Spesifikasi Dan Pengawasan Jembatan

  • Uploaded by: Mohamad Tontro Prastowo
  • 0
  • 0
  • March 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Spesifikasi Dan Pengawasan Jembatan as PDF for free.

More details

  • Words: 5,472
  • Pages: 90
Loading documents preview...
1/11/2018

SPESIFIKASI JEMBATAN SPESIFIKASI 2010 revisi 3 Tahun 2014

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

SPESIFIKASI • MEMUAT SEGALA PERATURAN & KETENTUAN TENTANG BAGAIMANA PEKERJAAN HARUS DIKERJAKAN & BERHASIL “AKHIR” • SALAH SATU BAGIAN PENTING DARI DOKUMEN LELANG / KONTRAK • DIKENAL DENGAN NAMA SPESIFIKASI TEKNIK / UMUM • JIKA PERLU DILENGKAPI SPESIFIKASI KHUSUS ATAU ADDENDUM

• BENTUK : BERJENJANG ATAU “END RESULT”

1

1/11/2018

ISI SPESIFIKASI “BERJENJANG” • LINGKUP PEKERJAAN • CUACA YANG DIIJINKAN UTK BEKERJA • BAHAN • METODE PELAKSANAAN • PERALATAN • PENGENDALIAN MUTU • CARA PENGUKURAN HASIL KERJA • CARA PEMBAYARAN

RINGKASAN PEKERJAAN • PEKERJAAN UTAMA • PENGEMBALIAN KONDISI & PEKERJAAN MINOR • • • • •

PERKERASAN BAHU JALAN DRAINASE, TALUD & PENGHIJAUAN PERLENGKAPAN JALAN & PENGATUR LALIN JEMBATAN

• PEMELIHARAAN RUTIN • • • • •

PERKERASAN BAHU JALAN DRAINASE PERLENGKAPAN JALAN JEMBATAN

2

1/11/2018

POLA SPESIFIKASI 3 - 2 - 5 • BERTAHAP 3 : • BAHAN BAKU; OLAHAN ; JADI

• BERLINGKUP 2 : • PENGENDALIAN KUANTITAS; KUALITAS

• BERSTRUKTUR 5 : • • • • •

JENIS PEMERIKSAAN METODE PEMERIKSAAN FREKWENSI PERSYARATAN MIN. & MAKS. TOLERANSI

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

SPESIFIKASI STRUKTUR DIVISI 7 •

SEKSI 7.9.

PASANGAN BATU



SEKSI 7.10

PASANGAN BATU KOSONG DAN BRONJONG



SEKSI 7.11

SAMBUNGAN EKSPANSI (EXPANSION JOINT)

PEMASANGAN RANGKA BAJA



SEKSI 7.12

PERLETAKAN (BEARING)

SEKSI 7.6.

PONDASI TIANG



SEKSI 7.13

SANDARAN (RAILING)

SEKSI 7.7.

PONDASI SUMURAN



SEKSI 7.14

PAPAN NAMA JEMBATAN

ADUKAN SEMEN



SEKSI 7.15

PEMBONGKARAN JEMBATAN



SEKSI 7.16

DRAINASE LANTAI JEMBATAN



SEKSI 7.1.

BETON



SEKSI 7.2.

BETON PRATEKAN



SEKSI 7.3.

BAJA TULANGAN



SEKSI 7.4.

BAJA STRUKTUR



SEKSI 7.5.

• • •

SEKSI 7.8.

3

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

BETON Terdiri atas: SEMEN AIR AGREGAT KASAR AGREGAT HALUS ADMIXTURE (bahan kimia) BAHAN TAMBAH (fly ash, pozzolan)

4

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Tujuan pencampuran bahan beton dengan Komposisi tertentu adalah Mudah transport Mudah penangananan Mudah dipadatkan Mudah pengerjaan akhir

Diharapkan apabila Mengeras akan Didapat Kuat dan Awet

5

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

6

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

7

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Penyesuaian Campuran • Faktor air semen tidak diubah

• Perbandingan antara jumlah semen dengan air tetap • Sand/Agregat rasio tidak diubah • Jumlah agregat halus dibanding dengan jumlah agregat secara total tetap

8

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

KONDISI TEMPAT KERJA

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

ACI 305R-99 Hot Weather Concreting

9

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

KONDISI TEMPAT KERJA

Penyedia Jasa harus menjaga temperatur semua bahan, terutama agregat kasar:

Penyedia Jasa tidak boleh melakukan pengecoran bilamana :

• penguapan melampaui 1,0 kg/m 2/jam

• dengan temperatur pada tingkat yang serendah mungkin

• Lengas nisbi dari udara kurang dari 40 %.

• harus dijaga agar selalu di bawah 30oC sepanjang waktu pengecoran.

• Tidak diijinkan oleh Direksi Pekerjaan, selama turun hujan atau bila udara penuh debu atau tercemar.

