Loading documents preview...
BAHASA INDONESIA
MEMBEDAH NOVEL SMK NEGERI 2 BUDURAN
ANGGOTA KELOMPOK 4 : • KELAS : XII-AK 1 • 1. AISYAHARANI PRASTIWI • 2. INDAH PUJI LESTARI • 3. RESTI PUTRI HARYOTO • 4. RIZKY EMBUN ARIFAH • 5. SHINTA NURIYANTI
( 01 ) ( 17 ) ( 27 ) ( 28 ) ( 32 )
1. DEFINISI NOVEL Novel adalah karangan prosa panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang yang berada di sekelilingnya dan menonjolkan watak (karakter) dan sifat setiap pelaku Penulis novel disebut Novelis Novel terdiri dari bab dan sub-bab tertentu sesuai dengan kisah ceritanya
2. CIRI – CIRI NOVEL 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Novel memiliki jumlah kata lebih dari 35.000 kata. Novel terdiri dari setidaknya 100 halaman. Durasi untuk membaca novel setidaknya 2 jam atau 120 menit. Ceritanya lebih dari satu impresi, efek, dan emosi. Alur cerita dalam novel cukup kompleks. Seleksi cerita dalam novel lebih luas. Cerita dalam novel lebih panjang, akan tetapi banyak kalimat yang di ulang-ulang. 8. Novel ditulis dengan narasi kemudian di dukung dengan deskripsi untuk menggambarkan situasi dan kondisi yang ada di dalamnya.
3. STRUKTUR TEKS • memperkenalkan setting cerita • mengenalkan para tokoh, • menata Adegan dan hubunganya Antar tokoh
1. Orientasi
2. Pengungkapan Peristiwa • disajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah, pertentangan, ataupun kesukaran kesukaran bagi para tokohnya
• peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan, ataupun keterlibatan berbagai situasi yang menyebabkan bertambahnya kesukaran tokoh 3. Menuju Konflik
4. Puncak konflik • Menentukan perubahan nasib beberapa tokohnya • (Klimaks)
• wujud akhir dari kondisi ataupun nasib akhir yang dialami tokoh utama 5. Resolusi
6. Koda • komentar terhadap keseluruhan isi cerita
4. CIRI BAHASA Unsur Intrinsik Novel 1. Tokoh = pelaku yang terdapat dalam cerita
2. Alur / plot = rangkaian peristiwa yang disusun berdasarkan hubungan kausalitas
3. Latar / Setting = gambaran yang digunakan untuk menempatkan peristiwa di dalam suatu penceritaan fiksi dibedakan menjadi tiga macam, yakni tempat, waktu, dan sosial
4. Sudut Pandang / POV = siapa yang bercerita
5. Tema = pokok pikiran atau dasar sebuah cerita
Unsur Ekstrinsik Novel Latar Belakang Pengarang
Latar Belakang Masyarakat
Nilai-Nilai dalam Cerita
semua hal yang terkait dengan segala hal di masyarakat yang pemahaman dan motivasi pengaran mempengaruhi alur cerita pada novel dalam membuat karyanya novel
Nilai moral = Nilai yang berkaitan dengan akhlak atau kepribadian seseorang
biografi, kondisi psikologis, aliran sastra.
Nilai sosial, = Berkaitan dengan norma-norma yang terdapat dalam kehidupan bermasyarakat
kondisi sosial, politik, ekonomi, dan ideologi.
Nilai budaya = Konsep masalah dasar yang sangat penting dan mempunyai nilai dalam kehidupan manusia Nilai estetika = Seni dan estetika dalam sebuah karya sastra
Aliran Sastra Pengertian Aliran Sastra Aliran sastra berasal dari kata Stroming ( bahasa Belanda ) yang mulai muncul di Indonesia pada zaman pujangga baru. Kata itu bermakna keyakinan yang dianut golongan-golongan pengarang yang sepaham, ditimbulkan karena menentang paham-paham lama. Aliran sastra pada dasarnya berupaya menggambarkan prinsip (pandangan hidup, politik, dll) yang dianut sastrawan dalam menghasilkan karya sastra. Dengan kata lain, aliran sangat erat hubungannya dengan sikap atau jiwa pengarang dan objek yang dikemukakan dalam karangannya.
