Renpra Sdki Dm-2

  • Uploaded by: Kusumadewi Widiarsa
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Renpra Sdki Dm-2 as PDF for free.

More details

  • Words: 2,596
  • Pages: 15
Loading documents preview...
3. Rencana Keperawatan No

1.

Diagnosa

Tujuan &

Keperawatan

Kriteria Hasil

(SDKI)

(SLKI)

Intervensi (SIKI)

Rasional

Ketidakstabilan

Setelah dilakukan

SIKI Label

kadar glukosa

intervensi

Manajemen hiperglikemia

darah b.d diabetes

keperawatan … x

Observasi

Observasi

melitus

24 jam, maka

1. Monitor kadar glukosa darah,

1. Mengantisipasi

diharapkan kestabilan kadar

jika perlu 2. Monitor tanda dan gejala

terjadinya hiperglikemia atau

glukosa darah

hiperglikemia (mis. poliuria,

teratasi, dengan

polidipsia, polifagia,

2. Menghindari

kriteria :

kelemahan, malaise,

terjadinya

SLKI Label

pandangan kabur, sakit

hiperglikemia

Kestabilan kadar

kepala)

glukosa darah 1. Koordinasi meningkat 5 2. Mengantuk menurun 5 3. Pusing menurun 5 4. Lelah/lesu

3. Monitor intake dan output cairan Terapeutik

hipoglikemia

3. Menjaga intake dan output stabil Terapeutik 1. Menambah intake

1. Berikan asupan cairan oral

cairan dalam

Edukasi

tubuh

1. Anjurkan kepatuhan terhadap Edukasi diet dan olahraga 2. Anjurkan pengelolaan

1. Membantu agar pasien patuh pada

menurun 5

diabetes (mis. penggunaan

5. Keluhan lapar

insulin, obat oral, monitor

2. Menginformasikan

menurun 5

asupan cairan, penggantian

cara pengelolaan

6. Kadar glukosa

karbohidrat dan bantuan

diabetes

dalam darah

professional kesehatan)

membaik 5

Kolaborasi 1. Kolaborasi pemberian

diet dan olahraga

Kolaborasi 1. Mengatur kadar glukosa dalam

insulin, jika perlu 2. Kolaborasi pemberian cairan IV, jika perlu

tubuh 2. Menambah intake cairan dalam tubuh

2.

Defisit nutrisi

Setelah dilakukan

SIKI Label

berhubungan

intervensi

Manajemen nutrisi

dengan faktor

keperawatan … x

Observasi

Observasi

biologis yaitu

24 jam, maka

1. Identifikasi status nutrisi

1. Mengetahui informasi

polifagia

diharapkan Status

2. Identifikasi makanan yang

nutrisi teratasi,

disukai

terbaru status nutrisi pasien

dengan kriteria :

3. Monitor asupan makanan

SLKI Label

4. Monitor berat badan

apa yang disukai

Status nutrisi 1. Porsi makanan

Terapeutik

pasien untuk

1. Sajikan makanan secara

perencanaan diet

yang dihabiskan meningkat 5 2. Berat badan membaik 5 3. IMT membaik 5 4. Frekuensi makan membaik 5 5. Nafsu makan membaik 5 6. Membran mukosa membaik 5

menarik dan suhu yang sesuai 2. Berikan makanan yang

2. Mengetahui makanan

makanan 3. Mengetahui seberapa banyak makanan yang

tinggi kalori dan tinggi

dapat dimakan oleh

protein

pasien

Edukasi 1. Anjurkan posisi duduk, jika mampu 2. Ajarkan diet yang diprogramkan Kolaborasi

4. Mengetahui diet yang digunakan sudah sesuai Terapeutik 1. Menambah nafsu makan

1. Kolaborasi dengan ahli gizi

2. Mencukupi kalori dan

untuk menentukan jumlah

protein untuk tubuh

kalori dan jenis nutrien yang

dan sesuai dengan diet

dibutuhkan, jika perlu

pada pasien Diabetes Edukasi 1. Membuat pasien

merasa nyaman saat makan 2. Membantu pasien melaksanakan diet yang sudah dprogramkan dengan baik Kolaborasi 1. Agar nutrisi pasien terpenuhi dengan tepat 3.

