE PENELITIAN

12

3.1

Metode Penilitian

12

3.2

Populasi dan Sampel

12

3.3

Lokasi dan Waktu

13

3.4

Analisis Data

13

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

20

4.1

Hasil

20

BAB V PENUTUP

21

3.1.

Kesimpulam

21

5.2

Saran

21

DAFTAR PUSTAKA

22

2

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Masyarakat atau bangsa menjadikan filsafat sebagai suatu pandangan hidup yaitu merupakan asas dan pedoman yang melandasi semua aspek hidup dan kehidupan bangsa tersebut, tanpa terkecuali aspek pendidikan. Filsafat yang dikembangkan harus berdasarkan filsafat yang dianut oleh suatu bangsa, sedangkan pendidikan merupakan suatu cara atau mekanisme dalam menanamkan dan mewariskan nilai-nilai filsafat tersebut. Filsafat Pancasila adalah hasil berpikir/pemikiran yang sedalam-dalamnya dari bangsa Indonesia, yang oleh bangsa Indonesia dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai suatu kenyataan, norma-norma, nilai-nilai yang paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling baik dan paling sesuai bagi bangsa Indonesia. Kalau dibedakan antara filsafat yang religius dan non religius, maka filsafat Pancasila tergolong filsafat yang religius. Ini berarti bahwa filsafat Pancasila dalam hal kebijaksanaan dan kebenaran mengenai adanya kebenaran mutlak yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa (kebenaran religius) dan sekalipun mengakui keterbatasan kemampuan manusia, termasuk kemampuan berpikirnya. Dan kalau dibedakan filsafat dalam arti teoristis dan filsafat dalam arti praktis, filsafat Pancasila digolongkan dalam arti praktis. Ini berarti bahwa filsafat Pancasila dalam mengadakan pemikiran yang sedalam-dalamnya, tidak hanya bertujuan mencari kebenaran dan kebijaksanaan, tidak sekedar memenuhi hasrat ingin tahu dari manusia yang tidak habis-habisnya, tetapi juga dan terutama hasil pemikiran yang berwujud filsafat Pancasila tersebut dipergunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari (pandangan hidup, filsafat hidup, way of life, weltanschaung dan sebagainya); sehingga dapat tercapai kebahagiaan lahir dan bathin, baik dunia maupun akhirat. Pancasila merupakan dasar/ideologi dari pembentukan negara indonesia sebagaimana yang dikemukakan oleh Bung Karno didalamnya lahirnya Pancasila. Fungsi dari ideologi yaitu serangkaian nilai-nilai yang dijadikan pegangan oleh setiap warga negara untuk mengikat seluruh anggotanya dalam suatu organisasi negara Republik Indonesia. Pancasila sebagai ideologi mempunyai otoritas untuk mengatur dan mengarahkan setiap kegiatan yang dilakukan baik secara pribadi maupun kelompok untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan, yakni aman, nyaman, damai, sejahtera, dan bahagia. 3

Pendidikan sebagai suatu lembaga yang berfungsi menanamkan dan mewariskan sistem norma tingkah laku perbuatan yang didasarkan kepada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan dan pendidik dalam suatu masyarakat. Untuk menjamin supaya pendidikan dan prosesnya efektif, maka dibutuhkan landasanllandasan filosofis dan landasan ilmiah sebagai asas normatif dan pedoman pelaksanaanya. Filsafat pendidikan nasional Indonesia adalah suatu sistem yang mengatur dan menentukan teori dan praktek pelaksanaan pendidikan yang berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh filsafat hidup bangsa "Pancasila" yang diabdikan demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia dalam usaha merealisasikan cita-cita bangsa dan negara Indonesia. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis memaparkan beberapa rumusan masalah untuk tugas mini riset ini, yaitu : 1. Apakah masyarakat mengetahui nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila? 2. Apakah sikap masyarakat yang dilakukan sehari-hari sudah mengandung nilai pancasila? 1.3. Tujuan Penulisan Makalah Penulisan makalah ini berusaha menjawab rumusan masalah di atas. Untuk itu, tujuan penulisan makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengetahuan masyarakat tentang nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila 2. Untuk mengetahui sikap masyarakat yang dilakukan sehari-hari sudah mengandung nilai pancasila?