Jenis Aliran Sastra 1. Realisme
2. Naturalisme
3. Neonaturalisme
4. Ekspresionisme
5. Impresionisme
= melukiskan keadaan/peristiwa sesuai dengan kenyataan EKE apa adanya
= melukiskan sesuatu secara apa adanya yang dijiwai adalah hal-hal yang kurang baik
= mengungkapkan sisi = menekankan pada jelek, namun juga perasaan jiwa memandang sesuatu pengarangnya. dari sudut yang baik pula.
= menekankan pada kesan sepintas tentang suatu peristiwa, kejadian atau benda.
"Rindu Ibu adalah Rinduku" karya Motinggo Boesyo.
Contoh: Pada sebuah kapal karya Nh. Dini dan cerpen-cerpen Motinggo Busye.
Contoh: Raumanen karya Marianne Kattopo,
Puisi "Stasiun Tugu" karya Taufik Ismail
Contoh: Puisi-puisi karya Chairil Anwar, Sutardji CB.
Jenis Aliran Sastra 6. Determinisme
7. Surelaisme
8. Idealisme
= melukiskan suatu peristiwa atau kejadian dari sisi jeleknya saja
= melukiskan sesuatu secara berlebihan sehingga sulit dipahami.
= melukiskan cita-cita, gagasan, atau pendirian pengarangnya.
Contoh: Sebagian besar puisi angkatan 66.
Contoh: Bib-Bob Contoh: Puisi-puisi (drama) Karya Rendra, karya Chairil Anwar. Lebih hitam dari hitam (cerpen) karya Iwan Simetupang,
9. Simbolisme = menampilkan simbol-simbol (isyarat) untuk mengelabui maksud yang sesungguhnya.
10. Romantisme = selalu melukiskan sesuatunya secara sentimentil penuh perasaan.
Dengar Keluhan Contoh: Dian Yang Tak Pohon Mangga" karya Kunjung Padam, karya Maria Amin, Sutan Takdir Ali Syahbana
Jenis Aliran Sastra 11. Psikologisme
12. Didaktisme
13. Mistikisme
14. Absurdisme
= menekankan pada aspekaspek kejiwaan.
= menekankan pada aspekaspek pendidikan
= melukiskan pengalaman dalam mencari dan merasakan nafas ketuhanan dan keabadian.
= menonjolkan hal-hal yang di luar jalur logika, satu kehidupan dan bentang peristiwa imajinatif, dari alam bawah sadar.
Contoh: Ziarah (roman) karya Iwan Simatupang, Belenggu (roman) karya Abdul Muis.
Contoh: Salah Asuhan, roman, karya Abdul Muis.
Contoh : Syair Perahu, karya Contoh : penyair Sutarji Hamzah Fansuri, Nyanyi Calzoum Bachri dalam “ O Sunyi, karya Amir Hamzah, Amuk Kapak “
RONGGENG DUKUH PARUK
SINOPSIS NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK • • • • • • •
Identitas Novel Judul Penulis Penerbit Tahun Terbit Kota Terbit ISBN
: Ronggeng Dukuh Paruk : Ahmad Tohari : PT Gramedia Pustaka Utama : 2015 : Jakarta : 978-979-22-0196-3
Srintil adalah seorang gadis biasa yang lahir di sebuah pedukuhan yang bernama desa Paruk. Namun semua berubah ketika kakeknya, Sakarya mendatangi dukun ronggeng Kartareja dan mengatakan kalau cucunya itu telah dimasuki indang Ronggeng. Segala persiapan pun disiapkan untuk naik pentas Srintil hingga prosesi adat diwisudanya Srintil menjadi seorang ronggeng. Semua orang sagat senang akan hal tersebut namun tidak bagi Rasus, seseorag yang diam-diam mencintai Srintil.
