Pasar Modal Indonesia Modul Dasar

  • Uploaded by: Muhammad Syah
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pasar Modal Indonesia Modul Dasar as PDF for free.

More details

  • Words: 20,154
  • Pages: 103
Loading documents preview...
2012/2013 Modul Training

Education Training And Investment Club

2012/2013

Disusun Oleh : Alex Hutajulu Faza Adrizal Muhammad Isman Mediyan Muthiya Alfah Rifqy Arafazano Rizki Jauhari Indra Sinta Susilawati Try Yurisandi

2

DAFTAR ISI DAFTAR ISI......................................................................................................................................... 2 PENGENALAN PASAR KEUANGAN ...................................................................................................... 4 PASAR UANG ................................................................................................................................... 10 MENGENAL PASAR MODAL ............................................................................................................. 16 PENGENALAN TECHNICAL ANALYSIS ................................................................................................ 26 PENGENALAN ANALISIS FUNDAMENTAL .......................................................................................... 46 TEKNIKAL ANALISIS I ........................................................................................................................ 51 RASIO-RASIO KEUANGAN ................................................................................................................ 61 CANDLESTICK .................................................................................................................................. 66 INDIKATOR TEKNIKAL ...................................................................................................................... 71 SECURITY VALUATION ..................................................................................................................... 96 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 103

3

PENGENALAN PASAR KEUANGAN I.

PENGERTIAN a) Pasar keuangan adalah mekanisme dimana peminjam dan yang meminjamkan bertemu dan melakukan jual beli instrumen keuangan. Pasar keuangan lebih merupakan suatu mekanisme yang menghubungkan tabungan kepada investor aktiva riil. b) Pasar keuangan merupakan institusi-institusi dimana individu yang ingin menabung dapat menyuplai dana secara langsung kepada individu yang ingin meminjam ( Mankiw : 83 )

II.

KOMPONEN PASAR KEUANGAN

A. Sektor investasi   

Bisnis Pemerintah Rumah tangga

D. Sektor tabungan   

Rumah Tangga Bisnis Pemerintah

B. Pialang keuangan E. Perantara keuangan  

Bankir sekuritas Bankir hipotik

C. Pasar sekunder  

Pertukaran sekuritas Pasar saham tidak resmi

     

Bank komersial Institusi tabungan Perusahaan asuransi Dana pensiun Perusahaan keuangan Reksadana

F. Lembaga Keuangan G. Instrumen Keuangan III. JENIS TRANSFER DANA PADA PASAR KEUANGAN 1. Transfer uang dan surat berharga secara langsung, yaitu perusahaan menjual saham dan obligasi secara langsung kepada investor tanpa melalui institusi keuangan lainnya. Perusahaan memberikan surat-surat berharga tersebut kepada para investor, dan investor membayar kepada perusahaan berupa uang. 2. Transfer dapat dilakukan melalui institusi investasi keuangan, yaitu perusahaan menjual saham dan obligasi kepada bank investasi, yang kemudian akan dijual kembali kepada investor. Perusahaan dan investor melakukan transaksi melalui bank dan tidak secara langsung. Walaupun demikian, bank membeli dan hanya memegang surat-surat berharga tersebut dalam satu periode waktu tertentu, hal ini tidak memungkinkan menjual kembali kepada investor sebanyak yang dibayarkan. 4

3. Transfer melalui financial intermediary, yaitu perusahaan investor menyetorkan dana ke bank, dan bank kembali memutarkan dana tersebut kepada nasabah lain yang akan meminjam (pemberian kredit). Jadi dana investor di bank diputarkan kembali dalam rangka meningkatkan kegiatan perekonomian. IV.

CONTOH PASAR KEUANGAN 1. Pasar uang (money market) adalah suatu kelompok pasar di mana instrumen kredit jangka pendek, yang umumnya berkualitas tinggi diperjualbelikan. Jangka waktu instrumen pasar uang biasanya jatuh tempo dalam waktu 1 tahun atau kurang. Pasar uang dengan pasar modal sering keliru diartikan sama, padahal kedua jenis pasar tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. 2. Pasar modal (capital market) dalam arti sempit adalah suatu tempat yang terorganisasi di mana efek-efek diperdagangkan yang disebut Bursa Efek. Bursa efek (stock exchange) adalah suatu sistem yang terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan baik secara langsung maupun dengan melalui wakilwakilnya. Fungsi Bursa Efek adalah menjaga komunitas pasar dan menciptakan harga efek yang wajar melalui mekanisme permintaan dan penawaran. Definisi Pasar Modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar konkrit atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan yang memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas. Menurut David L. Scott, pasar modal adalah pasar untuk dana jangka panjang di mana saham biasa, saham preferen dan obligasi diperdagangkan. Pasar uang dan pasar modal mempunyai beberapa persamaan dan perbedaan Persamaannya :

Pertama, keduanya adalah bagian dari pasar keuangan (financial market). Dalam ilmu ekonomi, setidaknya ada tiga pasar utama yang menunjang perekonomian suatu negara yaitu pasar keuangan, pasar barang dan jasa (goods and services), dan pasar tenaga kerja (labor). Sejalan dengan tiga pasar itu, investasi pun dapat dibagi dalam tiga kelompok besar yaitu investasi di pasar keuangan, di sektor riil (wiraswasta dan investasi dalam tanah dan properti), dan investasi dalam pendidikan dan keterampilan (pelatihan dan studi lanjut). Kedua, pasar uang dan pasar modal menjalankan fungsi yang sama yaitu fungsi pasar keuangan yakni menjembatani para kas surplus yang minim atau tidak punya proyek investasi dengan para kas defisit yang memiliki banyak peluang investasi. Pasar uang dan pasar modal merupakan sumber pembiayaan untuk mereka yang kas defisit, dan tempat investasi yang utama untuk yang kas surplus. Tanpa adanya kedua pasar itu, alternatif pembiayaan hampir tidak ada sementara alternatif investasi menjadi sangat terbatas yaitu hanya dalam tanah, rumah, emas, dan ternak seperti seabad lalu. Di Indonesia pasar uang mulai dikenal dengan didirikannya bank pada 1920-an sementara bursa efek (BEJ) baru didirikan pada 1977 dan mulai ramai sekitar 1989..

5

Ketiga, berbeda dengan investasi di sektor properti dan tanah yang relatif kurang likuid, produk pasar uang dan pasar modal relatif likuid. Ada pasar sekunder untuk saham dan obligasi yaitu BEI. Dana yang tersimpan dalam deposito dan sertifikat deposito dengan mudah dapat dicairkan, jika dibutuhkan, walaupun kadang ada biaya penaltinya. Perbedaannya : Walaupun mempunyai tujuan yang sama, pasar uang dan pasar modal sarat dengan perbedaan. Pertama, produk pasar uang bersifat jangka pendek yaitu kurang dari 270 hari dengan empat produk utamanya yaitu tabungan, (sertifikat) deposito, SBI, dan commercial paper (CP), sedangkan pasar modal bersifat jangka panjang dengan tiga produk utamanya saham, obligasi, dan reksa dana. Kedua, pasar uang ada di bank sedangkan transaksi pasar modal yang awalnya hanya dapat dilakukan di lantai bursa, kini dapat dilaksanakan di hampir semua kantor perusahaan sekuritas yang menjadi anggota bursa (AB) di BEI. Dengan remote trading, Anda cukup datang atau menelpon kantor cabang AB yang ada di kota Anda untuk bertransaksi saham. Yang lebih canggih lagi, ada dua AB yang menawarkan fasilitas perdagangan di jari tangan Anda yaitu transaksi (beli dan jual) saham langsung dari komputer di rumah atau kantor Anda. Hampir sama dengan m-banking via Internet. Karena tidak memerlukan jasa broker, biaya transaksi menjadi jauh lebih rendah yaitu 0,06%-0,11% lebih rendah dari biaya transaksi melalui broker, baik untuk transaksi beli maupun transaksi jual. Ketiga, otoritas paling tinggi dalam pasar uang adalah Bank Indonesia sementara dalam pasar modal adalah Departemen Keuangan melalui Badan Pengawas Pasar Modal. Keempat, produk pasar modal mempunyai beberapa produk turunan yaitu opsi, warrant, dan right, selain reksa dana. Adapun produk turunan pasar uang hanyalah reksa dana pasar uang yang juga diperdagangkan di pasar modal. Kelima, produk pasar modal, karena bersifat jangka panjang, umumnya ada pasar sekundernya sementara produk pasar uang dengan sifat jangka pendeknya, tidak selalu ada pasar sekundernya (non-marketed) kecuali SBI dan CP. Ini mestinya membuat investasi di pasar modal lebih menarik karena lebih likuid. Masalahnya, adanya pasar sekunder membuat harga saham dan obligasi bisa naik-turun seperti yoyo. Inilah yang disebut risiko pasar. Perbedaan keenam berhubungan dengan perbedaan kelima. Produk kedua pasar berbeda dalam hal risiko dan return-nya. Dibandingkan dengan produk pasar uang yang harga dan return-nya stabil dan pasti, produk pasar modal lebih berisiko namun menjanjikan return yang lebih tinggi. 3. Pasar derivatif (derivatives market) merupakan bagian dari pasar modal. Derivatif berarti turunan. Instrumen derivatif berarti instrumen yang merupakan turunan dari jenis kekayaan lain (seperti harga minyak, harga emas, valuta asing, barang pertanian, ataupun surat berharga seperti saham dan obligasi). Instrumen derivatif yang paling 6

populer adalah option, future contact dan swap. Saat ini pasar derivatif baru terbatas pada bursa berjangka dan pasar bebas surat berharga (Over the Counter/OTC). Pasar derivatif menjual produk derivatif yang menjadi "turunan" dari produk yang dijual di pasar primer dan sekunder, dengan tujuan untuk mengelola resiko. V.

MANFAAT PASAR KEUANGAN

Pemberi pinjaman Individu tidak pernah menganggap dirinya sebagai pemberi pinjaman namun mereka meminjamkan sejumlah uang kepada pihak lainnya dalam berbagai cara seperti misalnya:

Perusahaan cenderung menjadi peminjam untuk permodalannya. Apabila perusahaan mengalami kelebihan dana tunai yang tidak digunakan dalam jangka waktu pendek maka mereka meminjamkan uang tersebut melalui pasar pinjaman jangka pendek yang disebut pasar uang. Amat sedikit perusahaan yang memilki struktur arus kas yang kuat, dan perusahaan seperti inilah yang cenderung menjadi pemberi pijmanan dibanding meminjam uang. Peminjam Individu meminjam uang melalui kredit bank untuk kebutuhan jangka pendek maupun panjang guna pembiayaan pembelian rumah. Perusahaan meminjam uang untuk membantu kebutuhan jangka pendek maupun panjang guna perputaran dananya maupun untuk pengembangan bisnis. Pemerintah seringkali menghadapi suatu masalah dimana pengeluaran mereka lebih besar daripada pemasukan pajaknya maka guna menutupi kekurangan ini dibutuhkan pinjaman. Pemerintah juga melakukan peminjaman bagi keperluan badan usaha milik negara, pemerintah daerah, otoritas setempat dan sektor publik lainnya. Peminjaman ini dilakukan dengan cara menerbitkan obligasi pemerintah. Pemerintah daerah dapat meminjam atas nama daerahnya sebagaimana halnya dengan penerimaan pinjaman dari pemerintah pusat. Badan usaha milik negara dan perusahaan publik biasanya termasuk industri nasional dal layanan publik seperti perusahaan kereta api pos, perusahaan listrik negara, air minum dan perusahaan penyedia layanan publik lainnya.

7

VI.

FUNGSI PASAR KEUANGAN

Pasar keuangan memiliki tiga fungsi ekonomi utama. 1. Pasar menentukan harga aktiva yang diperdagangkan melalui interaksi antara penjual dan pembeli. Hal ini disebut proses penemuan harga (price discovery process). 2. Pasar keuangan menyediakan suatu mekanisme bagi investor untuk menjual aktiva kewajibannya. Karena kegunaan tersebut, pasar keuangan dapat menawarkan suatu likuiditas,yaitu kemampuan untuk mengubah aktiva menjadi kas. Ini merupakan hal yang menarik jika situasi yang ada dapat mendorong atau meotivasi investor untuk menjual. Tanpa adanya pasar sekunder, pemilik utang akan dipaksa untuk menyimpan instrumen utangnya hingga tanggal jatuh temponya. Pemilik ekuitas harus menunggu hingga perusahaan,baik sukarela maupun terpaksa, dijual (dilikuidasi). 3. Fungsi ekonomi pasar keuangan yang ketiga adalah kemampuannya untuk menurunkan biaya transaksi. Dua biaya dihubungkan dengan usaha transksi: biaya pencarian dan biaya informasi. Biaya pencarian mengacu kepada biaya eksplisit, seperti biaya iklan dan biaya implicit seperti waktu yang dihabiskan untukmenemukan penjual/pembeli. Keberadaan pasar keuangan terorganisir menurunkan biaya pencarian. Biaya informasi merupakan biaya yang dikeluarkan dalam menilai hasil investasi aktiva keuangan VII. JENIS-JENIS INSTRUMEN KEUANGAN Klasifikasi dasar instrumen keuangan meliputi tiga kategori utama, yaitu: 1. Uang, mata uang merupakan kewajiban yang ditebitkan oleh U.S. Treasury dalam bentuk mata uang logam dan kertas. Operasi system bank komersial menghasilkan penciptaan giro, dan dengan menggunakan giro 90% transaksi komersial dilaksanakan. 2. Utang, merupakan janji untuk membayarkan kepada kreditur sejumlah uang tertentu ditambah dengan bunga pada tanggal-tanggal di masa depan yang telah ditentukan, atas kesepakatan bersama. 3. Ekuitas, adalah tanda kepemilikan atas suatu organisasi, biasanya berupa saham. Banyaknya jenis instrumen keuangan, didasarkan pada beberapa unsur pembentuk, yaitu antara lain: 1. Bentuk-Bentuk Utang, Instrumen-instrumen utang dapat diperdagangkan secara bebas dalam pasar-pasar kredit atau ditahan oleh pemberi pinjaman, perbedaannya tidak absolute karena piutang-piutang yang dipegang oleh pemberi pinjaman juga dapat dijual.(Zero Coupon, Level Coupon, Kupon bunga mengambang, Amortisasi).

8

2. Kontrak-Kontrak Penetapan Harga a. Kontrak Forward ,mensyaratkan pembelian atau penjualan aktiva tertentu pada tanggal tertentu di masa depan dengan harga yang ditetapkan pada saat kontrak di buat. b. Kontrak future , pembelian suatu kontrak futures mengharuskan pembelinya untuk membeli jumlah tertentu dengan harga pelaksanaan tertentu pada tanggal jatuh tempo kontrak. c. Kontrak Swap , mewajibkan dua pihak untuk menukarkan arus kas tertentu pada interval-interval waktu yang telah ditetapkan. 3. Opsi, suatu opsi memberi pemiliknya hak untuk membeli, menarik atau menjual suatu aktiva pada akhir periode tertentu. (Call: beli/tarik, Put: jual) 4. Posisi kepemilikan a. Posisi Long, berarti akan untung bila harga naik (dalam posisi memiliki) b. Posisi Short, dapat menjual saham yang bukan milik sendiri. VIII. HUBUNGAN ANTARA PASAR

9

PASAR UANG I.

PENDAHULUAN

Pasar uang adalah bagian dari pasar keuangan yang memperjualbelikan aset yang melibatkan pinjam-meminjam jangka pendek, yaitu masa habis berlaku satu tahun atau kurang. Pasar uanglah yang mempertahankan likuiditas sistem keuangan global. Pasar uang terdiri dari institusi-institusi keuangan maupun dealer-dealer dalam tunai atau kredit yang ingin meminjam atau meminjamkan. Pada umumnya, pelaku pasar uang meminjam atau meminjamkan hanya dalam jangka waktu paling lama tiga belas bulan. Yang diperdagangkan di pasar uang adalah instrumen keuangan berjangka pendek yang umumnya disebut paper (jenis-jenis instrumen tersebut dijelaskan lebih detail di bawah), sementara pasar modal umumnya memperdagangkan instrumen berjangka lebih panjang berbentuk surat utang (bond) atau ekuitas. Pelaku pasar uang bermacam-macam, mulai dari perusahaan yang menggalang modal dengan menjual commercial paper (CP) hingga investor yang membeli sertifikat deposito untuk mengamankan uangnya dalam jangka pendek. Pasar uang umumnya dipandang sebagai tempat aman menyimpan uang karena cenderung likuid dan bermasa kadaluwarsa pendek. II.

JENIS-JENIS INSTRUMEN PASAR UANG Instrumen

pasar

uang

yang

banyak

ditransaksikan

di

berbagai

negara

maupun diperdagangkan secara internasional antara lain meliputi: a. Treasury Bills (T-Bills) b. Commercial Paper (CP) c. Negotiable Certificate of Deposits (CDs) d. Banker’s Acceptance (BA) e. Bill of Exchange f. Repurchase Agreement (Repos) g. Fed Funds (di Amerika Serikat)

10

Instrumen yang dipergunakan dalam pasar uang Indonesia saat ini antara lain: a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) b. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) c. Sertifikat Deposito d. Commercial Paper e. Call Money f. Repurchase Agreement g. Banker’s Acceptance h. Promissory Notes

TREASURY BILL (T-Bills) T-Bills merupakan instrumen utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau Bank Sentral atas unjuk dengan jumlah tertentu yang akan dibayarkan kepada pemegang pada tanggal yang telah ditetapkan. Karakteristik T-Bills: a.

T-Bills umumnya mempunyai jangka waktu jatuh tempo satu tahun atau kurang

b.

T-Bills dianggap instrumen yang sangat aman

c.

T-Bills sangat mudah diperjualbelikan

d.

T-Bills

dijadikan

sebagai

cadangan

likuiditas

sekunder

oleh

lembaga-

lembaga keuangan dan perusahaan-perusahaan e.

T-Bills tidak memberikan bunga secara langsung tetapi dijual atas dasar diskonto, dengan jumlah diskonto ditetapkan melalui proses pelelangan

T-Bills dapat dijadikan sebagai sarana investasi, karena instrumen pasar uang ini: a.

tidak berisiko

b.

memiliki pasar sekunder

c.

risiko terjadi kerugian sangat kecil

11

COMMERCIAL PAPER (CP) Commercial paper merupakan: Promes yang tidak disertai dengan jaminan (unsecured promissory notes) yang diterbitkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana jangka pendek dan dijual kepada investor dalam pasar uang. Promes di mana penerbit berjanji akan membayar sejumlah uang tertentu pada saat jatuh tempo, jangka waktu jatuh tempo CP berkisar mulai dari beberapa hari sampai 270 hari. Penerbitan CP dapat dilakukan secara langsung (direct placement) kepada investor ataupun secara tidak langsung (indirect placement) dengan menggunakan jasa perantara. Kelebihan Commercial Paper bagi penerbit (issuer) dan investor antara lain yaitu: Penerbit a.

Tingkat bunga CP lebih rendah daripada prime rate (tingkat bunga kredit yang dikenakan perbankan kepada nasabah utamanya, sehingga biaya dana akan menjadi lebih murah).

b.

Tidak perlu menyediakan jaminan

c.

Penerbitannya relative lebih murah karena hanya melibatkan penerbit dan investor

d.

Jangka waktu jatuh temponya lebih fleksibel, dapat diperpanjang atas persetujuan investor.

Investor a.