Perfusi perifer

Setelah dilakukan

SIKI Label

tidak efektif

intervensi

Manajemen sensasi

berhubungan

keperawatan … x

perifer: Pemantauan tanda

dengan diabetes

24 jam, maka

vital

melitus

diharapkan Perfusi

Observasi

Observasi

perifer teratasi,

1. Monitor terjadinya

1. Mengantisipasi

dengan kriteria : SLKI Label Perfusi perifer 1. Denyut nadi perifer membaik 5 2. Warna kulit pucat menurun 5 3. Kelemahan otot menurun 5 4. Akral membaik 5 5. Turgor kulit membaik 5 6. Tekanan darah

parestesia, jika perlu

adanya rasa nyeri atau

2. Monitor perubahan kulit

kesemutan pada

3. Monitor adanya

ekstermitas

tromboflebitis dan

2. Mengetahui kondisi

tromboemboli vena

tubuh pasien

4. Monitor tekanan darah

3. Mengantisipasi

5. Monitor nadi (frekuensi,

terjadinya

kekuatan, irama)

tromboflebitis dan

6. Monitor pernapasan

tromboemboli vena

(frekuensi, kedalaman) 7. Monitor suhu tubuh Terapeutik 1. Hindari pemakaian bendabenda yang berlebihan suhunya (terlalu panas

4. Mengetahui tekanan darah pasien terbaru 5. Mengetahui nadi pasien terbaru 6. Mengetahui pernapasan pasien

sistolik membaik 5 7. Tekanan darah

atau dingin) 2. Dokumentasikan hasil pemantauan

diastolik membaik 5

terbaru 7. Mengetahui suhu pasien terbaru Terapeutik

Edukasi 1. Anjurkan penggunaan

1. Mengantisipasi perubahan suhu

termometer untuk menguji

ekstrem pada

suhu air

ekstermitas

2. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu Kolaborasi 3. Kolaborasi pemberian analgesik, jika perlu

2. Agar terdapat bukti sudah dilakukannya pemeriksaan Edukasi 1. Mengetahui suhu air 2. Agar pasien mendapatkan informasi yang valid Kolaborasi 1. Mengatasi rasa nyeri

4.

Intoleransi

Setelah dilakukan

Manajemen Energi

aktivitas b.d

intervensi selama

Observasi

kelemahan

….x24 jam, maka

1. Identifikasi gangguan

di harapkan

fungsi tubuh yang

Toleransi aktivitas

mengakibatkan kelelahan

meningkat dengan

2. Monitor kelelahan fisik dan

Kriteria hasil :

emosional

Toleransi

3. Monitor pola dan jam tidur

Aktivitas

4. Monitor lokasi dan

1. Frekuensi nadi meningkat 5 2. Saturasi oksigen

ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas Terapeutik 1. Sediakan lingkungan

Manajemen Energi 1. Agar pasien tidak merasakan kelelahan 2. Agar kelelahan dan emosional pasien terjaga 3. Agar pola istirahat pasien terjaga 4. Agar lokasi nyeri pasien dapat di control 5. Agar nyeri pasien dapat di control 6. Agar nyeri pasien

meningkat 5 3. Kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari meningkat 5 4. Kecepatan

nyaman dan rendah

menurun dengan

stimulus (mis.

latihan gerak

Cahaya,suara,kunjungan) 2. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif 3. Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan 4. Fasilitasi duduk di sisi

7. Agar dapat mengontrol nyeri yang di alami 8. Agar pasien nyaman dalam melakukan terapi

berjalan

tempat tidur, jika tidak

meningkat 5

dapat berpindah atau

dalam melakukan

berjalan

terapi

5. Jarak berjalan meningkat 5 6. Kekuatan tubuh bagian atas meningkat 5 7. Kekuatan

Edukasi 1. Anjurkan tirah baring 2. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap 3. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan

tubuh bagian

gejala kelelahan tidak

bawah

berkurang

meningkat 5 8. Keluhan Lelah menurun 5 9. Dyspnea saat aktivitas menurun 5 10. Dyspnea