PENGENDALIAN MUTU

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

10

1/11/2018

JENIS SEMEN YANG UMUM DIPAKAI DI INDONESIA SEMEN TYPE I ( Semen biasa ) SEMEN TYPE II ( Semen tahan sulfat sedang )

SEMEN TYPE V ( Semen tahan sulfat tinggi ) BLENDED CEMENT ( Semen yang dicampur dengan pozzolan ) Dapat menjadi pengganti type II & V

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

SEMEN PENGUJIAN BAHAN

SPESIFIKASI

PENGARUH TERHADAP SIFAT DAN MUTU BETON

Maksimum tertahan diatas saringan # Kehalusan

100

0%

200

20%

kecepatan pengikatan, kekuatan mortar, workability, permeability

Waktu pengikatan awal

…………….. menit

Menentukan waktu beton segar masih diizinkan dicor, waktu curing dimulai Kesinambungan pengecoran, waktu cutting dimulai

Waktu pengikatan akhir

……………… menit

Kekuatan tekan mortar

Minimum …………

mutu semen, kekuatan beton

Panas hidrasi

derajat C

retak, kualitas beton

11

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

BAHAN - AIR • Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian lainnya harus bersih, dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula atau organik. • Air harus diuji sesuai dengan; dan harus memenuhi ketentuan dalam SNI 036817-2002 tentang Metode pengujian mutu air untuk digunakan dalam beton. • Apabila timbul keragu-raguan atas mutu air yang diusulkan dan karena sesuatu sebab pengujian air seperti di atas tidak dapat dilakukan, maka harus diadakan perbandingan pengujian kuat tekan mortar semen dan pasir standar dengan memakai air yang diusulkan dan dengan memakai air murni hasil sulingan. • Air yang diusulkan (bukan air yang dapat diminum) dapat digunakan apabila kuat tekan mortar dengan air tersebut pada umur 7 (tujuh) hari dan 28 (dua puluh delapan) hari mempunyai kuat tekan minimum 90% dari kuat tekan mortar dengan air suling untuk periode umur yang sama. • Air yang diketahui dapat diminum dapat digunakan.

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

JENIS PENGUJIAN AIR • pH • Rasa • Bau • Bahan tersuspensi • Bahan padat • Kadar minyak • Bikarbonat • Ion sulfat • Ion khlor • Ion Magnesium

12

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Air PENGUJIAN BAHAN

pH

SPESIFIKASI 4,5 – 8,5

PENGARUH TERHADAP SIFAT DAN MUTU BETON Perubahan sifat semen, hidrasi, kekuatan

Benda padat max

2.000 ppm

Pengikatan, mengurangi kekuatan beton

Bahan tersuspensi, max

2.000 ppm

Pengikatan, mengurangi kekuatan beton

Bahan organik, max

2.000 ppm

Pengikatan, mengurangi kekuatan beton

2% terhadap berat semen

Pengikatan, mengurangi kekuatan beton

Minyak, max Ion sulfat, max

10.000 ppm

Pengikatan, mengurangi kekuatan beton, durability, korosi

Ion klorida, max

20.000 ppm

Pengikatan, mengurangi kekuatan beton, durability, korosi

AGREGAT

13

1/11/2018

AGREGAT KASAR

Rounded Angular / sub-angular Elongation Flakiness

Ir. Lanny Hidayat, MSi

Pengaruh batu Elongation & Flakiness dalam mix

4 JENIS KONDISI AGREGAT

14

1/11/2018

TOTAL AIR DI DALAM BETON Water

Tingkat penyerapan air adalah : air dalam aggregate Air Bebas adalah : Air untuk Beton ( Faktor Air Semen ) Water Allowance adalah : Moist. Content - Absorption

Aggregate

Tambahan air adalah : Air bebas – Water Allowance

PENGUJIAN AGREGAT Agregat Halus: - Sieve analysis - Sp. Gravity & Absorption - Sand Equivalent - Organic Impurities - Clay Lump - Silt Content -Soundness - Bulk Density

Agregat Kasar: - Sieve analysis - Sp. Gravity & Absorption - Flakiness & Elongation -Abrasion -Soundness - Bulk Density

15

1/11/2018

Pengujian & Specification Bahan Beton Agregat Halus 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Grading Sp. gravity of F/Aggr. Sand Equivalent. Organic Impurities. Clay Lump Unit Weight.

Specification ASTM-C33 ASTM-C128 ASTM-D2419 ASTM-C40 ASTM-C142 ASTM-C29

Spec. F/Aggr. 2.50 – 3.00 gr/cc > 65 % <#3 < 1,0 % > 1,40 kg/ltr

Pengujian & Specification Bahan Beton

Agregat Kasar 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Grading Sp. gravity of F/Aggr. Abrasion Elongation Index Flakiness Index Unit Weight.