CP menawarkan penghasilan yang lebih tinggi dibandingkan Sertifikat Deposito, Deposito Berjangka atau Treasury Bills.

b.

Dapat dijual kembali (didiskontokan) tanpa perlu menunggu jatuh temponya.

c.

Tingkat keamannya relatif tinggi karena penerbit CP umumnya perusahaan dengan rating yang tinggi.

d.

Kelemahan CP dilihat dari sisi investor dan issuer yaitu:

e.

Bagi investor CP merupakan instrumen yang tidak disertai dengan jaminan (unsecured promissory notes)

f.

Kemungkinan issuer melakukan rekayasa laporan keuangan untuk memperlihatkan keadaan likuiditas dan kemampuan perolehan labanya.

g.

Bagi perusahaan penerbit, CP merupakan sumber dana jangka pendek sehingga perusahaan kurang leluasa untuk dijadikan sebagai modal investasi. 12

SERTIFIKAT DEPOSITO (CD) Adalah Instrumen keuangan yang diterbitkan oleh suatu bank atas unjuk dan dinyatakan dalam suatu jumlah, jangka waktu dan tingkat bunga tertentu. Karakteristik CD: a.

CD merupakan deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat diperdagangkan.

b.

CD dapat dipindahtangankan atau diperjualbelikan sebelum jangka waktu jatuh temponya melalui lembaga-lembaga keuangan lainnya.

c.

CD diterbitkan oleh bank umum atas dasar diskonto (discounted basis).

BANKER’S ACCEPTANCE (BA) Banker’s acceptance adalah time draft (wesel berjangka) yang ditarik oleh seorang eksportir atau importir atas suatu bank untuk membayar sejumlah barang atau untuk membeli valuta asing. Karakteristik BA: a.

BA memberikan alternatif untuk memperoleh kredit

b.

Jangka waktu akseptasi biasanya berkisar 30 sampai 270 hari, dimana jangka waktu 90 hari yang paling umum

c.

BA merupakan instrumen pasar uang yang berkualitas tinggi dan dapat diuangkan

d.

Digunakan dalam perdagangan ekspor-impor

13

Kelebihan banker’s acceptance: a. Eksportir dapat menerima uangnya segera tanpa penundaan b. Importir dapat menunda pembayarannya sesuai dengan jangka waktu credit line yang disepakati dengan bank c. Issuing bank yang memegang banker’s acceptance (didiskonto dari eksportir) merupakan instrumen keuangan yang sangat likuid yang dapat dijual sebelum jatuh tempo melalui dealer bila membutuhkan likuiditas.

BILL OF EXCHANGE Bill of exchange atau wesel adalah suatu perintah tertulis tak bersyarat yang ditujukan oleh seseorang kepada pihak lainnya untuk membayar sejumlah uang pada saat diperlihatkan pada tanggal tertentu kepada penarik atau order atau pembawa. Surat wesel harus berisikan hal-hal berikut: a.

Perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu

b.

Nama orang yang harus membayar (tertarik atau pembayar)

c.

Penetapan hari bayarnya

d.

Penetapan tempat di mana pembayaran harus dilakukan

e.

Nama orang atau pihak lain yang ditunjuk untuk dilakukan pembayaran

f.

Tanggal dan tempat surat wesel ditarik

g.

Tanda tangan orang yang mengeluarkannya (penarik)

Karakteristik bill of exchange: a.

Sifatnya likuid

b.

Umumnya digunakan dalam perdagangan

c.

Jangka waktu jatuh tempo umumnya berkisar 6 hari sampai 180 hari

d.

Dapat diperjualbelikan secara diskonto

SURAT BERHARGA PASAR UANG (SBPU) Surat Berharga Pasar Uang adalah surat-surat berharga berjangka pendek yang dapat diperjualbelikan secara diskonto dengan Bank Indonesia atau lembaga diskonto yang ditunjuk oleh BI.

14

Ditinjau dari jenis transaksi dan warkatnya, SBPU dapat dibagi sebagai berikut: Surat Sanggup (aksep/promes) yang dapat berupa: a.

Surat sanggup yang diterbitkan oleh nasabah dalam rangka penerimaan kredit dari bank untuk membiayai kegiatan tertentu.

b.

Surat sanggup yang diterbitkan oleh bank dalam rangka pinjaman antarbank.

Surat Wesel yang dapat berupa: a.

Surat wesel yang ditarik oleh suatu pihak dan diaksep oleh pihak lain dalam rangka transaksi tertentu. Penarik dan atau tertarik adalah nasabah bank.

b.

Surat wesel yang ditarik oleh nasabah bank dan diaksep oleh bank dalam rangka pemberian kredit untuk membiayai kegiatan tertentu.

CORPORATE BONDS (jangka waktu sampai dengan 40 tahun), diterbitkan oleh perusahaan untuk individual dan institutsi investor. LEASES (jangka waktu umumnya 3 sampai 20 tahun), sama dengan utang, sebuah perusahaan bisa melakukan lease asset daripada meminjam dan kemudian membeli asset tersebut.

15

MENGENAL PASAR MODAL I.

PENGENALAN DAN PENGERTIAN

Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuitas (saham), reksadana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek”. Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, waran, rights issue, reksadana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan lain-lain. Saham merupakan instrumen pasar modal yang paling populer. Saham merupakan bukti kepemilikan (ekuitas) dan bukan surat utang. Membeli saham berarti memiliki sebagian dari perusahaan, juga berarti berbagi risiko dengan emiten (penerbit saham). Tergantung pada kebijakan perusahaan, bilamana emiten mendapat laba, sebagian dapat dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Obligasi adalah surat hutang dengan jangka waktu tertentu. Obligasi dapat diterbitkan oleh perusahaan, pemerintah ataupun lembaga lainnya. Imbalan dari obligasi adalah modal pokok investasi plus kupon bunga, kupon bunga ini besarnya sudah ditentukan sekian persen dan umumnya lebih tinggi dari suku bunga bank ataupun surat berharga lainya yang dianggap aman, mengingat resiko obligasi yang relatif lebih tinggi. Pembayaran kupon bunga dilakukan secara berkala, misalnya 3 bulan atau 6 bulan atau tahunan. Pembayaran pokok investasi sendiri dilakukan saat obligasi jatuh tempo, yaitu tanggal dimana obligasi habis masa berlakunya. Reksadana adalah wadah yang menghimpun dana dari para investor untuk kemudian dikelola oleh Manajer Investasi ke berbagai instrumen investasi. Instrumen investasi yang bisa dipilih ada bermacam-macam misalnya obligasi, saham atau campuran antara obligasi dan saham. Selain itu reksa dana berbasis instrumen hutang jangka pendek yang jatuh temponya kurang dari 1 tahun yaitu reksa dana pasar uang. Rights issue merupakan hak untuk memesan saham baru yang akan dikeluarkan oleh emiten. Rights ini diberikan cuma-cuma dan diprioritaskan kepada pemegang saham biasa untuk memesan saham baru. 16

Waran sebenarnya berasal dari Covered Warrant. Waran hampir sama dengan opsi saham (option), dipergunakan sebagai sarana lindung nilai (hedging). Covered Warrant umumnya diterbitkan oleh perusahaan keuangan seperti investment bank, bank, lembaga pemerintah atau institusi lain yang bukan emiten atau perusahaan publik. Instrumen derivatif adalah turunan dari jenis-jenis efek di atas, namun di dalam bab ini hanya di bahas instrumen pasar modal – saham sedangkan instrumen lain di bahas secara terpisah di bab atau pertemuan selanjutnya. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain. Kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lainlain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrumen. STRUKTUR PASAR MODAL INDONESIA

17

II.

LEMBAGA YANG TERKAIT DENGAN PASAR MODAL A. Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) 

Melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan sehari-sehari kegiatan pasar modal.  Mewujudkan terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur, wajar dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat. Bapepam mempunyai fungsi :  Menyusun Peraturan di bidang pasar modal  Menegakkan peraturan di bidang pasar modal  Pembinaan dan pengawasan terhadap Pihak yang memperoleh izin usaha, persetujuan, pendaftaran dari Bapepam dan Pihak lain yang bergerak di pasar modal  Menetapkan prinsip keterbukaan  Penyelesaian keberatan yang diajukan oleh Pihak yang dikenakan sanksi oleh Bursa Efek, LKP dan LPP  Penetapan ketentuan akuntasi di bidang pasar modal  Pengamanan teknis pelaksanaan tugas pokok Bappepam sesuai dengan kebijakan Menteri Keuangan B. Perusahaan Lembaga ini bertujuan untuk memperoleh dana di Pasar Modal melalui penawaran umum (Initial Public Offering) hak kepemilikan atau Saham, dalam hal ini perusahaan berperan sebagai emiten. C. Self Regulatory Organizations (SRO) Adalah organisasi yang berwenang membuat peraturan sendiri untuk kegiatan usahanya. 





Bursa Efek Adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk perdagangan efek. Pada saat ini, di Indonesia ada 1 bursa efek yaitu Bursa Efek Indonesia. Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) Adalah lembaga yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi Bursa. Lembaga yang memperoleh izin usaha sebagai LKP adalah PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) Adalah lembaga yang menyelenggarakan kegiatan Kustodian sentral bagi Bank Kustodian, Perusahaan Efek dan Pihak lain. Lembaga yang memperoleh izin usaha sebagai LPP adalah PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

18

D. Perusahaan Efek Adalah perusahaan yang mempunyai aktivitas sebagai berikut : 





Penjamin Emisi Efek Sebagai penjamin emisi efek, perusahaan melakukan kontrak dengan emiten untuk melakukan penawaran umum dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual. Perantara Pedagang Efek Perusahaan memperdagangkan efek untuk kepentingan sendiri maupun kepentingan nasabah. Manajer Investasi Pihak yang kegiatan usahanya mengelola portfolio efek untuk para nasabah atau mengelola portfolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.

E. Penasihat Investasi Pihak yang memberikan jasa penasihat mengenai penjualan ataupun pembelian efek. F. Lembaga Penunjang Pasar Modal   

Biro Administrasi Efek Kustodian Wali Amanat

G. Profesi Penunjang Pasar Modal Terdiri dari Akuntan, Konsultan Hukum, Penilai, Notaris dan profesi lain yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah. Untuk dapat melakukan kegiatan di pasar modal, wajib terlebih dahulu terdaftar di Bapepam. Persyaratan pendaftaran profesi penunjang pasar modal diatur dalam peraturan Bapepam. 1. Akuntan Publik   

Melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan Perusahaan dan memberikan pendapatnya. Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan Prinsip Akuntansi Indonesia dan ketentuan Bapepam. Memberi petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukukan yang baik (apabila diperlukan)

19

2. Konsultan Hukum 

Melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dari segi hukum (Legal Audit)  Memberikan pendapat dari segi hukum (Legal Opinion) terhadap emiten dan perusahaan publik 3. Legal Audit        

Akte pendirian berikut perubahannya Permodalan Perizinan Kepemilikan asset harus atas nama perusahaan Perjanjian dengan pihak ketiga baik dalam negeri ataupun luar negeri Perkara baik perdata mapun pidana yang menyangkut prusahaan mapupun pribadi direksi UMR Amdal

4. Notaris   

Membuat Berita Acara RUPS Membuat Akte Perubahan Anggaran Dasar Menyiapkan perjanjian-perjanjian dalam rangka Emisi Efek

5. Penilai Pihak yang menerbitkan dan menandatangani Laporan Penilai, yaitu pendapat atas nilai wajar aktiva yang disusun berdasarkan pemeriksaan menurut keahlian dan penilai.

III.

MEKANISME PERDAGANGAN

Sebelum dapat melakukan transaksi, terlebih dahulu investor harus menjadi nasabah di perusahaan Efek atau kantor broker. Di BEI terdapat sekitar 120 perusahaan Efek yang menjadi anggota BEI. Pertama kali investor melakukan pembukaan rekening dengan mengisi dokumen pembukaan rekening. Di dalam dokumen pembukaan rekening tersebut memuat identitas nasabah lengkap (termasuk tujuan investasi dan keadaan keuangan) serta keterangan tentang investasi yang akan dilakukan. Nasabah atau investor dapat melakukan order jual atau beli setelah investor disetujui untuk menjadi nasabah di perusahaan Efek yang bersangkutan. Umumnya setiap perusahaan Efek mewajibkan kepada nasabahnya untuk mendepositkan sejumlah uang tertentu sebagai jaminan bahwa nasabah tersebut layak melakukan jual beli saham. Jumlah deposit yang

20

diwajibkan bervariasi; misalnya ada yang mewajibkan sebesar Rp 25 juta, sementara yang lain mewajibkan sebesar Rp 15 juta dan seterusnya. Pada dasarnya tidak ada batasan minimal dan jumlah dana untuk membeli saham. Dalam perdagangan saham, jumlah saham yang dijual-belikan dilakukan dalam satuan perdagangan yang disebut dengan lot. Di Bursa Efek Indonesia, satu lot berarti 500 saham dan itulah batas minimal pembelian saham. Lalu dana yang dibutuhkan menjadi bervariasi karena beragamnya harga saham yang tercatat di Bursa. Misalnya harga saham XYZ Rp 1.000, maka dana minimal yang dibutuhkan untuk membeli satu lot saham tersebut menjadi ( 500 dikali Rp 1.000) sejumlah Rp 500.000. Sebagai ilustrasi lain, jika saham ABC harga per sahamnya Rp 2.500 maka dana minimal untuk membeli saham tersebut berarti ( 500 dikali Rp 2.500) sebesar Rp 1.250.000,-. Di BEI, transaksi dilakukan pada hari-hari tertentu yang disebut Hari Bursa, yaitu: Hari Bursa

Sesi Waktu Perdagangan

Senin s/d Kamis Sesi Sesi II

I Jam 09.30 – 12.00 WIB Jam 13.30 – 16.00 WIB

Sesi Sesi II

I Jam 09.30 – 11.30 WIB Jam 14.00 – 16.00 WIB

Jum’at

Dilihat dari prosesnya, maka urutan perdagangan saham atau Efek lainnya dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Menjadi Nasabah di Perusahaan Efek. Pada bagian ini, seseorang yang akan menjadi investor terlebih dahulu menjadi nasabah atau membuka rekening di salah satu broker atau Perusahaan Efek. Setelah resmi terdaftar menjadi nasabah, maka investor dapat melakuka kegiatan transaksi. 2. Order dari nasabah. Kegiatan jual beli saham diawali dengan instruksi yang disampaikan investor kepada broker. Pada tahap ini, perintah atau order dapat dilakukan secara langsung dimana investor datang ke kantor broker atau order disampaikan melalui sarana komunikasi seperti telpon atau sarana komunikasi lainnya. 3. Diteruskan ke Floor Trader. Setiap order yang masuk ke broker selanjutnya akan diteruskan ke petugas broker tersebut yang berada di lantai bursa atau yang sering disebut floor trader.

21

4. Masukkan order ke JATS Floor trader akan memasukkan (entry) semua order yang diterimanya kedalam sistem komputer JATS. Di lantai bursa, terdapat ratusan terminal JATS yang menjadi sarana entry order-order dari nasabah. Seluruh order yang masuk ke sistem JATS dapat dipantau baik oleh floor trader, petugas di kantor broker dan investor. Dalam tahap ini, terdapat komunikasi antara pihak broker dengan investor agar dapat terpenuhi tujuan order yang disampaikan investor baik untuk beli maupun jual. Termasuk pada tahap ini, berdasarkan perintah investor, floor trader melakukan beberapa perubahan order, seperti perubahan harga penawaran, dan beberapa perubahan lainnya. 5. Transaksi Terjadi (matched). Pada tahap ini order yang dimasukkan ke sistem JATS bertemu dengan harga yang sesuai dan tercatat di sistem JATS sebagai transaksi yang telah terjadi (done), dalam arti sebuah order beli atau jual telah bertemu dengan harga yang cocok. Pada tahap ini pihak floor trader atau petugas di kantor broker akan memberikan informasi kepada investor bahwa order yang disampaikan telah terpenuhi. 6. Penyelesaian Transaksi (settlement) Tahap akhir dari sebuah siklus transaksi adalah penyelesaian transaksi atau sering disebut settlement. Investor tidak otomatis mendapatkan hak-haknya karena pada tahap ini dibutuhkan beberapa proses seperti kliring, pemindahbukuan, dan lain-lain hingga akhirnya hak-hak investor terpenuhi, seperti investor yang menjual saham akan mendapatkan uang, sementara investor yang melakukan pembelian saham akan mendapatkan saham. Di BEI, proses penyelesaian transaksi berlangsung selama 3 hari bursa. Artinya jika melakukan transaksi hari ini (T), maka hak-hak kita akan dipenuhi selama 3 hari bursa berikutnya, atau dikenal dengan istilah T + 3.

22

IV.

PERUSAHAAN GO PUBLIC

Perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber pendanaan, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Alternatif pendanaan dari dalam perusahaan, umumnya dengan menggunakan laba yang ditahan perusahaan. Sedangkan alternatif pendanaan dari luar perusahaan dapat berasal dari kreditur berupa hutang, pembiayaan bentuk lain atau dengan penerbitan surat-surat utang, maupun pendanaan yang bersifat penyertaan dalam bentuk saham (equity). Pendanaan melalui mekanisme penyertaan umumnya dilakukan dengan menjual saham perusahaan kepada masyarakat atau sering dikenal dengan go public. Untuk go public, perusahaan perlu melakukan persiapan internal dan penyiapan dokumentasi sesuai dengan persyaratan untuk go publik atau penawaran umum, serta memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan Bappepam-LK. Penawaran Umum mencakup kegiatan-kegiatan berikut: 

Periode Pasar Perdana yaitu ketika Efek ditawarkan kepada pemodal oleh Penjamin Emisi melalui para Agen Penjual yang ditunjuk



Penjatahan Saham yaitu pengalokasian Efek pesanan para pemodal sesuai dengan jumlah Efek yang tersedia;



Pencatatan Efek di Bursa, yaitu saat Efek tersebut mulai diperdagangkan di Bursa.

TUJUAN EMISI EFEK ( go public ) Setiap perusahaan yang kan menjual saham kepada masyarakat (go public) mempunyai tujuan yang berbeda, pada umunya perusahaan mempunyai tujuan berikut ini: 1. Memperbaiki struktur modal Untuk perusahaan yang sudah besar dan maju baik dari segi produksi dan penjualan tetapi memiliki struktur modal yang jelek dan buruk karena memliki utang yang besar maka perusahaan itu dapat menawarkan saham kepada masyarakat luas. Hasil dari emisinya akan digunakan untuk membayar sebagian utang sehingga akan menghemat beban bunga pinjaman lebih lanjut dan struktur modal akan lebih baik dan laba perusahaan akan lebih meningkat.