4

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Makna Filsafat Pendidikan Pancasila Pendidikan adalah upaya manusia untuk memanusiakan manusia. Manusia pada hakikatnya adalah makhluk tuhan yang paling tinggi derajatnya dibanding dengan makhluk lain citpaannya di muka bumi ini. Manusia sebagai makhluk sosial terikat oleh suatu sistem sosial dengan segala komponennya seperti pranata sosial, tatanan hidup kemasyarakatan. Bagi bangsa Indonesia, Pancasila telah menjadi dasar negara dan pandangan hidup segenap bangsa Indonesia. Nilai yang terkandung dalam Pancasila sepatutnya menjadi acuan dasar dalam kehidupan manusia Indonesia. Dengan demikian, pembangunan pendidikan nasional sebagai usaha sadar dan sistimatis untuk membina manusia Indonesia. Filsafat pendidikan nasional Indonesia adalah suatu sistem yang mengatur dan menentukan teori dan praktek pelaksanaan pendidikan yang berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh filsafat hidup bangsa "Pancasila" yang diabdikan demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia dalam usaha merealisasikan cita-cita bangsa dan negara Indonesia. Pendidikan nasional harus mampu membawa segenap bangsa Indonesia untuk menjadi manusia Pancasila seperti telah dirumuskan dalam GBHN (1993) yaitu “Pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, bertanggung jawab, dan produktif serta sehat jasmani dan rohani, menimbulkan jiwa patriotik dan mempertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan kesetiakawanan sosial serta kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan, serta berorientasi ke masa depan. Tap MPR No. II/MPR/1978 memberi petunjuk nyata dan jelas wujud pengamalan kelima sila Pancasila, bagi bidang pendidikan, hal ini sangat penting karena akan terdapat kepastian nilai yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan pendidikan. Petunjuk pengamalan tersebut dapat pula disebut sebagai 36 butir nilai-nilai pancasila sebagai berikut.

5

1. Ketuhanaan Yang Maha Esa. a. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab b. Hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dan pemelukpemeluk kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup. c. Saling menghormati kebebesan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan. d. Tidak memaksakan sesuatu agama dan kepercayaan kepada oranglain. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab a. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, persamaan kewajiban antar sesame manusia. b.

Saling mencintai sesame manusia.

c.

Mengembangkan sikap tenggang rasa.

d. Tidak semena-mena terhadap orang. e. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. f.

Gemar melakukan kegiatan manusia.

g. Berani membela kebenaran dan keadilan h. Bngsa Indonesia merasakan dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain. 3. Persatuan Indonesia a. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara diatas kepentingan pribadi atau golongan. b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara. c. Cinta tanah air dan bangsa. d. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia. e. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal ika. 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan a. Mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat. 6

b. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama d. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan. e. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab meneriama dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah f.

Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.

g. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat, serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan. 5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia a. mengembangkan perbutan-perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaandan bergotong royong. b. Bersikap riil. c. Menjaga keseimbangan anrtara hak dan kewajiban. d. Menghormati hak-hak orang lain. e. Suka memberi pertolongan kepada orang lain. f.

Menjauhi sikap pemerasan kepada orang lain.

g. Tidak bersikap boros. h. Tidak bergaya hidup mewah. i.

Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.

j.

Suka bekerja keras.

k. Menghargai hasil karya orang lain. l.

Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan social.

2.2. Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Manusia, Masyarakat, Pendidikan Dan Nilai Pancasila merupakan dasar dari pembentukan negara Indonesia sebagaimana yang dikemukakan oleh Bung Karno di dalam lahirnya pancasila. Setiap negara mempunyai dasar atau ideologinya. Fungsi dari suatu ideologi atau dogma yaitu serangkaian nilai-nilai yang dijadikan pegangan oleh setiap warga negara untuk mengikat seluruh anggotanya dalam suatu organisasi negara Republik Indonesia. 7