Rasus yang tidak senang dengan keadaan itu meninggalkan Dukuh Paruk menuju kota kecamatan, Dawuan. Disana ia bekerja pasar sebagai kuli serabutan, ia selalu bersembunyi apabila Srintil mengunjungi pasar Dawuan bersama Nyi Kartareja untuk berbelanja. Suatu hari Rasus bertemu dengan Sersan Slamet yang menjadikannya pembantu di markas tentara. Lambat laun ia diangkat menjadi anggota tentara dan meninggalkan Dawuan untuk menjalani latihan kemiliteran. Semula keadaan sangat menyenangkan bagi Srintil sampai suatu saat Srintil merasakan kehilangan ditinggalkan oleh Rasus. Suatu hari ia kabur dari rumah Ki Kartareja menuju arah yang tak tentu. Sampai di pasar Dawuan ia mencari tempat beristirahat dan bersembunyi, namun ia dapat ditemukan oleh Nyi Kartareja. Setelah ia pulang, sikapnya menjadi aneh dari biasanya. Ia terlihat murung dan tidak memiliki semangat lagi untuk hidup, sampai suatu ketiaka Rasus pulang untuk menjenguk neneknya yang sudah renta. Srintil segera bergegas menemuinya, namun sayang keesokan harinya Rasus pergi kembali tanpa pamit pada siapapun bahkan pada Srintil yang tengah terlelap disampingnya.
Ahmad Tohari adalah sastrawan dan budayawan berkebangsaan Indonesia. Ia menamatkan SMA di Purwokerto. Karya monumentalnya, Ronggeng Dukuh Paruk, sudah diterbitkan dalam berbagai bahasa dan diangkat dalam film layar lebar berjudul Sang Penari. Lahir: 13 Juni 1948 (usia 71 tahun), Kabupaten Banyumas Pendidikan : Fakultas Ilmu Kedokteran Ibnu Khaldun, Jakarta (1967-1970), Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto (1974-1975), dan Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman (1975-1976). Film: Sang Penari, Darah dan Mahkota Ronggeng
Salah satu contoh nyata karya sastra yang kental dengan realisme di Indonesia adalah sastrawan Ahmad Tohari. Karya-karya Ahmad Tohari yang kebanyakan adalah novel bercorak realis. Tohari bisa berbicara kondisi politik tanah air, kebudayaan masyarakat tradisional, psikologi dan batin manusia, intrik, siasat, dan strategi seakan sedang menghadapi suatu peperangan, filsafat hidup, juga berbicara tentang kesenian. Saat membaca karya-karya Tohari tersebut seakan kita melihat Tohari sebagai seorang ilmuwan yang menguasai banyak hal. Tohari bisa tampil seperti filsuf, antropolog, atau seorang guru bangsa. Meski begitu kita tetap merasakan tuturan Tohari tersebut begitu estetis. Kita tak perlu disibukkan dengan istilah-istilah tehnis yang rumit yang membuat kita harus membuka kamus atau ensiklopedi. Tohari telah meramunya dengan begitu indah namun mampu mengajak kita berpikir ilmiah secara menyenangkan bahkan menemukan keasyikan yang luar biasa. Tohari juga seperti tak sedang menggurui meski ia bisa tampil seperti guru yang sedang berdiri mengajar di ruang kelas. Ia mampu merangsang imaginasi kita dan mengajak berpikir ilmiah.
KARYA-KARYA PENULIS RONGGENG DUKUH PARUK Beberapa karyanya: Kubah (novel) (novel, 1980) Ronggeng Dukuh Paruk (novel, 1982) Lintang Kemukus Dini Hari (novel, 1985)
Jantera Bianglala (novel, 1986) Di Kaki Bukit Cibalak (novel, 1986) Senyum Karyamin (kumpulan cerpen, 1989) Bekisar Merah (novel, 1993) Lingkar Tanah Lingkar Air (novel, 1995) Nyanyian Malam (kumpulan cerpen, 2000)
Belantik (novel, 2001) Orang Orang Proyek (novel, 2002) Rusmi Ingin Pulang (kumpulan cerpen, 2004) Ronggeng Dukuh Paruk Banyumasan (novel bahasa Jawa, 2006)
5. ANALISIS DATA NO
ANALISIS DATA
1.