23

2. Meningkatkan kapasitas produksi Bagi perusahaan yang kewalahan melayani order penjualan karena kapasitas produksinya terbatas maka terbuka kesempatan untuk mencari tambahan modal melalui pasar modal, perusahaan yang dalam kondisi seperti ini sangat diminati oleh para investor karena dianggap sedang dalam “growth company” yang dalam jangka panjangakan meingkatkan harga saham di pasar, Saham perusahaan semacam ini sering disebut “ growth stock “ yang memiliki harga pasar tinggi, bagi perusahaan tindakan emisi saham lebih menguntungkan dari pada mengambil kredit jangka panjang yang harus menanggung beban bunga, hasil emisi dapat digunakan untuk membeli tanah atau mesin produksi dan sebagai modal kerja 3. Memperluas pasar Perusahaan yang memiliki kapasitas produksi berlebihan dan penjualan yang lancar karena banyak peminatnya tapi belum tergarap denga baik, pasti membutuhkan tambahan modal untuk memperluas daerah pemasaran, jaringan pemasaran, memperbanyak agen penjualan Apabila modal yang dibutuhkan sedaikit perusahaan cukup mencari kredit modal kerja namun jika modal tambahan yang dibutuhkan cukup besar dan pengembalian cukup lama maka emisi saham dapat menjadi pilihan, apabila memilih obligasi perusahaan harus memenuhi kestabilan pendapatan lurus terjamin, jika tidak dapat terjamin maka emisi saham lebih baik dipilih. 4. Memperluas hubungan bisnis Untuk perusahaan yang ingin lebih maju dan berkembang lagi dan ingin lebih besar lagi, maka emisi saham merupakan sarana yang tepat, nama perusahaan yang masuk ke pasar modal akan diberitahukan setiap hari oleh media massa seperti televisi, radio, koran maupun media lainnya, sehingga menjadi lebih terkenal, perusahaan yang berhasil dengan baiki kan memiliki nama baik yang tersebar keseluruh dunia. Apbila suatu ketikla perusahaan membutuhkan atau mencari tambahan modal, maka dengan mudah dapat memperolehnya melalui pasar modal, perusahaan yang sudah “ go public “ lebih mudah mengembangkan perusahaannya melalui merger, akusisi, dan konsolidasi.*

24

5. Meningkatkan kualitas manajemen Peningkatan kualitas menajemen ini berasal dari dorongan pihak BAPEPAM atau bursa efek atau peraturan perudangan yang mewajibkan emiten untuk melakukan good corporate governance , keterbukaan informasi dan larangan melakukan conflict of interest. Catatan : 

Emiten atau Perusahaan Publik atau perusahaan go public atau issuer merukan istilah yang memiliki makna yang sama



Merger: tindakan 2 perusahaan untuk bergabung menjadi satu dengan menggunakan salah satu nama perusahaan yang lama



Akusisi: tindakan suatu perusahaan untuk memiliki perusahaan lain dengan cara membeli sebagian atau seluruh sahamnya melalui pasar modal, tanpa mengubah nama perusahaan lain tersebut biasanya untuk mengetahuikebijakan manajemen perusahaan lain yang masih terkait dengan usaha sendiri



Konsolidasi: tindakan 2 perusahaan untuk meleburkan diri menjadi satu perusahaan dengan nama baru

25

PENGENALAN TECHNICAL ANALYSIS I.

PENDAHULUAN

Technical analysis adalah metode pengevaluasian saham dengan cara menganalisa statistik yang dihasilkan oleh aktivitas bursa untuk memprediksi pergerakan harga di masa yang akan datang. Para analis yang melakukan riset dengan menggunakan data-data teknikal biasa disebut technicalist. Para technicalist tidak menggunakan data-data ekonomi untuk mengukur intrinsik value dari suatu saham, tetapi menggunakan grafik yang merekam pergerakan harga dan jumlah volume transaksi sebagai tools untuk mengidentifikasi pola pergerakan harga. Bagi seorang technicalist efek adalah segalanya yang dibutuhkan, alasan atau penyebabnya tidak penting. Jika harga saham dibawah intrinsik value maka itu artinya undervalued, tindakan yang harus dilakukan adalah buy. Jika harga saham diatas intrinsik value maka itu artinya overprice, tindakan yang harus dilakukan adalah sell. Perbedaan fundamentalist dengan technicalist ibaratnya seperti orang yang belanja di mall. Para fundamentalist pergi ke setiap toko yang ada di mall untuk mempelajari nilai barang dagangan (intrinsik value), kemudian mengambil keputusan untuk membeli. Sedangkan seorang technicalist duduk memperhatikan orang yang keluar masuk belanja di toko, kemudian mengambil keputusan berdasarkan hal itu tanpa mengukur nilai intrinsiknya. Meskipun sebagian analis mengatakan bahwa dirinya adalah technicalist ataupun fundamentalist, akan tetapi pada kenyataannya tetap memiliki pengetahuan teknikal dan fundamental. Hanya saja kecendrungannya ada yang lebih ke teknikal dan ada yang lebih ke fundamental. Sulit menilai teknikal atau fundamental yang lebih baik, akan tetapi tergantung penggunaan time horizon. Untuk investor jangka pendek analisis teknikal lebih cocok digunakan, sementara untuk investor jangka panjang analisis fundamental yang lebih cocok untuk digunakan. Ada 3 pemikiran yang menjadi dasar technical analysis: 1. Pergerakan harga di bursa yang terjadi telah mewakili semua faktor lain (market action, discount, and everything). 2. Terdapat pola kecendrungan dalam pergerakan harga (price move in trends). 3. Sejarah akan terulang (history repeats itself). Grafik sendiri tidaklah menyebabkan harga naik atau turun, namun cerminan psikologis para investor itu sendiri. Cukup hanya dengan melihat grafik saja seorang technicalist dapat merasakan euforia, keserakahan, ketakutan, dan emosi para investor yang ada di bursa. Bullish dan bearish adalah istilah yang digunakan untuk melambangkan situasi bursa. Bullish berasal dari kata bull yang artinya banteng, sesuai dengan perilaku banteng suka mengayunkan tanduknya keatas melambangkan optimisme para investor terhadap kondisi pasar yang baik dan harganya sedang naik. Bearish berasal dari kata bear artinya beruang, 26

sesuai dengan perilaku beruang suka mengayunkan cakarnya ke bawah, melambangkan pesimisme para investor terhadap kondisi pasar yang buruk dan harganya sedang turun. Pada tahap awal titik balik harga saham (turning point) biasanya tidak ada yang tahu penyebabnya. Setelah terjadi turning point biasanya kantor-kantor berita baru sibuk mencari tahu alasannya, publikasi yang ditampilkan media terkesan hanya sekedar mencari kambing hitam (alasan). The market always knows the news before the newspaper do. II.

SEJARAH TECHNICAL ANALYSIS

Technical analysis pertama kali digunakan untuk perdagangan agrikultur di Eropa pada awal abad ke-16. Kemudian sekitar abad 17 di Jepang tercipta teknik baru yaitu dengan menggunakan candle chart untuk menganalisa perdagangan beras. Sedangkan di Amerika pada tahun 1882 Charles Dow, Edward Jones, dan Charles Bergstresser mendirikan Dow Jones & Co. Dow menuangkan ide-idenya yang menjadi landasan bagi technical analysis modern yang digunakan sekarang, dikenal dengan Dow Theory. Pada tahun 1884, Dow mempublikasikan Stock Market Average (Index) pertama di dunia berisi 11 saham perusahaan yang terdiri dari 9 perusahaan kereta api dan 2 perusahaan manufaktur. Index tersebut digunakan untuk mengukur performansi perekonomian Amerika secara keseluruhan. Jika index Dow Jones turun maka dapat dipastikan mayoritas saham di US market juga mengalami penurunan. Pada tahun 1897, Dow memisahkan stock market average menjadi 2 index yang terdiri dari 12 saham industri (Industrial Index) dan 20 saham perusahaan kereta api (Rail Index). Pada tahun 1928, anggota Industrial Index berkembang menjadi 30 perusahaan dan bertahan sampai saat ini dikenal dengan DJIA (Dow Jones Industrial Average) atau nama lainnya Dow 30. Ketiga puluh perusahaan tersebut memiliki market capital paling besar serta volume transaksi sahamnya tinggi. Sampai saat ini DJIA dianggap sebagai index paling penting di dunia, tidak hanya dijadikan parameter performa bursa saham tetapi juga dijadikan parameter kondisi perekonomian Amerika secara keseluruhan. Saat ini, ada juga index S&P500 dan NASDAQ100 yang digunakan untuk mendampingi DJIA, ketiga index tersebut merupakan index yang paling penting dan paling diperhatikan oleh para Analis di seluruh dunia.   

Index Dow Jones, beranggotakan 30 perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri. Index NASDAQ, beranggotakan 100 perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang Information Technology. Index S&P500, beranggotakan 500 perusahaan besar di Amerika.

Di Indonesia pada tahun 1983 diperkenalkan IHSG (Index Harga Saham Gabungan). Saat ini di Bursa Efek juga terdapat Index LQ45 (Liquid 45), Kompas 100, Bisnis 27, Jakarta Islamic Index (JII), Index Sektoral, dan yang terbaru pada bulan Maret 2012 ini Bursa Efek akan meluncurkan Index Infrastruktur.

27

IHSG, beranggotakan seluruh perusahaan yang listing di Bursa Efek. 

   

LQ45 (Liquid 45), beranggotakan 45 perusahaan yang sahamnya gencar ditransaksikan di Bursa Efek, bersifat liquid atau dengan kata lain jika kita berinvestasi saham di perusahaan yang termasuk LQ45 mudah diuangkan sahamnya kapanpun. JII (Jakarta Islamic Index), beranggotakan perusahaan-perusahaan yang memiliki bisnis dan menjalankannya sesuai dengan syariat Islam. Bisnis 27, beranggotakan 27 perusahaan yang dinilai memiliki bisnis yang relatif lebih kuat dan konsisten sedang berkembang pesat. Kompas 100, "I have no ide" mungkin dari teman-teman ada yang tau mohon sharingnya ya hehehe... Index Infrastruktur, beranggotakan perusahaan yang bergerak di bidang bisnis infrastruktur. Index ini dinilai perlu karena terkait program pemerintah yaitu projek MP3EI.

III. CHARTS Chart ialah grafik yang menunjukkan sebuah pergerakan harga dalam periode tertentu dan terdiri dari waktu (X-Axis) dan harga (Y-axis). Line Chart Line chart ialah sebuah garis yang menunjukkan suatu harga terakhir atau harga penutupan. Harga penutupan yang ditunjukkan dalam periode waktu tertentu.

28

Bar Chart Pada dasarnya bar chart telah menginformasikan semua harga yang telah terjadi, berbeda dengan line chart yang hanya menunjukkan suatu harga yang terakhir atau harga penutupan. Bar chart terdari dari garis vertical yang menunjukkan harga tertingginya (High) dan harga terendahnya (Low) dalam pereide waktu tertentu, kemudian pada harga pembukaan dan harga penutupan ditunjukkan dengan garis pendek horizontal, pada sebelah kiri adalah harga pembukaan dan sebelah kanan adalah harga penutupan. Grafik bar sangat efektif karena tidak memerlukan ruang yang luas jika dibandingkan dengan grafik candle. Berikut tampilan bar chart

Candlestick Chart Informasi yang ditunjukkan oleh grafik candlestick sama persis dengan grafik bar pada keseluruhan informasi data, dimana telah ditunjukkan dalam grafik candlesticks sebuah informasi harga pembukaan dan harga penutupan yang ditunjukkan dengan bodi, jika harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan biasanya bodi candle ditunjukkan dengan blok berwarna, dan jika harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan biasanya candlestics ditunjukkan dengan warna netral atau tidak berwarna. Contohnya Candlestick bisa anda lihat pada gambar berikut.

29

IV. PARAMETER WAKTU Pada kesempatan ini saya langsung membahas tentang time horizon chart, saya asumsikan anda mengenal grafik lilin (candle chart) dan bisa membacanya karena candle chart ini adalah selebritisnya grafik, semua orang tau candle chart. Untuk menganalisa suatu saham teman-teman perlu menentukan periode waktu grafik yang ditampilkan, yaitu periode:      

1 Hari (untuk ODT=One Day Trading). 1 Minggu (I have no ide what this chart is used for? Too short for swing trading. Sepertinya cocok digunakan untuk ODT juga). 1 Bulan (Untuk Swing Trading). 1 Tahun (Untuk investasi jangka pendek). 3 Tahun (Untuk investasi jangka panjang). 5 Tahun (Untuk investasi jangka panjang).

Kemudian menentukan jangka waktu untuk setiap sesi candle stick:       

1 menit (one minute charts). 5 menit (five minutes charts). 1 jam (hourly charts). 1 hari (daily charts): chart favorit saya ini hehehe.. 1 minggu (weekly charts). 1 bulan (monthly charts). 1 tahun (yearly charts).

Misal untuk periode 1 minggu dan daily charts, maka dalam grafik ditampilkan 5 batang candle stick (Bursa efek indonesia bukanya Senin-Jumat), masing-masing candle stick menggambarkan pergerakan harga saham selama satu hari. Contohnya dapat dilihat pada Gambar 3.1 Grafik saham Telkom (TLKM).

Gambar 3.1 Grafik Saham Telkom 19 s.d 22 Maret 2012 Karena pada hari jumat tanggal 23 adalah hari raya nyepi libur nasional, maka candle sticknya hanya ada 4. Kalau hari-hari biasa dalam seminggu ada 5 candle stick untuk yang daily chart dengan periode 1 minggu.

30

Time horizon sangatlah penting bagi seorang investor. Untuk menentukan time horizon, investor dapat menyesuaikan dengan karakteristik, tipe, dan gaya dia dalam berinvestasi. Para technicalist umumnya mengklasifikasikan time horizon ke dalam 3 bagian: 1. Short-term (dibawah 3 minggu), biasanya menggunakan daily charts dengan periode 1 tahun untuk gambaran makro dan dipertajam dengan minute charts untuk konfirmasi dalam menentukan keputusan. 2. Medium-term (3 minggu sampai beberapa bulan), biasanya menggunakan weekly charts dengan periode 3 tahun untuk gambaran makro dan dipertajam dengan daily charts bahkan dipertajam dengan minute charts untuk konfirmasi dalam menentukan keputusan. 3. Long-term (diatas 1 tahun), biasanya menggunakan monthly charts dengan periode 5 tahun sebagai gambaran makro dan dipertajam dengan weekly charts bahkan sampai dipertajam daily charts untuk konfirmasi dalam menentukan keputusan. Bagi long-term investor yang terpenting adalah major trend, fluktuasi harga saham harian atau mingguan dianggap sebagai koreksi harga yang wajar dan tidak terlalu mempengaruhi keputusan dalam berinvestasi. Akan tetapi bagi fluktuasi harian atau mingguan menjadi hal yang sangat krusial bagi short-term investor. V.

TREND

Trend merupakan salah satu dari 3 point pemikiran mendasar dalam Technical Analysis yang telah dibahas dalam Technicalist - 1 : Pengenalan Technical Analysis. Trend adalah pola kecenderungan arah pergerakan harga saham. Menurut Dow Theory ada 3 jenis trend, yaitu: 1. Uptrend (Kecenderungan harga naik) 2. Downtrend (Kecenderungan harga turun) 3. Sideways (Kecenderungan harga tetap), sebagian orang menyebutnya tidak memiliki kecenderungan (trendless). Pada kenyataannya harga saham dalam grafik bergerak zig zag naik turun, akan tetapi dari titik puncak dan dasar grafik yang terbentuk dari situlah kita dapat menentukan kecenderungan arah pergerakan harga saham (trend). UPTREND Pada pola uptrend titik puncak semakin lama semakin tinggi dari titik puncak sebelumnya, begitu juga dengan titik dasar semakin lama semakin tinggi dari titik dasar sebelumnya. Gambar 4.1 Memperlihatkan uptrend yang terjadi pada saham PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA).

Gambar 4.1 Pola Uptrend Pada Harga Saham PT. Wijaya Karya (WIKA) 31

Secara fundamental WIKA memiliki trend naik seiring adanya proyek besar pemerintah yaitu MP3EI (Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia). Selain WIKA, uptrend juga terlihat pada grafik harga saham perusahaan yang memiliki bisnis di sektor Infrastruktur diantaranya: JSMR, WIKA, ADHI, PTPP. Seiring berjalannya pembangunan infrastruktur, perusahaan produsen semen seperti SMGR dan INTP juga memiliki pola uptrend karena untuk membangun infrastruktur itu butuh semen yang banyak. Cara Menggambar Garis Uptrend Trendline digambarkan dengan cara menghubungkan garis pada titik dasar yang terbentuk seperti yang ditunjukan oleh Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Garis Uptrend yang Terlihat Pada Saham Semen Gresik (SMGR) Garis biru pada Gambar 4.2 inilah yang digunakan para Technicalist untuk menguji keberlangsungan maupun berakhirnya uptrend. Garis Uptrend tersebut dibuat dengan menghubungkan Dasar 1 dengan Dasar 2, semakin garis tersebut sering teruji maka garis tersebut semakin kuat. DOWNTREND Pada pola downtrend titik puncak semakin lama semakin rendah dari titik puncak sebelumnya, begitu juga dengan titik lembah semakin lama semakin rendah dari titik lembah sebelumnya. Gambar 4.3 Memperlihatkan downtrend yang terjadi pada saham PT. Timah (Persero) Tbk. (TINS).

Gambar 4.3 Pola Downtrend Pada Harga Saham PT. Timah (TINS)

32

Gambar 4.3 memperlihatkan titik puncak dan titik dasar semakin lama semakin lebih rendah dari sebelumnya. Secara fundamental, pada saat trend ini berlangsung sedang terjadi krisis Eropa. Fenomena yang terjadi adalah permintaan barang-barang elektronik dari Eropa menurun drastis. Amerika sebagai salah satu eksportir terbesar barang elektronik ke Eropa pada bursa NASDAQ turun lebih dalam dibanding Dow Jones, kalau anda masih ingat di bahasan Technicalist - 2 : Sejarah Technical Analysis disitu ada penjelasan mengenai perusahaan anggota bursa NASDAQ yaitu perusahaan-perusahaan di bidang IT dan elektronik. Selama ini kita mengetahui bahwa penggunaan terbesar timah adalah untuk produk elektronik. Penurunan permintaan barang elektronik dari Eropa tersebut telah memukul jatuh harga timah dunia yang notabene timah itu adalah produk utama yang dihasilkan oleh TINS. Cara Menggambar Garis Downtrend Trendline digambarkan dengan cara menghubungkan garis pada titik puncak yang terbentuk seperti yang ditunjukan oleh Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Garis Downtrend Pada Grafik Pergerakan Saham PT. Timah (TINS) Garis biru pada Gambar 4.4 inilah yang digunakan para Technicalist untuk menguji keberlangsungan maupun berakhirnya downtrend. Garis downtrend tersebut dibuat dengan menghubungkan Puncak 1 dengan Puncak 2, semakin garis tersebut sering teruji maka garis tersebut semakin kuat.

33

SIDEWAYS Pada pola sideways titik puncak memiliki ketinggian yang hampir sama dengan titik puncak sebelumnya, begitu juga dengan titik lembah semakin level yang hampir sama dengan titik lembah sebelumnya. Gambar 4.5 Memperlihatkan sideways yang terjadi pada saham PT. Astra Graphia Tbk. (ASGR).