Sebagai ideologi, pancasila sebagai Dasar Negara. Oleh sebab itu, setiap warga negara wajib mengikuti dan menghormati nilai-nilai tersebut dan secara kolektif ingin mewujudkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupannya. Pancasila sebagai ideologi mempunyai otoritas untuk mengatur dan mengarahkan setiap kegiatan yang dilakukan baik secara pribadi maupun kelompok untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan, yakni aman, nyaman, damai, sejahtera, dan bahagia. Memang dapat dimengerti pada masa permulaan dari perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan dari kekuatan kolonial, diperlukan suatu ideologi yang kuat yang mengikat seluruh bangsa Indonesia menentang bahaya yang mengancam keberadaannya. Kekuatan dan ketahanan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia telah terbukti, sejak masa penjajahan sampai dewasa ini. 2.2.1. Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Manusia Manusia sebagai individu membutuhkan manusia lainnya, yang berarti manusia harus hidup saling membantu dalam keberagaman dan latar belakang yang berbedabeda, dalam kehidupan bersama tidak mengenal adanya kelompok minoritas dan mayoritas karena setiap individu manusia memiliki keunggulan dan keterbatasan dalam hidup untuk memenuhi kehidupan bersama menuju masyarakat adil, makmur, amannyaman dan sejahtera. Selanjutnya Paulus Wahana (dalam Tilaar. 2002:191) mengemukakan gambaran manusia Pancasila sebagai berikut: a. Manusia adalah makhluk monopluralitas yang memungkinkan manusia itu dapat melaksanakan sila-sila yang tercantumdi dalam Pancasila. b. Manusia dalah makhluk ciptaan Tuhan yang tertinggi yang dikaruniakan memiliki kesadaran dan kebebasan dalam menentukan pilihannya. c. Dengan kebebsannya manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan dapat menentukan sikapnya dalam hubungannya dengan Penciptanya. d. Sila pertama menunjukkan bahwa manusia perlu menyadari akan kedudukannya sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa dan oleh sebab itu harud mampu menentukan sikapnya terhadap hubungannya dengan Penciptanya. e. Manusia adalah otonom dan memiliki harkat dan martabat yang luhur. f.

Sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab menuntut akan kesadaran keseluruhan harkat dan martabatnya yaitu dengan menghargai akan martabat sesame manusia.

8

g. Sila persatuan Indonesia berarti manusia Indonesia adalah makhluk sosial yang berada di dalam dunia Indonesia bersama-sama dengam manusia Indonesia lainnya. h. Selanjutnya manusia Indonesia haruslah dapat hidup bersama, menghargai satu dengan yang lain dan tetap membina rasa persatuan dan kesatuan bangsa yang kokoh. i.

Manusia adalah makhluk yang dinamis yang melakukan kegiatannya bersamasama dengan manusia Indonesia yang lain.

j.

Sila keempat atau sila demokrasi dituntut manusia Indonesia yang saling menghargai,

memiliki

kebutuhan

bersama

di

dalam

menjalankan

dan

mengembangkan kehidupannya. k. Dalam sila kelima manusia Indonesia dituntut saling memiliki kewajiban menghargai orang lain dalam memanfaatkan sarana yang diperlukan bagi peningkatan taraf kehidupan yang lebih baik. Dari penjelasan diatas dan disimak dari nilai-nilai luhur yang dikandung Pancasila adalah manusia yang bebas dan bertanggung jawab terhadap perkembangan dirinya sebagai individu dan perkembangan masyarakat (sosial) Indonesia. Manusia ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa dianugerahi kemampuan atau potensi untuk bertumbuh dan berkembang sepanjang hayat. Berikut ini digambarkan profil manusia Indonesia Era Milenium Ketiga (Tilaar. 2002:191), jelasnya digambarkan seperti matriks berikut ini: Matriks 3: Profil Manusia Indonesia Era Milenium Ketiga Pancasila Ketuhanan Maha Esa

Nilai-nilai yang Disandang Manusia Indonesia Yang Nilai-nilai Etika   Nilai Moral 

Perikemanusiaan  yang Adil dan Beradab  Persatuan Indonesia    

Sumber Nilai/Sarana

Agama yang dihayati dalam masyarakat Indonesia Kebudayaan Daerah (sukusuku nusantara) HAM  Kesadaran hukum/agama Toleransi kerukunan hidup hokum  Kerjasama internasional antar warga/agama Kerjasama global untuk kemakmuran dan perdamaian Saling menghargai Bahasa Indonesia perbedaan  System pendidikan dan Kemauan untuk persatuan persekolahan Menghormati simbol-simbol Interaksi antar warga/suku negara persatuan  Pendidikan multi kultural Rasa bangga sebagai orang Indonesia 9