4. Ajarkan strategi koping

9. Agar pasien nyaman

10. Agar nyeri pasien menurun 11. Agar cepat diberikan solusi untuk mengatasi masalah nyer 12. Agar kelelahan pasien dapat di control 13. Agar asupan makanan pasien terjaga

untuk mengurangi kelelahan Kolaborasi 1. Kolaborasi dengan ahli gizi

Terapi aktivitas 1. Agar mengatahui seberapa besar tingkat

tentang cara meningkatkan

aktivitas yang bisa di

asupan makanan

lakukan pasien

setelah

2. Agar bisa mengetahui

aktivitas

Terapi aktivitas

aktivitas yang

menurun 5

Observasi

dilakukan

11. Perasaan lemah menurun 5

1. Identifikasi tingkat aktivitas 3. Agar mengetahui 2. Identivikasi kemampuan

kegiatan yang disukai

12. Aritmia saat aktivitas menurun 5 13. Aritmia setelah aktivitas menurun 5 14. Sianosis menurun 5 15. Warna kulit membaik 5

berpartisipasi dalam

pasien untuk

aktivitas tertentu

mendukung terapi

3. Identifikasi sumber daya untuk aktivitas yang diinginkan

meningkatkan partisipasi

dapat berjalan lancar 6. Untuk mempermudah melakukan terapi

5. Identifikasi makna aktivitas 7. Agar pasien nyaman rutin

membaik 5

fisik, social, dan spiritual

membaik 5

5. Agar terapi aktifitas

dalam aktivitas

6. Monitor respon emosional,

napas

terapi pasien nyaman

4. Identifikasi strategi

16. Tekanan darah

17. Frekuensi

4. Agar ketika melakukan

dan mengerti tentang terapy yang dilakukan 8. Untuk melakukan

terhadap aktivitas

terapi tepat pada

Terapeutik 1. Fasilitasi focus pada

sasarannya 9. Agar pasien dan

kemampuan, bukan defisit

keluarga bisa

yang dialami

menyesuaikan

2. Sepakati komitmen untuk

lingkungan saat terapy

meningkatkan frekuensi dan rentang aktivitas 3. Fasilitasi memilih aktivitas dan tetapkan tujuan

dimulai 10.

Agar tujuan

terapy tercapai 11.

Agar keluarga

aktivitas yang konsisten

tahu cara melakukan

sesuai kemampuan fisik

terapy untuk pasien

,psikologis dan social

kedepannya

4. Koordinasi pemilihan aktivitas sesuai usia 5. Fasilitasi makna aktivitas yang dipilih 6. Fasilitasi transportasi untuk menghadiri aktivitas

12.

Agar terapy dapat

berjalan dengan jadwal yang diberikan 13.

Agar keluarga

dapat mendukung segala terapy yang

7. Fasilitasi pasien dan keluarga dalam menyesuaikan lingkungan

diberikan kepada pasien 14.

Agar tujuan

untuk mengakomodasi

terapy berjalan dengan

aktivitas yang dipilih

lancer sehingga

8. Fasilitasi aktivitas fisik rutin 9. Fasilitasi aktivitas pengganti saat mengalami keterbatasan waktu,energi,atau gerak 10.

Fasilitasi aktivitas

motorik untuk merelaksasi otot 11.

Libatkan keluarga

dalam aktivitas 12.

Fasilitasi

mengembangkan aktivitas 13.

Fasilitasi pasien dan

keluarga memantau kemajuannya sendiri untuk mencapai tujuan 14.

Jadwalkan aktivitas

dalam rutinitas 15.

Berikan penguatan

positif atas partisipasi dalam aktivitas Edukasi 1. Jelaskan metode aktivitas sehari-hari 2. Ajarkan cara melakuakn

diperlukan kolaborasi dengan terapis tentang terapy apa yang cocok untuk dilakukan

aktivitas yang dipilih 3. Anjurkan melakukan aktivitas fisik,social spiritual dan kognitif dalam menjaga fungsi dan kesehata 4. Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok atau terapi ,jika sesuai 5. Anjurkan keluarga untuk memberi penguatan positif atas partisipasi dalam aktivitas Kolaborasi 1. Kolaborasi dengan terapis dalam merencanakan dan memonitor program aktivitas jika sesuai 2. Rujuk pada pusat atau program aktivitas komunitas 5.