Gambar 4.5 Pola Sideways Pada Grafik Saham PT. Astra Graphia (ASGR) Gambar 4.5 memperlihatkan level titik puncak dan titik dasar sebelum dengan sesudahnya hampir sama. KONFIRMASI TITIK DASAR Investor konservatif dalam mengkonfirmasi kelayakan penggunaan titik dasar dengan menggunakan grafik kenaikan harga saham (uptrend & sideways) level resistance atau grafik penurunan harga sahan (downtrend &sideways) level resistance (uptrend) atau support (downtrend). Akan tetapi beberapa investor yang agresif melakukan konfirmasi kelayakan penggunaan titik dasar dengan menggunakan grafik kenaikan atau penurunan harga saham mencapai level 50% dari resistance (uptrend) atau support (downtrend). VALIDITAS GARIS TREND Menurut Dow Theory, untuk menentukan garis tersebut valid atau tidak maka garis tersebut harus diuji terlebih dahulu. Setelah teruji sebanyak 2 kali maka titik Dasar 2 pada uptrend atau titik puncak 2 pada downtrend keduanya disebut titik dasar tentative yang bersifat sementara. Kemudian jika sudah teruji sebanyak 3 kali pada titik Dasar 3 atau titik puncak 3, maka garis tersebut sudah bisa dikatakan valid. PENGGUNAAN GARIS TREND Suatu trend yang bergerak pada kemiringan tertentu memiliki kecendrungan untuk melanjutkan pergerakannya pada kemiringan tersebut. Jika trendline tertembus (istilahnya "break") maka itu pertanda pergerakannya tidak lagi mengikuti kemiringan tersebut, besar kemungkinan akan terjadi perubahan trend jika dari uptrend akan menjadi downtrend dan sebaliknya jika dari downtrend menjadi uptrend.

34

Garis Trend Sebagai Buy and Sell Point Gambar 4.6 menunjukan kegunaan garis trend yaitu sebagai tools bagi para analis untuk menentukan entry position atau buy point.

Gambar 4.6 Garis Trend Sebagai Buy Point Gambar 4.7 menunjukan kegunaan garis trend yaitu sebagai tools bagi para analis untuk menentukan exit position atau sell point.

Gambar 4.7 Garis Trend Sebagai Sell Point Agak susah cari perusahaan yang sedang mengalami trend turun di Indonesia karena perekonomiannya sedang tumbuh kencang, tapi setelah muter-muter saya ingat Berlian Laju Tengker yang punya banyak kapal laut hasil dari hutangnya yang besar sampai akhirnya sekitar bulan lalu disidang bangkrut di Amerika karena gak bisa bayar hutangnya, ditambah jatuhnya suspen dari Bursa Efek. Kasian sekali padahal kalo dikasih kesempatan sedikit waktu aja mungkin masih ada harapan setelah diberlakukannya regulasi pemerintah membatasi offshore kapal asing. Dengan jatuhnya BLTA maka bisnis pesaingnya yaitu Wintermar Offshore Marine (WINS) semakin kuat, sahamnya pun naik gila-gilaan. Hikmahnya dari kedua kondisi diatas adalah dalam berinvestasi saham kita harus tenang jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan buy atau sell tunggu sampai kita mendapatkan sinyal konfirmasi yang jelas dan valid. Pada dasarnya bursa selalu ada untuk anda, cuma pertanyaannya apakah anda ada waktu untuk bursa?

35

Garis Trend Sebagai Buy and Sell Confirmation Gambar 4.8 memperlihatkan break garis uptrend yang mengindikasikan sinyal jual, sedangkan Gambar 4.9 memperlihatkan break garis downtrend.

Gambar 4.8 Garis Trend Mengkonfirmasi Sinyal Sell Pada Gambar 4.8 memperlihatkan salah satu fungsi garis trend jika tertembus menjadi konfirmasi sinyal jual, sinyal tersebut merupakan tanda akan adanya koreksi yang cukup dalam atau bahkan sinyal akan terjadi perubahan trend dari uptrend menjadi sideways atau downtrend.

Gambar 4.9 Garis Trend Mengkonfirmasi Sinyal Buy Pada Gambar 4.9 memperlihatkan salah satu fungsi garis trend jika tertembus menjadi konfirmasi sinyal beli, sinyal tersebut merupakan tanda akan terjadi perubahan dari downtrend menjadi uptrend. Trend terbagi menjadi 3 bagian tergantung time horizon yang digunakan yaitu: 1. Major Trend, trend utama. 2. Secondary Trend, trend yang terdapat di dalam major trend. 3. Minor Trend, trend yang terdapat di dalam secondary trend.

36

Contoh major trend, secondary trend dan minor trend pada saham Astra Internasional (ASII) dapat dilihat di Gambar II.1. Untuk memperbesar gambar silahkan klik pada gambar grafik.

Gambar II.1 Major Trend, Secondary Trend dan Minor Trend. Menurut Dow, trend akan terus berlanjut sampai ada sinyal pembalikan arah (reversal). Dow lebih fokus pada major trend, dia mengatakan bahwa dalam major trend terdapat 3 fase yaitu: 1. Fase Akumulasi, merupakan fase dimana pembelian saham dilakukan oleh investor yang memiliki analisis tajam. Pada fase ini biasanya bursa dalam kondisi jelek, penuh dengan berita-berita pesimisme dan negatif. 2. Fase Partisipasi publik, merupakan fase dimana para trend follower dan publik mulai berpartisipasi ikut membeli saham. 3. Fase Distribusi, merupakan fase akhir dimana hampir setiap investor dipenuhi rasa tamak, banyak yang menyesal karena melakukan pembelian dalam jumlah sedikit. Setiap hari bursa selalu diwarnai berita-berita bagus, bullish, serta komentar-komentar optimis para analis mengangkat harga saham semakin tinggi (overbough). Setiap orang larut dalam euforia. Sementara itu para investor cerdik dan profesional mulai mendistribusikan saham yang dibelinya. Warren Edward Buffett berkata, "be fearful when others greedy, be greedy when others fearful".

37

VI. SKALA ARITHMETIC DAN SKALA LOGARITHMIC Skala Arithmetic mempunyai Garis Skala Harga (GSH) dengan jarak yang sama pada setiap kelipatan kenaikan satuan nilai harga Skala Logarithmic menggunakan perhitungan Garis Skala Harga (GSH) yang berbeda dengan skala Arithmetic.Pada Logarithmic, jarak semakin mengecil karena tidak dihitung berdasarkan kenaikan dalam satuan nilai harga, melainkan mengikuti peningkatan secara persentase.

VII. SUPPORT DAN RESISTANCE Garis support adalah level dimana terdapat kecenderungan harga akan naik, karena pembeli yang lebih banyak daripada penjual, atau demand lebih besar dari supply. Sedangkan garis resistance adalah level dimana terdapat kecenderungan harga akan turun, karena penjual yang lebih banyak dari pembeli. Psikologi garis support dan resistance Bila harga suatu saham terkoreksi atau turun ke level tertentu dan kemudian berbalik naik dari level tersebut, orang-orang yang sempat membeli akan merasa senang sekaligus penyesalan. Orang-orang yang belum sempat membeli juga penuh penyesalan karena “tidak sempat” membeli sebelumnya. Sedangkan orang-orang yang menjual juga merasa demikian, karena terlanjur menjualnya disaat harganya masih akan naik. Mrekea ini adalah orang-orang yang masuk dalam kategori tamak (greed). Ada satu kelompok lagi yang sekarang dalam posisi “salah arah” atau sedang mengalami kerugian. Mereka ini adalah orang-orang yang melakukan short-sell. Semakin naik harga saham tersebut, tentu semakin besar kerugian yang akan diderita. Mereka ini diliputi oleh perasaan takut (fear) dan sekarang menunggu kesempatan untuk buy to cover atas shor-sell yang mereka lakukan. Orang-orang ini sangat berharap agar harga segera turun kembali ke level tadi atau titik impas mereka sehingga balik modal.

38

Perasaan para pelaku pasar yang dipenuhi oleh fear dan greed inilah yang selalu mendorong setiap aksi jual maupun beli di pasar, membentuk supply dan demand. Semakin tinggi volatilitas suatu market, maka semakin tinggi kadar fear dan greed yang meliputinya. Semakin kuat perasaan tersebut maka semakin kuat pula level support dan resistance yang akan terbentuk. Penembusan garis support dan resistance Berlaku prinsip yang sama seperti trendline. Sebuah garis support dan resistance dinyatakan telah tertembus jika harga penutupan sudah berada di luar garis. Pada support dinyatakan valid break bila hrga penutupan berada dibawah garis, sebaliknya garis resistance dinyatakan valid break bila harga penutupan berada di atas garis. Pullback Pullback adalah suatu kondisi, harga kembali menguji support ato resistance yg telah dilewati.

VIII. BATAS TOLERANSI Untuk meredam bad signals atau yang sering disebut dengan whipsaws terkadang technicalist memberikan batas toleransi sebelum pergerakan harga yang melewati suatu garis dinyatakan sebagai penembusan yang sah (valid break). Hal ini lebih lazim dilakukan pada trendline daripada garis support dan garis resistance yang bisa lebih presisi, karena dapat ditarik mendatar (horizontal) berdasarkan satu titik saja. Batas toleransi inilah yang akan menjadi tolak ukur apakah garis tersebut dinyatakan sebagai valid break atau bukan. Batas toleransi yang umum digunakan adalah 0.5% sampai dengan 5% tergantung pada time horizon yang digunakan oleh masing-masing investor ataupun trader. Hal ini bersifat subjektif, tergantung pada seberapa agresif dan konservatif masing-masing individu tersebut. 0.5%-1.5% untuk short-term 2%-3% untuk medium-term 3.5%-5% untuk long-term 39

Walaupun sebuh trendline sudah dinyatakan valid break, harga pembukaan sesi berikutnya akan menjadi konfirmasi terakhir apakah sebuah rencana buy atau sell jadi dilakukan atau tidak. Hal ini terdapat kemungkinan terjadi loncat kembali (gap) ke dalam garis.

IX. MENGANTISIPASI FALSE BREAKOUT Perlu disadari bahwa tidak tertutup kemungkinan harga akan berbalik arah atau terjadi breakout yang gagal atau palsu(false breakout), meskipun pergerakan harga sudah menembus batas toleransi. Untuk mengantisipasi hal ini diperlukan sebuah trading plan dengan entry point dan exit point yang jelas.

40

X.

GARIS CHANNEL

Terkadang pergerakan harga pada sebuah trend bisa bergerak rapi dalam batas koridor tertentu yang disebut dengan channeling, yang bila digambarkan akan membentuk dua buah garis pararel seperti sebuah saluran atau terowongan. Cara menggambar channel line: pertama-tama tentukan terlebih dahulu basic trendlinenya, baru kemudian gambarkan lagi sebuah garis yang merupakan projeksi sejajar dari basic trendline tersebut, dimana harga bergerak di dalam channel yang terbentuk. Cara menggunakan garis channel Membuat garis channel sama dengan cara membuat garis trend. Anda bisa menarik garis sejajar di sudut yang sama dengan uptrend atau downtrend dengan cara menghubungkan puncak harga tertinggi dengn puncak tertinggi dan dasar lembah harga terendah dengan dasar lembah harga terendah. Channel hanyalah salah satu alat dalam analisa teknik yang mana bantuan channel memungkinkan kita untuk dapat bertransaksi dengan lebih efisien dan aman. Dikatakan efisien bila dapat meletakkan posisi pada saat yang pas dan aman karena mengetahui batasan pergerakan harga. Untuk membuat Up Channel (ascending), cukup menarik garis paralel pada sudut yang sama dengan garis uptrend dan kemudian bergerak ke posisi puncak terbaru mengikuti garis arah garis tren (uptrend). Untuk membuat Down Channel (descending), pada dasarnya sama dengan membuat up channel namun agak berbeda dalam menentukan arah. Dalam Down Channel arah garis menuju ke bawah dan mengikuti arah garis down trend.

41

Cara menggunakan: Ketika harga menyentuh garis trend bawah, ini dapat digunakan sebagai area beli (buy). Sama juga ketika harga menyentuh garis tren atas, ini dapat digunakan sebagai area Jual (sell) XI. UPTRENDING CHARTS Di dalam sebuah uptrending charts, khususnya yang memiliki volatilitas tinggi atau swing yang lebar pada pergerakan harganya, terdapat level-level krusial yang harus diperhatikan. Hal ini dikarenakan level tersebut bisa memberikan indikasi awal kemungkinan terjadinya perubahan arah yang signifikan dari uptrend menjadi downtrend ataupun sideways. Dalam menguji trendline pada uptrending charts terdapat dua kemungkinan yang bisa terjadi, yaitu: harga berhasil menembus trendline atau tidak berhasil. Kemungkinan I: Harga menembus trendline Bila trendline ini berhasil ditembus maka bisa menandakan kemungkinan awal perubahan dari uptrend menjadi downtrend atau sideways.

Kemungkinan II: Harga berhasil menguji trendline Setelah harga berhasil menguji trendlinenya dalam perjalanan untuk mempertahankan uptrend, maka terbentuk support baru yang dihasilkan oleh lembah baru yang kemudian menjadi support kedua dan seterusnya. Keberhasilan pergerakan harga saham dalam menguji trendlinenya ini berarti kemungkinan akan meneruskan pola uptrending. Misi berikutnya adalah menguji level resistance, yang harus dilewati agar bisa membentuk puncak baru yang lebih tinggi dari sebelumnya.

42

Kemungkinan IIA: Harga tidak berhasil mencapai puncak sebelumnya Bila pada pergerakan harga terjadi reversal sebelum mencapai puncak sebelumnya, berarti puncak yang terakhir lebih rendah daripada puncak sebelumnya. Hal ini merupakan tanda yang harus diperhatikan sebagai kemungkinan berubahnya arah trend yang sedang berlangsung, atau setidaknya menandakan mulai melemahnya dominasi bull dalam uptrend tersebut. Dengan menghubungkan titik B1 dan C1 akan didapati garis trend sementara (tentative) yang menunjukkan arah baru (downtrend). Formasi ini membentuk pola Head dan Shoulders yang juga memberikan sinyal bearish. Pola Head dan Shoulders akan dibahas secara lebih detail pada bab khusus tentang Charts Patterns.

Kemungkinan IIB: Harga berhasil mencapai level puncak sebelumnya Pergerakan harga harus berhasil menembus level resistance pada puncak sebelumnya, agar dapat membentuk puncak baru yang lebih tinggi sebagai konfirmasi bahwa pola uptrending yang sedang berlangsung akan terus berlanjut. Namun apabila harga kemudian reseversal setelah mencapai level tersebut, atau dengan kata lain gagal saat menguji level resistance , maka hal ini juga bisa merupakan bearish sign awal yang patut diperhatikan sebagai kemungkinan akan berubahnya arah trend yang sedang berlangsung.

43

XII. DOWNTRENDING CHARTS Kemungkinan I: Garis trendline tertembus Apabila pergerakan harga berhasil menembus trendline maka hal ini bisa menandakan kemungkinan awal perubahan downtrend menjadi uptrend atau sideways.

Kemungkinan II: Harga berhasil menguji trendline Setelah harga berhasil menguji trendlingnya dalam perjalan untuk mempertahankan downtrendnnya, maka akan terbentuk puncak baru yang lebih rendah.

44

Kemungkinan IIA: Harga tidak berhasil mencapai dasar sebelumnya Bila pada pergerakan harga terjadi reversal sebelum mencapai dasar sebelumnya, berarti dasar terakhir ini lebih tinggi daripada dasar sebelumnnya. Hal ini merupakan tanda yang harus diperhatikan sebagai kemungkinan berubahnya arah trend yang sedang berlangsung.

Kemungkinan IIB: Harga berhasil mencapai level dasar sebelumnya Pergerakan harga harus berhasil menembus level support pada dasar sebelumnya agar dapat membentuk dasar baru yang lebih rendah, sebagai konfirmasi bahwa pola downtrending yang sedang berlangsung akan terus berlanjut. Namun apabila harga kemudian reversal setelah mencapai level tersebut, atau dengan kata lain gagal saat menguji level support, maka hal ini juga bisa merupakan bullish sign awal yang patut diperhatikan sebagai kemungkinan akan berubahnya arah trend yang sedang berlangsung.

45

PENGENALAN ANALISIS FUNDAMENTAL Analisis fundamental adalah suatu analisis yang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan kondisi keuangan suatu perusahaan dengan tujuan mengetahui sifat-sifat dasar dan karakterisitik operasional dari perusahaan publik. Analisis ini menitikberatkan pada rasio finansial dan kejadian-kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Sebagian pakar berpendapat metode analisis fundamental lebih cocok untuk membuat keputusan dalam memilih saham perusahaan mana yang dibeli untuk jangka panjang. Analisis fundamental dibagi dalam tiga tahapan analisis yaitu analisis ekonomi, analisis industri, dan analisis perusahaan. Dalam melakukan analisis fundamental, seorang analis umumnya melakukan pendekatan top down yaitu melakukan perunutan analisis berdasarkan faktor-faktor berikut

(Sumber: Modul FMC 2011/2012 dengan perubahan)

46

I.

LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan adalah hasil dari identifikasi, analisa, dan mengkomunikasikan dalam bentuk sebuah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi : ▪ Neraca ▪ Laporan laba rugi ▪ Laporan perubahan ekuitas ▪ Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana ▪ Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan Menurut Standr Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan. Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen. (Sumber : Wikipedia.org dengan perubahan)

47

II.

NERACA

Di dalam akuntansi keuangan, Neraca (Balance Sheet) atau laporan posisi keuangan (Statement of Financial Position) adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas yang dihubungkan dengan persamaan akuntansi berikut: Asset = Equity + Liability Aktiva

Passiva

Informasi yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode akuntansi tergantung dari kebijakan perusahaan tersebut Berikut Contoh Neraca Suatu Perusahaan Aktiva

Kewajiban dan Ekuitas

Kas

6.600.000,-

Kewajiban

Piutang

6.200.000,-

Notes Payable

30.000.000,-

Piutang Total Kewajiban Peralatan

Total

25.000.000,-

37.800.000,-

30.000.000,-

Ekuitas Barang Persediaan

7.000.000,-

Laba ditahan

800.000,-

total Ekuitas

7.800.000,-

Total

37.800.000,-

(Sumber : Wikipedia.org dengan perubahan)

48

III. LAPORAN LABA RUGI Laporan laba rugi (Inggris:Income Statement atau Profit and Loss Statement) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih. CONTOH LAPORAN LABA RUGI Pendapatan dari penjualan Harga Pokok Penjualan Laba Kotor Biaya Operasional: - Biaya Pemasaran - Biaya Administrasi & Umum

Laba Usaha Pendapatan Lain-lain Laba sebelum Bunga dan Pajak Bunga Laba sebelum Pajak Pajak Laba Bersih

Rp99.980.000 Rp25.000.000 -------------------- (-) Rp74.980.000 Rp5.000.000 Rp1.250.000 ----------------- (+) Rp 6.250.000 ------------------ (-) Rp68.740.000 Rp 125.000 ------------------ (+) Rp68.865.000 Rp 199.000 ------------------ (+) Rp69.064.000 Rp 1.275.000 ------------------- (-) Rp67.789.000 ===========

(Sumber : Wikipedia.org)

49

IV. ISTILAH PENTING ASET LANCAR Aset lancar (Current Assets) adalah jenis aset yang dapat digunakan dalam jangka waktu satu periode akuntansi dari suatu perusahaan Contoh: Cash, Prepaid Expense, Account Receivable ASET TIDAK LANCAR Aset tidak lancar (Non-Current Assets) adalah aset yang digunakan dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi dari suatu perusahaan. Contoh: Fixed Assets, Long-term Notes Receivable, Intangible Assets KEWAJIBAN LANCAR Kewajiban Lancar (Current Liabilities) adalah segala kewajiban perusahaan atas utang yang harus dibayarkan dalam satu periode akuntansi Contoh : Account Payable, Accrued Expense KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban Tidak Lancar (Non-current Liabilities) adalah kewajiban perusahaan atas utang yang harus diabayarkan lebih dari satu periode akuntansi Contoh : Bank Loan (Sumber: wikipedia.org dengan perubahan) OPERATING INCOME Operating Income adalah keuntungan atau kerugian yang diperoleh dari kegiatan organisasi atau perusahaan. NON OPERATING INCOME Non-Operating Income adalah keuntungan atau kerugian yang diperoleh dari kegiatan selain operasional suatu perusahaan.