Specification ASTM-C33 ASTM-C127 ASTM-C131 BS 812 BS 812 ASTM-C29

Spec. C/Aggr. 2.50 – 3.00 gr/cc < 35 % < 15 % < 15 % > 1,40 kg/ltr

16

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

KETENTUAN MUTU AGREGAT Batas Maksimum yang diizinkan untuk Agregat Halus Kasar

Sifat-sifat

Metode Pengujian

Keausan agregat dengan mesin Los Angeles Kekekalan bentuk agregat terhadap larutan natrium sulfat atau magnesium sulfat Gumpalan lempung dan partikel yang mudah pecah

SNI 2417:2008

-

SNI 3407:2008

10% - natrium

12% - natrium

15% - magnesium

18% - magnesium

3%

2%

5% untuk kondisi umum, 3% untuk kondisi permukaan terabrasi

1%

Bahan yang lolos saringan No.200.

SNI 03-4141-1996 SNI 03-4142-1996

Agregat

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

PENGUJIAN BAHAN Bahan < saringan # 200 (max)

Kotoran organik max.

40% .. ??

SPESIFIKASI Halus

Kasar

3 % utk permukaan terabrasi 5% utk kondisi umum

1%

Standar warna < no. 3

PENGARUH TERHADAP SIFAT DAN MUTU BETON Pengikatan (bonding) , workability, terbentuknya lapisan film, kekuatan beton turun

Setting time bton, perkembangan kekuatan, durability

Berat jenis minimum

2,5

2,5

Mutu agregat, workability, kekuatan beton

Peresapan, max

5%

2,5 %

Berat jenis, mutu agregat, kekuatan beton

Berat isi, kg/dm3, min

1,2

1,2

Mutu bahan, berat jenis, perhitungan volume, kekuatan beton

Gumpalan lempung, mudah pecah, max

3%

2%

Bonding, keperluan air, pemakaian semen, kekuatan beton

Partikel ringan, max

1%

1%

Pemeability, kekuatan, durability

-

20 %

Workability, kuat tekan, kuat lentur

Butiran pipih dan panjang, max

17

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Agregat PENGUJIAN BAHAN

SPESIFIKASI

PENGARUH TERHADAP SIFAT DAN MUTU BETON

Halus

Kasar

-

28 %

Soundness max terhadap Na2SO4

10 %

12 %

Soundness max terhadap Mg2 SO4

15 %

18 %

-

28 %

Workability, kekuatan, bonding, ketahanan aus permukaan

40 %

Mutu agregat, workability, kekuatan beton

Ketahanan terhadap keausan, max

Crushing value

Impact value max Alkali reaktif

Workability, kekuatan, bonding, ketahanan aus permukaan Pengembangan agregat (ekspansif pada suhu dingin) beton pecah

Pengembangan agregat (pengaruh dari dalam) , beton pecah

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

18

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

19

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

PENAKARAN BAHAN

20

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

21

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

22

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

23

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

24

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

25

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Faktor Modifikasi Standar Deviasi (Harus ditentukan sejak awal)

Untuk Jumlah Hasil Uji Minimum 20 Faktor Modifikasi

Jumlah hasil Uji 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1,37 1,29 1,23 1,19 1,15 1,12 1,10 1,07 1,06 1,04 1,03 1,01 1

Untuk Jumlah Hasil Uji Minimum 30 Faktor Modifikasi

Jumlah hasil Uji 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1,36 1,31 1,27 1,24 1,21 1,18 1,16 1,14 1,12 1,11 1,09 1,08 1,07 1,06 1,05 1,04 1,03 1,02 1,02 1,01 1

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Pengendalian Mutu PENGUJIAN BAHAN BETON

Agregat, semen • Gradasi maksimum setiap 1000 m3 • Abrasi maksimum setiap 5000 m3 • Semen maksimum 300 ton

• Slump – setiap adukan dan sesaat sebelum pengecoran

26

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

PENGENDALIAN MUTU Kuat tekan untuk masing-masing mutu CARA PELAKSANAAN

≤ 60 M3

> 60 M3

Manual

1 set / 5 m3

1 set / 10 m3

Jumlah benda uji minimum 4 buah untuk masing-masing umur dan minimal ada 1 hasil benda uji setiap hari

Ready mix

1 set / 15 m3

1 set / 20 m3

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

EVALUASI BENDA UJI • Dari jumlah yang ditentukan tidak ada hasil kuat tekan berbeda 5% secara berurutan dan fck’ < fc’ • Jika benda uji kurang dari ang disyaratkan maka akan dievaluasi rata2 dari 4 benda uji fcm4 ≥ 1,15 fc’ dan masing-masing benda uji > 0,85 fc’ • Jika hasil pengujian tidak memenuhi syarat maka dilakukan core drill sebanyak 3 buah dengan hasil rata2 ≥ 0,85 fc’ dan tidak ada < 0,75 fc’