UNSUR INTRINSIK
a.
Tokoh dan Penokohan
CONTOH Rasus “ Di tepi kampung, tiga orang anak lakilaki sedang bersusah payah mencabut sebatang singkong.”
KETERANGAN Rasus memiliki sifat bersahabat
(RDP: 4)
“ Suatu saat ku bayangkan emak ingin pulang ke Dukuh Paruk.” (RDP:30)
Rasus memiliki sifat penyayang
“ Nenek menjadi korban balas dendamku terhadap Dukuh Paruk......”
Rasus memiliki sifat pendendam
(RDP:80)
“ Aku mengutuk sengit mengapa kopral Pujo belum juga muncul. Karena tidak sabar menunggu, maka timbul keberanianku” (RDP:102)
Rasus memiliki sifat pemberani
NO
ANALISIS DATA
CONTOH
KETERANGAN
b.
Alur/Plot
“ Orang-orang Dukuh Paruk pulang kerumah masingmasing. Mereka, baik lelaki maupun perempuan, membawa kenangan yang dalam. Malam itu kenangan atas Srintil meliputi semua orang Dukuh Paruk. Penampilan Srintil malam itu mengingatkan kembali bencana yang menimpa Dukuh Paruk sebelas tahun yang lalu........Sebelas tahun yang lalu ketika Srintil masih bayi. Dukuh Paruk yang kecil basah kuyup tersiram hujab lebat…” (RDP:16)
Alur yang digunakan adalah alur maju yang disertai dengan “flash back” atau kembali ( mundur ) kemasa lalu, baik yang dialami oleh tokoh utama atau pemeran lainya.
c.
Latar/Setting
Dukuh Paruk. “dua puluh tiga rumah berada di pedukuhan itu, dihuni oleh orang-orang seketurunan…” (RDP:4)
Latar Tempat
Tegang, genting Latar Suasana “Rasa getir, kelu, dan bimbang mencekam hati Santayib. Dia bingung, amat bingung. Kekacauan hatinya tergambar pada roman muka yang tidak menentu. Istri Santayib berlari hilir-mudik, menangis dan memeluk Srintil.” (RDP:22) Sore hari “ ketiganya patuh. Ceria dibawah pohon nangka itu sampai matahari menyentuh garis cakrawala.” (RDP:7)
Latar Waktu
NO d.
ANALISIS DATA Sudut Pandang
CONTOH “Cari sebatang cungkil,” kata Rasus kepada dua temannya. “Tanpa cungkil mustahil kita dapat mencabut singkong sialan ini.” (RDP:5)
KETERANGAN Menggunakan sudut pandang orang ketiga terbatas
Ah, entahlah. Akhirnya kubiarkan Emak hidup Menggunakan sudut pandang orang abadi dalam alam angan-anganku. Terkadang pertama sebagai pelaku utama Emak datang sebagai angan-angan getir. Terkadang pula dia hadir memberi kesejukan padaku: Rasus, anak Dukuh Paruk sejati. Bagaimanapun aku tak meragukan keberadaan Emak, seorang perempuan yang mengandung, melahirkan kemudian menyusuiku. Itu sudah cukup. (RDP:30) e.
Tema
Bercerita tentang harapan ronggeng Srintil untuk dapat hidup bersama dengan lelaki yang sangat dicintai dan didambakan sejak kecil, teman bermainnya, yaitu Rasus.
“Kasih Tak Sampai”
NO
ANALISIS DATA
CONTOH
KETERANGAN
2.
UNSUR EKSTRINSIK
a.
Latar Belakang Pengarang
Pengetahuan Ahmad Tohari mengenai dunia ronggeng dan filosofinya menegaskan bahwa Ahmad Tohari adalah wakil dari suara orang-orang yang satu daerah asalnya
c.