50

TEKNIKAL ANALISIS I I.

DEFINITION OF 'VOLUME'

The number of shares or contracts traded in a security or an entire market during a given period of time. It is simply the amount of shares that trade hands from sellers to buyers as a measure of activity. If a buyer of a stock purchases 100 shares from a seller, then the volume for that period increases by 100 shares based on that transaction. II.

DEFINITION OF 'GAP'

A break between prices on a chart that occurs when the price of a stock makes a sharp move up or down with no trading occurring in between. Gaps can be created by factors such as regular buying or selling pressure, earnings announcements, a change in an analyst's outlook or any other type of news release.

III.

DEFINITION OF 'COMMON GAP'

A price gap found on a price chart for an asset. These gaps are brought about by normal market forces and, as the name implies, are very common. They are represented graphically by a non-linear jump or drop from one point on the chart to another point.

51

IV.

DEFINITION OF 'BREAKAWAY GAP'

A term used in technical analysis. A breakaway gap represents a gap in the movement of a stock price supported by levels of high volume.

V.

DEFINITION OF 'RUNAWAY GAP'

A type of gap on a price chart that occurs during strong bull or bear movements characterized by an abrupt change in price and appearing over a range of prices. They are best decribed as gaps caused by an sudden increase/decrease in interest for a stock.

52

VI.

DEFINITION OF 'EXHAUSTION GAP'

A gap that occurs after the rapid rise in a stock's price begins to tail off. An exhaustion gap usually reflects falling demand for a particular stock.

VII. DEFINITION OF 'ISLAND REVERSAL'

An occurrence in technical analysis where a stock price will gap up/down, trade higher than this price, and then gap down/up below the initial price. Definition of 'Head And Shoulders Pattern' A technical analysis term used to describe a chart formation in which a stock's price: 1. Rises to a peak and subsequently declines. 2. Then, the price rises above the former peak and again declines. 3. And finally, rises again, but not to the second peak, and declines once more. The first and third peaks are shoulders, and the second peak forms the head.

53

VIII. DEFINITION OF 'INVERSE HEAD AND SHOULDERS'

A chart pattern used in technical analysis to predict the reversal of a current downtrend. This pattern is identified when the price action of a security meets the following characteristics: 1. The price falls to a trough and then rises. 2. The price falls below the former trough and then rises again. 3. Finally, the price falls again, but not as far as the second trough. Once the final trough is made, the price heads upward toward the resistance found near the top of the previous troughs. Investors typically enter into a long position when the price rises above the resistance of the neckline. The first and third trough are considered shoulders, and the second peak forms the head.

54

IX.

DEFINITION OF 'TRIPLE TOP'

A pattern used in technical analysis to predict the reversal of a prolonged uptrend. This pattern is identified when the price of an asset creates three peaks at nearly the same price level. The bounce off the resistance near the third peak is a clear indication that buying interest is becoming exhausted. It is used by traders to predict the reversal of the uptrend.

X.

DEFINITION OF 'TRIPLE BOTTOM’

A pattern used in technical analysis to predict the reversal of a prolonged downtrend. The pattern is identified when the price of an asset creates three troughs at nearly the same price level. The third bounce off the support is an indication that buying interest (demand) is outweighing selling interest (supply) and that the trend is in the process of reversing.

55

XI.

DEFINITION OF 'DOUBLE TOP'

A term used in technical analysis to describe the rise of a stock, a drop, another rise to the same level as the original rise, and finally another drop.

XII. DEFINITION OF 'DOUBLE BOTTOM'

A charting pattern used in technical analysis. It describes the drop of a stock (or index), a rebound, another drop to the same (or similar) level as the original drop, and finally another rebound.

56

XIII. DEFINITION OF 'CONTINUATION PATTERN'

A technical analysis pattern that suggests a trend is exhibiting a temporary diversion in behavior, and will eventually continue on its existing trend. The symmetrical triangle charts displayed below are both exhibiting a continuation pattern. Notice how the chart extends above (below) its existing pattern.

57

XIV. DEFINITION OF 'ASCENDING TRIANGLE'

A bullish chart pattern used in technical analysis that is easily recognizable by the distinct shape created by two trendlines. In an ascending triangle, one trendline is drawn horizontally at a level that has historically prevented the price from heading higher, while the second trendline connects a series of increasing troughs. Traders enter into long positions when the price of the asset breaks above the top resistance. The chart below is an example of an ascending triangle:

XV. DEFINITION OF 'DESCENDING TRIANGLE'

A bearish chart pattern used in technical analysis that is created by drawing one trendline that connects a series of lower highs and a second trendline that has historically proven to be a strong level of support. Traders watch for a move below support, as it suggests that downward momentum is building. Once the breakdown occurs, traders enter into short positions and aggressively push the price of the asset lower. The chart below is an example of a descending triangle:

58

XVI. DEFINITION OF 'PENNANT'

A continuation pattern in technical analysis formed when there is a large movement in a stock, the flagpole, followed by a consolidation period with converging trendlines, the pennant, followed by a breakout movement in the same direction as the initial large movement, the second half of the flagpole.

As can be seen in the above picture, there is a large rise in the stock, followed by a converging consolidation period that resembles a pennant and a resulting continuation of the initial trend. XVII. DEFINITION OF 'FLAG'

A technical charting pattern that looks like a flag with a mast on either side. Flags result from price fluctuations within a narrow range and mark a consolidation before the previous move resumes. Likewise, "pennant" formations are usually treated like flag formations because they are very similar in appearance, tend to show up at the same place in an existing trend, and have the same volume and measuring criteria.

59

XVIII. DEFINITION OF 'WEDGE'

In technical analysis, a security price pattern where trend lines drawn above and below a price chart converge into an arrow shape. Wedge shaped patterns are thought by technical analysts to be useful in analyzing a short to intermediate term reversal of what the analyst feels to be the major price trend. XIX. DEFINITION OF 'RECTANGLE'

A pattern formed on a chart where the price of a security is trading within a bounded range in which the levels of resistance and support are parallel to each other, resembling the shape of a rectangle. This pattern signals that the price movement, which has stalled during the pattern, will trend in the direction of the price breakout of the bounded range. XX. DEFINITION OF 'CUP AND HANDLE'

A pattern on bar charts resembling a cup with a handle. The cup is in the shape of a "U" and the handle has a slight downward drift. The right-hand side of the pattern has low trading volume. It can be as short as seven weeks and as long as 65 weeks. As the stock comes up to test the old highs, the stock will incur selling pressure by the people who bought at or near the old high. This selling pressure will make the stock price trade sideways with a tendency towards a downtrend for four days to four weeks... then it takes off. Below is an example of a cup and handle chart pattern:

60

RASIO-RASIO KEUANGAN Rasio keuangan adalah besaran relatif dari dua nilai numerik yang diambil dari laporan keuangan perusahaan. Hal ini dilakukan untuk menevaluasi kondisi keuangan dari perusahaan. Analisis keuangan menggunakan rasio-rasio keuangan untuk membandingkan kelebihan dan kekurangan di berbagai perusahaan. Jika saham sebuah perusahaan diperdagangkan di pasar keuangan, harga pasar dari saham digunakan dalam rasio keuangan tertentu. Selain itu, informasi-informasi mengenai rasio-rasio keuangan dari suatu perusahaan dapat diperoleh dari laporan tahunan (annual report) perusahaan tersebut. I.

MARKET RATIO Mengukur respon investor terhadap kepemilikan saham perusahaan dan juga biaya penerbitan saham. a) Earnings Per Share (EPS)  mengukur laba bersih yang diperoleh setiap saham biasa

b) Price Earnings Ratio (PER)  mengukur rasio dari harga pasar per lembar saham terhadap laba per lembar saham

c) Payout Ratio  mengukur persentase dari laba yang dibagikan dalam bentuk kas

d) Dividend Yield  menunjukkan berapa banyak perusahaan membayar dividen dalam satu tahun relatif terhadap harga sahamnya

61

e) Price/Book Value Ratio  membandingkan harga pasar dari saham dengan nilai bukunya.

II.

LIQUIDITY RATIO Mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar utangnya dalam jangka pendek. Misalnya : obligasi yang akan jatuh tempo dalam satu tahun beserta bunganya, utang jangka pendek, dll. a) Current Ratio  mengukur kemampuan membayar utang jangka pendek

b) Quick or Acid-test Ratio  mengukur kebutuhan likuiditas jangka pendek

c) Current Cash Debt Coverage Ratio  mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar utang lancar dalam satu tahun akibat operasi perusahaan

62

III. SOLVABILITY RATIO Mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Secara umum, jika solvency ratio perusahaan lebih dari 20% maka dapat dikatakan keuangannya sehat. Akan tetapi, hal ini tidak mutlak, karena setiap industri memiliki kondisi yang berbeda.

IV. PROFITABILITY RATIO Mengukur kesuksesan atau kegagalan perusahaan atau divisi tertentu pada periode waktu tertentu. a) Profit Margin on Sale  mengukur laba bersih yang dihasilkan oleh setiap mata uang hasil dari penjualan

b) Rate of Return on Assets  mengukur seluruh kemungkinan memperoleh profit (laba) dari asset

c) Rate of Return on Share Capital–Ordinary  mengukur kemungkinan memperoleh profit (laba) dari investasi pemilik

63

V.

OPERATING RATIO Rasio yang menunjukkan efisiensi dari manajemen perusahaan. Semakin kecil rasio maka semakin besar kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba jika pendapatan menurun.

a) Fixed Assets Turnover  mengukur produktivitas dari penggunaan aset tetap (Property, Plant & Equipment – PPE) perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan.

b) Sales/Revenue Per Employee  mengukur nilai mata uang hasil dari penjualan/pendapatan yang dihasilkan oleh setiap pegawai perusahaan.

Membandingkan Laporan Keuangan antar Industri Salah satu cara yang paling efektif untuk membandingkan dua bisnis atau lebih adalah melakukan analisa rasio dari setiap laporan keuangan perusahaan. Untuk memastikan keakuratan data, sebaiknya laporan keuangan perusahaan yang kita analisa, semuanya telah diaudit oleh kantor akuntan publik. Hal yang perlu diingat adalah setiap industri memiliki kondisi yang berbeda, baik dari proses bisnisnya apalagi cara mereka menghasilkan profit. Langkah-langkah : 1. Pastikan bahwa laporan keuangan telah diaudit atau setidaknya disiapkan oleh perusahaan akuntansi pihak ketiga (netral), untuk memastikan integritas dan keakuratan dari nilai yang dilaporkan. Selain itu, verifikasi bahwa nilai yang dilaporkan memiliki periode akuntansi yang sama, misalnya dari Januari s.d. Desember. 2. Bandingkan laporan keuangan perusahaan-perusahaan tersebut apakah dilaporkan dengan cara yang sama atau tidak. 3. Lakukan analisa rasio pada beberapa komponen utama dari laporan keuangan atau sesuai kebutuhan. 64

4. Bandingkan berbagai rasio dari setiap perusahaan.

VI. STOCK SCREENING DENGAN RASIO (BUFETOLOGY)  Stock Screen Sederhana  Dividend Yield Tinggi  Price to Earnings Ratio (PER) Rendah, tetapi masih bernilai positif.  Price to Book Value Ratio (P/B Ratio) Rendah, tetapi masih bernilai positif.  Stock Screen Kompleks  Dividend at Risk Dividend payout ratio yang tinggi dapat membuat dividen dalam risiko. Pada suatu kondisi dimana dividen melebihi labanya maka pada akhirnya akan menyebabkan dividen turun.  Value Ratio Dividend yield tinggi dan Price to Earnings Ratio (PER) rendah.

Di sini, rasio yang rendah dianggap baik.

65

CANDLESTICK I.

FORMASI CANDLESTICK

Untuk membuat grafik candlestick, kita harus memiliki satu set data yang memuat nilai pembukaan, tertinggi, tetrendah, dan penutupan untuk tiap periode waktu yang ingin ditampilkan. Bagian badan yang kososng atau solid dari candlestick disebut dengan “body” (juga dikenal sebagai “real body”. Garis panjang tipis di atas dan di bawah body mencerminkan kisaran nilai tinggi/rendah dan disebut dengan “bayangan” (juga dikenal sebagai “kumis” dan “ekor”). Titik tertinggi ditandai oleh puncak dari bayangan atas dan titik terendah oleh dasar dari bayangan bawah. Jika harga ditutup lebih tinggi dari pada harga pembukaannya, candlestick kosong digambarkan dengan dasar body mewakili harga pembukaan dan atap body mewakili harga penutupan. Jika harga ditutup lebih rendah dari pada harga pembukaannya, candlestick solid digambarkan dengan atap body mewakili harga pembukaan dandasar body mewakili harga penutupan. Banyak trader mempertimbangkan grafik candlestick lebih menarik dan mudah diinterpretasikan secara visual dari pada grafik batang tradisional. Setiap unit candlestick memberikan satu gambaran yang mudah diurai tentang gerak harga. Para trader dengan segera dapat membandingkan hubungan antara harga pembukaan dan penutupan sebagaimana halnya harga tertinggi dan terendah. Hubungan antara harga pembukan dan penutupan dipandang sebagai informasi vital dan membentuk intisari dari candlestick. Candlestick kosong, di mana harga penutupan lebih besar dari pada harga pembukaan, mengindikasikan tekanan beli. Sebaliknya candlestick solid, di mana harga penutupan lebih rendah dari padaharga pembukaan, mengindikasikan tekanan jual. II.

GRAFIK CANDLESTICK

Untuk memulai sebuah analisa, kita harus mampu membaca grafik terlebih dahulu. Grafik yang biasa dipakai adalah sebuah grafik sederhana antara harga vs waktu. Sumbu “X” sebagai waktu dan sumbu “Y” sebagai harga. Sebenarnya ada lagi jenis grafik lainnya seperti bar chart, dot chart, line chart, dan lainnya. Tapi yang paling representatif ya Grafik Candlestick ini.

66

Grafik ini dibuat pada abad ke 17 oleh orang-orang Jepang yang awalnya digunakan untuk memantau pergerakan harga pada produk-produk komoditi. Steven Nison dikenal sebagai orang pertama yang mempopulerkan chart model ini. Sifatnya yang sangat representatif karena terdiri dari High, Low, Open dan Closing Price membuat grafik ini paling populer dipakai oleh para analis forex. Jika Anda terbiasa dengan produk-produk sekuritas, grafik ini tidak pernah digunakan untuk memantau harga. Kenapa? Sederhana, harga sekuritas hanya memerlukan closing price saja tidak seperti pada forex trading. Interpretasi candlestick didasarkan “pattern” yang ada. Candle yang berwarna hijau artinya harga bergerak naik atau closing price lebih tinggi nilainya dibanding opening price. Sebaliknya, candle berwarna merah artinya harga bergerak turun atau closing price lebih rendah nilainya dibanding opening price. Lalu apa garis vertikal diatas dan dibawah dari candle itu? Itu adalah highest price dan lowest price selama periode yang diberikan. Dalam contoh diatas adalah harga terendah dan tertinggi untuk setiap jamnya karena periode yang digunakan adalah per-jam. Jika memakai istilah Bullish dan Bearish maka yang berwarna hijau adalah Bullish pattern dan yang berwarna merah adalah Bearish pattern. Sekarang muncul pertanyaan, apakah opening price itu harus sama nilainya dengan closing price pada hari sebelumnya? Tidak! Tidak harus, dan kenyataannya sering terjadi bahwa opening price berbeda dengan closing price pada hari sebelumnya. Ini seringkali terjadi bila melewati hari libur (Sabtu dan Minggu) ada jika ada kejadian khusus. Ketidak samaan ini biasa disebut “gap.” III. THE BULLISH CANDLESTICK FORMATIONS Ini semua adalah Bullish pattern. Beberapa diantaranya menandakan strong bullish pattern. Sedikit panduan sederhana, apabila ditemukan formasi-formasi berikut maka kemungkinan yang terjadi adalah sebuah trend bullish akan segera terjadi. Hammer – Anda pasti dapat menduga mengapa disebut hammer. Hammer terjadi setelah trend menurun yang kuat. Jika terjadi setelah trend menguat yang tajam maka disebut hanging man. Bentuknya seperti bullish pattern dengan lowest price yang dalam serta tidak memiliki highest price.

67

Piercing Line – Candle pertama adalah bear candle yang panjang diikuti bull candle yang juga panjang. Bull candle muncul dibawah bear candle tetapi tidak sampai separuh dari bear candle.

Bullish Engulfing Lines – Merupakan bullish pattern yang kuat dan terjadi setelah downtrend yang cukup besar (dan biasanya merupakan trend balik / reverse). Terjadi ketika bearish kecil disusul bullish yang besar.

Morning Star – Pattern seperti ini menandakan harga telah mencapai titik bawah (support) yang potensial. Munculnya star (candle yang ditengah) mengindikasikan akan terjadi trend balik bila diikuti bullish pada candle berikutnya. Star dapat berupa bull candle atau bear candle.

Bullish Doji Star – Star seperti ini menunjukan trend balik yang sifatnya masih tidak pasti. Jika tidak ada indikator pendukung lainnya yang memastikan trend akan berlangsung, disarankan untuk wait and see terlebih dahulu.

IV. THE BEARISH CANDLESTICK FORMATIONS

Long Bearish Candle – Bearish candle terjadi ketika harga dibuka dekat pada highest price dan ditutup dekat pada lowest price.

Hanging Man – Terjadi setelah uptrend yang signifikan. Terdiri dari dua candle dengan lowest price yang jauh kebawah tanpa highest price. Pattern seperti ini adalah kebalikan dari hamer pada bullish candlestick formation.

Dark Cloud Cover – Merupakan bearish pattern . Akan lebih kuat pengaruhnya apabila candle kedua muncul dibawah dari bullish candle pertama. 68

Bearish Engulfing Lines – Merupakan bearish pattern yang cukup kuat apabila terjadi setelah uptrend dan merupakan reverse pattern. Terjadi setelah bullish candle kecil diikuti bearish candle yang besar.

Evening Star – Menunjukan bahwa harga sudah mencapai titik resistance point nya. Star (candle yang ditengah) menunjukkan kemungkinan terjadi trend balik berupa bearish. Star dapat berupa bear candle atau pun bull candle.

Doji Star – Seperti pada bullish doji star, demikian doji star seperti ini menunjukan bearish trend dengan periode yang tidak pasti. Diperlukan penguat seperti evening star untuk memastikannya.

Shooting Star – Merupakan trend balik minor. Star harus memiliki highest price yang cukup panjang untuk dapat dikatakan shooting star.

V.

NEUTRAL CANDLESTICK FORMATIONS

Formasi candlestick netral tidak menunjukkan uptrend maupun downtrend. Untuk keadaan seperti ini disarankan wait and see.

Spinning Tops – Benar-benar simetris dan jarak antar open dan close tidak terlalu besar. Tidak ada kepastian apa yang akan terjadi setelahnya.

69

Doji – Seperti Doji pada formasi bullish atau pun bearish. Posisi seperti ini menandakan ketidak pastian trend yang akan terjadi serta periodenya. Double Doji – Nah untuk model double doji seperti ini kemungkinan yang akan terjadi adalah “breakout” untuk ketidak pastian yang terjadi. Namun demikian model breakout yang akan terjadi tetap tidak dapat dipastikan dari hanya formasi ini. Harus ada pendukung lainnya.