27

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

28

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

29

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Ir. Lanny Hidayat, MSi

Penggunaan angka acak dalam pengambilan sampel

30

1/11/2018

Ir. Lanny Hidayat, MSi

PENGGUNAAN ANGKA ACAK • Angka acak adalah angka yang tidak teratur urutannya • Angka acak ini digunakan untuk menentukan sampel yang tidak dipengaruhi oleh subyektivitas pengambil sampel • Dalam penentuan pengambilan sampel untuk sampel beton segar atau letak sampel pada penentuan jumlah sampel pada jalan digunakan angka acak • Angka acak ini digunakan agar sampel yang diambil mewakili produksi yang telah dilaksanakan

FRAKSI DESIMAL DALAM POSISI ACAK ( 4 POSISI) Ir. Lanny Hidayat, MSi

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.

X

0.4721 0.6936 0.6112 0.7930 0.0652 0.4604 0.0167 0.0077 0.6777 0.8010 0.3027 0.9831 0.7159 0.3609 0.8915 0.6442 0.1904 0.6074 0.7522 0.7041 0.5102 0.2471 0.5693

Y

R L R R L L L R R L L L R R L R R R R L R L L

0.2091 0.3182 0.2909 0.8908 0.4818 0.2091 0.3727 0.6181 0.8636 0.8362 0.3454 0.2364 0.6181 0.6454 0.2636 0.3182 0.1818 0.8908 0.9181 0.8362 0.2364 0.3182 0.5636

X

24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46.

0.8583 0.3093 0.9144 0.7944 0.8725 0.0135 0.2044 0.2517 0.2763 0.0314 0.9560 0.4622 0.1327 0.6922 0.0010 0.7609 0.5957 0.3115 0.3377 0.5651 0.4742 0.9483 0.2951

Y

R R R L R R R L L R L R L L L R L L R L R L R

0.4545 0.1818 0.9181 0.5909 0.2636 0.8908 0.7272 0.2909 0.8090 0.4818 1.0000 0.4000 0.7817 0.5636 0.1273 0.2091 0.1000 0.4000 0.8362 0.1545 0.6727 0.4000 0.6451

X

47.

0.0441

48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69.

0.9143 0.5723 0.6069 0.6985 0.3410 0.5937 0.6912 0.0318 0.1303 0.6893 0.3886 0.0312 0.0166 0.4609 0.0893 0.4542 0.9363 0.8183 0.9401 0.5967 0.7547 0.0101

Y

L L L R L L R R R R R R R R L L L R R L L R R

0.1273 0.1272 0.8362 0.4000 0.8636 0.5636 0.3727 0.4545 0.7272 0.8090 1.0000 0.7817 0.8090 0.5909 0.4000 0.9726 0.1545 0.1000 0.5636 0.5091 0.9726 0.2636 0.2909

31

1/11/2018

Ir. Lanny Hidayat, MSi

FRAKSI DESIMAL DALAM POSISI ACAK ( 4 POSISI) X 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85.

0.2896 0.8011 0.6718 0.5567 0.0481 0.4266 0.3941 0.9876 0.6313 0.6803 0.7955 0.7399 0.9328 0.1507 0.3087 0.7513

Y L R L L L L R L R R L R L L R L

0.8362 0.6454 0.6454 0.1818 0.2636 0.9454 0.5636 0.7545 0.7272 0.3182 0.9726 0.8080 .05909 0.4000 0.6182 0.1818

X 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100.

0.6469 0.2536 0.1488 0.9411 0.0571 0.4797 0.0866 0.2889 0.4783 0.0304 0.8945 0.4499 0.9209 0.5627 0.4560

Y R R R L R R R R L R R R L L L

0.4818 0.7545 0.1818 0.5636 1.0000 0.9454 0.4272 0.1273 0.7000 0.9181 0.4515 0.2081 0.9454 0.5636 0.8908

Ir. Lanny Hidayat, MSi

JUMLAH SAMPEL

n m 3

32

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

33

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

34

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

35

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

7.3. BAJA TULANGAN

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

36

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

37

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

38

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

39

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

7.4. BAJA STRUKTUR

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

40

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Umum • Uraian • Mencakup pekerjaan struktur rangka baja , gelagar baja, gelagar baja komposit, • Pelaksanaan struktur baja baru, pelebaran dan perbaikan struktur • Penyediaan, fabrikasi, pemasangan, galvanisasi dan pengecatan • Baja termasuk balok, pelat, baut, mur, ring, paku keling, pengelasan yang digunakan dalam pekerjaan struktur baja

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

41

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Structural Bolting

42

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

ASTM Bolt Types

(AISC & NISD 2000)