Nyeri akut b.d

Setelah dilakukan

Manajemen Nyeri

Manajemen Nyeri

agens cedera

intervensi selama

Observasi

1. Agar mengetahui

biologis

….x24 jam, maka

(penurunan perfusi

di harapkan

karakteristik, durasi,

perifer)

Tingkat nyeri

frekuensi, intensitas nyeri

1. Identifikasi lokasi,

titik nyeri pasien 2. Agar mengetahui seberapa tingkat

menurun dengan

2. Identifikasi sekala nyeri

nyeri yang dirasakan

kriteria hasil :

3. Identifikasi respon nyeri

pasien dan respon

Tingkat Nyeri

verbal dan nonverbal

nyeri pasien

4. Identifikasi faktor yang

3. Agar mengetahui

1. Kemampuan menuntaskan

memperberat dan

faktor yang

aktivitas meningkat 5 2. Keluhan nyeri menurun 5 3. Meringis menurun 5 4. Gelisah menurun 5

memperingan nyeri 5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri 6. Identifikasi pengaruh

menyebabkan nyeri pada pasien 4. Agar mengetahui apakah keyakinan,

budaya terhadap respon

kualitas hidup dan

nyeri

budaya pasien bisa

7. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup

menimbulkan efek nyeri pada pasien

5. Kesulitan tidur

8. Monitor keberhasilan terapi

5. Agar mengetahui

menurun 5

komplementer yang sudah

seberapa besar

diberikan

keberhasilan dalam

6. Diapforesis menurun 5 7. Perasaan depresi 8. Ketegangan

9. Monitor efek samping penggunaan analgetik Terapeutik 1. Berikan teknik

terapi 6. Agar mengetahui respon apa yang dilihat dengan

otot menurun

nonfarmakologi untuk

penggunaan

5

mengurangi nyeri

analgetik

9. Pupil dilatasi

2. Control lingkungan yang

menurun 5

memberat rasa nyeri

10. Frekuensi nadi

3. Fasilitasi istoirahat tidur

membaik 5

4. Pertimbangkan jenis dan

11. Pola napas

7. Memberikan Teknik relaksasi nafas dalam 8. Agar istirahat tidur pasien terpenuhi dan

sumber nyeri dalam

tingkat nyeri dapat

membaik 5

pemilihan strategi

menurun

12. Tekanan darah

meredakan nyeri

membaik 5 13. Pola tidur membaik 5

Edukasi 1. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri 2. Jelaskan strategi pemicu nyeri 3. Anjurkan memonitoring nyeri secara mandiri

9. Agar keluarga pasien dan pasien mengerti penyebab dan pemicu nyeri 10. Kolaborasi dengan dokter tentang analgesk yang harus di berikan kepada

4. Anjurkan menggunakan

pasien

analgetik secara tepat 5. Ajarkan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri Kolaborasi 1. Kolaborasi pemberian analetik

Pemberian analgesic 1. Agar mengetahui seberapa tingkat nyeri pada pasien 2. Agar mengetahui pasien ada alergi pada obat atau tudak

Pemberian analgesic Observasi 1. Identifikasi karakteristik nyeri 2. Identifikasi riwayat alergi obat 3. Identifikasi kesesuaian jenis

3. Agar analgesic yang di berikan sesuai dengan keparahan nyeri pasien 4. Agar mengetahi efek dari analgesic 5. Agar pemberian

analgesic dengan tingkat

analgesic sesuai

keparahan nyeri

dengan tingkat nyeri

4. Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah pemberian analgesic 5. Monitor efektifitas analgesik Terapeutik 1. Diskusikan jenis analgesic

pasien 6. Agar respon pasien terkontrok untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan 7. Kolaborasi dengan

yang disukai untuk

dokter tentang obat

mencapai analgesia optimal

yang diberikan, dosis

2. Pertimbangkan penggunaan infus kontinu, atau bolus opioid untuk mempertahankan kadar

dan jenis analgesic yang di berikan

dalam serum 3. Tetapkan target efektifitas analgesic untuk mengoptimalkan respon pasien 4. Dokumentasikan respon terhadap efek analgesic dan efek yang tidak diinginkan Edukasi 1. Jelaskan efek terapi dan efek samping obat Kolaborasi 1. Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesic, sesuai indikasi 6.

