Referat: Perikondritis Aurikula

  • Uploaded by: Mey Cahyani
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Referat: Perikondritis Aurikula as PDF for free.

More details

  • Words: 1,061
  • Pages: 19
Loading documents preview...
REFERAT

PERIKONDRITIS AURIKULA Dibawakan dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik Laboratorium/SMF Ilmu THT Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman OLEH: Mey Cahyani Muhamad Chairul Fadhil Dosen Pembimbing : dr. Moriko P, M.Kes, Sp. THT-KL

PENDAHULUAN •

Perikondritis aurikula  suatu proses peradangan pada kartilago aurikula yang terjadi akibat suatu trauma dengan laserasi dan hematom, atau sebagai komplikasi paska operasi.



Sebuah penelitian oleh Tan dan Hsu pada kasus pseudokista aurikula sebagian besar (55%) menunjukkan pembengkakan aurikula yang bisa mengarah ke perikondritis aurikula.



Perikondritis memerlukan penanganan segera untuk mencegah terjadinya abses, dan komplikasi yang bisa ditimbulkan berupa timbulnya jaringan parut serta nekrosis kartilago yang memerlukan tindakan pembedahan

TUJUAN Tujuan penulisan dari referat ini yaitu sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan tinjauan kepustakaan mengenai perikondritis aurikula mulai dari definisi, etiologi, patogenesis, diagnosis, diagnosis banding, penatalaksanaan dan pencegahan, serta untuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik di Laboratorium Ilmu Penyakit Telinga, Hidung, dan Tenggorokan.

PEMBAHASAN 1. Anatomi 2. Definisi 3. Etiologi 4. Faktor Predisposisi

5. Epidemiologi 6. Patofisiologi 7. Gambaran Klinis 8. Penegakan Diagnosis

9. Diagnosis Banding 10. Penatalaksanaan

1. ANATOMI TELINGA LUAR

DEFINISI Perikondritis aurikula adalah radang pada kartilago aurikula yang terjadi apabila suatu trauma atau radang menyebabkan efusi serum hingga pus/ abses di antara lapisan perikondrium dan kartilago telinga

ETIOLOGI 1. Pseudomonas aeruginosa 2. Staphylococcus aureus 3. Enterococcus faecalis 4. Streptococcus grup A, polymicrobial infecetion, klebsiella pneumonia, dan candida spp

FAKTOR PREDISPOSISI 1. Inadekuat pada terapi selulitis aurikula (pinna) dan otitis eksterna 2. ‘Accidental’ atau ‘surgical’ (sesudah aspirasi atau insisi hematoma aurikula) 3. Infeksi sekunder dari laserasi atau hematoma 4. Luka bakar atau ‘frostbite’ 5. Penusukan anting-anting pada kartilago (‘high ear piercing’)

6. Reaksi alergi

EPIDEMIOLOGI • Terjadi pada remaja atau orang dewasa yang mempunyai kegiatan yang melibatkan kekerasan, 40% terjadi pada atlet. • Selama dua tahun terakhir terjadi peningkatan kejadian perikondritis auricular dan abses perikondrial setelah tindik telinga. • Kondisi lain seperti luka bakar, riwayat operasi telinga, riwayat trauma tumpul dan tajam yang lain seperti riwayat terjatuh dan tindakan akupuntur dapat menjadi penyebab infeksi yang dapat menyebabkan perikondritis aurikula.

PATOFISIOLOGI • Infeksi superfisial dari liang telinga luar atau dari daun telinga menyebar lebih kedalam ke perikondrium. • Pada stadium dini (early stages) pinna merah dan nyeri, berlanjut jadi terbentuk abses sub perikondrium. • Tulang rawan kekurangan blood supply, nekrose tulang rawan, deformity daun telinga cauliflower ear

GAMBARAN KLINIS Gambaran klinis pada pasien perikondritis yaitu 1. Eritema dan 2. Pembengkakan aurikula 3. Aurikula yang sangat nyeri namun daerah yang terkena hanya area dibawah kartilago 4. Pada reaksi peradangan yang hebat, gejala umum seperti demam dan pembengkakan kelenjar limfe juga dapat timbul

DIAGNOSIS Anamnesis Penderita dengan perikondrititis pada umumnya datang ke dokter dengan keluhan aurikula terasa sakit, warna merah, dan tegang. Pemeriksaan Fisik

Pada keadaan perikondritis dapat ditemukan aurikula merah dan tender, kemudian bengkak (‘generalized swelling of the pinna), serta terdapat abses pada aurikula. Pemeriksaan Laboratorium

Pada pemeriksaan laboratorium, dapat diambil sampel dari abses aurikula untuk dikultur, mengetahui jenis bakteri penyebab sehingga dapat diberikan terapi yang tepat. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukositosis.