 Nilai-nila demokrasi  Berfungsinya lembaga Populis (memihak kepada lembaga demokrasi  IPTEK kepentingan rakyat)  Teknologi yang memajukan kemakmuran rakyat Keadilan Sosial Bagi Rasa sosial solidaritas sosial Lembaga-lembaga Seluruh Rakyat sebagai suatu bangsa tradisional yang masih Indonesia fungsional didaerah  Kerjasama dalam menanggulangi masalah nasional (gotong royong) 2.2.2 Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Masyarakat Kerakyatan

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, yaitu Ke-Tuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan, serta Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, akan terwujud dalam laku dan prilaku setiap warga masyarakat-bangsa dan negara Indonesia sesuai dengan perkembangan dan kemajuan yang telah dicapai. Karena itu nilai-nilai luhur Pancasila tidak pernah tertinggal oleh perkembangan dan kemajuan. Nilai-nilai itulah sebagai ciri kepribadian masyarakat-bangsa dan negara Indonesia. . Untuk menghindarkan masalah etno-nasionalisme yang dapat berakibat disintegrasi bangsa, Hamdi Muluk (dalam Tilaar. 2002:76) mengemukakan programprogram sebagai berikut: a. Di dalam menyikapi dorongan etno-nasionalisme yang negatif maka dihindarkan cara-cara pemecahan koersif (militeristik), tetapi dengan menggunakan metode persuasif dan dialogis, serta mengikuti sertakan masyarakat setempat. b. Perlu diakui identitas etnis dalam arti cultural bukan dalam arti politik. Pengakuan dalam identitas etnis akan menyumbang kepada terwujudnya identitas nasional bangsa Indonesia. Upaya-upaya tersebut harus dilaksanakan secara bijaksana tanpa ada kecurigaan yang akan menimbulkan berbagai tindakan yang berbau SARA. c. Menyadarkan kelompok-kelompok yang berkeinginan kepada separatisme, bahwa berpisah dengan negara dan bangsa Indonesia akan merugikan. d. Menghindari berbagai pelanggaran HAM dan menghormati HAM. Sesuai dengan keberagaman etnis dan budaya bangsa Indonesia, maka pendidikan adalah salah satu wahana penting untuk meningkatkan solidaritas dan rasa nasionalisme tinggi bagi setiap warga negara, masyarakat-bangsa dan negara. Budaya etnis masing-masing suku atau etnis harus diberi kesempatan yang seluas-luasnya 10

untuk diperkembangkan sebagai modal dasar mengembangkan demokrasi atau sikap demokratis saling menghargai dan menghormati bagi setiap warga negara. 2.2.2. Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Pendidikan Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional N0.20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan menyediakan kesempatan bagi peserta didik untuk aktif mengembangkan dirinya sendiri; yang aktif adalah peserta didik, sedangkan pendidik menyediakan kesempatan atau kondisi optimal bagi terjadinya belajar dan proses pembelajaran. Pendidik berperan sebagai fasilitator, organisator dan motivator; memfasilitasi pembelajaran, mengarahkan atau menuntun, dan mendorong pesrta didik dalam aktifitas belajarnya agar berlangsung efektif dan efisien. 2.2.3. Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Nilai Pembangunan nasional adalah upaya bangsa untuk mencapai tujuan nasional sebagaimana yang sudah dinyatakan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa dan sumber nilai bagi bangsa Indonesia. Menurut Kaelan, 2000, (dalam Surajiyo, 2008:161) menjelaskan bahwa Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila-silanya harus merupakan sumber nilai, kerangka berpikir serta asas moralitas bagi pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, sila-sila dalam Pancasila menunjukkan system etika dalam pembangunan IPTEK, seperti berikut ini: a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa Sila ini menempatkan manusia di alam semesta bukan sebagai pusatnya, melainkan sebagai bagian yang sistematik dari alam yang diolahnya. Pengolahan bukan berarti mengeksploitasi alam sesuai dengan kebutuhan, akan tetapi harus diimbangi dengan pelestarian alam. b. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Sila ini menekankan bahwa pembangunan dan pelaksanaan pendidikan harus menjaga keseimbangan antar daerah, keberadaan masyarakat dan warga Negara, letak dan jarak atau geografis sehingga dapat tercapai berdiri sama tinggi duduk sama rendah dan bahu-membahu membangun bangsa ini. c. Sila Persatuan Indonesia 11

Sila ini memberikan kesadaran bagi bangsa Indonesia bahwa rasa nasionalisme merupakan modal dasar bagi persatuan dan kesatuan bangsa. Nilai kesatuan dan persatuan mengikat bangsa Indonesia dalam membangun, seperti semboyan bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Rasa sectarian dan kedaerahan jangan sampai merusak kesatuan dan persatuan bangsa; hal ini akan dibungkus kuat dan rapi dengan rasa nasionalisme. d. Sila