Risiko infeksi d.b

Setelah dilakukan

Pencegahan Infeksi

Pencegahan Infeksi

penyakit kronis

intervensi

Observasi

Observasi

diabetes mellitus

keperawatan selama … × 24 jam, maka

1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik Terapeutik

diharapkan tidak

1. Batasi jumlah pengunjung

terjadi infeksi pada

2. Berikan perawatan kulit

pasien, dengan kriteria :

pada area edema 3. Cuci tangan sebelum dan

1. Mengetahui adanya tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik Terapeutik 1. Mencegah transmisi bakteri, virus,

Tingkat Infeksi

sesudah kontak dengan

maupun kuman

1. Kebersihan

pasien dan lingkungan

penyebab infeksi

tangan meningkat 5 2. Kebersihan badan meningkat 5

pasien 4. Pertahankan Teknik aseptik pada pasien berisiko tinggi Edukasi

2. Mencegah infeksi berlanjut pada area edema 3. Mencegah transmisi bakteri, virus,

3. Nafsu makan meningkat 5 4. Demam menurun 5 5. Kemerahan menurun 5 6. Nyeri menurun 5 7. Bengkak menurun 5 8. Cairan berbau busuk menurun 5 9. Letargi menurun 5

1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi 2. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar

maupun kuman penyebab infeksi 4. Mencegah transmisi bakteri, virus,

3. Ajarkan etika batuk

maupun kuman

4. Ajarkan cara memeriksa

penyebab infeksi

kondisi luka atau luka operasi 5. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi 6. Anjurkan meningkatkan asupan cairan Kolaborasi 1. Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu

Edukasi 1. Pasien dan keluarga mengetahui tanda dan gejala infeksi 2. Pasien dan keluarga dapat melakukan cuci tangan dengan benar 3. Mencegah transmisi bakteri, virus, maupun kuman penyebab infeksi 4. Mengetahui kondisi luka 5. Menguatkan sistem kekebalan tubuh Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi 6. Supaya kebutuhan cairan pasien tetap terpenuhi Kolaborasi 1. Meningkatkan sistem kekebalan

tubuh 7.

Gangguan

Setelah dilakukan Perawatan Integritas Kulit

integritas kulit b.d intervensi

Observasi

gangguan sensasi keperawatan

1. Identifikasi

akibat melitus

diabetes selama ...x24 jam, maka

diharapkan

Perawatan Integritas Kulit Observasi

gangguan

penyebab 1. Untuk integritas

kulit

mengetahui

tindakan

apa

(mis. Perubahan sirkulasi,

sebaiknya

integritas kulit dan

perubahan

selanjutnya

jaringan

penurunan kelembaban, suhu Terapeutik

meningkat, dengan

lingkungan

kriteria :

penurunan mobilitas)

Integritas

meningkat 5 2. Hidrasi

kulit

meningkat 5 3. Kerusakan

luka baru 2. Menambah

tirah baring 2. Lakukan pemijatan pada area

4. Kerusakan

kulit

pasien

terasa lebih nyaman

penonjolan tulang, jika perlu 4. Mencegah terjadinya 3. Bersihkan perineal dengan