VI. REVERSAL CANDLESTICK FORMATIONS Nah, formasi ini khusus untuk trend balik / reversal.

Long-legged Doji –Sering menunujukkan titik balik. Terjadi ketika open dan closing price adalah sama dengan highest dan lowest price relatif besar.

Dragonfly Doji – Juga merupakan titik balik. Hanya saja disini menunjukkan bahwa lowest price-nya jauh lebih besar dibanding highest price.

Gravestone Doji – Open dan close serta lowest price adalah sama. Sementara highest price jauh meninggi.

70

INDIKATOR TEKNIKAL I.

STOCHASTIC OSCILLATOR

Indikator teknik Stochastic Oscillator membandingkan harga penutupan saat ini dengan jangkauan harga selama periode tertentu. Indikator ditunjukkan dengan dua garis. Garis utama disebut %K. Garis kedua, disebut %D, yang merupakan rata-rata pergerakkan %K. Garis %K biasanya ditunjukkan sebagai garis rendah dan garis %D biasanya ditunjukakn sebagai grafik putus-putus. Ada tiga cara yang paling populer untuk mengartikan Stochastic Oscillator. - Beli saat Oscilator (%K atau %D) turun di bawah level tertentu (biasanya 20) dan kemudian naik diatas level ini. Jual saat Oscillator naik diatas level tertentu (biasanya 80) dan kemudian turun di bawah level ini; - Beli saat garis %K naik diatas garis %D. Jual jika %K di bawah garis %D; - Monitor perbedaan. Contoh: harga membentuk seri ketinggian dan Stochastic Oscillator turun melewati ketinggian sebelumnya.

Calculasi Stochastic Oscillator memiliki empat variabel: - Periode %K. Jumlah periode waktu yang digunakan dalam kalkulai stochastic; - Periode perlambatan %K. Jumlah periode waktu yang digunakan saat menghitung rata-rata pergerakkan %K; - Metode %D. Metode (contohnya: Exponential, Simple, Smoothed, or Weighted) yang digunakan untuk menghitung %D> Rumus untuk %K adalah: %K = (CLOSE-LOW(%K))/(HIGH(%K)-LOW(%K))*100 Where: CLOSE - harga penutupan hari ini; LOW(%K) - kerendahan terrendah dalam periode %K; HIGH(%K) - ketinggian tertinggi dalam periode %K. Rata-rata pergerakkan %D dihitung menurut rumus: %D = SMA(%K, N) Dimana: N - adalah periode smoothing; SMA - adalah rata-rata pergerakkan sederhana. 71

II.

PARABOLIC SAR

Indikator teknik Parabolic SAR dikembangkan untuk menganalisa tren pasar. Indikator dibuat dalam grafik harga. Indikator ini mirip dengan Indikator teknik rata-rata pergerakkan perbedaanya adalah Parabolic SAR bergerak dengan akselerasi yang lebih tinggi dan dapat mengubah posisi dalam hal harga. Indikator ditempatkan dibawah harga pada pasar Bull (tren naik) dan ditempatkan diatas harga pada pasar Bearish (tren turun). Jika harga melewati garis Parabolic SAR, indikator berubah, dan nilai berikutnya ditempatkan berlawanan dengan harga. Saat inidikator berubah, harga maksimum atau minimum dianggap titik pertama periode sebelumnya. Perubahan indikator adalah tanda bahwa tren sudah selesai (koreksi atau datar) atau akan berubah. Parabolic SAR menentukan titik keluar pasar. Posisi beli harus ditutup saat harga jatuh dibawah garis SAR, posisi jual harus ditutup saat harga naik diatas garis SAR. Indikator sering digunakan sebagai garis Trailing Stop. Jika posisi beli terbuka, garis Parabolic SAR naik, kemanapun arah yang diambil oleh harga. Panjang dari garis pergerakkan SAR bergantung skala pergerakan harga.

Calculation SAR(i) = SAR(i-1)+ACCELERATION*(EPRICE(i-1)-SAR(i-1)) Dimana: SAR(i-1) - adalah nilai indikator pada garis sebelumnya; ACCELERATION - adalah faktor akselerasi; EPRICE(i-1) - adalah harga tertinggi (terrendah) untuk periode sebelumnya (EPRICE=HIGH untuk posisi beli dan EPRICE=LOW untuk posisi jual). Nilai indikator naik jika harga bar saat ini lebih tinggi dari bullish sebelumnya dan sebaliknya. Faktor akselerasi (ACCELERATION) akan menggandakan di saat yang sama, yang akan menyebabkan Parabolic SAR dan harga untuk bersama. Dengan kata lain, semakin cepat harga naik atau turun, semakin cepat juga indikator mendekati harga.

72

III. ON BALANCE VOLUME – OBV Indikator Teknik Balance Volume (OBV) adalah teknikal indikator momentum yang menghubungkan volume dengan perubahan harga. Indikator ini diperkenalkan oleh Joseph Granville, OBV dianggap sebagai indikator yang cukup sederhana. Jika harga penutupan bar saat ini lebih tinggi dari harga penutupan, volume bar saat ini ditambahkan pada volume OBV sebelumnya; jika harga penutupan bar saat ini lebih rendah dari harga penutupan sebelumnya, volume saat ini dikurangi dari volume saldo sebelumnya. Analisa On Balance Volume berdasarkan pada prinsip bahwa perubahan OBV mendahului perubahan harga. Menurut prinsip ini naiknya volume saldo menunjukkan bahwa para profesional melakukan investasi pada instrumen. Saat pelanggan besar melakukan investasi dana, OBV memulai pertumbuhan cepat. Jika harga mendahului pergerakkan OBV, "non-confirmation" telah terjadi. NonConfirmation dapat terjadi pada puncak pasar Bull (saat harga naik tanpa pertumbuhan OBV atau mendahuluinya) atau dalam dasar pasar Bear (saat harga mulai turun dan OBV tidak menurun atau mendahului). OBV berada dalam tren naik saat setiap ketinggian baru lebih tinggi dari yang sebelumnya dan setiap gelombang baru lebih rendah dari yang sebelumnya. Sama halnya dengan tren turun OBV yang dianggap penurunan sukses puncak dan gelombang. Saat OBV bergerak miring dan tidak membuat ketinggian dan kerendahan yang sukses, ini merupakan indikator yang menyatakan bahwa tren tidak ditentukan. Jika tren berhenti, akan berada di posisi yang sama sampai terobosan terjadi. Terobosan tren akan terjadi dalam dua hal; saat trenberubah dari naik menjadi turun atau sebaliknya; dari tren turun menjadi naik. Dalam hal kedua, OBV menjadi tidak terputuskan dan tetap seperti itu selama 3 periode. Jika tren berubah menjadi tidak terputuskan dan tetap seperti itu selama dua hari kemudian kembali menjadi tren naik. dalam OBV dianggap sebagai tren selama periode ini. Saat tren OBV mengubah arah menjadi naik atau turun, "terobosan" terjadi. Terobosan OBV biasanya menginatkan mengenai terobosan harga dan investor harus menahan posisi beli jika OBV membuat terobosan naik dan penjualan jika BVI menembus turun. Posisi buka harus ditahan sampai perubahan harga.

73

IV. MOVING AVERAGE OF OSCILLATOR – OSMA Indikator teknik Moving Average of Oscillator (OsMA) – adalah perbedaan antara Oscillator dan Oscillator Smoothing. Dalam hal ini, garis MACD utama digunakan sebagai Oscillator dan garis sinyal sebagai Oscillator Smoothing.

OSMA = MACD-SIGNAL V.

MOVING AVERAGE CONVERGENCE/DIVERGENCE – MACD

Indikator teknik Moving Average Convergence/Divergence (MACD) adalah indikator dinamis tren selanjutnya. Menunjukan hubungan antara rata-rata dua pergerakkan harga. Indikator teknik Moving Average Convergence/Divergence dibentuk dalam perbedaan antara rata-rata periode 26 dan 12. Menunjukakn saat garis sinyal (rata-rata pergerakkan indikator 9 periode) masuk ke MACD. MACD lebih baik digunakan dalma pasar wide-swing trading. Moving Average Convergence/Divergence biasanya memberikan sinyal jika lintasan atau perbedaan terjadi dalam situasi overbought/oversold. Crossing Aturan dasar trading MACD berdasarkan pada crossing indikator dengan garis sinyal. Saat MACD jatuh di bawah garis sinyal, berarti itu waktunya untuk menjual, saat MACD naik diatas garis sinyal, waktu untuk membeli. Beli atau Jual saat MACD turun bergerak di atas atau di bawah nol. Overbought/oversold conditions Average Convergence/Divergence juga berguna untuk indikasi kondisi overbought/oversold. Saat MACD naik, berarti harga berlebihan nilai dan akan segera kembali ke level yang lebih realistis.

74

Divergence Indikasi bahwa tren terkini diharapkan selesai terjadi saat MACD menyimpang dari harga. Perbedaan Bullish terjadi saat harga mencapai titik maksimum dan di saat yang sama indikator Moving Average Convergence/Divergence gagal mencapai ketinggian baru. Perbedaan Bearish dibentuk saat harga membuat kerendahan baru dan MACD gagal melakukannya. Kedua tipa perbedaan ini sangat penting jika terjadi di area overbought/oversold. Indikator teknik Moving Average of Oscillator (OsMA) – adalah perbedaan antara Oscillatgor dan Oscillator Smoothing. Dalam hal ini, garis utama MACD digunakan sebagai Oscillator dan garis sinyal sebagai oscillator smoothing.

kalkulasi MACD MACD dihitung dengan mengurangi nilai rata-rata pergerakkan eksponen 26 periode dari 12 periode. Titik pergerakkan sederhana 9 periode MACD (garis sinyal) ditempatkan di bagian atas MACD. MACD = EMA(CLOSE, 12)-EMA(CLOSE, 26) SIGNAL = SMA(MACD, 9) Where: EMA - the Exponential Moving Average; SMA - the Simple Moving Average; SIGNAL - the signal line of the indicator.

75

VI. MONEY FLOW INDEX – MFI Indikator teknik Money Flow Index, MFI menunjukkan intensifikasi investasi uang dalam keamanan. Konstruksi dan interpretasinya mirip dengan Relative Strength Index, perbedaanya adalah MFI memperhatikan volume. Dalam menganalisa Money Flow Index, kita harus mengingat hal berikut: Perbedaan antara indikator dan pergerakkan harga. Jika harga naik dan Money Flow Index turun (atau sebaliknya) ada kemungkinan besar pembalikkan harga; Nilai Money Flow Index diatas 80 dan dibawah 20 mengingatkan tentang potensi atas dan bawah pasar.

Kalkulasi Perhitungan Money Flow Index meliputi beberapa tahap. Tahap pertama menentukan harga khusus (Typical price - TP) dari periode dalam pertanyaan. TP = (HIGH + LOW + CLOSE)/3 Kemudian menghitung jumlah Money Flow (MF): MF = TP * VOLUME Jika harga khusus hari ini lebih besar dari TP kemarin, maka Money Flow dianggap positif. Jika harga hari ini lebih rendah dari kemarin, Money Flow dianggap negatif. Money flow positif adalah jumlah money flow positif untuk periode tertentu. Money flow negatif adalah jumlah negatif money flow untuk periode tertentu. Kalkulasi Money Ratio (MR) dengan membagi money flow positif dengan money flow negatif: MR = Positive Money Flow (PMF)/Negative Money Flow (NMF) Dan menghitung money flow index menggunakan money ratio: MFI = 100 - (100 / (1 + MR))

76

VII. MOMENTUM Indikator yang mengukur perubahan harga instrumen finansial untuk periode tertentu disebut juga Momentum Technical Indicator. Ada dua metode utama penggunaan indikator Momentum: Sebagai Oscillator yang mengikuti tren, mirim dengan Moving Average Convergence/Divergence MACD. Sinyal untuk beli terjadi saat indikator momentum membentuk dan memulai pertumbuhannya; sinyal untuk membeli terjadi saat indikator momentum mencapai puncak dan berbalik turun. Untuk perhitungan yang pasti dari pembalikkan indikator adalah rata-rata pergerakkan pendek yang digunakan. Berlanjutnya kecenderungan saat ini ditentukan jika indikator momentum sangat tinggi atau rendah nilainya. Jika indikator mencapai ketinggian dan kemudian menurun, diharapkan pertumbuhan harga lebih jauh. Namun, jangan terlalu cepat membuka (menutup) posisi sampai harga membuktikan sinyal indikator. Sebagai indikator utama. Metode ini didasari pada anggapan bahwa fase akhir tren naik biasanya disertai dengan kenaikkan tinggi dari harga (karena setiap orang yakin dalam kelanjutannya) dan penyelesaikan pasar Bullish oleh penurunan tajam harga (karena semua orang mencoba meninggalkan pasar). Saat pasar menutup turun disertai dengan terobosan cepat indikator momentum. Kemudian indikator mulai turun sementara harga terus naik dan bergerak horisontal. Dalam dasar pasr, momentum tiba-tiba turun kemudian berubah naik jauh sebelum harga naik. Dalam kedua hal tersebut, penyimpangan terjadi antara indikator dan harga.

Kalkulasi Momentum dihitung sebagai rasio harga hari ini pada harga beberapa (N) periode lalu. MOMENTUM = CLOSE(i)/CLOSE(i-N)*100 Where: CLOSE(i) - adalah harga penutupan untuk bar saat ini; CLOSE(i-N) - adalah bar harga penutupan beberapa periode lalu.

77

VIII. MARKET FACILITATION INDEX - BW MFI Indikator Teknik Market Facilitation Index, BW MFI menunjukkan fluktuasi harga turun dalam satu tick. Nilai mutlak indikator tidak memiliki arti dengan sendirinya, hanya perubahannya yang berarti. Bill William melampirkan keistimewaan pada variasi indikator dan volume: Indikator Market Facilitation Index dan volume telah meningkat, hal tersebut menunjukkan bahwa a) Semakin banyak trader yang masuk ke pasar (volume naik); b) posisi trader yang baru terbuka bersamaan dengan pengembangan bar, contoh: pergerakkan telah dimulai. Indikator Market Facilitation Index dan volume telah menurun. Ini menunjukkan bahwa keinginan trader telah hilang. Indeks Indicator Market Facilitation telah naik namun volume turun. Pasar tidak didukung oleh volume dari pihak trader, dan harga berubah karena spekulasi trader "on the floor" (perantara - broker dan dealer). Indikator Market Facilitation Index telah turun namun volume naik. Bulls dan Bears bertentangan yang diikuti volume penjualan dan pembelian namun flukstuasi harga tidak signifikan karena rata-rata kekuatan yang setara. Salah satu dari dua pertentangan (pembeli terhadap penjual) akan menang. Biasanya terobosan memberi tahu apakah bar ini menentukan kelanjutan atau tren dibatalkan. Bill William menamakan bar ini "curtsying".

Kalkulasi Untuk menghitung Market Facilitation Index anda harus mengurangi harga bar terrendah dari harga bar tertinggi dan membagi dengan volume. BW MFI = RANGE*(HIGH-LOW)/VOLUME Where: RANGE - faktor penggandaan yang membawa perbedaan dalam poin ke seluruh angka.

78

IX. MOVING AVERAGE – MA Indikator teknik Moving Average menyatakan nilai rata-rata harga untuk periode waktu tertentu. Saat seseorang mengkalkulasi rata-rata pergerakkan, seseorang membuat rata-rata harga untuk peroode waktu ini. Saat harga berubah, rata-rata pergerakkan bisa meningkat atau menurun. Ada empat tipe berbeda rata-rata pergerakan: Simple (juga mengacu pada Aritmatik), Exponential, Smoothed dan Linear Weighted. Dengan bantuan Moving Average urutan data dapat dikalkulasi, termasuk harga pembukaan dan penutupan. Seringkali terjadi saat double moving average digunakan. Satu-satunya hal yang membedakan Moving Average dari lainnya adalah saat berat koefisian yang disesuaikan dnegna data berbeda. Jika kita membicarakan Simple Moving Average, seluruh harga proode dalam pertanyaan, setara nilainya. Exponential dan Linear Weighted Moving Average memiliki lebih banyak nilai dari harga terbaru. Cara paling umum untuk mengartikan price moving average adalah membandingkan dinamika pada harga. Saat harga instrumen naik, sinyal beli muncul, jika harga turun dibawah moving average, yang kita miliki adalah sinyal jual. Sistem trading ini, yang berdasar pada moving average, tidak dirancang untuk menyediakan jalus masuk ke pasar dalam titik terrendahnya, dan jalan keluarnya berada di puncak. Ini membiarkan beraksi menurut tren berikut; untuk membeli segera setelah harga mencapai dasar, dan menjual setelah harga mencapai puncak. Moving averages juga dapat digunakan pada indikator. Dimana pengertian indikator Moving Average mirip dengan Price Moving Average; Jika indikator naik diaatas moving average, ini berarti pergerakkan indikator yang naik akan berlanjut; Jika indikator jatuh di bawah moving average, ini berarti akan melanjutkan penurunan. Berikut adalah tipe moving average di grafik: Simple Moving Average (SMA) Exponential Moving Average (EMA) Smoothed Moving Average (SMMA) Linear Weighted Moving Average (LWMA)

79

Kalkulasi: Simple Moving Average (SMA) Ssederhana, dalam kata lain, rata-rata aritmatika dihitung dengan menjumlahkan harga penutupan instrumen dalam beberapa jumlah periode (contoh 12 jam). Nilai ini kemudian dibagi dengan jumlah periode. SMA = SUM(CLOSE, N)/N Where: N - jumlah periode kalkulasi. Exponential Moving Average (EMA) Exponentially smoothed moving average dihitung dengan menambakan moving average dari beberapa harga penutupan tertentu dari nilai sebelumnya. Dengan exponentially smoothed moving averages, harga terbaru lebih dari nilai. P-percent exponential moving average akan terlihat seperti: EMA = (CLOSE(i)*P)+(EMA(i-1)*(100-P)) Where: CLOSE(i) - harga penutupan periode saat ini; EMA(i-1) - Exponentially Moving Average dari penutupan periode sebelumnya; P - persentase menggunakan nilai harga. Smoothed Moving Average (SMMA) Nilai pertama smoothed moving average dihitung sebagai simple moving average (SMA): SUM1 = SUM(CLOSE, N) SMMA1 = SUM1/N Moving average kedua dihitung dengan rumus berikut: SMMA(i) = (SUM1-SMMA1+CLOSE(i))/N Where: SUM1 - adalah total jumlah harga penutupan untuk N periode; SMMA1 - adalah smoothed moving average bar pertama; SMMA(i) - adalah smoothed moving average bar saat ini (kecuali untuk yang pertama); CLOSE(i) - harga penutupan saat ini; N - smoothing period. Linear Weighted Moving Average (LWMA) Jika weighted moving average, data terbaru lebih bernilai dari data awal. Weighted Moving Average dikalkulasi dengan mengalikan setiap harga penutupan dalam seri yang diperhitungkan, dengan berat koefisien tertentu. LWMA = SUM(Close(i)*i, N)/SUM(i, N) Where: SUM(i, N) - total jumlah koefisien berat.

80

X.