Kerakyatan

yang

Dipimpin

oleh

Hikmat

Kebijaksanaan

Dalam

Permusyawaratan/Perwakilan Sila ini mendasari bahwa setiap warga negara memiliki kebebasan untuk mengembangkan dirinya sesuai dengan potensinya, masing-masing warga negara menghormati kebebasan berkarya demi kemajuan dan perkembangan bangsa yang berdasarkan Pancasila. Terbuka juga mengandung makna bahwa terbuka untuk mengkritik dan dikritik tentang sesuatu yang ditemukan atau dilakukan. e. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Sila ini mengandung nilai bahwa manusia Indonesia harus menjaga keseimbangan keadilan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri, manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia lain, manusia dengan masyarakat bangsa dan negara serta manusia dengan alam lingkungannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pancasila adalah sumber nilai bagi pembangunan bangsa Indonesia. Pancasila menjadi kerangka kognitif dalam identifikasi diri sebagai bangsa, landasan, arah, dan etos serta sebagai moral pembangunan nasional.

12

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Didalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, kuisioner. Pada penenelitian metode kuantitatif ini hanya mementingkan hasil dari peneltian. Hubunganhubungan antar-bagian terlihat jelas dalam proses yang menjadi objek dalam penelitian. Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2012:7). Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Selain itu metode penelitian kuantitatif dikatakan sebagai metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Tujuan utama dati metodologi ini ialah menjelaskan suatu masalah tetapi menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu kenyataan kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di perkirakan akan berlaku pada suatu populasi tertentu. Kuesioner merupakan alat teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden(Iskandar, 2008:77). 3.2. POPULASI DAN SAMPEL Populasi : Masyarakat Pancur Batu yang masih berstatus pelajar Sampel : Beberapa warga dari Pancur Batu yang terdiri dari 15 orang untuk kalangan pelajar 2 orang siswa SD, 3 orang siswa SMP, 5 orang siswa SMA, dan 5 orang mahasiswa yang bertempat tinggal di daerah pancur batu 3.3. LOKASI DAN WAKTU Lokasi penelitian dilaksanakan di Kecamatan Pancur Batu, dengan menyebarkan angket di beberapa rumah . Waktu dilakukan dalam 3 minggu dimulai dari tanggal 20 November 2017- 23 Nivember 2016. 3.4. ANALISIS DATA 13

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain (Bogdan dalam Sugiyono, 2013:244). Ada 25 soal pemahaman nilai pancasila yang berbentuk pilihan berganda dengan melingkari jawaban yang paling benar.angket responden dengan memberi tanda centang pada kolom antara 1-4 dengan keriteria SL= selalu, SR= sering, KD= kadang-kadang, dan TP= tidak pernah. Para responden diperuntukan untuk mengisi angket dengan pertanyaan sebagai berikut. Soal Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila Nama : Kelas : Petunjuk Soal 1) Isilah identitas nama anda dengan benar 2) Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan 3) Pilihlah satu jawaban yang dianggap paling benar dengan memberikan tanda silang (X) 1. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa merupakan ……. a. Penjabaran dari pola prilaku hidup manusia Indonesia b. Norma dasar yang menjadi pedoman hidup manusia Indonesia c. Kristalisasi nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia d. Cara pandang bangsa Indonesia dalam menghadapi kemerdekaan 2. Pancasila sebagai ideologi tidak di ciptakan oleh Negara,melainkan ….. a. Di buat oleh rakyat Indonesia untuk pedoman hidup yang langgeng. b. Ditemukan dalam hidup sanubari rakyat Indonesia c. Nilai-nilainya mengandug arti yang dalam bagi perjuangan bangsa Indonesia. d. Digali dari harta kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat indonesia sendiri 3. Nilai-nilai dasar yang tersirat dalam sila kedua Pancasila adalah ? …. a. menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan b. tidak memaksakan kehendak kepada orang lain c. melakukan musyawarah dalam mengambil keputusan d. mengembangkan suasana kekeluargaan dan gotong royong 4. Pancasila sebagai dasar Negara menganndung arti bahwa pancasila menjadi …. a. Nilai-nilai yang di dalamnya mengandung unsur-unsur kenegaraan yang tinggi b. Suatu asas kerokhanian yang meliputi suasana kebatinan atau cita-cita hokum c. Sumber acuan dalam menyusun etika kehidupan berbangsa bagi seluruh rakyat Indonesia d. Landasan politik yang menghindarkan praktik-praktik politik tak bermoral dan bermartabat 5. Salah satu maksud dari nilai-nilai pancasila bersifat objektif adalah … a. Objek dari nilai-nilai pancasila merupakan kehidupan nyata sehari-hari yang terjadi di masyarakat b. Bersifat luwes dan dapat menyesuaikan perkembangan jaman sesuai dengan perkembangan masyarakat 14