A307 – Low carbon steel A307 – Low carbon steel

▪ ▪ Not commonly used Tidak umum digunakan ▪ ▪ Only used forkomponen secondary members Hanya untuk sekunder saja

• • A325 A325––High-strength High-strength medium medium carbon carbon steel steel kiri atas) (above left) Bautcommon yang umum digunakan konstruksi bangunan ▪ ▪ Most bolts used inpada building construction A490––High-strength High-strength heat steel (kanan atas)right) • • A490 heattreated treated steel (above ▪ Lebih mahal dibanding A325’s, tetapi lebih kuat sehingga jumlah baut dapat ▪ Cost more than A325’s, but are stronger so fewer bolts may be necessary dikurangi



Note that the ASTM designation is indicated on the head of the bolts above

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Slip-Critical Joints

• Pada sambungan slip-critical baut harus fully pretensioned agar didapat clamping force diantara elemen sambungan. • Gaya yang terjadi akibat gesekan antara elemen sambungan elemen • Tahanan gesek mengizinkan sambungan menahan beban tanpa tergeser (no slip) didalam bagian tumpunya baut, meskipun demikian baut tetap didesain dengan cara tumpu. • Permukaan yang bergesekan pada sambungan slip-critical harus memenuhi persyaratan persiapan yang khusus. (AISC)

43

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Tensile strength adalah maksimum tegangan yang diterapkan, sbg contoh seberapa besar peregangan awal yang mengakibatkan patah. Satuannya MPa Clamp Load - untuk mendapat clamp load, maka baut harus berada dalam kondisi tension. Jika baut tdk dalam kondisi tension, maka tidak akan terjadi jepitan antar pelat dan diam pada posisinya. Baut pada waktu dikencangkan berada dalam 2 posisi yaitu tarikan dan torsi. Pada sambungan baut, baut harus mempunyai perload yang lebih besar daripada beban luar yang akan dipikulnya. Beban luar harus diketahui, sehingga dapat ditentukan mutu baut (grade), ukuran, diameter, thread pitch dan jumlah baut yang diperlukan BANGUNAN ATAS

44

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Proof load stress Beban tarikan yang diterapkan pada baut, sehingga material berada dalam kondisi batas plastis Baut pada umumnya dikencangkan sampai 65% terhadap proof load yang ditentukan (sesuai dengan diameter dan bentuk ulirnya), tetapi dapat mencapai hingga 80% (Roymech 2009)

Preload Adalah beban awal yang diberikan pada baut melalui mur (nut) bukan beban. Preload terjadi pada baut akibat adanya peregangan pada baut dengan nilai tertentu dari alat torsi. Torsi adalah momen pada baut atau mur, sesuai dengan spesifikasi alat torsi. Pada umumnya preload maksimum tidak lebih dari 15% terhadap maksimum load

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

45

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

BANGUNAN ATAS

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Torque (alat torsi momen) Pengencangan baut dilakukan untuk mendapatkan friksi sebelum terjadinya beban. 50% dari pengencangan ini untuk mengatasi friksi pada bagian kepala baut, 35% untuk mengatasi friksi pada bagian uliran, 15% sebagai beban baut (bolt tensioning)

46

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Luas Area Tegangan Tarik Baut Ukuran Nominal

Diameter nominal (mm)

Pitch (mm)

Luas Area Tegangan (mm2)

M16

16

2.0

157

M20

20

2.5

245

M22

22

2.5

303

M24

24

3.0

353

M27

27

3.0

459

M30

30

3.5

561

M36

36

4.0

817

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

PITCH – ULIRAN mm/PUTARAN

47

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

PEMASANGAN DAN PENGENCANGAN BAUT 1. PEMASANGAN BAUT. a. Skema Pemasangan Baut Set.

Gambar 1 : Baut A325 dan A490 set.

Gambar 2 : Baut F10T set. Gambar 3 : Baut S10T set.

48

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

2. PENGENCANGAN BAUT. a. Peralatan Pengencangan Baut.

Gbr. 5 : Skidmore-wilhelm Gbr. 6 : Kunci Torsi Manual

Gbr. 8 : Shear Wrench) Gbr. 7 : Mesin Torsi (Torque Wrench)

49

1/11/2018

HUBUNGAN ANTARA MOMEN TORSI DENGAN CLAMPING FORCE PADA SAAT PENGENCANGAN BAUT



Momen Torsi (Nm) : 850 Nm



Clamping Force (KN) : 270 KN



(Skidmore)

• Hasil Clamping Force dari momen torsi yang diberikan dipengaruhi oleh surface finish sambungan, antara lain : 1. Hitam/ Plain 2. Electroplating 3. Hot dip galvanized 4. Dacro Coating

5. Fluoro Carbon ( PTFE )

b. Urutan Pemasangan Baut. Urutan pemasangan baut di mulai dari bagian yang kaku (rigid) dan sambungan yang bebas serta di kencangkan sedang (snug tight).

