Loading documents preview...
PENATALAKSANAAN PROSES FISIOTERAPI PADA VARISES
ASSESSMENT 1. Anamnnesis a) Anamnesis umum NAMA USIA
JENIS KELAMIN ALAMAT PEKERJAAN
HOBY
: IVA HAERAHANA ONDING : 25 tahun : Perempuan : Jl. Nurul aqsa no.5 : Ibu rumah tangga : memasak
b) Anamnesis khusus
Keluhan Utama Sejak kapan Lokasi nyeri RPP
: Nyeri pada daerah tungkai : 2 bulan yang lalu : betis kanan : pasien merasakan tungkainya merasa berat,kaku,dan pegal pada otot di sekitar tungkai
2. Pemeriksaan fisik a. Vital sign
Tekanan darah Denyut Nadi Pernafasan Suhu
: 120/70 mmHg : 76 kali/menit : 20 kali : 36,5
b. Inspeksi Inspeksi adalah merupakan proses observasi dengan menggunakan mata. Inspeksi dilakukan untuk mendeteksi tanda-tanda fisik yang berhubungan dengan status fisik. Hasil :
Diliat dari ekspresi wajah Pasien merasakan sakit pada saat berjalan Daerah tungkai mengalami pembengkakan akibat penyumbatan pembuluh darah
Terjadi perubahan warna kulit di seputar mata kaki di betis bagian belakang tampak urat kebiru-biruan dan berkelok-kelok.
c. Palpasi palpasi dengan jari tangan untuk mengetahui adanya dilatasi vena walaupun tidak terlihat ke permukaan kulit. Palpasi membantu untuk menemukan keadaan vena yang normal dan abnormal. Setelah dilakukan perabaan pada kulit, dapat diidentifikasi adanya kelainan vena superfisial. Penekanan yang lebih dalam dapat dilakukan untuk mengetahui keadaan vena profunda. Hasil : pada saat di palpasi di temukan kelainan vena superficial, (di betis tampak urat kebiru biruan dan berkelok kelok ) 1. Pemeriksaan spesifik
Vas Hasil : 5 Manuver perthes
: mengukur tingkat nyeri
Tes Trendelenburg
: untuk membedakan antara aliran darahretrograde dengan aliran darah antegrade. : untuk dapat membedakan antara pasien dengan refluks vena superficial dengan pasien dengan inkopetensi katup vena profunda.
2. DIAGNOSIS FISIOTERAPI Terjadi Gangguan fungsional pada daerah tungkai kanan akibat Varises
3. PROBLEMATIK FISIOTERAPI
Primer Sekunder
Kompleks
: Nyeri pada daerah tungkai :perubahan warna kulit di sekitar mata kaki,kaki bengkak (edema) : gangguan ADL
4. PROGRAM RENCANA TINDAKAN FISIOTERAPI Tujuan jangka pendek : Mengurangi nyeri Mengurangi udem Memperbaiki ADL berjalan Melancarkan sirkulasi darah Mencegah kontraktur Tujuan jangka panjang : Mengembalikan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional pasien. 5. INTERVENSI FISIOTERAPI
Senam varises
IR Streching pasif Latihan ADL
: Tujuannya untuk melancarkan peredaran darah pada tungkai dan mereleksasikan otot : Melancarkan sirkulasi darah : Mencegah kontraktur : Mengembalikan ADL
6. EVALUASI
Evaluasi sesaat
: Pasien merasa sedikit membaik sesaat setelah terapi dan nyerinya mulai berkurang
Evaluasi berkala
: Setelah beberapa hari, liat perkembangan keadaan pasien
7. EDUKASI
Hindari berdiri terlalu lama Hindari menggunakan sepatu hak tinggi
8. HOME PROGRAM
Pasien di minta untuk meninggikan kaki pada saat tidur Pasien dianjurkan untuk Sering melakukan senam varises Pasien dianjurkan untuk sering melakukan latihan ADL.
PENATALAKSANAAN PROSES FISIOTERAPI (DEEP VEINS TROMBOSIS) ASSESSMENT 1. Anamnnesis c) Anamnesis umum NAMA USIA
JENIS KELAMIN ALAMAT PEKERJAAN
HOBY
: RISNAWATI : 25 tahun : Perempuan : Jl. Nurul aqsa no.5 : Ibu rumah tangga : memasak
d) Anamnesis khusus
Keluhan Utama Sejak kapan Lokasi nyeri RPP
: Nyeri,dan muncul bengkak pada daerah tungkai : 1 bulan yang lalu : betis kanan : Sekitar 1 bulan yang lalu penderita mengeluh kaki kanan terasa berat, bengkak, panas dan kadangkadang terasa nyeri.
2. Pemeriksaan fisik d. Vital sign
Tekanan darah Denyut Nadi Pernafasan Suhu
: 120/70 mmHg : 76 KALI/menit : 23 kali : 37,5
e. Inspeksi Inspeksi dilakukan untuk mendeteksi tanda-tanda fisik yang berhubungan dengan status fisik. Hasil :
Dari ekspresi wajah Pasien merasakan sakit pada saat berjalan Daerah tungkai mengalami pembengkakan akibat penggumpalan di pembuluh darah Terjadi perubahan warna kulit pada daerah tungkai kaki
f. Palpasi palpasi dengan jari tangan untuk mengetahui adanya dilatasi vena walaupun tidak terlihat ke permukaan kulit. Palpasi membantu untuk menemukan keadaan vena yang normal dan abnormal. Hasil :
Setelah dilakukan perabaan pada kulit, dapat diidentifikasi adanya kelainan vena superfisial.
Bengkak pada tungkainya
muncul rasa hangat pada daerah yang terkena DVT
9. Pemeriksaan spesifik
Vas Hasil : 7 Manuver perthes
: mengukur tingkat nyeri
Tes Trendelenburg
: untuk membedakan antara aliran darahretrograde dengan aliran darah antegrade. : untuk dapat membedakan antara pasien dengan refluks vena superficial dengan pasien dengan inkopetensi katup vena profunda.
10. DIAGNOSIS FISIOTERAPI Terjadi Gangguan fungsional pada daerah tungkai kanan akibat gumpalan darah (thrombus) pada pembuluh darah balik vena.
11. PROBLEMATIK FISIOTERAPI
Primer Sekunder Kompleks
: Nyeri dan bengkak pada daerah tungkai : perubahan warna kulit pada tungkai : gangguan ADL
12. PROGRAM RENCANA TINDAKAN FISIOTERAPI Tujuan jangka pendek : Mengurangi nyeri Mengurangi udem Memperbaiki ADL berjalan Melancarkan sirkulasi darah Tujuan jangka panjang : Mengembalikan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional pasien
13. INTERVENSI FISIOTERAPI
Senam varises
IR Streching pasif Latihan ADL
: Tujuannya untuk melancarkan peredaran darah pada tungkai dan mereleksasikan otot : Melancarkan sirkulasi darah : Mencegah kontraktur : Mengembalikan ADL
14. EVALUASI
Evaluasi sesaat
: Pasien merasa sedikit membaik sesaat setelah terapi dan nyerinya mulai berkurang
Evaluasi berkala pasien
: Setelah beberapa hari,perhatikan perkembangan keadaan
15. EDUKASI
Hindari Tindakan yang memerlukan duduk atau berdiri lama. jalan kaki selama 30 menit setiap hari Pertahankan BB normal
16. HOME PROGRAM
Pasien di minta untuk meninggikan kaki pada saat tidur Pasien dianjurkan untuk Sering melakukan senam varises Pasien dianjurkan untuk sering melakukan latihan ADL.