c. Nilai-nilai pancasila timbul dari bangsa Indonesia, sehingga bangsa Indonesia sebagai penyebab adanya nilai-nilai tersebut d. Rumusan dari sila-sila pancasila itu sendiri memiliki makna yang terdalam menunjukkan adanya sifat-sifat yang umum universal dan abstrak. 6. Salah satu maksud dari nilai-nilai pancasila bersifat subjektif adalah bahwa … a. Pancasila dibuat dan disusun oleh bangsa Indonesia sejak jaman dahulu dan berkembang mengikuti jaman b. Nilai-nilai pancasila timbul dari bangsa Indonesia,sehingga bangsa Indonesia sebagai penyebab adanya nilai-nilai tersebut c. Kekuatan nilai-nilai pancasila sangat menyentuh perasaan kemanusiaan bangsa Indonesia yang berakhlak mulia dan berbudi luhur. d. Secara subjektif nilai-nilai pancasila menyangkut pola prilaku hidup manusia Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara 7. Berikut ini yang merupakan perwujudan dari sila pertama Pancasila adalah? a. mengikuti upacara bendera b. melakukan kegiatan gotong royong c. memaksa teman untuk memeluk agama tertentu d. melakukan ibadah sesuai dengan agama yang dipeluk 8. Di bawah ini yang bukan pengamalan sila Kemanusian yang Adil dan Beradab adalah .... a. tenggang rasa dan tepa slira b. gemar melakukan kegiatan kemanusian c. berani membela kebenaran dan keadilan d. selalu bermusyawarah dalam mengambil keputusan 9. Contoh penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat, kecuali .... a. menaati peraturan yang berlaku b. mempunyai kepedulian terhadap lingkungan c. menghormati orang yang mempunyai kedudukan d. bermusyawarah dalam mengambil keputusan yang menyangkut kepentingan umum 10. Sila-sila dalam Pancasila merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh, artinya .. a. sila-sila Pancasila boleh dibolak-balik b. sila-sila Pancasila tidak boleh dipisah – pisahkan c. sila-sila Pancasila tidak boleh ditafsirkan sendiri-sendiri d. sila-sila Pancasila mempunyai arti yang berkesinambungan 11. Perwujudan sila Persatuan Indonesia dalam lingkungan sekolah adalah .... a. menghormati guru b. selalu bermusyawarah melalui OSIS c. memperingati hari besar keagamaan d. mengikuti upacara bendera dengan khidmat 12. Sebagai warga negara yang baik kita harus menerima setiap keputusan yang telah diputuskan bersama, hal ini merupakan perwujudan nilai Pancasila sila ke…. a. dua b. tiga c. empat d. lima 13. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa sesuai dengan agama dan keyakinannya sesuai dengan nilai Pancasila, sila ..... a. Ketuhanan yang Maha Esa b. Kemanusiaan yang adil dn beradab 15