GATOR OSCILLATOR – GATOR

Gator Oscillator dibentuk dalam skala Alligator dan menunjukkan derajat penyimpangan/perbedaan garis saldo (smoothed moving average). Histogram nain menunjukakn perbedaan mutlak antara tingkat garis merah dan biru. Perbedaan yang sama dengan tanga negatif, karena histogram digambarkan dari atas ke bawah, ditunjukkan oleh histogram bawah.

XI. FRACTALS Seluruh pasar ditunjukkan oleh stabilitas harga selama periode panjang dan hanya terkadang perubahan tren dapat terjadi (15-30 %). Periode yang paling menguntungkan adalah saat harga pada pasar berubah menurut tren. Fractal - salah satu indikator Bill William yang mebiarkan mendeteksi dasar atau puncak. Penentuan teknis fractal naik adalah jangkauan dari 5 bar minimum berturut-turut dimana dua bar dengan maksimum yang lebih rendah ditempatkan sebelum dan setelah maksimum yang lebih tinggi. Pengaturan sebaliknya (jangkauan 5 bar dimana 3 bar dengan minimum yang lebih tinggi adalah minimum terrendah sebelum dan setelahnya) merupakan fractal turun. Di grafik, fractal memiliki nilai ketinggian dan kerendahan; mereka ditunjukkan oleh panah naik dan turun. Sinyal indikator teknik Fractals harus dibedakan dengan indikator teknik Alligator. Dengan kata lain, anda tidak boleh membeli jika Fractal lebih rendah dari Alligator Teeth, dan anda tidak boleh menjual jika Fractal diatas Alligator Teeth. Setelah sinyal Fractal dibentuk dan memiliki kekuatannya, yang dipastikan oleh posisinya diluar Alligator Mouth, Fractal tetap menjadi sinyal sampai sinyal fractal baru muncul.

81

XII. FORCE INDEX – FRC Indikator teknik Force Index (FRC) mengukur kekuatan naik selama setiap penurunan. Menghubungkan elemen utama informasi pasar: tren harga, penurunan dan volume transaksi. Indikator ini dapat digunakan secara independen, namun, lebih baik untuk menghaluskannya dengan bantuan Moving Average. Saat terbaik untuk pembukaan atau penutupan mudah ditemukan menggunakan Short Moving Average. Jika Smoothing dibuat dengan bantuan Long Moving Average (Contoh 13 periode) indeks akan mengungkapkan perubahan tren. Beli saat FRC menjadi negatif (turun dibawah level nol); Saat mencapai ketinggian baru, indikato mengingatkan bahwa tren naik berlanjut; Jual saat tren turun FRC menjadi positif; Saat turun ke FRC mengingatkan mengenai kekuatan bearish dan kelanjutan tren turun; Jika perubahan harga tidak dilindungi oleh perubahan dalam volume FRC yang sama, indeks tetap pada level yang sama dan ini adalah sinyal bahwa pembalikkan tren diharapkan dengan segera.

82

Kalkulasi Kekuatan setiap pergerakkan pasar dibedakan dengan arahnya, skala dan volume. Jika harga penutupan bar saat ini lebih tinggi dari bar sebelumnya, tenaganya positif. Jika harga penutupan lebih rendah dari yang sebelumnya, tenaganya negatif. Semakin besar perbedaan harga semakin besar kuatnya. Semakin besar volume transaksi, semakin kuat. FORCE INDEX (i) = VOLUME (i) * ((MA (ApPRICE, N, i) - MA (ApPRICE, N, i-1)) where: FORCE INDEX (i) - Force Index bar saat ini; VOLUME (i) - volume bar saat ini; MA (ApPRICE, N, i) - Moving Average bar saat ini untuk N periode: Simple, Exponential, Weighted atau Smoothed; ApPRICE - harga yang digunakan; N - periode smoothing; MA (ApPRICE, N, i-1) - Moving Average bar sebelumnya. XIII. ENVELOPES Salah satu dari dua moving average berubah naik, pergerakan lainnya turun - mereka berasal dari indikator teknik Envelopes. Dalam memiliih besarnya perubahan Band Bound ditentukan oleh perubahan pasar: semakin banyak perubahan, semakin relatif jumlahnya. Fluktuasi harga sekuritas ditentukan oleh batas atas dan bawah Envelopes. Jika harga mencapai batas bawah, ada sinyal pembelian, jika harga menyentuh batas atas, ada sinyal penjualan. Penggunaan indikator Envelopes berdasarkan pada logika perilaku pasar, contoh dibawah tekanan sejumlah besar orang yang ingin membeli atau menjual, harga mencapai poin tertinggi (batas atas atau bawah), mendekati level normal akan menjadi stabil. Prinsip yang sama digunakan untuk pengertian Bollinger Bands (BB).

Kalkulasi Upper Band = SMA(CLOSE, N)*[1+K/1000] Lower Band = SMA(CLOSE, N)*[1-K/1000] Dimana: SMA - Simple Moving Average; N - averaging period; K/1000 - nilai perubahan dari rata-rata (yang diukur di poin dasar). 83

XIV. ELDER-RAYS Penggabungan indikator tren retracing dan oscillator disebut juga indikator teknik ElderRays. Exponential moving average (EMA, periode yang paling cocok adalah 13) dugnakan untuk mengikuti indikator; Oscillator menunjukkan kekuatan Bulls dan Bears. untuk membentuk grafik diperlukan menggambar 3 diagram; satu untuk grafik harga dan EMA, dan Bulls Power dan Bear Power Oscillator di dua lainnya. Elder-Rays dapat digunakan dengan metode lain atau dengan sendirinya. Untuk menggunakannya secara terpisah, anda harus mengingat bahwa pergerakkan EMA menunjukkan arah tren dan anda harus membuka posisi bersamaan. Oscillator Bulls dan Bear digunakan untuk mendeteksi saat pembukaan atau penutupan posisi. Pembelian direkomendasikan jika: Ada tren naik (dideteksi oleh arah EMA); Ada Oscillator negatif namun meningkat dari Bear Power; Kenaikkan terarkhir dari Bulls Power Oscillator lebih tinggi dari yang sebelumnya; Bears Power Oscillator naik setelah penyimpangan Bullish Pembelian harus diminimalisasi jika Bears Power Oscillator memiliki nilai positif. Penjualan direkomendasikan jika: ada tren turun (yang dideteksi oleh arah EMA); Bulls Power Oscillator bersifat positif namun menurun; Celah terakhir Bulls Power Oscillator lebih rendah dari yang sebelumnya; Bulls Power Oscillator menurun mengarah dari persimpangan Bearish. Tidak direkomendasikan untuk membuka posisi jual jika Bulls Power Oscillator memiliki nilai negatif. Waktu yang paling sukses untuk eksekusi order adlaah perbedaan antara Bulls Power dan Bears Power dan harga.

84

XV. DEMARKER – DEM Indikator teknik DeMarker (DeM) berdasarkan pada perbandingan bar maksimum saat ini dan sebelumnya. Saat maksimum terkini terletak diatas yang sebelumnya, perbedan antaranya terlihat. Saat maksimum terkini terletak di level yang sama dengan yang sebelumnya atau diatasnya, volume nol terlihat. Kemudian, nilai yang diterima untuk periode tertentu mulai disimpulkan, hasilnya adalah indikator angka DeMarker yang dibagi dengan nilai yang sama plus jumlah perbedaan antara harga minimum bar sebelumnya dan saat ini. Saat harga minimum diatas level sebelumnya, level nol ditetapkan. Saat DeMarker jatuh dibawah pembalikkan harga bullish 30, pembalikkan harga diharapkan. Jika DeMarker naik diatas 70, pembalikkan harga bearish 70 diharapkan . Penggunaan periode perhitugan yang panjang untuk kalkulasi memudahkan menangkap kecenderungan jangka panjang dalam pengembangan pasar. Indikator dengan periode pendek membiarkan untuk memasukki pasar dengan resiko dan rencana saat membuat deal agar dapat berada di kecenderungan utama.

Kalkulasi Nilai DeMarker untuk interval "i" dihitung sebagai berikut: DeMax(i) Dihitung: Jika high(i) > high(i-1) , maka DeMax(i) = high(i)-high(i-1), jika tidak DeMax(i) = 0 DeMin(i) dihitung: Jika low(i) < low(i-1), maka DeMin(i) = low(i-1)-low(i), jika tidak DeMin(i) = 0 Nilai DeMarker dihitung dengan: DMark(i) = SMA(DeMax, N)/(SMA(DeMax, N)+SMA(DeMin, N)) Where: SMA - Simple Moving Average; N - jumlah periode yang digunakan dalam kalkulasi.

85

XVI. COMMODITY CHANNEL INDEX – CCI Indikator teknik yang mengukur deviasi harga instrumen dari rata-rata harga disebut Commodity Channel Index, CCI. Harga tinggi jika nilai indikator tinggi dan sebaliknya, jika indeks memiliki nilai rendah, maka harga rendah. CCI dapat digunakan tidak hanya pada barang, tetapi juga untuk instrumen finansial. Commodity Channel Index dapat digunakan dalam dua cara: 1. Divergence search Commodity Channel Index tidak dapat melaju lebih tinggi dari maksimum sebelumnya, jadi saat harga maksimal dicapai, penyimpangan terjadi. Sering terjadi koreksi harga setelahnya. 2. Indikator Oversold/overbought Fluktuasi Commodity Channel Index terjadi antara +100 dan -100. Saat tingkat indikator lebih tinggi dari +100, menunjukkan kondisi overbought (kemungkinan resesi) dan saat nilai lebih rendah dari -100 menunjukkan oversold (kemungkinan naik).

Kalkulasi 1. Untuk menemukan harga khusus. Anda harus menambahkan ketinggian, kerendahan, dan penutupan dari setiap bar dan membagi hasilnya dengan 3. TP = (HIGH + LOW +CLOSE)/3 2. Untuk menghitung periode N Simple Moving Average dari harga khusus. SMA(TP, N) = SUM[TP, N]/N 3. Untuk mengurangi SMA yang diterima (TP, N) dari harga khusus. D = TP - SMA(TP, N) 4. Untuk menghitung periode N Simple Moving Average nilai D absolut. SMA(D, N) = SUM[D, N]/N 5. Untuk mengalikan SMA yang diterima (D, N) sebanyak 0,015. M = SMA(D, N) * 0,015 6. Untuk membagi M dengan D CCI = M/D Dimana: SMA - Simple Moving Average; N - jumlah periode, digunakan untuk kalkulasi.

86

XVII. ICHIMOKU KINKO HYO Indikator teknik Ichimoku Kinko Hyo bertujuan untuk menentukan tren pasar dan level resistance dan memunculkan sinyal jual dan beli. Bekerja dengan amat baik pada grafik mingguna dan harian. 4 jangka waktu dengan panjang yang berbeda digunakan untuk menentukan pengaturan dimensi. Tingkat garis yang terpisah, pembentukan indikator ini berdasarkan pada selisih harga berikut: Tenkan-sen menunjukkan rata-rata harga untuk periode pertama, dideteksi sebagai jumlah maksimum dan minimum periode ini dibagi menjadi dua; Kijun-sen menunjukkan rata-rata harga untuk periode kedua; Senku Span A menunjukakn jarak pertengahan antara dua garis sebelumnya bergerak maju dalam periode kedua kali; Senkou Span B menunjukan rata-rata harga untuk periode ketiga bergerak maju dalam ukuran periode waktu kedua. Chinku Span menunjukan harga penutupan bar saat ini bergerak mundur dalam ukuran periode kedua. Jarak antara garis Senkou dotong di grafik oleh warna lain yang disebut "cloud". Jika harga ditempatkan diantara garis ini, pasar dianggap sebagai non tren dan batas cloud membentuk level support dan resistance. Jika harga diatas cloud kemudian garis atas menjadi level support pertama dan garis kedua level support kedua;Jika harga berada dibawah cloud kemudian turun menjadi level resistance pertama dan garis atas - yang kedua; Jika Chinkou Span melewati grafik harga dari bawah dan naik, itu merupakan sinyal pembelian. Jika dari atas turun - menunjukan sinyal penjualan. Kijun-sen digunakan sebagai rasio pergerakkan pasar. Jika harga lebih tinggi dari Kijun-Sen, maka harga akan terus naik. Saat harga melewati garis, maka pembalikkan tren dapat terjadi. Cara lain dalam menggunakan Kijun-Sen adalah memberikan sinyal. Sinyal untuk pembelian dibuat saat garis tenkan-sen menyajmbung Kijun-sen dari bawah keatas. Dari atas kebawah adalah sinyal untuk menjual. Tenkan-Sen digunakan sebagai indikator tren pasar. Jika garis ini naik atau turun - terdapat tren. Saat garis horisontal - pasar terus melaju.

87

XVIII. BOLLINGER BANDS – BB Bllinger Bands, BB, mirip dengan Envelopes. Ada perbedaan antara keduanya: batas envelope berada daiats dan dibawah kurva rata-rata pergerakkan pada penetappan, diletakkan ke jarang persentase, namun batas BB dibuat dalam skala jarang yang setara dengan kuantitas tertentu dari perbedaan standar. Nilai penyimpangan standar bergantung pada perubahan, jadi band mengontrol luasnya: luas meningkat saat pasar tidak stabil. Saat pasar stabil, menurun pada periode yang stabil. Bollinger Bands biasanya digambarkan dalam grafik harga, namun dapat digambarkan dalam grafik indikator juga. Dalam hal dengan Moving Average Envelope, interpretasi BB berdasarkan pada fakta bahwa harga biasanya berada dalam jangkauan batas band atas dan bawah. Keunikan Bollinger Bands adalah lebarnya yang disesuaikan dengan perubahan harga. Dalam periode perubahan harga (contoh perubahan tinggi) band meluas dengna adanya besar harga. DAlam periode stagnasi (contoh perubahan rendah) band menyimpang, mempertahankan harga agar tetap berada dalam batas. Keunikkan Bollinger bands: 1. PErubahan harga yang mendadak biasanya terjadi setelah stagnasi band menunjukakn penurunan perubahan. 2. Jika harga melebihi batas band, maka tren saat ini akan berlanjut. 3. Jika setelah kenaikkan dan lubang diluar band, puncak dan lubang didalam band mengikuti, maka pembalikan tren mungkin terjadi. 4. Pergerakkan harga dimulai dari salah satu batas band biasanya mencapai batas sebaliknya. Penelitian terakhir berguna untuk memperkirakan target harga. Penelitian terakhir berguna untuk pekiraan target harga.

88

Kalkukasi Bollinger bands dibentuk oleh tiga garis. Middle Line (ML) adalah Moving Average biasa. ML = SUM [CLOSE, N]/N Top line, TL, sama dengan jumlah tertentu Middle Line dari defiasi standar (D) lebih tinggi dari ML. TL = ML + (D*StdDev) Bottom line (BL) adalah Middle Line yang berubah turun oleh jumlah yang sama dari deviasi standar. BL = ML - (D*StdDev) Dimana: N - jumlah periode yang digunakan dalam kalkulasi; SMA - Simple Moving Average; StdDev - Standard Deviation. StdDev = SQRT(SUM[(CLOSE - SMA(CLOSE, N))^2, N]/N) Direkomendasikan untuk menggunakan 20-period Simple Moving Average sebagai middle line, dan tetapkan garis atas dan bawah dua deviasi standar agar jauh dari ML. Selain itu Moving Average kurang dari 10 periode tidak telalu berdampak banyak. XIX. AWESOME OSCILLATOR – AO Indikator yang mampu menunjukkan apa yang terjadi dengan Driving Forex pasar adalah indikator teknik Bill Williams Awesome Oscillator, AO. Komponen indikator: 34-period simple moving average yang dibuat oleh poin Middle Bar (H+L)/2, yang dikurangi dari 5period simple moving average, yang dibuat oleh poin middle bar (H+L)/2. Sinyal untuk pembelian Saucer Berada diatas titik nol, histogram memberinya satu-satunya sinyal untuk membeli. Peringatan: Saat histogram mulai berubah arah dari titik terrendah ke yang tertinggi, saat bar yang lebih rendah dari yang pertama dan berwarna merah, kemudian sinyal "Saucer" muncul. Untuk kemunculan sinyal "Saucer" diharuskan paling tidak ada 3 bar histogram. Ingatlah dalam menggunakan sinyal "Saucer" untuk membeloi, bar Awesome Oscillator harus diatas garis nol. Zero crossing Saat histogram melewati nilai negatif ke yang positif, muncul sinyal untuk membeli. Syarat: Hanya dua bar yang dibutuhkan untuk sinyal; Salah satu bar harus berada di bawah level nol dan yang kedua harus melaluinya (melewati dari tingkat negatif ke yang positif). Ada sinyal untuk pembelian dan penjualan di saat yang sama.

89

Two pikes Dalam berada di bawah garis nol, nilai histogram dalam hal ini memberi sinyal pembelian. Peringatan: Jika pike turun (level minimum terrendah), dibawah garis nol dan diikuti oleh pike turun lainnya, yang lebih tinggi dari sebelumnya (jumlah negatif yang kurang dari nilai absolut, mendekati garis nol), membuat sinyal. Histogram harus ditempatkan di antara dua pike. SInyal tidak berfungsi jika histogram melewati garis nol antara pike. Segera setelah Histogram melewati garis nol, sinyal pembelian dengan segera akan muncul. Pike baru dari histogram harus berbeda tinggi, contoh; setiap pike harus lebih tinggi dari sebelumnya. Sinyal tambahan untuk pembelian adalah pembentukkan dari pike yang lebih tinggi; semetara itu historgram tidak boleh melewati garis nol. Sinyal untuk menjual Dalam Awesome Oscillator sinyal untuk penjualan sama dengan sinyal untuk pembelian. Sinyal "Saucer" dibalik, ditempatkan lebih rendah dari garisk nol. "Zero Crossing" - bar pertama lebih tinggi dari garis nol, kedua lebih rendah, contoh, menurun. "Two Pike" dibalik dan ditempatkan di atas garis nol.

Kalkulasi AO merupakan 34-period simple moving average, yang diletakkan di poin pusat bar (H+L)/2, dan dikurangi dari 5-period simple moving average, digambarkan sepanjang poin pusat bar (H+L)/2. MEDIAN PRICE = (HIGH+LOW)/2 AO = SMA(MEDIAN PRICE, 5)-SMA(MEDIAN PRICE, 34) Where: SMA - Simple Moving Average.

90

XX. AVERAGE TRUE RANGE – ATR Indikator perubahan pasar adalah Average True Range, ATR. Welles Wilder pertama kali memperkenalkan konsep ini dalam buku “New concepts in technical trading systems”. Setelah itu, indikator ini digunakan sebagai salah satu komponen sistem trading dan indikator. Sering kali saat penurunan harga, yang disebabkan oleh penjualan yang berlebihan, Average True Range mencapai nilai yang amat tinggi. Selama pergerakkan horisontal, indikator berada di level rendah, sering terjadi selama penguatan pada titik atas pasar. Ditentukan oleh peraturan yang sama dengan indikator perubahan. Semakin rendah nilai indikator, semakin mungkin fakta bahwa arah tren akan melemah, dan sebaliknya, semakin tinggi nilai indikator, semakin ada kemunkinan bahwa tren akan berbalik: ini adalah metode perkiraan menggunakan Average True Range.