DIAGNOSIS BANDING 1. Othematoma Suatu hematom aurikula akibat rudapaksa yang menyebabkan timbulnya darah dalam ruangan antara perikondrium dan kartilago

2. Pseudokista Terdapat benjolan di aurikula yang disebabkan oleh adanya kumpulan cairan kekuningan diantara lapisan perikondrium dan kartilago telinga. Biasanya pasien datang ke dokter, karena ada benjolan di aurikula yang tidak nyeri dan tidak diketahui penyebabnya.

3. Polikondritis berulang Penyakit yang tidak diketahui etiologinya yang menyebabkan peradangan dan destruksi kartilago, yang merupakan gangguan kartilago generalisata

PENATALAKSANAAN Pada dasarnya penatalaksanaan yang diberikan untuk perikondritis aurikula adalah untuk mencegah terjadinya komplikasi berupa hancurnya kartilago yang menjadi kerangka pada telinga (cauliflower).

Medikamentosa yang dapat diberikan diantaranya : • Antibiotik : Ciprofloxacin, Gentamycin, Cefixime, Tikarsilin • Anti inflamasi / analgesik : asam mefenamat/piroxicam/natrium diclofenac.

Bila kondisi tampaknya meluas dan terdapat tanda-tanda adanya cairan dibawah perikondrium berupa abses ataupun hematoma,maka indikasi untuk melakukan insisi dan drainase cairan atau pus dan difiksasi dengan melakukan pemasangan balut tekan

PENUTUP •

Perikondritis adalah radang pada kartilago aurikula yang terjadi apabila suatu trauma atau radang menyebabkan efusi serum atau pus di antara lapisan perikondrium dan kartilago telinga luar. Mikroorganisme penyebab tersering perikondritis adalah ‘Pseudomonas aeruginosa’.



Faktor predisposisi dari perikondritis adalah Penusukan anting-anting pada kartilago, ‘accidental’ atau ‘surgical’, inadekuat pada terapi selulitis aurikula (pinna) dan otitis eksterna akut, , infeksi sekunder dari laserasi atau hematoma, infeksi superfisialis matus akustikus, dan luka bakar. Pengobatan perikondritis dapat diberikan antibiotik seperti Siprofloksasin, Gentamisin dan Tikarsilin



Komplikasi perikondritis berupa kehancuran kartilago sehingga terjadi telinga lisut (‘cauliflower ear’). Oleh karena itu, pasien dianjurkan untuk rawat inap dan mendapatkan pengobatan antibiotik sistemik di Rumah Sakit.

DAFTAR PUSTAKA 1. Basak B, Gautam D, Gayen GC, et al, 2013, Auricular Perichondritis in a Tertiary Rural Hospital, Philippine Journal of Otolaryngology-Head and Neck Surgery, pp.7-8. 2. Boies LR.,2015 Penyakit Telinga Luar: Perikondritis, Dalam : Adams GL., Boies LR., Higler PA. Boies Buku Ajar Penyakit THT, ed. 6, EGC, Minnesota, pp.81 3. Dhingra D, Dhingra PL, Dhingra S, 2014, Diseases Of Ear, Nose And Throat & Head And Neck Surgery, ed. 6, Elsevier, Haryana, pp. 49-53.

4. Koshore H, Prasad C, Sampath S, et al., 2007, Perichondritis of The Auricle and Its Management, The Journal of Laryngology & Otology, pp. 530 – 534. 5. Mitchell, Richard N., dkk. 2009. Buku Saku Dasar Patologis Penyakit, EGC, Jakarta. 6. Price SA, Wilson LM, 2006. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, ed. 6, vol. 1, EGC, Jakarta.

7. Shrivastav RP, 2014, Ear, Nose and Throat and Head and Neck Surgery, ed. 2, Jaypee Brother Medical Publishers (P) LTD, New Delhi, pp.38. 8. Soepardi EA, Iskandar N (Ed.), 2007, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher, ed. 6, FKUI Press, Jakarta, pp. 58. 9. Tan By, Hsu, 2004, Auricular Pseudocyst in The Tropics : A Multi –Racial Singapore Experience, The Journal of Laryngology & Otology, pp. 183 – 185. 10. Hanif J., Frosh A., Marnane C., Ghufoor K., Rivron R., Sandhu G. 2001. Lesson of the week: "High" ear piercing and the rising incidence of perichondritis of the pinna. British Medical Journal. Vol 322 : 906-907. 11. Soepardi, Efiaty Arsyad, et al.2007. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher edisi 6. FKUI. 12.

Lucente, F.E., El, G. H. 2011. Ilmu THT Esensial. EGC, Jakarta.

13. Stell, P.M., Siegler, R.P.J. 1989. Pelajaran Ringkas Telinga, Hidung dan Tenggorokan. PT. Gramedia, Jakarta. 14. Broek, P.V.D., Feenstra, L. 2009. Buku Saku Ilmu Kesehatan Tenggorok, Hidung dan Telinga. EGC, Jakarta.

Related Documents

Perikondritis
January 2021 1
Perikondritis
January 2021 3
Referat
February 2021 2
Referat
February 2021 2

More Documents from ""