c. Persatuan Indonesia d. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia 14. Ideologi Pancasila bersumber pada ..... a. suku bangsa Indonesia b. budaya bangsa Indonesia c. kebiasaan bangsa Indonesia d. nilai-nilai luhur bangsa Indonesia 15. Pada saat ini sering terjadi tawuran antar pelajar di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini bertentangan dengan nilai Pancasila, khususnya sila ..... a. Ketuhanan yang Maha Esa b. Kemanusiaan yang adil dan beradab c. Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan 16. Nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan diwujudkan dalam ..... a. bersyukur atas karunia Nya b. bekerja sama dengan tetangga c. menggunakan hasil produksi dalam negeri d. musyawarah untuk mufakat dalam menyelesaikan masalah 17. Berikut ini merupakan nilai – nilai yang terkandung dalam sila kelima Pancasila,kecuali…. a. cinta tanah air b. gotong royong dan kekeluargaan c. mengembangkan sikap adil terhadap sesama d. menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban 18. Nilai yang terkandung dalam sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah . a. pemborosan barang b. bergaya hidup meah c. bersikap adil terhadp sesama d. bekerja pelan-pelan asal terlaksana 19. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab membimbing manusia untuk ..... a. mencintai sesama manusia b. mengasihi orang yang sopan c. bergaul akrab dengan teman d. menghargai orang yang lebih tua 20. Berikut ini yang merupakan perujudan dari Pancasila sila kelima dalam lingkungan masyarakat adalah…. a. mengikuti musyawarah desa b. mengikuti kegiatan kerja bakti c. bermain bersama teman sebaya d. mengikuti lomba hari kemerdeaan 21. Pancasila sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawara- tan/perwakilan memberi tuntunan kepada manusia agar ..... a. menghormati pimpinan b. menghormati orang lain c. tidak bergaya hidup mewah d. menghargai pendapat orang lain 16

22. Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila sila Persatuan Indonesia antara lain ..... a. suka bekerja keras b. mencintai tanah air dan bangsa c. mempelajari kebudayaan daerah d. suka memberi pertolongan orang lain 23. Sila Ketuhanan yang Maha Esa menuntun manusia untuk ..... a. membantu tetangga yang kekurangan b. memperhatikan peribadatan orang lain c. mempelajari agama/kepercayaan orang lain d. percaya dan takwa terhadap Tuhan yang Maha Esa 24. Perhatikan nilai-nilai yang terkandung didalam Pancasila berikut ini: 1) Nasionalis 2) Saling mencintai sesama manusia 3) Tidak berbuat semena – mena tehadap orang lai 4) Beriman kepada Tuhan Yang Maha Es 5) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan 6) Gotong royong dan kekeluargaan Berdasarkan uraian diatas, yang merupakan nilai-nilai dari sila kedua adalah…. a. 1,2,3 b. 1,3,5 c. 2,3,5 d. 2,4,6 25. Sebagai bangsa Indonesia kita harus selalu cinta terhadap tanah air kita. Hal ini sesuai dengan Pancasila sila ke…. a. kedua b. ketiga c. keempat

17

Angket Karakter Siswa Nam

:

Kelas

:

Petunjuk Pengisian Angket 1. Isilah identitas anda dengan benar 2. Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan 3. Jawablah semua pertanyaan dengan memberikan tanda checklist (√) pada kolom yang tersedia 4. Jawablah semua pertanyaan dengan keadaan yang sebenarnya, karena hasil penelitian ini tidak akan mempengaruhi nilai pelajaran saudara 5. Semua jawaban yang saudara berikan adalah benar jika sesuai dengan keadaan sebenarnya Keterangan: SL : Selalu SR : Sering KD : Kadang-kadang TP :Tidak Pernah No Pertanyaan 1. Sebagai umat beragama, saya melakukan ibadah sesuai dengan agama yang saya Peluk 2. Saya mengikuti upacara bendera 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Apabila di tempat tinggal saya ada kegiatan kerja bakti maka saya berpartisipasi dalam kegiatan tersebut Dalam kehidupan sehari – hari saya menghargai teman yang berbeda agama Apabila saya berjanji kepada orang lain maka saya akan menepatinya Saat orang lain mengemukakan pendapat saya menghormatinya Saya ikut aktif dalam kegiatan – kegiatan Kemanusiaan Saya berdoa setiap mengawali dan mengakhiri kegiatan Saya berkata dan bertindak secara benar sesuai fakta atau tidak berbohong

18

SL SR KD

TP

10. Dalam kehidupan sehari – hari saya mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. 11. Saya tidak memaksakan kehendak kepada orang lain 12. Apabila ada teman yang kesulitan dalam belajar maka saya membantunya 13. Dalam kehidupan bermasyarakat saya berani membela kebenaran dan keadilan. 14. Dalam bergaul saya tidak membeda – bedakan dalam memilih teman 15. Dalam setiap ulangan saya tidak mencontek 16. Saya mengikuti kegiatan bersih – bersih lingkungan sekolah 17. Apabila saya bersalah kepada orang lain maka saya meminta maaf dan tidak mengulangi lagi perbuatan tersebut 18. Dalam memenuhi kebutuhan, saya lebih suka menggunakan produk luar negeri daripada produk dalam negeri 19. Saya tidak bersikap semena – mena terhadap orang lain 20. Jika ada teman yang sakit maka saya mendoakannya agar segera sembuh 21. Dalam mengambil suatu keputusan yang menyangkut kepentingan bersama maka saya akan melakukannya dengan Bermusyawarah 22. Saya pantang menyerah dan suka bekerja keras dalam melakukan suatu kegiatan 23. Saya bangga menjadi bangsa Indonesia 24. Saya menghormati setiap keputusan yang telah dimusyawarahkan 25. Saya melaksanakan hak dan kewajiban saya secara seimbang