Kalkukasi True Range mengikuti nilai-nilai berikut: - Perbedaan antara level maksimum dan minimum (ketinggian dan kerendahan); - Perbedaan antara harga penutupan sebelumnya dan level maksimum saat ini; - Perbedaan antara harga penutupan sebelumnya dan level minimum sebelumnya. Indikator Average True Range adalah rata-rata pergerakkan nilai true range. XXI. AVERAGE DIRECTIONAL MOVEMENT INDEX – ADX Average Directional Movement Index, ADX merupakan indikator teknik yang membantu menentukan tren harga. J. Welles Wilder merupakan pengembang yang mendeskripsikan secara detail konsep dalam buku “New concepts in technical trading systems”. Perbandingan dari indikator dua arah 14-period +DI dan 14-period –DI memudahkan menentukan metode trading pada level yang paling sederhana dalam skala sistem Directional Movement. Untuk kalkulasi, indikator grafik digambarkan di satu sama lain, atau +DI dikurangi dari –DI. Harus diingat, pembelian saat +DI lebih tinggi dari –DI, dan penjualan dilakukan saat +DI lebih rendah dari –DI, metode ini diberikan oleh W. Wilder.

91

“Extreme point rule” adalah tambahan pada peraturan trading W. Wilder. Digunakan untuk penurunan deal dan eliminasi sinyal yang salah. Prinsip “extreme points” adalah anda harus menandakan titik persilangan dari +DI dan –DI; dan akan menjadi “extreme point”. +DI menjadi diatas –DI, menunjukkan harga maksimal dalam satu hari saat mereka bersilang. Dan sebaliknya, jika +DI lebih rendah dari –DI, maka titik persilangan akan menjadi harga minimal hari ini. Saat memasukki pasar juga ditentukan oleh titik ekstrim. Dalam menjadi lebih tinggi dari poin ekstrim, contoh; saat +DI diatas -DI, perlu menunggu untuk sinyal lalu memulai pembelian. Posisi jual dapat dipertahankan jika level harga tidak dapat melebihi level poin ekstrim.

Kalkulasi ADX = SUM[(+DI-(-DI))/(+DI+(-DI)), N]/N Dimana: N - jumlah periode yang digunakan dalam kalkulasi. XXII. ALLIGATOR Seringkali pasar tidak bergerak kemanapun. Hanya sekitar 15–30% pasar membentuk tren dan trader, yang tidak berada dalam trading, menghasilkan profit dari pergerakkan tren. Kakek saya sering mengatakan «Bahkan ayam yang buta sekalipun akan menemukan jagung jika kamu memberikannya makan disaat yang sama setiap hari». Kami menyebut trading tren dengan «blind chicken market». Walaupun menghabiskan waktu beberapa tahun untuk mengerjakan indikator, yang memudahkan kami mempertahankan «gunpowder agar tetap kering» sampai kami mencapai «blind chicken market». Bill Williams Indikator teknik Alligator - merupakan kombinasi Balance Lines (Moving Averages), menggunakan geometri fractal dan dinamika non lineal. Garis biru (Alligator`s jaw) - adalah Balance Line untuk periode sementara, yang digunakan untuk konstruksi grafik (13-period smoothed moving average dipercepat 8 bar) Garis merah (Alligator`s teeth) - adalah Balance Line untuk jangka waktu yang signifikan yang satu level lebih rendah (8-period smoothed moving average dipercepat 5 bar) Garis hijua (Alligator`s lips) - adalah Balance Line untuk jangka waktu yang signifikan, satu level lebih rendah (5-period smoothed moving average dipercepat 3 bar).

92

Lips, teeth dan jaws mengarah pada interaki periode waktu yang berbeda. Tren pasar dapat dibedakan hanya sekitar 15-30%, dan sisanya anda harus mengikuti tren dan tidak beropresi8 dalam perubahan pasar dalam periode harga tertentu. Alligator akan tertidur atau telah tertidur jika Jaw, Teeth, dan Lip menutup atau saling terjalin. Sementara Alligator tertidur, "hunger" akan semakin kuat, semakin lama tertidur, "hunger" akan semakin kuat saat terbangun. Hal pertama yang dilakukan adalah menguap dan membuka Jaw. Setelah itu, dia merasakan atau mencium bau makanan - Bear atau Bull, dan mulai berburu, setelah beberapa saat Alligator memakan dan mengisi nafsu makannya, contoh selama saat itu Balance Line akan berkumpul, ini merupakan waktu yang baik untuk membenarkan profit.

XXIII. ACCUMULATION/DISTRIBUTION - A/D Variasi harga dan volume ditunjukkan oleh indikator teknik Accumulation Distribution, A/D. Mengukut indeks pada saat perubahan harga berubah menjadi volume, saat harga meningkat, fluktuasi harga berdampak pada indikator juga meningkat. Indikator ini adalah analog dari indikator yang lebih meluas - On Balance Volume. Indeks ini digunakan untuk menguji dan memastikan harga dalam hal koreksi volume trading. Saat Accumulation/Distribution (A/D) mulai berkembang, berarti anda dapat memulai pembelian atau akumulasi sekuritas karena bagian volume trading berhubungan dengan pergerakkan harga naik. Penjualan atau alokasi sekuritas dapat dimulai pada saat indikator mulai turun, karena bagian volume tradng benar-benar berhubungan dengan pergerakkan harga. Dapat dikatakan mengenai penyesuaian harga yang akan datang jika ada perbedaan antara indikator akumulasi distribusi dan saham. Lebih sering, jika perbedaan harga mengubah arah sehubungan dengan indikator. Contoh: Jika indeks naik, harga turun, selanjutnya, koreksi dapat diharapkan.

93

Calculation: Ke/dari perkiraan indiaktor ditambahkan/dikurangi sebagian khusus volume deal. Jiak harga penutupan dekat ke titik maksimum hari ini, maka ukuran bagian yang dapat ditambahkan lebih besar. Dengan berada diantara ketinggian dan kerendahan, indikator tetap di level yang sama. A/D(i) =((CLOSE(i) - LOW(i)) - (HIGH(i) - CLOSE(i)) * VOLUME(i) / (HIGH(i) LOW(i)) + A/D(i-1) Artinya: A/D(i) - Accumulation/Distribution indicator bar saat ini; CLOSE(i) – bar harga penutupan; LOW(i) – bar harga minimal; HIGH(i) – bar harga maksimal; VOLUME(i) – volume; A/D(i-1) - Accumulation/Distribution indicator untuk bar sebelumnya. Indikator teknik Accumulation Distribution, A/D ditentukan oleh penyesuaian harga dan volume. Volume sepertinya menjadi indeks saat harga berubah - semakin besar indeksnya (volume), semakin signifikan pengaruh koreksi harga pada indikator (untuk periode tertentu). XXIV. ACCELERATOR/DECELERATOR OSCILLATOR – AC Salah satu elemen terakhir yang mungkin berubah adalah arga. Saat harga berubah, pasar memulai moditfikasi, dan sebelum permulaan proses ini, tenaga kemunculan harus melambat dan menyentuh perkiraan nol. Setelah itu, mulai naik mundur sampai harga memulai pergerakkan lain. Akselerasi atau penurunan dapat diukur melalui indikator teknik Acceleration/Deceleration, AC. Indikator mengubah tren saat penyesuaian pergerakkan, dan yang terakhir berubah saat harga berfluktuasi. AC menjadi sinyal perubahan, yang memberikan manfaat tertentu. Keseimbangan kekuatan akselerasi berada di level nol. Dengan berada diatas nol Oscillator Acceleration Deceleration, AC memudahakn untuk bergerak naik dengan intensif (dan sebaliknya saat berada di bawah nol). Selama perkiraan transit nol tidak memberikan sinyal. Untuk pengambilan keputusan dan pengawasan pasar, diharuskan mengawasi perubahan warna. Harus diingat bahwa lebih baik tidak membeli dengan bantuan AC, jika warna hijau, dan jual jika berubah merah. 94

Dalam pembelian, hanya dua kolom berwarna hijau yang dibutuhkan, dan sebaliknya, untuk penjualan -- dua kolom merah saat memperkirakan pasar dalam arah pergerakkan. Dalam membuka posisi, jika kekuatan berada di arah berlawanan, diperlukan konfirmasi, ini berarti kolom tambahan. Dengan itu dikatakan bahwa indikator harus menunjukkan tiga kolom diatas nol, dalam hal ini, untuk posisi pembeian -- tidak kolom hijau dibawah nol.. Harga - adalah elemen perubahan yang terakhir. Sebelum harga berubah, tenaga pergerakkan pasar bergerak, dan sebelum ini, akselerasi harus melambatkan fase dan mencapai level nol. Setelah itu, mulai berakselerasi dalam arah berlawanan sampai harga mulai berfluktuasi. Indikator teknik Acceleration/Deceleration, AC mengukur akselerasi dan penurunan pergerakkan saat ini. Indikatorini mengubah tren pada koreksi, dan perubahan tersebut mengubah arah sebelum pergerakkan harga. Pemahaman bahwa AC meningkatkan perhatian memberikan manfaat yang jelas. Garis nol - praktisnya ini adalah titik dimana tenaga pergeakkan seimbang dengan akselerasi. Jika Acceleration Deceleration, AC diatas nol, maka biasanya lebih mudah untuk melanjutkan pergerakkan naik (sebaliknya - jika dibawah nol). Terhadap Аwesome Оscillator, cross-cut garis nol tidak menjadi tanda. Satu-satunya hal yang dilakukan untuk mengawasi pasar dan mengambil langkah adalah memperhatikan perubahan warna. Untuk menghindari pemikiran keras, ingatklah: lebih baik tidak membeli menggunakan AC saat kolom saat ini berwarna merah dan tdiak menjual saat warna menjadi hijau. Jika anda memasuki pasar dalam arah kekuatan pergerakan (indikator Acceleration/Deceleration berada diatas nol saat melakukan pembelian, dan dibawah saat penjualan), kemudian untuk membeli, dibutuhkan dua kolom hijau (dua kolom merah untuk menjual). Jika kekuatan pergerakkan menentang posisi yang dibuka )indikator dibawah nol pada pembelian, diatas nol pada penjualan), diperlukan konfirmasi, jadi anda membutuhkan satu kolom lagi. Dalam hal ini, diperlukan indikator untuk menunjukkan tiga kolom merah diatas garis nol untuk posisi jual, dan tigak kolom hijau untuk posisi beli.

Kalkulasi ADX = SUM[(+DI-(-DI))/(+DI+(-DI)), N]/N Where: N - jumlah periode yang digunakan untuk kalkulasi.

95

SECURITY VALUATION Valuation ialah tahap terakhir yang dilakukan dalam melakukan fundamental analisis, dalam tahap ini hasil atau output yang dikeluarkan oleh masing-masing analyst akan berbeda-beda karena dalam valuation sangat bergantung pada metode yang digunakan, dan asumsi-asumsi dalam melakukan forcasting informasi yang dibutuhkan dimasadepan. Inti dari security valuation ialah mendapatkan nilai wajar, dimana nilai wajar dapat diartikan harga yang sama dengan manfaat masa depan yang akan diterima. Dalam hal ini future benefit , dapat diartikan banyak sekali : Bonds : 1. Interest Payment 2. Principle Payment Stocks : 1. Dividen Karena stocks adalah hak/klaim dari investor atas kepemilikan net asset dari perusahaan maka nilai tambah dari perusahaan bisa dianggap juga sebagai future benefit. 2. Free Cash Flow 3. Residual Income 4. Economic Value Added Dan yang terakhir dalam stock valuation ialah : Market Based Valuation. Dalam pertemuan ini saya hanya akan membahas teknik-teknik yang paling sederhana. A. Bonds Valuation Pertama kita harus melakukan identifikasi future benefit yang didapatkan : a. Interest Payment b. Principle Payment Lalu kita harus mendapatkan ukuran minimal return yang didapatkan dari obligasi tersebut, mudahnya kita harus mendapatkan yield pasar untuk jenis obligasi tersebut. Yield bahasa mudahnya ialah rata-rata bunga yang dihasilkan dari obligasi yang sejenis.

96

Contoh Kasus :

20 September 2010 - Jasa Marga Tbk (JSMR) menawarkan kupon bunga di kisaran 8,75%9,95% obligasi JSMR XIV seri JM-10 dengan tenor waktu 10 tahun.

Dapat dilihat terdapat beberapa obligasiyang mendekati dengan waktu jatuh tempo obligasi ke 14 JSMR, ISAT08A – ANTM01BCN1 – BSBR02SB. Dengan rentang 7,56% - 9,28%.

97

Maka kita ambil rata-rata coupon rate dari JSMR ke- XIV 9.35% 9 (8.75% - 9.975%) menghasilkan timeline cashflow : T=0

T = 1 s/d 20 •DCF ??

T = 20

•9.35%x •Rp1000.000.000.000 : •Interest : •Rp93.500.000.000

•Principle Payment : •Rp1000.000.0000.000

Dengan minimal imbal hasil (required return) : 8.24% (7.56% + 8.42%).

Year Amount a. 1 s/d 20 Rp 93,500,000,000 Rp b.20 Rp 1,000,000,000,000 Rp Fair Value of Bonds Rp

Present Value 901,830,595,905 205,231,645,962 1,107,062,241,867

Maka dapat dihasilkan bahwa , sebagai investor obligasi JSMR masih murah jika berada dibawah nilai Rp 1.107.062.241.867,-. Untuk Yield sebenarnyapun bisa dicari dengan menggunakan CAPM method :

Ket : Rf = Tingkat Return dari risk free asset (SUN, SBI) Rmd = Tingkat Imbal Hasil bunga obligasi sejenis. B = Tingkat Korelasi antara Obligasi dengan Pasarnya Namun yang sulit dalam penerapan obligasi diindonesia menggunakan CAPM method ialah kuotasi pasar untuk saham obligasi belum tertata dengan baik kategorisasi obligasi yang ada pun masih tercampur-campur, maka contoh yang saya berikan jika implementasi kedalam kehidupan mahasiswa ialah seperti ini. *hasil analisis tergantung dengan metode penaksiran Required Return.

98

B. Stocks Valuation Pertama kita harus melakukan identifikasi future benefit yang didapatkan : a. Dividen Payment Sifat yang berbeda dari saham dengan obligasi ialah saham tidak memiliki waktu maturity sehingga hak milik atas surat berharga tidak ada, tergantung kemauan investor untuk menjual atau menahan surat berharganya. Karena tidak ada periode penyelesaian untuk saham maka sangat sulit untuk melakukan present value dengan cara biasa maka, terdapat simplifikasi secara matematik mengenai present value pada n = infinity. Constant Growth Model : Gordon Growth Model

yang artinya ialah akumulasi dari dividen pada masa depan tak terbatas dengan asumsi pertumbuhan dari dividen itu sendiri constant, maka terdapat variable g. Contoh Kasus : Masih sama dengan jasa marga dibawah ialah dividen yang dapat ditemukan dalam performance summary :

Dimana pada tahun 2011 dividen yang dikeluarkan senilai Rp 78,87 sedangkan pada tahun 2012 belum diketahui. Dapat dilihat terdapat pertumbuhan dividen yang menurun dari tahun 2010 ke 2011. Jika ingin mudah dapat saja kita langsung anggap bahwa dividen akan konstan dari tahun 2012 dan seterusnya. Namun hal ini akan membuat bias pada valuasi kita. Contoh A :

Yang menghasilkan growth sebesar 53,22% dapat dilihat sepertinya terlihat terlalu optimistis dengan kenyataan terdapat penurunan divide nada tahun 2011.

99

EPS dan Dividend PT. JSMR 78.87

2011

Rp197.68 105.69

2010

Rp176.14 87.91

2009

Rp146.50 52

2008

Rp104 14.13

2007

Rp55 Rp-

Rp50

Rp100

Rp150

Dividend

Rp200

Rp250

EPS

100.00% 90.00% 80.00% 70.00% 60.00%

50.00% EPS Growth

40.00%

Dividen Ratio

30.00% 20.00% 10.00%

0.00% EPS Growth Dividen Ratio

2008

2009

2010

2011

89.09%

40.87%

20.23%

12.23%

50%

60%

60%

40%

Dapat dilihat dibawah ini pertumbuhan pada tahun ini hanya sekitar 12,23% dengan dividen ratio per EPS 40%. Jika ingin lebih rincinya lagi kita dapat melihat laporan kuartal dan melihat berita mengenai target laba perusahaan pada tahun 2012.

100

Pada kuartal 3 2012, Jasa Marga telah melebih target pendapatan dimana anggaran pendapatannya Rp 5.4 Trilliun yang sekarang sudah mencapai Rp 5.59 Trilliun. Dengan menggunakan konsep Leverage kita dapat estimasi efek leverage sebesar 0.92, dengan asumsi pendapatn sampai sekarang 5.59 trilliun kita mendapatkan peningkatan net revenue sebesar 12,69% yang mengakibatkan pertumbuhan EPS sebesar 11,68%. Sehingga EPS menjadi Rp 220.77 lalu dengan melihat tren Dividen Ratio kita dapat menyimpulkan ada penurunan permintaan dividen dari shareholder kita ambil saja 40% untuk dividen ratio maka Dividen pada tahun 2012 yang diekspektasikan ialah Rp88.08 Dapat dilihat jika kita menggunakan growth yang 50% tadi hasilnya akan sangat bias bukan. Lalu kita harus mencari Cost of capital, sebenarnya dalam mencari cost of capital dapat dicari dengan beberapa metode :

Dimana Cost of Capital Masing-masing :

101

Banyak metode yang dapat digunakan, namun untuk memudahkan peng-aplikasian gunakan saja conventional number 15-20% bebas menurut anda, bahkan bisa disesuaikan dengan anda sendiri. Karena intinya required return ialah imbal hasil minimum, mana persentase yang menurut anda cukup. Valuasi :

Jika dibandingkan dengan harga sekarang pada level RP 5800, harganya sudah sangat mahal sekali namun analisis kita ini baru merupakan satu metode. Dimana metode ini cukup mempunyai bias yang tinggi akibat metode ini tidak mengukur kinerja manajemen yang lebih di nilai sebagai investor. Metode ini hanya melihat arus kas masa depan yang akan diterima. Walaupun overvalued yang dipentingkan dalam stocks ialah sustainability growth and environment. Analisis kita dapat di buat dengan range misalkan RP 1750 – 2000, namun range ini dibuat dengan melihat background checkingnya tidak hanya dari laporan keuangan tapi kinerja manajemen secara keseluruhan yang dapat meyakinkan kita bahwa nilai ini masih terlalu rendah sehingga dapat di naikkan beberapa level.

102

DAFTAR PUSTAKA 1.

Kieso, Donald D., Jerry J. Weygandt & Terry D. Warfield. Intermediate Accounting, IFRS Edition. 2011. United States of America : John Wiley & Sons

2.

http://en.wikipedia.org/wiki/Financial_ratio#Market_ratios

3.

http://www.investopedia.com/university/ratios/#axzz28d2VF4Aw

4.

http://www.investopedia.com/university/ratios/investmentvaluation/ratio2.asp#axzz28fEDG7Ox

5.

http://www.investopedia.com/terms/o/operatingratio.asp#axzz28d2VF4Aw

6.

http://www.investopedia.com/university/ratios/operatingperformance/ratio1.asp#axzz28d2VF4Aw

7.

http://www.investopedia.com/university/ratios/operatingperformance/ratio2.asp#axzz28d2VF4Aw

8.

http://smallbusiness.chron.com/compare-financial-statements-between-businesses24903.html

9.

http://www.ndir.com/SI/strategy.shtml

10. www.wikipedia.com 11. www.investopedia.com 12. http://instaforex.com/id/forex_technical_indicators.php

103

Related Documents


More Documents from "Wah Yudi"