Nilai-Nilai dalam Cerita
“di Pedukuhan itu ada kepercayaan kuat, seorang ronggeng sejati bukan hasil pengajaran. Bagaimanapun diajari, seorang perawan tak bisa menjadi ronggeng kecuali roh indang telah merasuk tubuhnya. Indang adalah semacam wangsit yang dimuliakan di dunia peronggengan”. (RDP : 8)
Nilai Keagamaan warga Dukuh Paruk lebih mempercayai adanya nenek moyang dan hal-hal animisme.
Srintil menari dan bertembang. (RDP:7)
Nilai Kebudayaan unsur kebudayaan seperti: menari, menyanyi sambil nyawer, memberikan sesaji kepada nenek moyang
“Hai, anak-anak, pergilah mandi. Kalau tidak nanti kupingmu mengalir nanah, kakimu kena kudis seperti anak-anak Dukuh Paruk!” (RDP:10)
Nilai Sosial Orang-orang di luar Dukuh Paruk memiliki pandangan buruk terhadap warga Dukuh Paruk
NO 3.
ANALISIS DATA ALIRAN SASTRA
CONTOH
KETERANGAN
Karena letak Dukuh Paruk di tengah amparan sawah yang sangat luas, tenggelamnya matahari tampak dengan jelas darisana . Angin bertiup ringan. Namun cukup meluruhkan dedaunan dari tangkainya. Gumpalan rumput kering menggelinding dan berhenti karena terhalang pematang. (RDP:9)
Aliran Realisme Penulis senang mendeskripsikan alam sekitar Dukuh Paruk dengan estetik.
6. SIMPULAN NO.
ANALISIS DATA
ADA/TIDAK ADA
1.
UNSUR INTRINSIK
a.
Tokoh
Ada
b.
Alur/Plot
Ada
c,.
Latar/Setting
Ada
d.
Sudut Pandang
Ada
e.
Tema
Ada
2.
UNSUR EKSTRINSIK
a.
Latar Belakang Pengarang
Ada
b.
Latar Belakang Masyarakat
Ada
c.
Nilai-Nilai dalam Cerita
Ada
3.
ALIRAN SASTRA
Ada
7. DAFTAR PUSTAKA • • • • • • • • • • • • • •
Buku Paket Bahasa Indonesia edisi revisi 2018 https://id.m.Wikipedia.org/wiki/Novel https://www.terpintar.web.id/ciri-ciri-novel-pengertian-dan-jenis-jenisnya/ https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-novel.html https://sahabatnesia.com/pengertian-novel/ https://id.wikipedia.org/wiki/Ahmad_Tohari http://seri-bahasa-indonesia.blogspot.com/2014/02/aliran-aliran-sastra.html?m=1 http://andrinovansyah.blogspot.com/2017/03/makalah-aliran-sastra.html?m=1 https://www.rumpunsastra.com/2014/10/sinopsis-novel-ronggeng-dukuh-paruk.html?m=1 https://www.djangkarubumi.com/2019/04/berburu-buku-novel-karya-ahmad-tohari.html https://ekahapsari91.wordpress.com/2016/11/22/sinopsis-ronggeng-dukuh-paruk/ https://www.flickr.com/photos/khunhans/8845500872 http://dayantisiro.blogspot.com/2016/11/analisis-unsur-intrinsik-dan-unsur.html https://www.litera.co.id/2016/12/20/realisme-tohari-dan-logika-ilmiah/
Siapa? Sesi Kuis
Tokoh utama dalam novel “Ronggeng Dukuh Paruk” Yang pertama kali dicium oleh Srintil Itu Ki Secamenggala dalam novel “Ronggeng Dukuh Paruk”
Sesi Tanya Jawab
1. Nama = Inti Pertanyaan
Silahkan Bertanya! 1. Nama = Inti Pertanyaan
1. Nama = Inti Pertanyaan
Terima Kasih