Gambar 4 : Urutan Pemasangan baut

50

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Urutan Pengencangan Baut

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

51

1/11/2018

b. Tahapan Pengencangan Baut. 1. Pastikan jenis dan surface finish baut yang akan dipasang. 2. Tentukan momen torsinya.

3. Pasang baut sesuai dengan skema pemasangan baut. 4. Pengencangan awal (Snug Tight) ( Pengencangan awal ± 10% dari Axial tensionnya )

5. Pengencangan full tension. 6. Pastikan axial tension dari pengencangan baut memenuhi spesifikasi yang dipersyaratkan. ( Axial tension terbaca pada skala skidmore ).

c. Perakitan TC Bolt ( S10T ).

52

1/11/2018

Standar Mechanical Properties Baut Set Grade S10T Ukuran Nominal Baut

Stress Area (mm²)

Yield Load (Kgf) Min.

Tensile Load (Kgf)

M12

84.3

7590

8430~10116

M16

157

14130

15700~18840

M20

245

22050

24500~29400

M22

303

27270

30300~36360

M24

353

31770

35300~42360

M27

459

41310

45900~55080

M30

561

50490

56100~67320

Elongation (%) Min.

Reduction area ( % ) Min.

Hardness ( HRC)

Tabel 4 : Mechanical Properties Baut S10T. 14

40

27 ~ 38

Tabel 6 : Mechanical properties ring plat F35.

Tabel 5 : Mechanical Properties Mur F10. Ukuran Nominal Mur

Stress Area (mm²)

Proof. Load (Kgf)

M12

84.3

8430

M16

157

15700

M20

245

24500

M22

303

30300

M24

353

35300

M27

459

45900

M30

561

56100

Hardness

Ukuran Nominal Baut

Hardness ( HRC )

M12 dan M16 M20 dan M22 HRB 95 ~ HRC 35

35 ~ 45

M24 dan M27 M30

d. Spesifikasi axial tension Baut S10T. Tabel 14 : Axial Tension atau Pretension Baut S10T.

Ukuran Nominal Baut

Stress Area (mm²)

Axial Tension (KN)

M16

157

104 ~ 136

M20

245

162 ~ 213

M22

303

201 ~ 263

M24

353

233 ~ 306

M27

459

304 ~ 399

M30

561

371 ~ 487

53

1/11/2018

b. Tahapan Pengencangan Baut.

PENGECEKAN BAUT PADA JEMBATAN 1. Pastikan jenis dan surface finish baut yang akan diperiksa pada jembatan. 2. Tentukan momen torsinya sesuai dengan jenis baut. 3. Lakukan pengecekan baut secara acak sesuai sampling plan pada jembatan. 4. Catat hasil pemeriksaannya. 5. Dari hasil pemeriksaan apakah ada baut yang longgar atau tidak. 6. Lakukan evaluasi apakah perlu penggantian baut atau tidak.

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

54

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

55

1/11/2018

TIANG PANCANG

Tumpu

Tiang uji Loading Test Panjang tiang alat pancang Kalendering Material tiang pancang daya dukung tanah Penyambungan tiang

Geser

Panjang tiang Daya dukung tanah Kalendering Alat pancang Material tiang pancang Penyambungan tiang Loading test

TIANG PANCANG

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

56

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

57

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Alat Pancang

58

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Alat Pancang

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Alat Pancang

59

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Alat Pancang

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

60

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

61

1/11/2018

Pengendalian Mutu • Jaminan mutu • Penerimaan bahan • Penyimpanan dan perlindungan bahan • Tiang uji (test pile) • Dilaksanakan untuk mengetahui kepastian kapasitas daya dukung TP pada suatu kedalaman tertentu • Jumlah tiang uji minimal 1 dan maksimal 4 • Lokasi tiang uji dapat di dalam lokasi atau di luar lokasi proyek • Pengujian pembebanan (loading test) • Pembebanan I dilaksanakan sesuai beban rencana dan dipantau • Pembebanan II adalah sampai 2 x beban rencana dengan 3 x penambahan beban interval waktu 2 jam, jika terdapat penurunan 0,15 mmdalam waktu 15 menit, maka pembebanan dikurangi 50% • Pembebanan tersebut ditahan selama 48 jam, kemudian beban ditiadakan • Pembebanan dapat ditingkatkan lebih dari 2 x dengan setiap penambahan sebesar 100 kN sampai tiang runtuh yaitu terdapat penurunan total sebesar 25 mm atau penurunan permanen 6,5 mm • Mutu pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan

Gambar tiang pancang

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Pengukuran dan Pembayaran • Pengukuran

Cerucuk Pengadaan tiang pancang Pemancangan tiang pancang Tiang bor beton cor langsung di tempat Pelaksanaan tiang bor beton cor langsung di tempat yang berair • Tiang uji • Pengujian pembebanan tiang • • • • •

• Dasar pembayaran

• Kompensasi penuh terhadp penyediaan, penanganan, pemancangan, penyambungan, perpanjangan, pemotongan kepala tiang, pengecatan, perawatan, pengujian, baja tulangan , pemboran, hilangnya casing dll • Untuk tiang bor cor ditempat, beton dibayar sesuai seksi 7.1. dan baja tulangan seksi 7.3.