19

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil penelitian dengan banyak 15 responden dari instrumen soal pemahaman nilai-nilai pancasila dan kuesional dapat disimpulkan bahwa : 1. Untuk pelajar SD dan SMP agak kurang mengerti akan pancasila dan pelajar SMA dan Mahasiswa cukup mengerti apa yang dinamakan pancasila. 2. Untuk pelajar SD dan SMP cukup mengerti penerapan nilai nilai pancasila sedangkan pelajar SMA dan Mahasiswa sudah mengerti penerapan nilai nilai dalam kehidupan sehari hari. 3. Untuk pelajar SD dan SMP jarang menerapkan nilai nilai pancasila sedangkan pelajar SMA dan Mahasiswa sering menerapkan nilai nilai pancasila Hasil yang diperoleh dari kedua intrumen tersebut 33,3% pelajar yang tidak memahami nilai-nilai pancasila dan 66,7% pelajar yang memahami nilai-nilai pancasila dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. dengan memberlakukan disiplin waktu maka hasilnya anak akan tepat waktu ketika pulang sekolah. Jadi, semakin tinggi tingkat pendidika seseorang maka semakin tinggi pula tingkat pemahaman dan aplikasi ke dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu mulai dari dini nilai-nilai pancasila sudah harus diterapkan baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan keluarga dan masyarakat. Dari yang hasil tersebut orangtua dapat mengetahui mengenai anak-anaknya dampak positifnya anak akan nilai nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari, anak menjadi lebih mudah untuk diberi arahan dan anak menjadi lebih terbuka terhadap orang tua, berperilaku baik terhadap orangtua, kelarga dan rekan-rekannya karena orangtua selalu menasehati.

20

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Hasil penelitian dengan banyak 15 responden dari instrumen soal pemahaman nilai-nilai pancasila dan kuesional dapat disimpulkan bahwa : 1. Untuk pelajar SD dan SMP agak kurang mengerti akan pancasila dan pelajar SMA dan Mahasiswa cukup mengerti apa yang dinamakan pancasila. 2. Untuk pelajar SD dan SMP cukup mengerti penerapan nilai nilai pancasila sedangkan pelajar SMA dan Mahasiswa sudah mengerti penerapan nilai nilai dalam kehidupan sehari hari. 3. Untuk pelajar SD dan SMP jarang menerapkan nilai nilai pancasila sedangkan pelajar SMA dan Mahasiswa sering menerapkan nilai nilai pancasila 5.2. Saran Terlaksananya proses penelitian ini, yang didalamnya perlu adanya sinegritas dan integrtitas yang mampu membangun unsur dari kesalahan dalam pembuatan penelitian ini. Maka dari itu mini riset ini perlu saran agar dapat membangun pihak peneliti apabila terjadi kesalahan, supaya dapat menjadi kaca pembanding dalam pembuatan penelitian selanjutnya. Dalam penelitian ini tidak sepenuhnya benar, karena itu peneliti meminta saran tentang kekurangan yang ada dalam hasil penelitian ini supaya lebih baik lagi.

21

DAFTAR PUSTAKA Purba, Edward dan Yusnadi. 2015. Filsafat Pendidikan. Cet.3. Medan: UNIMED Press Rimm, Sylvia.(2003.Mendidik dan Menerapkan Disiplin pada Anak Prasekolah. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Sugiyono.2008.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Shochib, Moh.2000.Pola Asuh Orang Tua dalam Membantu Anak Mengembangkan Disiplin Diri.Jakarta:Rineka Cipta. Sutisno, Aliet Noorhayati., dkk. 2012. Telaah Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Deepu Tim pengajar.2010. Filsafat pendidikan. Medan: Universitas Negeri Medan Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

22

Related Documents


More Documents from "hokagesb24"