iritasi kulit 5. Agar kulit pasien tidak

4. Gunakan produk berbahan

menurun 5

rasa

nyaman pasien 3. Agar

air hangat

jaringan

iritasi

petroleum atau minyak pada 6. Mencegah terjadinya kulit kering

iritasi kulit

kulit 5. Gunakan produk berbahan Edukasi

menurun 5 5. Nyeri menurun 5

ringan/alami dan hipoalergik 1. Agar pada kulit sensitive 6. Hindari

6. Perdarahan menurun 5 7. Kemerahan menurun 5 kulit

membaik 5 9. Sensasi

ekstrem, 1. Mencegah terjadinya

1. Ubah posisi tiap 2 jam jika

1. Elastisitas kulit

8. Suhu

nutrisi,

Kulit Terapeutik

dan Jaringan

lapisan

status

dilakukan

produk

kulit berbahan

kelembaban pasien

tetap

terjaga

dasar alcohol pada kulit 2. Agar kebutuhan cairan kering

pasien terpenuhi

Edukasi 1. Anjurkan pelembab

3. Agar nutrisi pasien memnggunakan (mis.

terpenuhi

Lotion, 4. Agar

serum) 2. Anjurkan minum air yang

nutrisi

vitamin terpenuhi

dan pasien

membaik 5

cukup

5. Menghindari

3. Anjurkan

meningkatkan

asupan nutrisi 4. Anjurkan

terjadinya iritasi kulit 6. Terhindar

meningkatkan

asupan buah dan sayur 5. Anjurkan

dari

terjadinya iritasi kulit 7. Menjaga

menghindari

kebersihan

kulit pasien

terpapar suhu ekstrem 6. Anjurkan

menggunakan

tabir surya SPF minimal 30 saat berada di luar rumah 7. Anjurkan

mandi

menggunakan

dan sabun

secukupnya 8.

Risiko

Setelah dilakukan Manajemen Cairan

Manajemen Cairan

ketidakseimbangan intervensi

Observasi

cairan

1. Monitor status hidrasi (mis. 1. Agar

d.d keperawatan

Observasi

kehilangan volume selama ...x24 jam,

Frekuensi

cairan aktif

nadi,

maka

diharapkan

nadi,

akral,

mengetahui

kekuatan

tindakan

pengisian

akan

keseimbangan

kapiler, kelembapan mukosa,

cairan meningkat,

turgor kulit, tekanan darah)

apa

dilakukan

selanjutnya 2. Mengetahui

dengan kriteria :

2. Monitor berat badan harian

terjadi

Keseimbangan

3. Monitor berat badan sebelum

berat badan

Cairan

dan sesudah dialysis

2. Haluaran urin meningkat 5 3. Kelembaban

laboratorium

jika penurunan

3. Mengetahui pengaruh

1. Asupan cairan 4. Monitor hasil pemeriksaan meningkat 5

yang

(mis.

dialysis terhadap berat badan pasien

Hematocrit, Na, K, Cl, berat 4. Mengetahui tindakan jenis urine, BUN) 5. Monitor status hemodinamik

apa

yang

akan

dilakukan selanjutnya

membrane

(mis. MAP, CVP, PAP, 5. Agar tahu tindakan

mukosa

PCWP jika tersedia)

meningkat 5

Terapeutik

apa

yang

akan

dilakukan selanjutnya

4. Dehidrasi

1. Catat

menurun 5

intake-output

hitung balance cairan 24 jam 1. Agar

5. Tekanan darah 2. Berikan membaik 5 6. Denyut

asupan

cairan,

sesuai kebutuhan

nadi 3. Berikan

radial

cairan

membaik 5

seberapa

balance

intravena, 2. Agar kebutuhan cairan pasien terpenuhi

Kolaborasi

kulit 1. Kolaborasi

mengetahui

cairan pasien

jika perlu

membaik 5 7. Turgor

dan Terapeutik

3. Agar pemberian

diuretic, jika perlu

kebutuhan

elektrolit

pasien

terpenuhi Kolaborasi 1. Agar

kadar

cairan

dalam tubuh pasien menurun

Related Documents

Renpra Konstipasi Sdki
February 2021 0
Renpra Sdki Dm-2
January 2021 0
Kumpulan Sdki Slki Siki
January 2021 0
Tornillos 1 10 Dm2
January 2021 0
Sdki 1.docx
January 2021 0

More Documents from "Agim Nabu"

Ckd
January 2021 7
Renpra Sdki Dm-2
January 2021 0