TIANG PANCANG

62

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

63

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Bilamana cofferdam, penyokong, pengaku dan pekerjaan yang berkaitan, termasuk dalam Mata pembayaran yang terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka pekerjaan ini akan dibayar menurut ketentuan berikut ini, pekerjaan ini mencakup penyediaan, pembuatan, pemeliharaan dan pembuangan setiap dan semua cofferdam, penyokong, pengaku, sumuran, penurapan, pengendali air (water control) dan operasi-operasi lain nya yang diperlukan untuk diterimanya penyelesaian galian yang termasuk dalam pekerjaan dari pasal ini sampai suatu kedalaman yang ditentukan

64

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

7.7. PONDASI SUMURAN

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Sumuran • Fondasi sumuran adalah komponen struktur fondasi yang berinteraksi dengan tanah secara loangsung dan menyalurkan beban ke dalam tanah • Pekerjaan mencakup penyediaan dan penurunan dinding sumuran yang dicor ditempat atau pracetak sesuai dengan spesifikasi dan dimensi sesuai dengan gambar rencana

65

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Pengukuran dan Pembayaran • Pengukuran

• Berdasarkan dimensi dan panjang terpasang • Beton kedap air diukur berdasarkan metre kubik sesuai seksi 7.1.

• Dasar pembayaran

• Berdasarkan kompensasi penuh penyediaan pekerja, bahan, peralatan, galian untuk penurunan dan pembuangan bahan galian, pembongkaran (jika perlu), penghubung, sambungan dan semua pekerjaan pelengkap. • Pembayaran berdasarkan : • Pengadaan dinding sumuran • Penurunan dinding sumuran

FONDASI

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

66

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

7.6.20

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

7.6.20

67

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

7.8. ADUKAN SEMEN

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

SNI-15-0302-2004: Semen Portland pozolan SNI-7064-2004 : Semen Portland Komposit

68

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

69

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

7.9. PASANGAN BATU

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

70

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

71

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

7.10. PASANGAN BATU KOSONG dan BRONJONG

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

72

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

73

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

74

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

7.11. Sambungan Ekspansi (expansion joint)

LANDASAN & SIAR MUAI

75

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

76

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

SIAR MUAI (Expansion joint)

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

• Sambungan siar muai – Tergantung pada jenis pergerakan struktur – Dapat menahan perubahan temperatur – Tanah terhadap cuaca, fleksibel, dapat menahan beban dinamis kendaraan, nyaman

• Jenis sambuangan siar muai – Sambungan siar muai terbuka • Berbentuk pelat, baja siku, baja bergerigi • Tahan terhadap karat/terlindung terhadap korosi • Sambungan dengan baja dan baut angkur

– Sambungan siar muai tertutup • Terbuat dari bahan neoprene, aspal karet • Tahan terhadap cuaca, fleksibel, dapat menahan nenahan dinamis, nyaman

77

1/11/2018

SIAR MUAI jenis asphaltic plug

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

• Bahan – Rubberized bitumen binder • Campuran bitumen, polymer, filler dan surface active agent

– Single size agregat • Dengan kekerasan setara dengan basalt, gristone, gabbro atau kelompok granit • Bersih, berbentuk kubus (cubical) ukuran 14 mm-20 mm

• Tahan terhadap termperatur sampai 150 derajat Celcius

– Pelat baja • Dapat menahan dampak pemuaian akibat panas pada saat pelaksanaan • Tebal dan lebar sesuai dengan ukuran celah sambungan

– Angkur – Ketebalan tergantung pada lebar celah sambungan dan besarnya pergerakan dan minimum tebal 75 mm dan lebar 40 cm LANDASAN & SIAR MUAI

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

SIAR MUAI jenis•penutup karet neoprene Mortar – Epoxy resin mortar dengan flexural strength 5 MPa – Diberi CFRP untuk menahan geser

• Joint sealant rubber – Mempunyai elongation > 300% – Aging test dengan variasi tensile strength 20% – Hardness < 10 Hs – Hubungan antara rubber dengan mortar dengan perekat yang mempunyai elongation > 100% dan tensile strength > 5MPa

• Bahan dasar sambungan – Joint priming compound sesuai spesifikasi pabrik

78

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Sambungan Siar Muai Tipe Khusus

• Untuk jenis pergerakan struktur yang cukup besar

• Bahan tergantung pada • Pergerakan struktur • Ukuran celah sambungan • Tingkat kepentingan struktur

LANDASAN & SIAR MUAI

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

79

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

7.12. LANDASAN JEMBATAN (perletakan – bearing)

LANDASAN & SIAR MUAI

80

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Elastomer untuk Perletakan

81

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Pengujian bantalan elastomer

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

82

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

PENGUJIAN BANTALAN KARET • Dilaksanakan oleh laboratorium terakreditasi atau diakui • Pengujian overload dilakukan untuk semua bantalan karet • Pengujian geser dilaksanakan terhadap 10% dari bantalan karet yang diuji • Bahan harus diuji untuk mengetahui komposisi, hardness, pelapukan dll.

Mutu bantalan harus: • Secara visual tidak boleh ada yang cacat (benjol, gelembung, sobek) • Sesuai dengan spesifikasi dan desain

LANDASAN & SIAR MUAI

83

1/11/2018

SPESIFIKASI LANDASAN KARET ALAM DAN SINTETIS

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Sifat Material

ASTM Standard

Persyaratan Pengujian

Polychloroprene (Neoprene)

Satuan

60 Duro

70 Duro

50 Duro

60 Duro

70 Duro

50 ± 5 15,5 450

60 ± 5 15,5 400

70 ± 5 15,5 300

50 ± 5 15,5 400

60 ± 5 15,5 350

70 ± 5 15,5 300

Shore “A” points Mpa Percent

Sifat fisik

D 2240 D 412

Ketahanan terhadap panas

D 573 Pada temperatur yang disyaratkan

Temperatur yang disyaratkan Aging time Perubahan max dalam derometer hardness) Perubahan max dalam tensile strength Perubahan mad dalam pemuluran ultimit

70 168 + 10 - 25 - 25

70 168 + 10 - 25 - 25

70 168 + 10 - 25 - 25

100 70 + 15 - 15 - 40

100 70 + 15 - 15 - 40

100 70 + 15 - 15 - 40

0C Jam Shore ”A” points Percent Percent

Pengaturan terhadap tekan

D 395 Method B pada temperatur yang disyaratakan

Temperatur yang dusyaratkan Perubahan max diizinkan (setelah 22 jam)

70 25

70 25

70 25

100 35

100 35

100 35

0C Percent

Kerapuhan pada temperatur rendah

D 746 Prosedur B

Grade 0 & 2 – tanpa pengujian Pengujian grade 3 pada – 40 0C Pengujian grade 4 pada - 48 0C Pengujian grade 5 pada - 57 0C

Memenuhi Memenuhi memenuhi

Memenuhi Memenuhi memenuhi

Memenuhi Memenuhi memenuhi

Memenuhi Memenuhi memenuhi

Memenuhi Memenuhi memenuhi

Memenuhi Memenuhi memenuhi

Ketahanan terhadap ozone

D 1149

Konsentrasi ozone Lamanya pengujian Pengujian regangan 20% pada 37,7 0C ± 1 0C. menggunakan prosedur A pada D 518

25 48 Tidak retak

25 48 Tidak retak

25 48 Tidak retak

100 100 Tidak retak

100 100 Tidak retak

100 100 Tidak retak

Kelekatan

D 429, B

Kelekatan pada saat vulkanisir, lba per inch (kg/m)

40 (714)

40 (714)

40 (714)

40 (714)

40 (714)

40 (714)

LANDASAN & SIAR MUAI

Hardness Tensile Strength minimum Pemuluran minimum

Polyisoprene (Natural Rubber) 50 Duro

MPa Jam

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

84

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

7.13. SANDARAN (railing)

85

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

86

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

7.14. PAPAN NAMA JEMBATAN • • • • •

Ukuran minimal 40 x 60 cm2 Bahan marmer dengan lambang PU Toleransi ± 10 cm Letak sesuai dengan ketentuan dan dipasang pada parapet Isi tulisan : • • • • •

Nomor jembatan Nama jembatan Lokasi Data teknis Tahun pembangunan

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Nomor Mata Pembayara n 7.14

Uraian

Papan Nama Jembatan

Satuan Pengukuran Buah

87

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

7.15. PEMBONGKARAN STRUKTUR • Pembongkaran dilaksanakan tanpa menimbulkan kerusakan pada bagian struktur lainnya • Pembuangan bahan bongkaran tidak menimbulkan dampak lingkungan dan hambatan lainnya • Bahan bongkaran yang berupa bahan yang masih dapat digunakan adalah milik Pemilik dan harus diamankan • Bongkaran bangunan bawah struktur lama jembatan dibongkar sampai kedalaman – 30 cm di bawan dasar sungai dan rongga ditimbun kembali

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

88

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

7.16. DRAINASE LANTAI JEMBATAN

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

89

1/11/2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi

90

Related Documents


More Documents from "Ayu Roesdyningtyas Dyah Anggraeny"